Anda di halaman 1dari 41

PENGARUH RESIKO INVENTASI DAN KINERJA KEUANGAN

TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG


TERDAFTER DI BURSA EFEK INDONESIA

MINI RISET

Ditulis Oleh :

APRINANTO RANJAMANDI (181011200532)


TARSISIUS SALNYO (181011201488)
TESYA MAHARANI HAD (181011200659)
TESYA SILVYANA HAPSARI (181011200660)
TIMOTIUS TAMO BAPA (181011201583)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1 KEUANGAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Investor akan berinvestasi atau menanamkan sahamnya pada perusahaan-

perusahaan yang terdaftar di BEI. Investor yang akan akan melakukan investasi di pasar

modal akan terlebih dahulu melakukan analisis risiko untuk mengetahui apakah investasi

yang akan dalam menanggulangi dalam faktor hidup manusia yang dilakukannya terlalu

berisiko atau tidak yang akan berimbas pada return angakan diperoleh investor.

Pemahaman konsep risiko yang baik oleh investor akan sangat membantu investor dalam

menganalisis investasi sekuritas yang dilakukannya. Sehingga investor tidak terjebak

dengan “mimpi” return yang tinggi tanpa melihat “realitas” risiko yang ada.

Harga saham suatu perusahaan yang semakin tinggi akan berpengaruh terhadap

nilaai perusahaan yang akan menjadi tinggi juga,harga saham dipengaruhi kinerja

keuanganperusahaan secara keseluruhan khususnya untuk prospek dimana mendatang

serta laba yang dihasilkan.Setiap perusahaan akan berbeda-beda dalam menilai kinerja

keuangan suatu perusahanaan karena tergantung pada ruang lingkup bisnis yang

dijalankannya. Harga saham suatu perusahaan dapat dijadikn indikator baik atau tidaknya

kinerja perusahaan tersebut.

Halim (2015) menyatakan bahwa return merupakan pendapatan dari investasi

suatu saham. Return dibedakan menjadi dua, yaitu actual return dan expected return.

Tingkat keuntungan (return) merupakan perbandingan antara pendatan dari suatu saham

dama jangka waktu tertentu dengan dana yang diinvestasikan. Investasi di pasar modal

merupakan bentuk investasi dengan risiko sangat tinggi meskipun menjanjikan

keuntungan yang cukup besar. Return dapat berupa capital gain/capital loss

(Keuntungan/Kerugian dari hasil investasi saham) atau deviden.


Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan

Fahmi (2015) menyatakan bahwa terdapat tiga rasio keuangan yang paling umum

digunakan untuk melihatkondisi kinerja keuangan suatu perusahaan yaitu rasio

likuiditas,rasio solvabilitas,dan rasio profitabilitas.Ketiga rasio ini secara umum selalu

menjadi penilain investor karena secara dasar dianggap sudah menunjukkan tentang

kondisi awal suatu perusahaan.

Rasio likuiditas menunjukkan tentang kemampun perusahaan dalam melunasi

utang jangka pendeknya. Rasio ini penting karena kegagalan dalam membayar kewajiban

jangka pendek dapat menyebabkan kebangkrutan. Selanjutnya,rasio solvabilitas

(leverange) adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvable adalah perusahaan yang

total kewajibanlebih besar dibandingkan total aset. Rasio ketiga yaitu rasio profitabilitas

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh profit dilihat dari tingkat

efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan, investor yang baik akan menganalisis dengan

tepat kelancaran suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan dan

harga pasar dari sahamnya.

Kinerja keuangan menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan telah

melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

benar. Dengan membuat laporan keuangan perusahaan yang telah memenuhi standar dan

ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GGAP (General Accepted

Accounting Principle). Pada dasarnya investor mengukur kinerja perusahaan untuk

menghasilkan laba merupakan fokus utama dalam penilaian kinerja perusahaan. Laba

perusahaan selain merupakan indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban

bagi para penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai perusahaan

yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan datang. Jika perusahaan

memiliki kinerja keuangan yang baik maka investor akan tertarik menanamkan modalnya,

Karena adanya harapan akan memperoeh keuntungan dari penanaman modal tersebut.
Pentingnya pengukuran kinerja perusahaan dapat dijelaskan dengan dua teori yaitu

agency theory (teori keagenan) dan signalling theory (teori persignalan). Pada teori

keagenan dijelaskan bahwa pada sebuah perusahaan terdapat dua pihak yang saling

berinteraksi,yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham) dan manajemen perusahaan.

Dalam hal ini penulis akan melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Risiko

Investasi Dan Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia".

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan paparan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah rasio likuiditas berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah rasio solvabilitas berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah rasio aktivitas berpengaruh berpengaruh terhadap harga saham pada

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

4. Apakah rasio profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang

terdaftar di bursa efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab rumusan masalah di atas, yaitu sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh current ratio terhadap harga saham pada perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio terhadap harga saham perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


3. Untuk mengeahui pengaruh harga saham pada perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh return on equity terhadap harga saham perusahaan yang

terdaftar di bursa efek Indonesia?

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dibagi menjadi manfaat teoriti dan

praktis, penjabarannya sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat berguna bagi para peneliti berikutnya sebagai pedoman

untuk menilai kinerja keuangan perusahaan terhadap harga saham, serta berguna

untuk menambah ilmu terkait perkembangan perekonomian indonesia di masa

sekarang dan masa mendatang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi investor diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi lebih

mendalam tentang bagaimana cara menilai kinerja keuangan perusahaan serta

melihat kondisi keuangan perusahaan .

b. Bagi perusahaan khususnya untuk perushaan yang sedang mengembangkan

usahanya diharapkan dapat memberi manfaat untuk pengambilan keputusan yang

lebih baik lagi untuk memajukan perusahaan serta memperbaiki kinerja keuangan

perusahaan.

1.4 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan pada penelitian ini dapat diuraikan menjadi BAB I, II

dan III adalah sebagai berikut :

1. Bab I : Pendahuluan,pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, maanfaat penelitian, serta sistematika

penulisan.

2. Bab II : Kajian pustaka, pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang

digunakan sebagai landasan meliputi kinerja keuangan, saham, harga saham,

serta menjelaskan tentang penelitian terdahulu dan hipotesis penelitian.

3. Bab III : Metodologi penelitian,pada bab ini ini berisi tentang jenis penelitian yang

digunakan, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode

pengumpulan data dan metode analisa data.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

Tinjauan teori merupakan uraian tentang teori-teori yang digunakan untuk

menjelaskan variabel yang akan diteliti. Menurut sugiyono (2018:283) teori yang

digunakan dalam penelitian tergantung dari variabel yang akan diteliti dan didukung

dengan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan variabel

yang akan diteliti. Teori-teori yang digunakan pada penelitian meliputi teori tentang risiko

investasi, kinerja keuangan,saham,analisis rasio keuangan,return saham,harga saham serta

menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

2.1.1 Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan menurut Fahmi (2013:239) adalah hasil suatu analisis

yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan aturan-

aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar, seperti dengan membuat

laporan keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) atau General Acepted Accounting Principle (GAAP),

dan lainnya.

Menurut Rudianto (2013:189) kinerja keuangan merupakan hasil atau

prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan

fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu.

Menurut Siswanto (dalam Muhammad Sandy,2015:11) mengungkapkan

bahwa kinerja keuangan ialah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan padanya.


Menurut Jumingan (2009) menyatakan bahwa kinerja keuangan adalah

gambaran kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu baik menyangkut

aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana,yang biasanya diukur dengan

indikator kecukupan modal,likuiditas,dan profitabilitas.

Menurut Rivai (dalm Muhammad Sandy 2015:12) memberikan pengertian

kinerja keuangan adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara

keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingankan

dengan berbagai kemungkinan,seperti standar hasil kerja,target,atau sasaran atau

kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu yang telah disepakati.

Menurut pendapat saya kinerja keuangan adalah kemampuan atau

keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan laba.

Teknik analisis kinerja keuangan menurut Hery (2015:29) dapat dibedakan

menjadi 9 macam yaitu :

1. Analisis perbedaan laporan keuangan merupakan teknik analisis

dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua periode atau

lebih untuk menunjukan perubahan dalam jumlah (absolut) maupun

dalam persentase (relatif).

2. Analisis trend merupakan teknik analisis yang digunakan untuk

mengetahui tendensi keadaan keuangan dan kinerja perusahaan,apakah

menunjukkan kenaikkan atau penurunan.

3. Analisis persentase per komponen (common size) merupakan teknik

analisis yang digunakan untuk mengetahui persentase masing-masing

komponen aset terhadap total aset, persentase masing-masing

komponen hutang dan modal terhadap total pasiva (total

aset),persentase masing-masing komponen laporan laba rugi terhadap

penjualan bersih.
4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja merupakan teknik

analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumber dan

penggunaan modal kerja selama dua periode waktu yang dibandingkan.

5. Analisis sumber dan penggunaan kas merupakan teknik analisis yang

digunakan untuk mengetahui kondisi kas dan perubahan kas pada suatu

periode waktu tertentu.

6. Analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis yang digunakan

untuk mengetahui hubungan diantara pos tertentu dalam neraca

maupun laporan laba rugi.

7. Analisis perubahan laba kotor merupakan teknik analisis yang

digunakan untuk mengetahui posisi laba kotor dari satu periode ke

periode berikutnya serta sebab-sebab terjadinya perubahan laba kotor

tersebut.

8. Analisis teknik titik impas merupakan teknik analisis yang digunakan

untuk mengetahui tingkat penjualan yang harus dicapai agar

perusahaan tidak mengalami kerugian.

9. Analisis kredit merupakan teknik analisis yang digunakan untuk

menilai layak atau tidaknya suatu permohonan kredit debitur kepada

kreditur seperti bank.

2.1.2 Return Saham

Menurut Dermawan (2014:119) return saham merupakan tingkat

pengembalian berupa keuntungan atau kerugian yang didapatkan oleh

investor dari nilai yang diinvestasikan.

Menurut Margaretha (2011), return saham merupakan keuntungan

yang diharapkan dari suatu investasi. Return dapat dinyatakan dalam mata

uang ataupun dalam persentase.


Menurut Putri (Lia,2017) return saham adalah tingkat keuntungan

yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang

dilakukannya.

Menurut Irham Fahmi (2014) kreturn saham adalah laba investasi

baik melalui bunga maupun deviden.

Menurut Horne dan Wachowicz (2015) menyatakan bahwa

pengembalian (return) merupakan penghasilan yang diterima dari suatu

invetasi ditambah dengan perubahan harga pasar, yang biasanya dinyatakan

sebagai persentase dari harga pasar awal dari investasi tersebut.

Menurut saya return saham yaitu pendapatan dari selisih antara

harga saham periode sekarang dengan harga saham periode lalu.

Harmono (2009) mengemukakan rumus dari return saham adalah:


𝑃𝑡−𝑃𝑡−1
Return saham =
𝑃𝑡−1

Dimana: Pt = harga saham tahun sekarang

Pt-1 = harga saham tahun sebelumnya.

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2015), pada dasarnya ada dua

yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki saham, yaitu:

1. Dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan

penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai, yaitu

kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam

jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham, atau dapat pula berupa dividen

saham, yaitu kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah


saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang investor akan

bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

2. Capital Gain

Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital

gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham dipasar sekunder.

Umumnya investor dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan

melalui capital gain. Selain kedua keuntungan tersebut, maka pemegang

saham juga dimungkinkan untuk mendapatkan saham bonus. Saham bonus

yaitu saham yang dibagikan kepada para pemegang saham yang diambil dari

agio saham.

2.1.3 Analisis Rasio Keuangan

Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah

dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Analisa rasio keuangan

menurut Hery (2015:163) adalah analisis yang dilakukan dengan

menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan.

Analisis rasio keuangan dapat mengungkapkan hubungan yang penting

antara perkiraan laporan keuangan dan dapat digunakan untuk

mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja keuangan. Jumingan

(2014:118) mendefinisikan analisis rasio keuangan sebagai suatu angka

yang menunjukkan hubungan antara suatu unsur dengan unsur lainnya

dalam laporan keuangan. Sedangkan analisis rasio keuangan menurut

Fahmi (2013:108) adalah instrumen analisis prestasi perusahaan yang

menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan

untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan di masa lalu dan

membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut. Manfaat

dilakukan analisis rasio keuangan menurut Fahmi (2013:109) adalah

sebagai berikut:
1. Untuk dijadikan sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan.

2. Bagi pihak manajemen dapat digunakan sebagai rujukan untuk

membuat perencanaan.

3. . Sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari

perspektif keuangan.

4. . Bagi kreditor dapat digunakan untuk memperkirakan potensi risiko

yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan kelangsungan

pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.

5. Dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder organisasi

Jenis-jenis analisis rasio keuangan yang digunakan untuk

menganalisis kinerja keuangan perusahaan.

Menurut Sartono (2010:114) sebagai berikut :

1. Rasio likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang

berjangka pendek tepat pada waktunya.

2. Rasio aktivitas yaitu rasio yang menunjukkan sejauhmana

efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk

memperoleh penjualan.

3. Financial leverage ratio yaitu rasio yang menunjukkan kapasitas

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun

jangka panjang.

4. Rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur seberapa besar

kemampuan perusahaan menghasilkan laba baik dalam

hubungannya penjualan, aset, maupun laba bagi modal sendiri.

2.1.4 Current Ratio


Current ratio menurut Wahyudiono (2014:78) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva lancar perusahaan dapat

dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Sedangkan current ratio

menurut Fahmi (2013:121) merupakan rasio yang mengukur kemampuan

perusahaan memenuhi kebutuhan hutang ketika jatuh tempo. Current ratio

dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Current Ratio = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Current ratio merupakan rasio likuiditas. Likuiditas perusahaan

menurut Sartono (2010:116) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya.

2.1.5 Debt to Equity Ratio

Debt to equity ratio menurut Darmadji dan Fakhruddin (2015:158)

merupakan rasio yang mengukur sejauhmana besarnya hutang dapat

ditutupi oleh modal sendiri. Sedangkan debt to equity ratio menurut Hery

(2015:198) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya

proporsi utang terhadap modal. Rasio ini berguna untuk mengetahui

besarnya perbandingan antara jumlah dana yang disediakan oleh kreditor

dengan jumlah dana yang berasal dari pemilik perusahaan. Dengan kata

lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui berapa bagian dari setiap rupiah

modal yang dijadikan sebagai jaminan utang. Debt to equity ratio dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛
Debt to equity ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

Memberikan pinjaman kepada debitur yang memiliki tingkat debt to

equity ratio yang tinggi menimbulkan konsekuensi bagi kreditur untuk

menanggung risiko yang lebih besar pada saat debitur mengalami


kegagalan keuangan. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi kreditur.

Dan sebaliknya apabila kreditur memberikan pinjaman kepada debitur

yang memiliki tingkat debt to equity ratio yang rendah, maka hal ini dapat

mengurangi risiko debitur pada saat debitur mengalami kegagalan

keuangan. Dengan kata lain, akan lebih aman jika kreditur apabila memberi

pinjaman kepada debitur yang memiliki tingkat debt to equity ratio yang

rendah karena hal ini berarti semakin besar jumlah modal pemilik yang

dapat dijadikan sebagai jaminan utang. Semakin tinggi debt to equity ratio

maka semakin kecil jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai

jaminan utang.

2.1.6 Total Asset Turn Over

Total asset turn over menurut Wahyudiono (2014:84) merupakan

rasio yang mengukur seberapa banyak penjualan dapat diciptakan dari

setiap rupiah aktiva yang dimiliki. Sedangkan menurut Fahmi (2013:135)

rasio yang digunakan untuk melihat sejauhmana keseluruhan aset yang

dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif. Dengan melihar

total asset turn over, dapat diketahui efektivitas penggunaan aktiva dalam

menghasilkan penjualan. Total asset turn over dapat dihitung dengan

rumus:

Penjualan Bersih
Total asset turn over = Total Aktiva

Total asset turn over merupakan rasio aktivitas. Rasio aktivitas

menurut Jumingan (2014:122) adalah rasio yang mengukur efektivitas

perusahaan dalam mengoperasikan dana. Sedangkan rasio aktivitas

menurut Fahmi (2013:132) adalah rasio yang menggambarkan sejauhmana

suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna

menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini


dilakukan secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang

maksimal.

2.1.7 Return On Equity

Return On Equity menurut Hanafi dan Halim (2012:85) merupakan

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

berdasarkan modal saham tertentu. Hery (2015:161) menyatakan bahwa

Return On Equity merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas

penggunaan ekuitas perusahaan dalam menciptakan laba bersih. Return On

Equity digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang

akan dihasilkan oleh setiap rupiah dana yang tertanam dalam total ekuitas.

Return On Equity dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Laba Bersih
Return On Equity = Total Ekuitas

Ekuitas Return On Equity merupakan rasio profitabilitas. Rasio

profitabilitas menurut Hanafi dan Halim (2012:81) adalah rasio yang

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

(profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham yang

tertentu. Sedangkan rasio profitabilitas menurut Sartono (2010:122) adalah

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan

penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi

investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisis

profitabilitas ini, misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan

yang akan benar-benar diterima dalam bentuk dividen.

2.1.8 Saham

Saham (stock) menurut Darmadji dan Fakhruddin (2015:5) adalah

tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu


perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang

menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan

oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Sedangkan Hanafi dan Halim (2012:6) menyatakan bahwa saham

merupakan bukti kepemilikan suatu perusahaan. Dengan memiliki saham

suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan

dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua

kewajiban perusahaan. Tandelilin (2010:301) menyatakan bahwa dalam

penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai, yaitu:

1. Nilai buku adalah nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan

perusahaan penerbit saham (emiten).

2. Nilai pasar adalah nilai saham di pasar yang ditunjukkan oleh harga

saham tersebut di pasar.

3. Nilai intrinsik saham adalah nilai saham yang sebenarnya atau

seharusnya terjadi.

2.1.9 Harga Saham

Harga saham menurut Adipalguna dan Suarjaya (2016) adalah nilai

sekarang (present value) dari penghasilan-penghasilan yang akan diterima oleh

pemodal dimasa yang akan datang. Jika pasar bursa efek ditutup, maka harga

pasar adalah harga penutupannya (closing price). Istilah harga saham yang

tertera pada monitor untuk memantau perdagangan saham menurut Umam

(2013:115) adalah sebagai berikut:

1. Previous price, menunjukkan harga saham saat penutupan pada hari

sebelumnya.
2. Open atau opening price, menunjukkan harga saham pada saat pembukaan sesi

I perdagangan pada pukul 09.30 WIB.

3. High atau highest price, menunjukkan harga tertinggi atas suatu saham yang

terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

4. Low atau lowest price, menunjukkan harga terendah atas suatu saham yang

terjadi sepanjang perdagangan pada hari tersebut.

5. Last price, menunjukkan harga terakhir yang terjadi atas suatu saham.

6. Change price, menunjukkan selisih antara harga saham pembukaan dan harga

saham terakhir yang terjadi.

7. Close atau closing price, menunjukkan harga saham saat penutupan sesi II

perdagangan pada pukul 16.00 WIB.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang memberikan

informasi terkait dengan metode penelitian, pembahasan yang digunakan sebagai dasar

perbandingan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian terdahulu dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

No Peneliti Judul Tahun Hasil

1. Snezana Impact Of 2017 menghasilkan kesimpulan

Milosevic Company bahwa TATO, ROE, ROA, EPS,

Avdalovic dan Performances Book Value, leverage, dan PER

Ivan Milenkovic On The Stock tidak berpengaruh terhadap

Price: An harga saham perusahaan yang

Empirical terdaftar di Indeks BelexLine

Analysis On pada Bursa Efek Beograd

Select Serbia.
Companies In

Serbia

2. Cendy Andrie Pengaruh 2019 menghasilkan kesimpulan

Pratama, Devi Return On bahwa ROE, EPS berpengaruh

Farah Azizah, Equity, Earning terhadap harga saham

dan Ferina Per Share, sedangkan CR dan DER tidak

Nurlaily Current Ratio berpengaruh terhadap harga

Dan Debt To saham Jakarta Islamic Index

Equity Ratio yang terdaftar di Bursa Efek

Terhadap Harga Indonesia tahun 2014-2017.

Saham

3. Reza Hildayanti Pengaruh 2019 menghasilkan kesimpulan

dan Dikdik Return on bahwa ROE dan DER

Tandika Equity dan Debt berpengaruh terhadap harga

to Equity Ratio saham perusahaan otomotif di

terhadap Harga Bursa Efek Indonesia tahun

Saham 2015-2017.

4. Muchamad Pengaruh Rasio 2018 menghasilkan kesimpulan

Ridwan dan Keuangan Dan bahwa sales growth, CR, dan

Lucia Ari Diyani Pertumbuhan DAR tidak berpengaruh

Penjualan terhadap harga saham

Terhadap Harga sedangkan ROE berpengaruh

Saham terhadap harga saham

perusahaan barang konsumsi di


Bursa Efek Indonesia tahun

2011-2015.

5. Sir Kalifatullah Pengaruh 2018 78 menghasilkan kesimpulan

Ermaya dan Current Ratio, bahwa CR, DER, TATO, dan

Nugraha Debt To Equity EPS tidak berpengaruh terhadap

Ratio, Total harga saham perusahaan barang

Assets Turnover konsumsi di Bursa Efek

Dan Earning Per Indonesia tahun 2015.

Share Terhadap

Harga Saham

6. Neneng Tita Pengaruh 2018 menghasilkan kesimpulan

Amalya Return On bahwa ROA, ROE, dan DER

Asset, Return tidak berpengaruh terhadap

On Equity, Net harga saham sedangkan NPM

Profit Margin berpengaruh terhadap harga

Dan Debt To saham perusahaan batu bara di

Equity Ratio Bursa Efek Indonesia tahun

Terhadap Harga 2012- 2014.

Saham

2.3 Kerangka Berfikir

1. Pengaruh current ratio (CR) terhadap return total saham Current ratio (CR)

merupakan kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka

pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki (Darsono, 2015:52). Apabila current ratio (CR)
perusahaan semakin besar maka kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban

jangka pendeknya akan semakin besar pula (Harahab, 2012:301). Current ratio

berpengaruh terhadap pengembalian keputusan return yang mengidentifikasikan bahwa

pemodal akan memperoleh return yang lebih tinggi jika perusahaan mampu memenuhi

hutang jangka pendeknya (Ulupui, 2066:13). Hal ini berarti CR berpengaruh terhadap

return total saham.

2. Pengaruh debt to equity ratio (DER) terhadap return total saham Debt to equity

ratio (DER) merupakan rasio yang menunjukkan presentase penyediaan dana oleh

pemegang saham terhadap pemberi pinjaman (Darsono, 2015:54). Semakin tinggi nilai

DER pada perusahaan maka menunjukkan total hutang (jangka panjang dan jangka

pendek) semakin besar dibandingkan dengan total equity (modal sendiri), sehingga dapat

berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak kreditur (Tika, 2006:23).

Perusahaan yang DER nya tinggi mencerminkan risiko perusahaan yang relatif tinggi dan

semakin besar resiko yang harus ditanggung oleh investor. Hal ini dapat dikatakan bahwa

DER berpengaruh terhadap return total saham.

3. Pengaruh net profit margin (NPM) terhadap return total saham Net profit margin

(NPM) merupakan perbandingan antara laba setelah pajak (EAT) dengan penjualan

(Susilowati dan Tri, 2011:24) . Net profit margin (NPM) dapat menggambarkan besarnya

laba bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan. NPM

menunjukkan tingkat kembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersih dan

sekaligus menunjukkan efisiensi biaya yang dikeluarkan perusahaan. Jika NPM semakin

besar mendekati 1, maka semakin efisiensi biaya yang dikeluarkan sehingga semakin besar

tingkat kembalian keuntungan bersih. Semakin meningkatnya NPM maka laba yang

dihasilkan oleh perusahaan juga semakin besar maka akan menarik minat investor untuk

melakukan transaksi dengan perusahaan yang bersangkutan, karena secara teori jika

kemampuan emiten dalam menghasilkan laba semakin besar maka harga saham
perusahaan di pasar modal juga mengalami peningkatan (Susilowati dan Tri, 2011). Hal

ini berarti NPM berpengaruh terhadap return total saham.

4. Pengaruh total asset turn over (TATO) terhadap return total saham Total asset

turn over (TATO) merupakan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva yang

dimiliki untuk menghasilkan penjualan. TATO mencerminkan efisiensi asset manajemen

untuk mendapatkan penghasilan dari aktivitas operasi perusahaan (Darsono,2015:59),

Sehingga TATO yang tinggi bermanfaat bagi perusahaan dan dapat memberikan efek yang

baik pada return saham (Martani dkk, 2009:50). Hal ini berarti TATO berpengaruh

terhadap return total saham.

Berdasarkan 4 (empat) variabel tersebut (CR, DER, NPM, TATO) para investor

dapat menilai kinerja perusahaan guna memperkirakan return saham atas investasi yang

ditanamkannya. Perusahaan dapat mengetahui seberapa besar kinerja yang telah

dihasilkan, sehingga tujuan untuk memakmurkan pemegang saham dapat dicapai,

selanjutnya akan diketahui alat ukur mana yang paling berpengaruh signifikan terhadap

return saham.

Gambar

Adapun kerangka teoritis ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Current Ratio (X1) H1

Debt to Equity Ratio (X2) H2


Return Total Saham (Y)
Net Profit Margin (X3) H3

Total Asset Turn Over (X4) H4

2.4 Hipotesis Penelitian


Hipotesis menurut Darmadi (2011:19) adalah pernyataan yang bersifat praduga

terhadap hubungan antar variabel yang diteliti. Hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Hipotesis pertama yang diajukan pada penelitian ini adalah H1 : Current ratio

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek

indonesia.

Hipotesis ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh :

a. Penelitian Mubasir (2017), dalam jurnal Simki-Economic Volume 1 No. 8

halaman 1-7 yang berjudul “Pengaruh Dividend Per Share, Dividend

Payout Ratio, Return On Asset Dan Current Ratio Terhadap Harga Saham

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Dalam Periode 2013-2015” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa

current ratio berpengaruh terhadap harga saham perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015.

b. Penelitian Rahmadewi dan Abundanti (2018), dalam E-Jurnal Manajemen

Unud, Volume 7, No. 4, halaman: 2106-2133 yang berjudul “Pengaruh

EPS, PER, CR, dan ROE Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia”

dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa current ratio tidak

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan otomotif yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

c. Penelitian Ridwan dan Diyani (2018), dalam Jurnal Bisnis dan

Komunikasi, Volume 5, No. 1, halaman: 1-7 yang berjudul “Pengaruh

Rasio Keuangan Dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham”

dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa current ratio tidak

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan barang konsumsi di Bursa

Efek Indonesia periode 2011-2015.


2. Hipotesis kedua yang diajukan pada penelitian ini adalah H2 : Debt to equity ratio

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek ndonesia.

Hipotesis ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh :

a. Penelitian Hildayanti dan Tandika (2019), dalam jurnal Prosiding Manajemen,

ISSN: 2460-6545 halaman: 691-696 yang berjudul “Pengaruh Return on Equity

dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham” dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa debt to equity ratio berpengaruh terhadap harga saham

perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.

b. Penelitian Sriyono dan Solihah (2018), dalam Jurnal Ekonomi Modernisasi,

Volume 14 No. 2 halaman: 101-109 yang berjudul “Perubahan Harga Saham

Perusahaan Tekstil dan Garmen di Indonesia” dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham

perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2011-2015.

c. Penelitian Amalya (2018), dalam jurnal Jurnal Sekuritas, Volume 1 No. 3 halaman:

157 – 181 yang berjudul “Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Net Profit

Margin Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham” dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham

perusahaan pertambangan batu bara di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

3. Hipotesis ketiga yang diajukan pada penelitian ini adalah H3 : Total assets turn over

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia.

Hipotesis ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh :

a. Penelitian Ermaya dan Nugraha (2018), dalam jurnal AKP, Volume 8 No. 1.

halaman: 51-78 yang berjudul “Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

Total Assets Turnover Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham” dengan
hasil penelitian menunjukkan bahwa total assets turn over berpengaruh terhadap

harga saham perusahaan barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2015.

b. Penelitian Avdalovic dan Milenkovc (2017), dalam jurnal internasional Economics

of Agriculture Serbia, Volume 64 No. 2. halaman: 561-570 yang berjudul “Impact

Of Company Performances On The Stock Price: An Empirical Analysis On Select

Companies In Serbia” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa total assets turn

over tidak berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar indeks

BelexLine di Bursa Efek Beograd Serbia periode 2010-2014.

4. Hipotesis keempat yang diajukan pada penelitian ini adalah H4 : Return on equity

berpengaruh terhadap harga saham perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia.

Hipotesis ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh :

a. Penelitian Pratama, et al. (2019), dalam jurnal Administrasi Bisnis Volume 66 No.

1 halaman: 10-17 yang berjudul “Pengaruh Return On Equity, Earning Per Share,

Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham” dengan hasil

penelitian menunjukkan bahwa Return On Equity berpengaruh terhadap harga

saham perusahaan Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia periode 2014-

2017.

b. Penelitian Hildayanti dan Tandika (2019), dalam jurnal Prosiding Manajemen,

ISSN: 2460-6545 halaman: 691-696 yang berjudul “Pengaruh Return on Equity

dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga Saham” dengan hasil penelitian

menunjukkan bahwa Return on Equity berpengaruh terhadap harga saham

perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.

c. Penelitian Rahmadewi dan Abundanti (2018), dalam E-Jurnal Manajemen Unud,

Volume 7, No. 4, halaman: 2106-2133 yang berjudul “Pengaruh EPS, PER, CR,

dan ROE Terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia” dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa Return on Equity berpengaruh terhadap harga saham

perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif menurut Sugiyono (2018:8) adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu dan analisis data bersifat statistik/kuantitatif
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan. Penelitian kuantitatif dalam
penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis yang ditetapkan dengan analisis data
yang bersifat statistik dengan menggunakan program SPSS.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia periode 2015 sampai 2018. Penelitian dilakukan selama 1 (Satu) bulan dari
bulan Maret sampai dengan April 2021. Waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada
tabel berikut:

Tabel 3.1
Waktu Penelitian
No Uraian Kegiatan Maret April Mei Juni Juli Agustus
2021 2021 2021 2021 2021 2021
1 Observasi
2 Menyusun Proposal
3 Bimbingan Proposal
4 Ujian Proposal Skripsi
5 Menyusun Skripsi
6 Bimbingan Skripsi
7 Pengelolaan Data
8 Pengesahan Data
9 Ujian Skripsi
Sumber: Diolah peneliti,2021
3.3 Kerangka Konsep
Kerangka konsep menurut Sugiyono (2018:283) merupakan model konseptual yang
menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis
perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Kerangka konsep pada
penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan antara current ratio dan harga saham,
hubungan antara debt to equity ratio dan harga saham, hubungan antara total assets turn
over dan harga saham, serta hubungan antara return on equity dan harga saham.

3.3.1 Desain Penelitian


Aktivitas perdagangan saham di pasar modal ditunjukkan oleh naik dan
turunnya harga saham. Harga saham dapat mencerminkan keberhasilan
perusahaan dalam mengelola usahanya. Jika harga saham suatu perusahaan
selalu mengalami peningkatan, maka investor atau calon investor menilai
bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Tinggi rendahnya
harga saham dapat dilihat dari kinerja keuangan perusahaan.

Investor memerlukan informasi mengenai kinerja keuangan suatu


perusahaan agar dapat memperkirakan risiko yang akan dialami jika
berinvestasi pada perusahaan tersebut. Baik buruknya kinerja keuangan
perusahaan dapat dijadikan sebagai tolok ukur bagi investor untuk menentukan
investasinya. Kinerja keuangan perusahaan dapat dianalisis melalui rasio
keuangan. Rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah current
ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, dan return on equity.

Untuk menggambarkan pengaruh current ratio, debt to equity ratio,


total asset turn over, dan return on equity terhadap harga saham, maka desain
penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Desain Peneliti

Rasio
Current Ratio Likuidasi (Y1)

Debt to Equity Ratio Rasio


Solvabilitas (Y2)

HARGA
Total Asset Turn Over Rasio Aktiva SAHAM (Y)
(Y3)

Rasio
Return On Equity Profitabilita (Y4)
Keterangan:
H1 = X1 => Y Mubasir (2017) dalam jurnal Simki-Economic
Volume 1 No. 8 halaman 1-7 yang berjudul
“Pengaruh Dividend Per Share, Dividend Payout
Ratio, Return On Asset Dan Current Ratio Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dalam Periode
2013-2015”
H2 = X2 => Y Penelitian Hildayanti dan Tandika (2019) dalam
jurnal Prosiding Manajemen, ISSN: 2460-6545
halaman: 691-696 yang berjudul “Pengaruh Return
on Equity dan Debt to Equity Ratio terhadap Harga
Saham”
H3 = X3 => Y Ermaya dan Nugraha (2018) dalam jurnal AKP,
Volume 8 No. 1. halaman: 51-78 yang berjudul
“Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total
Assets Turnover Dan Earning Per Share Terhadap
Harga Saham”
H4 = X4 => Y Pratama, et al. (2019) dalam jurnal Administrasi
Bisnis Volume 66 No. 1 halaman: 10-17 yang
berjudul “Pengaruh Return On Equity, Earning Per
Share, Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio
Terhadap Harga Saham”

3.3.2 Defenisi Operasional Variabel


Variabel pada penelitian ini terdiri dari 2 yaitu variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y). Definisi operasional masing-masing variabel dapat
dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 3.2
Defenisi Operasional Variabel
Variable Instrumen/Formula Parameter
Current ratio (X1) Mengukur kemampuan
Aktiva Lancar perusahaan memenuhi
CR =
Fahmi (2013:121) Utang Lancar kebutuhan hutang ketika
jatuh tempo
Debt to equity ratio (X2) Mengukur sejumlah
Total Kewajiban besarnya hutang dapat
DER =
Damadji dan Fakhruddin Total Ekuitas ditutupi oleh modal
(2015:158) sendiri
Total asset turn over (X3) Mengukur seberapa
Penjualan Bersih banyak penjualan dapat
TATO =
Wahyudiono (2014:84) Total Aktiva diciptakan dari setiap
rupiah aktiva yang
dimiliki
Return on Equity (X4) Mengukur kemampuan
Laba Bersih perusahaan menghasilkan
ROE =
Hanafi dan Halim Total Ekuitas laba berdasarkan modal
(2013:115) saham tertentu
Variable Instrumen/Formula Parameter
Harga Saham (Y) Clossing price Harga saham di bursa
menunjukkan harga saham efek Indonesia, saham
Uman (2013:115) saat sesi II perdagangan pada saat tertentu yang
ditentukan oleh pelaku
pasar dan oleh
permintaan dan
penawaran saham yang
bersangkutan di pasar
modal

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi merupakan seluruh subyek penelitian, populasi dapat mencakup
semua anggota kelompok orang, kerjaan, atau obyek yang telah dirumuskan secara
jelas, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap
bisa mewakili populasi.

3.4.1 Populasi Penelitian


Populasi menurut Darmadi (2011:53) adalah semua anggota kelompok
manusia, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan
menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
pada tahun 2015 sampai 2018.

Tabel 3.3
Perusahaan yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia
Pada Tahun 2015 Sampai 2018
Hail Sampel Tahunan
NO Perusahaan Kode
2015 2016 2017 2018
1 PT Astra Argo Lestari Tbk AALI   - -

2 PT Adora Energy Tbk ADRO    

3 PT AKR Carporindo AKRA    

4 PT Astra International Tbk ASII    

5 PT Alam Sutera Realty Tbk ASRI  - - -

6 PT Bumi Serpong Damai Tbk BSDE    

7 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP    

8 PT Vale Indonesia Tbk INCO    

9 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF    

10 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP   - 

11 PT Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG  - - 

12 PT Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR  - - 


13 PT Kalbe Farma Tbk KLBF    

14 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR    -

15    
PT Matahari Department Store Tbk LPPF
16    -
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP
17   - -
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk MIKA
18  - - -
PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA
19    
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk PGAS
20    
PT PP (Persero) Tbk PTPP
21    -
PT Pakuwon Jati Tbk PWON
22   - -
PT Siloam International Hospitals Tbk SILO
23    
PT Semen Indonesia (PERSERO) Tbk SMGR
24    
PT Summarecon Agung Tbk SMRA
25   - -
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk SSMS
26    
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) TLKM
27    
PT United Tractors Tbk UNTR
28    
PT Unilever Indonesia Tbk UNVR
29    
PT Wijaya Karya Tbk WIKA
30    
PT Waskita Karya (Persero) Tbk WSKT
31 -  - -
PT Adhi Karya (Persero) Tbk ADHI
32 -   
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM
33 -   
PT Hanson International Tbk MYRX
PT Tambang Batubara Bukit Asam -   
34
(Persero) Tbk PTBA
35 - -  
PT Barito Pacific Tbk BRPT
36 - -  
PT Ciputra Development Tbk CTRA
37 - -  
PT XL Axiata Tbk EXCL
38 - -  
PT Surya Citra Media Tbk SCMA
39 - -  
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA
40 - -  
PT Waskita Beton Precast Tbk WSBP
41 - - - 
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN
42 - - - 
PT Indika Energy Tbk INDY

3.4.2 Sampel Penelitian


Sampel menurut Darmadi (2011:53) adalah sebagian dari jumlah
populasi yang dipilih untuk sumber data. Dalam penelitian ini metode
pemilihan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria
sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar dalam di Bursa Efek Indonesia secara
berturut-turut dari tahun 2015-2018.
2. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan audit secara berturut-
turut dari tahun 2015-2018.
3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dengan menggunakan mata
uang rupiah.

Tabel 3.4
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
Kriteria Pemelihan Sampel Jumlah
Perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia secara 17
berturut-turut dari tahun 2015-2018
Dikurangi: (0)
Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan dengan
lengkap selama tahun 2015-2018
Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dengan 17
lengkap selama tahun 2015-2018
Dikurangi: (2)
Perusahaan makanan dan minuman yang menyajikan laporan
keuangan dengan mata uang dolar
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel 15
Sumber: Diolah peneliti (2021)

Berdasarkan seleksi sampel di atas, maka perhitungan sampel penelitian


sebagai berikut:
Tabel 3.5
Perhitungan Sampel Penelitian
Hail Sampel Tahunan
NO Perusahaan Kode Keterangan
2015 2016 2017 2018
1 PT Astra Argo Lestari Tbk AALI   - - Keluar
2 PT Adora Energy Tbk ADRO     Keluar (Dolar)
3 PT AKR Carporindo AKRA     Sampel
4 PT Astra International Tbk ASII     Sampel
5 PT Alam Sutera Realty Tbk ASRI  - - - Keluar
6 PT Bumi Serpong Damai Tbk BSDE     Sampel
7 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP     Sampel
8 PT Vale Indonesia Tbk INCO     Keluar (Dolar)
9 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF     Sampel
10 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk INTP   -  Keluar
11 PT Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG  - -  Keluar
12 PT Jasa Marga (Persero) Tbk JSMR  - -  Keluar
13 PT Kalbe Farma Tbk KLBF     Sampel
14 PT Lippo Karawaci Tbk LPKR    - Keluar
15     Sampel
PT Matahari Department Store Tbk LPPF
16    - Keluar
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk LSIP
17   - - Keluar
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk MIKA
18  - - - Keluar
PT Matahari Putra Prima Tbk MPPA
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero)    
19
Tbk PGAS Sampel
20    
PT PP (Persero) Tbk PTPP Sampel
21    -
PT Pakuwon Jati Tbk PWON Keluar
22   - -
PT Siloam International Hospitals Tbk SILO Keluar
23    
PT Semen Indonesia (PERSERO) Tbk SMGR Sampel
24    
PT Summarecon Agung Tbk SMRA Sampel
25   - -
PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk SSMS Keluar
PT Telekomunikasi Indonesia    
26
(Persero) TLKM Sampel
27    
PT United Tractors Tbk UNTR Sampel
28    
PT Unilever Indonesia Tbk UNVR Sampel
29    
PT Wijaya Karya Tbk WIKA Sampel
30    
PT Waskita Karya (Persero) Tbk WSKT Keluar
31 -  - -
PT Adhi Karya (Persero) Tbk ADHI Keluar
32 -   
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM Keluar
33 -   
PT Hanson International Tbk MYRX Keluar
PT Tambang Batubara Bukit Asam -   
34
(Persero) Tbk PTBA Keluar
35 - -  
PT Barito Pacific Tbk BRPT Keluar
36 - -  
PT Ciputra Development Tbk CTRA Keluar
37 - -  
PT XL Axiata Tbk EXCL Keluar
38 - -  
PT Surya Citra Media Tbk SCMA Keluar
39 - -  
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk TPIA Keluar
40 - -  
PT Waskita Beton Precast Tbk WSBP Keluar
41 - - - 
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN Keluar
42 - - - 
PT Indika Energy Tbk INDY Keluar

Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah peneliti (2021)


Berdasarkan perhitungan sampel di atas, maka perusahaan yang menjadi
sampel pada penelitian ini ada 15 perusahaan, yaitu:

Tabel 3.6
Sampel Penelitian
NO Perusahaan Kode
1 PT AKR Corporindo Tbk AKRA
2 PT Astra International Tbk ASII
3 PT Bumi Serpong Damai Tbk BSDE
4 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP
5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
6 PT Kalbe Farma Tbk KLBF
7 PT Matahari Department Store Tbk LPPF
8 PT Perusahaan Gas Negara Tbk PGAS
9 PT PP (Persero) Tbk PTPP
10 PT Semen Indonesia Tbk SMGR
11 PT Summarecon Agung Tbk SMRA
12 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk TLKM
13 PT United Tractors Tbk UNTR
14 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR
15 PT Wijaya Karya Tbk WIKA
Sumber: Diolah peneliti (2021)

3.5 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Studi pustaka (library research)
Studi pustaka dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mempelajari
dan memahami buku literatur atau sumber lainnya yang ada di perpustakaan
sesuai dengan teori-teori yang digunakan dalam menyelesaikan masalah yang
ada kaitannya dengan pokok pembahasan pada penelitian ini, berupa penelitian
terdahulu, jurnal ilmiah, dan lain-lain.
2. Studi lapangan (field research)
Studi lapangan dalam penelitian menggunakan dokumentasi.
Dokumentasi adalah prosedur pengumpulan data dengan mempelajari dan
menggunakan dokumen dari data sekunder. Dokumentasi dalam penelitian ini
dilakukan dengan mencari data dengan melihat dokumen-dokumen yang ada
di Bursa Efek Indonesia khususnya mengenai laporan keuangan yang terdiri
dari neraca dan laporan laba-rugi perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia periode 2015 sampai 2018, serta data lainnya berupa profil dan ruang
lingkup usaha.

3.6 Metode Analisa Data


Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Deskriptif Variabel
Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran
tentang variabel-variabel penelitian yang diamati yaitu mengenai perkembangan
current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, return on equity, dan harga
saham pada perusahaan yang terdaftar dalam di Bursa Efek Indonesia periode 2015
sampai 2018.
2. Uji Normalitas
Uji normalitas menurut Ghozali (2013:160) bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
mendekati normal. Untuk mengetahui normalitas residual dapat dilakukan dengan
menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorof-Smirnof (K-S) dengan
hipotesis sebagai berikut:
H0 : data residual berdistribusi normal
Ha : data residual tidak berdistribusi normal

Ketentuan uji normalitas adalah sebagai berikut:


a. Jika signifikasi > 0,05, maka H0 diterima artinya data residual berdistribusi
normal
b. Jika signifikasi < 0,05, maka H0 ditolak artinya data residual tidak berdistribusi
normal
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda menurut Ghozali (2013:96) digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dan juga untuk
menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pada
penelitian ini analisis regresi linier berganda digunakan untuk menunjukkan arah
hubungan antara current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, dan return on
equity terhadap harga saham. Persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini
adalah:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4

Keterangan:
Y : Variabel terikat harga saham
A : Konstanta
X1, X2, X3, dan X4 : Variabel bebas current ratio, debt to equity ratio, total asset
turn over, dan return on equity
b1, b2, b3 dan b4 : Koefisien regresi variabel bebas current ratio, debt to equity
ratio, total asset turn over, dan return on equity

4. Analisis koefisien determinasi (R2)


Analisis koefisien determinasi berganda (R2) menurut Ghozali (2013:97)
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Dalam penelitian ini analisis koefisien determinasi
berganda digunakan untuk mengukur seberapa besar persentase pengaruh variabel
current ratio, debt to equity ratio, total asset turn over, dan return on equity terhadap
harga saham.

5. Uji T
Uji T dilakukan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan dengan uji F menurut
Ghozali (2013:98) adalah jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka secara
parsial variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini uji
T digunakan untuk mengetahui pengaruh parsial antara current ratio (X1), debt to
equity ratio (X2), total asset turn over (X3), dan return on equity (X4) terhadap harga
saham (Y) dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi uji t < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
current ratio (X1), debt to equity ratio (X2), total asset turn over (X3), dan
return on equity (X4) berpengaruh terhadap harga saham (Y)

b. Jika nilai signifikansi uji t > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
current ratio (X1), debt to equity ratio (X2), total asset turn over (X3), dan
return on equity (X4) tidak berpengaruh terhadap harga saham (Y).

6. Uji F

Menurut Ghozali (2013:98) Uji F digunakan untuk menunjukan apakah semua


variable independent di masukan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-
sama atau simultan terhadap variabel independent. Antara current ratio (X1), debt to
equity ratio (X2), total asset turn over (X3), dan return on equity (X4) terhadap harga
saham (Y) dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikansi uji F > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
current ratio (X1), debt to equity ratio (X2), total asset turn over (X3), dan
return on equity (X4) berpengaruh terhadap harga saham (Y)
b. Jika nilai signifikansi uji t < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial
current ratio (X1), debt to equity ratio (X2), total asset turn over (X3), dan
return on equity (X4) tidak berpengaruh terhadap harga saham (Y).
DAFTAR PUSTAKA

Amalya, Neneng Tita. 2018. Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, Net
Profit Margin Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham. Jurnal
Sekuritas. 1 (3) : 157 -181.
Avdalovic, S. M dan Milenkovc, 1. 2017. Impact Of Company Perfomances On
The Stock Price: An Empirical Analysis On Select Companies In Serbia.
Economics of Agriculture. 64 (2) : 561 – 570.
Ermaya, S. K dan Nugraha. 2018. Pengaruh Current Ratio,Debt To Equity Ratio,
Total Assets Turnover Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham.
Jurnal AKP. 8 (1) : 51 – 78.
Hildayanti, R dan Tandika, D. 2019. Pengaruh Return On Equity dan Debt To
Equity Ratio Terhadap Harga Saham. Prosiding Manajemen. 1 (1) : 691
– 696.
Mubasir, Ahmad Ibnu. 2017. Pengaruh Dividend Per Share, Divident Payout
Ratio, Return On Asset Dan Current Ratio Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dalam
Periode 2013 – 2015. Jurnal Simki – Economic. 1 (8): 1 – 7.
Pratama, C . A, Azizah, C. F., dan Nurlaily, F. 2019. Pengaruh Return On Equity,
Earning Per Share, Current Ratio Dan Debt To Equity Ratio Terhadap
Harga Saham. Jurnal Administrasi Bisnis. 66 (1) : 10-17.
Octasari, Rini Zulvita. (2006). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan
dan Faktor Makro terhadap Return Saham Studi Kasus Perusahan
Properti di BEI 2000-2004.Tesis Program Magister Manajemen
Universitas Diponegoro. Semarang..
Sulimin. 2004. Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Earning Ratio, Net Profit
Margin, dan Dividend Payout Ratio terhadap Return Saham (Studi
Kasus pada Saham - Saham Perusahaan Sektor Industri Manufaktur
di Bursa Efek Jakarta). Tesis Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas Diponegoro.
Nurhikmah, Sitti. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Return Saham
(Studi Kasus Pada Industri Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia). Skripsi Akuntansi. Universitas Hasanuddin.
Sari, Wahyuni Rusliyana. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham
Pada Perusahaan Non Keuangan Go Public Tahun 2004-2013. Jurnal
Manajemen Bisnis. 12 (1) : 61-74.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
21 Update PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.

Anda mungkin juga menyukai