Anda di halaman 1dari 21

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN

KEPERAWATAN GERONTIK

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Nama : Tn. S
b. Tempat /tgl lahir : Palembang, 19 november 1945
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Status Perkawinan : Cerai Mati
e. Agama : Islam
f. Suku : Melayu

2. Riwayat Pekerjaan dan Status Ekonomi


a. Pekerjaan saat ini : pasien mengatakan sudah tidak lagi berkerja
b. Pekerjaan sebelumnya : pasien mengatakan pekerjaan sebelumnya
adalah Pedagang
c. Sumber pendapatan : pasien mengatakan selama di panti dibiayai oleh
anaknya
d. Kecukupan pendapatan : pasien mengatakan pendapatan yang ia terima
cukup

3. Lingkungan tempat tinggal


Kebersihan dan kerapihan ruangan ?,Penerangan?, Sirkulasi udara?, Keadaan
kamar mandi & WC?, Pembuangan air kotor?, Sumber air minum?,
pembuangan sampah ?, sumber pencemaran?, Privasi?, Risiko injuri?

4. Riwayat Kesehatan
a. Status Kesehatan saat ini
1. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir :klien mengeluh kedua
kakinya terasa kesemutan namun tidak mati rasa
2. Gejala yang dirasakan :Kedua kaki nya kesemutan
namun tidak mati rasa.
3. Faktor pencetus :gorengan dan minuman
yang manis
4. Timbulnya keluhan : ( ) Mendadak (V)
Bertahap
5. Upaya mengatasi :pergi ke puskesmas
posbindu setiap 1 bulan sekali
6. Pergi ke RS/Klinik pengobatan/dokter praktek/bidan/perawat ? pergi ke
puskesmas posbindu setiap 1 bulan sekali
7. Mengkomsumsi obat-obatan sendiri ?, obat tradisional ? metformin 500
mg,3 x1,simpasvatin 10 mg 1 x1
8. Lain-lain…-

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah diderita
pasien mengatakan dahulu pernah mengalami penyakit DM Dan kolestrol
sejak 5 tahun yang lalu.
2. Riwayat alergi ( obat, makanan, binatang, debu dll)
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi terhadap obat dan makanan
apapun.
3. Riwayat kecelakaan
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami kecelakaan
serius.
4. Riwayat pernah dirawat di RS
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di RS.
5. Riwayat pemakaian obat
Pasien mengatakan pernah mengkonsumsi obat DM sampai dengan 6
bulan hingga dinyatakan sembuh.

5. Pola Fungsional
a. Persepsi kesehatan dan pola manajemen kesehatan
Pasien mengatakan dahulu pernah mengomsumsi banyak gula dan
makanan berminyak.
b. Nutrisi metabolik
Pasien mengatakan makan 3x sehari, nafsu makan sedang kadang tidak
dihabiskan, pasien makan nasi dan lauk pauk yang disiapkan oleh panti,
pasien pengatan tidak menyukai makanan yang terlalu pedas, pasien tidak
memiliki alergi dan pantangan dalam makanan, pasien mengeluh sering
sakit perut jika makan makanan yang pedas.
c. Eliminasi
1) BAK
pasien mengatakan BAK 5X Sehari, biasanya pasien BAK sebelum
melakukan ibadah solat Fardhu, pasien tidak memiliki keluhan yang
berhubungan dengan BAK.
2) BAB
Pasien mengatakan rutin BAB 2hari, waktu pada pagi hari,
konsistensi lunak,pasien mengatakan tidak memiliki keluhan yang
berhubungan dengan BAB, pasien pernahmenggunakan obat
pencahar suppositoria.
d. Aktifitas Pola Latihan
Pasien mengatakan mandi 1 kali sehari pada sore hari karena sering
merasa kedinginan apabila mandi pada pagi hari, pasien mengatakan
sering membersihkan ruangannya sendiri, pasien mengatakan
menjalankan aktifitas sehari-hari dengan normal sesuai jadwal yang
ditentukan panti, kadang pasien merasakan kesulitan beraktifikas karena
mudah kelelahan, pasien bisa melakukan aktivitas secara mandiri dari
mandi, eliminasi, makan dll.

e. Pola istirahat tidur


Pasien mengatakan tidur mengatakan tidur sekitar 5 jam pada malam hari,
pasien mengatakan jarang tidur siang ia akan tidur siang apabila benar-
benar merasa kelelahan, pasien mengatakan sulit untuk tertidur akhir-
akhir ini karena sering memikirkan dan merindukan anaknya yang
sekarang jarang menjenguknya, pasien mengatakan merindukan istrinya
dan ingin segera bertemu kembali dengan istrinya.
f. Pola Kognitif Persepsi
Pasien mengeluh sudah tidak jelas kalau melihat benda dari jauh, pasien
memiliki sedikit gangguan pada pendengaran, pasien tidak memakai alat
bantu dengar.
Pasien sering kesulitan dalam membuat keputusan karena tidak ada
tempat untuk berbagi cerita.
g. Persepsi diri-Pola konsep diri
Pasien mengatakan merasa sedih dan rendah diri karena ia merasa
anaknya tidak lagi mempedulikannya dan merasa ditelantarkan sebagai
orang tua, pasien merasa kesepian karena tidak memili teman yang dapat
ia percaya untuk membagi keluh kesahnya.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengeluh merindukan kasih sayang seorang istri dan anak, pasien
merasa tidak puas dan kesepian namun malu untuk menghubungi
anaknya pertama kali, pasien sangat merindukan istri tercintanya yang
sudah menemaninya selama hidupnya.
i. Sexualitas
Pasien mengatakan tidak memiliki ketertarikan pada lawan jenis lagi ia
hanya akan mencintai istrinya sampai akhir hayatnya.
j. Koping-Pola Toleransi Stress
Pasien mengatakan apabila merasa sedih dan kesepian ia akan
mencurahkan isi hatinya kepada Allah saat ia shalat.
k. Nilai-Pola Keyakinan
Pasien beraga islam dan meyakini keberadaan tuhan sang pencipta langit
dan bumi, pasien mengatakan Allah akan selalu menjaganya dan
mempertemukannya kembali dengan istrinya suatu saat nanti, pasien
mengatakan menjalankan ibadah secara rutin.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : komposmentis
b. TTV
1) Tekanan Darah : 130/80 Mmhg
2) Nadi : 82x/mnt
3) Pernafasan : 23x/mnt
c. BB/TB : 56/156
d. Kepala
1) Rambut : rambut pasien tampak beruban rambut bersih,tidak ada
ketombe,tidak ada lesih,tidak ada benjolan.
2) Mata : mata pasien tampak lelah karena kurang tidur,konjungtiva
anemis,terdapat gangguan pada mata yaitu rabun jauh.
3) Telinga : telinga tampak bersih,tidak ada serumen,tidak ada benjolan
dan tidak ada sumbatan,pasien memiliki gangguan pendengaran.
4) Mulut, gigi dan bibir : mulut tampak bersih ,bibir tidak ada
stomatitis,gigi yang digunakan pasien adalah gigi palsu dan bersih.
e. Dada
Dada pasien tampak simetris,pergerakan dada simetris,suara nafas
normal ,tidakk ada benjolan,tidak ada nyeri tekan,pernafasan 23 kali/menit.
f. Abdomen
Perut pasien tampak cembung, Bising usus (+), 32x/menit,tidak ada
benjolan,tidak ada nyeri tekan.
g. Kulit
Kulit pasien tampak keriput dan kering,warna kulit kuning langsat,tidak ada
lesih dan tidak ada penyakit kulit.
h. Ekstremitas Atas
Tangan pasien lengkap,terdapat nyeri pada sendi pergelangan tangan.
i. Ekstremitas bawah
Kaki pasien lengkap,terdapat nyeri pada dengkul kaki bagian kanan dan
tidak mengunakan alat bantu.

7. Pengkajian Khusus ( Format Terlampir )


a. Fungsi kognitif SPMSQ :
Tabel 2.4 Pengkajian SPSMQ (Aspiani, 2014)
Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)
Skore
No Pertanyaan Jawaban
+ -
V - 1. Tanggal berapa hari ini?
2. Hari apa sekarang ini? (hari, tanggal, tahun)
3. Apa nama tempat ini?
4. Berapa nomor telpon Anda?
Dimana alamat Anda? (tanyakan hanya bila klien tidak mempunyai
4a. telepon)

5. Berapa umur Anda?


6. Kapan Anda lahir?
7. Siapa presiden Indonesia sekarang?
8. Siapa presiden sebelumnya?
9. Siapa nama kecil ibu Anda?
Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru,
10. semua secara menurun
Jumlah kesalahan total

Penilaian SPMSQ
(1) Kesalahan 0-2 fungsi intelektual utuh
(2) Kesalahan 3-4 fungsi intelektual ringan
(3) Kesalahan 5-7 fungsi intelektual sedang
(4) Kesalahan 8-10 fungsi intelektual berat

b. Status fungsional (Katz indeks )

Status fungsional (Katz Indeks ) : Tabel 2.2 Pengkajian Indeks KATZ (Aspiani,
2014)
INDEKS KATZ
SKORE KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil, beipakaian
dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari fungsi
Tersebut
C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain-lain Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
diklasifikasikan sebagai C, D, E, F dan G
Menurut Asyikah (2017) menyatakan bahwa kemandirian pada lansia bergantung
pada kemampuan individu dalam melakukan aktivitas harian.
c. MMSE :
MINI MENTAL STASE EXAM (MMSE)

Tabel Mini Mental State (MMSE)

No TES NinalM KLIEN 1 KLIEN 2


AX Jawaban (nilai) jawaban (nilai)
1. Sebutkan hari, tanggal, bulan, musim, 5 - Musim hujan
tahun? (0) (1)

2. Kita berada dimana? Desa, kecamatan, 5 - Panti, kasiyan


kabupaten, wisma, tempat (0) (2)

Sebutkan benda pensil, bulpen, Pensil, bulpen


3. Penghapus 3 Pensil, bulpen, (2)
penghapus -
Kurangi 100 dengan mengulangi 7 (3) (0)
4. menurun, 1 poin untuk setiap -
kebenaran, berhenti setelah 5 jawaban 5 (0)
Bulpen, pensil,
Mengulang benda 3 benda diatas penghapus
bulpen, pensil, penghapus Bulpen, pensin, (3)
5. 3 penghapus
Nama pensil, dan melihat (2 poin) (3) (7)
Mengulang ”tak ada jika” (1 poin)
6. Mengikuti perintah ” ambil kertas
ditangan kanan anda, lipat dua, dan 9 (6)
taruh lantai” (3 poin)
Tulis satu kalimat (1 poin)
Menyalin gambar (1 poin)

30 12 15

Analisa hasil:
a) Nilai 24-30 : Normal
b) Nilai 17-23 : gangguan kognitif ringan
c) Nilai 0-16 : gangguan kognitif berat
d. APGAR keluarga :
B. APGAR KELUARGA

C. Tabel Apgar Keluarga


D.
No Fungsi Uraian Skor klien 1 Skor klien 2
1. Adaptasi Saya puas bahwa saya dapat 0 1
kembali pada keluarga (teman-teman)
saya untuk membantu pada waktu
sesuatu menyusahkan saya

Saya puas dengan cara keluarga (teman-


2. Hubungan teman) saya membicarakan sesuatu 0 1
dengan saya dan mengungkapkan
masalah dengan saya

Saya puas bahwa keluarga (teman-


teman) saya menerima dan mendukung
3. Pertumbuha keinginan saya untuk melakukan 2 2
n aktivitas atau arah baru

Saya puas dengan cara keluarga (teman-


teman) saya mengekspresikan afek
dan berespons terhadap emosi-emosi
4. Afeksi saya, seperti marah, sedih atau mencintai 0 1

Saya puas dengan cara teman-teman saya


dan saya menyediakan waktu bersama-
sama

5. Pemecahan 1 1

Penilaian:
Selalu : skore 2
Kadang-kadang : skore 1
Hampir tidak pernah : skore 0
Analisa hasil :
Skore 8-10 = fungsi sosial
normal Skore 5-7 = fungsi sosial
cukup Skore 0-4 = fungsi sosial
kurang
e. Skala Depresi :
f. Screening Fall :
g. Skala Norton :
h. ANALISA DATA

Hari/ Tgl/ Jam Data Problem


Senin DS : Ketidak-efektifan perfusi jaringan
23/01/17 Klien mengeluh kedua kakinya perifer (00204)
13.00 terasa kesemutan namun tidak
mati rasa.
Klien mengatakan sudah lama
mengalami keluhan kesemutan
seperti yang dirasakan saat ini
yaitu sejak 3 bulan yang lalu.
DO :
CRT 4 detik.
Turgor kulit kering, akral dingin

Senin DS : Keletihan (00090)


23/01/17 Klien mengatakan sejak 3 bulan
13.05 yang lalu mempunyai keluhan cepat
merasa lelah saat beraktivitas.
DO :
Indeks KATZ Klien Tn. S
termasuk dalam kategori mandiri
dalam makan, kontinensia (BAB
dan BAK), menggunakan pakaian,
mandi, pergi ke toilet dan
berpindah.
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 23 x/menit

Senin DS: Resiko Cedera (00035)


23/01/17 - Klien mengatakan fungsi
13.10 penglihatannya sudah berkurang,
sudah tidak mampu lagi melihat
jarak jauh dengan jelas, dan
menggunakan alat bantu kaca mata
untuk membaca.
- Klien mengeluh kakinya
kesemutan tapi tidak mati rasa.
- Klien mengatakan jarang
memakai alas kaki.
DO :
- Lingkungan tempat tinggal Tn. S
bersih, jalan rata namun agak licin
karena berlumut, tidak ada sampah
berserakan, kamar tidur klien
tampak rapi, lantai rumah dari
keramik, lantai kamar mandi agak
licin dan tidak ada pegangan
dinding, penerangan di rumah Tn.
S cukup terang pada siang karena
terdapat jendela dan ventilasi yang
dibuka setiap pagi dan pada malam
hari lampu penerangan cukup
terang namun penerangan di
kamar mandi agak redup.
- Klien mampu bergerak dengan
bebas.
- Ada tremor.
- Barthel Indeks Tn. S memperoleh
total skor 130 yang berarti Tn. S
dalam kategori mandiri.
Senin2 DS : Ketidak-efektifan
3/01/17 - Klien mengatakan masih suka makan manajemen kesehatan
13.10 gorengan dan makanan bersantan dan (00078)
minum yang manis.
- Klien mengatakan mengetahui menderita
penyakit DM dan kolesterol tinggi sejak 5
tahun yang lalu. Selama 5 tahun klien tidak
rutin minum obat untuk DM dan kolesterol,
klien juga tidak mengatur pola makannya,
klien masih mengkonsumsi banyak gula dan
makanan berminyak.
DO :
GDS = 251 mg/dl, kolesterol = 386 mg/dl.
Terdapat parestesia dan retinopati
-

-
diabetik.
- SPMSQ : Tn. S termasuk dalam
kategori kerusakan intelektual
ringan.
- MMSE : Tn. S termasuk dalam
kategori kerusakan aspek fungsi
mental ringan.
- Skala Depresi : Tn. S dapat
dikategorikan dalam kategori
kemungkinan depresi.

i. PRIORITAS MASALAH
a. Ketidakefektifan perfusi jaringan berhubungan dengan diabetes
melitus (00204).
b. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (00090).
c. Resiko cedera berhubungan dengan gangguan sensasi (00035).
d. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang program terapeutik (00078).

j. INTERVENSI

No. Hari/Tgl/ Diagnosa Tujuan/Kriteria Rencana Keperawatan


Jam Keperawatan Hasil
1. Senin Ketidakefektifan Domain Domain II : Fisiologis Kompleks
23/01/17 perfusi jaringan II : Kelas : Manajemen Perfusi
13.15 berhubungan Kesehatan Jaringan Intervensi : Pencegahan
dengan diabetes Fisiologi Sirkulasi (4070)
melitus (00204). Kelas : Jantung Lakukan penilaian sirkulasi
Paru a. perifer (nadi perifer) secara
Outcomes komprehensif. Monitor panas,
: Perfusi Jaringan kemerahan, nyeri, parestesia pada
b. ekstremitas.
Ajarkan klien cara perawatan kaki dan
Perifer (0407) kuku.
Indikator : c.
Ajarkan senam kaki diabetik.
Pengisian kapilerd. Anjurkan klien menggunakan pelembab
jari (4 - 5) e. pada kulit kaki yang kering.
Suhu kulit ujung
kaki dan tangan Novias
(3 - 4)
Parestesia (3 - 4)
2. Senin Keletihan Domain I : Domain I : Fisiologis Dasar
23/01/17 berhubungan Fungsi Kelas : Manajemen Aktivitas
13.20 dengan Kesehatan dan Latihan
kelesuan Kelas : Outcomes : Manajemen Energi
fisiologis Pemeliharaan (0180) Diskusikan dengan klien jenis
(00090). Energi dan banyaknya aktivitas yang bisa
Outcomes : dilakukan.
Anjurkan klien menjaga asupan nutrisi
Tingkat
Kelelahan adekuat.
b. Monitor sistem kardiorespirasi
(0007)
klien (TD, nadi, RR).
Indikator : Lakukan ROM aktif/pasif
Kelelahan (3 - 4) untuk mengurangi ketegangan
Kelesuan (3 - 4)d. otot.
Tingkat stres (3 - Anjurkan tidur
4) siang.
3. Senin Resiko cedera Domain IV : Domain IV : Keamanan
23/01/17 berhubungan Pengetahua Kelas : Manajemen
13.25 dengan gangguan n tentang Risiko
sensasi (00035). Kesehatan & a. Outcomes : Pencegahan Jatuh
Perilaku (6490) Anjurkan keluarga klien
Kelas : b. menyediakan pencahayaan yang
cukup terang.
Pengetahuan
tentang c. Anjurkan klien menggunakan alas
kaki yang aman.
Kesehatan d. Anjurkan klien menghindari permukaan
Outcomes : lantai yang licin.
Pengetahuan Ajarkan klien untuk memodifikasi gaya
Pencegahan berjalan (terutama kecepatan dan
Jatuh (1828) pergerakan).
Indikator : Novias
Alas kaki yang
tepat (2 - 4)
b. Penggunaan
pencahayaan
lingkungan yang
benar (2 - 4)
Strategi untuk
menjaga
permukaan lantai
tetap aman (2 - 4)
d. Kondisi kronis
yang
meningkatkan
risiko jatuh (2 -
4)
4. Senin Ketidakefektifa Domain IV : Domain III :
23/01/17 n manajemen Pengetahuan Perilaku Kelas :
13.25 kesehatan tentang Pendidikan Pasien
berhubungan Kesehatan & Outcomes : Pengajaran :
dengan kurang Perilaku Proses Penyakit (5602)
pengetahuan Kelas : Kaji tingkat pengetahuan klien
tentang Manajemen b. tentang proses penyakit.
program Kesehatan Berikan penyuluhan tentang
Outcomes : penyakit klien (Diabetes
terapeutik d. Mellitus).
(00078). Manajemen Diri : Jelaskan tentang program
Diabetes (1619) terapi. Diskusikan tentang
Indikator : perubahan gaya hidup.
Melakukan Ajarkan teknik relaksasi otot
a. tindakan progresif.
pencegahan
dengan perawatan
kaki (1 - 4)
Menjalani aturan
b. pengobatan sesuai
resep (2 - 4)
Memantau glukosa
darah (3 - 5)
Mengikuti diet
yang
d. direkomendasikan
(2 - 4)
Berpartisipasi
dalam olahraga
yang
direkomendasikan
(1 – 4)
Melakukan
kebiasaan hidup
secara rutin (2 - 4)
k. IMPLEMENTASI

No. Tanggal Implementasi Respon TTD


DX
1. Selasa 1. Mengajarkan senam kaki S : Tn. S mengatakan sudah memahami
24/01/17 diabetik. langkah-langkah senam kaki diabetik
09.30 dan akan rutin mempraktekkan
O senam.
: Tn. S mampu mempraktekkan senam
kaki diabetik.
1. Selasa 2. Mengajarkan klien cara S : Tn. S mengatakan sudah memahami
24/01/17 perawatan kaki dan kuku. cara merawat kaki dan kuku, dan
10.00 akan mempraktekkannya.
O : Tn. S mampu menyebutkan
kembali cara merawat kaki dan
kuku.
1. Selasa 3. Menganjurkan klien S : Tn. S mengatakan akan
24/01/17 menggunakan pelembab menggunakan lotion pada kulit
10.30 pada kulit kaki yang kering. O kakinya.
: Tn. S mengoleskan lotion pada kulit
kaki dan kulit yang kering.
2. Rabu 4. Berdiskusi dengan klien S : Tn. S mengatakan aktivitas yang
25/01/17 jenis dan banyaknya aktivitas bisa dilakukan hanya kebutuhan
09.00 yang bisa dilakukan. dasar seperti ke kamar mandi dan
makan, dan mengisi waktu luang
dengan membaca majalah.
O : Tn. S mampu memilih dan membatasi
aktivitas fisiknya.
2. Rabu 5. Melatih ROM aktif untuk S : Tn. S mengatakan otot-ototnya
25/01/17 mengurangi ketegangan otot. terasa lemas setelah dilatih.
09.15 O : Tn. S mampu mengikuti gerakan
dengan benar.
2. Rabu 6. Menganjurkan klien : Tn. S mengatakan akan tetap makan
25/01/17 menjagaS asupan nutrisi 3 kali sehari dan tidur siang jika bisa.
09.45 adekuat dan : Tn. S tampak segar.
menganjurkan untuk tidur O
siang.
1. Rabu 7. Monitoring panas, S : Tn. S mengatakan kesemutan sudah
25/01/17 kemerahan, nyeri, parestesia berkurang dan sudah berlatih senam
10.00 pada ekstremitas, pengisian kaki.
kapiler perifer. O : Tidak ada kemerahan pada
ekstremitas. CRT 3 detik.
2. Rabu 8. Monitoring sistem S : Tn. S mengatakan sudah
25/01/17 kardiorespirasi klien (TD, membatasi aktivitasnya.
10.00 nadi, RR). O : TD = 130/80 mmHg, Nadi = 85
x/menit, RR = 22 x/menit.
3. Kamis 9. Menganjurkan klien S : Tn. S mengatakan akan mengganti
26/01/17 menyediakan pencahayaan lampu dirumahnya dengan lampi yang
13.00 yang cukup terang. lebih terang.
O : Penerangan rumah Tn. S redup.

3. Kamis 10. Menganjurkan klien S : Tn. S mengatakan akan memakai


26/01/17 menggunakan alas kaki yang alas kaki yang aman.
13.10 aman. O : Tn. S memakai alas kaki yang aman.
3. Kamis 11. Menganjurkan klien S : Tn. S mengatakan akan berhati-hati
26/01/17 menghindari permukaan bila berjalan di permukaan lantai yang
13.15 lantai yang licin. licin.
O : Lantai dikamar mandi Tn. S licin.
3. Kamis 12. Mengajarkan klien untuk S : Tn. S mengatakan akan berjalan
26/01/17 memodifikasi gaya berjalan. pelan- pelan.
13.20 O : Tn. S tampak mempraktekkan gaya
berjalan yang pelan-pelan.
4. Kamis 13. Memberikan penyuluhan S : Tn. S mengatakan sudah memahami
26/01/17 tentang lima pilar Diabetes tentang lima pilar Diabetes
13.20 Mellitus. O Mellitus.
: Tn. S mampu menyebutkan lima pilar
DM : obat, diet, edukasi, latihan fisik
dan monitor kadar gula darah.
2,3. Kamis 14. Monitoring sistem S : Tn. S mengatakan sudah rutin senam
26/01/17 kardiorespirasi klien (TD, kaki sehingga kesemutan sudah
13.30 nadi, RR), parestesia, mulai berkurang.
kemerahan ekstremitas. O : TD = 120/80 mmHg, Nadi =
80 x/menit, RR = 20 x/menit,
tidak tampak adanya
kemerahan pada
ekstremitas.
4. Jumat 15 Mengajarkan teknik : Tn. S mengatakan otot tubuhnya
27/01/17 relaksasSi otot progresif. terasa rileks.
09.00 O : Tn. S mampu mengikuti teknik
relaksasi otot progresif seperti yang
diajarkan.
J.Evaluasi Keperawatan.

Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD

Rabu Ketidakefektifan perfusi S:


25/01/17 jaringan berhubungan Tn. S mengatakan sudah memahami
12.00 dengan diabetes melitus langkah-langkah senam kaki diabetik
(00204). dan sudah rutin mempraktekkan
senam. Tn. S mengatakan sudah
memahami cara merawat kaki dan
kuku, dan sudah mempraktekkannya.
Tn. S mengatakan akan menggunakan
lotion pada kulit kakinya.
Tn. S mengatakan kesemutan sudah
berkurang dan sudah berlatih senam
kaki.
O:
Tn. S mampu mempraktekkan senam
kaki diabetik.
Tn. S mampu menyebutkan kembali
cara merawat kaki dan kuku.
Tn. S mengoleskan lotion pada kulit
kaki dan kulit yang kering.
Tidak ada kemerahan pada
ekstremitas. CRT 3 detik.
A : Masalah ketidakefektifan perfusi
jaringan teratasi.
P:
Motivasi klien untuk
mempertahankan senam kaki secara
rutin.
Motivasi klien untuk rutin
melakukan perawatan kaki dan kuku
secara rutin.
Rabu Keletihan berhubungan S:
25/01/17 dengan kelesuan fisiologis Tn. S mengatakan aktivitas yang bisa
12.15 (00090). dilakukan hanya kebutuhan dasar seperti
ke kamar mandi dan makan, dan
mengisi waktu luang dengan membaca
majalah.
Tn. S mengatakan otot-ototnya terasa
lemas setelah dilatih ROM.
Tn. S mengatakan mempertahankan
asupan nutrisi dan tidur siang jika
bisa. O :
Tn. S mampu memilih dan
membatasi aktivitas fisiknya
Tn. S mampu mengikuti gerakan
ROM dengan benar.
Tn. S tampak segar.
TD = 130/80 mmHg, Nadi = 85
x/menit, RR = 22 x/menit
A : Masalah keletihan
teratasi. P :
Motivasi klien untuk
mempertahankan jenis aktivitas yang
bisa dilakukan.
Monitor sistem kardiorespirasi klien.
Jumat Resiko cedera berhubungan S:
27/01/17 dengan gangguan sensasi Tn. S mengatakan sudah mengganti
11.15 (00035). lampu rumah dengan yang lebih
terang dan sudah berhati-hati saat
berjalan.
O:
Penerangan rumah Tn. S sudah
cukup terang.
Gaya berjalan Tn. S pelan dan
berhati- hati.
Tn. S memakai alas kaki yang
nyaman dan aman.
TD = 120/80 mmHg, Nadi = 80
x/menit, RR = 20 x/menit, tidak
tampak adanya kemerahan pada
ekstremitas.
A : Masalah resiko cedera
teratasi. P :
Motivasi klien untuk
mempertahankan gaya berjalan yang
pelan dan berhati- hati.

Jumat Ketidakefektifan manajemen S:


27/01/17 kesehatan berhubungan Tn. S mengatakan sudah memahami
11.15 dengan kurang pengetahuan tentang lima pilar Diabetes Mellitus dan
tentang program terapeutik akan mempraktekkan kelima pilar
tersebut.
(00078).
Tn. S mengatakan otot tubuhnya terasa
rileks setelah diajarkan teknik relaksasi.
O:
Tn. S mampu menyebutkan lima
pilar DM : obat, diet, edukasi, latihan
fisik dan monitor kadar gula darah.
Tn. S mampu mengikuti teknik
relaksasi otot progresif seperti
yang
diajarkan.
A : Masalah
ketidakefektifan
manajemen kesehatan
teratasi. P :
Monitor perubahan gaya hidup klien.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan.

Diabetes mellitus merupakan suatu kumpulan gejala yang


timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibatkekurangan insulin
baik absolut maupun relatif. Etiologi diabetes mellitus antara lain
faktor genetik, faktor imunologi, faktor lingkungan, selain itu usia
dan obesitas juga sering menjadi penyebab diabetes mellitus.
Patofisiologi diabetes mellitus terjadi saat makanan ketika akan
dimetabolisme harus dipecah menjadi partikel-partikel yang dapat
diserap tubuh. Dalam proses metabolisme insulin memegang
peranan penting yaitu memasukkan glukosa ke dalam sel yang
digunakan sebagai bahan bakar. Bila insulin tidak ada maka glukosa
tidakdapat masuk sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di
pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah
meningkat. Tanda dan gejala diabetes mellitus antara lain Keluhan
yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena
katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot
(neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh
dengan pengobatan lazim.

B.Saran.

1.Dengan mengetahui asuahan keperawatan pada penderita


diabetes melitus pada lansia kita dapat melakukan pencegahan
agar penyakit yang timbul tidak menuju keparahan

2.Pada pasien DM pada lansia kita harus mewaspadai adanya


perubahan fungsi fisiologis maupun psikologisnya untuk
mengantisipasi komplikasi maupun kegawat daruratan pada
penderita DM seperti hipoglikemi maupun respon stres yang timbul
pada lansia tersebut.

Anda mungkin juga menyukai