TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
A. Definisi Hipertensi
darah lebih besar dari dinding arteri dan pembuluh darah itu sendiri
(WHO, 2019).
dijumpai dengan symptom, hal ini baru disadari apabila terjadi dalam
secara tidak terkontrol akan menyebabkan masalah hati dan jantung yang
tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di
pada pembuluh darah, dan volume atau isi darah yang bersikulasi.
B. Klasifikasi Hipertensi
Peningkatan tekanan darah secara terus menerus dan telah terjadi lama
pastinya belum jelas. Pada kasus peningkatan tekanan darah ini disebut
b. Hipertensi sekunder
130-139 85-89
a. Keturunan / Genetik
keluarga dengan riwayat darah tinggi. Hal ini berkaitan dengan adanya
riwayat hipertensi.
b. Obesitas
dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini
e. Merokok
dan jantung.
f. Jenis Kelamin
aterosklerosis.
g. Stress
D. Gejala Hipertensi
hipertensi dikenal dengan sebutan the silent killer. Tetapi pada beberapa
a. Sakit Kepala
b. Gelisah
c. Jantung berdebar-debar
d. Pusing
e. Penglihatan kabur
g. Mudah lelah
E. Manisfestasi Klinik
seperti nyeri kepala di pagi hari sebelum bangun tidur, nyeri ini biasanya
berdengung, cepat marah, sukar tidur, sesak nafas, rasa berat di tengkuk,
jantung, gagal ginjal kronik juga tidak jarang dijumpai. Dengan adanya
gejala tersebut merupakan pertanda bahwa hipertensi perlu segera
F. Patofisiologis
perifer yang lebih tinggi dan semakin tinggi. Dari seluruh penderita
darah dimana hal ini berperan besar pada tidak berfungsinya jantung.
b. Rennin-Angiostensis-Aldosterone System
Organ tubuh yang berfungsi sebagai pusat control yaitu otak, juga
dan reseptor dari RAAS yaitu AT1a, AT1b terletak di bagian penting
oleh tekanan bawaan. Hal ini dapat berakibat pada iskemia atau
pecahnya pembuluh darah sehingga berpengaruh pada kerusakan
organ.
d. Inflamasi
pengaktifan dan prokreasi dari sel otot polos, sel endotelial dan
e. Insulin Sensitif
dari hormon insulin juga akan terganggu sebagai akibat dari tidak
dkk, 2018).
G. Penatalaksanaan
obat yang akan diberikan pada penderita hipertensi tidak bisa sama.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah tabel tentang pemberian
darah.
berkafein, rokok, dan minuman beralkohol. Olahraga secara rutin dan tidur
yang berkualitas dengan 6-8 jam tidur per hari dapat membantu
mengurangi stress.
Konsumsi garam pada kondisi normal berkisar pada 2-3 sdt per
tekanan darah sistolik 3,7 mmHg dan tekanan darah diastolic 2 mmHg.
meningkat.
para penggemar kopi relative memiliki tekanan darah yang lebih tinggi
sebaiknya dikurangi.
4. Menghindari rokok
kebiasaan ini dilanjutkan dalam jangka waktu yang lama, hal ini akan
hipertensi yaitu :
1. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
garam natrium.
7. Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape
(Kemenkes, 2018).
H. Komplikasi
a. Gangguan Penglihatan
berat. Selain itu, gangguan yang bisa terjadi akibat hipertensi ini juga
b. Gagal Ginjal
c. Stroke
yang terlepas dari pembuluh darah non otak yang terpajan pada
d. Gangguan jantung
DAFTAR PUSTAKA
https://www.biocoreopen.org/ijpsr/Risk%20factors-pathophysiology-and-
management-of-hypertension.php.
RI; 2018.
Udaya. Bali.
Indonesia.
conditions/high-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20373410.
10-18.
World Health Organization. 2019. Hypertension [Internet]. [cited 2022 okt 10].