M
DENGAN DIAGNOSA OPEN FRAKTUR METACARPAL DIGITI 1 MANUS DEXTRA
POST ORIF DI RUANG WIJAYAKUSUMA BAWAH
RSUD KARDINAH KOTA TEGAL
Disusun Oleh :
Telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi tugas Orientasi Khusus PPPK di Ruang
Wijayakusuma Bawah RSUD Kardinah kota Tegal
Mashuri, S.Kep., Ns
NIP. 19781003 200501 007
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Tn. M
b. Tempat dan tanggal lahir : Tegal, 05 Januari 1989
c. Pendidikan terakhir : SMA
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : Kawin
f. Tinggi Badan / Berat Badan : 156 cm / 55 kg
g. Alamat : Songgom Lor Rt 04/01 Kab. Brebes
h. Orang terdekat yang mudah dihubungi :Ny. A
i. Hubungan dengan klien : Istri
j. Tanggal masuk RS : 21 Mei 2023 Jam 15.00 WIB
k. Diagnosa medis : Open Fraktur Metacarpal Digiti 1 Manus
Dextra
l. No. RM : 3340846
2. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri dibagian tangan kanan pada saat obat anti nyerinya habis.
3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada tangan kanan sejak 4 jam sebelum masuk
rumah sakit nyeri terus menerus. Terkena alat Excavator di tempat kerja disertai dengan
adanya luka terbuka kemerahan.
Pengkajian nyeri :
O: pasien mengatakan nyeri dibagian luka
P: post operasi orif dan debridemen
Q: Tajam tusukan
R: tangan kanan
S: Skala 6
T: nyeri dirasakan selama 4-5 menit
U: pasien mengetahui penyebab nyeri karena luka post op
V: Diharapkan skala nyeri pasien menurun
TTV: TD: 139/81 mmHg, HR: 80 x/menit RR: 20 x/menit Suhu: 36,7°C
4. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit seperti Hipertensi, Diabetes
Militus, dan Tuberkulosis.
5. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Pasien mengatakan tidak ada keluarganya yang mempunyai penyakit yang diderita dan
keluarganya tidak mempunyai penyakit turunan seperti asma, diabetes, jantung dan
penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
6. RIWAYAT LINGKUNGAN
Pasien mengatakan lingkungan rumahnya cukup bersih, ventilasi udara cukup, cukup
cahaya sinar matahari untuk masuk, pasien bertempat tinggal di perkampungan dan tidak
ada ancaman terjadinya bahaya.
7. POLA FUNGSI KESEHATAN
a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Selama perawatan, pasien mengatakan dapat mengetahui penyakitnya setelah dirawat,
dan jika ada keluarga pasien yang sakit akan dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat
untuk mengetahui penyakitnya.
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi ü
Berpakaian ü
Mobilisasi ü
Pindah ü
Ambulasi ü
Makan /Minum ü
Selama perawatan
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi
Berpakaian
Mobilisasi
Pindah
Ambulasi
Makan /Minum
Keterangan:
0: Mandiri
1: Dibantu sebagian
2: Perlu dibantu orang lain
3: Perlu bantuan orang lain / alat 4: Bergantung / tidak mampu
c. Pola nutrisi dan metabolik
- Sebelum sakit, pasien mengatakan makan 3x sehari dan minum air putih
6-8 gelas.
- Selama perawatan, pasien mengatakan makan 3x sehari tetapi porsi
makannya berkurang tidak seperti biasanya dan minum air putih 5-6 gelas
perhari. Antropometri:
BB: 55 TB: 156
IMT : BB/TB2
: 55kg/1,56mX1,56m
: 22,6 kg/m2
Hemoglobin : 14.5
klien tampak lemah
Dietary:
Nasi TKTP
d. Pola eliminasi
- Sebelum sakit, BAK normal 5x sehari warna kuning jernih bau khas urin,
BAB normal 1x sehari konsistensi feses lunak warna kuning.
- Selama perawatan dan setelah operasi, BAK 2-4x sehari urine bau obat
warna kuning keruh, BAB 1x sehari konsistensi feses lunak warna
kuning,tidak terpasang kateter.
e. Pola istirahat dan tidur
- Sebelum sakit, pasien mengatakan tidur siang 3 jam dan tidur malam 7-8
jam mulai dari jam 21.00 WIB, dan ketika terbangun pasien sudah merasa
cukup istirahatnya.
- Saat sakit, pasien mengatakan tidak bisa tidur siang dan tidur malam 4-5
jam mulai dari jam 24.00 WIB, dan ketika terbangun pasien merasa tidak
cukup istirahatnya.
f. Pola kognitif persepsi
Pasien mengatakan masih mempunyai daya ingat yang kuat, pasien
mengatakan sedang bekerja pada sebuah perusahaan. Pasien mengatakan bisa
membaca dan menulis dengan benar dan mampu berkomunikasi dengan baik
dan merespon dengan cepat dan baik. Pasien mengeri tentang penyakitnya dan
mengetahui bahwa nyeri pada tangannya akan lebih berbahaya apabila tidak
ditangani dengan cepat.
g. Pola sensori visual
Sebelum sakit dan selama perawatan, Pasien tidak mengalami gangguan pada
penglihatan, pendengaran, maupun pengecapan. Pasien masih bisa merasakan
rasa manis, pedas, asin, pahit dan asam.
h. Pola toleransi dan koping terhadap stress
- Sebelum sakit dan selama perawatan, Pasien mengatakan jika ada masalah
selalu diselesaikan dengan cara kekeluargaan.
i. Persepsi diri / konsep diri
a. Pandangan pasien terhadap penyakitnya: pasien mengatakan penyakitnya
akan segera sembuh dan bisa segera pulang untuk berkumpul dengan
keluarganya. Pasien memandang dirinya sendiri dengan normal, pasien
tidak mengalami kecacatan atau apapun.
b. Konsep diri
- Ideal diri : pasien mengatakan ingin segera sembuh dari penyakitnya
- Harga diri : pasien selalu percaya diri dan mempunyai semangat hidup
serta selalu berdoa untuk kesembuhannya.
- Peran diri : pasien mengatakan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya
karena sakit yang dialaminya
- Gambaran diri : pasien mengatakan selalu mensyukuri pemberian dari Allah
SWT. Selalu bersyukur memiliki anggota tubuh yang lengkap serta masih
banyak orang yang peduli terhadapnya.
- Identitas diri : pasien mengenali dirinya sebagai anak dari orang tuanya
j. Pola seksual dan reproduksi
Pasien berjenis kelamin laki-laki pasien telah menikah dan memiliki 1 orang
anak
k. Pola nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan sholat 5 waktu tepat waktu dan selalu berdoa kepada Allah
SWT agar diberi kesembuhan.
8. PEMERIKSAAN FISIK
a. Survey umum
- Keadaan umum : Lemas
- Kesadaran : Composmentis
- Tanda – tanda vital : TD : 139/81 mmHg HR: 80 x/menit
b. Pemeriksaan diagnostic :-
- Rontgen Thorax : Cor dan Pulmo tak tampak kelainan
- Rontgen Manus : Fraktur Metacarpal Digiti 1
- EKG : Normal Sinus Rithm
10. TERAPI
Nama obat Dosis Rute Indikasi
E. IMPLEMENTASI
Hari/ TT &
No. Respon klien ( DS &
Tangga/ Implementasi Nama
Diagnosa DO )
Jam Perawat
1. Selasa 25 Mei Mengidentifikas DS: pasien
2023 i lokasi, mengatakan nyeri
Jam 14.00 karakteristik, dibagian luka di
durasi, tangan kanan
frekuensi, O: pasien
kualitas mengatakan nyeri
intensitas dan dibagian tangan
skala nyeri. kanan Bayu
P: post op
Q: Tajam tusukan
R: tangan kanan
S: Skala 6 dengan
pengukuran vas
T: saat beraktivitas 5
menit sekali
U: pasien
mengetahui
penyebab nyeri
V: Pasien ingin
sembuh seperti
sebelumnya
DO: pasien
Tampak meringis
kesakitan
Ttv :
N : 80 x/menit
14.30 Mengajarkan DS: pasien mengerti
Teknik nafas apa yang diajarkan
dalam DO: pasien terlihat Bayu
menyimak dengan
baik
16.00 Memberikan DS: pasien
injeksi ketorolac mengatakan nyeri
3x1 30 mg/ml berkurang setelah
diberikan injeksi Bayu
DO: Pasien diberi
obat
Ketorolac 3x1
30mg/ml