Anda di halaman 1dari 11

Analisis Pengaruh CAMEL...

(Wulandari) 512

Pengaruh Rasio CAMEL Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Perusahaan


Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

The Effect Of CAMEL Ratio On The Banking Corporate Profitability (ROA) Which Is
Registered In The Indonesian Stock Exchange

Oleh: Wulandari
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
Email: wulan0510@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio CAMEL terhadap Profitabilitas
(ROA) perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode penelitian yang
digunakan adalah tahun 2013-2015. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi
penelitian meliputi seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2013-2015. Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling dan diperoleh data sampel sejumlah
15 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1 rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap ROA. (2)
Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh terhadap ROA. (3) Net Interest Margin (NIM)
berpengaruh positif terhadap ROA. (4) Biaya Operasional dibanding dengan Pendapatan Operasional
(BOPO) berpengaruh negatif terhadap ROA. (5) Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh
terhadap ROA.

Kata Kunci: Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin
(NIM), Biaya Operasional dibanding dengan Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to
Deposit Ratio (LDR), dan Return On Asset (ROA).

Abstract
The aim of this research was to know the effect of CAMEL ratio on the banking corporate
profitability (ROA) which was registered in the Indonesian Stock Exchange. The research periode
was 2013-2015. This research used quantitative approach. The research population was all of the
banks which were registered in the Indonesian Stock Exchange in 2013-2015. The sample was taken
using purposive sampling method and the sample consisted of 15 companies. The data was analyzed
by Multiple Linear Regression. The result showed that: (1) The Capital Adequacy Ratio (CAR) did not
affect the ROA. (2) Non Performing Loan (NPL) did not affect ROA. (3) Net Interest Margin (NIM)
positively affected ROA. (4) Operational Cost to Operational Income (BOPO) negatively affected
ROA.(5) Loan to Deposit Ratio (LDR) did not affect to ROA.

Keyword : Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM),
Operational Cost just than Operational Income (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR),
Return On Asset (ROA).
513 Jurnal Fakultas Ekonomi Tahun 2018

PENDAHULUAN menilai kinerja perbankan umumnya


digunakan lima aspek penilaian, yaitu
Kinerja perusahaan merupakan CAMEL (Capital, Assets Quality,
hasil yang dicapai oleh manajemen untuk Management, Earnings, dan Liquidity).
mencapai tujuan yang ingin dicapai oleh CAMEL merupakan aspek yang paling
perusahaan diantaranya adalah untuk banyak berpengaruh terhadap kondisi
menghasilkan keuntungan dan keuangan bank serta berpengaruh juga
meningkatkan nilai perusahaan. Dalam hal terhadap kinerja dan tingkat kesehatan
ini, laba atau profitabilitas digunakan bank (Luciana dan Winny, 2005).
sebagai indikator kinerja perusahaan. Aspek permodalan (capital) dalam
Ukuran profitabilitas yang penelitian ini akan diproksikan dengan
digunakan adalah Return On Equity (ROE) menggunakan Capital Adequacy Ratio
untuk perusahaan pada umumnya dan (CAR). Menurut Werdaningtyas (2002),
Return On Asset (ROA) pada industri tingginya rasio capital dapat melindungi
perbankan. Return on Asset (ROA) nasabah, sehingga dapat meningkatkan
memfokuskan kemampuan perusahaan kepercayaan nasabah terhadap bank. CAR
untuk memperoleh earnings dalam operasi berpengaruh positif terhadap ROA,
perusahaan, sedangkan Return on Equity semakin tinggi angka rasio ini, akan
(ROE) hanya mengukur return yang semakin baik juga kinerja bank dalam
diperoleh dari investasi pemilik mengelola modalnya. Hal ini sesuai
perusahaan dalam bisnis tersebut dengan hasil penelitian yang dilakukan
(Mawardi, 2005). Dalam penelitian ini oleh Fitri dan Dody (2007), Edward
ROA digunakan sebagai ukuran (2009), dan Mabruroh (2004) di mana
profitabilitas perbankan. hasil yang menunjukkan bahwa rasio CAR
Alasan dipilihnya Return on Asset berpengaruh positif terhadap ROA.
(ROA) sebagai ukuran kinerja adalah Penelitian yang dilakukan oleh Mawardi
karena ROA digunakan untuk mengukur (2005), Prasnanugraha (2007), dan
efektifitas perusahaan didalam Harianto dan Prayudo (2008)
menghasilkan keuntungan dengan menunjukkan hasil yang berbeda di mana
memanfaatkan aktiva yang dimiliki. ROA rasio CAR tidak mempunyai pengaruh
merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap laba (ROA).
terhadap total aset. Semakin besar ROA Aspek Asset dalam penelitian ini
menunjukkan kinerja keuangan yang diproksikan dengan menggunakan rasio
semakin baik, karena tingkat kembalian Non Performing Loan (NPL). NPL
(return) semakin besar. Apabila ROA menunjukkan kemampuan sebuah bank
meningkat, berarti profitabilitas dalam mengumpulkan kembali kredit yang
perusahaan meningkat, sehingga dapat dikeluarkan oleh bank hingga lunas. NPL
dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, merupakan persentase jumlah kredit
1998). bermasalah (dengan kriteria kurang lancar,
Informasi mengenai laba yang diragukan, dan macet) terhadap total kredit
dicapai oleh perusahaan tersebut dapat yang dikeluarkan bank (Meydianawathi,
diperoleh dari laporan keuangan 2007). Kondisi Non Performing Loan
perusahaan yang bersangkutan. Pentingnya (NPL) yang tinggi akan memperbesar
laporan keuangan sebagai informasi dalam biaya baik biaya pencadangan aktiva
menilai kinerja perusahaan, mensyaratkan produktif maupun biaya yang lain,
laporan keuangan harus mencerminkan sehingga berpotensi untuk menimbulkan
keadaan perusahaan yang sebenarnya pada kerugian pada bank, atau dengan kata lain
kurun waktu tertentu. Pertumbuhan laba Non Performing Loan (NPL) menurunkan
perusahaan yang baik mencerminkan profitabilitas (ROA) bank. Hal ini sesuai
bahwa kinerja perusahaan juga baik. Untuk dengan penelitian yang dilakukan oleh
Analisis Pengaruh CAMEL... (Wulandari) 514

Fitri dan Dody (2007) dan Mawardi (2005) Aspek likuiditas diproksikan
yang hasil penelitiannya menunjukkan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR).
bahwa rasio NPL berpengaruh negatif Rasio LDR yaitu rasio antara total kredit
terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan dibagi dengan total dana pihak ketiga
Mabruroh (2004) dan Prasnanugraha (Dendawijaya, 2009). Sulistiyono (2005)
(2007) menunjukkan bahwa rasio NPL menyatakan bahwa semakin tinggi LDR
berpengaruh positif terhadap ROA. menunjukkan semakin berisiko kondisi
Aspek manajemen diproksikan likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah
menggunakan rasio Net Interest Margin rendah LDR menunjukkan kurangnya
(NIM). Peningkatan keuntungan dalam efektivitas bank dalam menyalurkan
kaitannya dengan perubahan suku bunga kredit. Semakin tinggi dana masyarakat
sering disebut Net Interest Margin (NIM), yang dapat dihimpun dan disalurkan dalam
yaitu selisih pendapatan bunga dengan bentuk kredit/loan secara tepat, efisien dan
biaya bunga (Januarti, 2002). Semakin hati-hati, maka akan meningkatkan
tinggi NIM maka semakin baik juga pendapatan perbankan (ROA). Hal ini
kinerja yang dicapai oleh suatu bank, sesuai dengan penelitian yang dilakukan
sehingga laba perusahaan semakin oleh Harianto dan Prayudo (2008) berbeda,
meningkat. Meningkatnya laba perusahaan yaitu LDR berpengaruh negatif terhadap
diprediksikan akan meningkatkan ROA laba, sedangkan hasil penelitian yang
perusahaan. Mawardi (2005) menunjukkan dilakukan oleh Mabruroh (2004)
bahwa NIM berpengaruh positif dan menunjukkan bahwa rasio LDR
signifikan merupakan variabel yang paling berpengaruh positif terhadap ROA.
berpengaruh terhadap kinerja keuangan
bank yang diproksikan dengan Return On Kajian Pustaka dan Hipotesis
Asset (ROA). Hasil ini bertentangan CAR merupakan indikator dari
dengan Sarifudin (2005) yang menyatakan rasio permodalan suatu bank yang
NIM berpengaruh negatif dan signifikan digunakan untuk mengetahui kemampuan
terhadap ROA. kecukupan modal bank dalam mendukung
Aspek Earning diproksikan dengan
kegiatan bank secara efisien. Semakin
rasio BOPO. Rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank tinggi CAR, akan semakin baik kinerja
dalam mengendalikan biaya operasional bank dalam mempertahankan besarnya
terhadap pendapatan operasional. Semakin modal yang mencukupi sehingga bank
besar jumlah BOPO, semakin rendah dapat menjalankan operasinya dengan
ROA. Kondisi ini terjadi disebabkan setiap efisien agar potensi untuk mengalami
peningkatan biaya operasi bank yang tidak kerugian dapat diminimalisir. Dengan
diikuti dengan peningkatan pendapatan semakin kecil kerugian yang dialami,
operasi yang lebih besar akan berakibat maka dapat dipastikan laba yang diperoleh
berkurangnya laba sebelum pajak bank tersebut semakin meningkat,
(Sudiyatno dan Suroso, 2010). Hal ini sehingga bank tersebut tidak akan
sesuai dengan penelitian yang dilakukan mengalami kebangkrutan. Dengan
oleh Wisnu (2005), Edward (2009), dan
demikian, semakin besar rasio CAR, maka
Prasnanugraha (2007) yang hasil
semakin besar pula profitabilitas suatu
penelitiannya menunjukkan bahwa rasio
BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. bank, sehingga dapat disimpulkan bahwa
Penelitian yang dilakukan oleh Mabruroh CAR berpengaruh positif terhadap
(2004) dan Harianto dan Prayudo (2008) profitabilitas bank.
menunjukkan hasil yang berbeda yaitu Ha1: Capital Adequacy Ratio
rasio BOPO berpengaruh positif terhadap
berpengaruh positif terhadap
laba (ROA).
Return On Asset
Analisis Pengaruh CAMEL... (Wulandari) 515

Non Performing Loan (NPL) karena tingginya biaya dana yang


merupakan rasio yang menunjukkan dihimpun dan rendahnya pendapatan
kemampuan manajemen bank dalam bunga dari penanaman dana. Semakin
mengelola kredit bermasalah yang tinggi BOPO berarti semakin kurang
diberikan oleh bank. Semakin tinggi NPL efisien bank tersebut dalam mengendalikan
maka akan semakin buruk kualitas kredit biaya operasionalnya. Dengan kurangnya
bank yang menyebabkan jumlah kredit efisiensi biaya, maka keuntungan (profit)
bermasalah semakin besar yang berpotensi yang diperoleh bank akan semakin
menurunkan pendapatan bunga serta menurun. Kondisi ini terjadi disebabkan
menurunkan laba. Non Performing Loan setiap peningkatan biaya operasi bank
(NPL) yang tinggi akan memperbesar yang tidak diikuti dengan peningkatan
biaya, baik biaya pencadangan aktiva pendapatan operasi yang lebih besar akan
produktif maupun biaya lainnya yang berakibat berkurangnya laba sebelum
menyebabkan laba perusahaan menurun, pajak (Sudiyatno dan Suroso, 2010). Laba
sehingga profitabilitas bank juga menurun. yang menurun akan menyebabkan
Dengan demikian dapat disimpulkan profitabilitas menurun. Dengan demikian
bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap dapat disimpulkan bahwa BOPO
profitabilitas bank. berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
Ha2: Non Performing Loan bank.
berpengaruh negatif terhadap Ha4: BOPO berpengaruh negatif
Return On Asset terhadap Return On Asset

Net Interest Margin (NIM) Loan to Deposit Ratio (LDR)


digunakan untuk mengukur kemampuan digunakan mengukur kemampuan bank
manajemen bank dalam mengelola aktiva dalam membayar kembali kewajiban
produktifnya untuk menghasilkan kepada para nasabah yang telah
pendapatan bunga bersih. Pendapatan menanamkan dana dengan kredit yang
bunga bersih diperoleh dari pendapatan telah diberikan kepada para debiturnya.
bunga dikurangi beban bunga. Semakin Semakin tinggi dana masyarakat yang
besar rasio ini maka akan meningkatkan dapat dihimpun dan disalurkan dalam
pendapatan bunga atas aktiva produktif bentuk kredit/loan secara tepat, efisien dan
yang dikelola bank, sehingga hati-hati maka akan meningkatkan
kemungkinan suatu bank dalam kondisi pendapatan perbankan berupa pendapatan
bermasalah semakin kecil atau tingkat bunga. Semakin tinggi LDR, maka laba
profitabilitasnya semakin besar. Semakin yang diperoleh bank tersebut akan
tinggi NIM, maka semakin baik juga meningkat atau dengan kata lain
kinerja yang dicapai oleh suatu bank, profitabilitasnya naik. Dengan demikian
sehingga laba perusahaan semakin dapat disimpulkan bahwa LDR
meningkat. Meningkatnya laba perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas
diprediksikan akan meningkatkan ROA bank.
perusahaan. Dengan demikian dapat Ha5: Loan to Deposit Ratio berpengaruh
disimpulkan bahwa NIM berpengaruh positif terhadap Return On Asset
positif terhadap profitabilitas bank.
Ha3: Net Interest Margin berpengaruh METODE PENELITIAN
positif terhadap Return On Asset
Jenis Penelitian
BOPO digunakan untuk mengukur Penelitian menggunakan
tingkat efisiensi dan kemampuan bank pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian
dalam kegiatan operasinya. Selain itu, yang digunakan adalah asosiatif kausal
besarnya rasio BOPO juga disebabkan (hubungan sebab akibat), yaitu bagaimana
Analisis Pengaruh CAMEL... (Wulandari) 516

suatu variabel memengaruhi atau 2013-2015. Teknik pengumpulan data


bertanggung jawab atas perubahan- dalam penelitian ini adalah melalui
perubahan dalam variabel lainnya. Dalam dokumentasi, yaitu dengan cara
penelitian ini variabel dependen adalah mengumpulkan data sekunder dengan
Return On Asset (ROA), sedangkan membuat salinan atau menggandakan arsip
variabel independennya adalah Capital yang berasal dari dokumentasi Bursa Efek
Adequacy Ratio (CAR), Non Perfoming Indonesia (BEI).
Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM),
Biaya Operasional dibanding dengan Teknik Analisis Data
Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Teknik analisis data yang digunakan
Deposit Ratio (LDR) dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linier berganda (multiple linier
Waktu dan Tempat Penelitian regression). Menurut Ghozali (2011)
Penelitian ini dilakukan pada dalam melakukan analisis regresi linier
perusahaan perbankan yang terdaftar di berganda mensyaratkan untuk melakukan
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-
uji asumsi klasik yang terdiri dari uji
2015. Pengambilan data dalam penelitian
normalitas, uji multikolinieritas, uji
ini melalui website Bursa Efek Indonesia.
Waktu pengambilan data dilakukan pada heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
bulan Maret 2017 sampai Mei 2017. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan uji Uji Parsial (Uji Statistik
Subjek Penelitian t), Uji Simultan (Uji F Hitung), dan Uji
Populasi dalam penelitian ini Koefisien Determinasi Adjusted R2.
adalah laporan keuangan yang terdapat di
perusahaan perbankan yang terdaftar di HASIL PENELITIAN
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. 1. Uji Asumsi Klasik
Jumlah populasi dalam penelitian ini a. Uji Normalitas
adalah 43 perusahaan perbankan. Teknik Uji normalitas ini
pengambilan sampel menggunakan metode menggunakan teknik Kolmogrov-
purposive sampling dengan kriteria : Smirnov. Berikut ini hasil uji
1. Perusahaan Perbankan yang sudah ada normalitas Kolmogorov-Smirnov:
dan masih terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013 – 2015. Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
2. Perusahaan Perbankan yang
Unstandar
mempublikasikan laporan keuangan
selama periode penelitian. dized
3. Perusahaan Perbankan yang memberi Residual
kelengkapan data yang dibutuhkan N 45
selama periode penelitian. Mean 0,0000000
Dengan kriteria sampel di atas, peneliti Normal
Std. 0,2598156
memperoleh 15 perusahaan sebagai Parametersa,b
Deviation 9
sampel penelitian.
Absolute 0,140
Most Extreme
Data dan Teknik Pengumpulan Data Positive 0,140
Differences
Jenis data dalam penelitian ini Negative -0,125
adalah data sekunder yang bersumber dari Kolmogorov-Smirnov Z 0,940
BEI yang diakses melalui www.idx.co.id. Asymp. Sig. (2-tailed) 0,340
Data dalam penelitian ini diambil dari Sumber: Data Sekunder Diolah 2017
laporan keuangan perusahaan yang
menjadi sampel penelitian periode tahun
Analisis Pengaruh CAMEL... (Wulandari) 517

Berdasarkan hasil uji Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas


normalitas pada tabel 1, dapat
Variabel Signifikansi Kesimpulan
diketahui nilai Kolmogorov-
Uji Glejser
Smirnov sebesar 0,940 dan
CAR 0,212 Tidak terjadi
signifikansinya sebesar 0,340 yang
Heteroskedastisitas
berarti lebih besar dari 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa data NPL 0,106 Tidak terjadi

berdistribusi normal. Heteroskedastisitas

b. Uji Multikolinearitas NIM 0,596 Tidak terjadi

Nilai Tolerance Value ≥ 0,10 Heteroskedastisitas

atau sama dengan nilai VIF ≤ 10, BOPO 0,970 Tidak terjadi

maka data dikatakan tidak terjadi Heteroskedastisitas

multikolinearitas. Hasil uji LDR 0,888 Tidak terjadi

multikolinieritas dapat dilihat pada Heteroskedastisitas

tabel berikut: Sumber: Data Sekunder Diolah 2017

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas Berdasarkan hasil uji


heteroskedastisitas pada tabel 3
Variabe
Collinearity
Statistics Kesimpulan menunjukkan bahwa semua
l
Tollerance VIF variabel bebas mempunyai nilai
CAR 0,897 1,11 Tidak terjadi probabilitas signifikansi lebih besar
4 Multikolinieritas
dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa
NPL 0,905 1,10 Tidak terjadi tidak terjadi heteroskedastisitas
5 Multikolinieritas
dalam model regresi.
NIM 0,637 1,57
0
Tidak terjadi
Multikolinieritas
d. Uji Autokorelasi
Untuk melihat adanya
BOPO 0,707 1,41 Tidak terjadi
4 Multikolinieritas
autokorelasi digunakan Durbin
Watson Test (DW). Hasil uji
LDR 0,828 1,20 Tidak terjadi
7 Multikolinieritas
autokorelasi dapat dilihat pada
tabel berikut:

Sumber: Data Sekunder Diolah 2017 Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Autokorelasi

DU Durbin- 4-DU Kesimpulan


Berdasarkan hasil uji Watson
multikolinieritas pada tabel 2 1,7762 2,116 2,2238 Tidak ada
menunjukkan semua variabel bebas Autokorelasi
mempunyai nilai Tolerance ≥ 0,10 Sumber: Data Sekunder Diolah 2017
dan nilai VIF ≤ 10, dapat
disimpulkan bahwa seluruh Berdasarkan hasil uji
variabel bebas dalam penelitian ini autokorelasi pada tabel 4
tidak terjadi multikolinieritas. menunjukkan bahwa nilai Durbin-
c. Uji Heteroskedastisitas Watson (DW) adalah 2,116. Dari
Uji heteroskedastisitas dalam tabel Durbin-Watson diperoleh
penelitian ini menggunakan Uji diperoleh DU (batas atas) 1,7762.
Glejser. Adapun hasil uji Nilai DW 2,116 lebih besar dari
heteroskedastisitas dapat dilihat batas atas (DU) yakni 1,7762 dan
dalam tabel 3: kurang dari (4-DU) 4-1,7762
=2,2238 sehingga dapat
disimpulkan tidak terjadi masalah
autokorelasi.
Analisis Pengaruh CAMEL... (Wulandari) 518

2. Uji Regresi Linear Berganda secara simultan berpengaruh


Hasil uji regresi berganda dapat dilihat terhadap ROA pada perusahaan
pada tabel berikut: perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2013-
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linier Berganda 2015.
Unstandardized b. Uji Koefisien Determinasi
Variabel
B
Coefficients
Std.
T Sig.
Kesimpulan Hasil uji koefisien determinasi
Error dapat dilihat pada tabel berikut:
CAR -0,004 0,014 -0,269 0,789 Tidak
Berpengaruh

NPL -0,010 0,034 -0,285 0,777 Tidak


Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Berpengaruh

NIM 0,122 0,043 2,808 0,008 Berpengaruh


Model R R Square Adjusted R Std. Error of
BOPO -0,107 0,007 -14,473 0,000 Berpengaruh
Square the Estimate
LDR -0,011 0,005 -1,937 0,060 Tidak
Berpengaruh 1 0,949a 0,901 0,888 0,27597
Sumber: Data Sekunder Diolah 2017
Sumber: Data Sekunder Diolah 2017
Berdasarkan pada tabel 7
Berdasarkan perhitungan regresi
diperoleh nilai Adjusted R2 sebesar
linier berganda yang ditunjukkan tabel 5
0,888. Hal ini menunjukkan bahwa
tersebut menunjukkan bahwa koefisien
ROA dipengaruhi CAR, NPL,
regresi variabel CAR, NPL, BOPO dan
NIM, BOPO, dan LDR sebesar
LDR bertanda negatif, sebaliknya NIM
88,8 % sedangkan sisanya 11,2 %
bertanda positif. Dengan demikian, hanya
dipengaruhi oleh faktor lain di luar
variabel NIM dan BOPO yang memiliki
penelitian ini.
pengaruh signifikan terhadap ROA. Hal ini
dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel PEMBAHASAN
NIM dan BOPO sebesar 0,008 dan 0,000 Pembahasan Hipotesis 1
dimana lebih kecil dari signifikansi tingkat Hipotesis pertama dalam penelitian ini
kepercayaan 0,05, selain itu variabel CAR, menyatakan rasio Capital Adequacy Ratio
NPL dan LDR memiliki nilai signifikansi berpengaruh positif terhadap Return On
lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan Asset. Hasil analisis statistik untuk
tidak adanya pengaruh signifikan. variabel Capital Adequacy Ratio
3. Uji Goodness of Fit Model menunjukkan bahwa koefisien regresi
a. Uji Simultan (Uji Statistik F) bernilai negatif sebesar -0,020. Hasil uji t
Hasil uji-t variabel independen yang diperoleh sebesar -0,004 dan nilai
terhadap variabel dependen adalah signifikansi sebesar 0,789, lebih besar dari
sebagai berikut: tingkat signifikansi yang digunakan
Tabel 6. Hasil Uji Simultan (Uji F) (0,789> 0,05), sehingga dapat disimpulkan
bahwa Capital Adequacy Ratio tidak
Model F Sig. Kesimpulan berpengaruh signifikan terhadap Return
Regression 70,924 0,000b Signifikan On Asset perusahaan perbankan yang
Sumber: Data Sekunder Diolah 2017 terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2013-2015. Dengan demikian Ha1 yang
Berdasarkan tabel 6 diperoleh diajukan ditolak.
F hitung sebesar 70,924 dan Hasil penelitian ini tidak sesuai
signifikansi sebesar 0,000. Nilai dengan penelitian yang dilakukan oleh
signifikansi lebih kecil dari 0,05, Sukarno dan Syaichu (2006), Widiati
hal ini menunjukkan bahwa CAR, (2012), Ponco (2008), yang menyimpulkan
NPL, NIM, BOPO, dan LDR bahwa Capital Adequacy Ratio
Analisis Pengaruh CAMEL... (Wulandari) 519

berpengaruh positif dan signifikan menambah biaya cadangan aktiva


terhadap ROA. Ketentuan besarnya CAR produktif yang pada akhirnya akan
yang diatur dalam Surat Edaran Bank mengurangi laba. Apabila NPL mengalami
Indonesia No.6 tahun 2004 adalah 8%. peningkatan terus menerus akan
CAR tidak berpengaruh terhadap ROA mendatangkan masalah serius pada kinerja
berarti bank tidak memiliki cukup modal keuangan bank. Hasil penelitian yang tidak
untuk menjalankan kegiatannya, sehingga signifikan dapat disebabkan oleh
bank mengalam kerugian. Berdasarkan sedikitnya NPL yang mengalami kenaikan
data bank yang diteliti, dari jumlah sampel dan diikuti ROA yang mengalami
bank pada tahun 2013-2015 hanya terdapat penurunan. Berdasarkan hasil penelitian
12 data atau 26,67 % data yang mengalami dari jumlah data bank pada tahun 2013-
CAR naik dan ROA naik, sedangkan 2015 terdapat 33,33% data yang
sisanya 33 data atau 73,33% data mengalami NPL naik dan ROA turun,
mengalami kebalikannya. Hal ini berarti sedangkan sisanya 66,67% data
sedikitnya bank yang mengalami kenaikan mengalami kebalikannya.
CAR yang diikuti kenaikan ROA menjadi
penyebab tidak berpengaruhnya Capital Pembahasan Hipotesis 3
Adequacy Ratio terhadap Return On Asset. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini
menyatakan rasio Net Interest Margin
Pembahasan Hipotesis 2 berpengaruh positif terhadap Return On
Hipotesis kedua dalam penelitian ini Asset. Hasil analisis statistik untuk
menyatakan rasio Non Performing Loan variabel Net Interest Margin menunjukkan
berpengaruh negatif terhadap Return On bahwa koefisien regresi bernilai positif
Asset. Hasil analisis statistik untuk sebesar 0,218. Hasil uji t yang diperoleh
variabel Non Performing Loan sebesar 2,489 dan nilai signifikansi sebesar
menunjukkan bahwa koefisien regresi 0,017, lebih kecil dari tingkat signifikansi
bernilai negatif sebesar -0,010. Hasil uji t yang digunakan (0,017 < 0,05), sehingga
yang diperoleh sebesar -0,285 dan nilai dapat disimpulkan bahwa Net Interest
signifikansi sebesar 0,777, lebih besar dari Margin berpengaruh positif dan siginifikan
tingkat signifikansi yang digunakan terhadap Return On Asset perusahaan
(0,777> 0,05), sehingga dapat disimpulkan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
bahwa Non Performing Loan tidak Indonesia periode 2013-2015. Hasil
berpengaruh signifikan terhadap Return penelitian ini sesuai dengan penelitian
On Asset perusahaan perbankan yang yang dilakukan oleh Mawardi (2005) yang
terdaftar di Bursa Indonesia periode 2013- menyatakan bahwa Net Interest Margin
2015. Hasil penelitian ini tidak sesuai berpengaruh positif dan signifikan
dengan penelitian yang dilakukan Ambika terhadap Return On Asset. Dengan
(2011) yang menunjukkan bahwa Non demikian, Ha3 yang diajukan diterima.
Performing Loan berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Return On Asset. Jika manajemen bank telah melakukan
Dengan demikian, Ha2 yang diajukan tindakan yang berhati-hati dalam
ditolak. memberikan kredit maka kualitas aktiva
produktifnya tetap terjaga. Dengan kualitas
Semakin tinggi Non Performing Loan, kredit yang bagus dapat meningkatkan
maka akan berakibat menurunnya Return pendapatan bunga bersih sehingga akan
On Asset bank. Peraturan Bank Indonesia mengakibatkan laba sebelum pajak
tentang NPL mengatur bahwa setiap meningkat sehingga ROA bertambah. Hal
kenaikan oustanding pinjaman yang ini berarti NIM suatu bank sangat
diberikan harus di-cover dengan cadangan
berpengaruh terhadap besarnya nilai ROA.
aktiva produktif. Setiap kenaikan
oustanding pinjaman yang diberikan akan
Analisis Pengaruh CAMEL... (Wulandari) 520

Pembahasan Hipotesis 4 bahwa Loan to Deposit Ratio tidak


Hipotesis keempat dalam penelitian berpengaruh negatif signifikan terhadap
ini menyatakan rasio BOPO berpengaruh Return On Asset perusahaan perbankan
negatif terhadap Return On Asset. Hasil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
analisis statistik untuk variabel BOPO periode 2013-2015. Dengan demikian Ha5
menunjukkan bahwa koefisien regresi yang diajukan ditolak.
bernilai negatif sebesar -0,107. Hasil uji t Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
yang diperoleh sebesar -14,473 dan nilai penelitian yang dilakukan oleh Sukarno
signifikansi sebesar 0,000, lebih kecil dari dan Syaichu (2006), Widiati (2012) dan
tingkat signifikansi yang digunakan (0,000 Ponco (2008) dimana hasil penelitian ini
< 0,05), sehingga dapat disimpulkan menyimpulkan Loan to Deposit Ratio
bahwa BOPO berpengaruh negatif dan berpengaruh positif dan signifikan
signifikan terhadap Return On Asset terhadap laba (ROA). Loan to Deposit
perusahaan perbankan yang terdaftar di Ratio menunjukkan seberapa jauh
Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. kemampuan bank dalam membayar
Dengan demikian Ha4 yang diajukan kembali penarikan dana yang dilakukan
diterima. deposan dengan mengandalkan kredit yang
Hasil penelitian ini sesuai dengan diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
penelitian yang dilakukan oleh Wisnu Semakin tinggi rasio LDR memberikan
(2005), Edward (2009), dan Prasnanugraha indikasi semakin rendahnya kemampuan
(2007), dimana hasil penelitian ini likuiditas bank yang bersangkutan dan
menyimpulkan jika BOPO meningkat kinerja perusahaan menurun. Dengan
maka ROA yang diperoleh menurun. optimalnya LDR, maka dalam kegiatan
Hubungan negatif antara variabel usahanya, bank akan memperoleh
independen BOPO terhadap variabel keuntungan. Hasil yang tidak signifikan
dependen ROA sesuai dengan teori yang dapat disebabkan banyaknya bank yang
mendasarinya, dimana semakin kecil mengalami kenaikan LDR dan diikuti
BOPO menunjukkan semakin efisien bank penurunan ROA mengindikasikan bahwa
dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank tidak menyalurkan kreditnya secara
sehingga dengan semakin efisiennya bank keseluruhan kepada pihak yang
kesempatan untuk mendapatkan membutuhkan, sehingga menurunkan
keuntungan yang lebih akan sangat tinggi ROA suatu bank. Berdasarkan data yang
karena bank telah dapat mengurangi atau diteliti, hanya ada 9 data atau 20% data
menghilangkan kegiatan yang tidak bank yang ketika LDR meningkat
memberi nilai tambah. Hal ini berarti menyebabkan ROA meningkat pula,
BOPO memberikan pengaruh yang sangat sedangkan sisanya 36 data atau 80% data
besar terhadap nilai ROA setiap bank. bank mengalami kebalikannya.

Pembahasan Hipotesis 5 SIMPULAN DAN SARAN


Hipotesis kelima dalam penelitian ini
menyatakan rasio Loan to Deposit Ratio Simpulan
berpengaruh positif terhadap Return On Berdasarkan hasil analisis data dan
Asset. Hasil analisis statistik untuk pembahasan yang telah dijelaskan
variabel Loan to Deposit Ratio sebelumnya, maka dapat diambil
menunjukkan bahwa koefisien regresi kesimpulan sebagai berikut:
bernilai positif sebesar -0,011. Hasil uji t 1. Capital Adequacy Ratio tidak
yang diperoleh sebesar -0,937 dan nilai berpengaruh signifikan terhadap
signifikansi sebesar 0,060, lebih besar dari Return On Asset perusahaan
tingkat signifikansi yang digunakan (0,060 perbankan yang terdaftar di Bursa
> 0,05), sehingga dapat disimpulkan Efek Indonesia periode 2013-2015.
Analisis Pengaruh CAMEL... (Wulandari) 521

2. Non Performing Loan tidak DAFTAR PUSTAKA


berpengaruh signifikan terhadap Dendawijaya, Lukman. (2009).
Return On Asset perusahaan Manajemen Perbankan, Edisi Kedua.
perbankan yang terdaftar di Bursa Jakarta: Ghalia Indonesia.
Indonesia periode 2013-2015. Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis
3. Net Interest Margin berpengaruh Multivariate de ngan Program SPSS.
positif dan siginifikan terhadap Return Semarang: Badan Penerbit
On Asset perusahaan perbankan yang Universitas Diponegoro.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Husnan, Suad. (1998). Manajemen
periode 2013-2015. Keuangan: Teori dan Penerapan
4. BOPO berpengaruh negatif dan (Keputusan jangka panjang).
signifikan terhadap Return On Asset Yogyakarta: BPFE.
perusahaan perbankan yang terdaftar Januarti, Indira. (2002). Variabel Proksi
di Bursa Efek Indonesia periode 2013- Camel dan Karakteristik Bank
2015. Lainnya untuk Memprediksi
5. Loan to Deposit Ratio tidak Kebangkrutan Bank Di Indonesia.
berpengrauh signifikan terhadap Jurnal Bisnis Strategi.
Return On Asset perusahaan Mabruroh. (2004). Manfaat Dan Pengaruh
perbankan yang terdaftar di Bursa Rasio Keuangan Dalam Analisis
Efek Indonesia periode 2013-2015. Kinerja Keuangan Perbankan.
6. Hasil analisis Uji F dalam penelitian Jakarta: Benefit.
ini menunjukkan bahwa CAR, NPL, Mawardi, Wisnu. (2005). Analisis faktor
NIM, BOPO, dan LDR secara faktor yang mempengaruhi kinerja
simultan berpengaruh terhadap Return keuangan bank umum di Indonesia.
On Asset perusahaan perbankan yang Jurnal Bisnis Strategi.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Meydianawathi, Luh Gede. (2007).
periode 2013-2015. Analisis Perilaku Penawaran Kredit
7. Hasil uji Adjusted R Square pada Perbankan Kepada Sektor UMKM
penelitian ini sebesar 0,888. Hal ini Di Indonesia (2002-2006). Denpasar:
menunjukkan bahwa bahwa Return Universitas Udayana.
On Asset dipengaruhi oleh CAR, NPL, Muhammad Sarifudin. (2005). Faktor-
NIM, BOPO, dan LDR sebesar faktor yang Mempengaruhi Laba
88,8%, sedangkan sisanya 11,2% Perusahaan Perbankan yang Listed
dipengaruhi oleh faktor lain di luar di BEJ periode 2000-2002. Skripsi
penelitian ini. Universitas Pendidikan Indonesia.
Nugraheni, Fitri dan Dody Hapsoro.
Saran (2007). Pengaruh Rasio Keuangan
Berdasarkan kesimpulan dan hasil CAMEL, Tingkat Inflasi, Dan
penelitian, maka saran peneliti bagi calon Ukuran Perusahaan Terhadap
investor yang ingin berinvestasi pada Kinerja Keuangan Perusahaan
saham sebaiknya lebih mempertimbangkan Perbankan Di Bursa Efek Jakarta.
faktor Net Interest Margin dan BOPO Jakarta: Wahana.
karena faktor tersebut memiliki pengaruh Prasnaguraha, Pontie. (2007). Analisis
yang signifikan terhadap Return On Asset Pengaruh Rasio-rasio Keuangan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar Terhadap Kinerja Keuangan Bank
di Bursa Efek Indonesia. Umum di Indonesia. Tesis Magister
Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Respati, Harianto dan Prayudo Eri
Yandono. (2008). Tinjauan Tentang
Analisis Pengaruh CAMEL... (Wulandari) 522

Variabel-variabel CAMEL Terhadap


Laba Usaha Pada Bank Umum dan
Bank Swasta Nasional. Jurnal
Keuangan dan Perbankan.
Sulistiyono, Arif Gunawan. (2005). Tetap
Saja Iklim Indonesia Belum
Menarik. Jakarta: Bappeki-Depkeu.
Sudiyatno, Bambang dan Suroso, Jati.
(2010). Analisi Pengaruh Dana
Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR
Terhadap Kinerja Keuangan Pada
Sektor Perbankan Yang Go Public di
Bursa Efek Indonesia. Universitas
Stikubank Semarang.
Werdaningtyas, Hesti. (2002). Faktor
Yang Mempengaruhi Profitabilitas
Bank Take Over Pra-merger di
Indonesia. Jurnal Manajemen
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai