Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.

M
DENGAN DIAGNOSA MEDIS GAGAL GINJAL KRONIK DI
RUANG FLAMBOYAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metodologi Keperawatan
Dosen Pengampu: Ns. Dwi Mulianda, M.Kep

Diusun Oleh:
1. Nisa’ut Thoharoh (20101440121045)
2. Winda Tirta Arum (20101440121074)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IV/DIONEGORO
SEMARANG
TA 2022/2023
KASUS
Pasien M mengatakan pada tanggal 4 Mei 2021 jam 09.00 pasien
mengalami sesak nafas dan keluarga membawa pasien ke Rumah
Sakit Umum Daerah. Pasien mengatakan sesak nafas, pasien
mengatakan sudah sesak sejak sehari sebelum dibawah ke rumah
sakit, pasien mengatakan sesak nafas di bagian dada kiri dan kanan,
pasien mengatakan akan sesak berkurang bila dirinya beristirahat
dengan posisi fowler dan sesak akan timbul bila dirinya beraktifitas,
pasien mengatakan sesak yang dirasakan pasien sangat mengganggu
aktifitas pasien, sesak yang dirasakan sering muncul pada siang dan
malam hari, jika pasien berbaring terlentang maka dirinya sesak dan
jika pasien berbaring dengan posisi fowler maka sesak pasien akan
berkurang.

FORMAT PENGUMPULAN DATA UMUM KEPERAWATAN

Tgl. Pengkajian: 5 Mei 2021 No. Register: 01.03.95.66


Jam Pengkajian: 09.15 WIB Tgl. MRS: 4 Mei 2021
Ruang/Kelas: Ruang Flamboyan/I

I. Pengkajian
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama: Tn. M Nama: Ny. S
Umur: 48 tahun Umur: 45 tahun
Jenis Kelamin: Laki-laki Jenis Kelamin: Perempuan
Agama: Islam Agama: Islam
Pendidikan: SMP Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
Pekerjaan: Wiraswasta Alamat: Barusari, Semarang
Gol. Darah: AB Hubungan dengan Pasien: Istri
Alamat: Barusari, Semarang

1
II. Keluhan Utama
1. Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak nafas
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh pusing. Pasien mengatakan pada kedua kaki dan
tangannya terjadi pembengkakan, kedua kaki dan tangan pasien
tampak bengkak, perut pasien juga membengkak sejak >1 bulan yang
lalu, pasien mengatakan merasakan nyeri pada bagian perut, skala
nyeri 4, nyeri yang dirasakan hilang timbul, pasien mengatakan nyeri
seperti di tusuk–tusuk, nyeri yang dirasakan berdurasi 5 – 10 menit,
pasien mengatakan nyeri saat berbaring terlentang dan diberi posisi
yang nyaman, pasien tampak meringis, pasien sulit beraktifitas, pasien
mengatakan cemas terhadap penyakitnya, pasien mengatakan tidak
mengerti dengan penyakit nya, pasien tampak gelisah dan cemas,
pasien mengatakan jarang kontrol status kesehatannya ke rumah sakit,
pasien mengatakan tidak mengetahui bagaimana diet cairan, pasien
tampak bingung.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Pasien pernah dirawat di rumah sakit 4 bulan yang lalu dengan
riwayat penyakit CKD, pasien memiliki riwayat penggunaan obat
Amlodipin dan Telmisartan, pasien tidak memiliki riwayat alergi dan
operasi. Pasien mengatakan pernah masuk ke rumah sakit dan dirawat
karena penyakit ginjal juga pada tahun 2018, pasien tidak pernah rutin
kontrol ke rumah sakit untuk mengecek kesehatanya.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
menular atau turunan.

2
Genogram:

 

Ket:
: Meninggal
: Perempuan
: Laki-laki
: Tinggal satu rumah

III. Pola Fungsi Kesehatan


1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan sangat ingin sembuh, sehingga pasien selalu
melakukan anjuran yang diberikan dokter.
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
a. Keluhan dalam makan
Pasien makan 3 kali sehari, dengan porsi yang dihabiskan
setengah, dengan menu nasi, sayur-sayuran, lauk seperti
ayam, ikan dan tempe.
b. Pengkajian nutrisi:
1) Antoprometri (A): BB sebelum sakit: 70 Kg
BB selama sakit: 80 Kg
TB: 180 cm
IMT: 24.69 kg/m2
2) Biochemical (B): Hb: 9.4 gr/dl
Albumin: 36.5 gr/dl

3
3) Clinical (C): konjungtiva anemis, skelera tidak
ikteris, dan Tidak ada benjolan dan pembengkakn
pada mata pasien.
4) Diit (D): pasien makan 1-2 kali sehari dengan porsi
yang dihabiskan setengah dengan menu nasi, sayur,
dan lauk.
c. Cairan
1) Pasien biasa minum secangkir teh di pagi hari
±200cc dan air mineral ±300cc.
2) Pasien mendapatkan terapi cairan infus Nacl 0.9%
sebanyak 20 tpm atau setara 1000cc/hari.
3. Pola Eliminasi
a. Eliminasi Urin
Berkemih tanpa alat bantu. Produksi urine 200 ml/hari.
Berwarna kuning keruh. Bau khas urine.
b. Eliminasi Feses
BAB 2 kali/hari dengan jumlah ±200 cc/hari dengan
konsistensi lunak dan berbau khas.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Pasien biasanya dapat melakukan aktivitas secara mandiri tetapi
jika berlebihan pasien akan mengalami sesak napas.
5. Pola istirahat dan Tidur
Pasien tidur selama 5 jam dan pasien mengatakan tidak dapat tidur
dengan nyenyak
6. Pola Persepsi Sensori dan Kognitif
a. Pasien mampu berkomunikasi atau berbicara dengan baik
saat diajak berinteraksi, pasien berespon dengan baik.
b. Pasien tidak mengalami masalah dalam pendengaran dan
juga pengelihatannya.
c. Persepsi terhadap nyeri:
P: pasien mengatakan nyeri saat berbaring terlentang

4
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul
R: pasien mengatakan merasakan nyeri pada perut
S: skala nyeri 4
T: nyeri yang dirasakan berdurasi 5-10 menit
7. Pola Peran dan Hubungan
a. Pasien berperan sebagai ayah sekaligus kepala, pasien juga
menjalin hubungan yang baik antara keluarga maupun
masyarakat.
8. Pola Seksual Reproduktif
a. Pasien menyadari bahwa jenis kelaminnya laki-laki dan
pasien memiliki 2 orang anak. Pasien mengatakan tidak ada
masalah akan hal itu.
9. Pola Persepsi dan Konsep Diri
a. Pasien mengenali dirinya. Pasien mengatakan selalu sabar
dan tabah atas penyakit yang dideritanya.
10. Pola Toleransi-koping Stres
a. Pasien mengatakan saat ini tidak ada masalah utama yang
didapatkan. Jika terjadi permasalahan pasien biasanya akan
berdiskusi dengan istri dan anaknya.
11. Pola Nilai dan Keyakinan
a. Pasien jarang beribadah namun selalu berdoa agar diberi
kesembuhan.

IV. Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan Umum
Tingkat kesadaran pasien comppos mentis dengan GCS 15 yakni
eye 4, verbal 5, dan motoric 6.
2. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
a. TD: 138/87 mmHg
b. MAP: 103 mmHg
c. Nadi: 50 kali/menit

5
d. RR: 26 kali/menit
e. Suhu: 37,30C
f. BB sebelum sakit: 70 Kg
g. BB selama sakit: 80 Kg
h. TB: 180 Cm
3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Sklera putih, konjungtiva anemis, palpebra tidak ada
edema, reflex cahaya +, pupil isokor, penyebaran bulu mata
dan alis merata.
b. Hidung
Tidak ada epitaksis/pendarahan, tidak ada polip, tidak ada
secret, tidak ada nyeri tekan pada bagian hidung pasien.
Terdapat pernapasan cuping hidung, lubang hidung bersih,
tidak ada penurunan ketajaman penciuman dan tidak ada
kelainan.
c. Rongga Mulut dan Lidah
Keadaan mukosa bibir kering dan pucat. Tonsil ukuran
normal uvula letak simetris di tengah.
d. Telinga
Pinna telinga elastis, kanalis bersih, membran timpani utuh
dengan cahaya politser (+), pasien dapat mendengar dengan
baik.
4. Pemeriksaan Kepala dan Leher
a. Kepala
Simetris, kepala bersih, tidak ada ketombe, penyebaran
rambut merata, warna rambut hitam mulai beruban dan
tidak ada kelainan.
b. Leher
Kelenjar getah bening tidak teraba, tiroid tidak teraba,
posisi trakea di tengah, dan tidak ada kelainan.

6
5. Pemeriksaan Thoraks/Dada
a. Pemeriksaan Paru-paru
1) Inspeksi
Bentuk dada normal chest, pengembangan dinding
dada simetris kiri dan kanan, hidung simetris, tidak
ada secret, tidak ada polip, bulu sila terlihat keluar,
pasien menggunakan otot bantu pernapasan,
terdapat pernapasan cuping hidung, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar
tyroid.
2) Palpasi
Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tekanan
pada vena jungularis diatas -2 dibawah +2, getaran
dinding dada simetris kiri dan kanan pada saat
dilakukan taktil permitus.
3) Perkusi
Bunyi sonor terdengan di seluruh lapang paru. Batas
paru hepar ICS 5 dekstra
4) Auskultasi
Terdapat bunyi napas tambahan wheezing
b. Pemeriksaan Jantung
1) Inspeksi
a) Tidak terlihat adanya pulsasi iktus
b) Kordis, CRT < 2 detik
c) Tidak ada sianosis
2) Palpasi
Ictus cordis teraba di interacost 5 midklavikula
sinistra, tekanan pada vena jungularis diatas -2
dibawah +2.
3) Perkusi

7
Batas atas jantung kanan kiri intercosta 2, batas
kanan jantung linea sternalis sinistra dan batas kiri
jantung linea midklavikula sinistra, jantung dalam
batas normal, tidak terjadi adanya pembesaran
jantung (kardiomegali), Capillary Refilling Time
(CRT) 2 detik. Batas bawah jabtung intercostal 5
sinistra.
4) Auskultasi
BJ II Aorta: Dup, reguler dan intensitas kuat. BJ II
Pulmonal: Dup, reguler dan intensitas kuat. BJ I
Trikuspid: Lup, reguler dan intensitas kuat BJ I
Mitral: Lup, reguler dan intensitas kuat. Tidak ada
bunyi jantung tambahan, tidak ada kelainan.
6. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
Bentuk abdomen simetris, benjolan atau massa tidak ada
pada perut, tidak tampak bayangan pembuluh darah pada
abdomen, tidak ada luka operasi.
b. Auskultasi
Peristaltik 20 kali/menit
c. Palpasi
Terdapat nyeri tekan. Tidak teraba adanya massa. Tidak ada
pembesaran pada hepar. Terdapat pitting edema lebih dari 2
detik.
d. Perkusi
Terdengar suara timpani.
7. Pemeriksaan Genitalia dan Rektal
a. Inspeksi
1) Distensi kandung kemih (-)
2) Tidak terdapat lesi
3) Tidak terdapat benjolan

8
b. Palpasi
1) Tidak ada nyeri tekan pada kandung kemih
2) Scrotum dan testis tidak terdapat nyeri tekan dan
benjolan
8. Pemeriksaan Punggung dan Tulang Belakang
a. Tidak ada kelainan tulang belakang
b. Tidak ada fraktur
c. Tidak terdapat luka
9. Pemeriksaan Ekstremitas/Muskuloskeletal

a. Kekuatan otot 5 5

5 5

b. Tidak ada fraktur


c. Tidak ada luka
d. Terdapat pitting edema grade +3 (ekstremitas bawah RL +3
dan LL +3)
e. Akral hangat
10. Pemeriksaan Fungsi Pendengaran/Penciuman/Tengorokan
a. Uji ketajaman pendengaran: pasien mampu mendengar
detik jam pada jarak 20 cm
b. Uji Ketajaman Penciuman: pasien mampu membedakan
bau parfum dengan minyak telon
c. Pemeriksaan tenggorokan: tidak ada nyeri telan, pasien
mampu menelan dengan baik
11. Pemeriksaan Fungsi Penglihatan
a. Pasien mampu membaca dalam jarak 30 cm
b. Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada daerah mata pasien
12. Pemeriksaan Fungsi Neurologis
a. Memori: Panjang

9
b. Perhatian: Dapat mengulang
c. Bahasa: komunikasi verbal, menggunakan bahasa Indonesia
d. Kognisi dan Orientasi: dapat mengenal orang, tempat dan
waktu
e. Refleks Fisiologis
1) Patella: 2
2) Achilles: 2
3) Bisep: 2
4) Trisep: 2
5) Brankioradialis: 2
f. Terdapat keluhan pusing
g. Istirahat atau tidur 5-6 jam/hari
h. Pemeriksaan Syaraf Kranial
1) Nervus I (Olfaktorius): Pasien mampu membedakan
bau minyak kayu putih dan alcohol
2) Nervus II (Optikus): Pasien mampu melihat dalam
jarak 30 cm
3) Nervus III (Oculomotorius): Pasien mampu
mengangkat kelopak mata
4) Nervus IV (Trochearis): Pasien mampu
menggerakkan bola mata ke bawah
5) Nervus V (Trigeminus): Pasien mampu mengunyah
6) Nervus VI (Abducen): Pasien mampu
menggerakkan mata ke samping
7) Nervus VII (Fasialis): Pasien mampu tersenyum dan
mengangkat alis mata
8) Nervus VIII (Auditorius): Pasien mampu
mendengar dengan baik
9) Nervus IX (Glosophareal): Pasien mampu
membedakan rasa manis dan asam
10) Nervus X (Vagus): Pasien mampu menelan

10
11) Nervus XI (Accesoris): Pasien mampu
menggerakkan bahu dan melawan tekanan
12) Nervus XII (Hypoglosus): Pasien mampu
menjulurkan lidah dan menggerakkan lidah ke
berbagai arah
13. Pemeriksaan Kulit/Integumen
a. Kulit
1) Warna kulit sawo matang
2) Turgor kulit kembali dalam 5-10 detik
3) Tidak ada lesi
b. Rambut
1) Rambut berwarna hitam
2) Tidak ada lesi dan ketombe pada kulit kepala
pasien.
c. Kuku
1) Warna kuku bening tidak mudah patah
2) Tidak ada kotoran
3) Pengisian kapiler lebih dari 3 detik

V. Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik Medik


1. Darah Lengkap: 4 Mei 2021
Leukosit : 6.150/µL (N: 3.500-10.000/µL)
Eritrosit : 1.3 juta µL (N: 1.2 juta-1.5 juta µL)
Trombosit : 215.000/µL (N: 150.000-350.000/µL)
Haemoglobin : 12.4 gr/dl (N: 11.0-16.3 gr/dl)
Haematokrit : 35.1 gr/dl (N: 35.0-50 gr/dl)
2. Kimia Darah: 4 Mei 2021
Ureum : 138.1 mg/dl (N: 10-50 mg/dl)
Creatinine : 5.3 mg/dl (N: 0.7-1.5 mg/dl)
SGOT : 16 (N: 2-17)
SGPT : 11 (N: 3-19)

11
BUN : 35 mg/dl (N: 20-40/10-20 mg/dl)
Bilirubin : 0.8 mg/dl (N: 1.0 mg/dl)
Total Protein : 7.8 mg/dl (N: 6.7-8.7 mg/dl)
GD Puasa : 89 mg/dl (N: 100 mg/dl)
GD 2 jpp : 150 mg/dl (N: 140-180 mg/dl)
3. Analisa Eektrolit: 4 Mei 2021
Natrium : 147 mmol/l (N: 136-145 mmol/l)
Kalium : 3.6 mmol/l (N: 3.5-5.0 mmol/l)
Clorida : 106 mmol/l (N: 98-106 mmol/l)
Calcium : 10.8 mg/dl (N: 7.6-11.0 mg/dl)
Phosphor : 6.9 mg/dl (N: 2.5-7.07 mg/dl)

VI. Tindakan dan Terapi


Pemberian obat:
Kandungan Bentuk Dosis/Aturan Cara
Nama Obat Kekuatan
Obat Obat Pakai Pemberian
Calos Calos Tablet 500 mg 1x1 PO
Furosemide Furosemide Ampul 20 mg 2x1 IV
Clonidine Clonidine Tablet 0.30 mg 3x1 PO
Amplodipine Amplodipine Tablet 10 mg 1x1 PO

VII. Analisis Data


No Hari/Tanggal Data Penunjang Problem Etiologi TTD
1 Rabu, 5 Mei Data Subjektif: (D.0005) Hambatan upaya Kelompok
2021 Pasien Pola napas nafas
mengatakan sesak tidak efektif
nafas
Pasien
mengatakan
sudah sesak sejak

12
sehari sebelum
dibawa ke rumah
sakit
Pasien
mengatakan sesak
akan berkurang
bila dirinya
beristirahat
dengan posisi
fowler dan sesak
akan timbul bila
dirinya
beraktifitas
Pasien
mengatakan sesak
yang dirasakan
sangat
mengganggu
aktifitas pasien
Pasien
mengatakan sesak
yang dirasakan
sering muncul
pada siang hari
dan
malam hari
Data Objektif:
RR: 26x/menit
Pasien tampak
kesulitan bernafas
ketika berbaring

13
Pasien tampak
menggunakan
otot bantu
pernapasan ketika
bernapas
2 Rabu, 5 Mei Data Subjektif: (D.0022) Gangguan Kelompok
2021 Pasien Hipervolemia mekanisme
mengatakan regulasi
perutnya
membengkak >1
bulan
Pasien
mengatakan
kedua kaki dan
tangannya
membengkak
Data Objektif:
Kaki dan tangan
pasien tampak
bengkak
Hasil
labolatorium
ureum 138.1
mg/dl, kreatinin
5.3 mg/dl,
hemoglobin 9.4
gr/dl
hematocrit 33.1
gr/dl
Output urin

14
pasien 200
ml/hari
3 Rabu, 5 Mei Data Subjektif: (D.0077) Agen pencedera Kelompok
2022 Pasien mengeluh Nyeri akut fisiologis
nyeri
P: pasien
mengatakan nyeri
saat berbaring
terlentang
Q: nyeri seperti
ditusuk-tusuk dan
hilang timbul
R: pasien
mengatakan
merasakan nyeri
pada perut
S: skala nyeri 4
T: nyeri yang
dirasakan
berdurasi 5-10
menit
Data Objektif:
Wajah pasien
tampak meringis
Pasien tampak
gelisah
4 Rabu, 5 Mei Data Subjektif: (D.0080) Kurang terpapar Kelompok
2022 Pasien Ansietas informasi
mengatakan
khawatir akan

15
penyakitnya
Pasien
mengatakan
merasa bingung
Data Objektif:
Pasien tampak
gelisah
Pasien tampak
sulit tidur
Pasien tampak
tegang

VIII. Diagnosa Keperawatan


1. (D.0005) Pola napas tidak efektif b.d. hambatan upaya nafas d.d
penggunaan otot bantu pernapasan dan dispnea
2. (D.022) Hipervolemia b.d. gangguan mekanisme regulasi d.d.
edema pada kedua kaki, tangan, dan perut
3. (D.0077) Nyeri akut b.d. agen pencedera fisiologis d.d. pasien
mengeluh nyeri dan tampak gelisah
4. (D.0080) Ansietas d.d. Kurang terpapar informasi

IX. Perencanaan Keperawatan


Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria
Keperawatan dan Intervensi TTD
Dx Hasil
data pendukung
1 (D.0005) (L.01004) Pola napas (I.03117) Manajemen jalan Kelompok
Pola napas tidak Setelah dilakukan napas
efektif b.d. hambatan tindakan keperawatan Observasi
upaya nafas d.d selama 3x8 jam maka 1. Monitor pola napas
penggunaan otot bantu pola napas membaik (frekuensi, kedalaman,

16
pernapasan dan dengan kriteria hasil: usaha napas)
dipsnea 1. Frekuensi napas 2. Monitor bunyi napas
dari 2 (cukup tambahan (wheezing)
memburuk) Terapeutik
menjadi 4 3. Posisikan semi fowler
(cukup atau fowler
membaik) 4. Berikan oksigen, jika
2. Ortopnea dari 2 perlu
(cukup Kolaborasi
meningkat) 5. Kolaborasi pemberian
menjadi 4 bronkodilator, jika
(cukup perlu
menurun)
3. Penggunaan otot
bantu napas dari
2 (cukup
meningkat)
menjadi 4
(cukup
menurun)
4. Pernapasan
cuping hidung
dari 1
(meningkat)
menjadi 4
(cukup
menurun)
2 (D.022) (l.03020) (I.03114) Manajemen Kelompok
Hipervolemia b.d. Keseimbangan cairan hipervolemia
gangguan mekanisme Setelah dilakukan Observasi

17
regulasi d.d. edema tindakan keperawatan 1. Periksa tanda dan
pada kedua kaki, selama 3x8 jam maka gejala hipervolemia
tangan, dan perut keseimbangan cairan (edema)
meningkat dengan 2. Monitor status
kriteria hasil: hemodinamik
1. Haluaran urin (frekuensi jantung,
dari 2 (cukup tekanan darah, MAP)
menurun) 3. Monitor jumlah dan
menjadi 4 warna urin
(cukup Terapeutik
meningkat) 4. Batasi asupan cairan
2. Edema dari 2 dan garam
(cukup Edukasi
meningkat) 5. Ajarkan cara mengukur
menjadi 4 dan mencatat asupan
(cukup dan haluaran cairan
menurun) Kolaborasi
3. Asites dari 2 6. Kolaborasi pemberian
(cukup continuous renal
meningkat) replacement therapy
menjadi 4 (CRRT), jika perlu
(cukup
menurun)
4. Tekanan darah
dari 2 (cukup
memburuk)
menjadi 5
(membaik)
3 (D.0077) (L.08066) Tingkat (I.08238) Manajemen nyeri Kelompok
Nyeri akut b.d. agen nyeri Observasi

18
pencedera fisiologis Setelah dilakukan 1. Identifikasi skala nyeri
d.d. pasien mengeluh tindakan keperawatan 2. Identifikasi factor yang
nyeri dan tampak selama 3x8 jam tingkat memperberat dan
gelisah nyeri menurun dengan memperingan nyeri
kriteria hasil: 3. Identifikasi pengaruh
1. Keluhan nyeri nyeri terhadap kualitas
dari 2 (cukup hidup
meningkat) Terapeutik
menjadi 4 1. Berikan terapi
(cukup nonfarmakologis untuk
menurun) mengurangi rasa nyeri
2. Meringis dari 2 (terapi pijat)
(cukup Kolaborasi
meningkat) 1. Kolaborasi pemberian
menjadi 4 analgetik, jika perlu
(cukup
menurun)
3. Gelisah dari 2
(cukup
meningkat)
menjadi 4
(cukup
menurun)
4. Frekuensi nadi
dari 2 (cukup
memburuk)
menjadi 4
(cukup
membaik)
4 (D.0080) Ansietas d.d. (L.09093) Tingkat (I.09814) Reduksi ansietas Kelompok

19
Kurang terpapar ansietas Observasi
informasi Setelah dilakukan 1. Identifikasi
tindakan keperawatan kemampuan mengambil
selama 3x8 jam keputusan
diharapkan tingkat 2. Monitor tanda-tanda
ansietas menurun ansietas (verbal)
dengan kriteria hasil: Terapeutik
1. Verbalisasi 1. Ciptakan suasana
kebingungan terapeutik untuk
dari 2 (cukup menumbuhkan
meningkat) kepercayaan
menjadi 4 2. Pahami situasi yang
(cukup membuat ansietas
menurun) 3. Diskusikan
2. Verbalisasi perencanaan realistis
khawatir akibat tentang peristiwa yang
kondisi yang akan datang
dialami dari 2 Edukasi
(cukup 1. Jelaskan prosedur,
meningkat) termasuk sensasi yang
menjadi 4 mungkin dialami
(cukup 2. Informasikan secara
menurun) factual mengenai
3. Perilaku gelisah diagnosis, pengobatan,
dari 1 dan prognosis
(meningkat) 3. Latih teknik relaksasi
menjadi 4 Kolaborasi
(cukup 1. Kolaborasi pemberian
menurun) obat antiansietas, jika
4. Perilaku tegang perlu
dari 1

20
(meningkat)
menjadi 4
(cukup
menurun)

X. Implementasi Keperawatan
Hari/Tanggal/Jam No. Dx Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD
Kamis, 6 Mei 2022 1 (I.03117) Manajemen jalan Kelompok
napas
08.00 WIB 1. Monitor pola napas DS:
(frekuensi, kedalaman, Pasien mengeluh sesak
usaha napas) napas
DO:
RR: 26 x/menit
Pasien tampak
menggunakan otot
bantu pernapasan
Terdapat pernapasan
cuping hidung
08.10 WIB 2. Monitor bunyi napas DS: - Kelompok
tambahan (wheezing) DO:
Terdapat bunyi napas
tambahan wheezing
08.15 WIB 3. Posisikan semi fowler DS: Kelompok
atau fowler Pasien mengatakan
bersedia diposisikan
semi fowler atau fowler
DO:
Pasien tampak nyaman
08.17 WIB 4. Berikan oksigen DS:

21
Pasien mengatakan
bersedia diberikan
oksigen
DO:
Pemberian oksigen 2
L/menit
08.20 WIB 5. Kolaborasi pemberian DS: Kelompok
bronkodilator Pasien mengatakan
bersedia diberikan
bronkodilator
DO:
Pasien tampak
kooperatif
2 (I.03114) Manajemen Kelompok
hipervolemia
08.30 WIB 1. Periksa tanda dan gejala DS:
hipervolemia (edema) Pasien mengatakan
kedua tangan dan kaki
serta perutnya
membengkak
DO:
Kaki, tangan dan perut
pasien tampak bengkak
Ureum: 138.1 mg/dl
Kreatinin 5.3 mg/dl
08.35 WIB 2. Monitor status DS: Kelompok
hemodinamik (frekuensi Pasien mengeluh
jantung, tekanan darah, pusing
MAP) DO:
Nadi: 50 x/menit

22
TD: 138/87 mmHg
MAP: 103 mmHg
08.45 WIB 3. Monitor jumlah dan DS: Kelompok
warna urin Pasien mengatakn
buang air kecil sedikit
dan berwarna kuning
keruh
DO:
Jumlah urine 200
ml/hari dan berwarna
kuning keruh
08.50 WIB 4. Batasi asupan cairan dan DS: Kelompok
garam Pasien mengatakan
mulai mengurangi
mengonsumsi makanan
yang asin dan cairan
DO:
Natrium=147 mmol/l
08.55 WIB 5. Ajarkan cara mengukur DS: Kelompok
dan mencatat asupan dan Pasien mengatakan
haluaran cairan masih bingung untuk
mengukur dan mencatat
asupan dan haluaran
cairan
DO:
Pasien tampak bingung
untuk mengukur dan
mencatat asupan dan
haluaran cairan
09.10 WIB 6. Kolaborasi pemberian DS: Kelompok

23
continuous renal Pasien mengatakan
replacement therapy bersedia dilakukan
(CRRT) pemberian CRRT
DO:
Pasien tampak
kooperatif
13.00 WIB 3 (I.08238) Manajemen nyeri Kelompok
1. Mengidentifikasi lokasi, DS:
karakteristik, durasi, Pasien mengatakan
frekuensi, kualitas, P: nyeri saat berbaring
intensitas nyeri terlentang
Q: nyeri seperti
ditusuk-tusuk dan
hilang timbul
R: pasien mengatakan
nyeri pada perut
S: skala nyeri 4
T: nyeri yang dirasakan
berdurasi 5-10 menit
DO:
Pasien tampak meringis
13.05 WIB 2. Identifikasi factor yang DS: Kelompok
memperberat dan Pasien mengatakan
memperingan nyeri nyeri saat berbaring
terlentang dan nyeri
berkurang ketika diberi
posisi nyaman
DO:
Pasien tampak meringis
ketika berbaring

24
terlentang dan tampak
rileks setelah diberi
posisi nyaman
13.10 WIB 3. Identifikasi pengaruh DS: Kelompok
nyeri terhadap kualitas Pasien mengatakan
hidup sulit sulit tidur nyenyak
DO:
Pasien tampak meringis
ketika tidur
13.13 WIB 4. Berikan terapi DS: Kelompok
nonfarmakologis untuk Pasien mengatakan
mengurangi rasa nyeri bersedia diberi terapi
(terapi pijat) pijat untuk mengurangi
rasa nyeri
DO:
Pasien tampak nyaman
ketika diberi terapi pijat
13.15 WIB 5. Kolaborasi pemberian DS: Kelompok
analgetik Pasien mengatakan
bersedia diberikan obat
analgetik
DO:
Pemberian analgetik
500 mg (3x1)
13.17 WIB 4 (I.09814) Reduksi ansietas Kelompok
1. Identifikasi kemampuan DS:
mengambil keputusan Pasien mengatakan jika
mengambil keputusan
dibantu dengan anak
dan istrinya

25
DO:
Dalam mengambil
keputusan pasien
tampak dibantu dengan
anak dan istrinya
13.20 WIB 2. Ciptakan suasana DS: Kelompok
terapeutik untuk Pasien mengatakan
menumbuhkan bersedia dan siap
kepercayaan mengikuti anjuran
dokter
DO:
Pasien tampak
kooperatif ketika
diberikan tindakan
13.25 WIB 3. Pahami situasi yang DS: Kelompok
membuat ansietas Pasien mengatakan
cemas dan khawatir
akan penyakitnya
DO:
Pasien tampak gelisah
dan cemas dengan
penyakitnya
`13.30 WIB 4. Diskusikan perencanaan DS: Kelompok
realistis tentang Pasien mengatakan
peristiwa yang akan bingung ketika diajak
datang berdiskusi
DO:
Pasien tampak bingung
dan gelisah
13.40 WIB 5. Jelaskan prosedur, DS: Kelompok

26
termasuk sensasi yang Pasien mengatakan
mungkin dialami bingung mengenai
prosedur yang akan
dilakukan
DO:
Pasien tampak bingung
13.42 WIB 6. Informasikan secara DS: Kelompok
factual mengenai Pasien mengatakan
diagnosis, pengobatan, masih belum paham
dan prognosis DO:
Pasien tampak belum
paham
13.45 WIB 7. Latih teknik relaksasi DS: Kelompok
Pasien mengatakan
bersedia dilakukan
teknik relaksasi
DO:
Pasien tampak nyaman
selama dilakukan
teknik relaksasi
14.00 WIB 8. Kolaborasi pemberian DS: Kelompok
obat antiansietas Pasien mengatakan
bersedia diberikan obat
antiansietas
DO:
Pemberian obat
antiansietas 2x1 (5 mg)
Jumat, 7 Mei 2022 1 (I.03117) Manajemen jalan Kelompok
napas
08.05 WIB 1. Monitor pola napas DS:

27
(frekuensi, kedalaman, Pasien mengatakan
usaha napas) sesak napas berkurang
DO:
RR: 25 x/menit
Pasien tampak
menggunakan otot
bantu pernapasan
08.10 WIB 2. Monitor bunyi napas DS: - Kelompok
tambahan (wheezing) DO:
Terdapat bunyi napas
tambahan wheezing
08.13 WIB 3. Posisikan semi fowler DS: Kelompok
atau fowler Pasien mengatakan
bersedia diposisikan
semi fowler atau fowler
DO:
Pasien tampak nyaman
08.15 WIB 4. Berikan oksigen DS: Kelompok
Pasien mengatakan
bersedia diberikan
oksigen
DO:
Pemberian oksigen 2
L/menit
08.20 WIB 2 (I.03114) Manajemen Kelompok
hipervolemia
1. Periksa tanda dan gejala DS:
hipervolemia (edema) Pasien mengatakan
kedua tangan dan kaki
serta perutnya masih

28
membengkak
DO:
Kaki, tangan dan perut
pasien tampak bengkak
Ureum: 130.3 mg/dl
Kreatinin: 2.3 mg/dl
08.25 WIB 2. Monitor status DS: Kelompok
hemodinamik (frekuensi Pasien mengeluh
jantung, tekanan darah, pusing
MAP) DO:
Nadi: 70 x/menit
TD: 128/87 mmHg
MAP: 103 mmHg
08.30 WIB 3. Monitor jumlah dan DS: Kelompok
warna urin Pasien mengatakn
buang air kecil lebih
banyak dan berwarna
kuning keruh
DO:
Jumlah urine
300ml/hari dan
berwarna kuning keruh
08.40 WIB 4. Batasi asupan cairan dan DS: Kelompok
garam Pasien mengatakan
mulai mengurangi
mengonsumsi makanan
yang asin dan cairan
DO:
Natrium=145 mmol/l
08.42 WIB 5. Ajarkan cara mengukur DS: Kelompok

29
dan mencatat asupan dan Pasien mengatakan
haluaran cairan mulai mengerti cara
mengukur dan mencatat
asupan dan haluaran
cairan
DO:
Pasien tampak mengerti
cara mengukur dan
mencatat asupan dan
haluaran cairan
08.45 WIB 6. Kolaborasi pemberian DS: Kelompok
continuous renal Pasien mengatakan
replacement therapy bersedian dilakukan
(CRRT) pemberian CRRT
DO:
Pasien tampak
kooperatif
12.45 WIB 3 (I.08238) Manajemen nyeri Kelompok
1. Mengidentifikasi lokasi, DS:
karakteristik, durasi, Pasien mengatakan
frekuensi, kualitas, P: nyeri saat berbaring
intensitas nyeri terlentang
Q: nyeri seperti
ditusuk-tusuk dan
hilang timbul
R: pasien mengatakan
nyeri pada perut
S: skala nyeri 2
T: nyeri yang dirasakan
berdurasi 2-3 menit

30
DO:
Pasien tampak meringis
12.55 WIB 2. Identifikasi factor yang DS: Kelompok
memperberat dan Pasien mengatakan
memperingan nyeri nyeri sudah berkurang
saat berbaring
terlentang
DO:
Pasien tampak meringis
ketika berbaring
terlentang
12.57 WIB 3. Identifikasi pengaruh DS: Kelompok
nyeri terhadap kualitas Pasien mengatakan
hidup sulit sulit tidur nyenyak
DO:
Pasien tampak meringis
ketika tidur
13.00 WIB 4. Berikan terapi DS: Kelompok
nonfarmakologis untuk Pasien mengatakan
mengurangi rasa nyeri bersedia dan
(terapi pijat) mengatakan nyeri
sudah mulai berkurang
DO:
Pasien tampak nyaman
ketika diberi terapi pijat
13.10 WIB 4 (I.09814) Reduksi ansietas Kelompok
1. Identifikasi kemampuan DS:
mengambil keputusan Pasien mengatakan jika
mengambil keputusan
dibantu dengan anak

31
dan istrinya
DO:
Dalam mengambil
keputusan pasien
tampak dibantu dengan
anak dan istrinya
13.15 WIB 2. Pahami situasi yang DS: Kelompok
membuat ansietas Pasien mengatakan
cemas dan khawatir
akan penyakitnya mulai
berkurang
DO:
Pasien tampak mulai
tenang
13.20 WIB 3. Diskusikan perencanaan DS: Kelompok
realistis tentang Pasien mengatakan
peristiwa yang akan mulai paham ketika
datang diajak berdiskusi
DO:
Pasien tampak mulai
paham
13.30 WIB 4. Jelaskan prosedur, DS: Kelompok
termasuk sensasi yang Pasien mengatakan
mungkin dialami paham mengenai
prosedur yang akan
dilakukan
DO:
Pasien tampak
memahami prosedur
yang akan dilakukan

32
13.40 WIB 5. Informasikan secara DS: Kelompok
factual mengenai Pasien mengatakan
diagnosis, pengobatan, masih belum paham
dan prognosis DO:
Pasien tampak belum
paham
Sabtu, 8 Mei 2021 1 (I.03117) Manajemen jalan Kelompok
napas
13.10 WIB 1. Monitor pola napas DS:
(frekuensi, kedalaman, Pasien mengatakan
usaha napas) sudah tidak sesak napas
DO:
RR: 22 x/menit
Pasien tampak bernapas
secara normal tanpa
otot bantu
13.20 WIB 2. Monitor bunyi napas DS: - Kelompok
tambahan (wheezing) DO:
Sudah tidak terdapat
bunyi napas tambahan
wheezing
2 (I.03114) Manajemen Kelompok
hipervolemia
13.25 WIB 1. Periksa tanda dan gejala DS:
hipervolemia (edema) Pasien mengatakan
kedua tangan dan kaki
serta perutnya masih
membengkak
DO:
Kaki, tangan dan perut

33
pasien tampak bengkak
Ureum: 100.7 mg/dl
Kreatinin: 1.1 mg/dl
13.30 WIB 2. Monitor status DS: Kelompok
hemodinamik (frekuensi Pasien mengatakan
jantung, tekanan darah, sudah tidak pusing
MAP) DO:
Nadi: 70 x/menit
TD: 115/80 mmHg
MAP: 96 mmHg
13.35 WIB 3. Monitor jumlah dan DS: Kelompok
warna urin Pasien mengatakn
buang air kecil lebih
banyak dan berwarna
kuning keruh
DO:
Jumlah urine
650ml/hari dan
berwarna kuning keruh
13.40 WIB 4. Batasi asupan cairan dan DS: Kelompok
garam Pasien mengatakan
mulai mengurangi
mengonsumsi makanan
yang asin dan cairan
DO:
Natrium=145 mmol/l
13.45 WIB 5. Kolaborasi pemberian DS: Kelompok
continuous renal Pasien mengatakan
replacement therapy bersedia dilakukan
(CRRT) tindakan pemberian

34
CRRT
DO:
Pasien tampak
kooperatif
13.50 WIB 3 (I.08238) Manajemen nyeri Kelompok
1. Mengidentifikasi lokasi, DS:
karakteristik, durasi, Pasien mengatakan
frekuensi, kualitas, nyeri sudah tidak terasa
intensitas nyeri DO:
Pasien tampak nyaman
13.55 WIB 2. Identifikasi factor yang DS: Kelompok
memperberat dan Pasien mengatakan
memperingan nyeri sudah tidak nyeri saat
berbaring terlentang
DO:
Pasien tampak nyaman
ketika berbaring
terlentang
13.58 WIB 3. Identifikasi pengaruh DS: Kelompok
nyeri terhadap kualitas Pasien mengatakan
hidup dapat tidur dengan
nyenyak
DO:
Pasien tampak tidur
nyenyak
4 (I.09814) Reduksi ansietas Kelompok
14.00 WIB 1. Identifikasi kemampuan DS:
mengambil keputusan Pasien mengatakan jika
mengambil keputusan
dibantu dengan anak

35
dan istrinya
DO:
Dalam mengambil
keputusan pasien
tampak dibantu dengan
anak dan istrinya
14.10 WIB 2. Pahami situasi yang DS: Kelompok
membuat ansietas Pasien mengatakan
sudah tidak cemas dan
khawatir akan
penyakitnya
DO:
Pasien tampak tenang
14.15 WIB 3. Informasikan secara DS: Kelompok
factual mengenai Pasien mengatakan
diagnosis, pengobatan, sudah paham
dan prognosis DO:
Pasien tampak sudah
paham

XI. Evaluasi
Hari/Tanggal No. Evaluasi TTD
Dx
Kamis, 6 Mei 1 Subjektif: Kelompok
2021 Pasien mengeluh sesak napas
Objektif:
1. Frekuensi napas 2 (cukup memburuk)
2. Ortopnea 2 (cukup meningkat)
3. Penggunaan otot bantu napas 2 (cukup meningkat)
4. Pernapasan cuping hidung 1 (meningkat)

36
Analisa:
Masalah belum teratasi
Plan:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (wheezing)
3. Posisikan semi fowler atau fowler
2 Subjektif: Kelompok
Pasien mengatakan kedua kaki, tangan dan perutnya
membengkak dan urin yang dikeluarjan hanya sedikit
Objektif:
1. Haluaran urin 2 (cukup menurun)
2. Edema 2 (cukup meningkat)
3. Asites 2 (cukup meningkat)
4. Tekanan darah 2 (cukup memburuk)
Analisa:
Masalah belum teratasi
Plan:
Lanjutkan intervensi
1. Periksa tanda dan gejala hipervolemia (edema)
2. Monitor status hemodinamik (frekuensi jantung,
tekanan darah, MAP)
3. Monitor jumlah dan warna urin
4. Batasi asupan cairan dan garam
5. Ajarkan cara mengukur dan mencatat asupan dan
haluaran cairan
6. Kolaborasi pemberian continuous renal replacement
therapy (CRRT)
3 Subjektif: Kelompok

37
P: nyeri saat berbaring terlentang
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul
R: pasien mengatakan nyeri pada perut
S: skala nyeri 4
T: nyeri yang dirasakan berdurasi 5-10 menit
Objektif:
1. Keluhan nyeri 2 (cukup meningkat)
2. Meringis 2 (cukup meningkat)
3. Gelisah 2 (cukup meningkat)
4. Frekuensi nadi 2 (cukup memburuk)
Analisa:
Masalah belum teratasi.
Plan:
Lanjutkan intervensi;
1. Periksa tanda dan gejala hipervolemia (edema,
dyspnea, suara napas tambahan)
2. Monitr intake dan output cairan.
3. Monitor jumlah dan warna urin.
4. Batasi asupan cairan dan garam.
5. Berikan deuretik sesuai terapi.
4 Subjektif: Kelompok
Pasien mengatakan cemas dan khawatir akan penyakitnya
Objektif:
1. Verbalisasi kebingungan 2 (cukup meningkat)
2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dialami 2
(cukup meningkat)
3. Perilaku gelisah 1 (meningkat)
4. Perilaku tegang 1 (meningkat)
Analisa:
Masalah belum teratasi.

38
Plan:
Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
2. Pahami situasi yang membuat ansietas
3. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa
yang akan datang
4. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin
dialami
5. Informasikan secara factual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
Jumat, 7 Mei 1 Subjektif: Kelompok
2021 Pasien mengatakan sesak napas mulai berkurang
Objektif:
1. Frekuensi napas 3 (sedang)
2. Ortopnea 3 (sedang)
3. Penggunaan otot bantu napas 3 (sedang)
4. Pernapasan cuping hidung 3 (sedang)

Analisa:
Masalah belum teratasi
Plan:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha
napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (wheezing)
2 Subjektif: Kelompok
Pasien mengatakan kedua tangan dan kaki serta perutnya
masih membengkak dan pengeluaran urinnya sedikit lebih
banyak
Objektif:
1. Haluaran urin 2 (cukup menurun)

39
2. Edema 2 (cukup meningkat)
3. Asites 2 (cukup meningkat)
4. Tekanan darah 3 (sedang)

Analisa:
Masalah belum teratasi
Plan:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor jumlah dan warna urin
2. Kolaborasi pemberian continuous renal replacement
therapy (CRRT)
3 Subjektif: Kelompok
P: nyeri saat berbaring terlentang
Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul
R: pasien mengatakan nyeri pada perut
S: skala nyeri 2
T: nyeri yang dirasakan berdurasi 2-3 menit
Objektif:
1. Keluhan nyeri 3 (sedang)
2. Meringis 3 (sedang)
3. Gelisah 3 (sedang)
4. Frekuensi nadi 3 (sedang)
Analisa:
Masalah belum teratasi.
Plan:
Lanjutkan intervensi
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi factor yang memperberat dan
memperingan nyeri
3. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup

40
4. Berikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (terapi pijat)
4 Subjektif:
Pasien mengatakan cemas dan khawatir akan penyakitnya
mulai berkurang
Objektif:
1. Verbalisasi kebingungan 3 (sedang)
2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dialami 3
(sedang)
3. Perilaku gelisah 3 (sedang)
4. Perilaku tegang 3 (sedang)
Analisa:
Masalah belum teratasi.
Plan:
Lanjutkan intervensi.
1. Pahami situasi yang membuat ansietas
2. Informasikan secara factual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
Sabtu, 8 Mei 1 Subjektif: Kelompok
2021 Pasien mengatakan sudah tidak sesak napas
Objektif:
1. Frekuensi napas 4 (cukup membaik)
2. Ortopnea 4 (cukup menurun)
3. Penggunaan otot bantu napas 4 (cukup menurun)
4. Pernapasan cuping hidung 4 (cukup menurun)

Analisa:
Masalah teratasi.
Plan:
Hentikan intervensi
2 Subjektif:

41
Pasien mengatakan kedua tangan dan kaki serta perutnya
masih membengkak dan pengeluaran urinnya edikit lebih
banyak
Objektif:
1. Haluaran urin 3 (sedang)
2. Edema 3 (sedang)
3. Asites 3 (sedang)
4. Tekanan darah 5 (membaik)
Analisa:
Masalah belum teratasi
Plan:
Lanjutkan intervensi
1. Monitor jumlah dan warna urin
2. Kolaborasi pemberian continuous renal replacement
therapy (CRRT)
3 Subjektif: Kelompok
Pasien mengatakan nyeri sudah tidak terasa
Objektif:
1. Keluhan nyeri 4 (cukup menurun)
2. Meringis 4 (cukup menurun)
3. Gelisah 4 (cukup menurun)
4. Frekuensi nadi 4 (cukup membaik)
Analisa:
Masalah teratasi
Plan:
Hentikan intervensi
4 Subjektif: Kelompok
Pasien mengatakan sudah tidak cemas dan khawatir akan
penyakitnya
Objektif:

42
1. Verbalisasi kebingungan 4 (cukup menurun)
2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dialami 4
(cukup menurun)
3. Perilaku gelisah 4 (cukup menurun)
4. Perilaku tegang 4 (cukup menurun)
Analisa:
Masalah teratasi
Plan:
Hentikan intervensi

43

Anda mungkin juga menyukai