Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATANPADA Ny.

DENGAN DIAGNOSA CONGESTIVE HEART FAILURE

DI RUANG BOUGENVILLE RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen Pembimbing : Ns. Dwi Mulianda, M.Kep

DISUSUN OLEH :

1. ALIFVIA RAHMA ANGGRAENI (20101440120007)


2. ARRUS MUFLIKHA (20101440120011)
3. M KODRI FERIANSYAH (20101440120057)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO
SEMARANG
2022
1. PENGKAJIAN

Tgl.Pengkajian : 25 Juli 2022 No.Register :0105183


Jam Pengkajian : 08.00 WIB Tgl.MRS :19 Juli 2022
Ruang/Kelas :Bougenville

A. IDENTITAS
1) IdentitasPasien
Nama : Ny.T
Umur : 62 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama :Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :IRT
Gol. Darah :-
Alamat :Semarang
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. A
Umur :32Tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
Agama :Islam
Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat :Semarang
Hubungan :Anak

B. KELUHANUTAMA
Pasien mengatakan sesak nafas
C. RIWAYAT KESEHATAN

1. Riwayat Keperawaan/Kesehatan sekarang

Klien datang di IGD Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama pada tanggal 19 Juli 2022
pukul 23.20 WIB dengan keluhan sesak nafas sejak 1 hari sebelum masuk rumah
sakit, pasien mengatakan harus duduk terlebih dahulu agar sesak nafasnya berkurang,
pasien batuk Pasien tampak cuping hidung, tampak terpasang kanul oksigen 3 lpm,
nafas pasien takipea ( nafas cepat), nafas pasien bradipnea jika malam dan berbaring,
fase ekspirasi memanjang, PO2 pasien menurun, Takikardi, pH arteri meningkat,
PCO2 menurun.
2. RiwayatKesehatan/KeperawatanDahulu
Klien mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi

3. Riwayat Kesehatan /Keperawatan Keluarga

Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama seperti yang dialami Ny.T.
Pasien mengatakan didalam keluarga mempunyai penyakit keturunan hipertensi.

D. POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Pola Persepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan
Klien mengatakan kesehatan merupakan hal penting. Jika ada keluarga yang sakit maka
akan segera dibawa ke klinik atau puskesmas terdekat. Selama sakit, klien sebisa
mungkin mengikuti anjuran dokter dan perawat dan jika berobat klien selalu
menggunakan kartu jaminan kesehatan.
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme
a. Pengkajian pola nutrisi
Sebelum sakit Saat sakit
Frekuensi 3x1 hari 3x1 hari
Jenis Nasi, lauk, sayur bubur, lauk, sayur
Porsi Habis ½ porsi makan RS
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit
 BAK : Klien BAK 5-6 kali sehari dengan frekuensi normal, warna kuning
keruh, dilakukan di kamar mandi.
 BAB : Klien BAB sehari sekali dengan tekstur lunak dan warna normal kuning
kecoklatan.
Setelah Sakit
 BAK : Klien mengatakan selama dirawar di RS hanya BAK sehari 4 kali dengan
frekuensi normal, warna kuning, bau khas. Klien terpasang kateter
 BAB : Klien mengatakan tidak ada keluhan BAB
4. Pola Aktifitas dan Latihan
 Sebelum sakit :Pasien melakukan aktivitas sehari hari mandiri tanpa dibantu orang
lain
 Saat sakit :Pasien melakukn aktivitas selama sakit di bantu oleh keluarganya

AKTIVITAS 0 1 2 3 4
Makan V
Minum V
Berpakaian V
Eliminasi V
Mobilitas ditempat tidur V
Berpindah V
Ambulasi V
Naik tangga V
Keterangan :
0 :mampu merawat diri sendiri secara penuh
1 :memerlukan penggunaan alat
2 :memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain dan peralatan
3 :memerlukan bantuan,pengawasan orang lain dan peralatan
4 :sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalam perawatan

5. Pola Istirahat dan Tidur

Keterangan Sebelum Selama Sakit


Sakit
Jumlah jam tidur siang 0 jam 1 jam / tidak menentu
Jumlah jam tidur malam 7 jam 5-7 jam / sering terbangun
Gangguan tidur Tidak Sering terbangun karena
ada merasakan sesak

6. Pola Sensori dan Kognitif


Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi
 penglihatan : Baik
 pendengaran : Baik
 pembau : Baik
 pengecapan : Baik
 peraba : Baik

Alat bantu yang digunakan

 Menggunakan alat bnatu kursi roda

7. Pola Peran dan Hubungan


Sebelum sakit :pasien berkomunikasi dengan baik,jelas dan relevan.Pasien juga memiliki
hubungan yang baik dengan keluarga
Saat sakit : awal masuk RS bicara lemah dan pada saat pengkajian pasienmasih
merasa lemah. Keluarga pasien yang selalu membantu pasien dalam menjalani aktifitas
sehari-hari.

8. Pola Seksual Reproduksi


Sebelum sakit :Pasien tidak memiliki gangguan reproduksi
Saat sakit :Area reproduksi sesuai dengan usia pasien. Tidak terlihat adanya
kelainan.

9. Pola Persepsi dan Konsep Diri


a. Persepsi diri:
Sebelum sakit :persepsi diri pasien baik
Saat sakit :pasien berharap cepat pulih dan bisa beraktivitas normal kembali.
b. Status emosi:
Sebelum sakit :emosi pasien dapat terkontrol baik
Saat sakit : pasien saat ini sedih, namun masih terdapat semangat sembuh.
c. Konsep diri:
Sebelum sakit ;citra diri, identitas, peran, ideal diri dan harga diri baik.
Saat sakit :klien merasa sedih karena sesak nafas

10. Pola Tolesansi-Koping Stres


Klien cemas setelah tentang penyakitnya karna klien tidak tahu penyakit yangdideritanya.

11. Pola Nilai dan Keyakinan


Sebelum sakit :Pasien menjalan ibadah sholat dengan rajin.
Saat sakit :Dalam keadaan sakit anak pasien membantu pasien untuk sholat dalam
keadaan berbaring.

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum: Tampak lemah, kesadaran: Composmentis
2. Pemeriksaan Tanda Vital
 Tekanan darah : 196/104 mmhg
 Nadi : 88x/mnt
 Suhu : 36.5℃
 Respiratory Rate (RR): 24x/mnt
 SpO2 : 94%
3. Pemeriksaan Wajah
a. Mata
Simetris, warna iris hitam, reaksi pupil terhadap cahaya miosis, pupil isokor.
b. Hidung
Tulang hidung simetris, tidak terdapat perdarahan.
c. Mulut
Warna bibir merah kecoklatan, tidak terdapat perdarahan, mukosa bibir kering,
tidak terdapat perdarahan gigi atau gusi. Orofaring tidak terdapat benda asing.
d. Telinga
Bentuk simetris, tidak terdapat perdarahan, tidak terdapat benjolan, tidak terdapat
nyeri tekan.

4. Pemeriksaan Kepala dan Leher


a. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, tidak ada lesi maupun jejas, rambut berwarna hitam
dan sedikt beruban, telinga simetris, kedua mata tidak anemis, kedua sclera tidak
ikterik, tidak ada deformitas pada hidung, bibir lembab, gigi ada beberapa yang
tanggal, tidka ada sariawan pada bibir, mulut maupun lidah. Tidak ada benjolan
pada daerah muka dan kepala. Kebersihan pada daerah tersebut tergolong cukup
serta tidak ada nyeri tekan
b. Leher
Tidak ada deformitas maupun krepitasi pada leher, bentuk leher simetris, tidak
ada perbesaran kelenjar tiroid, tidak ada deviasi trachea dan tidak ada nyeri
tekan. Dan tak ada kebiruan maupun jejas pada daerah tersebut.

5. Pemeriksaan Paru
 Inspeksi: Bentuk dada normochest, ekspansi dada nampak simetris, tidak ada
jejas, lesi ataupun luka pada dada, tidak ada retraksi dada, RR : 24 x / menit.
Tidak ada deformitas dan krepitasi pada dada.
 Palpasi: Taktil fremitus teraba simetris pada lapang dada kanan dan kiri, tidak ada
nyeri tekan pada semua lapang dada baik pada intercosta maupun pada costa.
 Perkusi: Timbul suara ronkhi halus
 Auskultasi: Terdapat suara ronkhi

6. Pemeriksaan Jantung
 Inspeksi : ictus cordis tidak tampak.
 Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba pada
intercosta V
 Perkusi : Pekak.
 Auskultasi : terdengar bunyi jantung 3 (S3 Gallop)

7. Pemeriksaan Abdomen
 Inspeksi : simetris
 Auskultasi : terdengar bunyi bising usus 15x/menit.
 Palpasi : nyeri tekan pada abdomen kiri bawah
 Perkusi : Timpani dan pekak

8. Pemeriksaan Rektal dan Genetalia


- Rektal
Terdapat rectum dan anus
- Genetalia
Pasien tidak terpasang cateter, pada kelamin tidak ada lesi ataupun nyeri tekan,
tidak ada benjolan, kulit di sekitar kelamin berwarna kecoklatan, tidak ada
kemerahan, tidak ada eksim atau kutil.

9. Pemeriksaan Punggung dan Tulang Belakang


Tidak ada kelainan skoliosis pada tulang belakang, jumlah tulang belakang : 7
servikal, 12 torakal, 5 lumbal, 5 sakral dan 4 cocygeal. Tidak ada nyeri tekan pada
bagian punggung maupun kedua pinggang.

10. Kulit
turgor kulit normal, tidak ada oedema pada ekstremitas atas, tidak ada kemerahan dan
tidak ada kulit bersisik.
Palpasi:Tidak terdapat edema pada kulit

11. Pemeriksaan Neurologi


Px bisa merasakan sensasi panas dan dingin
GCS :E 4,V 6,M 5
Ket :
Respon membuka mata
4 = spontan
Respon verbal
6 =orientasi baik
Respon motorik
5 = sesuai perintah

12. Pemeriksaan Rambut


Rambuh tumbuh merata, warna rambut hitam, terdapat uban

13. Pemeriksaan Kuku


Warna kuku normal dan bersih.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Patologi Klinik
Tanggal pemeriksaan : 24Juli 2022

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan


HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hemoglobin(HGB) 11.0 10.~15 g/dL

Leukosit (WBC) 23.5 4~11.34 103/mm3

Hematokrit(HCT) 26.8 34~45.1 %

Thrombosit (PLT) 167 216~451 103/mm3

Eritrosit(RBC) 3.4 4.11~5.55 10^6/mm3

MCV 79 71~92 fL

MCH 26 22~31 pg

MCHC 36 30~35 g/dL

Hitung jenis lekosit


Basophil 0 0~1 %

Eosofil 2 1~4 %

Nitrofil segmen 90 50~70 %

Limfosit 5 20~40 %

Monosit 3 2~10 %
2. Pemeriksaan USG Abdomen
KESAN : CKD, Hidronefrosis Sinistra (grade 4), Curiga Nefrolitiasis Sinistra.

G. TERAPI

NAMA OBAT DOSIS KEGUNAAN


a. Infus :
RL 1000 cc (20 Mengganti cairan dalam tubuh
TPM)
b. Injeksi :
Inj lasix 2 amp Untuk membuang cairan berlebih
didalam tubuh
c. Oksigen nasal kanul 3 lpm Meningkatkan kadar oksigen dalam
d. Injeksi frusomide tubuh

2. ANALISA DATA
Nama : Ny. T
Umur :62Tahun

Hari/
No Data Fokus Problem Etiologi TTD
Tgl/Jam
1. Senin, DS : Pasien mengatakan sesak Pola nafas tidak Hambatan Upaya KEL
25 Juli nafas, pasien mengatakan efektif (D.0005) Nafas
2022 sesak bertambah jika berbaring
DO: Pasien tampak cuping
hidung, tampak terpasang
kanul oksigen 3 lpm, nafas
pasien takipea ( nafas cepat),
nafas pasien bradipnea jika
malam dan berbaring, fase
ekspirasi memanjang,
TTV :
TD: 196/104 mmhg,
N: 88x/mnt,
S:36.5℃ ,
RR: 24x/mnt
SpO2 :94%
2. Senin, Penurunan Curah Perubahan KEL
DS: Pasien mengatakan batuk
25 Juli Jantung (D.0008) Kontraktilitas
DO: terdengar suara jantung
2022
S3 (Gallop)

3. Senin, Gangguan Perubahan KEL


DS : pasien mengatakan sesak
25 Juli Pertukaran Gas Membran
nafas
2022 (D.0003) Alveolus Kapiler
DO : PO2 pasien menurun,
Takikardi, pH arteri
meningkat, PCO2 menurun

3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya nafas (D.0005)
b. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas (D.0008)
c. Gangguan pertukaran gas b.d perubahan membran alveolus kapiler (D.0003)

4. INTERVENSI

No.D Tujuan dan Kriteria hasil Intervensi


X
1 Setelah dilakukan asuhan Manajement jalan nafas (l.01011)
keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi :
diharapakan ekspektasi - Monitor pola nafas
membaik dengan kriteria hasil : - Monitor bunyi nafas tambahan
- Penggunaan otot bantu - Monitor sputum
menurun dari skala 1 Terapeutik
meningkat menjadi skala - Pertahankan kepatenan jalan nafas
4 cukup menurun - Posisikan semi fowler atau fowler
- Pemanjangan fase - Berikan minum hangat
ekspirasi menurun dari - Lakukan fidioterapi dada jika perlu
skala 1 meningkat - Berikan oksigen
menjadi skala 4 cukup Edukasi
menurun - Anjurkan teknik batuk efektif
- Frekuensi nafas - Anjurkan asupan cairan
membaik dari skala 1 2000ml/hari
memburuk menjadi skala Kolaborasi
4 cukup membaik - Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik
2 Setelah dilakukan asuhan Perawatan Jantung (1.02075)
keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
diharapakan ekspektasi - Identifikasi tanda/gejala primer
membaik dengan kriteria hasil penurunan curah jantung
- Kekuatan nadi parifer - Identifikasi tanda atau gejala
meningkat dari skala 1 sekunder penurunan curah jantung
memburuk menjadi - Monitor tekanan darah
skala 4 cukup membaik - Monitor saturasi oksigen
- Tekanan darah - Periksa tekanan darah dan
membaik dari skala 1 frekuensi nadi sebelum dan
memburuk menjadi sesudah aktivitas
skala 4 cukup membaik Terapeutik
- Posisikan pasien semi fowler atau
fowler dengan kaki ke bawah atau
posisi nyaman
- Berikan diet jantung yang sesuai
- Fasilitasi pasien dan keluarga
untuk memodifikasi gaya hidup
sehat
- Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stress
Edukasi
- Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
- Anjurkan aktivitas fisik secara
bertahap
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian antiaritmia
- Rujuk ke program rehabilitasi
jantung
3 Setelah dilakukan asuhan Pemantauan Respirasi (1.01014)
keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
diharapakan ekspektasi - Monitor frekuensi, irama,
meningkatdengan kriteria hasil: kedalaman dan upaya nafas
- Bunyi nafas tambahan - Monitor pola nafas
menurun dari skala 1 - Monitor kemampuan batuk efektif
meningkat menjadi skala - Monitor adanya produksi sputum
4 cukup menurun - Monitor adanya sumbatan jalan
- Dispnea menurun dari napas
skala 1 meningkat - Monitor saturasi oksigen
menjadi skala 4 cukup Terapeutik
menurun - Atur interval pemantauan respirasi
- Gelisah menurun dari sesuai kondisi pasien
skala 1 meningkat - Dokumentasi hasil pemantauan
menjadi skala 4 cukup Edukasi
menurun - Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan

b. IMPLEMENTASI

No Hari, Tanggal,
Implementasi Data Fokus TTD
Dx Jam
1,3 Senin, Monitor pola nafas dan S : Pasien mengatakan KEL
25juli 2022 TTV lemas, sesak nafas
10.00 WIB O : pasien terlihat
lemas,terlihat penggunaan
otot bantu pernafasan cuping
hidung

1,2 13.00 WIB KEL


Memposisikan semi fowler S : pasien mengatakan sesak
atau fowler jika dibaringkan

O : pasien diberi posisi


fowler dan pasien terlihat
nyaman dengan posisi
fowler
2 14.30 WIB KEL
Memonitor tekanan darah
S : pasien mengatakan
dan memonitor saturasi
pusing
oksigen
O : pasien terlihat lemas dan
sesak nafas.
TD: 196/104 mmhg,
N: 88x/mnt,
S:36.5℃ ,
RR: 24x/mnt
3 15.00 WIB SpO2 :94%

Memonitor adanya KEL


sumbatan jalan napas S : pasien mengatakan sesak
nafas
O : pasien terlihat adanya
penggunaan otot bantu
1,2, Selasa, Memonitor pola nafas dan S : Pasien mengatakan KEL
3 26 Juli 2022 TTV lemas, sesak nafas
08.00 WIB O : pasien terlihat
lemas,terlihat penggunaan
otot bantu pernafasan cuping
hidung
TD: 180/100 mmhg,
N: 88x/mnt,
S:36.5℃ ,
RR: 22x/mnt
SpO2 :95%
08.30 WIB KEL
1 Memberikan minum S : Pasien mengatakan mau
hangat minum air hangat

O : Keluraga pasien tampak


menyiapkan air hangat
09.00 WIB KEL
2 Menganjurkan aktivitas S : pasien mengatakan akan
fisik secara bertahap mencoba belajar beraktifitas
O : pasien tampak ingin
melakukan aktifitas bertahap
10.00 WIB KEL

Memeriksa tekanan darah


S : pasien mengatakan masih
2 dan frekuensi nadi
pusing dan lemas
sebelum dan sesudah
O : pasien tampak masih
aktivitas
lemas
TD: 175/95mmhg,
N: 89 x/mnt,
S:36.5℃ ,
RR: 22x/mnt
12.00 WIB SpO2 :95% KEL
3
Memonitor adanya S : pasien mengatakan sudh
produksi sputum tidak ada dahak dan batuk
membaik
O : pasien terlihat lebih baik
14.00 batuk pasien mulai membaik KEL
3
Memonitor kemampuan S : pasien mengatakan tidak
batuk efektif bisa melakukan batuk efektif
O : pasien diajarkn
melakukan batuk efektif
1,2, Rabu, Memonitor TTV S : Pasien mengatakan sudah KEL
3 27 Juli 2022 tidak sesak nafas
08.00 WIB O : Pasien sudah tidak
tampak sesak, posisi pasien
sudah bisa semi fowler
TTV:
TD: 137/80 mmhg, N:
82x/mnt, S:36 ℃ , (RR):
19x/mnt
SpO2 :97%

08.30 WIB KEL


Memberikan oksigen S : pasien mengatakan sudsh
1
tidak sesak dan lebih tidak
sesak lagi jika terpasang

09.30 WIB oksigen KEL


2 Memberikan terapi S : Pasien mengatakan
relaksasi untuk bersedia diberikan relaksasi
mengurangi stress
nafas dalam

O : pasien tampak rileks dan


10.45 WIB tenang KEL
2
Mengkolaborasi
S : pasien mengatakan
pemberian antiaritmia
bersedia diberikan injeksi
O : injeksi furosamide
masuk melalui IV KEL
11.00 WIB
3 S : pasien bersedia dilakukan
Melakukan fidioterapi
fisioterapi dad
dada jika perlu
O : pasien didorong ke poli
untuk dilakukan fisioterapi
KEL
dada
12.30 WIB
3
S : pasien mengatakan sudh
Memonitor saturasi
tidak sesak jika dibaringkan
oksigen
O : pasien terlihat rileks dan
bisa tidur semifolwer
Dengan RR : 20 x/menit dan
SPO2 : 97%
c. EVALUASI

No.DX Hari/TGL/Jam Evaluasi TTD


1 Senin, S : Pasien mengatakan sesak nafas KEL
25 Juli 2022
O: pasien terlihat lemas,terlihat penggunaan otot
12.00 WIB
bantu pernafasan cuping hidung, pasien diberi
posisi fowler dan pasien terlihat nyaman dengan
posisi fowler
TD: 196/104 mmhg,
N: 88x/mnt,
S:36.5℃ ,
RR: 24x/mnt
SpO2 :94%
A : masalah pola nafas tidak efektif belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Monitor pola nafas
- Berikan posisi fowler atau semi fowler
- Kolaborasi pemberian bronkodilator
2 Senin, KEL
S: Pasien mengatakan pusing
25 Juli 2022
O: pasien terlihat lemas dan sesak nafas.
12.00 WIB A: Masalah penurunan curah jantung belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor tekanan darah
- Monitor saturasi oksigen
3 Senin, S: pasien mengatakan sesak nafas KEL
25 Juli 2022 O: pasien terlihat adanya penggunaan otot bantu
12.00 WIB A: Masalah gangguan pertukaran gas belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Memonitor adanya sumbatan jalan napas

No.DX Hari/TGL/Jam Evaluasi TTD


1 Selasa, S : Pasien mengatakan lemas, sesak nafas KEL
26 Juli 2022 berkurang
12.00 WIB O: pasien terlihat lemas,terlihat penggunaan otot
bantu pernafasan cuping hidung
TD: 180/100 mmhg,
N: 88x/mnt,
S:36.5℃ ,
RR: 22x/mnt
SpO2 :95%
A : masalah pola nafas tidak efektif teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Monitor pola nafas
- Berikan posisi fowler atau semi fowler
- Kolaborasi pemberian bronkodilator

2 Selasa, S: pasien mengatakan pusing berkurang dan KEL


26 Juli 2022 lemas
12.00 WIB O : pasien tampak masih lemas
A: Masalah penurunan curah jantung teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor tekanan darah
- Monitor saturasi oksigen
3 Selasa, S: pasien mengatakan sudh tidak ada dahak dan KEL
26 Juli 2022 batuk membaik
12.00 WIB O : pasien terlihat lebih baik batuk pasien mulai
membaik
A: Masalah gangguan pertukaran gas teratasi
sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor adanya sumbatan jalan napas

No.DX Hari/TGL/Jam Evaluasi TTD


1 Rabu, S : Pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas KEL
27 Juli 2022 O: Pasien sudah tidak tampak sesak, posisi
12.00 WIB pasien sudah bisa semi fowler
TTV:
TD: 137/80 mmhg, N: 82x/mnt, S:36 ℃ , (RR):
19x/mnt
SpO2 :97%

A : masalah pola nafas tidak efektif teratasi


P : hentikan intervensi

2 Rabu, KEL
S: pasien mengatakan sudah tidak pusing lagi,
27Juli 2022
pasien bersedia diberikan tindakan relaksasi
12.00 WIB
nafas dalam

O: badan tampak lebih segar, pasien tampak


rileks
A: Masalah gangguan curah jantung teratasi
P: Hentikan intervensi
3 Rabu, S: pasien mengatakan sudh tidak sesak jika KEL
27Juli 2022 dibaringkan
12.00 WIB O : pasien terlihat rileks dan bisa tidur
semifolwer
Dengan RR : 20 x/menit dan SPO2 : 97%
A: Masalah gangguan pertukaran gas teratasi

P: Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai