Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING

FINANCING, CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA OPERASIONAL


DAN PENDAPATAN OPERASIONAL, DAN INFLASI TERHADAP
RETURN ON ASSETS BANK PANIN DUBAI SYARIAH
PERIODE 2013-2020

Krisma Mardani Ningtyas


Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Krismamardani456@gmail.com

Abstrak
Tujuan didirikannya sebuah perusahaan ialah untuk memperoleh profit.
Kemampuan bank dalam menghasilkan laba dapat menjadi tolak ukur
kinerja perbankan tersebut, dapat dilihat dari tingkat rasio profitabilitas.
Semakin tinggi profitabilitas bank, maka semakin baik pula kinerja
keuangan bank tersebut. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur
kinerja profitabilitas atau rentabilitas adalah Return On Equity (ROE) dan
Return On Asset (ROA). ROE menunjukkan kemampuan manajemen bank
dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan net income,
sedangkan ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam
menghasilkan income dari pengelolaan aset yang dimiliki. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) ini
memfokuskan pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh
pendapatan dalam operasi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel FDR, NPF, CAR, BOPO dan
Inflasi terhadap ROA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan jenis penelitian asosiatif. Data yang digunakan penelitian ini ialah
data sekunder dan laporan keuangan bank Panin Dubai Syariah periode
2013-2020. Analisa data untuk menentukan hipotesis penelitian pada
penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, yang terdiri
dari uji multikolinearitas, model regresi linier berganda, uji kebaikan
model, uji F, Uji T, dan Uji Asumsi Klasik kemudian data diolah dengan
menggunakan software SPSS 17. Hasil analisis serentak antara variabel
FDR, NPF, CAR, BOPO dan Inflasi paling tidak terdapat salah satu
variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets,
variabel FDR, NPF, dan CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Return On Assets, variabel BOPO dan Inflasi berpengaruh
negative dan signifikan terhadap Return On Assets.

Kata kunci: FDR, NPF, CAR, BOPO, Inflasi dan ROA


PENDAHULUAN
Return On Asset (ROA) adalah tolak ukur yang digunakan untuk
mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba. Dalam suatu perbankan
syariah pertumbuhan Retun On Asset (ROA) sangat penting, karena perolehan
laba berasal dari perputaran aset walaupun tidak sepenuhnya berasal dari aset
bank. Alasan dipilihnya Return On Asset (ROA) sebagai ukuran kinerja adalah
karena ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA bank, semakin
besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula
posisi bank tersebut dan segi penggunaan aset. Kinerja keuangan suatu bank juga
mencerminkan tingkat kesehatan bank tersebut.(Lilik Sri,2020)
Tabel 1.1
Pertumbuhan Return On Assets
Bank Panin Dubai Syariah
Tahun 2013-2020

ROA (%)
tahun triwulan I triwulan II triwulan III triwulan IV
2013 2.72% 2.34% 2.18% 1.03%
2014 1.45% 1.64% 1.82% 1.99%
2015 1.56% 1.22% 1.13% 1.14%
2016 0.20% 0.36% 0.42% 0.37%
2017 0.80% 0.45% 0.29% -10.77%
2018 0.26% 0.26% 0.25% 0.26%
2019 0.24% 0.15% 0.16% 0.25%
2020 0.26% 0.04% 0.00% 0.06%
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
Berdasarkan Gambar 1.2 terlihat bahwa pertumbuhan Return On Assets
pada bank Panin Dubai Syariah cenderung mengalami penurunan dan fluktuasi
setiap tahunnya. Hal ini di tunjukkan pada tahun 2013 mengalami penurunan pada
triwulan ke-empat sebesar 1.03% sampai dengan tahun 2016 terjadi penurunan
terjadi pada triwulan ke I sebesar -0,20%. Kemudian pada tahun 2017 menurun
drastis pada triwulan ke-4 sebesar -10,77%. Hal ini yang menunjukkan bahwa
ROA pada Bank Panin Dubai Syariah cenderung tidak sehat, dilihat dari total
return on assets per-triwulan mengalami fluktuasi, dimana kenaikan terjadi pada
triwulan pertama pada tahun 2013 selanjutnya ROA mengalami fluktuasi. Hal ini
terjadi dikarenakan adanya kinerja yang kurang bagus serta adanya kenaikan
beban operasional yang lebih tinggi dibanding dengan pendapatan setelah
distribusi bagi hasil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ROA pada bank terdiri dari faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi
profitabilitas bank Panin Dubai Syariah yaitu untuk menghitung pembiayaan
bermasalah ialah Non Performing Financing. Untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan bank dalam membayar kembali pembayaran dana yang dilakukan
deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas
ialah Financing to Deposit Ratio. Untuk mengukur efisiensi dan kemampuan bank
dalam melakukan kegiatan operasinya ialah Biaya Operasional dan Pendapatan
Operasional. Untuk mengukur kecukupan modal minimum yang
memperhitungkan risiko pasar ialah Capital Adequacy Ratio. Faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi ROA pada bank ialah inflasi merupakan naiknya harga
komoditi secara umum yang disebabkan tidak sinkronnya antara program system
pengadaan komoditi dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat.
Menurut Munir pada perbankan syariah di Indonesia yang menyatakan
bahwa NPF berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA sedangkan FDR
dan CAR tidak berpengaruh terhadap ROA. (misbahul,2018) Penelitian lain
dilakukan oleh Wardana yang menyatakan bahwa CAR, FDR, dan NPF tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA sedangkan BOPO dan SIZE berpengaruh
negatif signifikan terhadap ROA.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, serta penelitian yang
sudah dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk
mengangkat permasalahan serta meneliti faktor yang mempengaruhi return on
assets, Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “
Pengaruh Financing to Deposit Ratio, Non Performing Finance, Capital
Adequacy Ratio, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional, dan Inflasi
Terhadap Return On Assets Bank Panin Dubai Syariah Periode 2013-2020”
LANDASAN TEORI
Bank Syariah
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar
mekanisme ekonomi disektor rill melalui aktivitas kegiatan usaha (investasi atau
jual beli) berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum
Islam antara Bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan
kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai- nilai
syariah. (Ascarya,2011)
Return On Assets
Return On Assets (ROA) adalah suatu sistem yang digunakan untuk
mengukur kinerja dan efektivitas perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang menghubungkan laba sesudah
pajak dan total aset, semakin besat ROA menunjukkan kinerja suatu perusahaan
semakin membaik yang di sebabkan oleh tingkat pengembalian (return) yang
semakin besar. (Siamat Dahlan,2002)
Financing to Deposit Ratio
Financing to Deposit Ratio (FDR) mengacu pada rasio seluruh
pembiayaan yang disediakan oleh bank dengan dana yang diterima oleh bank.
Rasio FDR yang tertinggi mengindikasikan bahwa tingkat likuiditas bank rendah
yang memperngaruhi tingkat profitabilitas suatu bank. Jadi Rasio FDR
berdampak positif pada tingkat profitabilitas. Dengan tingginya FDR maka
peningkatan penyaluran dana digunakan untuk pembiayaan yang semakin besar
dengan berbagai macam metode pembiayaan yang dapat digunakan untuk
meningkat tingkat profitabilitas suatu Bank Syariah. (Binti Nur Asiyah,2014)
Non Performing Financing
NPF ialah pembiayaan bermasalah dalam suatu bank. Pembiayaan bermasalah
ini dimana kondisi dari pembiayaan itu sendiri terdapat idevisiasi iatas iterms
iiof ilending iyang idisepakati pada ipemba,yaran ikembali ipembia,yaan itu
sebagai akibatnya iterjadi iketerlambatan, dibutuhkan itindakan iyuridis, atau
ididuga terdapat ikemu,ngkinan potensial loss. Pada resiko ini dapat terjadi
dampak dari kenihilan atau nasabah yang merasa tidak mampu mengembalikan
total pinjaman bank berikut dengan bagi hasilnya sesuaii jangka waktu yang
ditentukan bank. (evi setianingsih, 2020)
Capital Adequacy Ratio
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh
seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat
berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari dana modal bank itu
sendiri, di samping memperoleh dana-dana dan sumber diluar bank, seperti dana
masyarakat, pinjaman dan lain-lain. (Lukman Dendawijaya,2009)
BOPO
Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional yaitu rasio perbandingan antara
biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya operasi digunakan
untuk mengukur tingkat dan distribusi biaya bank dalam melakukan kegiatan
operasionalnya. Keberhasilan bank didasarkan pada penilaian kuantitatif
terhadap rentabilitas bank dapat diukur dengan menggunakan rasio biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Menurut efisiensi bank dapat
mempengaruhi kinerja bank, yakni untuk menunjukkan apakah bank tersebut
telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna, berhasil dan
efisien.(Anggi Praditasari,2017)
Inflasi
Secara generiki inflasi berarti peningkatan harga secara umum yang didasari
oleh barang atau komoditas dan jasa dalam jangka waktu tertentu. Inflasi
dianggap sebagaii isebuah ifenomena finansial lantaran terjadi ipenurunan
inilai dari suatui iunit iperhitungan finansial yang menyeluruh menurut nilai
dari unit perhitungan finansial terhadap komoditas dan jasa. (adiwarman, 2006)
Penelitian Terdahulu
Berikut merupakan penelitian terdahulu yang membahas mengenai
Profitabilitas:
Tabel 2.6
Penelitian Terdahulu
No Nama, Tahun Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Desi marilin, Pengaruh Inflasi, Suku Hasil uji F menunjukkan Variabel X : Variabel X :
dan Bunga, Nilai Tukar bahwasecara simultan Inflasi Suku bunga, nilai
rohmawati Valas dan Jumlah variabel independen Variabel y : tukar dan jumlah
kusumaningty Uang Beredar mempengaruhi ROA. profitabilitas uang beredar
as (2012) Terhadap Profitabilitas Sedangkan hasil uji t
pada Perbankan menunjukkan
Syariah Di Indonesia bahwavariabel inflasi
Periode 2005-2009. tidak berpengaruh
signifikan terhadap
ROA.

2 Syamsurizal Pengaruh CAR,NPF Variabel CAR dan NPF Variabel X: Objek:


(2016) DAN BOPO Terhadap secara parsial memiliki CAR,NPF dan Bank umum
ROA pada BUS yang pengaruh yang BOPO Syariah
terdaftar di Indonesia. signifikan positif
terhadap ROA,
sedangkan variabel
BOPO berpengaruh
signifikan negatif
terhadap ROA.
3 Zahwa dan sri Analisis Pengaruh Secaraparsial Variabel X: Objek:
murni(2021) Faktor Fundamental menunjukan bahwa CAR, NPF, BUS
Terhadap Profitabilitas CAR tidak berpengaruh FDR, BOPO
Perbnkan Syariah di signifikan terhadap dan Inflasi
Indonesia (periode ROA, NPF berpengaruh
2016-2020) negatif signifikan
terhadap ROA, FDR
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
ROA, BOPO tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROA dan
Inflasi tidak
berpengaruh signifikan
terhadap ROA. Uji
Simultan menunjukan
bahwa CAR, NPF, FDR,
BOPO dan Inflasi secara
bersamasama
berpengaruh signifikan
terhadap ROA
4 Abdul karim Analisis CAR, BOPO, CAR tidak berpengaruh Variabel X: Variabel X:
dan fifi NPF, FDR, NOM dan terhadap ROA pada CAR, NPF, NOM dan DPK
hanafia(2020) DPK Terhadap BUS, CAR berpengaruh BOPO dan
Profitabilitas pada positif terhadap ROA FDR
Bank Syariah Di pada BPRS, BOPO
Indonesia berpengaruh negatif
terhadap ROA pada
BUS dan BPRS, NPF
berpengaruh positif
terhadap ROA pada
BUS, NPF berpengaruh
negatif terhadap ROA
pada BPRS, FDR tidak
berpengaruh terhadap
ROA pada BUS, FDR
berpengaruh negatif
terhadap ROA pada
BPRS, NOM
berpengaruh positif
terhadap ROA pada
BUS, NOM tidak
berpengaruh terhadap
ROA , DPK tidak
berpengaruh terhadap
ROA pada BUS .
5 Indra, endah, Pengaruh CAR, NPF, uji t menunjukan bahwa Variabel X: Objek :
dan FDR dan BOPO variabel CAR tidak CAR, NPF, Bank Syariah
budi(2020) terhadap Profitabilitas berpengaruh signifikan FDR dan Bukopin
pada Bank Syariah Terhadap Profitabilitas BOPO
Bukopin Periode (ROA), Variabel NPF
2012-2018. berpengaruh negatif dan
Signifikan Terhadap
Profitabilitas (ROA),
Variabel FDR tidak
berpengaruh signifikan
Terhadap Profitabilitas
(ROA) dan BOPO tidak
berpengaruh signifikan
Terhadap Profitabilitas
(ROA). Hasil penelitian
ini menggunakan Uji F
menunjukan bahwa
variabel CAR, NPF,
FDR, dan BOPO Secara
bersama-sama
berpengaruh negatif dan
Signifikan terhadap
Profitabilitas (ROA)
dilihat dari nilai
signifikasi sebesar
0,002810.
6 Hendrawan, Analisis Pengaruh variabel BOPO dan Variabel X: Objek:
anita dan Kinerja Keuangan dan Inflasi berpengaruh CAR, NPF, BUS
riana (2020) Inflasi Terhadap terhadap ROA BOPO dan
Profitabilitas Bank sedangkan variabel Inflasi
Umum Syariah Di CAR dan NPF tidak
Indonesia tahun 2014- berpengaruh terhadap
2018 ROA. Manfaat
penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh
antar variabel terhadap
variabel ROA.
7 Novita Analisis Pengaruh Pembiayaanmurabahah, Variabel X: Variabel X:
Primadita Murabahah, mudharabah,dan FDR, NPF dan Mudharabah,
(2020) Mudharabah, musyarakah tidak BOPO musyarakah, dan
Musyarakah, FDR, berpengaruh dalam murabahah
NPF dan BOPO waktu singkat
Terhadap Kinerja jangka waktu terhadap
Perbankan Syariah ROA, sedangkan dalam
tahun 2011-2020 jangka panjang hanya
variabel pembiayaan
mudharabah yang
memiliki.berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap tingkat 10%
terhadap ROA BUS,
untuk murabahah dan
Variabel pembiayaan
musyarakah tidak
berpengaruh terhadap
ROA tidak berpengaruh
dalam jangka panjang
ketentuan. Variabel NPF
dan BOPO memiliki
pengaruh jangka pendek
terhadap ROA
sedangkan FDR
memilikitidak
berpengaruh pada ROA
dalam jangka pendek.
Dalam jangka panjang,
variabel FDR, NPF, dan
BOPO berpengaruh
terhadap ROA
8 Yulvista, Pengaruh Makro inflasi, suku bunga, Variabel X: Objek : BPRS
diyah dan Ekonomi dan Mikro KPMM, dan NPF tidak BOPO, FDR,
putri(2021) Ekonomi Terhadap berpengaruh terhadap NPF
Profitabilitas Pada profitabilitas, sedangkan
BPR Syariah di FDR dan BOPO
Indonesia berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas
pada BPRS.
9 Raden Hario, Pengaruh NPF, CAR NPF memengaruhi Variabel X: Objek : BUS
Fitri, dan FDR Terhadap secara negatif terhadap CAR, NPF dan
Prima(2021) Profitabilitas BUS di Profitabilitas, dan CAR FDR
Indonesia memengaruhi secara
positif terhadap
Profitabilitas, untuk
FDR tidak memiliki
pengaruh terhadap
profitabilitas. Dan
secara simultan, NPF,
CAR, dan FDR turut
mempengaruhi
Profitabilitas secara
bersamaan
10 Chavia, Pengaruh FDR, NPF, variabel NPF, FDR, Variabel X: Objek:
diharpi dan CAR dan BOPO CAR dan NPF, FDR, BUS
ruhadi(2022) Terhadap Profitabilitas BOPO berpengaruh CAR dan
BUS di Indonesia signifikan terhadap BOPO
ROA secara bersamaan,
dengan nilai signifikansi
0,00000. Bagian
dari hasil pengujian
menunjukkan bahwa
variabel FDR tidak
berpengaruh terhadap
ROA, sedangkan NPF,
CAR, dan BOPO
variabel berpengaruh
signifikan terhadap
ROA.

Kerangka Konseptual
Berdasarkan rumusan masalah,landasan teori dan diperkuat oleh kajian peneliti
terdahulu terdapat pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung antara variabel
independen (X) yaitu Non Performing Financing, Financing to deposit ratio, Beban
Operasional dan Pendapatan Operasional, dan Inflasi terhadap variabel (Y) yaitu Return
On Assets. Maka dapat digambarkan dalam kerangka konseptual sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

FDR ( X 1 ¿
NPF
(X ¿ ¿2)¿
CAR (X 3) Profitabilitas
(ROA)
BOPO ( X 4 )
INFLASI (X 5)

Merode Penelitian
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
digunakan karena data yang digunakan dalam bentuk angka dan akan dianalisis Jenis
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif
(hubungan). Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian asosiatif karena
menunjukkan hubungan antar variabel.
Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah Laporan yang
dipublikasikan Bank Panin Dubai Syariah. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini ialah nonprobability sampling, karena dalam penelitian ini pengambilan
sampelnya tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan jenis teknik nonprobability
sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah sampling jenuh, dimana peneliti
dalam hal ini memiliki kriteria tertentu dalam mempertimbangkan berdasarkan tujuan
penelitian ataupun permasalahan yang ada. Sampel dalam penelitian ini yaitu laporan
keuangan Bank Panin Dubai Syariah pada periode tahun 2013-2020 yang disajikan
dalam bentuk triwulan.
Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukuran
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini aialah data sekunder. Data
sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini ialah berupa laporan keuangan triwulan
Bank Panin Dubai Syariah tahun 2013 hingga tahun 2020 yang diperoleh melalui data
resmi dari Bank Panin Dubai Syariah.
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independent dan
variabel dependen. Variabel independent dalam penelitian ini ialah Financing to
Deposit Ratio, Non Perfornming Financing, Capital Adequacy Ratio, Biaya
Operasional dan Inflasi. Dan variabel dependen dalam penelitian ini ialah Return On
Assets.

Metode Analisis Data


Uji Multikolinearitas
Berikut merupakan hasil uji multikolinearitas:
Tabel 4.2
Uji Multikolinearitas
Analisis Regresi Linier Berganda
Bank Panin Dubai Syariah

Variabel Tollerance VIF


FDR 0,927 1,078
NPF 0,268 3,726
CAR 0,709 1,410
BOPO 0,482 2,073
Inflasi 0,421 2,377
Sumber: hasil uji SPSS 17( data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.2 hasil uji multikolinearitas menunjukan nilai
Tollerance pada setiap variabel <0,1 dan nilai VIF <10 maka kesimpulan
yang diperoleh yakni tidak terjadi kondisi multikolinearitas atau antar
variabel predictor saling bebas atau independen.
Regresi Linier Berganda
Model Regresi
Berikut merupakan hasil analisis regresi linier berganda:

Tabel 4.3
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Bank Panin Dubai Syariah

Variabel Koefisien parameter


regresi
Konstanta 9,166
FDR 2,071
NPF 0,002
CAR -0,003
BOPO -0,088
INFLASI -0,104
Sumber: Hasil Uji SPSS 17( data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.3 maka model regresi yang diperoleh ialah sebagai
berikut:

Y = 9, 166 + 2,071 X 1 + 0,002𝑋2 – 0,003𝑋3 – 0,088𝑋4 – 0,104𝑋5 + е


Keterangan:
Y : Return On Assets
𝑋1 : Financing to Deposit Ratio
𝑋2 :Non Performing Financing
𝑋3 :Capital Adequacy Ratio
𝑋4 : Beban Operasional dan Pendapatan Operasional
𝑋5 :inflasi
Persamaan model regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai
konstanta diperoleh sebesar 9,166, menunjukkan bahwa apabila FDR,
NPF, CAR, BOPO, dan Inflasi yang bernilai nol satuan, maka nilai
Return On Assets adalah sebesar 9,166. Koefisien regresi CAR,
BOPO dan Inflasi memiliki nilai negatif masing-masing sebesar -
0,003, -0,088, -0,104 jika diartikan apabila masing-masing dari CAR,
BOPO dan Inflasi naik satu satuan maka akan terjadi penurunan di
Return On Assets sebesar koefisien parameter tiap variabel prediktor
dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti dalam penelitian ini.
Sedangkan Koefisien regresi dari FDR dan NPF memiliki pengaruh
positif terhadap Return 3On Assets yang berarti setiap kenaikan satu
satuan maka akan meningkatkan nilai return on assets sebesar 2,071
dan 0,002 dengan asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti dalam
penelitian ini.

Kebaikan model
Berikut hasil koefisien determinasi pada tabel model summary:
Tabel 4.4
Uji Koefisien Determinasi
Bank Panin Dubai Syariah

Unstandardlized Residual Sig.


Regresi 0,982
Sumber: hasil uji SPSS 17 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.4 dari nilai koefisien determin asi


yaitu sebesar 0,982 atau 98,2%, artinya bahwa kemampuan
variabel prediktor dalam mempengaruhi variabel respon sebesar
98,2%. Sedangkan sisanya sebesar 1,8% dipengaruhi oleh variabel
yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
Uji Serentak
Berikut hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Uji Serentak Koefisien Parameter
Analisis Regresi Linier Berganda

Model F-hitung F-tabel Sig.


Regresi 340,359 2,57 0,000
Sumber: hasil uji SPSS 17 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui nilai F hit sebesar 340,359 dan


nilai F tabel sebesar 2,57. Pada F tabel dengan tingkat signifikansi (α) =
5%, df = n – k atau 27 maka diketahui F tabel . Nilai F hit 340,359> F tabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat variabel X yang
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel Return On Assets.
Keputusan tolak H 0 juga dapat dilihat dari nilai p-value sebesar 0,000
< nilai signifikansi 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa paling tidak
terdapat salah satu diantara variabel prediktor yang berpengaruh secara
signifikan terhadap Return On Assets Bank Panin Dubai Syariah.
Uji Parsial
Tabel 4.6
Uji Parsial Koefisien Parameter
Analisis Regresi Linier Berganda

variabel T-hitung T-tabel Sig.


FDR 0,007 2,06 0,994
NPF 0,029 2,06 0,977
CAR -0,201 2,06 0,842
BOPO -29,834 2,06 0,000
INFLASI -2,622 2,06 0,014
Sumber: hasil uji SPSS 17(data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5 nilai t-tabel dengan taraf signifikansi (α)


sebesar 5% maka nilai t(n-k-1) sebesar 2,06, maka dapat dijelaskan bahwa
hasl uji parsial dari BOPO dan Inflasi nilai mutlak t hitung lebih dari ttabel.
Hal itu berarti BOPO dan Inflasi berpengaruh secara signifikan
terhadap ROA. Sedangkan untuk nilai signifikansi dari kedua variabel
tersebut kurang dari 0,05 yang artinya berpengaruh secara signifikan.
sehingga kesimpulan yang diperoleh adalah tolak H0 dan terima H1 yaitu
BOPO dan Inflasi berpengaruh secara signifikan terhadap ROA Bank
Panin Syariah.

Asumsi Klasik Residual


Uji Heterokedastisitas
Berikut hasil heterokedastsitas menggunakan uji gletser:
Tabel 4.7
Uji Asumsi Heterokedastisitas
Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel Sig.
FDR 0,994
NPF 0,977
CAR 0,842
BOPO 0,000
Inflasi 0,14
Sumber: hasil uji SPSS 17(data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 hasil uji heterokedastisitas menggunakan
uji gletser menunjukkan nilai signifikansi dari variabel FDR sebesar
0,994, NPF sebesar 0,997, CAR sebesar 0,842, BOPO sebesar 0,000,
Inflasi sebesar 0,14, lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas, sehingga asumsi identik terpenuhi.
Uji Autokorelasi
Berikut hasil autokorelasi menggunakan Durbin Watson :
Tabel 4.8
Uji Asumsi Autokorelasi
Analisis Regresi Linier Berganda

Model Durbin-Watson

regresi 0,745
Sumber: hasil uji SPSS 17(data diolah
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada
periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1
(sebelumnya. Nilai Durbin Watson sebesar 0,745 yang berarti nilai
Durbin Watson berada diantara -2 sampai +2, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi pada penelitian ini.
Uji Normalitas
Berikut hasil one sampel Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.9
Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov
Analisis Regresi Linier Berganda

Unstandardlizerd Residual Sig.


Regresi 0,480
Sumber: hasil uji SPSS 17 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.9 hasil uji normalitas One Sample
Kolmogorov-SmirnovTest diketahui nilai signifikansi residual
diperoleh sebesar 0,480 yang artinya nilai signifikansi residual
lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa nilai residual telah berdistribusi normal karena nilai sig.
melebihi taraf signifikan.
Hasil dan Pembahasan
Pengaruh Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing,
Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional dan Pendapatan
Operasional, dan Inflasi secara serentak terhadap Return On Assets
Berdasarkan hasil Uji F yang telah dilakukan pada Bank Panin
Dubai Syariah maka dapat diketahui bahwa diantara variabel FDR, NPF,
CAR, BOPO, dan Inflasi ditunjukkan dengan F hit lebih besar dari F tabel
atau taraf sigbifikansi F lebih kecil dibandingkan nilai taraf signifikan
0,05. Kesimpulan yakni H 1 diterima. Maknanya setidaknya terdapat salah
satu variabel FDR, NPF, CAR, BOPO, dan Inflasi yang berpengaruh
secara signifikan terhadap Return On Assets Bank Panin Dubai Syariah.

Pengaruh FDR terhadap Return On Assets pada bank Panin Dubai


Syariah
Berdasarkan hasil Analisa data yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa FDR mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Return On Assets Bank Panin Dubai Syariah periode 2013-2020. Variabel
FDR memiliki tanda koefisien regresi bernilai positif, hal tersebut
diartikan FDR mempengaruhi profitabilitas. Artinya FDR meningkat maka
ROA meningkat.
Hasil penelitian ini didukung dengan teori oleh Dendawijaya, FDR
menyatakan seberapa jauh bank dalam membayar kembali penarikan dana
yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang
diberikan sebagai sumber likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini
disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan oleh bank untuk
membiayai pembiayaan.
Hal ini berbanding terbalik dengan teori yang dijelaskan oleh
Rahardja, FDR yang tinggi menunjukkan bahwa satu bank meminjamkan
seluruh dananya atau menjadi tidak likuid. Rasio yang tinggi menunjukkan
bahwa bank meminjamkan seluruh dananya atau relatif tidak likuid.
Sebaliknya rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan
kelebihan kapasitas dana yang siap untuk dipinjamkan.
Perbedaan ini disebabkan karena tingkat FDR bank Syariah ini
tidak terlepas dari karakteristik utama Bank Panin Dubai Syariah yang
senantiasa mengaitkan kegiatan perbankan dengan aktivitas sektor riil.
Selain itu FDR pada Bank Panin Dubai Syariah digunakan untuk
menyatakan seberapa jauh bank dalam membayar kembali penarikan dana
dan mengandalkan pembiayaan yang diberikan tersebut sebagai sumber
likuiditas.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Zahwa, Srimurni, dan Ivonne yang menyatakan bahwa FDR tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Sama halnya penelitian
yang dilakukan oleh Abdul Karim dan Fifi yang menyatakan bahwa FDR
tidak berpengaruh terhadap ROA.
Melalui pemaparan di atas, dapat dipahami bahwa FDR dalam
suatu bank digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank
dalam memenuhi permintaan pembiayaan yang diajukan tanpa terjadi
penangguhan. Sehingga semakin tinggi angka FDR suatu bank, berarti
digambarkan sebagai bank yang kurang likuid dibanding dengan bank
yang mempunyai angka rasio lebih kecil. Sebaliknya semakin rendah FDR
menunjukkan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit.
Dengan demikian memang nilai FDR dapat memberikan indikasi semakin
rendahnya likuiditas bank terutama Bank Panin Dubai Syariah, begitupun
sebaliknya jika nilai FDR rendah maka dapat memberikan indikasi
tingginya likuiditas pada bank Panin Dubai Syariah.
Pengaruh NPF terhadap Return On Assets pada Bank Panin Dubai
Syariah
Salah satu sumber keuntungan bank syariah yaitu keuntungan yang
diperoleh dari proses pembiayaan. Namun pembiayaan juga berisiko
terjadinya masalah atau pembiayaan yang macet. Nilai NPF yang tinggi
akan mengakibatkan turunnya ROA atau keuntungan perbankan.
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian data, bahwa Non Performing
Financing berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Profitabilitas
(Return on Asset) Pada Bank Panin Dubai Syariah. Hal ini dapat diartikan
Non Performing Financing menurun maka semakin meningkat Return on
Asset (ROA) Bank Panin Dubai Syariah.
Hasil penelitian ini didukung dengan teorinya Dahlan yang
menegaskan bahwa semakin besar tingkat NPF ini menunjukkan bahwa
bank tersebut tidak professional dalam pengelolaan pembiayaannya,
sekaligus memberikan indikasi bahwa tingkat risiko atas pemberian
pembiayaan pada bank tersebut cukup tinggi searah dengan tingginya NPF
yang dihadapi bank. Jadi, semakin tinggi NPF berarti semakin keuntungan
bank sehingga bank kurang likuid jika dibandingkan dengan bank yang
nilai rasionya lebih rendah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hendrawan,
Anita,dkk bahwa NPF tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA.
hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian dari Yulvista, diyah, dkk
yang menyatakan bahwa NPF todak berpengaruh terhadap ROA.
Rasio Non Performing Financing disimpulkan tidak memiliki
pengaruh terhadap ROA hal ini disebabkan karena semakin buruk
pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan akan berakibat pada jumlah
pembiayaan bermasalah yang semakin tinggi, oleh karena itu bank harus
menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga
berpengaruh terhadap penurunan laba (ROA) yang diperoleh bank. Dalam
penelitian ini Non Performing Financing tidak memiliki pengaruh
terhadap ROA dikarenakan meningkatnya pembiayaan bermasalah maka
bank cenderung enggan untuk menyalurkan pembiayaan, karena bank
harus menyimpan dana untuk menyiapkan cadangan. Oleh karena itu,
bank akan cenderung lebih berhatihati dalam menyalurkan dana
pembiayaan.
Keuntungan akan diperoleh jika melakukan pembiayaan dengan
hati-hati sebaliknya risiko pembiayaan terjadi apabila pemberian
pembiayaan dilakukan dengan tidak hati-hati. Oleh karena itu, bank akan
cenderung lebih berhati-hati dalam menyalurkan dana pembiayaan. Setiap
perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya karena
semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka kelangsungan
hidup badan usaha.
Pengaruh Capital Adequacy Terhadap Return On Assets pada Bank
Panin Dubai Syariah periode 2013-2020
Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ROA Bank
Panin Dubai Syariah. Hasil dari analisis data menunjukkan nilai CAR
menunjukkan angka yang positif yang berarti setiap kenaikan CAR akan
menaikkan Profitabilitas, sebaliknya jika setiap penurunan CAR maka
akan menurunkan profitabilitas meskipun secara tidak signifikan.
Capital adequacy ratio merupakan rasio kinerja bank untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva
yang mengandung atau menghasilkan resiko. Apabila ketentuan CAR
tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi tingkat kesehatan bank dan akan
mengurangi ekspansi penyaluran dana. Jika nilai CAR tinggi maka bank
tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan
konstribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Luh Putu dan Ni Luh Putu yang menyatakan
bahwa CAR tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas(ROA).
Dengan nilai koefisien regresi yang negatif menunjukkan antara
variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) dengan Profitabilitas (ROA)
memiliki hubungan yang tidak searah. Ini berarti semakin meningkat nilai
Capital Adequacy Ratio (CAR) maka akan diikuti dengan menurunnya
nilai Profitabilitas (ROA) begitupun sebaliknya. Hal ini dikarenakan
semakin tinggi Capital Adequacy Ratio (CAR) menunjukkan kurangnya
kemampuan perbankan dalam melakukan ekspansi usahanya karena
semakin besarnya cadangan modal yang digunakan untuk menutupi risiko
kerugian membuat terhambatnya ekspansi usaha dan pada akhirnya akan
mempengaruhi profitabilitas (ROA) bank tersebut. Keadaan ini seperti
yang dialami oleh Bank Panin Dubai Syariah yang dimana tingginya nilai
Capital Adequacy Ratio (CAR) belum mempengaruhi peningkatan
profitabilitas (ROA) Bank Panin Dubai Syariah.
Maka dari itu manajemen Bank Panin Dubai Syariah diharapkan
memperkuat aspek permodalannya dan mengoptimalkan pemanfaatan
modalnya untuk keperluan yang menghasilkan keuntungan. Akibat dari
tidak memanfaatkan modal pada bank menyebabkan banyak kas yang
menganggur serta tidak memberikan efek penambahan profit pada bank
tersebut. Kemungkinan adanya aturan standar minimal permodalan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia yang sebesar 8%. Menyebabkan bank
berupaya menjaga nilai CAR agar tidak melebihi batas ketentuan yang
ditetapkan Bank Indonesia. Maka dari itu tingginya nilai CAR pada Bank
Panin Dubai Syariah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) bank
tersebut. Apabila CAR pada bank menurun kemungkinan juga belum tentu
akan menurunkan profitabilitas (ROA) bank tersebut.
Pertumbuhan Biaya Operasional Dan Pendapatan Operasional
terhadap Return On Assets pada Bank Panin Dubai Syariah
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian data, bahwa Biaya
Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh
negatif signifikan terhadap profitabilitas Bank Panin Dubai Syariah yang
diproksikan dengan Return On Asset (ROA). Hal ini dapat diartikan Biaya
Operasional Pada Pendapatan Operasional (BOPO) mempengaruhi
profitabilitas Bank Panin Dubai Syariah secara negatif. Artinya semakin
kecil nilai rasionya berarti semakin efisien biaya operasional yang
dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank
dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
Penelitian ini sejalan dengan teorinya Rahardja, yang menyatakan
bahwa BOPO merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Semakin kecil rasio BOPO menunjukkan bahwa bank semakin efisien
dalam kegiatan operasionalnya, sehingga keuntungan yang diperoleh
perbankan dapat meningkat. Demikian juga menurut teori yang dijelaskan
oleh Kasmir, bahwa jika Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) semakin meningkat maka laba yang diperoleh bank akan
mengalami penurunan, dan sebaliknya. Jika Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) menurun maka laba yang diperoleh bank akan
mengalami peningkatan.
Penelitian ini sejalan dengan Wibowo & Syaichu, yang
menyatakan bahwa Biaya operasional yang terlalu tinggi akan
memperkecil keuntungan yang didapat. Sehingga pendapatan akan
berkurang karena untuk menutupi biaya kerugian yang terlalu besar.
Sehingga dalam pengelolaannya harus menekan biaya-biaya yang
dikeluarkan sehingga kemungkinan tidak terjadi adanya pembengkakan
dan mengalami kerugian. Karena biaya operasional sendiri tidak berkaitan
langsung dengan produk-produk akan tetapi biaya operasional sendiri
berkaitan dengan aktifitas operasional dalam kegiatan sehari-hari.
Penelitian ini didukung dengan penelitian Desi Ariyanti, dengan
hasil penelitian BOPO berpengaruh negative dan signifikan terhadap
ROA. Penelitian oleh Widyaningrum, bahwa BOPO berpengaruh negative
dan signifikan terhadap ROA. Namun penelitian ini berbanding terbalik
dengan penelitian. Hal ini disebabkan karena tingkat efisiensi bank dalam
menjalankan operasinya berpengaruh terhadap earning yang dihasilkan
bank yang merupakan aspek yang digunakan untuk mengukurkemampuan
bank dalam meningkatkan keuntungan.
Pengaruh Inflasi Terhadap Return On Assets pada bank Panin Dubai
Syariah periode 2013-2020
Berdasarkan hasil pengujian data, dapat disimpulkan bahwa
variabel inflasi berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas Bank Panin
Dubai Syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan negatif
antara inflasi dan profitabilitas Bank Panin Dubai Syariah . Artinya, setiap
terjadi peningkatan inflasi maka akan menurunkan profitabilitas Bank
Panin Dubai Syariah yang terlihat dari rasio Return on Asset (ROA).
Begitu juga sebaliknya, apabila terjadi penurunan inflasi, maka akan
meningkatkan profitabilitas Bank Panin Dubai Syariah.
Inflasi merupakan suatu keadaan di mana terjadi kenaikan harga
barangbarang dan jasa secara umum dan terus menerus. Hasil penelitian
ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sadono Sukirno dan
Sunariyah bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Artinya, semakin tinggi inflasi maka akan menurunkan profitabilitas bank
yang terlihat dari rasio ROA (Return on Asset).
Sadono Sukirno mengemukakan bahwa inflasi yang meningkat
akan menyebabkan nilai riil tabungan merosot karena masyarakat akan
mempergunakan hartanya untuk mencukupi biaya pengeluaran akibat
naiknya harga-harga barang sehingga akan mempengaruhi profitabilitas
bank. Sunariyah juga mengemukakan bahwa dilihat dari segi konsumen,
inflasi dapat mengakibatkan daya beli konsumen (masyarakat) menurun.
Jika dilihat dari segi perusahaan, inflasi dapat meningkatkan biaya faktor
produksi dan menurunkan profitabilitas perusahaan. Dengan harga jual
yang meningkat sementara daya beli masyarakat menurun, maka produsen
akan enggan untuk menambah modal melalui pengajuan pembiayan di
bank. Hal ini mempengaruhi kegiatan bank dalam menghimpun dan
menyalurkan dana nasabah sehingga berdampak pada menurunnya
profitabilitas bank.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dwijayanthy dan Naomi. Hasil penelitian menunjukan bahwa inflasi
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas. Pembeda dalam
penelitian tersebut adalah penelitian dilakukan pada bank yang tercatat
pada LQ45 di BEI tahun 2003-2007 sementara dalam penelitian ini pada
Bank Syariah Mandiri tahun 2012-2017. Variabel bebas yang digunakan
adalah inflasi, BI rate dan nilai tukar serta variabel terikatnya adalah
profitabilitas.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis penelitian ini diketahui bahwa variabel yang positif dan
tidak signifikan terhadap return on assets ialah FDR, NPF dan CAR.
2. Hasil analisis penelitian ini diketahui bahwa variabel yang negative
dan signifikan terhadap return on assets ialah BOPO dan Inflasi.
B. Saran
1. Bagi Bank
Pihak manajemen bank harus berupaya untuk terus meningkatkan
kemampuanya dalam meningkatkan jumlah nasabahnya, sehingga
untuk kedepannya diharapkan prestasi lembaga Bank Panin Dubai
Syariah dapat lebih berkembang. Pihak manajemen bank juga harus
memperhatikan kondisi keuangan dari perusahaan dan terus
meningkatkan produktivitas sehingga profitabilitas bank juga akan
meningkat. Dilihat dari nilai rasio Return On Assets yang semakin
menurun, maka bank harus memperhatikan pengembalian keuntungan
sesuai dengan yang diharapkan. Nilai rasio Capital Adequacy Ratio
yang mengalami kenaikan dan penurunan dapat mempengaruhi
kestabilan dalam menjalankan kegiatan operasional bank, maka dari itu
bank harus meningkatkan besar nilai Capital Adequacy Ratio agar
tingkat profitabilitas juga meningkat. Selanjutnya nilai rasio
Financing to Deposit Ratio harus diperhatikan agar bank mampu
menyalurkan Dana Pihak Ketiga yang dihimpun oleh bank secara
maksimal. Yang terakhir pihak bank harus menekan nilai rasio Non
Performing Financing, karena nilai NPF yang tinggi menunjukan bank
kurang profesional dalam mengelola pembiayaan.
2. Bagi Akademik
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan
mampu menjadi sebuah dokumen akademik dan referensi bagi pihak
kampus dan digunakan sebagai kepustakaan penelitian pada bidang
Perbankan Syariah, khususnya mengenai faktor yang mempengaruhi
return saham.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian diharapkan dapat
dijadikan sumber referensi dan rujukan pada penelitian selanjutnya dan
menguji kembali variabel rasio keuangan dalam sebuah penelitian yang
belum menunjukkan hasil signifikan disertai dengan pengujian sebuah
variabel yang berbeda dari penelitian sebelumnya yang sekiranya
mempengaruhi Return On Assets.
DAFTAR PUSTAKA
A, S. R. (2020). Metode Riset Penelitian Kuantitatif Penelitian di Bidang
Manajemen, Teknik, Pendidikan dan Eksperimen. Yogyakarta: CV Budi
Utama.
Abdullah, F. (2003). Manajemen Perbankan. Malang: UMM Press.
Agus Eko Sujianto, A. (2009). plikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta : PT
Prestasi Pustaka.
Antonio, M. S. (2001). Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.
Arie, S. I. (2016). nalisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode
Risk Profile, Good Corporate Govermance, Earning dan Capital pada BPR
di Kota Denpasar. Vol 37 No 1. 189.
Arifin, Z. (2009). Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Azkia
Publisher.
Ascarya. (2011). Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT. Jasa Grafindo
Persada.
Asiyah, B. N. (2014). Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: Teras.
BI. (n.d.). BI 7 Day (Reverse) Repo Rate . Retrieved from Bank Indonesia:
www.bi.go.id
Boediono. (2018). Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.
Budhi, W. S. (n.d.). Pengertian, Peranan dan Perkembangan Bank Syariah di
Indonesia. Jurnal Unimus. Vol. 2, No.1, 4-6.
Chavia, d. d. (2022). Pengaruh FDR, NPF, CAR dan BOPO Terhadap
Profitabilitas BUS di Indonesia. JAIEF vol. 2 No 2 .
Dahlan, A. (2012). Bank Syariah. Jogjakarta: FEBI IAIN Purwokerto.
Darmawi, H. (2011). Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dendawijaya, L. (2009). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Dipta, I. D. (2020). Pengaruh Faktor Internali dan Eksternali Terhadap
iProfitabilitas Bank Umum Konvensionali. Yogyakarta: Skripsi tidak
diterbitkan, 8.
Djamil, F. (2012). Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah.
Jakarta: Sinar Grafika.
Erdkhadifa, R. (2009). Statistika. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Negeri IAIN
Tulungagung, 100.
hanafia, A. k. (2020). analisis CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM dan DPK terhadap
Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Manajemen, Vol. 9 no. 1.
hanafia, A. k. (2020). analisis CAR, BOPO, NPF, FDR, NOM dan DPK terhadap
Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Manajemen, Vol. 9 no. 1.
hario, R. (2021). Pengaruh NPF, CAR, dan FDR Terhadap Profitabilitas BUS Di
Indonesia. Jurnal kajian ekonomi Syariah,vol. 5 no. 2.
Hasibuan. (2006). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.
https://kumparan.com/kumparannews/lps-ungkap-penyebab-profitabilitas-bank-
terus-menurun/full.
https://tafsirq.com/topik/al%2Bbaqarah%2B278-279

https://tafsirq.com/topik/al%2Bbaqarah%2B283

https://www,.akseler,an.co.id/bl,og/loan-to-deposit-ratio-adalah/

https://tafsirq.com/topik/al%2Bbaqarah%2B280

httpsi://jonaedi,efe,ndi.blog,spot.com/2,012/10/pembiayaanberm,asa,lah-di-ba,nk-
syar,ia,h_ 2408.htm,l

https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-130

Sumber Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP Tahun 2004

https://quran.kemenag.go.id/sura/102
http://annualreport.id/perusahaan/PT%20BANK%20PANIN%20DUBAI
%20SYARI AH,%20TBK

https://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/mtentangkami

Hendrawan, a. d. (2020). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Inflasi


Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2014-
2018. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Manajemen, Vol. 16 No. 1.
Indonesia, I. B. (2014). Mengelola Bank Syariah . Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Irawan, S. P. (2017). Analisis Faktor Makroekonomi Terhadap Return On Assets
Perbankan Syariah (Studi kasus Bank Mandiri Syariah). Jurnal JII, Vol 2,
No 1, 76.
Ismail. (2016). Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.
Janie, D. N. (2012). Statistik Deskriptif dan Regresi Linier Berganda dengan
SPSS. Semarang: Semarang University Press.
K, M. N. (2015). Pengaruh CAR, NPL, dan BOPO Terhadap Profitabilitas dan
Return Saham pada bank yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013.
Faculty Economics and Bussiness, Departement of Management
University of Sam Ratulangi Manado.
Karim, A. A. (2010). Ekonomi Makro Islam. Jakarta : Rajawali Pers.
Karim, A. A. (2010). Ekonomi Makro Islam. Jakarta : Rajawali Pers.
Karim, A. A. (2010). Ekonomi Makro Islam. Jakarta : Rajawali Pers.
Karim, A. w. (2006). Ekonomi Makro Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada :
Jakarta: Raja Grafindo Persada .
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Luh, L. p. (2015). Pengaruh CAR, BOPO, NPL, dan LDR terhadap Profitabilitas.
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5 No. 4 .
Lukman, D. (2005). Manajemen Perbankan Ed 2. Bogor: Galia Indonesia.
Martino, N. (2010). Metode Penelitisn Kuantiitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Martono, N. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
Sekunder. Jakarta : Rajagrafindo Persada.
Muhamad. (2015). Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Muhammad. (20014). Teknik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin pada
Bank Syari’ah. Yogyakarta: UII Press.
Mukmin, N. L. (n.d.). Pengaruh Pembiayaan Mudharabah, Musyarakah, dan
Murabahah terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2015-
2019 . Jurnal ElGhiroh Vol. XVIII No.02, 210.
Munawir. (2007). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Munir, M. (2018). Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR Terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah di Indonesia. IHTIFAZ. Journal Of Islamic
Economics, Finance and Banking. Vol. 1 No. 1 dan 2.
Muzakki. (2014). Pengaruh CAR, NPF, REO dan FDR Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah. Jurnal Akutansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Perbanas Surabaya, 4.
Naomi, F. D. (2009). Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate dan Nilai Tukar mata
uang terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-2007. jurnal karisma, Vol
3 no 2, 94-95.
Nawari. (2010). Analisis Regresi dengan MS. Excel 2007 dan SPSS 17. Jakarta :
PT Elex Media Komputindo.
Novitasari. (2020). Analisis Pengaruh Murabahah, Mudharabah, Musyarakah,
NPF, FDR, dan BOPO terhadap Kinerja Perbankan Syariah tahun 2011-
2020. journal of Islamic economics finance and banking, vol. 4 no. 2.
OJK. (n.d.). Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Retrieved from otoritas jasa
keuangan: www.ojk.go.id
Peling, I. A. (2018). Pengaruh LDR, NPL, dan BOPO terhadap Profitabilitas pada
PT. BPD Bali tahun 2009-2016Ida . E-Jurnal Manajemen Unud .
Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performint Financing to Deposit Ratio
dan Net Operating Margin terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi
Empiris pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha yang Terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan Periode 2012 Sampai 2018. (2019). jurnal of
economic, business dan enginering vol.I, No. I, 152.
Praditasari, A. (2017). Pengaruh Rasio Risk-Based Bank Rating Terhadap Return
Saham Perusahaan Perbankan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 7.
Prasetyo, P. E. (2009). Fundamental Makro Ekonomi. Yogyakarta: Beta Offset.
Priyatno, D. (2014). SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta: ANDI.
Putongi, I. (2010). Economics: Pengantar Mikroi dan Makro. Jakarta: Mitrai
Wacanai Media.
Rahardja, M. m. (2004). Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter: Kajian
Konsektual Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Rahman, T. (2017). Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan di BPR Artahuda Mandiri Margoyoso Pati. Semarang:
Skripsi Tidak Di Terbitkan.
Rahmawulan, Y. (2008). Perbandingan Faktor Penyebab Timbulnya NPL, dan
NPF Pada Perbankan Syariah dan Konvensional di Indonesia. Jakarta:
PSKTTI-UT.
Rakhman, I. P. (n.d.). Determinan Return On Asset Bank BRI Syariah Periode
2015-2019. Jurnal Maps, 48.
RI, K. A. (2013). Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung : CV. Nur Alam
Semesta.
Riani, W. (2003). Inflasi dan Tinjauanya dalam Persepktif Islam. Kinerja Vol.5
No.1, 57-58.
Rival, V. (2007). Bank And Financial Institute Management. Jakarta: Raja
Grafindo.
Rofiatun, N. F. (2016). Pengaruh Pangsa Pasar dan Indikator Perbankan Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Indonesia. Jurnal Of Islamic
Economics Lariba, Vol. 2, 13.
rohmawati, D. m. (2012). pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang
Beredar Terhadap Profitabilitas pada Perbankan Syariah di Indonesia
periode 2005-2009. Jurnal Akuntansi Vol. 3 No. 2 .
Rosanna, R. d. (2007). Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan SBI Terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2002-2006. Thesis
Magister Manajemen Universitas Diponegoro.
Rustam, B. R. (2013). Manajemen Risiko Perbankan Syariah di Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Setianingsih, E. (2020). nPegaruhi Faktori-Faktori Non Performingi Financing
pada Pembiayaani PT, Bank BRI Syariah Tbk. tahun 2012-2018.
Lampung: Skripsi tidak diterbitkan, 18.
Setianingsih, E. (2020). Pengaruhi iFaktori-iFaktori Non Performingi iFinancing
pada Pembiayaani PT,. Bank BRI Syariah Tbk. Tahun 2012-2018.
Lampung: iSkripsi tidak diterbitkan, 18.
Siamat Dahlan, ,. (. (2002). Manajemen Lembaga Keuangan Ed II. Jakarta:
Lembaga Penerbitan FEUI.
Simorangkir, O. (2003). Analisis Kinerja Keuangan dan Kinerja Keuangan
Perusahaan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sintiya, S. (2018). Analisis Pengaruh BOPO, FDR dan CAR Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode 2012-2016. Skripsi IAIN
Salatiga, 36.
Soemitra, A. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana.
Solihatuni. (2014). Analisis Non Performing Financing (NPF) Bank Umum
Syariah di Indonesia Tahun 2007-2012. Jurnal Ekonomii Pembangunan,
Vol 12 No.1, 58.
Sri, Z. d. (2021). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah Di Indonesia periode 2016-2020. Jurnal EMBA Vol. 9
no. 4.
Sri, Z. d. (2021). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah Di Indonesia periode 2016-2020. Jurnal EMBA Vol. 9
no. 4 .
Sriwahyuni, L. (2020). Pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional
(BOPO), Financing To Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing
Financing (NPF) Terhadap Return On Asset (ROA) pada Bank BRI
Syariah. thesis, 3.
Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Sukirno, S. (2001). Pengantar Teori Ekonomi makro. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sukirno, S. (2003). Teori Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: PT Raja
GrafindoPersada.
Sunariyah. (1997). Pengantar Pengetahuan Pasar modal. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Sunyoto. (2007). Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat . Yogyakarta: Amara
Books.
Suyono, F. R. (2019). Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performint
Financing to Deposit Ratio dan Net Operating Margin terhadap
Profitabilitas Bank Syariah (Studi Empiris pada Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha yang Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Periode 2012
Sampai 2018. jurnal economic, business and enginering Vol. I, No. I, 152.
syaichu, E. w. (2013). Analisis pengaruh suku bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Journal of Management, Vol. 2 No.
2.
Syaichu, E. W. (2013). Analisis pengaruh suku bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF
terhadap Profitabilitas Bank syariah. Diponegoro journal of management.
Vol 2. No 2, 4.
Syamsurizal. (2016). Pengaruh CAR,NPF DAN BOPO Terhadap ROA pada BUS
yang terdaftar di Indonesia. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, vol 19
no 2.
Taswan. (2010). Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Yogyakarta.
Veithzal, V. R. (2008). Islamic Financial Management. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Wahasusmiah, R. D. (2018). Metode RGEC : Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Pada Perusahaan Perbankan Syariah. Jurnal Radenfatah. Vol 04 No.02 ,
176.
Wahyu, D. d. (2017). Analisis Pengaruh NPF, CAR, FDR dan BOPO Terhadap
Profitabilitas (studi kasus bank Victoria Syariah periode 2011-2016).
Multiplier vol. 1 no. 2, 107.
Wardana, R. I. (2015). Analisis Pengaruh CAR, FDR, NPF, BOPO dan Size
Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Skripsi
Universitas Diponegoro Semarang, 45.
Widyaningrum, L. (2015). Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan OER Terhadap roa
pada bank pembiayaan rakyat Syariah di Indonesia periode januari 2009-
2014. LIPJPHKI, Vol. 2 No. 12, 22.
Yulizar, N. (2020). Pengaruh Inflasii, BI Rate dan Pertumbuhani Ekonomii
Terhadap Laba Bank Umum Syariahi di Indonesia Periode 2010-2019.
Medan: Skripsi tidak diterbitkan.
Yulvista, d. (2021). Pengaruh Makro Ekonomi dan Mikro Ekonomi Terhadap
Profitabilitas pada BPR Syariah Di Indonesia. BMAJ, Vol. 4 No. 2.
Yulvista, D. d. (2021). Pengaruh Makro Ekonomi dan Mikro Ekonomi Terhadap
Profitabilitas pada BPRS di Indonesia. , Business Management Analysis
Journal, Vol. 4 No. 2.

Anda mungkin juga menyukai