KEPERAWATAN GERONTIK
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Nama : Tn. S
b. Tempat /tgl lahir : Palembang, 19 november 1945
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Status Perkawinan : Cerai Mati
e. Agama : Islam
f. Suku : Melayu
4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir :klien mengeluh kedua
kakinya terasa kesemutan namun tidak mati rasa
2. Gejala yang dirasakan :Kedua kaki nya kesemutan
namun tidak mati rasa.
3. Faktor pencetus :gorengan dan minuman
yang manis
4. Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak (V)
Bertahap
5. Upaya mengatasi :pergi ke puskesmas
posbindu setiap 1 bulan sekali
6. Pergi ke RS/Klinik pengobatan/dokter praktek/bidan/perawat ? pergi ke
puskesmas posbindu setiap 1 bulan sekali
7. Mengkomsumsi obat-obatan sendiri ?, obat tradisional ? metformin 500
mg,3 x1,simpasvatin 10 mg 1 x1
8. Lain-lain…-
5. Pola Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan dahulu pernah mengomsumsi banyak gula dan
makanan berminyak.
b. Nutrisi metabolik
Pasien mengatakan makan 3x sehari, nafsu makan sedang kadang tidak
dihabiskan, pasien makan nasi dan lauk pauk yang disiapkan oleh panti,
pasien pengatan tidak menyukai makanan yang terlalu pedas, pasien tidak
memiliki alergi dan pantangan dalam makanan, pasien mengeluh sering
sakit perut jika makan makanan yang pedas.
c. Eliminasi
1) BAK
pasien mengatakan BAK 5X Sehari, biasanya pasien BAK sebelum
melakukan ibadah solat Fardhu, pasien tidak memiliki keluhan yang
berhubungan dengan BAK.
2) BAB
Pasien mengatakan rutin BAB 2hari, waktu pada pagi hari,
konsistensi lunak,pasien mengatakan tidak memiliki keluhan yang
berhubungan dengan BAB, pasien pernahmenggunakan obat
pencahar suppositoria.
d. Aktifitas Pola Latihan
Pasien mengatakan mandi 1 kali sehari pada sore hari karena sering
merasa kedinginan apabila mandi pada pagi hari, pasien mengatakan
sering membersihkan ruangannya sendiri, pasien mengatakan
menjalankan aktifitas sehari-hari dengan normal sesuai jadwal yang
ditentukan panti, kadang pasien merasakan kesulitan beraktifikas karena
mudah kelelahan, pasien bisa melakukan aktivitas secara mandiri dari
mandi, eliminasi, makan dll.
Penilaian SPMSQ
(1) Kesalahan 0-2 fungsi intelektual utuh
(2) Kesalahan 3-4 fungsi intelektual ringan
(3) Kesalahan 5-7 fungsi intelektual sedang
(4) Kesalahan 8-10 fungsi intelektual berat
Status fungsional (Katz Indeks ) : Tabel 2.2 Pengkajian Indeks KATZ (Aspiani,
2014)
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, beipakaian
dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi
Tersebut
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, F dan G
Menurut Asyikah (2017) menyatakan bahwa kemandirian pada lansia bergantung
pada kemampuan individu dalam melakukan aktivitas harian.
c. MMSE :
MINI MENTAL STASE EXAM (MMSE)
30 12 15
Analisa hasil:
a) Nilai 24-30 : Normal
b) Nilai 17-23 : gangguan kognitif ringan
c) Nilai 0-16 : gangguan kognitif berat
d. APGAR keluarga :
B. APGAR KELUARGA
5. Pemecahan 1 1
Penilaian:
Selalu : skore 2
Kadang-kadang : skore 1
Hampir tidak pernah : skore 0
Analisa hasil :
Skore 8-10 = fungsi sosial
normal Skore 5-7 = fungsi sosial
cukup Skore 0-4 = fungsi sosial
kurang
e. Skala Depresi :
f. Screening Fall :
g. Skala Norton :
h. ANALISA DATA
-
diabetik.
- SPMSQ : Tn. S termasuk dalam
kategori kerusakan intelektual
ringan.
- MMSE : Tn. S termasuk dalam
kategori kerusakan aspek fungsi
mental ringan.
- Skala Depresi : Tn. S dapat
dikategorikan dalam kategori
kemungkinan depresi.
i. PRIORITAS MASALAH
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan diabetes
melitus (00204).
b. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (00090).
c. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan sensasi (00035).
d. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang program terapeutik (00078).
j. INTERVENSI
PENUTUP
A.Kesimpulan.
B.Saran.