PENDAHULUAN
dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg (Udjianti ,2013). Hipertensi
seluruh dunia dan merupakan the silent killer pembunuh nomer satu di indonesia
serangan jantung, stroke, gagal jantung maupun gagal ginjal yang menyebabkan
tidak dideteksi secara dini dan ditangani dengan tepat (Susanti et al., 2020).
diantaranya berada pada negara berkembang. Angka tersebut kian hari kian
menghawatirkan yaitu sebanyak 972 juta orang atau (26%) orang dewasa di dunia
menderita hipertensi.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari
dinding arteri. Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila
dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg (Udjianti ,2013). Menurut WHO,
batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90 mmHg,
mimisan.
2
2.1.2 Etiologi
a. Genetik
tinggi untuk terkena penyakit ini. Faktor genetik ini tidak dapat
darah tinggi.
dikendalikan, serta jenis kelamin laki laki lebih tinggi dari pada
perempuan.
8
c. Diet
diabetes, serta orang dengan usia yang tua karena jika garam yang
menahan cairan lebih banyak dari pada yang seharusnya didalam tubuh.
volume darah seseorang atau dengan kata lain pembuluh darah membawa
lebih banyak cairan. Beban ekstra yang dibawa oleh pembuluh darah
darah.
d. Berat badan
Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat badan dalam
9
dengan berkembangnya peningkatan tekanan darah atau hipertensi.
e.Gaya hidup
Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan pola hidup
dalam waktu sehari dan dapat menghabiskan beberapa punting rokok dan
darah pasien dalam batas stabil dan memelihara gaya hidup sehat penting
2. Hipertensi sekunder
pembuluh darah utama penyuplai darah ke kedua organ ginjal. Bila pasokan
10
meningkatkan tekanan darah serta gangguan yang terjadi pada tiroid juga
2.1.4 Klasifikasi
mmHg
terisolasi
11
2.1.5 Manifestasi Klinis
darah tinggi tidak memiliki tanda atau mengalami gejala, meskipun tekanan darah
dengan hipertensi tahap awal mungkin mengalami “dull headaches”, pusing atau
beberapa lagi mimisan, tanda dan gejala ini biasanya tidak muncul sampai
Secara umum orang dengan hipertensi terlihat sehat dan sebagian besar tidak
menimbulkan gejala. Tapi ada pula gejala awal yang mungkin timbul dari
hipertensi yaitu sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan,
kelelahan.
2.16 Patofisiologi
baroreseptor yang terdapat pada sinus karotis dan arkus aorta. Pada hipertensi
karena adanya berbagai gangguan genetik dan resiko lingkungan, maka terjadi
aldosterone, serta terjadinya inflamasi dan resistensi insulin. Resistensi insulin dan
12
perifer dan volume darah merupakan dua penyebab utama terjadinya hipertensi
(Asikin, dkk
,2016).
antara lain:
b. Kimia darah
hipertensi.
13
3. Elektrolit
2.1.8 Penatalaksanaan
farmakologis ,yaitu
a) Diuretik
b) Penghambat adrenergenik
c) Vasodilator
14
vasodilator adalah prasosin dan hidralasin. Kemungkinan yang akan terjadi
d. Antagonis kalsium
kalsium sel sel dan mengendurkan otot otot di dalam dinding pembuluh darah
samping yang mungkin timbul adalah sembelit, pusing, sakit kepala dan muntah.
jangka pendek. Oleh karena itu, faktor yang menentukan dan membantu
kesembuhan pada dasarnya adalah diri sendiri. Perubahan gaya hidup sehat
15
a. Mengontrol pola makan
Mengkonsumsi garam sebaiknya tidak lebih dari 2000 sampai 2500 miligram.
Pembatasan asupan sodium dapat mempertinggi efek sebagian besar obat yang
kalori setiap hari. Mengkonsumsi banyak lemak akan berdampak pada kadar
kolesterol yang tinggi. Kadar kolesterol yang tinggi meningkatkan risiko terkena
penyakit jantung.
Pola makan yang rendah potasium dan magnesium menjadi salah satu faktor
pemicu tekanan darah tinggi. Buah buahan dan sayuran segar merupakan sumber
Bagi orang yang mengkonsumsi sedikitnya satu porsi sereal dari jenis padi
padian per hari mempunyai kemungkinan yang sangat kecil untuk terkena
hipertensi.
e. Aktivitas olahraga
Melalui olahraga yang isotonik dan teratur (aktivitas fisik aerobic selama 30-
45 menit per hari ) dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan
tekanan darah, berjalan kaki misal jalan jalan dipagi/sore hari, berenang di kolam
16
renang selama 30 menit, bersepeda selama 2-3 kali selama satu minggu, berlari
setiap hari dimana melakukan latihan ringan pada awalnya dan ditingkatan secara
perlahan dll.
Sertakan keluarga dan teman menjadi kelompok pendukung pola hidup sehat.
Sehingga keluarga dan teman teman mengerti sepenuhnya tentang besarnya risiko
jika tekanan darah tidak terkendali. Dengan demikian keluarga dan teman akan
waktunya untuk minum obat atau untuk untuk melakukan aktivitas berjalan jalan
setiap hari.
3. Terapi Herbal
Di dalam Traditional Chinesse Pharmacology, ada lima macam cita rasa dari
tanaman obat yaitu pedas, manis, asam, pahit dan asin. Pengkajian jenis obat obatan
herbal khususnya dalam terapi hipertensi disuguhkan dengan beberapa cara, misalnya
dengan dimakan langsung, disajikan dengan dibuat jus untuk diambil sarinya, diolah
menjadi obat ramuan ataupun dimasak sebagai pelengkap menu sehari hari. Adapun
tanaman obat tradisional yang dapat digunakan untuk penyakit hipertensi yaitu:
2.1.9 Komplikasi
17
lain yang menyebabkan komplikasi, beberapa penyakit yang timbul sebagai akibat
Penyakit ini sering di alami penderita hipertensi sebagai akibat terjadi nya
beberapa bagian otot jantung. Hal ini menyebabkan rasa nyeri di dada dan
2) Gagal Jantung
Tekanan darah yang tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih berat untuk
memompa darah. Kondisi itu berakibat otot jantung akan menebal dan
merenggang sehingga daya pompa otot menurun. Pada akhirnya dapat terjadi
kegagalan kerja jantung secara umum. Tanda - tanda adanya komplikasi yaitu
sesak napas, napas putus - putus (pendek), dan terjadi pembengkakan pada
penyebab utama pada kerusakan pembuluh darah otak. Ada dua jenis kerusakan
kematian.
4) Gagal Ginjal
18
Gagal ginjal merupakan peristiwa di mana ginjal tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya. Ada dua jenis kelainan ginjal akibat hipertensi, yaitu
fraksi - fraksi plasma pada pembuluh darah akibat proses menua. Hal itu akan
tekanan diastole di atas 130 mmHg yang disebabkan terganggunya fungsi ginjal.
5) Stroke
Stroke dapat terjadi akibat hemoragi tekanan tinggi di otak atau akibat embolus
yang terlepas dari pembuluh selain otak yang terpajang tekanan tinggi. Stroke
dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri yang memperdarahi otak
mengalami hipertrofi dan penebalan, sehingga aliran darah ke area otak yang
6) Infark Miokard
Infark miokard dapat terjadi apabila arteri koroner yang arterosklerotik tidak
yang menghambat aliran darah melewati pembuluh darah. Pada hipertensi kronis
dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Demikian
19
7) Ensefalopati (kerusakan otak)
meningkat cepat dan berbahaya). Tekanan sanga tinggi pada kelainan ini
seluruh susunan saraf pusat. Neuron- neuron di sekitarnya kolaps dan terjadi
8) Kejang
Kejang dapat terjadi pada wanita preeklamsi. Bayi yang lahir mungkin memiliki
berat lahir kecil masa kehamilan akibat perfusi plasenta yang tidak adekuat,
20
BAB III
ASKEP TEORITIS
3.1.1 Pengkajian
a. Lokasi
b. Batas wilayah/wilayah
2. Data demografi
menderita hipertensi.
21
1) Fasilitas umum
22
Sarana kegiatan kelompok, meliputi : Karang taruna, Pengajian,
3) Fasilitas kesehatan
2. Ekonomi
a. Karekteristik pekerjaan
a. Keamanan :
1) Diet makan
berlemak , Lain-lain.
3) Kebiasaan berolahraga
23
7) Kelompok layanan kepada masyarakat (pkk, karang taruna, panti,
posyandu)
ada ( Sebutkan )
belum ada
belum ada
4. Sistem komunikasi
dengan Hipertensi
24
6. Rekreasi
A. Diagnosa Keperawatan
pada masyarakat
25
B. Menentukan prioritas masalah dengan mengguanakan
diatasi :
1. Rendah 0. Tidak ada
3. Tinggi 1. Rendah
2. Sedang
26
2. Metode penepisan OMAHA
N Masala 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 Tota
o h 0 1 2 l
Keterangan :
3) Besarnya resiko
5) Minat masyarakat
12) Sum
ber daya
orang
Score :
0 : Sangat rendah
27
1–2 : Rendah
3–4 : Sedang
5 : Tinggi
Masalah 1 2 3 4 5 6 Total
Keterangan :
1. Perhatian masyarakat
2. Prevalensi kejadian
6. Aspek politis
Score :
0 : Sangat rendah
1–2 : Rendah
3–4 : Sedang
5 : Tinggi
28
3.1.3 Rencana Keperawatan/Intervensi
a. Tujuan
secara efektif.
Kelompok RW V mampu:
yang ada.
kegiatan
b. Kriteria Hasil
efektif.
c. Intervensi
2. Beri penyuluhan tentang Hipertensi serta dampak jika tidak periksa atau
ditindaklanjuti.
29
3. Kerjasama dengan lintas sektor : Kader dan Tokoh Masyarakat untuk
c. Penanggung Jawab
1. Ketua Kader
2. Bidan setempat
d. Waktu Pelaksanaan :
e. Tempat Pelaksanaan :
pada masyarakat
a. Tujuan
Kelompok RW V mampu:
b. Kriteria Hasil
dirinya.
30
2) Mampu menjelaskan penyebab perubahan yang terjadi
31
c. Intervensi
masayarakat
3. Kerjasama dengan lintas program dan sektor : kader lansia setempat untuk
d. Penanggung Jawab
1. Ketua Kader
2. Bidan setempat
e. Waktu Pelaksanaan :
f. Tempat Pelaksanaan :
3.1.4 Pelaksanaan
kegiatan :
Promotif :
32
1. Penyuluhan kesehatan/pendidikan kesehatan
Preventif :
Pendek )
33
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari suatu
membuat darah sulit mengalir dan meningkatkan tekanan melawan dinding arteri.
Hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat
4.2 Saran
34