Anda di halaman 1dari 20

HIPERTENS

I
Drg Hj. Yayi Manggarsari
PREVALENSI
Diperkirakan telah menyebabkan 4.5% dari
beban penyakit secara global, dan prevalensinya
hampir sama besar di negara berkembang
maupun di negara maju

Di Amerika, menurut National Health and


Nutrition Examination Survey (NHNES III);
paling sedikit 30% pasien hipertensi tidak
menyadari kondisi mereka, dan hanya 31%
pasien yang diobati mencapai target tekanan
darah yang diinginkan dibawah 140/90 mmHg
Epidemiologi
Di Amerika, diperkirakan 30% penduduknya (± 50
juta jiwa) menderita tekanan darah tinggi (≥
140/90 mmHg
Menurut National Health and Nutrition Examination
Survey (NHNES), insiden hipertensi pada orang dewasa
di Amerika tahun 1999-
2000 adalah sekitar 29-31%, yang berarti bahwa
terdapat 58-65 juta orang menderita hipertensi, dan
terjadi peningkatan 15 juta dari data NHNES III tahun
1988-1991.
• Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Balitbangkes
tahun 2007 menunjukan prevalensi hipertensi secara
nasional mencapai 31,7%.
PENGENALAN PENYAKIT
DEFINISI
1. Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu
peningkatan tekanan darah di dalam arteri.
(Hiper artinya Berlebihan, Tensi artinya
Tekanan/Tegangan; Jadi, Hipertensi adalah Gangguan
sistem peredaran darah yang menyebabkan kenaikan
tekanan darah diatas nilai normal.)
2. Hipertensi didefinisikan oleh Joint National
Committee on Detection, Evaluation and Treatment
of High Blood Pressure (JIVC) sebagai tekanan yang
lebih tinggi dari 140 / 90 mmHg.
Klasifikasi Tekanan Darah
Pada Dewasa
Kategori Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik

Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg

Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg

Stadium 1
140-159 mmHg 90-99 mmHg
(Hipertensi ringan)
Stadium 2
160-179 mmHg 100-109 mmHg
(Hipertensi sedang)
Stadium 3
180-209 mmHg 110-119 mmHg
(Hipertensi berat)
Stadium 4
210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
(Hipertensi maligna)
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri
bisa terjadi melalui beberapa cara
Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku,
sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat
jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu
darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui
pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan
naiknya tekanan
Bertambahnya cairandalam sirkulasi bisa menyebabkan
meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat
kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang
sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume
darahdalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga
meningkat. Sebaliknya, jika aktivitas memompa jantung
berkurang, arteri mengalami pelebaran, dan banyak cairan
keluar dari sirkulasi maka tekanan darah akan menurun
ETIOLOGI PENYAKIT
(Sumber penyebab)
Hipertensi Esensial (Hipertensi Primer)
Adalah hipertensi yang penyebabnya tidak
diketahui. Terjadi pada sekitar 90% penderita
hipertensi.
2. Hipertensi Sekunder
Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi,
penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada
sekitar 1-2%, penyebabnya adalah
kelainan hormonal atau pemakaian obat
tertentu.
PATOFISIOLOGI
  faktor secara fisiologis
1. Meningkatnya aktifitas sistem saraf simpatik (tonus
simpatis dan/atau variasi diurnal), mungkin
berhubungan dengan meningkatnya respons
terhadap stress psikososial dll
2. Produksi berlebihan hormon aldosterone yang
menahan natrium dan vasokonstriktor
3. Asupan natrium (garam) berlebihan
4. Tidak cukupnya asupan kalium dan kalsium
5. Meningkatnya sekresi renin sehingga mengakibatkan
meningkatnya produksi angiotensin II dan
aldosteron
Gambar 1: Mekanisme
patofisiologi dari hipertensi
GEJALA
Pada sebagian besar penderita, hipertensi
tidak menimbulkan gejala; meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan
dan dipercaya berhubungan dengan tekanan
darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala,
perdarahan dari hidung, pusing, wajah
kemerahan ,mual, muntah, sesak nafas, gelisah
dan kelelahan; yang bisa saja terjadi baik
pada penderita hipertensi, maupun pada
seseorang dengan tekanan darah yang normal.
KOMPLIKASI
Tekanan darah tinggi dalam jangka waktu lama
akan merusak endothel arteri dan mempercepat
atherosklerosis.
Komplikasi dari hipertensi termasuk rusaknya
organ tubuh seperti jantung, mata, ginjal, otak,
dan pembuluh darah besar.
Hipertensi adalah faktor resiko utama untuk
penyakit serebrovaskular (stroke, transient
ischemic attack), penyakit arteri koroner (infark
miokard, angina), gagal ginjal, dementia, dan
atrial fibrilasi.
Bila penderita hipertensi memiliki faktor- faktor
resiko kardiovaskular lain (), maka akan
meningkatkan mortalitas dan morbiditas
TERAPI PENYEMBUHAN
HIPERTENSI 
A.Terapi nonfarmakologi 
Menerapkan gaya hidup sehat bagi setiap orang untuk
mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian
yang penting dalam penanganan hipertensi. Semua pasien
dengan prehipertensi dan hipertensi harus melakukan
perubahan gaya hidup.
Modifikasi gaya hidup yang penting yang terlihat
menurunkan tekanan darah adalah:
1. mengurangi berat badan untuk individu yang obes atau
gemuk;
2. mengadopsi pola makan DASH (Dietary Approach to Stop
Hypertension) yang kaya akan kalium dan kalsium;
3. aktifitas fisik
4. diet rendah natrium;
B. Terapi farmakologi
Kebanyakan pasien dengan hipertensi memerlukan dua
atau lebih obat antihipertensi untuk mencapai target
tekanan darah yang diinginkan

JENIS OBAT YANG DAPAT DIGUNAKAN


1. Diuretik
2. Penghambat adrenergik
3. Angiotensin converting enzyme inhibitor
4. Angiotensin-II-bloker
5. Antagonis kalsium 
6. Vasodilator
PENCEGAHAN
Setelah umur 30 tahun, periksa
tekanan darah setiap tahun. Jangan
merokok / minum alkohol
Kurangi berat badan bila berlebihan
Lakukan latihan aerobik
Pelajari cara-cara mengendalikan
stres.
Kesehatan Gigi dan Mulut Pd Penderita
Hipertensi
Kecemasan yg dialami pasien yg akan
menerima perawatan gigi mempengaruhi
tekanan darah oki komunikasi yg baik
antara dokter dan pasien diharapkan
pasien menjadi tenang dan nyaman.
Prosedur perawatan yg memakan waktu
dapat dibagi menjadi beberapa sesi,
supaya pasien tdk duduk terbaring terlalu
lama di dental Chair.
Pasien dgn Hipertensi yg tidak terkontrol
berisiko mengalami perdarahan pasca
pencabutan gigi.
Hal ini berkaitan dgn obat bius yg
digunakan umumnya mengandung
vasokonstriktor (agar efek obat bius
bertahan lama) yg berefek
menyempitkan pembuluh darah,
sehingga tekanan darah semakin
meningkat.
Hal ini dapat menyebabkan pecahnya
pembuluh darah kecil dan terjadi
perdarahan, oki perlu dilakukan
pemeriksaan tekanan darah sebelum
tindakan pencabutan dilakukan.
Jika tekanan darah tinggi,
pencabutan sebaiknya ditunda dan
pasien dirujuk ke ahli penyakit dalam
( internis) terlebih dahulu untuk
mengontrol tekanan darah.
Obat2 Hipertensi bisa mempengaruhi
kondisi rongga mulut, yi beberapa
jenis obat menyebabkan mulut
kering dan menimbulkan perubahan
sensasi pengecapan.
Obat Ca- Channel Blokers
menyebabkan pembesaran dan
pembengkakan gingiva.
Kurangnya volume air liur pada mulut
yg kering dapat menyulitkan saat
bicara dan mengunyah serta
mempermudah pertumbuhan bakteri
dan jamur.
Selain kontrol rutin ke ahli penyakit
dalam, penderita hipertensi juga
perlu mengontrol kesehatan rongga
mulut secara rutin ke dokter Gigi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai