Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH CURRENT RATIO, RETURN ON ASSET, DAN DEBT TO EQUITY

TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PADA SEKTOR BARANG KONSUMSI

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PROPOSAL

Program Studi : S1 Akuntansi

A. Latar Belakang

Perusahaan merupakan tempat terjadinya kegiatan produksi, baik itu barang dan jas

a serta terkumpulnya semua faktor produksi. Di Indonesia terdapat beberapa jenis perusaha

an yang bergerak diberbagai sektor diantaranya perusahaan agraris, perusahaan industri, p

erusahaan dagang dan perusahaan jasa. Perusahaan ini bergerak di bidangnya masing-ma

sing dengan tujuan memperoleh laba atau keuntungan. Laba atau keuntungan yang diperole

h oleh suatu perusahaan tidak serta merta dapat membantu perusahaan bertahan di tengah

persaingan bisnis yang cukup ketat. Perusahaan harus mampu memiliki keunggulan kompet

itif agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Oleh karena itu perusahaan membutuh

kan saran lain untuk dapat membantu dalam meningkatkan kebutuhan dana dan mempertah

ankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Salah satu cara yang dapat digunakan per

usahaan adalah melalui pasar modal.

Pasar modal merupakan media atau tempat yang digunakan perusahaan untuk meni

ngkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. D

engan berkembangnya pasar modal, maka alternative investasi bagi para pemodal kini tidak

lagi terbatas pada aktiva rill dan simpanan pada system perbankan melainkan dapat menan

amkan dananya di pasar modal, baik dalam bentuk saham, obligasi, maupun sekuritas (aktiv

a finansial) lainnya. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara ka

rena pasar modal memiliki peran dan fungsi, yaitu sebagai sarana pendanaan usaha atau sa

rana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor).
Kegiatan investasi yang terjadi di pasar modal merupakan suatu kegiatan ekonomi

yang menempatkan dana pada suatu aset atau lebih selama periode tertentu dengan tujuan

memperoleh pendapatan atau keuntungan atas nilai investasi awal yang dapat

memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat diterima untuk

tiap investor. Berinvestasi di pasar modal tidak saja memerlukan informasi yang kompleks n

amun juga menghadapi risiko yang relative besar bila dibandingkan dengan bentuk-bentuk s

impanan pada system perbankan. Oleh karena itu biasanya return yang diharapkan pada inv

estasi saham relative lebih besar dibandingkan tingkat bunga simpanan pada bank-bank.

Return saham adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi. Terdapat dua

faktor yang mempengaruhi return dalam berinvestasi, yang pertama ialah faktor internal

perusahaan dan yang kedua ialah faktor eksternal yang terdiri dari dampak kebijakan fiskal,

perkembangan sektor industri dan faktor ekonomi makro lainnya. Return dapat berupa retur

n realisasian (realized return) dan retur ekspetasi (expected return). Return relisasian merup

akan return yang sudah terjadi, return ini dihitung menggunakan data historis. Return relisasi

penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return ekspeta

si merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa mendatang. Berbeda

dengan return realisasian yang sifatnya sudah terjadi, return ekspetasi sifatnya belum terjadi.

Untuk mengetahui apakah suatu perusahaan bekerja secara optimal dalam hal mend

anai semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, maka dibutuhkan sebuah analisis lap

oran keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat analisis bagi manajemen keuang

an perusahaan yang bersifat menyeluruh, dapat digunakan untuk mendeteksi tingkat keseha

tan perusahaan, melalui analisis kondisi arus kas atau kinerja organisasi secara keseluruhan.

Analisis laporan keuangan biasanya dilakukan oleh para pemberi modal seperti investor, kr

editor, dan oleh perusahaan itu sendiri berkaitan dengan kepentingan manajerial dan penilai

an kinerja perusahaan. Analaisis laporan keuangan di kelompokan ke dalam lima aspek yait

u (1) rasio likuiditas, (2) rasio aktivitas, (3) rasio profitabilitas, (4) rasio solvabilitas, (5) rasio n
ilai perusahaan (fryda Lucyani, 2009). Pada penelitian ini rasio yang digunakan adalah rasio

likuiditas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba (ear

ning) terkait penjualan asset dan ekuitas berdasarkan dasar ukuran tertentu dan rasio solva

bilitas yaitu rasio yang menjadi tolak ukur seberapa besar kemampuan perusahaan membay

ar seluruh kewajibannya baik jangka panjang maupun jangka pendek. Berdasarkan penelitia

n ini rasio likiditas diproksikan dengan Current Ratio (CR) yaitu suatu rasio yang digunakan

untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan me

nggunakan aktiva lancar. Apabila suatu perusahaan mempunyai rasio lancar yang terlalu tin

ggi hal ini juga akan berdampak kurang baik bagi perusahaan karena menunjukkan banyak

dana yang menganggur yang pada akhirnya bisa mengurangi kemampuan perusahaan.

Rasio profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan Return On Equity (ROE). ROE

adalah buah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba

(profit) dengan ekuitas (shareholders equity) yang dimiliki. ROE dapat membantu manajeme

n dan investor untuk melihat seberapa baik suatu perusahaan dalam menciptakan laba atau

value bagi investornya.

Rasio solvabilitas biasanya diasosiasikan dengan rasio Dept to Equity Ratio (DER).

Pada dasarnya DER merupakan hasil perbandingan antara total utang (dept) perusahaan de

ngan total ekuitas (equity) yang dimilikinya.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Simu (2013) menyataka

n bahwa Dept to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saha

m. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Sugiarti (2015) tentang pengaruh kebijakan

keuangan perusahaan terhadap return saham studi pada perusahaan yang terdaftar di BEI

yang menyatakan bahwa Dept to Equity Ratio (DER) berpengaruh tidak signifikan terhadap r

eturn saham. Oleh karena adanya perbedaan hasil penelitian tersebut maka penulis terdoro

ng untuk meneliti lebih lanjut apakah dept to equity ratio berpengaruh signifikan atau tidak si

gnifikan terhadap return saham serta mempertegas hasil penelitian yang berjudul Pengaruh
Current Ratio, Return on Asset, dan Debt to Equity terhadap Return Saham Perusahaan pad

a Sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-2022.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan melihat betapa pentingnya dilakukan suatu analis

a untuk mengukur seberapa besar return saham yang akan diperoleh oleh suatu perusahaa

n maka penulis akan merumuskan beberapa rumusan masalah :

1. Bagaimana pengaruh current ratio terhadap return saham?

2. Bagaimana pengaruh return on asset ratio terhadap return saham?

3. Bagaimana pengaruh dept to equity ratio terhadap return saham?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh current ratio terhadap return saham

2. Untuk menganalisis return on asset ratio terhadap return saham

3. Untuk menganalisis dept to equity ratio terhadap return saham

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi akademik, melalui penelitian ini dapat memberikan informasi dan acuan kepada

akademisi atau penelitian selanjutnya yang ingin mengambil judul penelitian yang sa

ma.

2. Bagi perusahaan, melalui penelitian ini dapat memberikan informasi kepada perusah

aan khususnya perusahaan yang bergerak pada sektor barang konsumsi agar dapat

mengambil keputusan yang tepat bagi perusahaannya.


3. Bagi pihak lainnya, melalui penelitian ini dapat memberikan informasi kepada pihak l

ain khususnya kepada investor sebagai masukan bagaimana cara menilai kinerja su

atu perusahaan agar tidak salah menanamkan modal pada suatu perusahaan di mas

a depan.

E. Landasan Teori

1. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling banya

k digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai pemikiran dan perkiraan ya

ng ada dalam laporan keuangan sehingga kondisi keuangan dan hasil kinerja perusa

haan dapat diinterpretasikan. Analisis rasio keuangan merupakan peralatan (tools) u

ntuk memahami laporan keuangan. Analisis laporan keuangan membutuhkan pemah

aman yang mendalam tentang berbagai aspek keuangan yang saling memiliki keterk

aitan (Mubarrak & Fakultas, 2014).

Analisis rasio keuangan merupakan suatu kegiatan untuk menganalisis lapor

an keuangan dengan cara membandingkan satu akun dengan akun lainnya yang ter

dapat didalam laporan keuangan, perbandingan yang dilakukan bisa dalam laporan k

euangan neraca maupun laporan laba rugi.

Adapun terdapat keunggulan dan kelemahan analisis rasio keuangan, yaitu :

Keunggulan analisis rasio keuangan terdiri dari :

1) Rasio merupakan angka atau ikhtisar statistik yang lebih muda dibaca dan dit

afsirkan.

2) Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan dal

am laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3) Mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain.


4) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambilan ke

putusan dan prediksi.

5) Menstandarisasi ukuran perusahaan.

6) Lebih mudah membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau meli

hat perkembangan perusahaan secara periodik.

7) Dapat dengan mudah meilihat trend perusahaan serta melakukan predkat di

masa yang akan datang.

Kelemahan analisis rasio keuangan terdiri dari :

1) Pengguna rasio keuangan akan memberikan pengukuran yang relative terha

dap kondisi suatu perusahaan.

2) Analisis rasio keuangan hanya dapat disajikan sebagai dasar peringatan awa

l dan bukan kesimpulan akhir. Analisis rasio tidak memberikan jawaban kecu

ali menyediakan informasi rambu-rambu tentang apa yang seharusnya dihar

apkan.

3) Setiap data yang diperoleh yang dipergunakan dalam menganalisis ialah ber

sumber dari laporan keuangan perusahaan. Dengan demikian data yang dip

eroleh adalah data yang angka-angkanya tidak memiliki keakuratan yang tin

ggi.

4) Pengakuan rasio keuangan banyak bersifat artifisial. Dalam hal ini perhitung

an rasio keuangan tersebut dilakukan oleh manusia, yang setiap pihaknya m

emiliki sudut pandang yang berbeda-beda dalam menempatkan ukuran dan t

erutama justifikasi dipergunakan nya rasio tersebut untuk pengambilan keput

usan.

Jenis – jenis Rasio Keuangan


Secara garis besar ada empat jenis rasio yang dapat digunakan untuk menilai kin

erja keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, da

n rasio solvabilitas. Keempat rasio tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan hubungan antara

kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan utang lancar. Rasio ini digu

nakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban

finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendeknya.

Rasio likuiditas terdiri dari : current ratio, quick ratio, cash ratio, rasio perputar

an kas, dan inventory to net working capital.

2) Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas dapat dijadikan sebagai indicator kinerja manajemen y

ang menjelaskan sejauh mana efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi peru

sahaan yang dilakukan perusahaan. Rasio Aktivitas terdiri dari : inventory tur

nover, A/R turnover, TATO, dan cash turnover.

3) Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio profitabilitas digunakan untuk menggambarkan kinerja fundame

ntal perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi dan efektivitas operasi perusaha

an dalam menghasilkan laba. Konsep profitabilitas ini sering digunakan sebag

i indicator kinerja fundamental perusahaan mewakili kinerja manajemen. Rasi

o profitabilitas terdiri dari : gross profit margin, return on investment, return on

asset, laba per lembar saham, dan net profit margin.

4) Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)

Rasio solvability merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui

kinerja manajemen berkaitan dengan kebijakan pendanaan. Dalam hal ini,

mengidentifikasi kan sejauh mana manajemen menentukan struktur modalny

a melalui penumpukan laba berupa laba yang ditahan atau justru membagika
n laba sebagai deviden. Rasio solvabilitas terdiri dari : debt to asset ratio, deb

t to equity ratio, dan long term debt to equity.

2. Rasio Yang Diteliti :

a. Current Ratio (CR)

Current ratio merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur se

berapa besar likuiditas dari suatu perusahaan. Tingkat likuiditas yang tinggi

menunjukkan kemampuan melunasi utang jangka pendek semakin tinggi pula, sebali

knya jika tingkat likuiditas yang rendah menggambarkan kemampuan perusahaan da

lam melunasi utang jangka pendek yang kurang baik.

Current ratio dapat diukur menggunakan aktiva lancar dibagi utang lancar. Ya

ng termasuk dalam aktiva lancar ialah kas, piutang, surat-surat berharga jangka pen

dek, persediaan dan persekot. Sedangkan yang termasuk utang lancar adalah utang

dagang, utang wesel, utang gaji, utang pajak, dan utang obligasi jangka panjang yan

g sudah jatuh tempo.

Menurut (Fitrianingsih & Budiansyah, 2019) rasio lancar atau current rasio me

rupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mem

bayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat terta

gih secara keseluruhan. Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan t

erjadinya masalah dalam liquiditas, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga di

anggap kurang bagus karena menunjukkan banyaknya dana yang menganggur yang

pada akhirnya akan mengurangi kemampuan laba perusahaan. Hal ini menunjukkan

investor akan memperoleh return yang lebih rendah jika kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban jangka pendek semakin rendah.

Berikut ini merupakan rumusan dari current ratio :

Aktiva lancar
Current Ratio= x 100 %
Utang lancar
b. Return On Asset (ROA)

Return On Asset merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profit). Rasio prifitabilitas i

ni menggambarkan kinerja fundamental perusahaan ditinjau dari tingkat efisiensi dan

efektivitas operasi perusahaan dalam menghasilkan laba. Apabila kinerja manajeme

n perusahaan yang diukur menggunakan ratio profitabilitas dalam kondisi baik, maka

akan memberikan dampak positif terhadap kepuasan investor di pasar modal untuk

menanamkan modalnya dalam bentuk penyertaan modal, demikian halnya kan berda

mpak juga pada keputusan kreditor dalam kaitannya dengan pendanaan perusahaan

melalui utang.

Kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas

yang digunakan akan berdampak pada pemegang saham perusahaan. ROA yang se

makin bertambah menggambarkan kinerja perusahaan yang semakin baik dan para

pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang diterima.

Berikut adalah rumusan dari return on asset :

Laba bersiℎ
ROA= x 100 %
Total aset

c. Dept to Equity Ratio (DER)

Salah satu rasio solvabilitas yang digunakan untuk mengukur kinerja perusah

aan adalah dept to equity ratio. Solvabilitas menunjukkan seberapa efisien perusaha

an memanfaatkna ekuitas dalam rangka mengantisiapasi utang jangka pendek maup

un jangka panjang. Solvabilitas berkaitan dengan struktur modal yaitu perbandingan

atau proporsi antara total hutang dengan modal perusahaan itu sendiri.
Dept to equity ratio merupakan perbandingan antar utang-utang dan ekuitas d

alam pendanaan perusahaan dalam menunjukkan kemampuan modal sendiri perusa

haan dalam memenuhi seluruh kewajibannya.

Rasio hutang (dept) terhadap modal (equity) merupakan salah satu parameter yang

dapat digunakan untuk memahami kegiatan perusahaan dari segi permodalan. Sema

kin besar dept to equity menunjukkan bahwa struktur modal lebih banyak memanfaa

tkan hutang dibandingkan modal sendiri.

Berikut adalah rumus dari Dept to Equity :

Total ℎutang
DER= x 100 %
Ekuitas

3. Retrun Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return saham merupa

kan kelebihan harga jual saham diatas harga belinya, semakin tinggi harga jual saha

m diatas harga belinya maka semakin tinggi pula return saham yang diperoleh invest

or. Apabila seorang investor menginginkan return yang tinggi maka ia harus bersedia

menanggung risiko yang lebih tinggi. Return dapat berupa return realisasian yang su

dah terjadi dan return ekspetasi yang belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi dim

asa yang akan datang.

Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return ini dihitung meng

gunakan data historis. Return realisasi sangat penting karena digunakan sebagai sal

ah satu pengukur kinerja dari suatu perusahaan. Return realisasi juga berguna seba

gai dasar penentuan return ekspetasi dan risiko dimasa mendatang. Return ekspetas

i adalah return yang diharapakan akan diperoleh oleh investor dimasa yang akan dat

ang. Berebeda dengan return realisasi yang sudah terjadi, return ekspetasi sifatnya b

elum terjadi.

Retur saham dapat dihitung menggunakan rumus :


Pt − Pt −1
Retrun Saℎam=
Pt −1

Ket :

Pt = harga investasi sekarang

Pt-1 = harga investasi periode lalu

F. Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disajikan sebelumnya, maka hipotesis y

ang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Ha1 : current ratio berpengaruh positif terhadap return saham pada perusahaan manufa

ktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022

Ha2 : return on asset berpengaruh positif terhadap return saham pada perusahaan man

ufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-202

Ha3 : dept to equity berpengaruh negatif terhadap return saham pada perusahaan manu

faktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022

G. Penelitian yang Relevan

Sebagai acuan dari penelitian ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang telah

dilaksanakan sebelumnya yaitu :

Ulupui (2006) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh rasio likuiditas,

leverage, aktivitas dan profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan makanan

dengan kategori industri barang konsumsi di BEI, hasilnya menunjukkan bahwa current
rasio dan return on asset memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return

saham.

Arista (2020) melakukan penelitian tentang analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi return saham pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek

Indonesia pada perusahaan manufaktur tahun 2015-2019. hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa debt to equity ratio memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap

return saham.

Widjaja (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh current ratio dan ukuran

perusahaan terhadap return saham perusahaan sektor industri dasar dan kimia

perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016. hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa size berpengaruh terhadap return saham.

H. Kerangka Konseptual

Berdasarkan landasan teoritis dan hasil penelitian terdahulu, maka kerangka pikir

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham

Current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasional

perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendeknya. Suatu keadaan kelebihan

aktiva lancar yang besar atas kewajiban lancar tampaknya membantu melindungi

klaim, karena persediaan dapat dicairkan dengan pelelangan atau karena tidak

terdapat banyak masalah dalam penagihan piutang usaha. Maka dari itu dapat

dikatakan semakin tinggi tingkat likuiditas, maka semakin besar pula kemampuan

perusahaan untuk membayar dividen. Perusahaan yang memiliki yang current ratio

besar akan menarik minat investor untuk membeli saham. Permintaan terhadap

saham perusahaan akan meningkat. Peningkatan permintaan saham akan

meningkatkan harga saham perusahaan. Harga saham yang mengalami kenaikan


akan memengaruhi return saham perusahaan. Semakin naik harga saham maka

return saham juga akan mengalami kenaikan. Berdasarkan uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa current ratio berpengaruh positif terhadap return saham.

2. Pengaruh Return on Asset terhadap Return Saham

ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan

laba melalui pengoperasian aktiva yang dimiliki perusahaan. Laba menarik para

investor untuk berinvestasi karena perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang

tinggi. Perusahaan selalu berupaya agar ROA dapat selalu ditingkatkan. Hal ini

disebabkan karena semakin tinggi ROA menunjukkan semakin efektif perusahaan

memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak, dengan

semakin meningkatnya ROA maka profitabilitas perusahaan semakin baik.

Peningkatan ROA akan menambah daya tarik investor untuk menanamkan

dananya dalam perusahaan. Permintaan terhadap saham perusahaan akan

mengalami peningkatan. Peningkatan permintaan terhadap saham perusahaan akan

meningkatkan harga saham perusahaan. Harga saham yang mengalami kenaikan

akan memengaruhi return saham perusahaan. Semakin naik harga saham maka

return saham juga akan mengalami kenaikan. Berdasarkan uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa return on assets berpengaruh positif terhadap return saham.

3. Pengaruh Debt to Equity terhadap Return Saham

Debt to equity ratio menggambarkan struktur modal perusahaan yang

digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Semakin tinggi debt to equity ratio

menunjukkan semakin tinggi komposisi utang perusahaan dibandingkan dengan

modal sendiri sehingga berdampak besar pada beban perusahaan terhadap pihak

luar karena akan meningkatkan solvabilitas perusahaan. Hal ini dikarenakan laba
perusahaan akan digunakan untuk memenuhi kewajiban hutangnya dahulu sebelum

memberikan dividen kepada investor.

Perusahaan yang tidak membagikan dividen kurang menarik bagi investor,

akibatnya harga saham perusahaan tersebut akan menurun. Harga saham yang

menurun akan memengaruhi return saham perusahaan. Semakin tinggi DER

mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya para investor

cenderung menghindari saham-saham yang memiliki nilai DER yang tinggi.

Perusahaan yang memiliki nilai DER yang tinggi akan mengalami penurunan nilai

return saham. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa debt to equity

ratio berpengaruh negatif terhadap return saham.

I. Metode Penelitian

1. Defenisi Operasional Variabel

Defenisi operasional menunjukkan defenisi variabel yang digunakan dalam penelitian

ini :

a) Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabe

l-variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return

saham. Konsep return saham merupakan harga saham saat ini dikurangi har

ga saham periode sebelumnya dibandingkan dengan harga saham periode s

ebelumnya. Adapun nilai closing price dalam penelitian ini diambil dari Indon

esian Capital Market Directory. Besarnya return saham dirumuskan sebagai

berikut :

Pt − Pt −1
Retrun Saℎam=
Pt −1

b) Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang memengaruhi atau menja

di sebab perubahan atau timbulnya variabel terkait. Dalam penelitian ini yang

merupakan variabel independen adalah :

 Current Ratio

Current ratio atau rasio lancar merupakan ukuran tingkat keam

anan terhadap ketidakpastian dan kejutan atas arus kas perusaha

an. Rasio lancar juga menunjukkan tingkat keamanan yang tersedi

a untuk menutup penurunan nilai aktiva lancar kas pada saat aktiv

a tersebut dilepas atau dilukidasi. Current ratio dirumuskan sebaga

i berikut :

Aktiva lancar
Current Ratio= x 100 %
Utang lancar

 Return on Assets (ROA)

Return on assets digunakan untuk mengukur kemampuan man

ajemen dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Retur

n on assets (ROA) dapat digunakan untuk mengukur keuntungan b

ersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. ROA dapat diukur de

ngan menggunakan rumus :

Laba bersiℎ
ROA= x 100 %
Total aset

 Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio (DER) menggambarkan komposisi atau str

uktur modal perusahaan yang digunakan sebagai sember pendana

an usaha. Semakin tinggi komposisi utang perusahaan dibandingk

an dengan modal sendiri sehingga berdampak besar pada beban

perusahaan terhadap pihak luar. Debt to equity ratio dapat diukur d

engan menggunakan rumus :


Total ℎutang
DER= x 100 %
Ekuitas

2. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini mencakup analisis pengaruh current ratio, return on asse

t dan debt to equity terhadap return saham perusahaan pada sektor barang konsums

i yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang bergerak pada

sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang diperguna

kan dalam penelitian ini diakses pada situs Indonesia Capital Directory Market (http

s://www.idx.co.id/id)

4. Teknik Penarikan Sampel

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan purposive sampling metho

d dengan kriteria :

a. Perusahaan manufaktur yang bergerak disektor barang konsumsi yang m

asih terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022

b. Menerbitkan laporan keuangan untuk periode 2018, 2019, 2020, 2021, da

n 2022, serta mempunyai laporan keuangan lengkap sesuai dengan data

yang diperlukan dalam variabel penelitian.

c. Perusahaan manufaktur yang bergerak disektor barang konsumsi yang m

emiliki laba setelah pajak (EAT) yang positif selama tahun 2018-2022.

5. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuntitatif atau data

yang berupa angka yang diolah menggunakan rumus-rumus. Data yang digunakan p

ada penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang di

peroleh melalui penelitian kepustakaan atau studi dokumentasi. Penelitian kepustaka

an dilakukan dengan mengumpulkan atau mengutip beberapa literatur-literatur yang

berkaitan dengan penelitian.


6. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumen

tasi dimana data dikumpulkan dari ICMD yang dapat diakses pada situs https://www.i

dx.co.id/id

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Model

analisis regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan tentang hubungan dan

seberapa besar pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan variabel dependen.

Analsisi regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pen

garuh current ratio, return on asset dan debt to equity ratio terhadap return saham pa

da perusahaan manufaktur pada sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efe

k Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2022.

1) Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Pengujuian normalitas data adalah pengujian tentang kenormalan dist

ribusi data. Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regres

i memiliki distribusi normal. Uji normalitas diuji dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov dengan membuat hipotesis.

Hipotesis yang digunakan adalah :

Ho : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

Data ini lolos uji masalah apabila nilai Asymp.Sig (2 –tailed) variabel resi

dual berada diatas 0,05. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig (2 –tailed) varia

bel residual berada dibawah 0,05 maka data tersebut mengalami normali

tas.

b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan ketidak samaan variasi variabel pada

semua pengamatan, dan kesalahan yang terjadi yang memperlihatkan h

ubungan yang sistematis yang sesuai dengan besarnya satu atau lebih v

ariabel bebas sehingga kesalahan tersebut tidak acak. Kriteria yang digu

nakan untuk menyatakan apakah terjadinya heteroskedastisitas atau tida

k diantara data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koe

fisien signifikasi. Koefisien signifikasi harus dibandingkan dengan tingkat

alpa yang ditetapkan sebelumnya (biasanya 5%). Apabila keofisien signif

ikan (nilai profabilitas) lebih besar dari alpa yang ditetapkan, maka dapat

disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisita.

c. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regr

esi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika ada kor

elasi yang tinggi antara variabel tersebut, maka hubungan antara variab

el dependen dan independen menjadi terganggu. Model regresi yang bai

k seharusnya tidak terjadi multikolonieritas. Multikolonieritas dapat dilihat

dari nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factory). Untuk bebas dari

masalah multikolonieritas, nilai tolerance harus ≤ 0,1 dan nilai VIF ≥ 10.

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi sering dikenal dengan nama korelasi serial serta sering d

itemukan pada data serial waktu. Uji autokorelasi bertujuan menguji apa

kah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan penggunaan pa

da periode t dengan kesalahan penggunaan periode t-1 (sebelumnya).

Mode regresi yang baik adalah regresi yangb bebas dari autokorelasi. Al

at ukur yang digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam pe

nelitian ini menggunakan Tes Durbin Watson (D-W). Hipotesis yang aka

n diuji dalam penelitian ini adalah :


Ho : Tidak adanya autokorelasi (r = 0)

Ha : Adanya autokorelasi ( r ≠ 0)

Table 1. Pengambilan keputusan ada dan tidaknya autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi Tolak 0 < d <dl

positif

Tidak ada autokorelasi No decision dl ≤ d ≤du

positif

Tidak ada korelasi Tolak 4 – dl < d < 4

negatif

Tidak ada korelasi No decision 4-du ≤ d ≤ 4-dl

negatif

Tidak ada autokorelasi, Tidak ditolak du < d ≤ 4-du

positif atau negatif

2) Pengujian Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji Statistik)

Koefisien regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian

terhadap hasil regresi dilakukan menggunakan uji t pada derajat

keyakinan sebesar 95% atau ∝ = 5%. Hipotesis yang telah diajukan

diatas dirumuskan sebagai berikut:

 Pengaruh current ratio pada return saham

Ho1: β1 ≤ 0, berarti variabel current ratio (X1) tidak berpengaruh

positif terhadap variabel return saham (variabel Y). Ha1 : β1 > 0,


berarti variabel current ratio (X2) berpengaruh positif terhadap

return saham (variabel Y).

 Pengaruh return on asset pada return saham

Ho2 : β2 ≤ 0, berarti variabel(X1) tidak berpengaruh positif

terhadap variabel return saham (variabel Y) Ha2 : β2 > 0, berarti

variabel ROA (X1) berpengaruh positif terhadap return saham

(variabel Y).

 Pengaruh debt to equity ratio pada return saham

Ho3 : β3 ≥ R0, berarti variabel debt to equity ratio (X3) tidak

berpengaruh negatif terhadap variabel return saham (variabel Y).

Ha3 : β3 < 0, berarti variabel debt to equity ratio (X3) berpengaruh

negatif terhadap variabel return saham (variabel Y).

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Stastik F)

Uji F hitung dimaksudkan untuk menguji model regresi atas pengaruh

seluruh variabel independen yaitu X1, X2, X3, X4 secara simultan

terhadap variabel dependen. Prosedur Uji F hitung ini adalah sebagai

berikut:

 Menentukan formulasi hipotesis

Ho4 = b1 = b2 = b3 = 0 Berarti tidak ada pengaruh antara X1, X2,

X3, terhadap Y. Ha4 = b1 = b2 = b3 = 0 Berarti ada pengaruh

antara X1, X2, X3, terhadap Y.

 Membuat keputusan uji F hitung

a. Jika keputusan signifikansi lebih besar dari 5% maka dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima, sebaliknya Ha ditolak.

b. Jika keputusan signifikansi lebih kecil dari 5% maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak, sebaliknya Ha diterima.

c. Koefisien Determinasi (R2 )


Nilai R2 mengukur kebaikan (Goodness of fit ) pada seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

R2 merupakan suatu ukuran ikhtisar yang menunjukkan seberapa baik

garis regresi sampel cocok dengan data populasinya. Nilai koefisien

determinasi adalah anatara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel

dependen sangat terbatas.

Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai kemampuan

koefisien determinasi adalah antara angka nol dan satu. Persentase

pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen

ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2 ). Persentase

pengaruh semua variabel CR, ROA, dan DER terhadap return saham

diketahui dari besarnya koefisien determinasi (adjusted R square)

persamaan regresi. Dengan kata lain bahwa nilai adjusted R2

menunjukkan seberapa besar model regresi mampu menjelaskan

variabel dependen.

3) Uji Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi linier berganda dapat dinyatakan sebagai berikut :

Y = α + (β1∙CR) + (β2∙ROA) + (β3∙DER) + e

Keterangan :

Y = variabel return saham

α = konstanta

CR = current ratio

ROA = return on assets


DER = debt to equity ratio

e = error

β1-4 = koefisien regresi

Daftar Pustaka

Fitrianingsih, D., & Budiansyah, Y. (2019). Pengaruh Current Rasio Dan Debt To Equity

Ratio Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2017. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 12(1),

144–167. https://doi.org/10.35448/jrat.v12i1.5347

fryda Lucyani, D. (2009). Bab I Pendahuluan ِ َ‫هِ َ ي يْ ِ ِ ْ م ن م لوُ ِّ َّ يُ يَ هِ تَ يٌ َ ق عَْ ه ف لْ خُ ُ ه‬

ْ َ‫ل ح قِ ب ههِ للل دل رَ م ل ذِ ِ ِ ن مِ لَ ح و ن مِ م هِ ِ ُ ْ هَ أِ ب ا م لل هِ َ مُ ْ مَ الَ ف لً ءَ سَ ْ ه هو دَ ُ هَ ل د‬

‫س ف‬. Journal Information, 10(3), 1–16.

Mubarrak, M. D. Z., & Fakultas. (2014). Analisa Kinerja Dengan Rasio Keuangan Pada

Perusahaan Food And Beverage yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-

2014. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.

Fitrianingsih, D., & Budiansyah, Y. (2019). Pengaruh Current Rasio Dan Debt To Equity

Ratio Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2017. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 12(1),

144–167. https://doi.org/10.35448/jrat.v12i1.5347

fryda Lucyani, D. (2009). Bab I Pendahuluan ِ َ‫هِ َ ي يْ ِ ِ ْ م ن م لوُ ِّ َّ يُ يَ هِ تَ يٌ َ ق عَْ ه ف لْ خُ ُ ه‬

ْ َ‫ل ح قِ ب ههِ للل دل رَ م ل ذِ ِ ِ ن مِ لَ ح و ن مِ م هِ ِ ُ ْ هَ أِ ب ا م لل هِ َ مُ ْ مَ الَ ف لً ءَ سَ ْ ه هو دَ ُ هَ ل د‬

‫س ف‬. Journal Information, 10(3), 1–16.


Mubarrak, M. D. Z., & Fakultas. (2014). Analisa Kinerja Dengan Rasio Keuangan Pada

Perusahaan Food And Beverage yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-

2014. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.

Fitrianingsih, D., & Budiansyah, Y. (2019). Pengaruh Current Rasio Dan Debt To Equity

Ratio Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2017. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 12(1),

144–167. https://doi.org/10.35448/jrat.v12i1.5347

fryda Lucyani, D. (2009). Bab I Pendahuluan ِ َ‫هِ َ ي يْ ِ ِ ْ م ن م لوُ ِّ َّ يُ يَ هِ تَ يٌ َ ق عَْ ه ف لْ خُ ُ ه‬

ْ َ‫ل ح قِ ب ههِ للل دل رَ م ل ذِ ِ ِ ن مِ لَ ح و ن مِ م هِ ِ ُ ْ هَ أِ ب ا م لل هِ َ مُ ْ مَ الَ ف لً ءَ سَ ْ ه هو دَ ُ هَ ل د‬

‫س ف‬. Journal Information, 10(3), 1–16.

Mubarrak, M. D. Z., & Fakultas. (2014). Analisa Kinerja Dengan Rasio Keuangan Pada

Perusahaan Food And Beverage yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-

2014. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.

Fitrianingsih, D., & Budiansyah, Y. (2019). Pengaruh Current Rasio Dan Debt To Equity

Ratio Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2017. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 12(1),

144–167. https://doi.org/10.35448/jrat.v12i1.5347

fryda Lucyani, D. (2009). Bab I Pendahuluan ِ َ‫هِ َ ي يْ ِ ِ ْ م ن م لوُ ِّ َّ يُ يَ هِ تَ يٌ َ ق عَْ ه ف لْ خُ ُ ه‬

ْ َ‫ل ح قِ ب ههِ للل دل رَ م ل ذِ ِ ِ ن مِ لَ ح و ن مِ م هِ ِ ُ ْ هَ أِ ب ا م لل هِ َ مُ ْ مَ الَ ف لً ءَ سَ ْ ه هو دَ ُ هَ ل د‬

‫س ف‬. Journal Information, 10(3), 1–16.

Mubarrak, M. D. Z., & Fakultas. (2014). Analisa Kinerja Dengan Rasio Keuangan Pada

Perusahaan Food And Beverage yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-

2014. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.

Fitrianingsih, D., & Budiansyah, Y. (2019). Pengaruh Current Rasio Dan Debt To Equity

Ratio Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2017. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 12(1),

144–167. https://doi.org/10.35448/jrat.v12i1.5347

fryda Lucyani, D. (2009). Bab I Pendahuluan ِ َ‫هِ َ ي يْ ِ ِ ْ م ن م لوُ ِّ َّ يُ يَ هِ تَ يٌ َ ق عَْ ه ف لْ خُ ُ ه‬

ْ َ‫ل ح قِ ب ههِ للل دل رَ م ل ذِ ِ ِ ن مِ لَ ح و ن مِ م هِ ِ ُ ْ هَ أِ ب ا م لل هِ َ مُ ْ مَ الَ ف لً ءَ سَ ْ ه هو دَ ُ هَ ل د‬

‫س ف‬. Journal Information, 10(3), 1–16.

Mubarrak, M. D. Z., & Fakultas. (2014). Analisa Kinerja Dengan Rasio Keuangan Pada

Perusahaan Food And Beverage yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-

2014. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.

Fitrianingsih, D., & Budiansyah, Y. (2019). Pengaruh Current Rasio Dan Debt To Equity

Ratio Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Food and Beverage Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2013 – 2017. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 12(1),

144–167. https://doi.org/10.35448/jrat.v12i1.5347

fryda Lucyani, D. (2009). Bab I Pendahuluan ِ َ‫هِ َ ي يْ ِ ِ ْ م ن م لوُ ِّ َّ يُ يَ هِ تَ يٌ َ ق عَْ ه ف لْ خُ ُ ه‬

ْ َ‫ل ح قِ ب ههِ للل دل رَ م ل ذِ ِ ِ ن مِ لَ ح و ن مِ م هِ ِ ُ ْ هَ أِ ب ا م لل هِ َ مُ ْ مَ الَ ف لً ءَ سَ ْ ه هو دَ ُ هَ ل د‬

‫س ف‬. Journal Information, 10(3), 1–16.

Mubarrak, M. D. Z., & Fakultas. (2014). Analisa Kinerja Dengan Rasio Keuangan Pada

Perusahaan Food And Beverage yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-

2014. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents.

Anda mungkin juga menyukai