Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN DEBT TO

ASSET RATIO (DAR) TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN DI


SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA

Azzalia Feronicha Wianta Efendi 1), Seto Sulaksono Adi Wibowo 2)


1) Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Batam 29461, email: azzalia.feronicha@yahoo.co.id
2) Jurusan Manajemen Bisnis, Politeknik Negeri Batam, Batam 29461, email: seto@polibatam.ac.id

Abstrak - Perbandingan antara modal sendiri dan modal asing yang tersusun dalam struktur modal
menjadi instrumen yang digunakan perusahaan untuk merencanakan dan mengambil kebijakan
penggunaan hutang dalam memaksimalkan keuntungan dan harga saham perusahaan. Perbankan dalam
melakukan kegiatan operasionalnya harus memiliki modal yang cukup besar dan terstruktur dengan baik,
agar terhindar dari permasalahan keuangan. Untuk menarik penanam modal, perbankan didesak untuk
menaikkan kinerjanya yang dapat dinilai dari laporan keuangan bank dalam memberikan informasi bagi
investor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial struktur modal yang
diproksikan dengan rasio leverage yaitu Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR)
terhadap kinerja perusahaan yang dilihat dari profitabilitasnya dengan Return on Asset (ROA) dan Return
on Equity (ROE) perusahaan perbankan selama 3 tahun. Penelitian ini menggunakan sampel 30 bank
selama 3 tahun dari 2013-2015 dengan menggunakan analisis regresi data panel. Hasil penelitian
menunjukkan secara parsial variabel DER berpengaruh terhadap ROA dan ROE, serta secara parsial
variabel DAR berpengaruh terhadap ROA dan tidak berpengaruh terhadap ROE. Penelitian ini terbatas
hanya dilakukan pada perusahaan perbankan saja dan dalam kurun waktu 3 tahun, seharusnya dapat
menggunakan sektor perusahaan lainnya dan kurun waktu yang lebih lama. Penelitian selanjutnya
diharapkan dapat menambah variabel penelitian, sektor perusahaan, sampel dan menambah periode
penelitian.

Kata Kunci: Struktur Modal, Perbankan, Kinerja Perusahaan, leverage, Debt to Equity Ratio (DER),
Debt to Asset Ratio (DAR), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE).

Abstract - Comparison between self-capital and foreign capital structured in capital structure into an
instrument used by companies to plan and take debt usage policies in maximizing profits and stock prices
company. Banking in conducting its operational activities must have a large enough capital and well
structured, in order to avoid the financial problems. To attract investors, banks are urged to improve
their performance that can be assessed from bank financial statements in providing information to
investors. This study aims to determine the partial influence of capital structure proxyed with leverage
ratios those are Debt to Equity Ratio (DER) and Debt to Asset Ratio (DAR) to company performance seen
from its profitability with Return on Asset (ROA) and Return on Equity (ROE) of banking companies for 3
years. This study used a sample of 30 banks for 3 years from 2013-2015 by using panel data regression
analysis. The results showed partially DER variables affect the ROA and ROE, and partially DAR
variables affect the ROA and no effect on ROE. This study is limited to a banking company only and
within 3 years, it should be able to use other corporate sectors and longer periods of time. Further
research is expected to add research variables, corporate sectors, samples and add to the study period.

Keywords: Capital Structure, Banking, Corporate Performance, Leverage, Debt to Equity Ratio (DER),
Debt to Asset Ratio (DAR), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE).
1. Pendahuluan rasio keuangan yang tidak menentu.
Perkembangan kinerja keuangan perbankan juga
Pergerakan ekonomi dunia sangat dinamis di era akan mengalami fluktuasi tiap periodenya dan
globalisasi yang berkembang sangat cepat saat sektor perbankan yang terdaftar di BEI dapat
ini, dimana arus teknologi dan informasi serta menjadi pilihan investasi bagi investor karena
transportasi berkembang pesat termasuk perkembangan kinerja keuangannya, dengan
pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha. begitu aktivitas bank sangat penting dan
Untuk menghadapi persaingan, perusahaan di diperlukan demi kelancaran kegiatan
luar maupun dalam negeri harus bertumbuh dan perekonomian Indonesia di bidang riil. Peneliti
berkembang secara berkesinambungan untuk tertarik untuk mengembangkan penelitian Dawar
mendapatkan kepercayaan para investor. (2014) di Indonesia dalam sektor yang berbeda
Variabel yang sangat penting dalam kemajuan yaitu sektor keuangan sub sektor perbankan,
dan menjaga presensi perusahaan adalah modal. karena Dawar (2014) mengambil sampel
Manajemen perusahaan senantiasa dihadapkan penelitiannya berupa perusahaan yang terdaftar
pada keputusan untuk menentukan komposisi di Bombay Stock Exchange (BSE) kecuali bank
struktur modal antara modal internal dan dan perusahaan keuangan non bank lainnya.
eksternal (Komara et al, 2014). Peneliti ingin mengetahui dan mengekplorasi
Perusahaan-perusahaan yang objektif akan lebih dalam apa dampak sebenarnya yang hadir
berusaha dalam menentukan struktur modal dari struktur modal terhadap kinerja perusahaan
secara ideal dan menambah modal baru sesuai di sektor yang berbeda.
target dengan tetap menjaga keselarasan struktur
modal perusahaan, termasuk perbankan. 2. Kajian teori dan literatur
Aktivitas untuk mendeteksi perubahan dalam Agency Theory
tren pengembangan perusahaan perbankan Teori agensi dikemukakan oleh Jensen dan
dalam membuat keputusan ekonomi yang Meckling pada tahun 1976 yang
berhasil, yakni perlu dilakukan analisis laporan mendeskripsikan hubungan antara pemegang
keuangan bank yaitu proses menganalisis dan saham sebagai prinsipal dan manajemen sebagai
mengkaji neraca perusahaan (statement of agen. Manajemen merupakan pihak yang
financial position), laporan laba rugi (income dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja
statement), dan pernyataan lainnya. demi kepentingan pemegang saham. Hubungan
Penelitian Dawar (2014) yang meneliti pengaruh keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu
struktur modal terhadap kinerja perusahaan yang atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang
terdaftar di Bursa Efek Bombay dengan variabel lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas
dependen yang digunakan merupakan kinerja nama prinsipal serta memberi wewenang kepada
perusahaan yang diukur dengan rasio agen membuat keputusan yang terbaik bagi
profitabilitas (ROA & ROE), variabel prinsipal. Dengan proporsi kepemilikan yang
inependennya merupakan struktur modal yang hanya sebagian dari perusahaan membuat
diproksikan dengan dengan leverage (STD & manajer cenderung bertindak untuk kepentingan
LTD) dan variabel kontrol menggunakan firm pribadi dan bukan untuk memaksimalkan
size, firm age, tangibility, sales growth, liquidity kepentingan perusahaan. Hal inilah yang akan
dan advertising. Hasil penelitian Dawar (2014) menyebabkan masalah keagenan sehingga
menunjukkan struktur modal berpengaruh nantinya akan menimbulkan biaya keagenean
negatif terhadap kinerja perusahaan. Semua (agency cost). Jensen dan Meckling (1976)
variabel kontrol berpengaruh positif terhadap mendefinisikan biaya keagenan sebagai jumlah
kinerja perusahaan kecuali firm age. dari biaya yang dikeluarkan prinsipal untuk
Penelitian mengenai pengaruh struktur modal melakukan pengawasan terhadap agen.
terhadap kinerja perusahaan telah banyak
dilakukan di Indonesia dan berbagai negara. Trade Off Theory
Namun demikian, penelitian-penelitian yang Teori trade off merupakan gagasan bahwa
dilakukan menunjukkan hasil yang berbeda-beda perusahaan memilih berapa banyak pembiayaan
di tiap negara dan juga terdapat dinamika rasio- hutang dan berapa banyak dana ekuitas yang
digunakan dengan menyeimbangkan biaya dan Rachmawardani (2007) meneliti tentang analisis
manfaat. Tujuan penting dari teori ini adalah pengaruh aspek likuiditas, risiko bisnis,
untuk menjelaskan fakta bahwa perusahaan profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan
biasanya dibiayai sebagian dengan hutang dan terhadap struktur modal perusahaan dengan
sebagian lagi dengan ekuitas. Perusahaan sampel perusahaan perbankan yang terdaftar di
mendasarkan keputusan pendanaan pada struktur Bursa Efek Jakarta tahun 2000-2005. Struktur
modal yang optimal. Struktur modal yang modal dalam penelitian diproksikan dengan
optimal dibentuk dengan menyeimbangkan Debt to Equity Ratio (DER) yang dilakukan
manfaat dari penghematan pajak atas pengujian dengan aspek likuiditas, risiko bisnis,
penggunaan hutang terhadap biaya profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan. Dari
kebangkrutan. hasil penelitian ini diketahui bahwa faktor-faktor
seperti risiko bisnis dan profitabilitas
Pecking Order Theory berpengaruh secara signifikan terhadap struktur
Teori pecking order mengasumsikan bahwa modal. Hal ini menyiratkan bahwa variabel-
perusahaan bertujuan untuk memaksimumkan variabel tersebut merupakan variabel yang dapat
kesejahteraan pemegang saham. Dalam dikendalikan oleh perusahaan.
corporate finance, teori pecking order
mendalilkan bahwa biaya pembiayaan
meningkat dengan informasi asimetris. 3. Hipotesis
Pembiayaan berasal dari tiga sumber yaitu dana
internal, hutang dan ekuitas baru. Perusahaan ROA merupakan indikator kinerja bank umum
memprioritaskan sumber pembiayaan mereka, secara umum, karena menunjukkan hubungan
pertama memilih pembiayaan internal, kemudian antara earnings dan asset serta ROA dapat
hutang dan terakhir meningkatkan ekuitas diukur secara keseluruhan earnings bank per
sebagai upaya terakhir. Teori pecking order satuan unit moneter aset dan juga dapat
dipopulerkan oleh Myers dan Majluf (1984) digunakan untuk membandingkan kinerja bank
dimana mereka berpendapat bahwa ekuitas umum dalam industri perbankan (Zimmerman,
adalah cara yang kurang disukai untuk 1996). Menurut Kusumajaya (2011) bagi setiap
meningkatkan modal karena ketika para manajer perusahaan, keputusan dalam pemilihan sumber
(yang diasumsikan lebih tahu tentang kondisi dana merupakan hal penting sebab hal tersebut
sebenarnya dari firma daripada investor), hal ini akan mempengaruhi struktur keuangan
menjadi masalah. perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi
profitabilitas. Sumber dana perusahaan
dicerminkan oleh modal asing dan modal sendiri
Sugihen (2003) melakukan penelitian dengan yang diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER).
menganalisis dan menguji pengaruh langsung Jika DER semakin tinggi, maka kemampuan
dan pengaruh tidak langsung antara struktur perusahaan untuk mendapatkan profitabilitas
modal dengan produktivitas aktiva, kinerja akan semakin rendah, sehingga DER
keuangan, dan nilai perusahaan dari perusahaan mempunyai hubungan negatif dengan
industri manufaktur terbuka Indonesia yang profitabilitas.
terdftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1995-
2000. Penelitian tersebut menemukan bahwa H1: DER dan DAR berpengaruh terhadap
struktur modal berpengaruh terhadap aktivitas Return on Asset (ROA).
operasi, kinerja keuangan, dan nilai perusahaan. Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang
Temuan penelitian Sugihen (2003) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
mengindikasikan bahwa peningkatan hutang menghasilkan laba bersih untuk pengembalian
pada struktur modal tidak menyebabkan ekuitas pemegang saham dan ROE merupakan
pertambahan investasi, sehingga perubahan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur
struktur modal tidak berpengaruh terhadap profitabilitas dari ekuitas (Kusumajaya, 2011).
aktivitas investasi dan produktivitas aktiva. ROE bisa menjadi patokan efisiensi penggunaan
modal internal yang dioperasionalkan dalam
perusahaan perbankan. Semakin besar nilai hutang perusahaan relatif terhadap aset memiliki
ROE, semakin besar juga kapabilitas bank risiko sebesar 0.93836 terhadap likuiditas
menghasilkan laba bagi investor. Penelitian yang perusahaan. Nilai paling tinggi untuk hutang
dilakukan Maryono (2014) juga menyatakan perusahaan relatif terhadap aset memiliki risiko
struktur modal berpengaruh signifikan terhadap sebesar 8.750122 dan yang paling rendah
ROE perusahaan perbankan. sebesar 0.047543.
H2 : DER dan DAR berpengaruh terhadap
Return of Equity (ROE). Return on Asset (ROA) memiliki nilai mean
sebesar 0.015705 yang berarti bahwa rata-rata
kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
4. Metode Penelitian aset untuk menghasilkan profitabilitas
perusahaan adalah sebesar 0.015705. Nilai
Sampel paling tinggi bagi kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan aset untuk menghasilkan
Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak profitabilitas adalah sebesar 0.05298 dan yang
30 perusahaan sektor keuangan sub sektor paling rendah adalah sebesar -0.07633. Return
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek on Equity (ROE) memiliki nilai mean sebesar
Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. 0.061705 yang berarti bahwa rata-rata
Variabel kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan
investasi pemegang sahamnya untuk
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini menghasilkan profitabilitas perusahaan adalah
adalah independen dan dependen. Variabel sebesar 0.061705. Nilai paling tinggi yaitu
independen dalam penelitian ini adalah Debt to 0.268357 dan yang paling rendah yaitu -
Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio 1.065951.
(DAR). Terdapat dua variabel dependen yang
akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis Regresi Data Panel
Return on Asset (ROA) dan Return on Equity
(ROE). Regresi data panel merupakan gabungan antara
data cross section dan data time series, dimana
unit cross section yang sama diukur pada waktu
yang berbeda. Penggunaan data panel dalam
5. Hasil Dan Pembahasan regresi akan menghasilkan intersep dan slope.
Variabel-variabel independen secara spesifik
Analisis Statistik Deskriptif terhadap variabel dependen dalam penelitian ini
yang diuji dinyatakan dalam persamaan regresi
Hasil uji statistik menggunakan Eviews 9 di bawah ini:
berikut menghasilkan output yang
menggambarkan hasil mean, maximum,
minimum dan standard deviation dari variabel Y = a + b 1X 1 + b 2X 2 + e
dependen dan independen, sehingga dapat
dilihat secara statistik bagaimana deskripsi dari Sumber : (Mahardian, 2008)
variabel tersebut. Debt to Equity Ratio (DER)
memiliki nilai mean sebesar 8.212208 yang Dimana:
berarti bahwa rata-rata hutang perusahaan jika
dibandingkan dengan ekuitas memiliki risiko Y = variabel dependen (ROA/ROE)
sebesar 8.212208 terhadap likuiditas perusahaan. a = konstantsa
Nilai paling tinggi untuk hutang perusahaan jika X1 = variabel independen (DER)
dibandingkan dengan ekuitas memiliki risiko X2 = variabel independen (DAR)
sebesar 70.00785 terhadap likuiditas perusahaan b1 « En = koefisien regresi
dan yang paling rendah sebesar 0.047543. Debt e = error term
to Asset Ratio (DAR) memiliki nilai mean
sebesar 0.93836 yang berarti bahwa rata-rata
Model Regresi Hipotesis 1

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, maka dapat dibuat


model regresi dengan persamaan berikut:

Y = a + b1DER + b2DAR + e Berdasarkan tabel 4.9 di atas, maka dapat dibuat


model regresi dengan persamaan berikut:
ROA = 0.0177 ± 0.0018DER + 0.014DAR + e
Y = a + b1DER + b2DAR + e
1) Nilai konstanta sebesar 0.0177 menjelaskan
bahwa apabila variabel independen dianggap ROE = 0.0733 ± 0.0216DER + 0.0772DAR + e
konstan atau nol makan nilai dari ROA
sebesar 0.0177.
2) Koefisien regresi Debt to Equity Ratio
(DER) sebesar -0.0018 menjelaskan bahwa 1) Nilai konstanta sebesar 0.0733 menjelaskan
apabila DER meningkat satu satuan dan bahwa apabila variabel independen dianggap
variabel independen lainnya dianggap tetap, konstan atau nol maka nilai dari ROE
maka akan diikuti dengan penurunan kinerja sebesar 0.0733.
perusahaan yang diproksikan dengan ROA 2) Koefisien regresi Debt to Equity Ratio
sebesar 0.0018. (DER) sebesar -0.0216 menjelaskan bahwa
3) Koefisien regresi Debt to Asset Ratio (DAR) apabila DER meningkat satu satuan dan
sebesar 0.014 menjelaskan bahwa apabila variabel independen lainnya dianggap tetap,
DAR meningkat satu satuan dan variabel maka akan diikuti dengan penurunan kinerja
independen lainnya dianggap tetap maka perusahaan yang diproksikan dengan ROE
akan diikuti dengan peningkatan kinerja sebesar 0.0216.
perusahaan yang diproksikan dengan ROA 3) Koefisien regresi Debt to Asset Ratio (DAR)
sebesar 0.014. sebesar 0.1772 menjelaskan bahwa apabila
DAR meningkat satu satuan dan variabel
independen lainnya dianggap tetap maka
akan diikuti dengan peningkatan kinerja
Model Regresi Hipotesis 2 perusahaan yang diproksikan dengan ROE
sebesar 0.1772.

Analisis Data
Pengaruh DER dan DAR terhadap ROA hanya terbatas pada perusahaan sektor keuangan
sub sektor perbankan saja. 2) Penelitian ini
Penelitian ini menunjukkan bahwa DER hanya menggunakan dua variabel independen
berpengaruh terhadap ROA. Hal ini terbukti dari sisi leverage saja, padahal banyak variabel
dengan ditunjukkannya pengaruh negatif dan lain yang kemungkinan besar dapat
signifikan dimana nilai t = -2.6091 dan p = menunjukkan tingkat risiko hutang perusahaan
0.0107 (p<0.05). DAR juga berpengaruh untuk memproksikan struktur modal terhadap
terhadap ROA, hal ini terbukti dengan profitabilitas perusahaan. 3) Hasil dari pengujian
ditunjukkannya pengaruh positif dan signifikan dengan kecocokan model yang dipilih penulis
dimana t = 2.3155 dan p = 0.022 (p<0.05). sangat rendah, sehingga kemampuan variabel-
variabel independen menjelaskan variabel
dependen dalam penelitian ini amat terbatas.
Pengaruh DER dan DAR terhadap ROE Saran
Penelitian ini menunjukkan bahwa DER Saran untuk penelitian selanjutnya sebaiknya
berpengaruh terhadap ROE. Hal ini terbukti meningkatkan atau menambah jumlah sampel
dengan ditunjukkannya pengaruh negatif dan perusahaan, menambah periode penelitian, dan
signifikan dimana nilai t = -2.9845 dan p = tidak terbatas hanya pada 1 sektor di Bursa Efek
0.0037 (p<0.05). DAR tidak berpengaruh Indonesia saja sehingga diperoleh hasil
terhadap ROE, hal ini terbukti dengan penelitian yang lebih baik. Variabel penelitian
ditunjukkannya pengaruh positif dan tidak independen dan dependen lain juga dapat diteliti
signifikan dimana t = 2.3155 dan p = 0.051 untuk mengetahui pengaruhnya, serta dapat
(p>0.05). menggunakan proksi yang berbeda untuk
mengukur tingkat rasio pada variabel.
6. Kesimpulan Pertumbuhan ekonomi, suku bunga BI, tingkat
inflasi, dan nilai tukar dapat ditambahkan dalam
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan variabel independen untuk hasil yang lebih baik
mengenai pengaruh DER dan DAR terhadap dan mencerminkan kondisi aktual perbankan di
kinerja perusahaan sektor keuangan sub sektor Indonesia. Kriteria pemilihan model juga harus
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek diperhatikan dalam pengujian masa depan.
Indonesia periode 2013-2015, maka penulis
memperoleh beberapa kesimpulan sebagai Daftar Referensi
berikut: Dawar, V. (2014). Agency theory, capital
1)Pengujian secara parsial variabel bebas DER structure and firm performance: Some
terhadap variabel terikat ROA berpengaruh, Indian evidence. Managerial Finance ,
sehingga H1 diterima. Pengujian secara parsial 40 (12).
variabel bebas DER terhadap ROE juga Fahmi, I. (2011). Analisis Kinerja Keuangan.
berpengaruh, sehingga H2 diterima. 2)Pengujian Bandung: Alfabeta.
secara parsial variabel bebas DAR terhadap
variabel terikat ROA berpengaruh, sehingga H1 Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis
diterima. Pengujian secara parsial variabel bebas Multivariate dengan SPSS (Cetakan
DAR terhadap ROE tidak berpengaruh, sehingga Keempat ed.). Semarang: Badan
H2 ditolak. Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis


Multivariate dengan SPSS (Edisi
Keterbatasan Keempat ed.). Semarang: Badan
Penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, Penerbit Universitas Diponegoro.
antara lain: 1) sampel penelitian yang digunakan
Goyal, A. (2013). Impact of Capital Structure on Sesudah Menjadi Perusahaan Publik Di
Performance of Listed Public Sector Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Banks in India. International Journal of
Business and Management Invention , 2 Rachmawardani, Y. (2007). Analisis Pengaruh
(10), 35-43. Aspek Likuiditas, Risiko Bisnis,
Profitabilitas, Dan Pertumbuhan
Hailu, A. (2015). The Impact of Capital Penjualan Terhadap Stuktur Modal
Structure on Profitability of Commercial Perusahaan.
Banks in Ethiopia. Accounting and
Finance . Sugihen, S. G. (2003). Pengaruh Struktur Modal
Terhadap Produktivitas Aktiva dan
Isnarno, E. (2012). Analisis Pengarug Current Kinerja Keuangan Serta Nilai
Ratio (CR), Debt to Equity Ratio Perusahaan Industri Manufaktur
(DER), Total Asset Turnover (TAT), Terbuka di Indonesia.
dan Size Terhadap Return on Equity
(ROE) dengan Institutional Ownership Sumarta, Y. (2000). Evaluasi Kinerja
(Instown) Sebagai Variabel Moderating Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar
Pengaruh DER Terhadap ROE . Di Bursa Efek Indonesia Dan Thailand.

Jensen, M. (1976). Theory of The Firm: Zimmerman. (1996). Factors Influencing


Managerial Behavior, Agency Costs and Community Bank Performance in
Ownership Stucture. Journal of California.
Financial Economics .

Komara, H. A. (2014). Analisis Pengaruh


Struktur Modal Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan. Jurnal Keuangan
dan Perbankan , 20 (1), 10-21.

Kusumajaya, D. K. (2011). Pengaruh Struktur


Modal Dan Pertumbuhan Perusahaan
Terhadap Profitabilitas Dan Nilai
Peerusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

Mahardian, P. (2008). Analisis Pengaruh Rasio


Car, Bopo, Npl, Nim Dan Ldr Terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan.

Maryono, B. F. (2014). Pengaruh Struktur


Modal terhadap Kinerja Keuangan:
Bukti Empiris Sektor Perbankan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008-2012 .

Myers, M. (1984). Corporate Financing and


Investment Decisions When Firms Have
Information That Investors Do Not
Have. Journal of Financial Economic .

Payamta, M. (1999). Evaluasi Kinerja


Perusahaan Perbankan Sebelum dan

Anda mungkin juga menyukai