TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hipertensi
2.1.1. Definisi
tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada
tekanan darah yang berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat
2.1.2. Epidemiologi
Berdasarkan data WHO pada tahun 2014 terdapat sekitar 600 juta penderita
hipertensi di seluruh dunia (Hafiz et al, 2016). Menurut American Heart Association
(AHA), penduduk Amerika berusia diatas 20 tahun yang menderita hipertensi sudah
mencapai 74,5 juta jiwa dan hampir sekitar 90-95% kasus tidak diketahui
dewasa menderita hipertensi dan penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap
tahun sebesar 25,8%. Sebagian besar (63,2%) kasus hipertensi di masyarakat tidak
5
6
2.1.3. Klasifikasi
140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan yang
berulang. Tekanan darah sistolik merupakan pengukuran utama yang menjadi dasar
instalasi gawat darurat. Hipertensi krisis ditandai dengan peningkatan tekanan darah
akut dan sering berhubungan dengan gejala sistemik yang merupakan konsekuensi
dari peningkatan darah tersebut. Hal ini merupakan komplikasi yang sering terjadi
7
mengancam jiwa. 20% pasien hipertensi yang datang ke Unit Gawat Darurat (UGD)
adalah pasien dengan hipertensi krisis. Data di Amerika Serikat menunjukkan dari
urgensi. (Devicaesaria, 2014). Kerusakan organ target yang dimaksud antara lain
adalah ensefalopati hipertensif, infark miokard akut, gagal jantung kiri disertai
edema paru, diseksi aneurisma aorta, dan eklamsia. Klasifikasi ini berdampak pada
>180 mmHg atau diastoik > 120 mmHg secara mendadak disertai kerusakan organ
target. Hipertensi emergensi harus ditangani secepat mungkin dalam satu jam
(mendesak) adalah peningkatan tekanan darah sistolik >180 mmHg atau diastoik >
120 mmHg secara mendadak tetapi tidak disertai kerusakan organ target. Pada
hpertensi emergensi tekanan darah harus segera diturunkan dalam 24 jam dengan
2.1.4. Etiologi
primer (esensial atau idiopatik) dan hipertensi sekunder. Hipertensi esensial yaitu
hipertensi yang terjadi pada sekitar 90% kasus dan kausa atau penyebabnya tidak
8
kecenderungan genetik yang kuat yang dapat dipercepat atau diperburuk oleh
besar.(Situmorang, 2015)
Sebanyak 70% kasus baru penyakit hipertensi adalah orang dewasa yang berat
badannya sedang bertambah. Saat berat badan seseorang bertambah, volume darah
juga akan bertambah, sehingga beban jantung untuk memompah darah juga semakin
berat. Faktor lain yang mempengaruhi yaitu produksi insulin, apabila berat badan
akan terjadi retensi cairan dalam tubuh yang menyebabkan peningkatan tekanan
darah. Hubungan stress dengan hipertensi melalui aktivitas saraf simpatis, dalam
kondisi stress adrenalin akan dilepas dalam aliran darah, sehingga menyebabkan
Pola makan yang kurang baik juga dapat menyebabkan hipertensi seperti
asupan garam yang berlebihan sehingga menyebabkan retensi cairan serta diet yang
kurang mengandung buah, sayuran dan produk susu yaitu rendah kalium dan
kalsium. Kalium yang banyak terdapat pada buah dan sayur dapat menurunkan
tekanan darah dengan merelaksasi arteri. Selain dari itu terdapat kemungkinan
9
etiologi hipertensi esensial yang sedang diteliti seperti gangguan penanganan garam
oleh ginjal,kelainan membran plasma, kelainan pada NO, endotelin dan bahan kimia
vasoaktif lain yang bekerja lokal, serta kelebihan vasopressin (Sherwood, 2016).
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang hanya dapat ditemukan pada 10%
kasus dan memiliki kausa atau penyebab yang jelas.Contoh dari kausa hipertensi
epinefrin dan noepinefrin secara berlebihan sehingga dapat terjadi peningkatan curh
jantung dan vasokonstriksi yang dapat menyebabkan hipertensi. Selain itu dapat
pula disebabkan oleh pembuluh darah yang menyempit pada arteri renalis misalnya
karena aterosklerosis. Pada keadaan ini ginjal kekurangan aliran darah sehingga
2.1.5. Patofisiologi
Apabila terjadi peningkatan salah satu dari variabel tersebut yang tidak
sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah yang disebabkan oleh
panjang. Sistem pengaturan tekanan darah adalah sistem yang sangat kompleks.
Pengaturan dimulai dari sistem reaksi cepat seperti reflex kardiovaskuler melalui
sistem saraf, refleks kemoreseptor, respon iskemia, susunan saraf pusat yang berasal
dari atrium, dan arteri pulmonalis otot polos. Sedangkan sistem pengendalian reaksi
10
lambat melalui perpindahan cairan antara sirkulasi kapiler dan rongga intertisial
sistem poten dan berlangsung dalam jangka panjang yang dipertahankan oleh sistem
pengaturan jumlah cairan tubuh yang melibatkan berbagai organ. (Nuraini B, 2015)
(diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensin I. Oleh ACE, angiotensin
I diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan utama
dalam menaikkan tekanan darah melalui dua cara utama. Cara pertama adalah
meningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi
osmolalitas dan volume urin. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang
volume darah meningkat yang pada akhirnya akan berefek meningkatkan tekanan
darah. Cara kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.
Aldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal.
NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi
ekstraseluler yang pada gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
(Nuraini B, 2015)
sirkulasi sebagai respon terhadap natrium intratubular yang rendah, hipotensi pada
arteriol aferen pada glomerulus ginjal, dan aktivasi simpatis. Dalam aliran darah pro-
darah,ginjal dan otak, yang menyebabkan peningkatan ROS,seperti O2- dan H2O2
Peroxynitrite bereaksi dengan NO residu. Proses ini akan berlanjut kemudian akan
Nitric Oxide (NO) yang merupakan vasodilator, hal ini menyebabkan vasokonstriksi
Manifestasi klinis yang timbul dapat berupa nyeri kepala saat terjaga yang
mantap karena kerusakan susunan saraf, nokturia (peningkatan urinasi pada malam
hari) karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus, edema dependen
paralisis sementara pada satu sisi atau hemiplegia atau gangguan tajam penglihatan.
Gejala lain yang sering ditemukan adalah epistaksis, mudah marah, telinga
berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, dan mata berkunang kunang (Corwin
EJ, 2009)
2.1.8. Komplikasi
gagal jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan dan penyakit ginjal. Mortalitas
pada pasien hipertensi lebih cepat jika hipertensinya tidak terkontrol dan telah terjadi
komplikasi ke beberapa organ vital. Komplikasi yang terjadi pada hipertensi dapat
mengenai mata, ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa perdarahan retina,
yang sering ditemukan pada hipertensi berat selain kelainan koroner dan miokard.
Pada otak sering terjadi stroke dimana terjadi perdarahan yang disebabkan oleh
dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan serangan iskemia otak sementara
hipertensi yang lama. Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik
kenaikan tekanan darah pada organ, atau karena efek tidak langsung, antara lain
adanya autoantibodi terhadap reseptor angiotensin II, stress oksidatif. Penelitian lain
juga membuktikan bahwa diet tinggi garam dan sensitivitas terhadap garam
β). Stroke merupakan kerusakan target organ pada otak yang diakibatkan oleh
hipertensi. Stroke timbul karena perdarahan, tekanan intra kranial yang meninggi,
atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan
tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang
maligna atau hipertensi dengan onset cepat. Tekanan yang tinggi pada kelainan
masuk ke dalam ruang intertisium di seluruh susunan saraf pusat. Hal tersebut
arterosklerosis atau apabila terbentuk trombus yang menghambat aliran darah yang
menyebabkan terjadinya iskemia jantung, yang pada akhirnya dapat menjadi infark.
Ginjal Penyakit ginjal kronik dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat
akan terganggu dan berlanjut menjadi hipoksia dan kematian ginjal. Kerusakan
membran glomerulus juga akan menyebabkan protein keluar melalui urin sehingga
sering dijumpai edema sebagai akibat dari tekanan osmotik koloid plasma yang
berkurang. Hal tersebut terutama terjadi pada hipertensi kronik. Retinopati Tekanan
darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah pada retina.
Makin tinggi tekanan darah dan makin lama hipertensi tersebut berlangsung, maka
makin berat pula kerusakan yang dapat ditimbulkan. Kelainan lain pada retina yang
terjadi akibat tekanan darah yang tinggi adalah iskemik optik neuropati atau
kerusakan pada saraf mata akibat aliran darah yang buruk, oklusi arteri dan vena
retina akibat penyumbatan aliran darah pada arteri dan vena retina. Penderita
retinopati hipertensif pada awalnya tidak menunjukkan gejala, yang pada akhirnya
dapat menjadi kebutaan pada stadium akhir. Kerusakan yang lebih parah pada mata
terjadi pada kondisi hipertensi maligna, di mana tekanan darah meningkat secara
tiba-tiba. Manifestasi klinis akibat hipertensi maligna juga terjadi secara mendadak,
antara lain nyeri kepala, kehilangan penglihatan secara tiba tiba (Nuraini B, 2015)
2.1.9. Terapi
awal, yang harus dijalani setidaknya selama 4 – 6 bulan. Bila setelah jangka waktu
faktor risiko kardiovaskular yang lain, maka sangat dianjurkanuntuk memulai terapi
5-20 mmHg. Direkomendasikan ukuran pinggang kurang dari 94 cm untuk pria dan
kurang dari 80 cm untuk wanita dan indeks massa tubuh (IMT) kurang dari 25
kg/m2. Penurunan berat badan diraih dengan mengurangi asupan kalori dan
klorida) < 6 g/ hari ( 100 mmol sodium/hari) dapat menurunkan tekanan darah
2. Aktivitas fisik intensitas sedang setiap hari dapat menurunkan tekanan darah
Terapi farmakologis yaitu obat antihipertensi yang dianjurkan oleh JNC VII
yaitu diuretika, terutama jenis thiazide (Thiaz) atau aldosteron antagonis, beta
2015)
2.2. Otak
2.2.1. Anatomi dan Fisiologi Otak
Otak terdiri dari serebrum, serebelum, dan batang otak yang dibentuk oleh
mesensefalon, pons, dan medulla oblongata. Bila kalvaria dan dura mater
disingkirkan, di bawah lapisan arachnoid mater kranialis dan pia mater kranialis
terlihat gyrus, sulkus, dan fisura korteks serebri. Sulkus dan fisura korteks serebri
membagi hemisfer serebri menjadi daerah lebih kecil yang disebut lobus. Gambar
diencephalon dan batang otak yang mirip dengan cara tutup jamur menutupi
dipisahkan oleh dahan dangkal yang disebut sulkus yang menandai hampir
motorik somatik juga semua pikiran sadar dan fungsi intelektual. Korteks
serebrum disusun oleh gray matter dan white matter (Marieb and Hoehn,
2013)
17
(Patestas, 2016)
Gambar 2. 2
Struktur Anatomi Otak
Cerebrum memiliki 4 lobus yaitu :
1. Lobus frontal
tinggi, seperti kemampuan berpikir abstrak dan nalar, bicara (area broca di
hemisfer kiri), pusat penghidu, dan emosi. Bagian ini mengandung pusat
terdapat area asosiasi motorik (area premotor). Pada lobus ini terdapat daerah
broca yang mengatur ekspresi bicara, lobus ini juga mengatur gerakan sadar,
2. Lobus Parietal
3. Lobus oksipital
4. Lobus temporal
(Patestas, 2016)
b. Diencephalon
informasi sensorik dan perintah motorik sadar dan tidak sadar. (Marieb and
Hoehn, 2013)
c. Batang Otak
perilaku yang kaku terprogram dan otomatis yang diperlukan untuk bertahan
hidup. Diposisikan antara serebrum dan sumsum tulang belakang, batang otak
juga menyediakan jalur untuk saluran serat berjalan di antara pusat otak yang
Terletak di bagian bawah otak, otak kecil menyumbang sekitar 11% dari
total massa otak. Seperti cerebrum, otak kecil memiliki dua belahan otak
utama dengan korteks luar yang terdiri dari Grey matter dan white matter.
Serebelum terletak di dorsal ke pons dan medula dan menonjol ke bawah lobus
transversal. Dengan mengolah input yang diterima dari korteks motor serebral,
Hemisfer otak disuplai oleh 3 pasang arteri besar : arteri serebri anterior,
media dan posterior. Arteri serebri anterior dan media bertanggung jawab terhadap
sirkulasi di bagian depan dan merupakan cabang dari arteri karotis interna. Arteri
serebri posterior merupakan cabang dari arteri basilaris dan membentuk sirkulasi
pada bagian belakang otak, yang juga mensuplai talamus, batang otak dan otak
membagi dua segmen arteri serebri anterior menjadi segmen proksimal dan
untuk daerah lobus frontalis, permukaan medial korteks serebri sampai prekuneus,
korpus kalosum, permukaan lateral dari girus frontalis superior dan medius. Cabang-
nukleus kaudatus, bagian anterior dari kapsula interna dan putamen.Arteri serebri
operkulum, dan segmen korteks bagian distal pada hemisfer lateral. Pada sirkulasi
posterior, arteri vertebralis bersatu membentuk arteri basilaris. Arteri serebri inferior
posterior merupakan cabang dari arteri vertebralis bagian distal sedangkan arteri
serebri inferior anterior merupakan cabang dari arteri basilaris bagian proksimal.
Arteri serebri superior merupakan cabang distal dari arteri basilaris sebelum arteri
basilaris bercabang dua menjadi arteri serebri posterior (Marieb and Hoehn, 2013)
(sobotta, 2013)
Gambar 2. 3
Vaskularisasi arteri serebri di otak
21
permukaan otak dan membentuk arteri- arteri pial, yang bercabang – cabang dan
menjadi pembuluh yang lebih kecil yang dinamakan arteriola penembus. Arteriola
Kecepatan darah normal aliran darah serebral yang melalui otak pada orang
dewasa sekitar 750-900ml/menit. Otak menerima 15% aliran darah dari curah
jantung pada keadaan istirahat. Aliran darah serebral diperngaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya :
1. Konsentrasi karbondioksida
otak akan meningkatkan aliran darah otak sebanyak dua kali lipat.
3. Konsentrasi oksigen
sampai mendekati normal. Sehingga saat otak kekurangan oksigen tubuh akan
2014)
22
2.2.2. Histologi
(eroschenko, 2013)
Gambar 2. 4
Histologi Arteri Serebri
sebagai berikut:
a. Tunika intima
Tunika Intima adalah lapisan terdalam. Lapisan ini terdiri atas endotel, stratum
tunika intima
b. Tunika media
Terdiri atas serat otot polos sirkular. Anyaman longgar serat elastik halus
c. Tunika adventisia
Lapisan ini mengandung saraf kecil dan pembuluh darah. Pembuluh darah di
dalam tunika adventisia secara kolektif disebut vasa vasorum atau vas
23
2.3.1. Definisi
Dinding vaskuler tersusun oleh sel endotel,sel otot polos dan fibroblas untuk
migrasi sel, dan degradasi sintetis dari matriks ektrasel. Remodeling vaskular
bergantung pada interaksi dinamis antara faktor pertumbuhan lokal, zat vasoaktif,
dan rangsangan hemodinamik dan merupakan proses aktif yang terjadi sebagai
Namun, hal itu kemudian dapat berkontribusi pada patofisiologi penyakit vaskular
struktur arteri serebral. Pada arteri serebral, peningkatan ketebalan dinding biasanya
merupakan prediktor yang baik untuk menentukan kerusakan organ target yang
2.3.2. Klasifikasi
Gambar 2. 5
Klasifikasi Penebalan Lumen Arteri Serebri
Klasifikasi dari penebalan lumen arteri serebri berdasarkan respon untuk
(M/L), dari gambar diatas terdapat 3 macam klasifikasi perubahan dinding vaskuler
yaitu perubahan karena peningkatan tekanan darah, aliran darah dan adanya lesi.
(Pires, 2016)
terdiri dari 2 macam yaitu perubahan lebar dinding untuk meningkatkan massa otot
dan untuk reorganisasi dari elemen seluler dan non seluler. Perubahan ini dapat
diakibatkan oleh adanya lesi didalam lumen. Neointima terbentuk sebagai bagian
migrasi dan proliferasi sel otot vaskular (VSMC) proliferasi, produksi matriks, dan
RAA system adalah salah satu pilar penting dalam proses penebalan lumen
arteri serebral. Dalam RAA sistem ada angiotensin II. Angiotensin II memiliki
reseptor angiotensin II tipe satu atau AT1R. AT1R berperan dalam kaskade
reseptor satelit dan subunit IGFR yang terkait dengan oksida NAD(P)H adalah
mekanisme patofisiologis yang paling penting. Jalur FAK PI3K dan JAK2
menghasilkan rangsangan dan memicu kontraksi, migrasi, dan adhesi sel melalui
diperkuat EGFR dan IGFR dikaitkan dengan pertumbuhan sel dan hipertrofi sebagai
seperti AP1 dan NF-κB, yang memperkuat respons inflamasi oleh sitokinin,
banyak.
(protein pengikatan GTP kecil dan monomer), yang terkait dengan remodeling
jantung, menghasilkan fibrosis dan proliferasi sel oleh ERK1 / 2. Penelitian terbaru
CHO. Transaktivasi reseptor ini juga telah digambarkan sebagai langkah penting
dalam rangkaian sinyal MAPK yang diaktifkan oleh angiotensin II. Jalur ini
terakhir adalah melalui aktivasi "cepat", yang berbeda dari stimulasi genomik dan
menstimulasi proliferasi ras2A dan pemodelan ras2A dari MPP-1 dan Ki. Peran
aldosteron dalam remodeling vaskular pada FFHR. Hal ini dapat dijelaskan oleh
Konsumsi tinggi garam dapat meningkatkan kadar plasma natrium (Na +) dan
juga kadar natrium pada cairan serebro spinal (CSF). Hal tersebut memicu sekresi
Endogeneous Ouabain (EO) yaitu suatu glikosida yang dapat menghambat Na+/K+-
ATPase pada pompa ion Na+ dan K+ sehingga natrium dalam sel bertambah. EO
terlibat dalam homeostasis Na+di sentral namun juga berinteraksi pada jaringan
pembuluh darah.
Gambar 2. 6
Mekanisme Peningkatan NaCl di sentral dan perifer
Semua efek pressor dari EOdimediasi oleh reseptor Na+pada CNS dansistem
saraf perifer. Efek EOdapat berikatan dengan pompa Na+tipe2 pada orang dewasa
Gambar 2. 7
Jalur Neurohormonal Hipotalamus Na +-aldosteron-EO-Angiotensin II
cepat yang meningkatan aktifitas jalur simpatis di perifer dan kemudian Ang II akan
perkembangan hipertensi kronik yang disebabkan oleh diet tinggi garam, dengan
mekanismenya adalah aldosteron yang terinduksi oleh diet tinggi garam akan
29
pembuluh darah, ginjal dan otak, yang menyebabkan peningkatan ROS, seperti O2-
dan H2O2 (Sausa, 2012). Superoxide (O2-) adalah komponen mayor yang
Peroxynitrite dan Peroxynitrite bereaksi dengan NO residu. Proses ini akan berlanjut
Gambar 2. 8
Mekanisme Glukokortikoid dalam Menginduksi Terjadinya Hipertensi
Glukokortikoid reseptor tersebar luas pada ginjal, otot polos pembuluh darah
dan pada endotel pembuluh darah. glukokortikoid pada ginjal dapat menginduksi
isoform spesifik pada ginjal yaitu WNK1 dan mengurangi ekspresi WNK 4. Hal
tersebut akan meningkatkan reabsorbsi sodium pada ginjal yang dapat menyebabkan
polos dan endotel pembuluh darah akan mengaktifkan reseptor angiotensin II tipe I
(AT1) , menginduksi influks Na+ dan Ca 2+ ke dalam sel serta menurunkan enzim Nitric
Oxide Synthase (eNOS) serta supresi dari prostasiklin dan nitrit oksida yang
menjadi kortisol aktif pada manusia dan tikus sehingga glukokortikoid meningkat dan
terjadi hipertensi. Selain itu, pada saat terjadi overekspresi dari 11ß-HSD2 pada
Pada penelitian sebelumnya mengenai efek anti hipertensi tumbuhan tali putri
pada tikus strain wistar yang di induksi prednison 1,5 mg /KgBB dan larutan NaCl
strain wistar dengan menggunakan prednison 1,5 mg /KgBB dan larutan NaCl 2%
mmHg(Suryono, 2015).
efek antihipertensi kaptopril oleh ekstrak etanol daun belimbing wuluh pada tikus
tekanan darah tikus strain wistar jantan dan betina setelah diberi NaCl 8% sebanyak
3 ml / hari selama 4 minggu didapatkan kenaikan tekanan darah sistolik 168 mmHg
hipertensi, Prednison 1,5 mg/ kgBB + Nacl 2% merupakan induksi yang poten
32
2.5.1. Taksonomi
Kingdom Plant
Division Magnoliophyta
Subdivision Angiosprm
Class Magnoliopsida
Order Rosales
Family Rhamnaceae
Tribe Paliureae
Genus Ziziphus
Species Mauritiana
Gambar 2. 10
Taksonomi Ziziphus mauritiana
33
Ziziphus mauritiana lebih dikenal dengan nama Bidara (Samirana dkk, 2015).
Selain bidara,Ziziphus mauritiana juga dikenal sebagai Narkeli kul, Ber, Dongs,
2.5.3. Morfologi
atau Indian jujube. Ziziphus mauritiana tersebar di india, asia tenggara dan beberapa
wilayah di afrika. Berbagai bagian dari Ziziphus mauritiana dapat digunakan untuk
Ziziphus adalah genus dari sekitar 40 spesies semak berduri dan pohon kecil
subtropis di seluruh dunia seperti india, asia tenggara dan beberapa wilayah afrika.
mauritiana memiliki duri dan berukuran kecil sampai sedang, memiliki tinggi
memiliki tiga vena basal menonjol, berbentuk oblongeliptik, ujung daun membulat,
tepi daun bergelombang halus dan daunya berkilau serta daunnya memiliki panjang
2-7 cm (0,79-2,8 inci). Komposisi kimia dari daun adalah protein dan asam amino,
fenolik. Daun beberapa spesies dapat gugur, yang lainnya tetap hijau sepanjang
tahun. Daun dari Ziziphus mauritiana dapat digunakan dalam pengobatan gangguan
pencernaan, demam, kerusakan hati dan penyakit paru. Ekstrak alkohol dan air dari
kuning kehijauan. Buahnya memiliki biji dan buahnya dapat dimakan, berwarna
kuning kecoklatan, merah, atau hitam, berbentuk bulat atau lonjong, dengan panjang
1-5 cm, dan memiliki rasa sangat manis. (Pelejkar,dkk.2012; Goyal et al, 2012)
Gambar 2. 11
Analisis fitokimia daun Ziziphus mauritiana
Saponin adalah senyawa aktif terbanyak yang ada di daun Ziziphus mauritiana.
Saponin memliki efek anti inflamasi dan dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
35
Tannin, saponin, glikosida, senyawa fenolik, alkaloid dan flavonoid memilki efek
dari pelarut yang berbeda (metanol, kloroform dan heksana) dari daun Ziziphus
dalam dosis tergantung di atas kisaran konsentrasi 0,025 sampai 0,8 mg / mL,Dalam
secara signifikan lebih tinggi di sistem DPPH (IC50= 0,11 mg / mL) dibandingkan
dengan ekstrak kloroform (IC50 = 0,63 mg / mL) dan ekstrakk heksana (IC50 =>
1,0 mg / mL) .
Gambar 2. 12
Aktivitas Pemberantasan Radikal Bebas DPPH (%) Ekstrak Metanol, Kloroform dan
Heksana dari Daun Ziziphus mauritiana.
Dalam penelitian (Ashraf, et al., 2015) yang meneliti tentang komposisi kimia
dan aktivitas biologi dari daun Ziziphus mauritiana, kandungan fenolik dalam ekstrak
36
daun Ziziphus mauritiana lebih tinggi dari pada ekstrak buah Ziziphus mauritiana
2.5.6. Manfaat
Terdapat banyak manfaat pada pohon bidara (Ziziphus mauritiana) . buahnya
atau yang biasa disebut jujube dapat membantu menaikkan berat badan, ;meningkatkan
stamina. Selain itu, jujube adalah obat herbal yang efektif sehingga dalam pengobatan
tradisional china, jujube diresepkan sebagai tonik untuk meningkatkan fungsi hati.
Jujube yang dikeringkan memiliki efek antikanker dan juga bisa diresepkan sebagai
tonik untuk membersihkan darah dan membantu pencernaan biasanya digunakan untuk
mengobati diare, kehilangan nafsu makan, anemia, iritasi dan histeria. Biji jujube
biasanya digunakan untuk mengobati palpitasi, insomnia, keringat pada malam hari
dan keringat yang berlebih. Akar pohon bidara (Ziziphus mauritiana) dapat digunakan
unutk terapi dispepsia. Rebusan akarnya, juga digunakan untuk mengobati demam.
Daun bidara (Ziziphus mauritiana) mempunyai efek farmakologis yaitu bisa membantu
mengobati penyakit hati, asma dan demam (Carol 2012). Pada daunnya terdapat
banyak kandungan antioksidan (abdallah dkk, 2016). Selain itu, daun bidara (Ziziphus
mauritiana) juga memilki aktivititas anti tumor, antikanker, antiinflamasi dan anti
mikroba. Sehingga daunnya dapat digunakan sebagai pengobatan alami kanter dan
digunakan pada penelitian. Penggunaan tikus putih untuk penelitian saintek dimulai
pada abad ke-16. Rattus norvegicus biasanya ditemukan di Eropa pada tahun 1700-an.
37
Pada tahun 1800-an hewan ini digunakan untuk penelitian neuroanatomy di United
States dan di Eropa. Hingga hari ini, ada 51 spesies dari Rattus baik yang albino
maupun yang berwarna. Beberapa perbedaan yang terlihat antara tikus liar dan tikus
yang lebih kecil, kematangan seksual yang lebih dini, tidak ada siklus reproduksi per
musim, fekunditas yang lebih baik dan lifespan yang lebih pendek dibandingkan
dengan tikus liar. Pada saat ini, tikus Wistar dan tikus Sprague-Dawley merupakan
hewan laboratorium yang paling sering digunakan di seluruh dunia (Sengupta, 2013).
Pada sekarang ini, beberapa strain tikus yang biasa digunakan dalam
penelitian di laboratorium hewan coba di Indonesia, antara lain: Wistar yang asalnya
Tikus yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih strain Wistar.
Pada sebuah penelitian disebutkan bahwa tikus putih strain Wistar dapat mencapai
masa hidup maksimal sekitar 1200 hari atau setara dengan 3,2 tahun untuk jantan
dan 1400 hari atau setara dengan 3,8 tahun untuk betina. Rata-rata masa hidup untuk
tikus putih strain Wistar adalah 850 hari untuk jantan dan 900 hari untuk betina
(Koolhaas, 2010).
Data berupa morfologi dan fisiologi dari strain Wistar jantan usia 4 bulan bisa
tikus strain Wistar dengan tikus jantan yang belum teridentifikasi. Tikus Sprague-
38
Dawley merupakan hewan yang dapat tumbuh lebih besar dibanding strain Wistar.
yang tidak mempunyai kekerabatan atau biasa disebut outbreed. Tikus SD dikenal
memiliki perilaku menyerupai anxietas yang tinggi, waktu hidup yang singkat.
Secara fisiologi tikus SD memiliki heart rate yang lambat saat istirahat dan tekanan
darah sistolik yang rendah. Karena tikus SD merupakan hasil perkawian outbreed
yang memiliki keberagaman dalam perilaku dan fisiologi, sehingga tikus SD lebih
sering digunakan dalam penelitian perilaku dan fisiologi (Cavigelli, Michael, &
Ragan, 2013)
(Koolhaas, 2010)
Gambar 2. 13
Data morfologi dan fisiologi strain wistar
39
Pada tikus strain Wistar, hewan cenderung lebih jinak dan pada jantan
keagresifan biasanya muncul lebih lambat. Tikus strain Wistar merupakan yang
Selain itu, tikus strain wistar memiliki vaskular yang baik sehingga lebih
Dunia pengobatan sejak dahulu selalu berjalan seiring dengan kehidupan umat
manusia. Sebagai makhluk hidup, manusia sangat akrab dengan berbagai macam
penyakit ringan maupun berat. Keinginan untuk sembuh dari segala jenis penyakit
pengobatan. Setiap kali penyakit muncul, pasti Allah juga menciptakan obatnya.
Hanya ada manusia yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya. (Ali
2015).
pengobatan dan kesehatan sudah banyak yang terbukti dengan fakta ilmiah melalui
berbagai riset yang telah dilakukan selama ini. Mengikuti jejak Rasulullah
yang dilakukan Rasulullah menggunakan tiga cara, yaitu melalui do’a atau
istilah do’a-do’a ma’tsur yang datang dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi SAW yang
hewan. Dan ketiga adalah menggunakan kombinasi dari kedua metode tersebut.
tumbuhan, hewan dan mineral. Rasulullah hanya menyebutkan dalam hadis tentang
yang baik sehingga dapat diambil manfaatnya oleh manusia sebagaimana tertulis
(٨) َ( ِإ َّن فِي َٰذَلِكَ ََليَةً ۖ َو َما َكانَ أ َ ْكث َ ُرهُ ْم ُم ْؤ ِمنِين٧) ج
ٍ ض َك ْم أ َ ْنبَتْنَا فِي َها م ِْن كُ ِل زَ ْو
ِ أ َ َولَ ْم يَ َر ْوا ِإلَى ْاْل َ ْر
ك َِر ٍيم
baik? (8) Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda
kekuasaan Allah. dan kebanyakan mereka tidak beriman. (9) dan Sesungguhnya
Tuhanmu benar-benar Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.” (QS.
Asy-Syu’araa: 7-9)
sebagai obat, maka Rasulullah saw. memerintahkan kita untuk berobat bila terkena
قالت اْلعراب يا رسول هللا أال نتداوى ؟ قال نعم يا عباد هللا تداووا فإن هللا لم يضع: عن أسامة بن شريك قال
داء إال وضع له شفاء أو قال دواء إال داء واحد قالوا يا رسول هللا وما هو ؟ قال الهرم
Artinya:
Dari Asamah ibn Syarik berkata: Orang-orang Arab berkata " Ya Rasulallah!
kecuali satu penyakit. Mereka lantas bertanya "Penyakit apa ya Rasulallah? Beliau
dengan sesuatu yang diharamkan dalam Islam, terutama haram zatnya. Sebagaiman
إِ َّن هللاَ أ َ ْنزَ َل الدَّا َء َوالد ََّوا َء َو َجعَلَ ِلكُ ِل دَا ٍء دَ َوا ًء فَت َدَ َاو ْوا َوالَ تَدَ َاو ْوا بِ َح َر ٍام
Allah menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian dan
janganlah berobat dengan yang haram. ”(HR. Abu Dawud dari Abud Darda’