HIPERTENSI URGENSI
OLEH
NIM : 81502823
PRODI : NERS
KUPANG
2023
1
A. Definisi
berat pada kondisi klinis stabil tanpa adanya perubahan akut atau ancaman kerusakan
organ target atau disfungsi organ. Pada kondisi ini tidak terdapat bukti klinis kerusakan
dengan istilah Hipertensi berat yang tidak terkontrol (Cuspidi,2014). Hipertensi Urgensi
atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah
sistolikdi atas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
terjadinya disebabkan oleh beberapa faktor/ multi faktor sehingga tidak bisa
terdiagnosis dengan hanya satu faktor tunggal (Setiati, 2015). Berdasarkan pada
beberapa definisi diatas yang disebutkan dapat disimpulkan bahwa Hipertensi Urgensi
merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sesorang tidak normal atau mengalami
Hampir 1 milyar orang diseluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi. Hipertensi
adalah salah satu penyebab utama kematian dini diseluruh dunia. Di tahun 2020 sekitar
1,56 miliar orang dewasa akan hidup dengan hipertensi. Hipertensi membunuh hampir 8
miliyar orang setiap tahun di dunia dan hampir1,5 juta orang setiap tahunnya di
kawasan Asia Timur-Selatan. Sekitar sepertiga dari orang dewasa di Asia Timur-Selatan
1
B. Etiologi dan Klasifikasi
Hipertensi primer adalah hipertensi esensial atau hiperetnsi yang 90% tidak diketahui
a) GenetikIndividudengankeluargahipertensimemilikipotensilebihtinggi
b) Jenis kelamin dan usia Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah
c) Diit konsumsi tinggi garam atau kandungan lemak. Konsumsi garam yang
d) Berat badan obesitas Berat badan yang 25% melebihi berat badan ideal sering
e) Gaya hidup merokok dan konsumsi alkohol Merokok dan konsumsi alkohol
1
2) Hipertensi Sekunder
beberapa tingkat pada aorta toraksi atau aorta abdominal. Penyembitan pada
dengan penyempitan
c) Satu atau lebih arteri besar, yang secara langsung membawa darah ke ginjal.
Sekitar 90% lesi arteri renal pada pasien dengan hipertensi disebabkan oleh
e) Gangguanendokrin.Disfungsimedullaadrenalataukorteksadrenaldapat
f) Kegemukan(obesitas)danmalasberolahraga.
1
g) Stres, yang cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah untuk
sementara waktu.
j) Peningkatantekanan vaskuler
Menurut(Noorhidayah,S.A.2016)klasifikasihipertensiadalah
1. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau samadengan140 mmHg dan
2. Tekanan darah perbatasan (borderline) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg dan
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama dengan 160
Faktor Pencetus
1. Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika
1
2. Gejala yang lazim Seing dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataanya ini merupakan gejala
a. Mengeluhsakitkepala, pusing
b. Lemas,kelelahan
c. Sesaknafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun
1
C. Patofisiologi
pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor inibermula saraf
bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini,neuron
diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi (Smelttzer, 2014).
vasokontriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan streoid lainnya, yang dapat
aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air di
1
1
D. Penatalaksanaan
Menurut Triyatno (2014) penanganan hipertensi dibagi menjadi dua yaitu secara
nonfarmakologis dan farmakologi.
a. Terapi Nonfarmakologi
Merupakan terapi tanpa menggunakan obat,terapi non farmakologi diantaranya
memodifikasi gaya hidup dimana termasuk pengelolaan stress dan kecemasan
merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Penanganan non farmakologis yaitu
menciptakan keadaan rileks, mengurangi stress dan menurunkan kecemasan. Terapi
non farmakologi diberikan untuk semua pasien hipertensi dengan tujuan menurunkan
tekanan darah dan mengendalikan faktor resiko serta penyakit lainnya.
b. Terapi Farmakologi
Terapi farmakologi yaitu yang menggunakan senyawa obat obatan yang dalam
kerjanya dalam mempengaruhi tekanan darah pada pasien hipertensi seperti :
angiotensin receptor blocker (ARBs), beta blocker, calcium chanel dan lainnya.
Penanganan hipertensi dan lamanya pengobatan dianggap kompleks karena tekanan
darah cenderung tidak stabil.
1
Konsep Dasar Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahapan awal yang paling utama, serta menjadi bagian awal dari
sebuah proses keperawatan dalam pengkajian dibutuhkan ketelitian dalam bertanya dan
mencatat datanya, sebab dengan mengumpulkan data yang akurat, sistematika akan
Adapun dasar pengkajian yang yang ditemukan pada klien hipertensi (Dongoes,
1) Aktivitas/Istirahat
2) Sirkulasi
regimen obat).
1
atau epigastrium (stenosis arteri).DVJ ( distensi vena jugularis) (kongesti vena).
3) Integritas Ego
tangan empati, otot muka tegang( khususnya sekitar mata), Gerakan fisik cepat,
4) Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu(spt.infeksi obstruksi atau
5) Makanan Cairan
Gejala : makanan yang disukai, yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
tinggi lemak, tinggi kolestril (spt. Makanan yang digoreng, keju, telur); gula-
gula yang berwarna hitam, kandungan tinggi kalori, mual, muntah perubahan
Berat badan normal atau obesitas. Adanya edem (mungkin umum atau tertentu);
kongesi vena , DVJ; glikosuria (hampir 10% pasien hipertensi adalah diabetic)
sianosis
1
6) Eurosensori
7) Hipertensi
8) Nyeri/ ketidaknyamanan
1
10) Keamanan
2. Diagnosa Keperawatan
1
3. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari
pasien dan Tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dipilih untuk
membantu pasien dalam mencapai hasl yang diharapkan pasien dan tujuan persiapan
pemulangan. Intervensi gharus spesifik dan jelas dengan menggunakan kata kerja aksi.
Intervensi keperawatan adalah beberapa kategori yaitu mandiri ( dilakukan oleh
perawat). dan kolaborasi dilakukan beberapa petugas Kesehatan seperti dokter dan
perawat ( Dongoes, Moorhouse, dan Geissler, 2014).
Hari/
No SDKI SLKI SIKI
Tanggal
Edukasi
1. Anjurkan beraktivitas
fisik sesuai toleransi
2. Anjurkan berhenti
merokok
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
2. Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
1
Hari/
No SDKI SLKI SIKI
Tanggal
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan
asupan makanan
1
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
2. O (Objektif) : Perkembangan yang bisa diamati dan diukur oleh perawat atau
tim kesehatan lain.
1
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. (2019. Hari hipertensi dunia 2019:Know You Number, kendalikan
tekanan darahmu dengan CERDIK.”
Kusuma. H.(2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa medis
& NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: Mediaction.
1
Setiati S. Buku ajaran ilmu penyakit dalam jilid I.IV. Jakarta:2015