BAB I
PENDAHULUAN
adalah salah satu representasi aplikasi ekonomi Islam yang melarang penggunaan
sistem bunga dalam perekonomian. Eksistensi Bank Syariah pada dasarnya bukan
pada pertimbangan profit semata, namun ia hadir didorong oleh keinginan kuat
dari umat Islam akan ketersediaan jasa keuangan yang sesuai dengan prinsip
syariah, yaitu sistem keuangan yang terbebas dari praktek riba, maysir, dan gharar
dari total asset perbankan syariah yang masih berada di kisaran 4,63% pada
kuartal I 2015 dan meningkat menjadi 5,33% di 2017 dari total asset perbankan
nasional. Kondisi ini tidak lepas dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK)
dengan negara tetangga total asset mencapai 21,3% (Suryadi, dkk., 2020).
11
12
yang dimiliki oleh lembaga keuangan syariah, semakin besar pula total aset yang
bisnis dewasa ini tidak hanya diukur dari aspek keuangan tetapi juga non
keuangan.
Bank syariah merupakan suatu konsep yang memiliki harapan baru untuk
menata suatu perekonomian yang lebih berkeadilan. Apa yang dipersepsikan saat
ini dari sisi konvensional bukan berarti syariah tidak punya pangsa pasar atau
meningkat dan melihat soal wacana ekonomi yang lebih baik, yakni pengelolaan
usaha yang memberikan keadilan bagi seluruh pihak yang terlibat, dengan tidak
mengambil satu keuntungan dari orang lain. Bukti ini yang yang terus
suatu bank dalam kegiatan operasinya. Penilaian kinerja suatu bank dapat
keuangan dapat dihitung dalam menilai tingkat kesehatan suatu bank. Dalam
terutama untuk menilai kinerja dari sudut pandang nilai-nilai syariah yang
Handoko, 2016).
standar perbandingan yang potensial, baik berupa laporan keuangan di masa lalu
atau dengan laporan keuangan perusahaan lain yang sejenis. Kinerja keuangan
merupakan hasil yang didapat dari aktivitas operasi perusahaan. Setiap perusahaan
(Wikartika, 2020).
yang salah satunya adalah rasio profitabilitas. ROA digunakan untuk mengukur
sebelum pajak terhadap total aset. Dalam ROA, akan terlihat kemampuan bank
dalam menghasilkan laba bersih dengan membandingkan total aset yang dimiliki.
Apabila semakin besar ROA suatu bank, maka tingkat keuntungan yang didapat
reporting juga merupakan bentuk ketertarikan yang kuat terhadap lingkungan dan
kondisi sosial yang akan berdampak positif bagi perkembangan dan keberlanjutan
dilakukan, dan dibuat terpisah dari laporan tahunan atau digabungkan dengan
laporan tahunan (Otoritas Jasa Keuangan, 2018). Menurut statistik OJK (2017),
Young, 2017).
presentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajer dari jumlah saham yang
adalah persentase saham yang dimiliki oleh investor institusi terhadap total saham
(Amran & Ahmad, 2018). Besar kecilnya jumlah kepemilikan saham manajerial
keuangan perusahaan.
16
manajer dan akan berakibat pada kinerja keuangan. Besar kecilnya perusahaan
yang diukur dengan total asset yang dimiliki berpengaruh terhadap kinerja
skala untuk menilai besar atau kecilnya sebuah entitas apakah suatu perusahaan
termasuk dalam perusahaan kecil, sedang, atau besar (Maghfirah dan Fadhlia,
2020).
yaitu berapa total aset yang dimiliki perusahaan, total penjualan yang dimiliki
masyarakat luas dan dianggap kondisi perusahaan tersebut tidak stabil, dan
semakin besar ukuran perusahaan akan mengubah sudut pandang yaitu merupakan
perusahaan yang dikenal oleh bnyak masyarakat luas dan dapat memuat investor
17
Faktor lain yang juga mempengaruhi kinerja keuangan adalah risiko kredit,
debitur yang secara kredit tidak dapat membayar utang dan memenuhi
kewajiban seperti tertuang dalam kesepakatan atau turunnya kualitas debitur atau
Risiko kredit perlu dikelola dengan baik karena apabila tidak dikelola dengan baik
sehingga akan berdampak pada kondisi perbankan (Yanti dan Suryantini, 2020).
Pemberian kredit saat ini tetap menjadi bisnis utama yang masih sangat
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur risiko kredit bank. Semakin
maka nilai rasio NPL akan semakin tinggi yang menunjukkan besarnya risiko
yang dihasilkan. Bank yang memiliki tingkat NPL yang tinggi menjadi lebih
kredit yang dilakukan oleh bank mengandung risiko yaitu berupa tidak lancarnya
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan diatas, faktor lain yang diduga
Perusahaan yang berdiri tidak lepas dari lingkungan dan masyarakat yang
jawab sosial perusahaan yang berdimensi ekonomi Islam, legal Islam, etika Islam,
dan filantropi Islam berdasarkan nilai-nilai keislaman yang ada pada Qur’an dan
dampak negatif yang timbul pada reputasi perusahaan sebagai organisasi yang
bertanggung jawab secara sosial dan juga mengakibatkan hal yang merugikan
Investor juga percaya bahwa dengan adanya kegiatan tersebut maka suatu
(Arshad, 2012).
SYARIAH 2015-2019”.
Perbankan Syariah?
Perbankan Syariah?
Perbankan Syariah?
Perbankan Syariah?
Syariah?
Perbankan Syariah.
Perbankan Syariah.
Perbankan Syariah.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi peneliti lain
dengan cakupan variabel yang lebih luas dan dengan studi empiris yang
berbeda.
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
manajer. Menurut Messier, Glover, dan Prawitt (2017), hubungan antara pemilik
dan manajer umumnya menciptakan asimetri informasi antara kedua belah pihak.
Salah satu elemen kunci dari teori agensi adalah bahwa prinsipal dan agen
memiliki preferensi atau tujuan yang berbeda. Kontrak insentif akan mengurangi
perbedaan preferensi yang ada. Teori Agency memberikan fokus terhadap fakta
yang berkembang bahwa dalam setiap organisasi individu (disebut dengan the
agent) akan bertindak sebagai pihak yang dipercaya oleh individual atau
berlaku ketika hubungan kontraktual antara pemilik dengan manajer telah terjadi.
22
akses informasi yang tidak dimiliki oleh pihak principal. Manajer sebagai orang
Moral Hazard, yaitu permasalahan yang timbul ketika agent atau manajer tidak
melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama dalam kontrak kerja dan
Adverse Selection, yaitu suatu keadaan dimana pemilik tidak dapat mengetahui
apakah suatu keputusan yang diambil oleh manajer benar-benar didasarkan atas
informasi yang telah diperolehnya, atau terjadi sebagai suatu kelalaian dalam
menjalankan tugas.
Eisenhardt (1989) menyatakan ada tiga asumsi dasar yang melandasi teori
agensi, yaitu:
Dalam suatu organisasi terdapat konflik antar anggota organisasi dan efisiensi
dengan pemilik.
informasi.
masyarakat, analis, dan pihak lain). Tujuan utama dari teori stakeholder adalah
Pelaksanaan dan pengungkapan aktivitas CSR merupakan salah satu cara untuk
bisnis, masyarakat, dan pemerintah (Freeman & Reed 1983). Menurut Freeman
(1984) konsep stakeholder dijabarkan dalam dua model. Pertama yaitu model
berlawanan bagi perusahaan. Model yang kedua yaitu model tanggung jawab
sosial perusahaan dari manajemen stakeholder, model ini berfokus pada cara-cara
dengan stakeholder-nya.
mampu memberikan dasar dalam pembentukan prinsip dan teknik akuntansi yang
dari seluruh sumberdaya yang ada di dunia ini. Allah sebagai sumber amanah
utama dan sumber daya yang dimiliki para stakeholders. Dalam sumber daya
tersebut melekat suatu tanggung jawab dalam penggunaan, cara dan tujuan yang
26
sebenarnya tersimpan hak orang lain. Pemahaman ini tentu membawa perubahan
kesehatan perusahaan tersebut. Menurut Ross et al. dalam Tarigan dan Samuel
(2014), kinerja keuangan dapat dihitung dengan berbagai macam cara, salah
Ross tersebut rasio keuangan terbagi menjadi beberapa dimensi atau aspek yaitu,
aspek manajemen aset, aspek profitabilitas, aspek leverege, aspek likuiditas, dan
aspek pasar.
laporan keuangan berarti menggali lebih banyak informasi yang dikandung suatu
dilihat dari kemampuan perusahaan itu menghasilkan laba. Laba perusahaan dapat
Assets (ROA).
menghasilkan laba yang didasarkan total asset tertentu pada perusahaan (Hanafi &
sesuai dengan yang diharapkan. Pemilihan ROA sebagai proksi dari kinerja
informasi kinerja keuangan tetapi juga informasi non keuangan yang terdiri dari
lingkungan, dan dampak sosial yang disebabkan oleh aktivitas sehari-hari yang
sustainability report berfokus pada tiga aspek yang disebut Triple Bottom Line,
stakeholder dan bukti bahwa perusahaan berada dalam batasan peraturan yang
menyeluruh.
29
berikut:
3. Akurasi. Informasi yang dilaporkan harus cukup akurat dan terperinci bagi
menggunakan laporan.
untuk menyiapkan laporan agar dapat diuji, dan hal itu akan menentukan
hukum, institusi luar negeri, dana perwalian, serta institusi lainnya pada akhir
tahun (Shien et al., 2006 dalam Sekaredi, 2011). Institusi merupakan sebuah
sehingga tuntutan untuk mengoptimalkan kinerja akan lebih besar dan berdampak
memberikan motivasi yang kuat dalam melakukan pengawasan yang lebih ketat
dengan bawahan dan sumber daya organisasi lainnya. Fungsi utama dari
proporsi pemegang saham oleh pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam
manajerial adalah pemegang saham, direksi atau pejebat perseroan yang memiliki
manajemen dengan pemegang saham karena besar kecilnya saham yang dimiliki
kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total aktiva, log size, nilai
pasar saham, dan lain-lain. Pada dasarnya, ukuran perusahaan hanya terbagi atas
berdasarkan dari besarnya total asset yang dimiliki perusahaan. Variabel ukuran
perusahaan diukur dengan logaritma natural (Ln) dari total asset. Hal ini
mempunyai selisih yang besar, sehingga didapat menyebabkan nilai yang ekstrim.
32
Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut maka data total asset
perlu di Ln kan.
2007). Menurut Astuti dan Zuhrotun (2007), perusahaan dengan total asset yang
Terkait risiko ini, dalam dunia perbankan terdapat istilah Non Performing
Loanatau kredit bermasalah. Kredit bermasalah ini dapat berupa kredit macet.
Kredit macet dapat menghambat pemasukan yang seharusnya diterima dan lebih
2011, risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan atau pihak lain
Non Performing Loan (NPL) adalah salah satu ukuran dari risiko kredit
yang membandingkan antara total kredit bermasalah dengan total kredit yang
diberikan bank kepada debitur (Riyadi, 2006). Menurut Peraturan Bank Indonesia
masyarakat secara keseluruhan (Arifin & Wardani, 2016). David (dalam Hadi,
dan eksternal.
lingkungan.
34
konsep tanggung jawab sosial yang tidak hanya mencakup tanggung jawab
hubungan kepada Allah. Pertama, adalah hubungan tanggung jawab kepada Allah.
Kedua, hubungan tanggung jawab kepada manusia. Dan yang terakhir adalah
hubungan tanggung jawab terhadap lingkungan (Yusuf dan Bahari, 2011 dalam
Kharisma, 2014)
adalah alat yang penting dalam membangun hubungan yang baik antara
perusahaan dan para stakeholder (Arshad et.al, 2012). Tanggung jawab yang
paling utama dalam menjalankan usahanya adalah kepada Allah SWT, selain
syariah kepada Allah SWT dan masyarakat dapat dinyatakan dalam indeks
publik salah satunya melalui pengungkapan sosial dalam laporan tahunan (annual
bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang menentukan kinerja bank yang listed
Operasi yang diproksi dengan variabel BOPO, Risiko Kredit, yang diproksi
dengan variabel NPL, Risiko Pasar yang diproksi dengan variabel NIM,
Permodalan yang diproksi dengan variabel CAR, dan Likuiditas yang diproksi
dengan variabel LDR. Model yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
kinerja bank (ROA), risiko pasar (NIM) berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja bank (ROA), permodalan (CAR) tidak berpengaruh terhadap kinerja bank
menganalisis pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, dan suku bunga
SBI terhadap ROA. Sampel pada penelitian tersebut adalah 20 Bank Devisa.
tinggi menandakan kinerja keuangan bank semakin buruk. Posisi Devisa Netto
(PDN) tidak berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA). Net Interest Margin
Asset (ROA). Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh positif terhadap Return
On Asset (ROA). Suku Bunga SBI tidak berpengaruh terhadap Return On Asset
(ROA).
BOPO dan NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, CAR dan
37
NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan LDR tidak
saham yang dimiliki institusi maka semakin rendah kinerja keuangan perusahaan.
Abdul and Anis (2013), Noviawan dan Septiani (2013) dari hasil penelitiannya
ROA.
sampel tiga bank umum syariah devisa. Kinerja keuangan pada penelitian ini
perusahaan, KAP, likuiditas dan tingkat suku bunga. Hasil penelitian ini
38
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Junita Simbolon (2016) yang berkaitan
perusahaan.
39
2.10Pengembangan Hipotesis
pada tingkat laba bersih perusahaan, dimana meningkatnya laba bersih perusahaan
akan meningkatkan nilai ROA pada perusahaan. Nilai ROA yang meningkat dapat
kinerja keuangan.
investasi, bank. Kepemilikan saham oleh institusi bisa menjadi alternatif dalam
keputusan. Semakin besar jumlah proporsi saham yang dimiliki institusi maka
Besarnya jumlah saham juga mempengaruhi seberapa besar posisi dan kedudukan
dalam perusahaan.
terhadap perusahaan. Abdul and Anis (2013), Noviawan dan Septiani (2013) dari
keuangan.
conflict yang terjadi antara agent dan principal sebagai akibat perbedaan
Besarnya proporsi saham yang dimiliki oleh manajerial akan berdampak pada
keuangan.
mempunyai sumber daya yang besar pula akan melakukan pengungkapan lebih
informasi kepada pihak eksternal seperti investor dan kreditor, sehingga tidak
luas. Perusahaan besar mampu menarik minat investor yang lebih besar daripada
Risiko kredit merupakan risiko akibat kegagalan debitur dan atau pihak
lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank. Risiko Kredit menunjukkan bahwa
oleh bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank
suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Sebaliknya jika tingkat NPL
rendah menandakan bahwa kualitas kredit bank tersebut berada pada kondisi yang
baik sehingga profitabilitas yang akan dicapai juga tinggi. Semakin besar NPL
akan mengakibatkan menurunnya ROA, yang juga berarti kinerja keuangan bank
menurun.
hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwako dan Sudiyatno (2013), Eng (2013)
berikut:
praktik bisnis yang memiliki tanggung jawab etis secara Islami, perusahaan
yang terjalin antarasesama umat Islam, dan juga antara umat Islam dengan
Social Responsibility sebelumnyapernah diteliti oleh Sidik dan Reskino dan Arifin
berikut:
kinerja keuangan.
44
2.11Kerangka Pemikiran
Berikutinimerupakanbaganskematik yang
menyajikanhubunganantarvariabelpenelitian.Untukmemudahkanpemahamanintida
ripenelitianinimakadapatdibuatkerangkapemikiransebagaiberikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
SUSTAINABILITY
REPORTING
(X1)
KEPEMILIKAN
MANAJERIAL
(X2)
KEPEMILIKAN
INSTITUSIONAL
(X3) KINERJA KEUANGAN
(ROA)
UKURAN PERUSAHAAN (Y)
(X4)
RISIKO KREDIT
(X5)
ISLAMIC CORPORATE
SOCIAL
RESPONSIBILITY(X6)
45
BAB III
METODE PENELITIAN
hipotesis. Data yang digunakan yaitu data sekunder dengan melihat laporan
periode 2015-2019.
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia sejumlah
13 bank.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
Purposive sampling yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang
b. Bank Umum Syariah yang menyajikan laporan keuangan dalam mata uang
rupiah.
47
Bank Syariah yang memenuhi kriteria diatas, maka jumlah sampel yang didapat
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan
atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip atau data dokumenter yang
Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan
keuangan tahunan Bank Umum Syariah di Indonesia yang diperoleh dari situs
resmi masing-masing Bank Syariah dan situs resmi Otoritas Jasa Keuangan
dengan:
1. Metode studi pustaka yaitu dengan mengkaji berbagai acuan pustaka seperti
buku, jurnal dan sumber acuan lainnya yang dapat memberikan informasi yang
2. Metode dokumentasi yaitu dengan melihat dokumen atau data yang telah
mengkaji data tersebut yang berupa laporan keuangan tahunan Bank Umum
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel dependen dan variabel
independen. Adapun varibel independen dalam penelitian ini adalah risiko kredit,
ini adalah Kinerja Keuangan. Kinerja adalah pencapaian dari suatu tujuan suatu
kegiatan atau pekerjaan tertentu untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur
(Prasinta, 2012).
Variabel ROA menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang dapat diperoleh
49
dari keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan. ROA dihitung dengan
membagi laba usaha setelah pajak dengan total aset dikalikan seratus persen.
dependen atau variabel yang menjadi sebab timbulnya perubahan dari variabel
a. Sustainability Report
GRI (2011) dan Luke (2013) memiliki pernyataan yang sama mengenai
dari 16 item penilaian, aspek hak asasi manusiadinilai dari 12 item penilaian,
b. Kepemilikan Institusional
keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian, serta
institusi lainnya pada akhir tahun (Shien et al., 2006 dalam Sekaredi, 2011).
Variabel ini diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki oleh
berikut:
c. Kepemilikan Manajerial
direktur, dan komisaris. Variabel ini diukur dengan persentase jumlah saham
51
yang dimiliki oleh pihak manajemen terhadap total modal saham yang beredar
d. Ukuran Perusahaan
kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total
aktiva, nilai pasar saham dan lain-lain. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan
diformulasikan dengan:
e. Risiko Kredit
Risiko kredit yang dapat dikatakan sebagai kredit bermasalah (Non Performing
Kredit Bermasalah
NPL = x100%
Total Kredit
52
Penelitian ini menggunakan indeks ICSR yang dirancang oleh Platonova, et.al
andHudaib (2007), Aribi and Gao (2012) and Aribi and Arun (2015) yang
terdiri dari 56 item. Untuk menghitung ICSR dengan teknik analisis isi
tahunan. Item yang diungkapkan diberi kode 1 dan yang tidak diungkapkan
dokumentasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
menjelaskan gambaran suatu objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
memenuhi asumsi- asumsi dasar. Hal ini penting dilakukan untuk menghindari
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linier ada korelasi
periode t-1. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang
atau tidak dapat diketahui melalui uji Runs Test. Kriteria penggujian dasar
a) Jika nilai Asymp Sig (2 tailed) < 0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti terjadi
gejala autokorelasi.
b) Jika nilai Asymp Sig (2 tailed) > 0,05 maka Ho diterima. Hal ini berarti
c. Uji Multikolinearitas
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik
dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff
yang digunakan adalah nilai tolerance atau sama dengan nilai VIF Apabila
hasil analisis menunjukkan nilai tolerance diatas 0,10 dan nilai VIF dibawah
10, maka tidak terjadi multikolinearitas antar variabel didalam model regresi
(Ghozali, 2016).
d. Uji Heteroskedastisitas
Residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi, dan absolut
a) Jika signifikansi antara variabel bebas dengan absolut residual > 0,05
b) Jika signifikansi antara variabel bebas dengan absolut residual < 0,005
Regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih
Dimana:
α = Konstanta
RK = Risiko Kredit
ε = Standar eror
sempurna atau tidak, yang ditunjukkan pada apakah perubahan variabel bebas
akan diikuti oleh variabel terikat pada proporsi yang sama. Pengujian ini
56
dengan melihat nilai R Square (R2). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0
2016).
2. Uji T
Uji ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas terhadap
dependen. Pada uji statistik T, nilai hitung T akan di bandingkan dengan nilai T
3. Uji F