Abstrak
Tujuan didirikannya sebuah perusahaan ialah untuk memperoleh profit.
Kemampuan bank dalam menghasilkan laba dapat menjadi tolak ukur
kinerja perbankan tersebut, dapat dilihat dari tingkat rasio profitabilitas.
Semakin tinggi profitabilitas bank, maka semakin baik pula kinerja
keuangan bank tersebut. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur
kinerja profitabilitas atau rentabilitas adalah Return On Equity (ROE) dan
Return On Asset (ROA). ROE menunjukkan kemampuan manajemen bank
dalam mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan net income,
sedangkan ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam
menghasilkan income dari pengelolaan aset yang dimiliki. Berdasarkan
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) ini
memfokuskan pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh
pendapatan dalam operasi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel FDR, NPF, CAR, BOPO dan
Inflasi terhadap ROA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan jenis penelitian asosiatif. Data yang digunakan penelitian ini ialah
data sekunder dan laporan keuangan bank Panin Dubai Syariah periode
2013-2020. Analisa data untuk menentukan hipotesis penelitian pada
penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, yang terdiri
dari uji multikolinearitas, model regresi linier berganda, uji kebaikan
model, uji F, Uji T, dan Uji Asumsi Klasik kemudian data diolah dengan
menggunakan software SPSS 17. Hasil analisis serentak antara variabel
FDR, NPF, CAR, BOPO dan Inflasi paling tidak terdapat salah satu
variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets,
variabel FDR, NPF, dan CAR berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Return On Assets, variabel BOPO dan Inflasi berpengaruh
negative dan signifikan terhadap Return On Assets.
ROA (%)
tahun triwulan I triwulan II triwulan III triwulan IV
2013 2.72% 2.34% 2.18% 1.03%
2014 1.45% 1.64% 1.82% 1.99%
2015 1.56% 1.22% 1.13% 1.14%
2016 0.20% 0.36% 0.42% 0.37%
2017 0.80% 0.45% 0.29% -10.77%
2018 0.26% 0.26% 0.25% 0.26%
2019 0.24% 0.15% 0.16% 0.25%
2020 0.26% 0.04% 0.00% 0.06%
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan, 2021
Berdasarkan Gambar 1.2 terlihat bahwa pertumbuhan Return On Assets
pada bank Panin Dubai Syariah cenderung mengalami penurunan dan fluktuasi
setiap tahunnya. Hal ini di tunjukkan pada tahun 2013 mengalami penurunan pada
triwulan ke-empat sebesar 1.03% sampai dengan tahun 2016 terjadi penurunan
terjadi pada triwulan ke I sebesar -0,20%. Kemudian pada tahun 2017 menurun
drastis pada triwulan ke-4 sebesar -10,77%. Hal ini yang menunjukkan bahwa
ROA pada Bank Panin Dubai Syariah cenderung tidak sehat, dilihat dari total
return on assets per-triwulan mengalami fluktuasi, dimana kenaikan terjadi pada
triwulan pertama pada tahun 2013 selanjutnya ROA mengalami fluktuasi. Hal ini
terjadi dikarenakan adanya kinerja yang kurang bagus serta adanya kenaikan
beban operasional yang lebih tinggi dibanding dengan pendapatan setelah
distribusi bagi hasil.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ROA pada bank terdiri dari faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dapat mempengaruhi
profitabilitas bank Panin Dubai Syariah yaitu untuk menghitung pembiayaan
bermasalah ialah Non Performing Financing. Untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan bank dalam membayar kembali pembayaran dana yang dilakukan
deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas
ialah Financing to Deposit Ratio. Untuk mengukur efisiensi dan kemampuan bank
dalam melakukan kegiatan operasinya ialah Biaya Operasional dan Pendapatan
Operasional. Untuk mengukur kecukupan modal minimum yang
memperhitungkan risiko pasar ialah Capital Adequacy Ratio. Faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi ROA pada bank ialah inflasi merupakan naiknya harga
komoditi secara umum yang disebabkan tidak sinkronnya antara program system
pengadaan komoditi dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat.
Menurut Munir pada perbankan syariah di Indonesia yang menyatakan
bahwa NPF berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA sedangkan FDR
dan CAR tidak berpengaruh terhadap ROA. (misbahul,2018) Penelitian lain
dilakukan oleh Wardana yang menyatakan bahwa CAR, FDR, dan NPF tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA sedangkan BOPO dan SIZE berpengaruh
negatif signifikan terhadap ROA.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, serta penelitian yang
sudah dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk
mengangkat permasalahan serta meneliti faktor yang mempengaruhi return on
assets, Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “
Pengaruh Financing to Deposit Ratio, Non Performing Finance, Capital
Adequacy Ratio, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional, dan Inflasi
Terhadap Return On Assets Bank Panin Dubai Syariah Periode 2013-2020”
LANDASAN TEORI
Bank Syariah
Bank syariah adalah lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar
mekanisme ekonomi disektor rill melalui aktivitas kegiatan usaha (investasi atau
jual beli) berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum
Islam antara Bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan
kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan nilai- nilai
syariah. (Ascarya,2011)
Return On Assets
Return On Assets (ROA) adalah suatu sistem yang digunakan untuk
mengukur kinerja dan efektivitas perusahaan dalam memperoleh keuntungan.
Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang menghubungkan laba sesudah
pajak dan total aset, semakin besat ROA menunjukkan kinerja suatu perusahaan
semakin membaik yang di sebabkan oleh tingkat pengembalian (return) yang
semakin besar. (Siamat Dahlan,2002)
Financing to Deposit Ratio
Financing to Deposit Ratio (FDR) mengacu pada rasio seluruh
pembiayaan yang disediakan oleh bank dengan dana yang diterima oleh bank.
Rasio FDR yang tertinggi mengindikasikan bahwa tingkat likuiditas bank rendah
yang memperngaruhi tingkat profitabilitas suatu bank. Jadi Rasio FDR
berdampak positif pada tingkat profitabilitas. Dengan tingginya FDR maka
peningkatan penyaluran dana digunakan untuk pembiayaan yang semakin besar
dengan berbagai macam metode pembiayaan yang dapat digunakan untuk
meningkat tingkat profitabilitas suatu Bank Syariah. (Binti Nur Asiyah,2014)
Non Performing Financing
NPF ialah pembiayaan bermasalah dalam suatu bank. Pembiayaan bermasalah
ini dimana kondisi dari pembiayaan itu sendiri terdapat idevisiasi iatas iterms
iiof ilending iyang idisepakati pada ipemba,yaran ikembali ipembia,yaan itu
sebagai akibatnya iterjadi iketerlambatan, dibutuhkan itindakan iyuridis, atau
ididuga terdapat ikemu,ngkinan potensial loss. Pada resiko ini dapat terjadi
dampak dari kenihilan atau nasabah yang merasa tidak mampu mengembalikan
total pinjaman bank berikut dengan bagi hasilnya sesuaii jangka waktu yang
ditentukan bank. (evi setianingsih, 2020)
Capital Adequacy Ratio
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh
seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat
berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari dana modal bank itu
sendiri, di samping memperoleh dana-dana dan sumber diluar bank, seperti dana
masyarakat, pinjaman dan lain-lain. (Lukman Dendawijaya,2009)
BOPO
Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional yaitu rasio perbandingan antara
biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya operasi digunakan
untuk mengukur tingkat dan distribusi biaya bank dalam melakukan kegiatan
operasionalnya. Keberhasilan bank didasarkan pada penilaian kuantitatif
terhadap rentabilitas bank dapat diukur dengan menggunakan rasio biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Menurut efisiensi bank dapat
mempengaruhi kinerja bank, yakni untuk menunjukkan apakah bank tersebut
telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna, berhasil dan
efisien.(Anggi Praditasari,2017)
Inflasi
Secara generiki inflasi berarti peningkatan harga secara umum yang didasari
oleh barang atau komoditas dan jasa dalam jangka waktu tertentu. Inflasi
dianggap sebagaii isebuah ifenomena finansial lantaran terjadi ipenurunan
inilai dari suatui iunit iperhitungan finansial yang menyeluruh menurut nilai
dari unit perhitungan finansial terhadap komoditas dan jasa. (adiwarman, 2006)
Penelitian Terdahulu
Berikut merupakan penelitian terdahulu yang membahas mengenai
Profitabilitas:
Tabel 2.6
Penelitian Terdahulu
No Nama, Tahun Judul Hasil Persamaan Perbedaan
1 Desi marilin, Pengaruh Inflasi, Suku Hasil uji F menunjukkan Variabel X : Variabel X :
dan Bunga, Nilai Tukar bahwasecara simultan Inflasi Suku bunga, nilai
rohmawati Valas dan Jumlah variabel independen Variabel y : tukar dan jumlah
kusumaningty Uang Beredar mempengaruhi ROA. profitabilitas uang beredar
as (2012) Terhadap Profitabilitas Sedangkan hasil uji t
pada Perbankan menunjukkan
Syariah Di Indonesia bahwavariabel inflasi
Periode 2005-2009. tidak berpengaruh
signifikan terhadap
ROA.
Kerangka Konseptual
Berdasarkan rumusan masalah,landasan teori dan diperkuat oleh kajian peneliti
terdahulu terdapat pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung antara variabel
independen (X) yaitu Non Performing Financing, Financing to deposit ratio, Beban
Operasional dan Pendapatan Operasional, dan Inflasi terhadap variabel (Y) yaitu Return
On Assets. Maka dapat digambarkan dalam kerangka konseptual sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
FDR ( X 1 ¿
NPF
(X ¿ ¿2)¿
CAR (X 3) Profitabilitas
(ROA)
BOPO ( X 4 )
INFLASI (X 5)
Merode Penelitian
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
digunakan karena data yang digunakan dalam bentuk angka dan akan dianalisis Jenis
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif
(hubungan). Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian asosiatif karena
menunjukkan hubungan antar variabel.
Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah Laporan yang
dipublikasikan Bank Panin Dubai Syariah. Teknik sampling yang digunakan dalam
penelitian ini ialah nonprobability sampling, karena dalam penelitian ini pengambilan
sampelnya tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan jenis teknik nonprobability
sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah sampling jenuh, dimana peneliti
dalam hal ini memiliki kriteria tertentu dalam mempertimbangkan berdasarkan tujuan
penelitian ataupun permasalahan yang ada. Sampel dalam penelitian ini yaitu laporan
keuangan Bank Panin Dubai Syariah pada periode tahun 2013-2020 yang disajikan
dalam bentuk triwulan.
Sumber Data, Variabel dan Skala Pengukuran
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini aialah data sekunder. Data
sekunder yang dimaksud dalam penelitian ini ialah berupa laporan keuangan triwulan
Bank Panin Dubai Syariah tahun 2013 hingga tahun 2020 yang diperoleh melalui data
resmi dari Bank Panin Dubai Syariah.
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independent dan
variabel dependen. Variabel independent dalam penelitian ini ialah Financing to
Deposit Ratio, Non Perfornming Financing, Capital Adequacy Ratio, Biaya
Operasional dan Inflasi. Dan variabel dependen dalam penelitian ini ialah Return On
Assets.
Tabel 4.3
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Bank Panin Dubai Syariah
Kebaikan model
Berikut hasil koefisien determinasi pada tabel model summary:
Tabel 4.4
Uji Koefisien Determinasi
Bank Panin Dubai Syariah
Variabel Sig.
FDR 0,994
NPF 0,977
CAR 0,842
BOPO 0,000
Inflasi 0,14
Sumber: hasil uji SPSS 17(data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.7 hasil uji heterokedastisitas menggunakan
uji gletser menunjukkan nilai signifikansi dari variabel FDR sebesar
0,994, NPF sebesar 0,997, CAR sebesar 0,842, BOPO sebesar 0,000,
Inflasi sebesar 0,14, lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak terjadi heterokedastisitas, sehingga asumsi identik terpenuhi.
Uji Autokorelasi
Berikut hasil autokorelasi menggunakan Durbin Watson :
Tabel 4.8
Uji Asumsi Autokorelasi
Analisis Regresi Linier Berganda
Model Durbin-Watson
regresi 0,745
Sumber: hasil uji SPSS 17(data diolah
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada
periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1
(sebelumnya. Nilai Durbin Watson sebesar 0,745 yang berarti nilai
Durbin Watson berada diantara -2 sampai +2, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi pada penelitian ini.
Uji Normalitas
Berikut hasil one sampel Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.9
Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov
Analisis Regresi Linier Berganda
https://tafsirq.com/topik/al%2Bbaqarah%2B283
https://www,.akseler,an.co.id/bl,og/loan-to-deposit-ratio-adalah/
https://tafsirq.com/topik/al%2Bbaqarah%2B280
httpsi://jonaedi,efe,ndi.blog,spot.com/2,012/10/pembiayaanberm,asa,lah-di-ba,nk-
syar,ia,h_ 2408.htm,l
https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-130
https://quran.kemenag.go.id/sura/102
http://annualreport.id/perusahaan/PT%20BANK%20PANIN%20DUBAI
%20SYARI AH,%20TBK
https://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/mtentangkami