Anda di halaman 1dari 33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penilitian
4.1.1 Pengkajian
1. Identitas Lansia
Studi kasus ini di lakukan pada Tn. A.D berumur 68 tahun jenis
kelamin laki-laki, suku Timor, agama Kristen Protestan, alamat niki-
niki Kab.TTS, Pendidikan SLTP (SMP), stautus perkawianan
Menikah, tanggal masuk panti 18 Agustus 2022, alasan masuk panti
karena tidak ada yang mengurusinya saat di kaji di dapatkan pasien
dengan diagnosa Konstipasi, Tanggal pengkajian 18 juli 2022.
2. Riwayat Keluarga
Istri Tn. A.D sudah meninggal, Tn A.D memiliki lima orang anak
tiga orang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan di antaranya
An. N laki-laki, An. O laki-laki, An. J laki-laki, An.C perempuan, An
C perempuan, anak-anaknya tidak tingal bersama karena ada yang
sudah berkeluarga dan ada juga yang tinggal bersama saudara
perempuan dari Tn. A.D, orang yang dapat di hubungi sebagai
penangung jawab saat ini yaitu pengasuh dari Tn. A.D, tipe keluarga
Tn. A.D yaitu single family.
3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi.
Tn. A.D mengatakan bahwa sebelumnya bekerja sebagai seorang
papalele, pekerjaan saat ini tidak bekerja tapi sebagai penghuni
wisma, sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan saat
ini di tanggung oleh UPT Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Budi
Agung Kupang.
4. Riwayat lingkungan hidup
Tipe tempat tinggal permanen, jumlah 6 kamar, 1 dapur, dan 3 kamar
mandi, jumlah anggota yang tinggal dalam rumah 6 orang.
5. Tn A.D mengatakan selama di panti tidak pernah rekreasi, selama di
panti tidak terlibat dalam kegiatan keorganisasian tertentu.
6. Sistem pendukung
Pelayanan kesehatan menggunakan pelayanan kesehatan di panti.
7. Deskripsi Kekhususan
Tn. A.D mengatakan tidak ada hal-hal kusus yang di lakukan.
8. Aspek psikologis lansia
Tn. A.D menerima keadaannya di masa lansia ini.
9. Aspek spiritual / kultural
Tn. A.D mengatakan selalu bedoa sesuai dengan keyakinannya.
10. Aspek psikososial lansia
Tn A.D mengatakan cemas dengan penyakitnya.
11. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Persepsi lansia terhadap sehat sakit
Tn A.D mengatakan tidak mengetahui apa penyebab
penyakitnya.Tn. A.D mengatakan tidak mengetahui tentang
masalah kesehatan yang ia hadapi.
b. Indeks KATZ : A/B/C/D/E/F/G
Tingkat kemandirian (indeks KATZ) Pemeriksaan ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat kemandirian lansia
dalam kehidupan sehari-hari. Prosedur pemeriksaan : berilah
nilai “1” atau ”0” pada skor yang sesuai dengan kondisi
pasien, lalu jumlahkan total skor. Nilai “1” = mandiri , nilai
“0” = bergantung.Total skor 6 = berfungsi sepenuhnya atau
lansia mandiri, skor 3-5 = gangguan sedang atau lansia
dibantu, skor < 2 = gangguan fungsi berat atau lansia
memiliki ketergantungan.
Skore Kriteria
No AKegiatan Keterangan
Kemandirian dalam Hasil
hal mandi, berpindah,ke kamar kecil,
1 Mandi A makan.
berpakaian, dan 1
2 BBerpakaian Kekamar mandi A dalam semua 1 aktivitas sehari-hari,
3 Berpindah kecuali satu fungsi
A tersebut. 1
4 CToileting Kemandirian A dalam dalam semua 1 aktivitas sehari-hari,
5 Makan kecuali mandiAdan satu fungsi tersebut.
1
6 DKontinensia Kemandirian A dalam dalam semua 1 aktivitas sehari-hari,
Keterangankecuali
: Total skor 6 =berpakaian,
mandi, berfungsi sepenuhnya atautersebut.
dan satu fungsi lansia mandiri

E Kemandirian dalam dalam semua aktivitas sehari-hari,


kecuali mandi, berpakaian,ke kamar kecil, dan satu
fungsi tersebut.
F Kemandirian dalam dalam semua aktivitas sehari-hari,
kecuali mandi, berpakaian,ke kamar kecil,berpindah, dan
satu fungsi tersebut.
G Ketergantungan dalam semua fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi tersebut,
tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebaagai C,D,E,F,dan
G.

c. Nutrisi
Tn. A.D makan 3 x sehari, nafsu makan kurang baik porsi yang
dihabiskan ½ porsi, Tn A.D selalu berdoa sebelum makan,
menyukai semua jenis makanan, makan bubur setiap hari, tidak
ada alergi makanan maupun pantangan makanan.
d. BAB dan BAK
1) Buang air kecil (BAK)
Tn A.D mengatakan Sering buang air kecil, pada malam hari
juga sering buang air kecil, mengeluh ketika buang air kecil
tidak lancar tapi menetes.
2) Buang air besar (BAB)
Tn A.D mengatakan BAB sekali dalam waktu 5 sampai 6 hari,
Tn A.D mengeluh ketika BAB susah karena sisa kotorannya
keras dan harus mengejan ketika ingin membuang kotorannya
selain itu juga sisa kotoran yang keluar tidak semuanya tapi
sedikit demi sedikit.
e. Personal higine
1) Mandi
Tn A.D mengatakan selama di panti jarang mandi, hanya ingin
mandi ketika marasa badannya kotor, mandi pada pagi hari,
menggunakan sabun.
2) Oral higine
Tn A.D mengatakan selama di panti tidak pernah sikat gigi
3) Cuci rambut
Tn A.D mengatakan biasa mencuci rambut ketika mandi
4) Tn A.D mengatakan selama di panti jarang gunting kuku,dan
juga jarang mencuci tangan.
f. Istirahat dan tidur
Tn A.D mengatakan selama di panti biasanya tidur selama 6-8
jam, sering terbangun di malam hari ketika ada keinginan untuk
buang air kecil, Tn.A.D juga mengeluh ketika malam di saat
istirahat perutnya terasa sakit dan kakinya juga keram.
g. Kebiasaan mengisi waktu luang
Tn A.D mengatakan selama di panti biasnya mengisi waktu luang
dengan menonton TV.
h. Kebiasan yang mempengaruhi kesehatan
Tn A.D mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok, minum
minuman keras, maupun ketergantungan obat.
i. Kronologis kegiatan sehari-hari
Tn A.D mengatakan sering ada kegiatan di aula UPT
Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia Budi Agung Kupang, namun ia
tidak dapat mengambil bagian karena sakit.
12. Status kesehatan
Tn A.D mengatakan tidak senang dengan kesehatannya saat ini.
13. Status mental
1. Status kesehatan saat ini
a. Keluhan utama
Susah BAB
b. Gejala yang dirasakan
Susah buang air beser, mengejan saat buang air besar,perut
kembung, kaki keram
c. Faktor pencetus
Tn A.D mengatakan tidak tau apa penyebab penyakitnya.
d. Timbul keluhan secara : (Mendadak) (Bertahap)
Tn A.D mengatakan keluhan yang di rasakan secara bertahap.
e. Waktu mulai timbulnya keluhan
Tn A.D mangatakan keluhanya hampir setiap hari sejak
mengalami penyakit ini.
f. Upaya lansia mengatasi/meringankan penyakitnya
Tn A.D mengatakan hanya bisa menahan rasa sakitnya sambil
berbaring di tempat tidurnya.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Penyakit yang pernah diderita
Tn A.D mengatakan pernah mengalami penyakit hernia.
b. Mulainya kapan
Tn A.D mengatakan sudah lupa mulainya kapan.
c. Pengobatan dan tindakan medis
Tn A.D mengatakan lupa dengan terapi obat yang di dapat, Tn
A.D mengatakan tindakan medis yang di dapat adalah dengan
tindakan operasi
d. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu, dll)
Tn A.D mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap obat,
makanan maupun lainnya.
e. Riwayat kecelakaan
Tn A.D mengatakan tidak pernah mengalami kecelakan.
f. Riwayat dirawat dirumah sakit
Tn A.D mengatakan pernah di rawat di rumah sakit
g. Riwayat pemakaian obat
Tn A.D mengatakan lupa dengan terapi obat yang di berikan
kepadanya.
No Nama obat Dosis Keterangan

3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Tanda-tanda vital :
TD : 110/80 mmHg, S : 36,50C, N : 87 X/menit, RR : 20 X/
menit
Kesadaran : Compos mentis
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 56 Kg
Kepala
Dari hasil pengakajian terlihat kepala simetris, tidak teraba
adanya pembengkakan atau benjolan.
Rambut
Dari hasil pengkajian terlihat rambut berwarna putih, rambut
tipis, tidak merata, rambut tampak kotor .
Mata
Dari hasil pengkajian terlihat mata simetris antara mata
kanan dan kiri, konjungtiva berwarna merah muda, sklera
berwarna putih, tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
Hidung
Dari hasil pengkajian terlihat hidung bersih, tidak ada luka
atau lessi, tidak ada masa.
Mulut/tenggorokan
Dari hasil pengkajian di dapatkan tidak ada lesi di dalam
rongga mulut, lidah pada posisi normal, bicara tidak pelo, gigi
terlihat sudah tidak utuh lagi, tidak menggunakan gigi palsu,
tidak ada kesulitan dalam menelan.
Telinga
Dari hasil pengkajian Tn A.D mengalami perubahan
pendengaran sehingga kemampuan Tn A.D untuk mendengar
menurun,terlihat telinga simetris antara telinga kiri dan kanan,
liang telinga terlihat kotor, terlihat tidak menggunakan alat
bantu pendengaran.
b. Leher
Dari hasil pengkajian tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat benjolan atau masa pada
leher.
d. Dada/Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : Terlihat pergerakan dada simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
Jantung
Inspeksi : Bentuk simetris
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Reguler
Auskultasi : S1 S2 terdengar reguler, S3 S4 tidak terdegar
e. Abdomen
Inspeksi: Terlihat mengalami distensi, hernia tidak tampak
Palpasi : Nyeri tekan pada daerah perut.
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus 4 x/ menit.
f. Muskuloskeletal (Ekstramitas atas dan bawah)
5555 5555
4444 4444
Keterangan
5 : Kekuatan otot normal gerkan penuh yang normal mampu
melawan gravitasi
4: Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan
melawan tahann minimal
Status sirkulasi : CRT < 2 detik
g. Neurologis
Mengalami perubahan neorologis berhubungan dengan
penurunan fungsi otak, penurunan pendengaran, daya ingat
menurun, kemampuan intelektual menurun, respons tubuh
menurun.
h. Kulit
Turgor kulit dalam keadaan normal, temperatur kulit dalam
batas normal, warna kulit sawo matang, keadaan kulit mulai
mengeriput.
14. Status Kognitif /Afektif /Sosial
a. Short Porteble mental Status Questionnaire (SPMSQ)
Short Portable Mental Status Questsionnaire (SPMSQ) Pemeriksaan ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat kognitif lansia yang Total
kesalahan “ 0-2 = Fungsi intelektual utuh, kesalahan 3-4 = kerusakan
intelektual ringan, kesalahan 5-6 = kerusakan intelektual sedang,
kesalahan 7-10 = kerusakan intelektual berat.
Nomor Pertanyaan Jawaban Nilai (+/-)
1 Tanggal berapa hari ini? Tidak tau -
2 Hari apa sekarang? Tidak tau -
3 Apa nama tempat ini? Tidak tau -
4 Berapa nomor telepon anda. Niki- +
Dimana alamat anda (jika niki
tidak memiliki nomor
telepon)
5 Kapan Anda lahir? Tidak tau -
6 Berapa umur Anda? 78 +
7 Siapa presiden Indonesia Jokowidodo +
sekarang?
8 Siapa presiden Indonesia Tidak tau -
sebelumnya?
Penilaian SPMSQ
1) Kesalahan 0-2 : Fungsi intelektual utuh
2) Kesalahan 3-4 : Fungsi intelektual ringan
3) Kesalahan 5-6 : Fungsi intelektual sedang
4) Kesalahan 7-10 : Fungsi intelektual berat
Interprestasi: Kesalahan 5 Fungsi intelektual sedang.

b. Mini Mental State Exam (MMSE)


Pemeriksaan ini dituliskan untuk mengetahui aspek kognitif dan
status mental lansia. Masing-masing pertanyaan memiliki skor
maksimal dan tuliskan skor kemampuan lansia menjawab dan
jumlahkan total akhir skor. Total skor 24-30= kognitif normal,
17-23 = gangguan kognitif ringan, 0-16 = gangguan kognitif
berat.
TES PENILAIAN SKO R SKOR
MAX LANSIA
Orientasi Tanyakan kepada lansia tentang waktu
:
1. Tahun 5 0
2. Hari
3. Tanggal
4. Bulan
5.Musim
Tanyakan tentang tempat (dimana
kita sekarang ).
1. Nama tempat 5 2
2. Kelurahan
3. Kecamatan
4. Kabupaten
5. Provinsi
Registrasi Pemeriksa membutuhkan 3 nama
benda Meja Kursi Lemari (Tiap
benda disebutkan dalam satudetik
kemudian meminta pasien mengingat 3 3
dan mengulang kembali tiga objek
yang disebutkan pemeriksaan).
Perhatian Menghitung mundur mulai dari
dan perhi angka 100 dikurangi 7, berhenti
tungan setelah jawaban kelima
1. 100-7 = 93 5 0
2. 93-7 = 86
3. 86-7 = 79
4. 79-7 = 42
5. 42-7 = 65
Mengin Pasien diminta kembali kembali
gat mengulang 3 nama yang tadi di 3 2
kembali sebutkan dinomor sebelumnya
Meja Kursi Lemari
Bahasa Responden menyebutkan tiga benda 2 2
yang ditunjuk pemeriksa
Pengulan Responden mengulang kata-kata
ga n yang diucapkan pemeriksa 1 1
:NAMUN JIKA AKAN TETAPI
Pengerti Pemeriksa meminta pasien
an verbal melakukan tiga perintah.
1. Ambil kertas dengan tangan kanan 3 3
2. Lipat kertas menjadi 2 bagian
3. Letakkan kertas dilantai.
Perintah Pemeriksa menulis satu kata
tertulis “TUTUP MATA”
Minta responden melakukan 1 1
perintah yang ditulis pemeriksa
Menulis Pemeriksa meminta pasien menulis
kalimat satu kalimat yang bermakna 1 0
(Subyek+Predikat+Obyek+Keterang
an)
Mengga Pasien diminta menirukan gambar
mbar dibawah ini
konstruk 1 0
si
14
TOTAL
Kesimpulan : 0-16 = gangguan kognitif berat.

Inventaris Depresi Beck


Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat depresi yang
dialami lansia. Total skor 0-4 = tidak ada depresi, 5-7 = depresi
ringan, 8-15 = depresi sedang, 16+ = depresi berat.

Skore Uraian

A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih /tidak bahagia dimana saya tak
dapat menghadapinya
2 Saya galau / sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat keluar darinya.
1 Saya merasa sedih atau galau.
0 Saya tidak merasa sedih.
B. Pesimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-
sia dan sesuatutidak dapat membaik.
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandangkedepan.
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan.
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan.

C. Rasa Kegagalan
3 Saya merasa benar-benar gagal sebagai sebagai orang tua.(suami/istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan.

1 Saya merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya.


0 Saya tidak merasa gagal.
D. Ketidak Puasan
3 Saya tidak puas dengan segalanya.
2 Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun.
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan.
0 Saya tidak merasa tidak puas.
E. Rasa Bersalah
3 Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tak berharga.
2 Saya merasa sangat bersalah.
1 Saya merasa buruk / tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik.
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah.
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri.
2 Saya muak dengan diri saya sendiri.
1 Saya tidak suka dengan diri saya sendiri.
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri.

G. Membahayakan Diri Sendiri


3 Saya akan membunuh diri saya sendiri jika saya mempunyai kesempatan.
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri.
1 Saya merasa lebih baik mati.
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai membahayakan diri
sendiri.
H. Menarik Diri dari Sosial

3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada


orang lain dan tidak perduli pada mereka semuanya.

2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada


orang lain dan mempunyai sedikit perasaan pada mereka.
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya.
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-raguan

3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali.


2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuatkeputusan.
1 Saya berusaha mengambil keputusan.
0 Saya membuat keputusan yang baik.
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikkan.
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang permanen dalam
penampilan saya dan ini membuat saya tak menarik.
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tak menarik.
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk daripada sebelumnya.
K. Kesulitan Kerja

3 Saya tidak melakukan pekerjaan sama sekali.


2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan se
suatu.
1 Saya memerlukan upaya tambahan untuk mulai melakukan sesuatu.

0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya.


L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu.
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu.
M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai napsu makan sama sekali.

2 Napsu makan saya sangat memburuk sekarang.


1 Napsu makan saya tidak sebaik sebelumnya.
0 Napsu makan saya tidak buruk dari yang biasanya.
Total skor : 5
Kesimpulan : Depresi ringan

APGAR Keluarga
APGAR Keluarga dengan Lansia Pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengetahui fungsi sosialisasi lansia. Prosedur pemeriksaan : berikan
skor pada masing- masing jawaban lansia dengan skor 0 jika tidak
pernah,1jika kadang-kadang, dan 2 jika selalu. Hitung total skor dan
interpretasikan. Total skor <3 = disfungsi keluarga sangat tinggi, skor
4-6 = disfungsi keluarga sedang, 7-10 =fungsi sosialisasi keluarga
sehat.
No Fungsi Uraian Skore
1 Adaption Saya puas bisa kembali pada keluarga
(teman) saya untuk membantu saya pada
waktu sesuatu menyusahkan saya 0
2 Paetherenship Saya puas dengan cara keluarga (teman)
saya membicarakan sesuatu dan
mengungkapkan maslah dengan saya 0
3 Growth Saya puas bahwa keluarga ( teman) saya
menerima dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan aktivitas 1
4 Affection Saya puas dengan cara keluarga (teman)
saya mengekspresikan afek dan berespon
terhadap emosi saya seperti marah, sedih, 2
atau mencintai
5 Resolve Saya puas dengan cara teman saya 2
menyediakan waktu bersama-sama
Total Skor : 5
Kesimpulan: disfungsi keluarga sedang

15. Data Penunjang


Laboratorium
Radioliogi

Analai Data
No Data Masalah Keperawatan Etiologi
1 DS : Pasien mengatakan Konstipasi Penurunan
susah BAB pengeluaran cairan
DO : -Ketidakteraturan di dalam usus
defekasi
-Pengeluaran feses
lama dan sulit Kenaikan
-Defekasi kurang penyerapan air dari
dari 2 kali tinja di dalam usus
seminggu
-Mengejan saat
defekasi Tinja kering, keras

Tinja tertahan di
dalam usus

Tinja sulit di
keluarkan

Konstipasi
2 DS : Pasien mengatakan Gangguan eliminasi BPH
saat BAK air urin
kencing menetes Penyempitan lumen
DO :-Desakan berkemih uretra
-Urin menetes
-Distensi kandung
kemih Tekanan intra
-Berkemih tidak vesika
tuntas

Kontraksi otot
detrusor

Terbentuk
devertikel kandung
kemih

Gejala obstruktif

Ganguan eliminasi
urin
3 DS : Pasien mengatakan Nyeri Akut Penurunan
nyeri saat BAB pengeluaran cairan
DO : -Mengejan saat di dalam usus
defekasi
-Gelisah Kenaikan
-Tampak penyerapan air dari
meringgis tinja di dalam usus
P : Konstipasi
Q : Seperti di
tusuk-tusuk Tinja kering, keras
R : Di perut
S : Skala 4
T : Saat Ingin BAB Tinja tertahan di
dalam usus

Tinja sulit di
keluarkan

Mengejan saat
defekasi

Nyeri Akut
4 DS : Pasien mengatakan Resiko jatuh Menurunnya sistem
takut jatuh ketika organ tubuh
ke kamar mandi
DO : -Menggunakan alat
bantu berjalan Perubahan sistem
-Kekuatan otot muskuloskeletal
menurun
Gangguan
keseimbangan

Resiko Jatuh

5 DS : Pasien mengatakan Defisit pengetahuan


Usia, faktor
kenapa penyakitny
pendidikan
a tidak sembuh-
sembuh.
DO:-Menayakan
masalah yang di Kerusakan saraf

hadapi otak

-Meunjukan
persepsi yang
keliru terhadap Gangguan stimulus
penyakitnnya persepsi sensoris
Perubahan kognisi

Perubahan
kepribadian

Konfusi akut

4.1.2 Diagnosa
1. Konstipasi b.d pola defikasi tidak teratur serta kurangnya asupan
makanan berserat d.d pasien mengatakan susah BAB.
2. Gangguan eliminasi urin b.ddisfungsi eliminasi urin d.d Pasien
mengatakan saat BAK air kencing menetes.
3. Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi feses keras pada abdomen
d.d Pasien mengatakan nyeri saat BAB.
4. Resiko jatuh b.d penggunaan alat bantu berjalan d.d Pasien
mengatakan takut jatuh ketika ke kamar mandi
5. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai proses penyakitnya d.d Pasien mengatakan
kenapa penyakitnya tidak sembuh-sembuh.
4.1.3 Intervensi
No Diagnosa Tujuan & Kriteria hasil Intervensi
Keperawatan
1. Konstipasi b.d Setelah di lakukan tindakan Intervensi utama
poladefikasi tidak keperawatan diharapkan manajemen eliminasi
teratur serta kuran eliminasi fekal membaik fekal
gnya asupan mak dengan kriteria hasil : Tindakan
anan berserat d.d 1. Kontrol pengeluaran Observasi
pasien mengataka feses membaik 1. Identifikasi masalah
n susah BAB. 1. Keluhan defekasi usus dan penggunaan
lama dan sulit menurun
2. Mengejan saat defekasi obat pencahar.
menurun 2. Identifikasi
3. Distensi abdomen pengobatan yang
menurun berefek pada kondisi
4. Teraba massa pada gastrointestinal.
rektal menurun 3. Monitor buang air
5. Nyeri abdomen besar (mis, warna,
menurun frekuensi, konsistensi,
6. Kram abdomen volume).
menurun 4. Monitor tanda dan
7. Konsistensi feses gejala diare, konstipas
membaik, frekuensi i, atau impaksi.
defekasi membaik, Terapeutik
peristaltik usus 1. Berikan air hangat
membaik. setelah makan
2. Jadwalkan waktu
bersama pasien
3. Sediakan makanan
tinggi serat
Edukasi
1. Jelaskan jenis
makanan yang
membantu
meningkatkan
keteraturan yang
membantu
meningkatkan
keteraturan peristaltik
usus.
2. Anjurkan mencatat
warna, frekuensi,
konsistensi, volume
feses.
3. Anjurkan
meningkatkan
aktivitas fisik, sesuai
toleransi.
4. Anjurkan
pengurangan asupan
makanan yang
meningkatkan
pembentukan gas.
5. Anjurkan
mengkonsumsi
makanan yang
mengandung tinggi
serat.
6. Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan, jika tidak ada
kontraindikasi.
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
obat supositoria anal,
jika perlu.

2. Gangguan Setelah di lakukan tindakan Intervensi utama


eliminasi urin keperawatan di harapkan Manajemen Eliminasi
b.ddisfungsi eliminasi urine membaik Urine
eliminasi urin d.d dengan kriteria hasil : Tindakan
Pasien 1. Sensasi berkemih Observasi
mengatakan saat meningkat. 1. Identifikasi tanda dan
BAK air kencing 2. Distensi kandung gejala retensi atau
menetes kemih menurun. inkontinensia urine.
3. Urine menetes 2. Identifikasi faktor
(dribling) menurun. yang menyebabkan
4. Frekuensi BAK retensi atau
membaik. inkontinensia urine.
5. Karakteristik urine 3. Monitor eliminasi
membaik. urine (misalnya,
frekuensi, konsistensi,
aroma, volume, dan
warna)
Terapeutik
1. Catat waktu- waktu
dan haluaran
berkemih.
2. Batasi asupan cairan,
jika perlu.
3. Ambil sampel urine
(midstream) atau
kultur.
Edukasi
1. Ajarkan tanda dan
gejala infeksi saluran
kemih.
2. Ajarkan mengukur
asupan cairan dan
haluaran urine.
3. Ajarkan mangambil
spesimen urine
midstream.
4. Ajarkan mengenali
tanda berkemih dan
waktu yang tepat
untuk berkemih.
5. Ajarkan terapi
modalitas penguatan
otot-otot
panggul/berkemihan.
6. Anjurkan minum yang
cukup, jika tidak ada
kontra indikasi.
7. Anjurkan mengurangi
minum menjelang
tidur.
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
obat suposutoria
uretra, jika perlu.

3 Nyeri akut Setelah di lakukan tindakan Intervensi utama


berhubungan keperawatan diharapkan Manajemen Nyeri
dengan akumulasi tingkat nyeri menurun Tindakan
feses keras pada dengan Kriteria hasil observasi
abdomen d.d 1. Keluhan nyeri 1. Identifikasi lokasi,
Pasien mengataka menurun. karakteristik, durasi,
n nyeri saat BAB. 2. Meringgis menurun. frekuensi, kualitas,
3. Sikap protektif intensitas nyeri.
menurun. 2. Identifikasi skala
4. Gelisah menurun. nyeri.
5. Perasaan depresi 3. Identifikasi respons
(tertekan) menurun. nyeri non verbal.
6. Perasaan takut 4. Identikasi faktor yang
mengalami cedera memperberat dan
berulang menurun. memperingan nyeri.
7. Frekuensi nadi 5. Identifikasi
membaik. pengetahuan dan
8. Pola napas membaik. keyakinan tentang
9. Tekanan darah nyeri.
membaik. 6. Identifikasi pengaruh
10. Fungsi berkemih budaya terhadap
membaik. respon nyeri.
11. Pola tidur membaik. 7. Identifikasi pengaruh
nyeri terhadap
kualitas hidup.
8. Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah di berikan.
9. Monitor efek samping
pengguanaan
analgetik.
Terapeutik
1. Gunakan teknik non-
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
( misalnya, hipnosis,
akupresur, terapi
musik, terapi pijat,
aroma terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
komres hangat/dingin,
terapi bermain ).
2. Kontrol lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri ( misalnya,
suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan ).
3. Fasilitasi istirahat dan
tidur.
4. Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
stategi meredakan
nyeri.
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri.
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
3. Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri.
4. Anjurkan
menggunakan
analgesik secara tepat.
5. Anjurkan teknik non-
farmakologis untuk
menguranngi rasa
nyeri.
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik,jika perlu.
4 Resiko jatuh b.d Setelah di lakukan tindakan Intervensi Utama
penggunaan alat keperawatan di harapkan Dukungan Mobilisasi
bantu berjalan d.d mobilitas fisik meningkat Tindakan
Pasien mengataka dengan kriteria hasil Observasi
n takut jatuh 1. Pergerakan ektramitas 1. Identifikasi adanya
ketika ke kamar menigkat. nyeri atau keluhan
mandi 2. Kekuatan otot menigkat fisik lainnya.
3. Rentang gerak (ROM) 2. Identifikasi toleransi
meningkat. fisik melakukan
4. Kaku sendi menurun. ambulasi.
5. Gerakan tidak terkoordi 3. Monitor frekuensi
nasi menurun jantung dan tekanan
6. Gerakan terbatas darah sebelum
menurun. memulai ambulasi.
7. Kelemahan fisik 4. Monitor kondisi
menurun. umum selama
melakukan ambulasi
Terapeutik
1. Fasilitasi aktivitas
ambulasi dengan alat
bantu (misalnya.
tongkat, kruk)
2. Fasilitasi melakukan
mobilisasi fisik, jika
perlu.
3. Libatkan keluarga
untuk membantu
pasien dalam
meningkatkan
ambulasi.
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
2. Anjurkan melakukan
ambulasi dini.
3. Ajarkan ambulasi
sederhana yang
harus dilakukan
(misalnya. berjalan
dari tempat tidur ke
kursi roda, berjalan
dari tempat tidur ke
kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi).
5 Defisit Setelah di lakukan tindakan Intervensi Utama
pengetahuan
keperawatan diharapakan Edukasi Kesehatan.
berhubungan
dengan kognitif tingkat konfusi meningkat Tindakan
dan persepsi yang
dengan kriteria hasil : Observasi
terganggu.
1. Fungsi kognitif 1. Identifikasi faktor
meningkat resiko delirium
2. Tingkat kesadaran ( misalnya, usia >75
meningkat. tahun, disfungsi
3. Aktivitas motorik kognitif, gangguan
meningkat penglihatan dan
4. Memori jangka pendengaran,
pendek meningkat penurunan
5. Memori jangka kemampuan
panjang meningkat fungsional, infeksi,
6. Perilaku halusinasi hipoksia, efek obat,
menurun toksin, gangguan
7. Gelisah menurun tidur stres ).
8. Interpretasi 2. Identifikasi tipe
membaik delirium ( misalnya,
9. Fungsi sosial hipokatif, hiperaktif,
membaik campuran )
10. Respon terhadap 3. Monitor status
stimulus membaik neorologis dan
11. Persepsi membaik tingkat delirium.
12. Fungsi otak
membaik
Terapeutik
1. Berikan
pencahayaan yang
baik
2. Sediakan jam dan
kalender yang
mudah di baca
3. Hindari stimulus
sensorik berlebihan
(misalnya, televisi,
pengumuman
interkom )
4. Sediakan informasi
tentang apa yang
terjadi dan apa yang
dapat terjadi
selanjutnya
5. Hindari memvalidasi
mispersepsi atau
interpretasi realita
yang tidak akurat
( misalnya,
halusinasi, waham ).
6. Nyatakan persepsi
dengan cara yang
tenang,
meyakinkan, dan
tidak argumentatif
7. Fokus pada apa
yang dikenali dan
bermakna saat
interaksi personal
8. Lakukan reorientasi
9. Sediakan
lingkungan fisik dan
rutinitas harian yang
konsisten
10. Gunakan isyrat
lingkungan untuk
stimulasi memori,
reorientasi, dan
meningkatkan
perilaku yang sesuai
( misalnya, tanda,
gambar, jam,
kalender, dan kode
warna pada
lingkungan )
11. Berikan informasi
baru secara
perlahan, sedikit
demi sedikit, di
ulang-ulang )

Edukasi
1. Anjurkan kunjungan
keluarga, jika perlu
2. Ajarkan penggunaan
alat bantu sensorik (
mis, kacamata, alat
bantu dengar, dan
gigi palsu ).
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian obat
ansietas atau agitasi,
jika perlu.

4.1.4 Imlementasi
Nama klien/Umur : Tn A.D / 68 Tahun
Ruangan : Wisma Kenanga
No Diagnosa Hr/Tgl/Jam Implementasi
keperawatan
1 Konstipasi b.d pola 1. Memberikan air hangat setelah
defikasi tidak makan
teratur serta 2. Menjelaskan jenis makanan yang
kurangnya asupan membantu meningkatkan keteraturan
makanan berserat peristaltik usus.
d.d pasien 3. Menganjurkan meningkatkan
mengatakan susah aktivitas fisik, sesuai toleransi.
BAB. 4. Menganjurkan pengurangan asupan
makanan yang meningkatkan
pembentukan gas.
5. Menganjurkan mengkonsumsi
makanan yang mengandung tinggi
serat.
6. Menganjurkan meningkatkan asupan
cairan
7. Mengidentifikasi masalah
usus dan penggunaan obat pencahar.
8. Mengdentifikasi pengobatan yang
berefek pada kondisi gastrointestinal.
9. Monitor tanda dan
gejala diare, konstipasi, atau impaksi.

2 Gangguan 1. Menganjurkan minum yang cukup


2. Menganjurkan mengurangi
eliminasi urin
minum menjelang tidur.
b.d disfungsi
eliminasi urin
d.d Pasien
mengatakan saat
BAK air kencing
menetes

3 Nyeri akut 1. Menjelaskan strategi meredakan


berhubungan nyeri.
dengan akumulasi 2. Menganjurkan memonitor nyeri
feses keras pada secara mandiri.
abdomen d.d 3. Menganjurkan teknik non-
Pasien mengatakan farmakologis untuk menguranngi
nyeri saat BAB rasa nyeri.

4 Resiko jatuh b.d 1. Memfasilitasi aktivitas ambulasi


penggunaan alat dengan alat bantu (tongkat )
bantu berjalan d.d
Pasien mengatakan
takut jatuh ketika
ke kamar mandi
5 Konfusi akut 1. Sediakan jam dan kalender yang
berhubungan mudah di baca
dengan kognitif 2. Menyediakan informasi tentang apa
dan persepsi yang yang terjadi dan apa yang dapat
terganggu. terjadi selanjutnya
4.1.5 Evaluasi
Nama klien / Umur : Tn A.D / 68 Tahun
Ruangan : Kenanga
No Diagnosa Evaluasi Paraf
1 Konstipasi b.d pola S : Pasien mengatakan masih susah
defikasi tidak BAB
teratur serta O: - Perut teraba masih keras
kurangnya asupan - Perut masih kembung
makanan berserat - Pasien masih tampak cemas
d.d pasien A: Masalah konstipasi belum teratasi
mengatakan susah P: Intervensi di lanjutkan
BAB.
2 Gangguan S : Pasien mengatakan kencing masih
menetes
eliminasi urin
O : Pasien masih tampak cemas
b.d disfungsi A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
eliminasi urin
d.d Pasien
mengatakan saat
BAK air kencing
menetes

3 Nyeri akut S : Pasien mengatakan nyeri masih


berhubungan terasa ketika sedang BAB
dengan akumulasi O : P : Nyeri saat BAB
feses keras pada Q : Nyeri seperti teriris
abdomen d.d R : Rectum / Anus
Pasien mengatakan S : Skala 4
nyeri saat BAB T : Selama 2-3 menit
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

4 Resiko jatuh b.d S : Pasien mengatakan kaki masih


penggunaan alat keram
bantu berjalan d.d O : Pasien masih menggunakan alat
Pasien mengatakan bantu berjalan ( tongkat )
takut jatuh ketika A : Masalah belum teratasi
ke kamar mandi P : Intervensi di lanjutkan.
5 Konfusi akut S : Pasien mengatakan masih lupa
berhubungan ketika ditanya hari tanggal bulan
dengan kognitif dan tahun
dan persepsi yang O :- Mini Mental State Exam (MMSE)
terganggu. 0-16 = gangguan kognitif berat.
-Short Porteble mental Status
Questionnaire (SPMSQ)
Kesalahan 5-6 : Fungsi intelektual
sedang
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan

Anda mungkin juga menyukai