Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SEJARAH TURUNNYA AL-QURAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


ULUMUL QURAN I

Dosen Pembimbing:
AFIFUL IKHWAN, M.Pd.I

Disusun Oleh:

1. SUHARI
2. ZAINAL

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PAI / MADIN KELAS E.S
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
SEPTEMBER 2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Sejarah Turunnya Al-Quran ini dengan lancar tanpa suatu
halangan apapun.
Tak lupa pula sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya
dari zaman Jahiliyah menuju zaman Islamiyah.
Sebagai rasa hormat atas bantuan dan bimbingan serta dorongan dari
semua pihak, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing mata kuliah
Ulumul Quran I yang telah membina dan membimbing kami.
2. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas makalah ini.
Semoga Allah SWT. senantiasa membalas segala budi kebaikan mereka
semua dan selalu memberikan berkah-Nya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Dan kamipun menyadari
bahwa penyusunan makalah ini pasti banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan di waktu yang akan datang.
Akhirnya, kami selaku penyusun hanya mengharap keridlaan Allah
SWT. semata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan
baik kepada penyusun sendiri maupun kepada dunia, Amiin.

Tulungagung, September 2014

Penyusun

~ ii ~
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1


A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 2


A. Pengertian Nuzulul Quran ..................................................... 2
B. Tahap-Tahap dan Proses Turunnya al-Quran ........................ 3
C. Hikmah yang tekandung dalam penurunan al-Quran
secara berangsur-angsur .......................................................... 6

BAB III PENUTUP .................................................................................... 8


A. Kesimpulan .......................................................................... 8
B. Saran .................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9

~ iii ~
~ iv ~
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran adalah kitab suci kita umat islam dan menjadi sumber
ajaran Islam yang pertama dan utama yang harus kita imani dan
aplikasikan dalam kehidupan kita agar kita memperoleh kebaikan di dunia
dan di akhirat. Didalam al-quran sendiri banyak sekali pelajaran hidup
yang dapat kita kaji.
Tetapi sebelum kita mempelajari al-Quran lebih dalam lagi,
alangkah baiknya kita berkenalan dengan al-Quran dahulu yaitu dengan
mengetahui tentang turunya al-Quran, bagaimana proses & tahapan al-
Quran bisa ada di bumi ini, dan apa saja hikmah yang tekandung didalam
turunya al-Quran yang bertahap-tahap.
Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana Al Qur`an itu bisa
ada di muka bumi ini, agar menambah keteguhan iman kita kepada kitab
Allah SWT dan tetap pada ajaran Islam yang benar. Apabila kita tidak
mengetahui sejarah turunya al-quran, maka kecenderungan mengulangi
sejarah seperti masa lalu ketika terjadinya pemalsuan al-Quran pada
masa-masa awal Islam akan terjadi lagi. Apalagi mengingat sekarang ini
bebas dan maraknya ajaran-ajaran sak penake dewe yang bermunculan.
banyak hal yang mesti kita ketahui tentang al-Quran.
Dari sinilah makalah ini kami susun dengan harapan agar kita
semua semakin mengenali al-Quran, semakin cinta kepada al-quran dan
semakin memperkaya ilmu pengetahuan kita khususnya tentang Nuzulul
Quran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari nuzulul Quran?
2. Bagaimana tahap-tahap dan proses turunnya al-Quran?
3. Hikmah apa yang terkandung dalam penurunan al-Quran secara
berangsur-angsur?

~1~
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nuzulul Quran


Secara etimologis Nuzulul Quran terdapat dua kata yaitu kata
Nuzul dan Al-Quran. . Pada dasarnya Nuzul itu mempunyai arti
turunnya suatu benda dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
Sedangkan Al-Quran yaitu firman allah yang telah diturunkan melalui
malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan membacanya adalah
ibadah.
Kata Nuzul memiliki beberapa pengertian. Menurut Ibn Faris, kata
Nuzul berarti hubuth syay wa wuquuh, turun dan jatuhnya sesuatu.1
Sedang menurut al-Raghib al-Isfahaniy, kata Nuzul berarti



, meluncur atau turun dari atas ke bawah.2 Menurut al-Zarqoni,
kata Nuzul di ungkapkan dalam penuturanya yang lain untuk pengertian
perpindahannya sesuatu dari atas ke bawah.3
Di dalam hubungannya dengan pembahasan Nuzulul Quran ini,
kata MF. Zenrif di dalam bukunya yang berjudul sintesis paradigma studi
al-Quran, ada juga pendapat yang memberikan alternatif dari problem
teologis dengan memberikan pengertian majaziy dari kata nuzul. Dalam
hal ini nuzul diartikan penampakan al-Quran ke pentas bumi pada waktu
dan tempat tertentu. Memang menurut pandangan ini al-Quran bersifat
Qodim, dalam pengertian sudah ada sebelum adanya tempat dan waktu,
akan tetapi keberadaanya ketika itu belum diketahui atau hadir di pentas
bumi. Ketika al-Quran pertama kali diterima Nabi saw, ketika itu pula al-
Quran menampakan diri. Oleh karenanya, inna anzalnahu fi lailat al-qodr

1
Abi al-Hussein Ahmad Ibn Faris ibn Zakariya, Maqoyis al-Lughoh (Beirut: Dar al-Ilm Li al-
Malayyin, t.t.), hlm.342. (https://samsulabidin.wordpress.com/2009/08/15/nuzulul-quran/).
2
Al-Raghib sal-Isfahaniy, al-Mufradat fi aAlfadz Alquran al-Karim (Beirut: Darul-Fikr,
1982), hlm.824 (https://samsulabidin.wordpress.com/2009/08/15/nuzulul-quran/).
3
Muhammad Abd al-Azrqoni, Mahahil Irfan fi Ulum Al-Quran, jilid I (Beirut: Darul-Fikr,
1988), hlm. 41. (https://samsulabidin.wordpress.com/2009/08/15/nuzulul-quran/).

~2~
mempunyai pengertian: sesungguhnya kami memulai memperkenalkan
kehadiran al-Quran pada malam al-Qodr4

B. Tahap-Tahap dan Proses Turunnya al-Quran


Menyambung pengertian tentang nuzulul quran diatas dalam
proses turunnya al-Quran ini sebenarnya pendapat ulama berbeda-beda,
tapi secara garis besar dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1. Pendapat pertama menyatakan bahwa al-Quran diturunkan sekeligus.
Pandangan ini berdasarkan dalil-dalil:


Sesungguhnya kami telah menurunkannya (al-Quran) pada malam
lailatul qadar (QS. Al-Qadar/97: 1).

3 ...
Sesungguhnya kami telah menurunkan (al-Quran) pada suatu
malam yang diberjahi. (QS.Al-Dukhan/44: 3).
2. Pendapat kedua melihat bahwa pendapat pertama ini bertentangan
dengan kenyataan historis yang menunjukan bahwa al-Quran
diturunkan selama kurang lebih 23 tahun, oleh karenanya mayoritas
ulama berpendapat bahwa dua ayat tersebut menjelaskan awal mula
turunya al-Quran secara keseluruhan di bulan romadhon ke lauh
mahfudz, kemudian jibril as menurunkan al-Quran kepada nabi saw
sesuai kejadian dan peristiwa selama kurang lebih 23 tahun.
Untuk memperjelas pendapat yang terakhir tadi kami juga
bersependapat bahwa al-Quran itu diturunkan secara berangsur-angsur
yang terdiri dari 30 juz 6666 ayat dan 114 suroh, diturunkan kepada Nabi
Muhammad melalui perantaraan malaikat jibril selama 22 tahun 2 bulan 22
hari.
Dalam proses pewahyuannya terdapat beberapa cara untuk
menyampaikan wahyu yang dibawa Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad, diantaranya5:

4
MF. Zenrif, Sintesis Paradigma Studi Al-Quran, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), Hlm
2.

~3~
1. Malaikat Jibril memasukkan wahyu ke dalam hati Nabi. Dalam hal ini,
Nabi tidak melihat sesuatu apapun, hanya merasa bahwa wahyu itu
sudah berada di dalam kalbunya. Mengenai hal ini, Nabi mengatakan:
Ruhul Qudus mewahyukan ke dalam kalbuku (QS. asy-syura).
2. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi menjadi seorang lelaki
yang mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga Nabi mengetahui
dan dapat menghafal kata-kata itu.
3. Wahyu datang kepada Nabi seperti gemerincingnya lonceng. Cara ini
dirasakan paling berat bagi Nabi. Kadang pada keningnya berkeringat,
meskipun turunnya wahyu di musim dingin. Kadang unta Baginda
Nabi terpaksa berhenti dan duduk karena merasa berat bila wahyu
turun ketika Nabi sedang mengendarai unta.
4. Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi, tidak berupa seorang
laki-laki, tetapi benar-benar sebagaimana rupa aslinya (QS. an-
Najm:13-14).
Adapun tahap tahap turunya al-quran ada 3 tahap, yaitu6:
1. Tahap pertama, Al-Quran diturunkan atau ditempatkan di Lauh
Mahfudh, yakni suatu tempat di mana manusia tidak bisa
mengetahuinya secara pasti. Hal ini sebagaimana diisyaratkan dalam
QS Al-Buruj: 21-22.
Artinya : Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Al Quran yang
mulia, yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.
Penjelasan mengenai sejak kapan Al-Quran ditempatkan di
Lauh Mahfudh, dan bagaimana caranya adalah merupakan hal-hal
gaib yang menjadi bagian keimanan dan tidak ada yang mampu
mengetahuinya selain dari Allah swt. Dalam konteks ini Al-Quran
diturunkan secara sekaligus maupun secara keseluruhan. Hal ini di
dasarkan pada dua argumentasi. Pertama: Karena lahirnya nash pada
ayat 21-22 surah al-Buruj tersebut tidak menunjukkan arti berangsur-
angsur. Kedua: karena rahasia/hikmah diturunkannya Al-Quran
secara berangsur-angsur tidak cocok untuk tanazul tahap pertama
5
http://id.wikipedia.org/wiki/Cara_pewahyuan_Al-Quran.
6
http://hadisoecipto.blogspot.com/2013/07/ulumul-quran-nuzulul-quran.html

~4~
tersebut. Dengan demikian turunnnya Al-Quran pada tahap awal,
yaitu di Lauh Fahfudz dapat dikatakan secara sekaligus dan tidak
berangsur-angsur.
2. Tahap kedua, Al-Quran turun dari Lauh Mahfudh ke Baitul `Izzah di
Sama al-Dunya (langit dunia), yakni setelah Al-Quran berada di
Lauh Mahfudh, kitab Al-Quran itu turun ke Baitul `Izzah di langit
dunia atau langit terdekat dengan bumi ini. Banyak isyarat maupun
penjelasannya dari ayat-ayat Al-Quran maupun hadits Nabi SAW.
antara lain sebagai berikut dalam Surat Ad-Dukhan ayat 1-6 :
Artinya: Ha-Mim. Demi Kitab (Al Quran) yang menjelaskan,
sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang
diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada
malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan
yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang
mengutus rasul-rasul, sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS Ad-
Dukhan 1-6).
Hadis riwayat Hakim dari Sa`id Ibn Jubair dari Ibnu Abbas
dari Nabi Muhammad saw bersabda: Al-Quran itu dipisahkan dari
pembuatannya lalu diletakkan di Baitul Izzah dari langit dunia,
kemudian mulailah Malaikat Jibril menurunkannya kepada Nabi
Muhammad saw.
Hadis riwayat al-Nasai, Hakim dan Baihaki dari Ibnu Abbas
ra. Beliau berkata: Al-Quran itu diturunkan secara sekaligus ke
langit dunia pada malam Qadar, kemudian setelah itu diturunkan
sedikit demi sedikit selama duapuluh tahun.
3. Tahap ketiga, Al-Quran turun dari Baitul-Izzah di langit dunia
langsung kepada Nabi Muhammad SAW., yakni setelah wahyu Kitab
Al-Quran itu pertama kalinya di tempatkan di Lauh Mahfudh, lalu
keduanya diturunkan ke Baitul Izzah di langit dunia, kemudian pada
tahap ketiga Al-Quran disampaikan langsung kepada Nabi
Muhammad saw dengan melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dalam

~5~
hal ini antara lain tersebut dalam QS Asy-Syu`ara : 193-194, Al-
Furqan :32 sebagai berikut:
Artinya: Ia (Al-Quran) itu dibawa turun oleh Ar-Ruh al-Amin (Jibril)
ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di
antara orang-orang yang memberi peringatan (Asy-Syu`ara: 193-
194).
Artinya: Berkatalah orang-orang kafir, mengapa Al-Quran itu tidak
diturunkan kepadanya sekali turun saja. Demikianlah supaya Kami
perbuat hatimu dengannya dan Kami (menurunkan) dan
membacakannya kelompok demi kelompok (Al-Furqan ayat 32).

C. Hikmah yang tekandung dalam penurunan al-Quran secara


berangsur-angsur.
Hikmah diturunkanya Al-Quran secara berangsur-angsur itu
sangat banyak manfaatnya, baik bagi pribadi nabi Muhammad SAW,
masyarakat arab ketika masa Al-quran diturunkan maupun bagi umat
setelah masa sahabat7.
Adapun hikmah turunya Al-Quran secara berangsur-angsur bagi
pribadi nabi Muhammad SAW adalah :
1. Menepis keraguan hati nabi Muhammad SAW akan kebenaran wahyu
yang diterimanya (QS.Yunus : 20).
2. Menghilangkan kegelisahan yang sering dihadapi nabi Muhammad
SAW ketika lama tidak menerima wahyu.
3. Memberikan kekuatan kepada nabi Muhammad SAW dalam
menghadapi tekanan dan intimidasi orang-orang Quraisy8.
4. Meneguhkan hati nabi Muhammad SAW dengan mencerikan kisah-
kisah nabi sebelumnya9.
Sedangkan manfaat bagi masyarakat arab ketika masa al-Quran
diturunkan adalah untuk:

7
MF. Zenrif, Sintesis Paradigma Studi Al-Quran, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), Hlm
8-9.
8
Perhatikan QS. Yasin: 76 .
9
Lihat QS. Hud: 120.

~6~
1. Mempermudah sahabat dalam menghafalkan, memamahami, dan
mengamalkan al-Quran.
2. Merubah tradisi secara bertahap sehingga tidak terjadi kejutan dan
loncatan tradisi yang dapat mengakibatkan masyarakat antipati
terhadap ajaran al-Quran.
Sementara manfaat turunya alquran berangsur-angsur bagi umat
setelah masa sahabat adalah untuk:
1. Memermudah memahami tahapan-tahapan penetapan hukum.
2. Memepermudah mengetahui turunnya ayat al-quran sehingga dapat
diketahui mana ayat yang tergolong dalam makiyah dan yang
madaniyah.
3. Mempermudah mengetahui nasikh dan mansyukh.

~7~
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nuzulul Quran adalah proses turunnya firman dari Allah SWT
melalui malaikat jibril kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat,
pedoman dan petunjuk kepada hambanya. Yang terdiri dari 30 juz 6666
ayat dan 114 suroh, yang diturunkan secara berangsur-angsur dan bertahap
selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Adapun tahapannya yaitu: 1.) Al-Quran
diturunkan atau ditempatkan di Lauh Mahfudh, 2.) Al-Quran turun dari
Lauh Mahfudh ke Baitul `Izzah di Sama al-Dunya (langit dunia), 3.) Al-
Quran turun dari Baitul-Izzah di langit dunia langsung kepada Nabi
Muhammad SAW.
Dalam penurunan al-Quran yang dilakukan secara berangsur-
angsur memiliki banyak manfaat baik bagi pribadi nabi Muhammad SAW,
bagi sahabat dan masyarakat saat masa al-Quran maupun bagi masyarakat
setelah al-Quran.

B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan.
Harapan kami dengan adanya tulisan ini bisa menjadikan kita lebih
mengenali al-Quran, dan bisa menambah kecintaan kita terhadap al-
Quran, Kususnya pada pelajaran ulumul Quran nanti kita bisa lebih
menikmatinya dengan nyaman karna telah berkenalan dengan al-Quran.
Demi kesempurnaan makalah ini Kritik dan saran sangat kami
harapkan dari para pembaaca. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

~8~
DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran al-karim
al-Isfahaniy, Al-Raghib. 1982. al-Mufradat fi aAlfadz Alquran al-Karim.
Beirut: Darul-Fikr.
al-Azrqoni, Muhammad Abd. 1988. Mahahil Irfan fi Ulum Al-Quran, jilid
I. Beirut: Darul-Fikr.
ibn Zakariya, Abi al-Hussein Ahmad Ibn Faris. Maqoyis al-Lughoh. Beirut:
Dar al-Ilm Li al-Malayyin, t.t.
Zenrif, MF. 2008. Sintesis Paradigma Studi Al-Quran. Malang: UIN-Malang
Press.

Sumber lain:
https://samsulabidin.wordpress.com/2009/08/15/nuzulul-quran/
http://id.wikipedia.org/wiki/Cara_pewahyuan_Al-Quran.
http://hadisoecipto.blogspot.com/2013/07/ulumul-quran-nuzulul-quran.html

~9~

Anda mungkin juga menyukai