N DENGAN GANGGUAN
RASA NYAMAN NYERI DI RUANG IRNA III BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUT PATUH PATJU
LOMBOK BARAT
OLEH:
NUNUNG LAKSMINIAR
019.02.0978
1
Nama Mahasiswa : Nunung Laksminiar
Tempat Praktik : Irna III Bedah
Tanggal : 07 Januari 2020
2
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit terdahulu
4. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan
yang telah dilakukan:
Dignosa medik yaitu Appendisitis akut
Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan : pemeriksaan lab (DL) dan
USG abdomen
Tindakan yang sudah diberikan : pemasangan infus RL 20 tpm, pemberian
oksigen 2 lpm dan injeksi ceftriaxone 2x1 gram
III. Pengkajian saat ini
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan tidak mengetahui cara penanganan di rumah untuk
penyakitnya, sehingga klien memilih ke Rumah Sakit agar mendapat
penanganan
2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS :
Saat ini pasien diberikan Diit TKTP
Intake makanan:
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit makan nasi,
sayuran sebanyak 3x sehari
Saat sakit : keluarga pasien mengatakan hanya menghabiskan 1-2
sendok makan dari makanan yang telah disediakan rumah sakit
Intake cairan:
Sebelum sakit : pasien mengatakan minum air putih 6-7 gelas/hari
(±2000ml)
Saat sakit : pasien mengatakan minum air putih sebanyak 3-4 sendok
makan
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
pasien mengatakan sejak MRS masih Buang Air Besar 1x/hari, dengan
konsistensi cair
3
b. Buang air kecil
Ny.M mengatakan sejak MRS BAKnya 3-4x/hari
4. Pola aktifitas dan latihan :
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
5. Pola tidur dan istirahat
a. Lama Tidur
Sebelum Sakit : pasien mengatakan sebelum sakit tidurnya cukup,
tidur siang pukul 13.00-14.00 WITA, dan tidur malam pukul
22.00-06.00 WITA (lama tidur 8 jam perhari)
Saat sakit : pasien mengatakan setelah sakit dan di rawat di rumah
sakit tidurnya kurang karena sakit diibagian perut, keluarga
mengatakan pasien tidur ±2-3 jam/hari.
b. Gangguan Tidur
Sebelum sakit : pasien mengatakan sebelum sakit tidak pernah
mengalami masalah/gangguan saat tidurnya, tidurnya selalu
nyenyak pada saat siang hari maupun malam hari.
Saat sakit : pasien mengatakan setelah sakit tidurnya kurang
nyeyak, serta jumlah jam tidurnya tidak tertentu.
c. Perasaan Saat Bangun Tidur : pasien mengatakan
tidurnya kurang nyenyak
4
6. Pola persepsual
a. Penglihatan : pasien mengatakan pengelihatannya masih
jelas
b. Pendengaran : pasien masih bisa mendengar dengan baik
c. Pengecap : pasien mengatakan masih bisa merasakan
makanan yang pahit, manis, asam
d. Sensasi : pasien mengatakan masih bisa merasakan
sensasi dingin dan panas
7. Pola persepsi diri
Pandangan pasien tentang sakitnya : pasien mengatakan ingin cepat
sembuh dan pasien merasakan cemas akan penyakit yang dialaminya
sekarang.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
a. Vagina : Tidak terkaji
b. Anus : tidak terkaji
9. Pola peran hubungan
a. Komunikasi : interaksi Ny.N dengan keluarga sangat
begitu dekat
b. Hubungan Dengan Orang Lain : Anak Ny.N mengatakan
bahwa memiliki kedekatan yang sangat kuat dengan Ny.N.
c. Kemampuan Keuangan : Anak Ny.N mengatakan ada
sedikit kendala biaya untuk keseharian serta pengobatan .
10. Pola managemen koping-stess
Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini : pasien mengatakan
terkadang mengeluh ingin cepat sembuh
11. Sistem nilai dan keyakinan
a. Pandangan pasien tentang agama: pasien menagatakan
meyakini agama yang di anutnya yaitu agama hindu
b. Kegiatan Keagamaan : Anak Ny.N mengtakan bahwa
ibunya tetap melakukan sembahyang
5
IV. Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk Dada
Bentuk dada : Normal, Simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas
Frekwensi Nafas : 25x/menit dengan irama Reguler
3. Gerakan Pernafasan : Intercostal
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada krefitasi
Perkusi : suara sonor
Auskultasi :
Bunyi Nafas: pada saat pemeriksaan didapatkan bunyi napas Normal yaitu
vesicular tidak ada nafas tambahan
Cardiovascular
Inspeksi :
Iktus cordis tidak tampak
Palpasi :
Iktus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas Jantung Kanan : Tidak terkaji
Batas Jantung Kiri : Tidak terkaji
Auskultasi :
Bunyi Jantung I: terdengar suara “lub” karena penutupan katub
antrioventrikel (A-V). Lokasi auskultasi pada interkosta ke IV
Bunyi Jantung II : terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan
katub semilunaris (aorta dan pulmonaris) pada akhir dari sistole.
Lokasi auskultasi pada interkosta II.
1. Nadi
Frekuensi : 123 x/menit
2. Irama : Reguler
6
3. Tekanan Darah : 100/60 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
5. Letak Jantung : Normal
6. Pembesaran Jantung : tidak ada pembesaran pada jantung
Nyeri Dada : ya
7. Clubbing Finger : tidak ada clubbing finger
Persarafan
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
GCS :
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
1. Refleks : normal
2. Koordinasi Gerak : ya
3. Kejang : Tidak ada
Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Normal
b. Pupil : Isokor
c. Reflek Cahaya : Positif
d. Gerak Bola Mata : Normal
e. Medan Penglihatan : Normal
f. Buta Warna : Tidak ada
g. Tekanan Intra Okuler : Tidak ada
2. Hidung (Penciuman)
a. Bentuk : Normal, Lubang hidung normal, tidak ada lesi dan tidak
ada nyeri tekan
b. Gangguan Penciuman : pasien masih bisa mengetahui bau parfum,
teh
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : Normal
b. Membran tympani : Utuh
7
c. Otorrhoea : Tidak ada
d. Gangguan pendengaran : tidak ada
e. Tinitus : Tidak ada
4. Perasa : Normal
5. Peraba : Normal
Perkemihan
Masalah kandung kemih : Tidak ada masalah
Produksi urine : Volume tidak terkaji
Frekuensi : BAK 3-4 x/hari
Warna kuning jernih Bau khas (pesing)
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : Kering
b. Lidah : normal (warna merah muda)
c. Rongga Mulut : bersih, tidak ada lesi, bibir kering
Tenggorokan : bersih, tidak ada lesi,
d. Abdomen : adanya pembesaran pada abdomen
e. Pembesaran hepar : tidak ada
f. Pembesaran lien : tidak ada
g. Asites : tidak ada
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB 1x/hari : konsistensi cair
Obat Pencahar : tidak ada
Lavemen : tidak ada
Otot, Tulang Dan Integument
1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM): pergerakan
lemah dan lemas
Kemampuan kekuatan otot
4 4
4 4
Fraktur : Tidak ada
8
Dislokasi : Tidak ada
Haemotom : Tidak ada
2. Integumen
Warna kulit : Pucat
Akral : dingin Suhu : 39.00C
Turgor : elastis
Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak ada alergi makanan maupun obat
2. Pernah mendapat Imunisasi : -
3. Kelainan endokrin : Tidak ada
Program terapi: 07 Januari 2020
Program Terapi Dosis Cara pemberian
9
MCH 29.7 Pg 26.0-34.0
10
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah Paraf
1 DS : Nyeri akut
P : pasien mengatakan
penyebab nyerinya yaitu
karena adanya usus buntu
Q : pasien mengatakan
nyerinya seperti ditusuk-
tusuk
R : pasien mengatakan
nyeri dirasakakn diperut
bagian kanan bawah
S : pasien mengatakan
nyeri yang dirasakan yaitu
5 (skala nyeri sedang)
T : pasien mengatakan
nyeri terus-menerus
DO :
Wajah pasien tampak
meringis
Skala nyeri 5
TTV :
TD : 100/60 mmHg
N : 123x/m
S : 39.00C
RR : 25x/m
SPO2 : 89%
2 DS : Pola nafas
Pasien mengatakan tidak
11
sesak napas efektif
Pasien mengatakan
pusing
Pasien mengatakan
lemas
DO :
Penggunaan otot bantu
nafas
Fase ekspirasi
memanjang
Pola nafas
cepat/takipnea
TTV :
TD : 100/60 mmHg
N : 123x/m
S : 39.00C
RR : 25x/m
SPO2 : 89%
Terpasang oksigen :
nasal kanul 2 tpm
3 DS : Intoleransi
Pasien mengatakan susah aktivitas
untuk melakukan aktivitas
karna nyeri dibagian perut
Pasien mengatakan
badannya lemas
DO :
Pasien terbaring ditempat
tidur
Aktivitas dibantu keluarga
12
dan perawat
Pasien tambak lemas
TTV
TD : 100/60 mmHg
N : 123x/m
S : 39.00C
RR : 25x/m
SPO2 : 89%
DIAGNOSA KEPERAWATAN
13
INTERVENSI
14
jika perlu
7. Berikan oksigen, jika perlu
8. Monitor TTV
3
IMPLEMENTASI
15
mengi, weezing, ronkhi kering) O:
3. Mempertahankan kepatenan jalan napas dengan head- Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma Penggunaan otot bantu nafas
cervical) Fase ekspirasi memanjang
4. Memposisikan semi-Fowler Pola nafas cepat/takipnea
5. Memberikan minum hangat TTV :
6. Melakukan fisioterapi dada, jika perlu TD : 140/80 mmHg
7. Memberikan oksigen, jika perlu N : 98 x/menit
8. Memonitor TTV S : 36°C
RR : 24x/menit
SPO2 : 98%
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
(no :1,2,4,5,6,7,8)
2 Senin, 30 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S : pasien mengatakan masih merasa lemas
Desember 2019 2. Mengidentivikasi faktor peganggu tidur karna kurang tidur
3. Memodifikasi lingkungan (mis:pencahayaan, O : TD : 140/80 mmHg, N :98x/menit,
16.10 WITA kebisingan, suhu, dan tempat tidur) Suhu : 360C, RR : 24x/menit, kesadaran :
4. Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur Compos Mentis, SPO2 : 98%
16
5. Menetapkan jadwal tidur rutin A : Masalah teratasi sebagian
6. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit P : lanjutkan intervensi (no: 3,4,5,6)
3 Senin, 30 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan S : klien mengatakan masih pusing dan
Desember kelelahan lemas
2019 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional O : TD : 140/80 mmHg, N :98x/menit,
3. Monitor pola dan jam tidur Suhu : 360C, RR : 24x/menit, kesadaran :
16.20 WITA 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama Compos Mentis, SPO2 : 98%
melakukan aktivitas
5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus A : masalah teratasi sebagian
(mis. cahaya, suara, kunjungan)
P : lanjutkkan intervensi (no:1-13)
6. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
7. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
8. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
9. Anjurkan tirah baring
10. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
17
12. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
IMPLEMENTASI
18
napas) berkurang namun masih terasa
10.00 WITA 2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, - Pasien mengatakan sudah melakukan
mengi, weezing, ronkhi kering) relalksasi nafas dalam
3. Memposisikan semi-Fowler O:
4. Memberikan minum hangat - Pasien tampak lemas
5. Melakukan fisioterapi dada, jika perlu - Pasien tampak melakukan relaksasi
6. Memberikan oksigen, jika perlu nafas dalam
7. Memonitor TTV - Paien tampak tidak nyaman
menggunakan oksigen
- Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
- TTV :
TD : 150/60 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36,5°C
RR : 25x/menit
SPO2 : 95%
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan (no :1-7)
2 Selasa, 31 1. Memodifikasi lingkungan (mis:pencahayaan, S :
19
Desember 2019 kebisingan, suhu, dan tempat tidur) pasien mengatakan masih belum bisa
2. Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur tidur dengan nyenyak
10.10 WITA 3. Menetapkan jadwal tidur rutin - pasien mengatakan tidak mampu
4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit memulai kembali tidur setelah bangun
O : TD : 150/60 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36,5°C
RR : 25x/menit
kesadaran : Compos Mentis
SPO2 : 95%
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi (no: 1-4)
3 Selasa, 31 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang S : klien mengatakan masih pusing dan
Desember mengakibatkan kelelahan lemas
2019 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional O:
3. Monitor pola dan jam tidur - pasien tampak lemas
10.15 WITA 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama TD : 150/60 mmHg
melakukan aktivitas N : 95 x/menit
20
5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus S : 36,5°C
(mis. cahaya, suara, kunjungan) RR : 25x/menit
6. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif kesadaran : Compos Mentis
7. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan SPO2 : 95%
8. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat A : masalah teratasi sebagian
berpindah atau berjalan
P : lanjutkkan intervensi (no:4-13)
9. Anjurkan tirah baring
10. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
12. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
IMPLEMENTASI
21
1 Rabu, 01 1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha S :
Desember 2019 napas) - Pasien mengatakan sesaknya sedikit
2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, berkurang
22.00 WITA mengi, weezing, ronkhi kering) O:
3. Memposisikan semi-Fowler - Pasien tampak lemas
4. Memberikan minum hangat - Pasien tampak tidak nyaman
5. Melakukan fisioterapi dada, jika perlu menggunakan oksigen
6. Memberikan oksigen, jika perlu - Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
7. Memonitor TTV - TTV :
TD : 150/80 mmHg
N : 96 x/menit
S : 35,4°C
RR : 23x/menit
SPO2 :96%
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan (no :3,4,6,7)
22
2. Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur tidur dengan nyenyak
22.10 WITA 3. Menetapkan jadwal tidur rutin - pasien mengatakan mengatakan sudah
4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit bisa tidur siang walau hanya sebentar
O:
- Wajah pasie terllihat bahagia
- TTV :
TD : 150/80 mmHg
N : 96 x/menit
S : 35,4°C
RR : 23x/menit
SPO2 :96%
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi (no: 1-4)
3 Rabu, 01 1. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama S : klien mengatakan masih lemas
Desember melakukan aktivitas O:
2019 2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus - pasien tampak lemas
(mis. cahaya, suara, kunjungan) - TTV :
22.15 WITA 3. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif TD : 150/80 mmHg
23
4. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan N : 96 x/menit
5. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat S : 35,4°C
berpindah atau berjalan RR : 23x/menit
6. Anjurkan tirah baring SPO2 :96%
7. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap A : masalah teratasi sebagian
8. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
P : lanjutkkan intervensi (no:1-10)
kelelahan tidak berkurang
9. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
EVALUASI
No Hari/tgl/jam Evaluasi Paraf
1 Kamis, 02 S:
Desember 2019 Ny.M mengatakan sesaknya mulai berkurang
Ny.M mengatakan dirinya merasa pusing
24
16.00 WITA O:
Klien tampak lemas
Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36°C
RR : 24x/menit
SPO2 :99%
A : masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan (no: 3,4,6,7)
2 Kamis, 02 S :
Desember 2019 Klien mengatakan masih sulit tidur
O:
16.30 WITA Ny.M tampak lemas tidak berdaya
TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36°C
25
RR : 24x/menit
SPO2 :99%
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi (no : 1-4)
3 Kamis, 02 S :
Desember 2019 Ny.M mengatakan tidak memiliki energy walaupun sudah beristirahat
Ny.M mengatakan dirinya lemas tidak bertenaga
17.00 WITA Ny.M mengatakan cepat lelah
O:
Ny.M tampak tidak dapat melakukan aktivitas rutin
Ny.M tampak lemas tidak berdaya
TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36°C
RR : 24x/menit
SPO2 :99%
A: Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan (no : 1-10)
26
27