TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Pengertian
darah yang memberi gejala akan berlanjut ke suatu organtarget seperti stroke untuk otak,
penyakit jantung koroner untuk pembuluh darah jantung, dan hipertrofi ventrikel kanan
untuk otot jantung. (Candra,2018). Hipertensi merupakan suatu keadaan medis yang
cukup serius dimana secara signifikan dapat meningkatkan risiko penyakit hati, otak,
ginjal, jantung, dan penyakit lainnya. Hipertensi dapat terjadi apabila tekanan darah lebih
besar dari dinding arteri dan pembuluh darah itu sendiri (WHO, 2019).
Garis batas dari hipertensi umumnya tekanan sistolik yang berkisar antara 140-
190 mmHg dan diastolik antara 90-95 mmHg (Riyadi, 2011). Sementara itu dianggap
tekanan darah normal jika tekanan diastolik lebih kecil dari 85 mmHg, normal tinggi jika
tekanan diastolik 85-89 mmHg, hipertensi ringan 90-104mmHg, hipertensi sedang 105-
114 mmHg, dan tekanan darah tinggi lebih dari 115 mmHg.Menurut World Health
Organization (WHO), batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90
mmHg, sedangkan tekanan darah lebih dari 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi.
8
9
2. ETIOLOGI
Menurut Nuraini, 2015 faktor yang dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko
hipertensi yaitu :
a) Keturunan / Genetik
Hipertensi rentan terjadi pada seseorang yang memiliki anggota keluarga dengan
riwayat darah tinggi. Hal ini berkaitan dengan adanya peningkatan kadar sodium
dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk
riwayat hipertensi.
b) Obesitas
Berat badan yang berlebihan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke
dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini mengakibatkan
yang mengandung kalium Hal ini dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam
darah.
jantung, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Hal
10
ini juga dapat mengakibatkan peningkatan berat badan yang merupakan salah satu
factor hipertensi.
e) Merokok
Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah menyempit, yang
f) Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pria sama dengan wanita. Namun wanita masih
cukup aman hingga usia sebelum menopause. Karena setelah menopause, wanita
g) Stress
memompa darah lebih cepat yang mengakibatkan tekanan darah juga meningkat.
11
3. KLASIFIKASI
kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang bergerak dan pola makan. Hipertensi
jenis ini terjadi pada sekitar 90% pada semua kasus hipertensi.
diastolik. Tekanan diastolik adalah periode relaksasi dalam siklus jantung. Jika dalam
kondisi rileks saja tekanan sudah tinggi, dapat dipastikan tekanan sistoliknya juga
tinggi.
12
4. Manifestasi Klinis
Menurut Carwin dikutip oleh Wijaya (2013) menyatakan sebagian besar gejala
klinis yang timbul pada hipertensi berupa nyeri kepala saat terjaga (kadang-kadang
disertai mual dan muntah), penglihatan kabur, ayunan langkah yang tidak mantap,
kesalahan pemikiran yang sering terjadi pada masyarakat bahwa penderita hipertensi
gejala seperti sakit kepala, nafas pendek, pusing, nyeri dada, palpitasi,dan epistaksis.
Gejala-gejala tersebut berbahaya jika diabaikan, tetapi bukan merupakan tolak ukur
5. Patofisologi
Apabila terjadi peningkatan salah satu dari variabel tersebut yang tidak terkompensasi
maka dapat menyebabkan timbulnya hipertensi. Tubuh memiliki sistem yang berfungsi
mencegah perubahan tekanan darah secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi
pengendalian tekanan darah sangat kompleks. Pengendalian dimulai dari sistem reaksi
cepat seperti reflex kardiovaskuler melalui sistem saraf, refleks kemoreseptor, respon
iskemia, susunan saraf pusat yang berasal dari atrium, dan arteri pulmonalis otot polos.
13
sirkulasi kapiler dan rongga intertisial yang dikontrol oleh hormon angiotensin dan
vasopresin. Kemudian dilanjutkan sistem poten dan berlangsung dalam jangka panjang
yang dipertahankan oleh sistem pengaturan jumlah cairan tubuh yang melibatkan
memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah. Darah mengandung
Selanjutnya oleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi
angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam menaikkan
tekanan darah melalui dua aksi utama. Aksi pertama adalah meningkatkan sekresi
hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. ADH diproduksi di hipotalamus (kelenjar
pituitari) dan bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin. Dengan
meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh (antidiuresis),
cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya, volume darah meningkat yang
pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah. Aksi kedua adalah menstimulasi
sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Aldosteron merupakan hormon steroid yang
ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. Naiknya
konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan volume cairan
darah(Nuraini, 2015)
Komplikasi
yang timbul kemudian. Beberapa penyakit yang timbul sebagai akibat hipertensi
aliran darah pada beberapa bagian otot jantung. Hal ini menyebabkan rasa
nyeri di dada dan dapat berakibat gangguan pada otot jantung. Bahkan,
b. Gagal Jantung
berat untuk memompa darah. Kondisi itu berakibat otot jantung akan
akhirnya dapat terjadi kegagalan kerja jantung secara umum. Tanda tanda
otak. Ada dua jenis kerusakan yang ditimbulkan yaitu pecahnya pembuluh
6. Penatalaksanaan
tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Efektifitas setiap program ditentukan oleh derajat
hipertensi, komplikasi, biaya perawatan, dan kualitas hidup sehubungan dengan terapi
(Muttaqin, 2009).
a) Farmakologi
a. Diuretik
Jenis obat ini bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat
jantung menjadi lebih ringan. Dikenal sebagai pil air, tidak hanya garam yang
Efek samping dari obat ini dapat terjadi Hipokalemia (Peningkatan asam urat
tubuh dan memicu penurunan aktivitas pompa jantung. Contoh obatnya adalah;
metopolol, propanolol, dan atenolol. Tidak dianjurkan pada penderita yang telah
seperti asam Bronkial, dan denyut jantung lambat. Pada penderita Diabetes
c. Vasodilator.
relaksasi otot polos pembuluh darah. Yang termasuk dalam golongan ini adalah
prasosin, hidralasin. Efek samping yang kemungkinan akan terjadi dari pemberian
angiotensin II yaitu zat yang merupakan Vasokontriktor yang kuat dan dapat
ini adalah katopril. Efek samping yang mungkin timbul adalah batuk kering,
e. Antagonis Kalsium
ini adalah: Nifedipin, Diltiasem, dan verapamil Efek samping yang mungkin
b) Non Farmakologi
b. Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan, atau kadar kolesterol
darah tinggi.
c. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3gr natrium atau 6gr natrium
klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium
yang cukup).
e. Berhenti merokok.
f. Olahraga aerobik yang tidak terlalu berat (penderita hipertensi esensial tidak perlu
I. Bawang putih
Bawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama
dari umbi yang dihasilkan. Mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama
lebih dari 7.000 tahun, terutama tumbuh di Asia Tengah,dan sudah lama menjadi
bahan makanan di daerah sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum di Asia,
Afrika, dan Eropa. Dikenal di catatan Mesir kuno, digunakan baik sebagai
zat kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau
angur.
2010)
adalah bau napas dan bau badan. Konsumsi bawang putih mentah
bawang putih
bawang putih
B. Kerangka Teori
Non Farmakologi
Terapi Komplementer
Penanganan dengan
Bawang putih
Penyebab Hipertensi
Klasifikasi Komplikasi
a) Keturunan / Genetik
Hipertensi
b) Obesitas 1. Hipertensi a. Penyakit
c) Terlalu banyak Primer atau Jantung
mengonsumsi garam Hipertensi Koroner
d) Kurang aktivitas fisik Esensial b. Gagal
dan olahraga 2. Hipertensi Jantung
e) Merokok Sekunder c. Kerusakan
f) Jenis kelamin atau Pembuluh
g) Stress Hipertensi Darah Otak
d.
22
a) Antagonis Kalsium
b) Penghambat Enzim Konversi
Angiotensin
c) Vasodilator.
d) Diuretik
e) Farmakologi
f) Alpha, Beta dan Alpha Beta
AdrenergikBloker