Disusun Oleh:
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.M DENGAN MASALAH GANGGUAN RASA
NYAMAN : NYERI DI RUANG ALAMANDA RS DR.GONDO SUWARNO
NAMA MAHASISWA :
NIM :
1. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan hari selasa tanggal 6 di ruang Alamanda Rumah Sakit DR.
Gondo Suwarno secara allonamnesa atau autoanamnesa.
A. IDENTITAS
1) Identitas Pasien
Nama : Tn.M
Umur : 59 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Tidak sekolah
Pekerjaan : Wiraswasta
Gol. Darah :A
Alamat : Rejosari 4/4 Ngijo Gunung
Diagnosa Medis : Vertigo
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Hub dg klien : Istri
Alamat : Secang RT04/RW01 Penawangan Pringapus
B. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan pusing, lemas.
C. RIWAYAT KESEHATAN
Keterangan : : Perempuan
: Laki – laki
: Pasien
AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Makan V
Minum V
Berpakaian V
Eliminasi V
Mobilitas ditempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi V
Naik tangga V
Keterangan :
0 :mampu merawat diri sendiri secara penuh
1 :memerlukan penggunaan alat
2 :memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain dan peralatan
3 :memerlukan bantuan,pengawasan orang lain dan peralatan
4 :sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalam perawatan
4. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada gangguan dengan pola
tidur sebelum sakit pasien mengatakan tidur 5 jam – 8 jam
Selama sakit : keluarga pasien mengatakan kalau malam hari tidak bisa tidur jika kondisi
lingkungan bising, gelisah dan sering terbangun , pasien mengatakan tidur 3 jam
a. Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi
penglihatan : Baik
pendengaran : Baik
pembau : Baik
pengecapan : Baik
peraba : Baik
b. Alat bantu yang digunakan
3. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, tidak ada lesi maupun jejas, rambut berwarna hitam
dan sedikit beruban, telinga simetris, tidak ada deformitas pada hidung, bibir
lembab, gigi tidak ada yang tanggal, tidak ada sariawan pada bibir, mulut maupun
lidah. Tidak ada benjolan pada daerah muka dan kepala. Kebersihan pada daerah
tersebut tergolong cukup.
P : Vertigo
Q : Cenut – cenut
R : Kepala
S:4
T : Terus - menerus
4. Mata
Simetris, warna iris hitam, reaksi pupil terhadap cahaya miosis, pupil isokor,
kedua mata tidak anemis.
Hidung bentuk simetris, tidak ada sesak nafas, batuk dan sputum
5. Telinga
Bentuk simetris, tidak terdapat perdarahan, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat
nyeri tekan.
6. Mulut dan tenggorokan
Warna bibir merah lembab , tidak terdapat perdarahan, tidak terdapat perdarahan
gigi atau gusi. Orofaring tidak terdapat benda asing.
7. Dada
Paru paru :
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada luka
Palpasi : tidak ada krepitasi, tidak ada masa abnormal, taktil fremitus getaran
terasa sama pada dada kanan dan kiri
Perkusi : redup
Auskutasi : suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan,tidak ada bunyi
ronchi dan tidak ada bunyi wheezing
Jantung :
Inspeksi : ictus kordis tidak tampak
Palpasi : terasa denyut jantung, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi :bunyi lubdub (normal)
8. Abdomen
Nafsu makan menurun, tidak ada masalah pencernaan, 1 porsi tidak habis dengan
nasi lunak dan lauk pauk. Abdomen :
Inspeksi : bentuk abdomen datar, tidak ada asites
Auskultasi : Bising usus peristaltik 10x/menit
Perkusi : pekak
Palpasi : tidak ada benjolan , hepar tidak membesar, tidak ada nyeri saat ditekan
9. Genetalia
Rektal:
Terdapat rectum dan anus, tidak ada perdarahan.
Genetalia:
Pasien tidak terpasang cateter, pada kelamin tidak ada lesi ataupun nyeri tekan,
tidak ada benjolan, kulit di sekitar kelamin berwarna kecoklatan, tidak ada
kemerahan, tidak ada eksim ataun kutil.
10. Ekstermitas atas dan bawah
Atas :
Tangan terpasang infuse dibagian kanan dengan tetesan 30 tpm, tidak ada oedema
ekstremitas atas, akral dingin, CRT < 3 detik, tidak ada sianosis. Tangan kiri
normal dan mudah digerakkan.
Bawah :
Akral hangat , kaki normal , kuku bersih
11. Kulit
turgor kulit elastic, tidak ada oedema pada ekstremitas atas, tidak ada kemerahan
dan kulit nampak lembab, tidak ada kulit bersisik.
Palpasi:Tidak terdapat edema pada kulit
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Patologi Klinik
Tanggal pemeriksaan : 13 desmber 2022 jam 06:30 WIB
G. TERAPI
b. Injeksi :
Omeprazole 1/40 mg Obat untuk mengatasi tukak
duodenum
c. Oral
Mecobalamin 2x500(mg ) Untuk mengobati neuropati perifer
Canderstan 1x16 mg Untuk menurunkan Tekanan darah
Paracetamol 3x500mg Mengatasi nyeri kepala/demam
2. ANALISA DATA
No Hari/
Data Fokus Problem Etiologi TTD
. Tgl/Jam
1. Jumat, 6 DS : Nyeri akut Agen pencedera -
Januari Pasien mengatakan pusing, (D.0077) fisiologis (Vertigo)
2023 lemas
08.30 P : Vertigo
WIB Q : cenut-cenut
R : Kepala
S:4
T : terus - menerus
DO :
-pasien tampak lemas
-pasien tampak meringis
TTV
Tekanan darah: 133/91 mmhg
Nadi : 63x/mnt
Suhu : 36,0 ℃
(RR) : 21x/mnt
SpO2 : 99%
2. Jumat, 6 Ds. Pasien mengatakan lemas, Gangguan gangguan
Januari anggota gerak/ekstremitas kiri Mobilitas Fisik neuromuskular
2023 lemah (D.0054)
08.30 DO : pasien terlihat lemas,
WIB pasien terlihat dibantu
keluraga dalam melakukan
aktivitas.
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan Agen pencedara biologis (D.0077)
b. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular
(D.0054)
4. INTERVENSI
NO
HARI &
DK IMPLEMENTASI RESPON PASIEN
TANGGAL JAM
S:
Paracetamol 500 mg Tanda Vital -
(oral)
Pasien mengatakan nyeri pusing
O: DO :
Pasien tampak
Pasien tampak meringis kooperatif saat
Pasien tampak pucat diberikan terapi
I Pasien tampak lemah Hasil TTV :
P : nyeri vertigo
Q : Nyeri cenut - cenut TD : 120/80 mmHg
R : Nyeri di kepala N : 67x/menit
S : Skala nyeri 4 S : 36 0 C
T : terus – menerus RR : 21 x/menit
Hasil TTV :
TD : 135/91 mmHg
6. EVALUASI N : 72 x/menit
S : 36.1 0 C
RR : 20 x/menit
A:
Masalah Nyeri Akut belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
– Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
– Fasilitasi istirahat dan tidur
– Jelaskan stategi meredakan nyeri
– Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
– Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
S:
Dana
Pasien mengatakan takut bergerak
O:
Lanjutkan intervensi
Identifikasi intoleransi fisik melakukan
pergerakan
Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
alat bantu ( pagar tempat tidur)
Libatkan keluarga untuk membantu
pasien dalam meningkatkan pergerakan