M DENGAN PEMENUHAN
OKSIGENASI DI RUANG IRNA III DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PATUT PATUH PATJU
LOMBOK BARAT
OLEH:
NUNUNG LAKSMINIAR
019.02.0978
1
Nama Mahasiswa : Nunung Laksminiar
Tempat Praktik : Irna III Dalam
Tanggal : 30 Desember 2019
2
4. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan
yang telah dilakukan:
Dignosa medik pasien pada saat MRS yaitu CHF, GEA,
anemia.Pemeriksaan penunjang yang diberikan pada Ny.M antara lain
pemeriksaan darah lengkap dan tindakan yang telah dilakukan
pemasangsan infus NaCl 0.9% 28 Tpm, pemeriksaan darah lengkap,
oksigen 3 Lpm, injeksi ondasentran 4 mg/12 jam
III. Pengkajian saat ini
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Ny.M mengatakan tidak mengetahui cara penanganan di rumah untuk
penyakitnya, sehingga klien memilih ke Rumah Sakit agar mendapat
penanganan
2. Pola nutrisi/metabolic
Program diit RS :
Saat ini Ny.M diberikan Diit TKTP
Intake makanan:
Sebelum sakit : Ny.M mengatakan sebelum sakit makan nasi,
sayuran sebanyak 3x sehari
Saat sakit : keluarga Ny.M mengatakan hanya menghabiskan 1-2
sendok makan dari makanan yang telah disediakan rumah sakit
Intake cairan:
Sebelum sakit : Ny.M mengatakan minum air putih 6-7 gelas/hari
(±2000ml)
Saat sakit : Ny.M mengatakan minum air putih sebanyak 1 botol
kecil (600ml) /hari
3. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Ny.M mengatakan sejak MRS masih lancar Buang Air Besar 2x/hari,
dengan konsistensi cair
b. Buang air kecil
Ny.M mengatakan sejak MRS tetap lancar untuk BAKnya 3-4x/hari
3
4. Pola aktifitas dan latihan :
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0: mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4: tergantung total
5. Pola tidur dan istirahat
a. Lama Tidur
Sebelum Sakit : Ny.M mengatakan sebelum sakit tidurnya cukup,
tidur siang pukul 13.00-14.00 WITA, dan tidur malam pukul
20.00-04.00 WITA (lama tidur 8 jam perhari)
Saat sakit : Ny.M mengatakan setelah sakit dan di rawat di rumah
sakit tidurnya kurang karena sesak nafas sehingga Ny.M pun sering
terbangun tengah malam dan susah untuk tidur kembali oleh karna
itu tidurnya menjadi berkurang dan keluarga mengatakan pasien
tidur ±1 jam/hari.
b. Gangguan Tidur
Sebelum sakit : Ny.M mengatakan sebelum sakit tidak pernah
mengalami masalah/gangguan saat tidurnya, tidurnya selalu
nyenyak pada saat siang hari maupun malam hari.
Saat sakit : Ny.M mengatakan setelah sakit tidurnya kurang
nyeyak, serta jumlah jam tidurnya tidak tertentu.
4
c. Perasaan Saat Bangun Tidur : pasien mengatakan
tidurnya kurang nyenyak
6. Pola persepsual
a. Penglihatan : Ny.M mengatakan pengelihatannya masih
jelas
b. Pendengaran : Ny.M masih bisa mendengar dengan baik
c. Pengecap : Ny.M mengatakan masih bisa merasakan
makanan yang pahit, manis, asam
d. Sensasi : Ny.M mengatakan masih bisa merasakan
sensasi dingin dan panas
7. Pola persepsi diri
Pandangan pasien tentang sakitnya : pasien mengatakan ingin cepat
sembuh dan pasien merasakan cemas akan penyakit yang dialaminya
sekarang.
8. Pola seksualitas dan reproduksi
a. Vagina : Tidak terkaji
b. Anus : tidak terkaji
9. Pola peran hubungan
a. Komunikasi : interaksi Ny.M dengan keluarga sangat
begitu dekat
b. Hubungan Dengan Orang Lain : Anak Ny.M mengatakan
bahwa memiliki kedekatan yang sangat kuat dengan Ny.M.
c. Kemampuan Keuangan : Anak Ny.M mengatakan ada
sedikit kendala biaya untuk keseharian serta pengobatan .
10. Pola managemen koping-stess
Perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini : Ny.M mengatakan
terkadang mengeluh ingin cepat sembuh
11. Sistem nilai dan keyakinan
a. Pandangan pasien tentang agama: Ny.M menagatakan
meyakini agama yang di anutnya yaitu agama islam,
b. Kegiatan Keagamaan : Anak Ny.M mengatakan
terkadang sering membaca quran sebelum tidur
5
IV. Pemeriksaan fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk Dada
Bentuk dada Ny.M Normal, Simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas
Frekwensi Nafas : 24x/menit dengan irama Reguler
3. Gerakan Pernafasan : Intercostal
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada krefitasi
Perkusi : suara sonor
Auskultasi :
Bunyi Nafas: pada saat pemeriksaan didapatkan bunyi napas Normal yaitu
vesicular tidak ada nafas tambahan
Cardiovascular
Inspeksi :
Iktus cordis tidak tampak
Palpasi :
Iktus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas Jantung Kanan : Tidak terkaji
Batas Jantung Kiri : Tidak terkaji
Auskultasi :
Bunyi Jantung I: terdengar suara “lub” karena penutupan katub
antrioventrikel (A-V). Lokasi auskultasi pada interkosta ke IV
Bunyi Jantung II : terdengar suara “dub” dikarenakan penutupan
katub semilunaris (aorta dan pulmonaris) pada akhir dari sistole.
Lokasi auskultasi pada interkosta II.
1. Nadi
6
Frekuensi :98 x/menit
2. Irama : Reguler
3. Tekanan Darah : 150/100 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
5. Letak Jantung : Normal
6. Pembesaran Jantung : tidak ada pembesaran pada jantung
Nyeri Dada : ya
7. Clubbing Finger : tidak ada clubbing finger
Persarafan
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
GCS :
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 15
1. Refleks : normal
2. Koordinasi Gerak : ya
3. Kejang : Tidak ada
Penginderaan
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : Normal
b. Pupil : Isokor
c. Reflek Cahaya : Positif
d. Gerak Bola Mata : Normal
e. Medan Penglihatan : Normal
f. Buta Warna : Tidak ada
g. Tekanan Intra Okuler : Tidak ada
2. Hidung (Penciuman)
a. Bentuk : Normal, Lubang hidung normal, tidak ada lesi dan tidak
ada nyeri tekan
b. Gangguan Penciuman : pasien masih bisa mengetahui bau parfum,
teh
3. Telinga (Pendengaran)
7
a. Aurikel : Normal
b. Membran tympani : Utuh
c. Otorrhoea : Tidak ada
d. Gangguan pendengaran : tidak ada
e. Tinitus : Tidak ada
4. Perasa : Normal
5. Peraba : Normal
Perkemihan
Masalah kandung kemih : Tidak ada masalah
Produksi urine : Volume tidak terkaji
Frekuensi : BAK 3-4 x/hari
Warna kuning jernih Bau khas (pesing)
Pencernaan
1. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : Kering
b. Lidah : normal (warna merah muda)
c. Rongga Mulut : bersih, tidak ada lesi, bibir kering
Tenggorokan : bersih, tidak ada lesi,
d. Abdomen : adanya pembesaran pada abdomen
e. Pembesaran hepar : tidak ada
f. Pembesaran lien : tidak ada
g. Asites : tidak ada
2. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB 2x/hari : konsistensi cair
Obat Pencahar : tidak ada
Lavemen : tidak ada
Otot, Tulang Dan Integument
1. Otot dan Tulang
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM): pergerakan
Ny.M lemah dan lemas
Kemampuan kekuatan otot
4 4
8
4 4
Fraktur : Tidak ada
Dislokasi : Tidak ada
Haemotom : Tidak ada
2. Integumen
Warna kulit : Pucat
Akral : dingin Suhu : 36.30C
Turgor : elastis
Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak ada alergi makanan maupun obat
2. Pernah mendapat Imunisasi : -
3. Kelainan endokrin : Tidak ada
Program terapi: 30 Desember 2019
Program Terapi Dosis Cara pemberian
9
HGB 7.9 g/Dl 11.1-18.5
10
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah Paraf
1 DS : Kadar HB Pola nafas
Ny.M mengatakan sesak tidak
Ny.M mengatakan Suplai 02 dan nutrisi ke efektif
dirinya pusing jaringan berkurang
Ny.M mengatakan
badannya lemas Paru-paru
DO :
Penggunaan otot bantu Vasokontriksi
pembuluh darah di paru
nafas
Fase ekspirasi
Takikardii, sesak nafas,
memanjang dyspnea
Pola nafas
Pola Nafas Tidak
cepat/takipnea Efektif
HB : 7.9 g/dL
TTV :
TD : 150/100 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,3°C
RR : 24x/menit
SPO2 : 98%
Terpasang oksigen :
nasal kanul 3 tpm.
2 DS : Suplai 02 dan nutrisi ke Gangguan
Pasien mengatakan jaringan berkurang pola tidur
setelah sakit dan di
paru-paru
rawat di rumah sakit
tidurnya kurang
Vasokontriksi
karena sesak nafas
11
Pasien sering pembuluh darah di paru
terbangun tengah
malam dan susah Sesak nafas
untuk tidur kembali
keluarga mengatakan Pola istrahat terganggu
pasien tidur ±1
jam/hari. Sering terbangun
DO :
mata pasien tampak Gangguan pola tidur
cekung
pasien tampak Lelah
wajah pasien tampak
pucat
TTV :
TD : 150/100 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,3°C
RR : 24x/menit
3 DS : Anemia Keletihan
Ny.M mengatakan tidak
memiliki energy Perdarahan
walaupun sudah
beristirahat Merangsang hormone
Ny.M mengatakan eritropoitin (hormone
dirinya lemas tidak yang membentuk sel
bertenaga darah merah)
Ny.M mengatakan cepat
lelah Pembentukkan
serum
DO :
Ny.M tampak tidak
Besi serum dalam
dapat melakukan darah
12
aktivitas rutin
Keletihan
Ny.M tampak lemas
tidak berdaya
HB : 7.9 g/dL
TTV :
TD : 150/100 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,3°C
DIAGNOSA KEPERAWATAN
13
INTERVENSI
14
7. Berikan oksigen, jika perlu
8. Monitor TTV
2 Setelah dilakukan 1. Keluhan sulit tidur 1. Identifikasi pola aktivitas dan 1 Untuk mengetahui aktivitas yang
tindakan menurun tidur mengganggu tidur
keperawatan 2. Keluhan tidak puas tidur 2. Identivikasi faktor peganggu 2 Untuk mengetahui faktor peganggu
selama 3x6 jam menurun tidur tidur
diharapkan 3. Keluhan istrahat tidak 3. Modifikasi lingkungan 3 Lingkungan yang nyaman mampu
gangguan pola cukup menurun (mis:pencahayaan, kebisingan, membuat pasien lebih cepat tidur
tidur membaik suhu, dan tempat tidur) 4 Agar pasien tidak memikirkan
4. Fasilitasi menghilangkan sesuatu yang menyebabkan tidak
stress sebelum tidur bisa tidur
5. Tetapkan jadwal tidur rutin 5 Agar tidur terjadwal
6. Jelaskan pentingnya tidur 6 Tidur merupakan kebutuhan yang
cukup selama sakit dibutuhkan tubuh untuk membantu
mempercepat memulihkan sel-sel
yang rusak
3 Setelah dilakukan 1. Kepulihan energy Manajemen energi 1. Untuk mengetahui penyebab
tindakan cukup meningkat 1. Identifkasi gangguan fungsi kelelahan pasien
keperawatan 2. Tenaga meningkat tubuh yang mengakibatkan 2. Agar tidak mengalami kelelahan
15
selama 3x6 jam 3. Kemampuan kelelahan 3. Agar tidur pasien tercukupi dn
diharapkan melakukan aktivitas 2. Monitor kelelahan fisik dan kelelahan tidak terjadi
tingkat keletihan rutin cukup meningkat emosional 4. Lokasi yang nyaman akan memberikan
klien menurun 4. Lelah lesu menurun 3. Monitor pola dan jam tidur kenyamanan dalam melakukan aktivitas
16
aktivitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
12. Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi kelelahan
13. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
IMPLEMENTASI
17
DX Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
1 Senin, 30 1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha S :
Desember 2019 napas) Ny.M mengatakan sesak
2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, Ny.M mengatakan dirinya pusing
16.00 WITA mengi, weezing, ronkhi kering) Ny.M mengatakan badannya lemas
3. Mempertahankan kepatenan jalan napas dengan head- O :
tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma cervical) Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
4. Memposisikan semi-Fowler Penggunaan otot bantu nafas
5. Memberikan minum hangat Fase ekspirasi memanjang
6. Melakukan fisioterapi dada, jika perlu Pola nafas cepat/takipnea
7. Memberikan oksigen, jika perlu TTV :
8. Memonitor TTV TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36°C
RR : 24x/menit
SPO2 : 98%
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan (no :1,2,4,5,6,7,8)
2 Senin, 30 1. Mengidentifikasi pola aktivitas dan tidur S : pasien mengatakan masih merasa lemas
18
Desember 2019 2. Mengidentivikasi faktor peganggu tidur karna kurang tidur
3. Memodifikasi lingkungan (mis:pencahayaan, O : TD : 140/80 mmHg, N :98x/menit,
16.10 WITA kebisingan, suhu, dan tempat tidur) Suhu : 360C, RR : 24x/menit, kesadaran :
4. Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur Compos Mentis, SPO2 : 98%
5. Menetapkan jadwal tidur rutin A : Masalah teratasi sebagian
6. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit P : lanjutkan intervensi (no: 3,4,5,6)
3 Senin, 30 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan S : klien mengatakan masih pusing dan
Desember 2019 kelelahan lemas
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional O : TD : 140/80 mmHg, N :98x/menit,
16.20 WITA 3. Monitor pola dan jam tidur Suhu : 360C, RR : 24x/menit, kesadaran :
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama Compos Mentis, SPO2 : 98%
melakukan aktivitas
5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus A : masalah teratasi sebagian
(mis. cahaya, suara, kunjungan)
P : lanjutkkan intervensi (no:1-13)
6. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
7. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
8. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
19
9. Anjurkan tirah baring
10. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
12. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
IMPLEMENTASI
20
DX Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi paraf
1 Selasa, 31 1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha S :
Desember 2019 napas) - Pasien mengatakan sesaknya sedikit
2. Memonitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, berkurang namun masih terasa
10.00 WITA mengi, weezing, ronkhi kering) - Pasien mengatakan sudah melakukan
3. Memposisikan semi-Fowler relalksasi nafas dalam
4. Memberikan minum hangat O:
5. Melakukan fisioterapi dada, jika perlu - Pasien tampak lemas
6. Memberikan oksigen, jika perlu - Pasien tampak melakukan relaksasi
7. Memonitor TTV nafas dalam
- Paien tampak tidak nyaman
menggunakan oksigen
- Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
- TTV :
TD : 150/60 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36,5°C
RR : 25x/menit
SPO2 : 95%
21
A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan (no :1-7)
2 Selasa, 31 1. Memodifikasi lingkungan (mis:pencahayaan, S :
Desember 2019 kebisingan, suhu, dan tempat tidur) pasien mengatakan masih belum bisa tidur
2. Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur dengan nyenyak
10.10 WITA 3. Menetapkan jadwal tidur rutin - pasien mengatakan tidak mampu
4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit memulai kembali tidur setelah bangun
O : TD : 150/60 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36,5°C
RR : 25x/menit
kesadaran : Compos Mentis
SPO2 : 95%
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi (no: 1-4)
3 Selasa, 31 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan S : klien mengatakan masih pusing dan
Desember 2019 kelelahan lemas
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional O:
22
10.15 WITA 3. Monitor pola dan jam tidur - pasien tampak lemas
4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama TD : 150/60 mmHg
melakukan aktivitas N : 95 x/menit
5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. S : 36,5°C
cahaya, suara, kunjungan) RR : 25x/menit
6. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif kesadaran : Compos Mentis
7. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan SPO2 : 95%
8. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat A : masalah teratasi sebagian
berpindah atau berjalan
P : lanjutkkan intervensi (no:4-13)
9. Anjurkan tirah baring
10. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
12. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
23
IMPLEMENTASI
24
2 Rabu, 01 1. Memodifikasi lingkungan (mis:pencahayaan, S :
Desember 2019 kebisingan, suhu, dan tempat tidur) pasien mengatakan masih belum bisa tidur
2. Memfasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur dengan nyenyak
22.10 WITA 3. Menetapkan jadwal tidur rutin - pasien mengatakan mengatakan sudah
4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit bisa tidur siang walau hanya sebentar
O:
- Wajah pasie terllihat bahagia
- TTV :
TD : 150/80 mmHg
N : 96 x/menit
S : 35,4°C
RR : 23x/menit
SPO2 :96%
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi (no: 1-4)
3 Rabu, 01 1. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama S : klien mengatakan masih lemas
Desember 2019 melakukan aktivitas O:
25
2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. - pasien tampak lemas
22.15 WITA cahaya, suara, kunjungan) - TTV :
3. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif TD : 150/80 mmHg
4. Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan N : 96 x/menit
5. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat S : 35,4°C
berpindah atau berjalan RR : 23x/menit
6. Anjurkan tirah baring SPO2 :96%
7. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap A : masalah teratasi sebagian
8. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
P : lanjutkkan intervensi (no:1-10)
kelelahan tidak berkurang
9. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
EVALUASI
No Hari/tgl/jam Evaluasi Paraf
26
1 Kamis, 02 S:
Desember 2019 Ny.M mengatakan sesaknya mulai berkurang
Ny.M mengatakan dirinya merasa pusing
16.00 WITA O:
Klien tampak lemas
Terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm
TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36°C
RR : 24x/menit
SPO2 :99%
A : masalah teratasi sebagian
P: intervensi dilanjutkan (no: 3,4,6,7)
2 Kamis, 02 S :
Desember 2019 Klien mengatakan masih sulit tidur
O:
16.30 WITA Ny.M tampak lemas tidak berdaya
TTV :
27
TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36°C
RR : 24x/menit
SPO2 :99%
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi (no : 1-4)
3 Kamis, 02 S :
Desember 2019 Ny.M mengatakan tidak memiliki energy walaupun sudah beristirahat
Ny.M mengatakan dirinya lemas tidak bertenaga
17.00 WITA Ny.M mengatakan cepat lelah
O:
Ny.M tampak tidak dapat melakukan aktivitas rutin
Ny.M tampak lemas tidak berdaya
TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36°C
RR : 24x/menit
28
SPO2 :99%
A: Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan (no : 1-10)
29