Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

N DENGAN GANGGUAN
RASA NYAMAN NYERI DI RUANG IRNA III BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUT PATUH PATJU
LOMBOK BARAT

OLEH:
NUNUNG LAKSMINIAR
019.02.0978

PROGRAM STUDI PROFESI NERS XV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM
MATARAM
2019

1
Nama Mahasiswa : Nunung Laksminiar
Tempat Praktik : Irna III Bedah
Tanggal : 07 Januari 2020

I. Identitas diri pasien


Nama : Ny.N
Suku : Sasak
Umur : 55 tahun
Pendidikan terakhir :-
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : jualan jajajn
Alamat : Dusun janggala
Lama Bekerja :-
Tanggal Masuk RS : 07 Januari 2020
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Pengkajian : 07 Januari 2020
Agama : Hindu
Sumber Informasi : Pasien dan anak pasien

II. Riwayat penyakit


1. Keluhan utama : nyeri
P : pasien mengatakan penyebab nyerinya yaitu karena adanya usus buntu
Q : pasien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk
R : pasien mengatakan nyeri dirasakakn diperut bagian kanan bawah
S : pasien mengatakan nyeri yang dirasakan yaitu 5 (skala nyeri sedang)
T : pasien mengatakan nyeri terus-menerus
2. Riwayat penyakit sekarang :
Keluarga pasien mengatakan, pasien datang keruang irna 3 bedah,
pindahan dari IGD pada pukul 10:00 WITA. Pasien datang kerumah sakit
karna rujukan dari klinik jepun-jagaraga dengan keluhan demam, sakit
perut, tensi yang drop dan menggigil.

2
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit terdahulu
4. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan
yang telah dilakukan:
Dignosa medik yaitu Appendisitis akut
Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan : pemeriksaan lab (DL) dan
USG abdomen
Tindakan yang sudah diberikan : pemasangan infus RL 20 tpm, pemberian
oksigen 2 lpm dan injeksi ceftriaxone 2x1 gram
III. Pengkajian saat ini
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengetahui cara penanganan di rumah untuk
penyakitnya, sehingga klien memilih ke Rumah Sakit agar mendapat
penanganan
2. Pola nutrisi/metabolic
 Program diit RS :
Saat ini pasien diberikan Diit TKTP
 Intake makanan:
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit makan nasi,
sayuran sebanyak 3x sehari
Saat sakit : keluarga pasien mengatakan hanya menghabiskan 1-2
sendok makan dari makanan yang telah disediakan rumah sakit
 Intake cairan:
Sebelum sakit : pasien mengatakan minum air putih 6-7 gelas/hari
(±2000ml)
Saat sakit : pasien mengatakan minum air putih sebanyak 3-4 sendok
makan
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
pasien mengatakan sejak MRS masih Buang Air Besar 1x/hari, dengan
konsistensi cair

3
b. Buang air kecil
Ny.M mengatakan sejak MRS BAKnya 3-4x/hari
4. Pola aktifitas dan latihan :
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum √

Mandi √

Toileting √

Berpakaian √

Mobilitas di tempat tidur √

Berpindah √

Ambulasi/ROM √

0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
5. Pola tidur dan istirahat
a. Lama Tidur
 Sebelum Sakit : pasien mengatakan sebelum sakit tidurnya cukup,
tidur siang pukul 13.00-14.00 WITA, dan tidur malam pukul
22.00-06.00 WITA (lama tidur 8 jam perhari)
 Saat sakit : pasien mengatakan setelah sakit dan di rawat di rumah
sakit tidurnya kurang karena sakit diibagian perut, keluarga
mengatakan pasien tidur ±2-3 jam/hari.
b. Gangguan Tidur
 Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit tidak pernah
mengalami masalah/gangguan saat tidurnya, tidurnya selalu
nyenyak pada saat siang hari maupun malam hari.
 Saat sakit : pasien mengatakan setelah sakit tidurnya kurang
nyeyak, serta jumlah jam tidurnya tidak tertentu.
c. Perasaan Saat Bangun Tidur : pasien mengatakan
tidurnya kurang nyenyak

4
6. Pola persepsual
a. Penglihatan : pasien mengatakan pengelihatannya masih
jelas
b. Pendengaran : pasien masih bisa mendengar dengan baik
c. Pengecap : pasien mengatakan masih bisa merasakan
makanan yang pahit, manis, asam
d. Sensasi : pasien mengatakan masih bisa merasakan
sensasi dingin dan panas
7. Pola persepsi diri
 Pandangan pasien tentang sakitnya : pasien mengatakan ingin cepat
sembuh dan pasien merasakan cemas akan penyakit yang dialaminya
sekarang.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
a. Vagina : Tidak terkaji
b. Anus : tidak terkaji
9. Pola peran hubungan
a. Komunikasi : interaksi Ny.N dengan keluarga sangat
begitu dekat
b. Hubungan Dengan Orang Lain : Anak Ny.N mengatakan
bahwa memiliki kedekatan yang sangat kuat dengan Ny.N.
c. Kemampuan Keuangan : Anak Ny.N mengatakan ada
sedikit kendala biaya untuk keseharian serta pengobatan .
10. Pola managemen koping-stess
Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini : pasien mengatakan
terkadang mengeluh ingin cepat sembuh
11. Sistem nilai dan keyakinan
a. Pandangan pasien tentang agama: pasien menagatakan
meyakini agama yang di anutnya yaitu agama hindu
b. Kegiatan Keagamaan : Anak Ny.N mengtakan bahwa
ibunya tetap melakukan sembahyang

5
IV. Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk Dada
Bentuk dada : Normal, Simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas
Frekwensi Nafas : 25x/menit dengan irama Reguler
3. Gerakan Pernafasan : Intercostal
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada krefitasi
Perkusi : suara sonor
Auskultasi :
Bunyi Nafas: pada saat pemeriksaan didapatkan bunyi napas Normal yaitu
vesicular tidak ada nafas tambahan
Cardiovascular
Inspeksi :
Iktus cordis tidak tampak
Palpasi :
Iktus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas Jantung Kanan : Tidak terkaji
Batas Jantung Kiri : Tidak terkaji
Auskultasi :
 Bunyi Jantung I: terdengar suara “lub” karena penutupan katub
antrioventrikel (A-V). Lokasi auskultasi pada interkosta ke IV
 Bunyi Jantung II : terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan
katub semilunaris (aorta dan pulmonaris) pada akhir dari sistole.
Lokasi auskultasi pada interkosta II.

1. Nadi
Frekuensi : 123 x/menit
2. Irama : Reguler

6
3. Tekanan Darah : 100/60 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
5. Letak Jantung : Normal
6. Pembesaran Jantung : tidak ada pembesaran pada jantung
Nyeri Dada : ya
7. Clubbing Finger : tidak ada clubbing finger
Persarafan
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
GCS :
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
1. Refleks : normal
2. Koordinasi Gerak : ya
3. Kejang : Tidak ada

Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Normal
b. Pupil : Isokor
c. Reflek Cahaya : Positif
d. Gerak Bola Mata : Normal
e. Medan Penglihatan : Normal
f. Buta Warna : Tidak ada
g. Tekanan Intra Okuler : Tidak ada

2. Hidung (Penciuman)
a. Bentuk : Normal, Lubang hidung normal, tidak ada lesi dan tidak
ada nyeri tekan
b. Gangguan Penciuman : pasien masih bisa mengetahui bau parfum,
teh
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : Normal
b. Membran tympani : Utuh

7
c. Otorrhoea : Tidak ada
d. Gangguan pendengaran : tidak ada
e. Tinitus : Tidak ada
4. Perasa : Normal
5. Peraba : Normal
Perkemihan
Masalah kandung kemih : Tidak ada masalah
Produksi urine : Volume tidak terkaji
Frekuensi : BAK 3-4 x/hari
Warna kuning jernih Bau khas (pesing)
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : Kering
b. Lidah : normal (warna merah muda)
c. Rongga Mulut : bersih, tidak ada lesi, bibir kering
Tenggorokan : bersih, tidak ada lesi,
d. Abdomen : adanya pembesaran pada abdomen
e. Pembesaran hepar : tidak ada
f. Pembesaran lien : tidak ada
g. Asites : tidak ada
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB 1x/hari : konsistensi cair
Obat Pencahar : tidak ada
Lavemen : tidak ada
Otot, Tulang Dan Integument
1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM): pergerakan
lemah dan lemas
Kemampuan kekuatan otot
4 4
4 4
Fraktur : Tidak ada

8
Dislokasi : Tidak ada
Haemotom : Tidak ada
2. Integumen
Warna kulit : Pucat
Akral : dingin Suhu : 39.00C
Turgor : elastis
Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak ada alergi makanan maupun obat
2. Pernah mendapat Imunisasi : -
3. Kelainan endokrin : Tidak ada
Program terapi: 07 Januari 2020
Program Terapi Dosis Cara pemberian

Infus RL 500cc/ 20tpm IV


ceftriaxone 1gr/12 jam IV
Ketorolac 30 mg / 8 jam IV
Omeprazole 40mg/24 jam IV
Hasil Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium
Tanggal pemeriksa : 07 januari 2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

WBC 22.55 10^3/uL 3.60-11.00

Neu% 90.9 % 50.0-70.0

Lym% 5.9 % 25.0-40.0

Mon% 2.8 % 2.0-8.0

Eos% 0.4 % 2.0-4.0

Bas% 0.0 % 0.0-1.0

RBC 4.62 10^6/Ul 3.80-5.20

HGB 13.7 g/dL 11.7-15.5

HCT 38.7 % 35.0-47.0

MCV 83.9 Fl 80.0-100.0

9
MCH 29.7 Pg 26.0-34.0

MCHC 35.4 g/dL 32.0-36.0

RDW-CV 12.6 % 11.5-14.5

RDW-SD 44.7 fL 37.0-54.0

PLT 195 10^3/uL 150-440

MPV 10.1 fL 7.2-11.0

PDW 16.3 9.0-17.0

PCT 0.197 % 0,170-0.350

10
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah Paraf
1 DS : Nyeri akut
 P : pasien mengatakan
penyebab nyerinya yaitu
karena adanya usus buntu
 Q : pasien mengatakan
nyerinya seperti ditusuk-
tusuk
 R : pasien mengatakan
nyeri dirasakakn diperut
bagian kanan bawah
 S : pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan yaitu
5 (skala nyeri sedang)
 T : pasien mengatakan
nyeri terus-menerus

DO :
 Wajah pasien tampak
meringis
 Skala nyeri 5
 TTV :
TD : 100/60 mmHg
N : 123x/m
S : 39.00C
RR : 25x/m
SPO2 : 89%
2 DS : Pola nafas
 Pasien mengatakan tidak

11
sesak napas efektif
 Pasien mengatakan
pusing
 Pasien mengatakan
lemas
DO :
 Penggunaan otot bantu
nafas
 Fase ekspirasi
memanjang
 Pola nafas
cepat/takipnea
 TTV :
TD : 100/60 mmHg
N : 123x/m
S : 39.00C
RR : 25x/m
SPO2 : 89%
 Terpasang oksigen :
nasal kanul 2 tpm

3 DS : Intoleransi
 Pasien mengatakan susah aktivitas
untuk melakukan aktivitas
karna nyeri dibagian perut
 Pasien mengatakan
badannya lemas

DO :
 Pasien terbaring ditempat
tidur
 Aktivitas dibantu keluarga

12
dan perawat
 Pasien tambak lemas
 TTV

TD : 100/60 mmHg
N : 123x/m
S : 39.00C
RR : 25x/m
SPO2 : 89%

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis


2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan

13
INTERVENSI

DX Tujuan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI) Rasional Paraf


1
2 Setelah dilakukan 1. Penggunaan otot bantu 1. Monitor pola napas 1. Untuk mengetahui pola nafas pasien
tindakan nafas menurn (frekuensi, kedalaman,
2. Untuk mengetahui adanya napas
keperawatan usaha napas)
2. Frekuensi nafas tambahan pada pasien
selama 3x6 jam 2. Monitor bunyi napas
membaik 3. Untuk memperlancar jalan nafas
diharapkan pola tambahan (mis. Gurgling,
3. Pemanjangan fase 4. Untuk memberikan kenyamanan
nafas membaik mengi, weezing, ronkhi
ekspirasi menurun 5. Untuk memperlancar atau
kering)
4. Frekuensi nafas melonggarkan jalan napas
3. Pertahankan kepatenan
membaik 6. Bila ada secret yng menghalangi
jalan napas dengan head-
jalan napas
tilt dan chin-lift (jaw-thrust
7. Untuk menuhi kebutuhan oksigen
jika curiga trauma cervical)
klien
4. Posisikan semi-Fowler
8. Untuk memantau tanda tanda vital
5. Berikan minum hangat
klien
6. Lakukan fisioterapi dada,

14
jika perlu
7. Berikan oksigen, jika perlu
8. Monitor TTV
3

IMPLEMENTASI

DX Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf


1 Senin, 30 1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha S :
Desember 2019 napas) Ny.M mengatakan sesak
2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, Ny.M mengatakan dirinya pusing
16.00 WITA Ny.M mengatakan badannya lemas

15
mengi, weezing, ronkhi kering) O:
3. Mempertahankan kepatenan jalan napas dengan head- Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma Penggunaan otot bantu nafas
cervical) Fase ekspirasi memanjang
4. Memposisikan semi-Fowler Pola nafas cepat/takipnea
5. Memberikan minum hangat TTV :
6. Melakukan fisioterapi dada, jika perlu TD : 140/80 mmHg
7. Memberikan oksigen, jika perlu N : 98 x/menit
8. Memonitor TTV S : 36°C
RR : 24x/menit
SPO2 : 98%
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
(no :1,2,4,5,6,7,8)
2 Senin, 30 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S : pasien mengatakan masih merasa lemas
Desember 2019 2. Mengidentivikasi faktor peganggu tidur karna kurang tidur
3. Memodifikasi lingkungan (mis:pencahayaan, O : TD : 140/80 mmHg, N :98x/menit,
16.10 WITA kebisingan, suhu, dan tempat tidur) Suhu : 360C, RR : 24x/menit, kesadaran :
4. Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur Compos Mentis, SPO2 : 98%

16
5. Menetapkan jadwal tidur rutin A : Masalah teratasi sebagian
6. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit P : lanjutkan intervensi (no: 3,4,5,6)

3 Senin, 30 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan S : klien mengatakan masih pusing dan
Desember kelelahan lemas
2019 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional O : TD : 140/80 mmHg, N :98x/menit,
3. Monitor pola dan jam tidur Suhu : 360C, RR : 24x/menit, kesadaran :
16.20 WITA 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama Compos Mentis, SPO2 : 98%
melakukan aktivitas
5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus A : masalah teratasi sebagian
(mis. cahaya, suara, kunjungan)
P : lanjutkkan intervensi (no:1-13)
6. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
7. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
8. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
9. Anjurkan tirah baring
10. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang

17
12. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan

13. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara


meningkatkan asupan makanan

IMPLEMENTASI

DX Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf


1 Selasa, 31 1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha S :
Desember 2019 - Pasien mengatakan sesaknya sedikit

18
napas) berkurang namun masih terasa
10.00 WITA 2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, - Pasien mengatakan sudah melakukan
mengi, weezing, ronkhi kering) relalksasi nafas dalam
3. Memposisikan semi-Fowler O:
4. Memberikan minum hangat - Pasien tampak lemas
5. Melakukan fisioterapi dada, jika perlu - Pasien tampak melakukan relaksasi
6. Memberikan oksigen, jika perlu nafas dalam
7. Memonitor TTV - Paien tampak tidak nyaman
menggunakan oksigen
- Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
- TTV :
TD : 150/60 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36,5°C
RR : 25x/menit
SPO2 : 95%
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan (no :1-7)
2 Selasa, 31 1. Memodifikasi lingkungan (mis:pencahayaan, S :

19
Desember 2019 kebisingan, suhu, dan tempat tidur) pasien mengatakan masih belum bisa
2. Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur tidur dengan nyenyak
10.10 WITA 3. Menetapkan jadwal tidur rutin - pasien mengatakan tidak mampu
4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit memulai kembali tidur setelah bangun
O : TD : 150/60 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36,5°C
RR : 25x/menit
kesadaran : Compos Mentis
SPO2 : 95%
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi (no: 1-4)

3 Selasa, 31 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang S : klien mengatakan masih pusing dan
Desember mengakibatkan kelelahan lemas
2019 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional O:
3. Monitor pola dan jam tidur - pasien tampak lemas
10.15 WITA 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama TD : 150/60 mmHg
melakukan aktivitas N : 95 x/menit

20
5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus S : 36,5°C
(mis. cahaya, suara, kunjungan) RR : 25x/menit
6. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif kesadaran : Compos Mentis
7. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan SPO2 : 95%
8. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat A : masalah teratasi sebagian
berpindah atau berjalan
P : lanjutkkan intervensi (no:4-13)
9. Anjurkan tirah baring
10. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
12. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

13. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara


meningkatkan asupan makanan

IMPLEMENTASI

DX Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf

21
1 Rabu, 01 1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha S :
Desember 2019 napas) - Pasien mengatakan sesaknya sedikit
2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, berkurang
22.00 WITA mengi, weezing, ronkhi kering) O:
3. Memposisikan semi-Fowler - Pasien tampak lemas
4. Memberikan minum hangat - Pasien tampak tidak nyaman
5. Melakukan fisioterapi dada, jika perlu menggunakan oksigen
6. Memberikan oksigen, jika perlu - Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
7. Memonitor TTV - TTV :
TD : 150/80 mmHg
N : 96 x/menit
S : 35,4°C
RR : 23x/menit
SPO2 :96%
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan (no :3,4,6,7)

2 Rabu, 01 1. Memodifikasi lingkungan (mis:pencahayaan, S :


Desember 2019 kebisingan, suhu, dan tempat tidur) pasien mengatakan masih belum bisa

22
2. Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur tidur dengan nyenyak
22.10 WITA 3. Menetapkan jadwal tidur rutin - pasien mengatakan mengatakan sudah
4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit bisa tidur siang walau hanya sebentar
O:
- Wajah pasie terllihat bahagia
- TTV :
TD : 150/80 mmHg
N : 96 x/menit
S : 35,4°C
RR : 23x/menit
SPO2 :96%
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi (no: 1-4)

3 Rabu, 01 1. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama S : klien mengatakan masih lemas
Desember melakukan aktivitas O:
2019 2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus - pasien tampak lemas
(mis. cahaya, suara, kunjungan) - TTV :
22.15 WITA 3. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif TD : 150/80 mmHg

23
4. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan N : 96 x/menit
5. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat S : 35,4°C
berpindah atau berjalan RR : 23x/menit
6. Anjurkan tirah baring SPO2 :96%
7. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap A : masalah teratasi sebagian
8. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
P : lanjutkkan intervensi (no:1-10)
kelelahan tidak berkurang
9. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan

10. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara


meningkatkan asupan makanan

EVALUASI
No Hari/tgl/jam Evaluasi Paraf
1 Kamis, 02 S:
Desember 2019 Ny.M mengatakan sesaknya mulai berkurang
Ny.M mengatakan dirinya merasa pusing

24
16.00 WITA O:
Klien tampak lemas
Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36°C
RR : 24x/menit
SPO2 :99%
A : masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan (no: 3,4,6,7)
2 Kamis, 02 S :
Desember 2019 Klien mengatakan masih sulit tidur
O:
16.30 WITA Ny.M tampak lemas tidak berdaya
TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36°C

25
RR : 24x/menit
SPO2 :99%
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi (no : 1-4)
3 Kamis, 02 S :
Desember 2019 Ny.M mengatakan tidak memiliki energy walaupun sudah beristirahat
Ny.M mengatakan dirinya lemas tidak bertenaga
17.00 WITA Ny.M mengatakan cepat lelah
O:
Ny.M tampak tidak dapat melakukan aktivitas rutin
Ny.M tampak lemas tidak berdaya
TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36°C
RR : 24x/menit
SPO2 :99%
A: Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan (no : 1-10)

26
27

Anda mungkin juga menyukai