Anda di halaman 1dari 14

Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838

Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON-PERFORMING FINANCING


DAN FINANCING TO DEPOSITE RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET
PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2013-2020

Lela Latifah1, Wirman2


Universitas Singaperbangsa Karawang, Ekonomi dan Bisnis
1710631030104@student.unsika.ac.id
wirman@feb.unsika.ac.id

ABSTRACT
The performance of the company is influenced by several factors. The purpose of this research
is to determine and also analyze the effect of the Capital Adequacy Ratio (CAR), Non-
Performing Financing (NPF) and Financing to Deposite Ratio on Return on Assets (ROA) at
PT Bank Syariah Mandiri. The population of this study is all financial statements of Bank
Syariah Mandiri, while for the sample the research uses the quarterly financial reports of
Bank Syariah Mandiri from the 2013 to 2020 period. has no effect on ROA, partially NPF has
a negative and significant effect on ROA, partially FDR has a positive and significant effect
on ROA simultaneously Capital Adequacy Ratio (CAR) Non-Performing Finance (NPF)
Financing to Deposite Ratio (FDR) has a significant effect to Return on Asset (ROA). The
significance value of 0.000 is smaller than 0.05, because it can be stated that H0 is rejected
and H1 is accepted
Keyword: CAR, NPF, FDR, ROA

ABSTRAK
Kinerja pada perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tujuan dilakukannya penelitian
ini yaitu untuk mengetahui dan juga menganalisa mengenai pengaruh dari Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non-Performing Financing (NPF) dan Financing to Deposite Ratio Terhadap
Return on Asset (ROA) pada PT Bank Syariah Mandiri. Populasi dari penelitian ini merupakan
seluruh laporan keuangan Bank Syariah Mandiri sedangkan untuk sempel penelitiannya
menggunakan laporan keuangan triwulan Bank Syariah Mandiri dari periode 2013 sampei
dengan periode 2020. Hasil dari penelitiannya pengolahannya menggunakan uji t, dimana di
dapat hasil bahwa secara pada variabel CAR tidak signifikan dan tidak berpengaruh terhadao
ROA, secara parsial NPF memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, secara
parsial FDR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ROA secara simultan Capital
Adequacy Ratio (CAR) Non-Performing Finance (NPF) Financing to Deposite Ratio (FDR)
berpengaruh secara signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Nilai signifikansi 0,000 lebih
kecil dari 0,05 oleh karna itu dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima
Kata kunci: CAR, NPF, FDR, ROA

A. PENDAHULUAN usahanya dngan berdasarkan pada prinsip


Dalam sistem operasional perbankan di syariah, atau prinsip hukum islam yang telah
Indonesia memiliki dua macam sistem diatur dalam fatwa majelis ulama Indonesia
diantaranya ada perbankan konvensional dan seperti prinsip keadilan dan keseimbangan
juga perbankan syariah. Hal tersebut telah (‘adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah),
sesuai dengan UU No. 21 2008 tentang universalisme (alamiah), serta tidak
perbankan syariah, dimana bank syariah mengandung riba, zalim, maysir, gharar dan
merupakan bank yang menjalankan kegiatan objek yang harm. (OJK, 2020)

87
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

Ada beberapa indicator dalam menilai berdasarkan Global Islamic Finance Report
tingkat kesehatan pada bank dan salah satu (GiFR) 2019 Indonesia telah menempati
dari indicator tersebut yaitu merupakan urutan kesatu pada Islamic Finance Country
laporan keuangan pada bank. Pada laporan Index (IFCI) yaitu dengan perolehan skor
keuangan tersebut perhitungan pada rasio sebesar 81,93. Berdasarkan hasil dari GIFR
keuangan bisa dilakukan hal ini dikarnakan tersebut peran Indonesia di industri perbankan
rasio keuangan sering dijadikan sebagai dasar dan juga keuangan syariah telah
penilaian dari tingkat kesehatan pada lembaga mengukuhkan peranan nyatanya di dunia. Hal
perusahaan perbankan (Syakhrun et al., 2019) ini dikarnakan pada tahun lalu Indonesia
Dari hasil analisis laporan keuangan tersebut berada dalam posisi ke 6.
dapat dilihat sehat atau tidaknya pada suatu Menurut Fahmi (2012) potensi atas
bank. Gangguan ekonomi yang disebabkan keberhasilan pada perusahaan tergambarkan
oleh adanya pandemic covid-19 telah dalam suatu lapoan keuangan yang ada pada
menimbulkan dampak berupa permasalahan prusahaan tersebut seperti profitabilitas,
bagi perbankan hal tersebut bisa terjadi dimana profitabilitas ini terdiri dari Return On
dikarnakan lembaga yang menjadi perantara Asset dan juga Return On Equity. Rasio yang
atau mendukung suatu kebutuhan bagi digunakan untuk menghasilkan suatu
masyarakat ini mengalami bank panic dimana keuntungan dengan cara menunjukan
nasabahnya telah menarik dananya secara kemampuan dari keseluruhan asset yang telah
besar-besaran dari suatu perbankan. bahkan digunakan merupakan rasio ROA. Sedangkan
menurut OJK pada kuartal ke tiga tahun 2019 untuk Rasio ROE merupakan keuntungan
mencatat bahwa Return On Asset pada yang dihasilkan dari besarnya kembalian atas
perbankan telah berada pada kisaran level modal. Profitabilitas adalah suatu indikator
2,48% sedangkan ditahun sebelumnya yaitu dalam menilai kemampuan dan juga kinerja
2,5% maka bisa dilihat bahwa ROA tersebut pada suatu lembaga dalam hal untuk
turun (Kontan.co.id, 2019) menjalankan usahanya untuk mencari
Berbeda dengan perbankan syariah di keuntungan dengan cara memanfaatkan
Indonesia pada masa pandemic covid-19 yang seluruh harta dari yang telah dimiliki. Apabila
telah menunjukan pertumbuhan atau tren yang tingkat profitabilitas tinggi berarti hal ini
positif (Liputan6.com, 2020). Latarbelakang menggambarkan bahwa dalam mengerjakan
terjadinya hal tersebut yaitu munculnya kegiatan operasionalnya lembaga tersebut
kesadaran dari masyarakat sendiri mengenai mampu bekerja secara efektif dan juga efisien.
membeli dan juga mengkonsumsi suatu Return On Asset dan Return On Equity
produk yang halal menjadi meningkat yaitu merupakan rasio yang sering dipakai sebagai
dikisaran 75,6% bahkan diantaranya juga alat untuk mengukur kinerja profitabilitas.
memilih perbankan yang berperinsip syariah Pada penelitian ini yang akan dipakai yaitu
(Endarwati, 2020) endarwati. Bahkan ROA dikarnakan rasio ini dalam mendapatkan

88
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

keuntungan secara keseluruhannya diperoleh berasal modal lembaga perbankan itu sendiri
dengan mengukur kemampuan manajemen (Moorcy et al., 2020). pinjaman dan dana
bank. Tingkat keuntungan bank akan semakin masyarakat merupakan dana-dana yang
besar apabila ROA bank besar dan juga posisi diperoleh dari luar bank itu sendiri rumus
bank dalam penggunaan asset akan semakin untuk menghitung CAR yaitu:
baik (Gunawan et al., 2020)
Modal Bank
CAR =
B. TINJAUAN PUSTAKA Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
× 100%
1. Return On Asset (ROA)
Return On Asset merupakan suatu rasio
profitabilitas yang dalam mendapatkan Hasil dari penelitian yang telah dilakukan

pengembalian keuntungannya dapat dilihat (Pratiwi, 2015) memperlihatkan secara

dari investasi yang ditanamkan sudah sejauh parsial bahwa Capital Adequacy Ratio
mempunyai pengaruh yang positif dan juga
mana kemampuannya untuk mendapatkan
target keuntungan yang sesuai dengan yang signifikan terhadap Return On Asset.
Sedangkan untuk pnelitian yang telah
diinginkan. Asset perusahaan yang telah
ditanamkan ataupun ditempatkan pada dilakukan oleh (Nasution, 2019) menunjukan

hakikatnya sama dengan investasi. secara parsial bahwa Capital Adequacy Ratio

Berdasarkan atas hal tersebut ROA pada memiliki pengaruh yang negatif dan juga

penelitian ini digunakan sebagai alat ukur signifikan terhadap Return On Asset.
3. Non Performing Financing (NPF)
kinerja suatu perusahaan. Menurut (Fahmi,
Non Performing Finance adalah suatu
2012) peningkatan pada profitabilitas terjadi
dikarnakan dampak dari ROA yang rasio keuangan yang memiliki hubungan

mengalami peningkatan hal tersebut tentunya terhadap resiko pembiayaan yang ada pada

oleh pemegang saham dapat dinikmati. bank syariah. Dalam hal mengelola
pembiayaan yang bermasalah yang

Laba Sebelum Pajak sebagaimana telah di berikan oleh bank NPF


ROA = × 100%
Total Aktiva dapat menunjukan kemampuannya
2. Capital Adequacy Ratio (CAR) memanajemen bank (Dewi, 2019) Dimana
Capital Adequacy Ratio merupakan rasio apabila pada rasio ini mengalami keadaan
yang memiliki kegunaan sebagai alat untuk yang tinggi maka kualitas dari pembiayaan
mengukur kecukupan modal yang telah pada bank akan semakin buruk, hal tersebut
dimiliki oleh lembaga perbankan yang dapat menimbulkan semakin besarnya
kemudian digunakan sebagai saranan untuk pembiayaan bermasalah, sehingga pada
menghasilkan atau mengandung resiko (surat kondisi tersebut bank berkemungkinan akan
berharga, penyertaan, kredit, tagihan kepada mengalami kondisi bermasalah semakin besar
bank lain) yang telah dibiayai oleh dana yang (Anam & Kharunnisah, 2019) Rumus untuk

89
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

menghitung besarnya nilai Non Performing 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛


𝐹𝐷𝑅 =
Finance yaitu sebagai berikut: 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖ℎ𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑔𝑎
× 100%
Pembiayaan Bermasalah Berdasarkan hasil dari penelitian (Fajar Sidik,
NPF = × 100%
Total Pembiayaan 2016). memperlihatkan bahwa secara parsial
Financing to Deposite Ratio berpengaruh
Hasil penelitian yang dilakukan oleh positif dan signifikan terhaadap Return On
(Nasution, 2019) memperlihatkan dimana Asset. Sedangkan penelitian oleh (Anam &
Non Performing Finance memiliki pengaruh Kharunnisah, 2019) menunjukan hasil yang
negative dan signifikan terhadap Return On berbeda bahwa secara parsial Financing to
Asset, penelitian tersebut mendukung hasil Deposite Ratio berpengaru negative dan tidak
penelitian dari (Rahma, 2018) dimana signifikan terhadap Return On Asset.
menunjukan bahwa berpengaruh dan
signifikan antara Non Performing Finance Kerangka Pemikiran:
terhadap Return On Asset. Bisa dilihat pada gambar 1.1 dibawah ini
diketahui ROA (Y) merupakan variabel
Financing to Deposite Ratio (FDR) Dependennya dan untuk variabel
Menurut Eng (2013) Financing to Independennya CAR(X1), NPF(X2) dan
Deposit Ratio merupakan rasio yang bisa FDR(X3).
dipakai dengan tujuan untuk mengukur
likuiditas pada lembaga keuangan perbankan.
FDR yang bagus memiliki pencapaian yang
telah di batasi, bank Indonesia telah
menetapkan mengenai batas tersebut.
Sehingga FDR tidak bisa terlau tinggi ataupun
terlalu rendah dikarnakan hal tersebut tidaklah C. METODE
bagus bagi bank (Istiyani, 2019) Metode pada penelitian ini akan
Diperlukannya menetapkan kisaran FDR menggunakan metode penelitian kuantitatif
dikarnakan hal tersebut berpengaruh terhadap yang dimana data sekunder merupakan data
besar kecilnya likuiditas bank, dalam yang akan digunakan populasi yang akan
menjalankan fungsi sebagai financial dipakai dalam penelitian ini yaitu merupakan
intermediary FDR merupakan indikator seluruh laporan keuangan pada PT Bank
keberhasilan tersebut. Rumus untuk Syariah Mandiri sedangkan untuk sampelnya
menghitung besarnya FDR yaitu: akan menggunakan laporan keuangan
triwulan Bank Syariah Mandiri yaitu dari
periode 2013 sampai dengan 2020 data
tersebut bersumber dari web resmi PT Bank

90
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

Syariah mandiri yang dapat di akses melalui tidak adanya korelasi antara variabel
www.mandirisyariah.co.id (Mandiri Syariah, bebasnya maka model regresi tersebut
2020) Berdasarkan hal tersebut maka pada dinyatakan baik. Namun apabila
penelitian ini menggunakan data time variabel bebas pada mode regresi
seris.tujuan penelitian ini adalah agar dapat terjadi adanya korelasi yang tinggi
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari (pada umumnya lebih dari 0,90) dapat
Capital Adequacy Ratio, Financing to dikatakan bahwa hal tersebut
Deposite ratio, dan Non performing Financing mengindikasi terjadi
terhadap Return On Asset. Pada penelitian ini multikolinieritas. Metode VIF dan
alat uji yang dipakai yaitu merupakan SPSS Tolerance merupakan suatu metode
16. untuk mendeteksi uji
Teknik analisis data menggunakan: multikolinieritas.
1. Uji Asumsi Klasik c. Uji Heteroskedastisitas
a. Uji Normalitas Penggunaan uji heteroskedastisitas ini
Penggunaan pada uji normalitas bertujuan sebagai alat uji dalam
bertujuan agar dapat mengetahui regresi apakah mengalami terjadinya
apakah dari variabel dependen perbedaan variance pada residuel dari
maupun independent ataupun dari satu pengamat ke pengamat lain.
keduanya berdistribusi normal atau Metode untuk menguji apakah ada
mendekati normal ataupun mendekati pengaruh heteroskedastisitas atau
tidak normal. Pada pengujian tidak bisa menggunakan uji gleser
normalitas ini sangat penting ataupun dengan menggunakan
dilakukan karna digunakan sebagai scatterplot.
alat uji statistic apa yang nantinya d. Uji Autokorelasi
akan digunakan pada pengujian
normalitas ini dapat diketahui dengan 2. Analisis Regresi Linier Berganda
melihat signifikansi yaitu dengan Penggunaan analisis regresi linier
melihat tingkat kepercayaan sebesar berganda bertujuan untuk memprediksi rata-
5%. Jika nilai dari signifikansinya rata atau untuk mengestimasi atau juga rata-
lebih dari 0,05 maka data merupakan rata dari populasi pada variabel terkait
data yang berdistribusi normal. berlandaskan pada nilai dari variabel
b. Uji Multikolinieritas bebasnya yang diketahui. persamaan 𝑌 =
Penggunaan pada uji multikolinieritas 𝛼 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 … … …+e
ini bertujuan agar dapat mengetahui merupakan persamaan yang dapat dipakai
apakah terdapat korelasi antara agar dapat mengetahui mengenai pengaruh
variabel independent dengan dari variabel independent terhadap variabel
menggunakan model regresi. Apabila independennya.

91
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

3. Uji Hipotesis terkecilnya 11,35% untuk nilai terbesar


Dalam menghasilkan suatu keputusan 17,68% dan untuk nilai rata-ratanya
yang berupa menolak hipotesis ataupun 14,8438% dan standar defiasi 1,56273%. NPF
menerima hipotesis dapat dilakukan dengan berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat nilai
menggunakan pengujian hipotesis karna terkecilnya 2,44% untuk nilai terbesar 6,89%
pengujian hipotesis bertujuan menghasilkan dan untuk nilai rata-ratanya 4,4647% dan
prosedur yang dimaksut untuk mengambil standar deviasi 1,54359%. Pada vriabel FDR
suatu keputusan. berdasarkan tabel tersebut nilai terkecil
sebesar 73,89% untuk nilai terbesar 95,61%
D. PEMBAHASAN dan untuk rata-ratanya 81,4844% dan standar
1. Analisis Statistik Deskriptif deviasinya 6,03475%.
Agar dapat mengetahui karakteristik dari 2. Uji Asumsi Klasik
sampel yang dipakai pada penelitian yang a. Normalitas
akan dilakukan maka analisis statistic Untuk menguji apakah data yang
deskriptif ini akan memberikan suatu digunakan berdistribusi normal atau
gambaran mengenai variabel yang akan tidak normal maka pengujian
dipakai tersebut. normalitas ini digunakan untuk
mnguji residual dependen dan
Tabel 1.1 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation independennya. Pengujian normalitas


ROA 32 -.04 2.56 1.0519 .59414

CAR 32 11.35 17.68 14.8438 1.56273


dapat diketahui dengan melihat
NPF 32 2.44 6.89 4.4647 1.54359

FDR 32 73.89 95.61 81.4844 6.03475


signifikaninya yaitu dengan melihat
Valid N (listwise) 32
tingkat kepercayaan 5%. Apabil nilai

Bisa dilihat pada tabel 1.1 berdasarkan signifikansinya lebih dari 0,05 maka

tabel tersebut variabel dependennya yaitu berdistribusi normal nilai residualnya.

ROA dan untuk variabel dependennya ada


Tabel 2.1 Uji normalitas

beberapa diantanya CAR, NPF, dan juga One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
FDR. Pada nilai yang telah di observasi Residual

memperlihatkan data yang dipakai pada N 32

Normal Parametersa Mean .0000000


penelitian ini sebanyak 32 sampel.pada tabel Std. Deviation .25420243

Most Extreme Differences Absolute .125


tersebut bisa dilihat bahwa nilai terkecil dari
Positive .125

ROA -0,04. Nilai terbesarnya sebesar 2,56% Negative -.107

Kolmogorov-Smirnov Z .706
nilai rata-ratanya 1,0519% nilai tersebut Asymp. Sig. (2-tailed) .701

dikategorikan cukup sehat karna berada diatas a. Test distribution is Normal.

ketentuan Bank Indonesia 0,05% dan standar


Berdasarkan tabel 1.2 pada uji
deviasi 0,59414%. Pada variabel CAR
normalitas besarnya jumlah ROA uji
berdasarkan tabel tesebut dapat dilihat nilai
kolmogrof smirnof nilai asumsi

92
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

signifikansinya sebesar 0,701. besar dari 0,10 untuk nilai VIF


Berdasarkan hal tersebut maka nilai sebesar 2,901 lebih kecil dari 10.
residualnya berdistribusi normal Berdasarkan hal tersebut maka pada
karna 0,701 lebih besar dari 0,05 variabel CAR dapat diambil sebuah
sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa tidak terjadi
kesimpulan bahwa nila residualnya multikolinieritas. Pada variabel NPF
berdistribusi normal. nilai tolerance sebesar 0,389 lebih
b. Multikolinieritas besar dari 0,10 untuk nilai VIF nya
Pengujian multikolinieritas dilakukan sebesar 2,570 lebih kecil dari 10.
dengan tujuan agar dapat mengetahui Berdasarkan hal tersebut pada
pada model regresi apakah ada variabel NPF dapat diambil sebuah
korelasi atau tidak antara variabel kesimpulan bahwa tidak terjadi
independent. Metode VIF (Variance multikolinieritas. Sedangkan pada
Inflation Factor) dan toleran variabel FDR nilai tolerance 0,812
dgunakan untukmendeteksi uji lebih besar dari 0,10 untuk nilai VIF
multikolinieritas. Apabila tidak sebesar 1,231 lebih kecil dari 10.
terdapat hubungan antara variabrl Berdasarkan hal tersebut pada
independennya maka model ini variabel FDR dapat diambil sebuah
dikatakan baik. Apabila nilai VIF kesimpulan bahwa tidak terjadi
lebih dari 10 (VIF>10) atau tolerance multikolinieritas.
kurang dari 0,10 (tolerance <0,10) c. Heteroskedastisitas
maka dapat dikatakan bahwa terjadi Dilakukannya pengujian uji
adanya multikolinieritas. heteroskedastisitas bertujuan agar
dapat mengetahui apakah pada
penelitian ditemukan atau tidaknya
Tabel 2.2 Uji multikolinieritas
Coefficientsa masalah heteroskedastisitas.
Collinearity Statistics Penelitian yang baik adalah penelitian
Model Tolerance VIF
yang tidak terdapat masalah
1 (Constant)

CAR .345 2.901


heteroskedastisitas uji regresi dengan
NPF .389 2.570 melihat grafik scatterplot dapat
FDR .812 1.231 dilakukan untuk melihat ada atau
a. Dependent Variable: ROA
tidaknya heteroskedastisitas.

Berdasarkan pada tabel 2.2 uji


multikolinieritas memperlihatkan
bahwa pada variabel CAR nilai
Tolerance nya sebesar 0,345 lebih

93
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

Gambar 2.1 Uji Heteroskdastisitas sebaliknya jika nilai Asymp. Sig (2-
tailed) > 0,05 maka pada data tersebut
tidak terdapat gejala autokorelasi.

Tabel 2.3 Uji Autokorelasi


Runs Test

Unstandardized
Residual

Test Valuea -.06243

Cases < Test Value 16

Cases >= Test Value 16


Dapat dilihat pada gambar 2.1 bahwa Total Cases 32

titik-titik pada gambar tersebut Number of Runs 13

Z -1.258
menyebar secara keseluruan ada yang
Asymp. Sig. (2-tailed) .208
dia atas dan dibawah dengan acak
a. Median
tersebar dengan rata diatas sumbu X
maupun Y. titik-titiknya juga tidak Berdasarkan tabel 2.3 hasil output uji
mengumpul hanya di atas atau bawah autokorelasi dengan run test diperoleh nilai
saja serta penyebarannya tidak Asymp. Sig (2-tailed) yang sebesar 0,208 nilai
membentuk suatu pola tertentu. Maka tersebut lebih besar dari 0,05 berdasarkan
pada uji heteroskedastisitas dapat pada hal tersbut maka dapat diambil sebuah
disimpulkan bahwa pada model kesimpulan bahwa tidak terdapat gejala
regresi ini tidak terdapat masalah autokorelasi pada penelitian sehingga
heteroskedastisitas. penelitiannya bisa dapat dilnjutkan.
d. Autokorelasi 3. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk dapat melihat ada atau Penggunaan pengujian uji regresi linier
tidaknya korelasi variabel berganda bertujuan agar dapat mengetahui
pengganggu antara satu variabel terhadap variabel dependen dan independent
dengan variabel lainnya maka apakah ada pengaruh atau tidak yaitu dengan
pengujian uji autokorelasi ini memakai persamaan 𝑌 = 𝛼 + 𝛽1 𝑋1 +
digunakan. Untuk mendeteksi ada 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3
atau tidaknya keberadaan
Tabel 3.1
autokorelasi pada penelitian maka Uji regresi linier berganda
Coefficientsa

digunakan metode uji Run Test Standardized


Unstandardized Coefficients Coefficients

pengujian pada run test apabila nilai Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -2.436 1.365 -1.784 .085


dari Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 CAR .056 .052 .147 1.070 .294

NPF -.308 .050 -.800 -6.171 .000


maka pada data tersebut terjadi FDR .049 .009 .502 5.600 .000

autokorelasi, dan begitupun a. Dependent Variable: ROA

94
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

Y= -2,436 + 0,056 X1 + -0,308 X2 + Tabel 4.1 Koefisien Determinasi


Model Summaryb
0,049 X3. Nilai knstanta berdasarkan pada Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
tabel 3.1 yaitu memiliki nilai sebesar -2,436.
1 .904a .817 .797 .26747
Hal ini berarti menunjukan apabila variabel a. Predictors: (Constant), FDR, NPF, CAR

b. Dependent Variable: ROA


dependen pada penelitian ini yaitu CAR, NPF
Analisis:
dan FDR = 0, maka untuk ROA sebesar -
R square = R2 x 100%
2,436. Pada variabel CAR (X1) koefisien
R square = 0,817 x 100% = 81,7%
regresinya sebesar 0,56 maka hal ini
Berdasarkan pada analisis yang
menunjukan bahwa apabila pada variabel
dilakukan maka dapat diartikan
CAR naik sebesar satu satuan nilai ROA akan
besarannya pengaruh CAR, NPF dan
mengalami kenaikan sebesar 0,065. Pada
juga FDR kepada ROA memiliki
variabel NPF (X2) koefisien regresinya
pengaruh sebesar 81,7% sedangkan
sebesar -0,308 maka hal ini menunjukan
18,3% dipengaruhi faktor lain yang
bahwa apabila pada variabel NPF naik sebesar
dalam penelitian ini tidak diteliti atau
satu satuan nilai ROA akan mengalami
dibahas.
penurunan sebesar 0,308. Pada variabel FDR
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
(X3) koefisien regresinya sebesar 0,049 maka
Untuk mengetahui apakah terdapat
hal ini menunjukan bahwa apabila pada
pengaruh signifikansi terhadap
variabel FDR naik sebesar satu satuan nilai
variabel independent secara masing -
ROA akan mengalami kenaikan sebesar
masing, variabel independent pada
0,049.
penelitian ini terdiri dari Capital
4. Uji Hipotesis
Adequacy Ratio (CAR) Non
a. Koefisien Determinasi (R2)
Performing Financing (NPF) dan
Untuk mengetahui mengenai
Financing to Deposite Ratio (FDR)
seberapa besarnya pengaruh dari
terhadap dependen yaitu Return On
variabel indepenten pada penelitian
Asset (ROA) maka pengujian uji
diantaranya Capital Adequacy Ratio,
signifikansi parsial inj dilakukan
Non Performing Financing, dan
Financing to Deposite Ratio secara Tabel 4.2 Uji Signifikansi Parsial
Coefficientsa
bersamaan terhadap variabel Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
dependennya yaitu terhadap Return Model B Std. Error Beta t Sig.

On Asset maka pengujian dengan 1 (Constant) -2.436 1.365 -1.784 .085

CAR .056 .052 .147 1.070 .294


menggunakan koefisien determinasi NPF -.308 .050 -.800 -6.171 .000

FDR .049 .009 .502 5.600 .000


ini dilakukan. Berikut.tablel hasil a. Dependent Variable: ROA

koefisien determinasi (R2)


Berdasarkan pada tabel 4.2 dalam
menentukan t tabel yaitu sebagai berikut α =

95
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

0,05, n= 32 dan K = 3. Untuk menghitung t Dari tabel 4.2 juga menunjukan nilai
tabel: α = 5% (0,05) df = N – K – 1 = 32 – 3 – signifikansi sebesar 0,000 dimana
1 = 28 (0,05: 28) = 2,048. nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
a. Hipotesis 1 yang berarti H0 ditolak dan H1
Bisa dilihat pada tabel 4.2 pada uji diterima.
statistic tersebut memperlihatkan c. Uji Signifikansi Simultan (Uji f)
bahwa secara parsial CAR tidak Untuk mengetahui apakah pada
signifikan dan tidak berpengaruh variabel independent secara bersama
terhadao ROA. Bisa dilihat bahwa sama memiliki pengaruh terhadap
nilai pada t hitung 1,070 lebih kecil variabel depend maka pengujian
dibandingkan dengan t tabel 2,048. dengan uji signifikansi simultan dapat
Dari tabel 4.2 juga menunjukan nilai dilakukan untuk mengetahui
signifikansi sebesar 0,294 dimana pengaruh tersebut.
nilai tersebut lebih besar dari 0,05
yang berarti H0 diterima dan H1 Tabel 4.3 Uji Signifikansi Simultan
ANOVAb
ditolak. Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

b. Hipotesis 2 1 Regression 8.940 3 2.980 41.653 .000a

Residual 2.003 28 .072

Bisa dilihat pada tabel 4.2 pada uji Total 10.943 31

a. Predictors: (Constant), FDR, NPF, CAR


statistic tersebut memperlihatkan b. Dependent Variable: ROA

bahwa secara parsial NPF memiliki


Diketahui pada tabel 4.3 uji signifikansi
pengaruh negatif dan signifikan
simultan bisa dilihat bahwa F hitung 41,653
terhadap ROA. Bisa dilihat bahwa
dan pada nilai signifikansi 0,000. Berdasarkan
nilai pada t hitung 6,171 lebih besar
pada hasil dari tabel 4.3 tersebut menunjukan
dari pada dengan t tabel yaitu 2,048.
signifikansi memiliki nilai lebih kecil dari
Dari tabel 4.2 juga menunjukan nilai
0,05 oleh karna itu dapat dinyatakan bahwa H0
signifikansi sebesar 0,000 dimana
ditolak dan H1 diterima sehingga dapat
nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
diambil sebuah kesimpulan secara simultan
yang berarti H0 ditolak dan H1
Capital Adequacy Ratio (CAR) Non
diterima.
Performing Finance (NPF) Financing to
c. Hipotesis 3
Deposite Ratio (FDR) berpengaruh secara
Bisa dilihat pada tabel 4.2 pada uji
signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
statistic tersebut memperlihatkan
Setelah dilakukannya analisis dan
bahwa secara parsial FDR memiliki
pengolahan terdap data yang sudah diperoleh
pengaruh positif dan signifikan
didapatkan hasil dari hipotesis yang
terhadap ROA. Bisa dilihat bahwa
menyatakan bahwa tidak semuanya
nilai pada t hitung 5.600 lebih besar
dari pada dengan t tabel yaitu 2,048.

96
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

mendukung hipotesis. Berikut pembahasan meningkat. Berdasarkan hasil hipotesis 3 bisa


dari hasil tersebut: dilihat pada tabel 4.2 pada uji statistic tersebut
1. Pengaruh CAR terhadap ROA pada memperlihatkan bahwa secara parsial FDR
Bank Syariah Mandiri
memiliki pengaruh positif dan signifikan
Apabila Capital Adequacy Ratio
terhadap ROA. Bisa dilihat bahwa nilai pada t
mengalami kenaikan maka hal tersebut dapat
hitung 5.600 lebih besar dari pada dengan t
berpengaruh terhadap Return On Asset yang
tabel yaitu 2,048. Dari tabel 4.2 juga
akan ikut naik. Berdasarkan pada hasil
menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000
hipotesis 1 dimana memperlihatkan secara
dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
parsial CAR tidak signifikan dan tidak
yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima
berpengaruh terhadao ROA. Bisa dilihat
4. Pengaruh CAR, NPF, FDR terhadap
bahwa nilai pada t hitung 1,070 lebih kecil ROA pada Bank Syariah Mandiri
dibandingkan dengan t tabel 2,048. Dari tabel Diketahui pada tabel 4.3 uji signifikansi
4.2 juga menunjukan nilai signifikansi sebesar simultan bisa dilihat bahwa F hitung 41,653
0,294 dimana nilai tersebut lebih besar dari dan pada nilai signifikansi 0,000. Berdasarkan
0,05 yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak. pada hasil dari tabel 4.3 tersebut menunjukan
2. Pengaruh NPF terhadap ROA pada signifikansi memiliki nilai lebih kecil dari
Bank Syariah Mandiri
0,05 oleh karna itu dapat dinyatakan bahwa H0
Apabila Non Performing Loan pada
ditolak dan H1 diterima sehingga dapat
perbankan mengalami terjadinya kenaikan
diambil sebuah kesimpulan secara simultan
maka hal tersebut dapat berpengaruh terhadap
Capital Adequacy Ratio (CAR) Non
Return On Asset yang akan turun.
Performing Finance (NPF) Financing to
Berdasarkan hasil hipotesis 2 bisa dilihat pada
Deposite Ratio (FDR) berpengaruh secara
tabel 4.2 pada uji statistic tersebut
signifikan terhadap Return On Asset (ROA
memperlihatkan bahwa secara parsial NPF
memiliki pengaruh negatif dan signifikan
E. KESIMPULAN
terhadap ROA. Bisa dilihat bahwa nilai pada t
Berdasarkan pada penelitian dan
hitung 6,171 lebih besar dari pada dengan t
pengujian dengan menggunakan sampel pada
tabel yaitu 2,048. Dari tabel 4.2 juga
laporan keuangan triwulan pada PT Bank
menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000
Syariah Mandiri periode 2013-2020 dengan
dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
menggunakan SPSS 16 maka dapat ditarik
yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima.
kesimpulan:
3. Pengaruh FDR terhadap ROA pada
Bank Syariah mandiri 1. Secara parsial CAR tidak signifikan dan
Apabila FDR semakin tinggi maka tidak berpengaruh terhadao ROA nilai
keuntungan atau laba dari perusahaan akan signifikansi variabel CAR sebesar 0,294
semakin besar dengan demikian dengan dimana nilai tersebut lebih besar dari
meningkatnya FDR maka ROA juga akan ikut

97
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

0,05 yang berarti H0 diterima dan H1 tumbuh-positif-1604596295


ditolak Fajar Sidik. (2016). Analisis pengaruh capital
adequacy ratio (CAR), Non Performing
2. Secara parsial NPF memiliki pengaruh
Financing to Deposite Ratio (FDR)
negatif dan signifikan terhadap ROA Terhadap Return On Asset (ROA) Pada
Bank Syariah Mandiri ban Bank
nilai signifikansi variabel NPF sebesar
Muamalat tahun 2010-2015. 42(1), 1–
0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil 10.
dari 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 Gunawan, I., Purnamasari, E. D., & Setiawan,
B. (2020). Pengaruh Car, Npf, Fdr, dan
diterima Bopo terhadap Profitabilitas (Roa) pada
3. bahwa secara parsial FDR memiliki Bank Syariah Bukopin Periode 2012-
2018. Jurnal Manajemen Sdm,
pengaruh positif dan signifikan terhadap Pemasaran, Dan Keuangan, 01(01), 19–
ROA nilai signifikansi variabel NPF 36.
sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih Istiyani, D. S. (2019). Analisis Pengaruh
CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap
kecil dari 0,05 yang berarti H0 ditolak Profitabilitas Pada Bank Syariah
dan H1 diterima Mandiri. 53(9), 1689–1699.
4. Secara simultan Capital Adequacy Ratio Kontan.co.id. (2019). Return On Asset
perbankan turun ke 2,48% per
(CAR) Non Performing Finance (NPF) September 2019.
Financing to Deposite Ratio (FDR) https://keuangan.kontan.co.id/news/roa-
perbankan-turun-ke-248-per-september-
berpengaruh secara signifikan terhadap 2019
Return On Asset (ROA). Nilai Liputan6.com. (2020). Di Tengah Pandemi,
signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 Perbankan Syariah Tetap Tumbuh
Positif 9,22 Persen.
oleh karna itu dapat dinyatakan bahwa H0 https://www.liputan6.com/bisnis/read/4
ditolak dan H1 diterima 363732/di-tengah-pandemi-perbankan-
syariah-tetap-tumbuh-positif-922-
persen
DAFTAR PUSTAKA Mandiri Syariah. (2020). Laporan Triwulan.
Anam, M. K., & Kharunnisah, I. F. (2019). https://www.mandirisyariah.co.id/tenta
Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil dan ng-kami/company-report/laporan-
Financing To Deposite Ratio (FDR) keuangan/laporan-triwulan
Terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Moorcy, H. N., Sukimin, & Juwari. (2020).
Syariah Mandiri. I(2), 99–118. Pengaruh FDR, BOPO, NPF, dan CAR
Dewi, N. A. (2019). Analisis Pengaruh Non terhadap ROA pada PT. Bank Syariah
Performing Financing (NPF) Financing Mandiri Periode 2012-2019. Jurnal Geo
To Deposite Ratio (FDR) Dan Biaya Ekonomi, 11(1), 74–89.
Operasional Pendapatan Operasional http://jurnal.fem.uniba-
(BOPO) Terhadap Profitabilitas pada bpn.ac.id/index.php/geoekonomi
BNI Syariah di Indonsia Periode 2015- Nasution, E. M. (2019). Pengaruh Capital
2018. 8(2), 2019. Adequacy Ratio (CAR) dan Non
https://doi.org/10.22201/fq.18708404e. Performing Financing (NPF) Terhadap
2004.3.66178 Return On Asset (ROA) Pada PT Bank
Endarwati, O. (2020). Kebal Corona, Syariah Mandiri Tbk Tahun 2005-2014
Perbankan Syariah Tumbuh Positif. (Issue 0298).
https://ekbis.sindonews.com/read/22163 OJK. (2020). Perbankan Syariah.
4/178/kebal-corona-perbankan-syariah-

98
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/t
entang-syariah/Pages/Perbankan-
Syariah.aspx
Pratiwi, Z. M. E. (2015). Pengaruh Cpital
Adequacy Ratio (CAR) dan Beban
Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) Terhadap Return On Asset
(ROA) Pada PT Bank Syariah Mandiri
Tbk Periode 2006-2015. 23, 57168.
Rahma, A. N. (2018). Analisis Pengaruh
CAR, FDR. NPF Dan BOPO Terhadap
Profitabilitas (Return On Asset) Pada
Bank Syariah mandiri Tahun 2013-
2017.
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/4
120/1/ANISA NUR
RAHMAH_ANALISIS PENGARUH
CAR%2C FDR%2C NPF%2C DAN
BOPO TERHADAP
PROFITABILITAS %28RETURN ON
ASS.pdf
Syakhrun, M., Amin, A., & Anwar. (2019).
Pengaruh CAR, BOPO, NPF Dan FDR
Terhadap Profitabilitas Pada Bank
Umum Syariah Di Indonesia. Bongaya
Journal for Research in Management,
2(1), 1–10.

99
Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam E-ISSN: 2614-8838
Doi: 10.30868/ad.v5i01.1224 P-ISSN: 2356-1866

100

Anda mungkin juga menyukai