PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bisnis berasal dari kata bahasa Inggris dari kata busy yang berarti sibuk dalam
konteks individu, komunitas, atau masyarakat mengerjakan kegiatan dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan. Bisnis dalam ilmu ekonomi berarti suatu organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis yang lainnya untuk
mendapatkan keuntungan atau laba.
Bisnis secara etimologi berarti keadaan di mana seseorang atau sekelompok
orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
TUJUAN
1. Untuk memahami pengertian bisnis
2. Untuk memahami tujuan bisnis
3. Untuk memahami bagaimana cara menjadi pebisnis yang hebat
MANFAAT
1. Membantu pebisnis agar bisa mengelola bisnis dengan baik dan benar
2. Bisa memahami makna sebenarnya bisnis itu.
1
BAB II
ISI BUKU
RINGKASAN BUKU UTAMA
JUDUL : PENGANTAR BISNIS
PENULIS : Kustoro Budiarta
PENERBIT : UNIMED
ISBN : 978-602-8848-62-6
BAB I
BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS
Pengertian Bisnis
Pengertian bisnis yang disampaikan oleh Griffin dan Ebert: “bussines is an
organization that provides goods or services in order to earn profit.” maksudnya bisnis
merupakan aktivitas melalui penyedia barang dan jasa bertujuan untuk menghasilkan
laba.
Klarifikasi Bisnis
Secara umum ada sembilan macam kegiatan bisnis sebagaimana tercantum dalam
klasifikasi lapangan usaha indonesia (KLUI) 1997. kesembilan lapangan usaha tersebut
yaitu:
1. Usaha pertanian
2. Usaha produksi bahan mentah
3. Industri atau manufaktur
4. Konstruksi
5. Usaha perdagangan besar, eceran, Rumah Makan dan Akomodasi
6. Usaha Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi
7. Usaha Finansial, Asuransi dan real estate
Tujuan Bisnis
Tujuan dari organisasi bisnis pada dasarnya dapat meliputi:
1. menghasilkan barang dan jasa secara efisien berbasis pemenuhan kepuasan
konsumen (customer satisfaction).
2. Menciptakan kinerja yang menguntungkan bagi perusahaan melalui aktivitas
yang dapat menciptakan nilai bagi perusahaan (value creation).
2
3. Melindungi kesehatan dan kesejahteraan karyawan.
4. Melatih menjadi warga masyarakat yang baik dalam kaitannya dengan
masyarakat dan dalam bertetangga.
5. Mendukung pelaksanaan hukum dan pemerintah.
6. Menyediakan pertumbuhan yang sehat bagi perusahaan dan memperoleh
keuntungan yang sehat pula.
7. Menjaga kualitas lingkungan melalui operasi perusahaan dan program
kemasyarakatan.
Lingkungan Bisnis
Lingkungan dapat menjadi faktor pendukung maupun penghambat organisasi,
kegiatan organisasi akan merubah lingkungan, dan juga sebaliknya, lingkungan akan
mendorong perubahan pada organisasi. Pada dasarnya, ada dua lingkungan yang
berpengaruh terhadap aktivitas bisnis, yaitu lingkungan kerja dan lingkungan
sosial.Lingkungan kerja memasukkan semua elemen yang relevan dan mempengaruhi
organisasi secara langsung.Elemen-elemen tersebut dapat berupa pemerintah, kreditur,
pemasok, karyawan, konsumen, pesaing, dan lainnya.Sementara itu, lingkungan sosial
meliputi tekanan-tekanan umum yang mempengaruhi secara luas, misalnya tekanan
dibidang ekonomi, teknologi, politik, hukum dan sosial budaya.Tekanan ini terutama
sering berpengaruh pada keputusan jangka panjang organisasi.
3
BAB II
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
Ciri-Ciri Bisnis Modern
Ciri-ciri bisnis modern adalah adanya spesialisasi, saling ketergantungan dan
produksi massal.
a) Spesialisasi
Jika kita perhatikan bisnis, ada yang hanya bergerak dalam memproduksi
barang-barang tertentu seperti membuat sepatu, tekstil, onderdil mobil dan
sebagainya.Dan dalam pemasaran, spesialis ini yang ditunjukkan dengan adanya
specialty store, suatu toko yang khusus hanya menjual barang tertentu seperti
elektronik dan sebagainya.
b) Interdependence
Karena bisnis sudah bergerak dalam bidang tertentu, maka satu perusahaan
tergantung kegiatannya pada perusahaan lain. Misalnya pedagang besar, tergantung
usahanya kepada para produsen, dan ia tergantung pula pada perusahaan angkutan
yang mengangkut barang. Dia juga sangat membutuhkan secara telepon, pos, listrik
dan lain-lain yang dikerjakan oleh sektor lain.
c) Produksi Massal
Dengan adanya produksi massal dan barangnya laku di pasaran maka akan
timbul keuntungan baik bagi bisnis itu sendiri maupun bagi masyarakat dan negara.
Produksi massal yang dibuat oleh dunia bisnis, akan mendatangkan
keuntungan karena adanya efisiensi penggunaan faktor produksi. Dengan adanya
efisiensi, keuntungan pengusaha meningkat, keuntungan ini digunakan lagi untuk
memperluas bisnisnya, tenaga kerja baru dipekerjakan, upah dapat ditingkatkan
atau harga jual dapat ditekan.
Resiko Bisnis
Biasanya beberapa resiko yang dipikul oleh bisnis antara lain diakibatkan oleh:
a. Perubahan Permintaan
Produsen membuat barang secara massal kemudian dijual kepasar.Akibatnya
berubahnya mode dan selera maka barang tersebut tidak laku.
b. Perubahan Konjungtur
Adanya fluktuasi kegiatan ekonomi yang turun naik dan merupakan
siklus.Mulai dari kegiatan ekonomi tumbuh, tenaga kerja banyak ditampung,
modal dipinjam untuk meningkatkan produksi karena adanya pertambahan
permintaan masyarakat.
c. Persaingan
4
Apapun yang dibuat oleh satu bisnis tidak boleh lengah terhadap kegiatan-
kegiatan yang sedang berkembang.
d. Dan lain-lain seperti halnya perbaikan teknologi; sehingga alat produksi yang kita
pergunakan menjadi ketinggalan zaman. Juga resiko yang disebabkan oleh
tindakan dan peraturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Konsumerisme
Konsumerisme merupakan gerakan yang menyangkut individu, perusahaan,
pemerintah, organisasi-organisasi independen yang berhubungan dengan hak
konsumen dipasar.Gerakan ini digagas oleh presiden Kennedy yang pada tahun 1962
merumuskan dan dipesankan kepada kongres. Beliau menyatakan 4 hak konsumen
yaitu:
a. Hak atas keamanan dan keselamatan
b. Hak atas informasi
c. Hak untuk memilih
d. Hak untuk didengar
e. Hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik.
Pengelolaan Resiko
Mengelola resiko adalah sebuah elemen yang sangat penting dalam segala jenis
bisnis.Semakin tingginya prefensi pelaku bisnis terhadap resiko yang ada, menjadi
resiko sebagai suatu muatan aktivitas yang harus dicermati.Perkembangan berikutnya
munculnya upaya untuk meminimalkan resiko dengan beberapa aktivitas yang harus
ditempuh dalam aktivitas bisnis.Merasa bahwa resiko merupakan realitas yang tidak
dapat dihindari maka pelaku bisnis mulai berupaya dengan mengelola resiko sebagai
aktivitas integral seperti aktivitas fungsional lainnya yang ada dalam organisasi.
Etika Bisnis
Bicara etika dalam kaitanyya dengan bisnis berarti harus berhadapan dengan dua
apriori yaitu: bahwa orang bisnis mesti kurang bermoral. Kedua, bahwa perusahaan
pasti rugi bila memperhatikan tuntutan etika.Artinya dua apriori tersebut dilandasi
pemikiran, bisnis tak ada hubungannya dengan etika.Hal tersebut jelas salah karena tak
ada satu bidang pun dalam kehidupan ini yang tidak bebas dari tantangan etika. Khusus
menyangkut bisnis, mengabikan keputusan akan dinilai negatif oleh lingkungan sosial
yang tentu saja akan menurunkan image perusahan.
5
Mengapa Bisnis Harus Etis?
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain
ialah:
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial ( social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkankembangkan kesadaran
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif
yang berupa peraturan perundang-undangan
6
BAB III
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA
Badan Usaha Dan Perusahaan
Bagi yang membedakannya memberikan pendapat bahwa badan usaha adalah
suatu organisasi yang dengan mempergunakan faktor-faktor produksi berusaha mencari
laba, sedangkan perusahaan adalah tempat dimana faktor-faktor produksi itu dipadukan
untuk memproduser barang atau jasa.
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki satu individu.Dalam
prakteknya bentuk badan usaha ini kebanyakan merupakan perusahaan
keluarga.Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha kecil atau pada saat
permulaan mengadakan kegiatan usaha.Badan usaha perseorangan dipimpin sendiri
oleh pemiliknya dan iabertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua resiko dan
kegiatan perusahaan.
Perusahaan Perkongsian
Ciri utama dari perusahaan perongsian pada umumnya tidak banyak berbeda
dengan perusahaan perseorangan.Ukurannya relatif kecil dan dijalankan sendiri oleh
pemilik-pemiliknya. Salah satu dorongan penting untuk mengembangkan usaha
perkongsian ini adalah untuk menggabungkan sumber daya yang dimiliki oleh masing-
masing pendirinya atau untuk melakukan kerja sama dibidang usaha yang diminati
bersama.
7
Operasinya terbatas diprovinsi dimana perusahaan didirikan contohnya: Bank
Pembangunan Daerah (BPD) yang ada diprovinsi.
2. Koperasi
Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau
badan-badan hukum yang memberikan kebebasan keluar atau masuk sebagai
anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaan, menjalankan usahanya untuk
mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
3. Badan Usaha yang Bukan Mencari keuntungan
Usaha lain yang juga banyak terdapat diindonesia yang dapat digolongkan
sebagai organisasi usaha yang tidak mencari keuntungan adalah panti auhan yatim-
piatu. Akan tetapi berbeda dengan institusi pendidikan dan rumah sakit.Panti asuhan
tidak dapat memperoleh pendapatan yang cukup untuk membiayai operasinya.Oleh
sebab itu mereka perlu meminta sumbangan dari masyarakat atau dari badan
pemerintah.
8
BAB IV
PENGKHUSUSAN DAN KOMBINASI
BADAN USAHA
Joint Venture
Joint venture merupakan kerjasan antara beberapa perusahaan yang berasal dan
beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-
kekuatan ekonomi’ yang lebih padat secara umum dapat dikatakan bahwa semua bentuk
kerjsa sama antar perusahaan dapat ditampung kedalam bentuk usaha joint venture,
tanpa memandang besar kecilnya modal, kekuasaan ekonomi ataupun lokasi masing-
masing partner yang bersangkutan.
Dalam manajemennya, perusahaan joint venture dipimpin oleh dewan direktur
yang dipilih oleh para pemegang saham, tidak terlepas dari tujuan utamanya, yaitu
meningkatkan keterampilan teknis dan administratif bangsa sendiri untuk kemajuan
dan mengurangi atau membatasi ketergantungan dari bangsa lain. Oleh karena itu pada
saat menandatangani perjanjian joint venture, masalah pendidikan dan latihan bangsa
indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya sudah terlebih dahulu harus ditentukan.
KARTEL
Kartel merupakan bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan sejenis dibawah
suatu perjanjian tertentu. Disini masing-masing perusahaan tetap berdiri sendiri,
mempunyai kedudukan sama dan setiap waktu dapat membatalkan perjanjian yang
telah dibuat. Mereka terikat pada semua masalah yang tercantum dalam perjanjian,
tetapi diluar itu mereka bebas bertindak.Kartel iti merupakan gabungan atau
persetujuan (conventie) antara pengusaha-pengusaha yang secara yuridis dan ekonomis
berdiri sendiri.Untuk mencapai sasaran; peniadaan sebagian atau seluruh persaingan
antar pengusaha, untuk dapat menguasai pasar, hat mana biasanya tujuan pembentukan
kartel, diperlukan syarat bahwa kartel mencakup bagian terbesar dari badan.Badan
usaha yang ada, dengan ketentuan bahwa mereka menggarap pasaran yang
bersangkutan.
TRUST
Trust adalah suatu bentuk pemusatan dari badan usaha- badan usaha yang harta
miliknya disatukan. Trust merupakan penggabungan dari badan usaha-badan usaha
yang tidak bersifat sementara melainkan merupakan fusi yang bersifat tetap.
HOLDING COMPANY
Holding company merupakan perusahaan yang berdiri sendiri yang atas namanya
sendiri, mengeluarkan saham-saham badan usaha lain dan deviden yang tercapai
dengannya. Dalam dunia bisnis, kehadiran holding company merupakan sesuatu yang
lumrah.
Mereka mendirikan badan usaha baru, tetapi modal badan usaha baru ini
sebenarnya adalah penggabungan finansial dari badan usaha-usaha itu yang mereka
gabungkan secara yuridis dan juga nampaknya dari luar, badan usaha-badan usaha itu
masih tetap berdiri bebas sendiri-sendiri.Akan tetapi praktis sebenarnya badan usaha-
9
badan usaha tersebut sudah berada dibawah pimpinan dan pengurusan satu yaitu
Holding Company.Jadi Holding Company ini bukan fusi melainkan merupakan
penggabungan finansiil.
10
BAB V
PEMILIHAN LOKASI PERUSAHAAN
Pentingnya Lokasi Perusahaan
Dalam menentukan lokasi perusahaan, para pelaku bisnis dapat
mempertimbangkan berbagai factor baik internal maupun eksternal. Akam tetapi
pemilihan lokasi badan usaha dapat dikatakan lebih bebas disbanding dengan pemilihan
lokasi untuk perusahaan untuk badan usaha yang sudah besar seperti tingkat corporate
cukup memilih lokasi dipusat perdagangan dan keuangan atau juga dipusat-pusat kota.
Sedangkan untuk pemilihan lokasi perusahaan dapat terpisah dengan badan usaha dan
untuk itu banyak factor yang perlu dipertimbangkan.
Letak Perusahaan
secara umum terdapat 4 (empat) jenis letak perusahaan yang dapat
dipertimbangkan sebagai dasar dalam melakukan operasional:
1. Letak perusahaan yang terkait pada alam seperti usaha pertanian dan
pertambangan.
2. Letak perusahaan berdasarkan sejarah seperti kerajinan batik didaerah Surakarta
dan Yogyakarta, hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari pada
wanita dalam kraton dikedua kota tersebut.
3. Letak perusahaan yang ditetapkan oleh pemerintah seperti pabrik senjata
/asumsi, peternakan babi dan pabrik obat-obatan.
4. Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh factor-faktor ekonomi seperti dekat
dengan bahan baku, dekat dengan konsumen atau pasar, dekat dengan tenaga
kerja, dekat dengan penyedia dengan penyedia sumber tenaga/ energy, iklim
contohnya industry jamur, ongkos transfor, besarnya suplai modal.
Dalam teorinya weber mengemukakan bahwa ada dua factor yang mempengaruhi
penepatan lokasi perusahaan, yaitu: 1) biaya pengangkutan dan 2) biaya tenaga kerja.
Titik tolak analisis weber terletak pada factor biaya pengangkutan, kemudian
diperhatikan pula biaya tenaga kerja. Apabila suatu industry menganggap biaya
pengangkutan menjadi factor utama dalam menetapkan lokasi perusahaan, maka
perusahaan akan didirikan pada suatu titik pada garis lurus yang menghubungkan
Tempat Bahan Mentah (TBM) dan Daerah Konsumen (DK).
11
Indeks Material
Indeks material merupakan hasil bagi antara berat bahan mentah ditambah berat
bahan pembantu dibagi berat barang jadi.
Ketentuan:
1. Jika Indeks Material lebih besar dari pada suatu berarti tidak semua bahan yang
digunakan dalam proses produksi menjadi barang jadi atau terdapat sisa dari bahan
yang tidak dapat dipergunakan dalam hal ini maka tkp akan cenderung berada di
TBM.
2. Apabila Indeks Material sama dengan satu, berarti semua bahan mentah yang
digunakan dalam proses produksi habis dipakai atau tidak ada sisa bahan. Dalam
hal ini TKP didirikan dimanapun sama saja, hanya karena pertimbangan resiko
kerusakan barang, Maka lebih baik Tempat Kediaman Perusahaan (TKP) berada
di Daerah Konsumen (DK) saja
12
BAB VI
PENGELOLAAN BADAN USAHA
Pengertian Manajemen
Ricky W.Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
untuk mencapai sasara (goals) secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa
tujuan dapat dicapai sesuatu dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa
tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Sejarah Manajemen
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen.Namun
diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu.Hal ini
dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir.Piramida tersebut dibangun oleh
lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil
dibangun jika tidak ada seseorang tanpa memperdulikan apa sebutan untuk
manajer ketika itu yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir
manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan
menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya
dikerjakan sesuai rencana.
Teori Manajemen
1. Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa inggris disebut scientific
management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor
dalam bukunya yang berjudul principles pf scientific management pada tahun
1911. Dalam bukunya itu, taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah
“penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.”
2. Teori Administrasi Umum
Teori administrasi umum atau, dalam bahasa inggris, general theoryof
administration, adalah teori umum mengenai apa yang dilakukan oleh para
manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik.
Sumbangan penting untuk teori ini dating dari industrialis perancis Henri
Fayol dengan 14 prinsip manajemen-nya dan sosiolog Jerman Max Weber
dengan konsep birokrasi bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian
kerja, hierarki yang di definisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan rinci,
dan sejumlah hubungan impersonal
Kajian Hawthorne
Pada tahun 1927, professor Elton Mayo dan Harvard beserta rekan-rekannya
diundang untuk bergabung dalam kajian ini. Mereka kemudian melanjutkan penelitian
tentang produktivitas kerja dengan cara-cara yang lain, misalnya dengan mendesain
ulang jabatan, mengubah lamanya jam kerja dan hari kerja dalam seminggu,
memperkenalkan perode istirahat , dan menyusun rancangan upah kelomok. Penelitian
ini mengindikasikan bahwa ternyata insentif-insentif diatas lebih sedikit pengaruhnya
terhadap output pekerja dibandingkan dengan tekanan klompok, penerimaan
kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-
norma social atau standar kelompok merupakan penentu utama perilaku kerja individu.
13
Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Henry Fayol mengemukakan bahwa fungsi manajemen terdiri dari:
1. Fungsi perencanaan (planning)
2. Fungsi pengorganisasian (organizing)
Menentukan tugas apa yang harus dikerjakan.
3. Fungsi pengarahan (Directing)
Suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha
organisasi.
4. Fungsi pengawasan (controlling)
Proses mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan-tindakan
koreksi jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Prinsip Manajemen
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok
yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus
diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, harus luwes,
yaitu bias saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Henry Fayol, prinsip-prinsip manajemen terdiri dari empat belas macam,
yaitu: pembagian kerja yang berimbang, pemberian kewenangan dan rasa tanggung
jawab yang tegas dan jelas, kesatuan perintah, kesatuan arah, mendahulukan
kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, penggajian, pemusatan wewenang
(hierarki), tata tertib, keadilan, pemantapan jabatan, prakarsa, solidaritas atau rasa setia
kawan.
Peran Manajer
Henry Minrzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada
sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya .ia kemudian
mengelompokkan kesepuluh peran itu kedalam tiga kelompok, yaitu peran antar pribadi,
peran informasional, dan peran pengambilan keputusan. Peran antar pribadi adalah
peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis.
Tiga peran antar pribadi itu meliputi peran sebagai figure untuk anak buah, pemimpin
dan penghubung. Peran informasional meliputi peran manajer sebagai pemantau dan
penyebar informasi, serta peran sebagai juru bicara, peran ketiga yaitu peran pengambil
keputusan.Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang
wirausahawan, pemeca masalah, pembagi sumber daya, dan perunding. Minztberg
kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan oleh
manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
14
2. Manajemen Tingkat Menengah (middle management)biasanya terdiri atas
manajer fungsional, kepala divisi atau departemen dan kepala cabang.
Keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu
dan juga teknikal.
3. Manajemen Supervisi atau tingkat pertama (supervisory of first linr
management) biasanya terdiri dari para supervisor dan ketua kelompok.
Diantara keahlian yang terutama perlu dimiliki adalah keahlian komunikasi,
pengambilan keputusan, manajemen waktu dan teknikal.
4. Manajemen Non Supervisi (Non Supervisory Management) biasanya terdiri dari
para tenaga kerja tingkat bawah seperti buruh, pekerja bangunan dan lainnya,
keahlian yang terutama perlu dimiliki pada tingkat ini adalah keahlian tehknikal,
komunikasi dan manajemen waktu.
15
BAB VII
POTENSI BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
16
Pada umumnya sangatlah sulit untuk menemukan seorang wirausahawan yang juga
memiliki managerial skill, keahlian yang sangat mendalam dalam suatu bidang tertentu,
mampu mengelola berbagai sumber daya perusahaan secara sinkron dan lain-
lain.Sehingga untuk mengembangkan usahanya lebih lanjut, wirausahawan pada
umumnya membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keahlian untuk membantu
mereka agar bisnis mereka yang mereka jalankan tetap menguntungkan dan selalu
berkembang.
Dengan demikian peran pertama yang dilakukan seorang wirausahawan dalam
mengembangkan bisnis pada umumnya adalah sebagai pemilik ide usaha dan
menterjemahkan ide-ide usaha tersebut menjadi suatu kenyataan.Peran kedua yang dapt
dilakukan dalam mengembangkan bisnis adalah menunjang perkembangan ekonomi
suatu Negara.
Mentalitas Wirausahawan
Bagi pengikut aliran non-deterministic, bakat dagang mungkin lebih bias diterima
sebagai sebuah mitos, sebab sulit untuk mengatakan bahwa seorang bayi memilki “in-
born entrepreneurship trait”. Lebih logis bila mengasumsikan bahwa “bakat dagang”
yang dimitoskan mungkin merupakan kumpulan dari kebiasaan-kebiasaan tertentu
yang dimiliki oleh wirausahawan lewat proses pembelajaran sejak dini. Kebiasaan ini
disosialisasikan dan dikondisikan secara konstan kepada individu atau kelompok
tertentu sehingga menjadi ciri karakter yang kuat dan mengakar didalam mereka.
Sebagian dari kebiasaan itu adalah:
a. Menghitung untung rugi setiap tindakan/keputusan yang diambil
b. Melihat peluang dan menganalisis kebutuhan pasar
c. Mengelola sumber daya (planning, organizing, directing, controlling)
d. Bekerja keras secara konstan dan mencari solusi bagi masalahnya
e. Kebiasaan “jatuh-bangun” sehingga tidak lagi takut membuat keputusan
17
BAB VIII
PERANAN PEMASARAN DAN
BENTUK-BENTUK KEGIATANNYA
Aspek Pemasaran
Aspek ini dapat diterapkan baik pada pemasaran dalam negeri maupun luar negeri.
Sekali lagi aspek dan segi-segi yang ada perlu direncana atau deprogram secara matang
dan diberi pelaksanaannya, diberi arah dan dikoordinasikan serta diawasi
pelaksanaannya.
Konsep-Konsep Pemasaran
Aktivitas-aktivitas pemasaran seharusnya dilaksanakan dengan
mempertimbangkan efisiensi, efektivitas, dan tanggung jawab sosial pemasaran.
Didalam khasanah pemasara terdapat lima konsep yang mendasari aktivitas pemasaran
perusahaan: kondep produksi, konsep produk, konsep perjualan, konsep pemasaran,
dan konsep pemasaran sosial.
Produk
Seperti diketahui dari segi produk ini perlu diperhatikan kemungkinan
pengembangan produk baru oleh karena perubahan cita rasa, teknologi serta
persaingan.Dengan makin meningkatnya persaingan perusahaan hendaknya tidak
terikat pada produk yang sudah ada. Perusahaan harus mencari produk baru dengan
berbagai cara:
1. Melalui pembelian perusahaan lain
2. Melalui pembelian hak paten
3. Pembelian ilensi memproduksi produk perusahaan lain
4. Melalui penelitian dan pengembangan produk baru.
Yang dimaksud produk baru disini adalah produk asli, perbaikan produk,
modifikasi produk serta merek baru. Bagaimana pun juga pengembangan produk baru
ini sulit dilaksanakan karena keterbatasan ide, pasar yang terpecah-pecah,
perkembangan modal yang terbatas, proses yang mahal, modal/ dana yang kurang dan
masa hidup yang pendek.
Manajemen Siklus
Marketer seringkali menerapkan strategi markwting mix yang dimodifikasi sesuai
tahapan siklus yang mereka rancang sebelumnya.
Iklanharuslah bersifat informative ditahapan siklus yang mereka rancang sebelumnya.
Dana Promosiharus di anggarkan dalam jumlah besar pada tahap pengenalan, dan
secara bertahap diturunkan di tiap levelnya.
Kebijakan Harga dan Distribusi juga harus disesuaikan ditiap tahapan agar
mendapat titik optimal.
18
BAB IX
PENGELOLAAN PRODUKSI
19
dalam dua kelompok besar,yaitu pabrik munufaktur atau pabrik perakitan dan pabrik
sintesis atau pabrik kimia.
20
BAB X
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah proses serta upaya untuk merekrut,
mengembangkan, memotivasi serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia
yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
Tanggung jawab manajer SDM :
1. Mengadakan rekrutmen
2. Melakukan training
3. Memfasilitasi dan mengelola
4. Kebutuhan karyawan
C. Perencanaan SDM
Perencanaan SDM adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan
memlihara sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Merencanakan sumber daya manusia diawali dengan menyesuaikan kembali
rencana strategis perusahaan. Karenanya, dalam tahap ini perlu adanya upaya
pemahaman atas kualifikasi kerja yang diperlukan untuk pencapaian rencana strategis
perusahaan. Pada tahap ini ada tiga hal yang harus dilakukan, yaitu :
1. Analisa Jabatan
2. Deskripsi Kerja
3. Spesifikasi Kerja
21
D. Pengadaan SDM
Pengadaan merupakan fungsi operasional yang utama dari manajemen sumber
daya manusia. Pengadaan tenaga kerja merupakan masalah yang penting, sulit, dan
kompleks karena untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang kompeten,
serasi serta efektif tidaklah semudah membeli dan menempatkan mesin.
Pengadaan meliputi proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi untuk
mendapatkan tenaga kerja guna pencapaian tujuan perusahaan. Pengadaan tenaga kerja
ini harus mendapatkan perhatian yang serius serta didasarkan kepada analisa jabatan,
uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, persyaratan pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan,
bahkan juga mempertimbangkan pemerkayaan pekerjaan, perluasan pekerjaan, dan
penyederhanaan pekerjaan.
E. Rekrutmen
Rekrutmen merupakan upaya perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang
diperlukan sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan tenaga
kerja. Sasaran perekrutan adalah untuk menyediakan pasokan tenaga kerja yang cukup
untuk memenuhi kebutuahan organisasi. Proses perekrutan harus didasarkan pada
analisis pekerjaan
Jadi intinya perekrutan adalah usaha untuk mencari dan menarik tenaga kerja
agar melamar formasi pekerjaan yang ada pada suatu perusahaan. Perekrutan calon
tenaga kerja hendaknya dilakukan dengan baik agar tenaga kerja yang diterima sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan yang akan dilakukannya.
F. Sumber Perekrutan
Sumber perekrutan ada dua, yaitu :
1. Sumber Internal
Perekrutan dari sumber internal ini dilakukan dengan cara mutasi karyawan
yang memenuhi spesifikasi pekerjaan jabatan itu
2. Sumber Eksternal
Rekrutmen dengan sumber eksternal dilakukan oleh perusahaan dengan
memanfaatkan sumber-sumber tenaga kerja diluar perusahaan
22
BAB XI
MENGELOLA UANG PERUSAHAAN
A. Pengertian Keuangan dan Manajemen Keuangan
Keuangan adalah bidang yang sangat luas dan dinamis. Keuangan langsung
mempengaruhi sisi kehidupan setiap orang dan setiap perusahaan. Secara umum,
didefenisikan sebagai seni dan ilmu dalam mengelola uang.
Jika berbicara soal uang, maka ada tiga area yang saling berkaitan, yaitu :
1. Money and capital markets
2. Investmemnts
3. Financial management
Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional
dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaandana, memperoleh dana
dan pembagian hasil operasi perusahaan. Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari
tugas dan tanggung jawab manajer perusahaan.
Untuk memahami secara lebih praktis tentang manajemen keuangan perlu
ditegaskan obyektif dari manajemen keuangan, yaitu :
1. Maksimisasi keuangan
2. Maksimisasi kemakmuran pemegang saham
3. Maksimisasi kemakmuran pemegang saham tidak mengingkari adanya sosial
objektif dan kewajiban sosial.
4. Adanya trade off antara resiko dengan tingkat keuntungan
23
operasional perusahaan. Karenanya modal kerja perlu dikelola dengan baik.
Manajemen modal kerja sangat penting karena beberapa alasan, yaitu :
1. Sebagian besar proporsi waktu manajer keuangan adalah dialokasikan untuk
manajemen modal kerja
2. Lebih dari lima puluh persen dari total aset umumnya diinvestasikan pada aktiva
lancar
3. Hubungan antara pertumbuhan penjualan dan kebutuhan investasi pada aktiva
lancar adalah sangat erat dan langsung
4. Untuk perusahaan kecil, manajemen modal kerja sangat penting
24
dapat mengatur jadwal jatuh tempo uangnya agar sesuai dengan arus kas bersih dimasa
mendatang. Akan tetapi, jika penjualan dan arus kas yang dihasilkan tidak pasti, situasi
berubah. Semakin besar penyimpangan probabilitas distribusi arus kas bersih yang
mungkin terjadi, semakin besar margin keamanan yang harus dimilki oleh pihak
manajemen.
G. Aspek Administrasi dan Akuntansi
Maksud diciptakannya administrasi dan akuntansi yang baik ialah mendapatkan
informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan manajemen. Untuk mendapat
atau menjaring informasi ini semua perlu di desain sistem informasi manajemen yang
baik, informasi yang diperoleh harus memenuhi persyaratan uniformitas, kelengkapan,
kejelasan serta tepat waktu
25
BAB XII
PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL
A. Pengetian
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antarperorangan, antara individu dengan pemerintah suatu negara atau suatu
pemerintah negara dengan pemerintah negara lainnya.
Perdagangan internasional adalah perdangan yang dilakukan lintas negara.
Alasan negara melakukan perdagangan internasional didasari oleh teori keuntungan
komparatif.
26
E. Globalisasi
Globalisasi dapat diartikan sebagai peningkatan dalam hubungan dan saling
ketergantungan dalam kegiatan ekonomi dan perdagangan di antara berbagai negara di
dunia.
27
RINGKASAN BUKU PEMBANDING
JUDUL : PENGANTAR BISNIS
PENULIS : Jasman Saripuddin Hasibuan. dkk
PENERBIT : CV. SIMPHONY BARU
ISBN : 978-602-60116-0-2
BAB I
BISNIS DAN RUANG LINGKUP BISNIS
A. Pengertian Bisnis
Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris dari kata busy yang berarti sibuk dalam
konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat mengerjakan kegiatan dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan. Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi
yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya untuk
mendapatkan laba.
Berdasarkan pengertian bisnis diatas, diketahui bahwa produk yang dihasilkan
dan diperdagangkan oleh kegiatan bisnis meliupti :
1. Tangible goods : barang-barang yang dapat diamati oleh panca indra manusia,
contoh : meja, kursi, mobil, tas, dll.
2. Intagible good : produk yang tidak dapat dilihat secara kasat mata, tetapi dapat
dirasakan manfaatnya setelah konsumen menggunakan jasa tersebut. Contoh : jasa
guru, jasa dokter, jasa pengacara, dll.
28
5. Logika politik
6. Logika sosial
7. Logika hukum
8. Logika administrasi
9. Logika psikologis
10. Logika teknologi
C. Klasifikasi Bisnis
Secara umum ada sembilan macam kegiatan bisnis sebagaimana yang
tercantum dalam klasifikasi lapangan usaha Indonesia (KLUI) 1997, kesembilan
lapangan usaha tersebut adalah :
1. Usaha pertanian
2. Usaha produksi bahan mentah
3. Industri da manufaktur
4. Konstruksi
5. Usaha perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan akomodasi
6. Usaha angkutan, pergudangan dan komunikasi
7. Usaha finansial, asuransi, dan real estate
8. Usaha jasa
9. Usaha yang dilakukan pemerintah
D. Tujuan Bisnis
Tujuan yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis akan sangat bervariasi antara
kegiatan bisnis yang satu dengan bisnis yang lainnya, dan tujuan bisnis tersebut menjadi
orientasi para pelaku bisnis. Tujuan dari pelaku bisnis misalnya :
29
2. Innovation
3. Physocal and Financial Resources
4. Manager Performance and Development
5. Worker Performance and Attitude
6. Public Responsibility
7. Pihak-pihak Dalam Pengelolaan Bisnis
E. Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan sering pula disebut tempat kediaman perusahaan, yaitu
tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari. Sedangkan istilah
tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.
Perencanaan lokasi merupakan salah satu keputusan yang harus dilakukan pada
awal perencanaan proses produksi. Pemilihan lokasi akan mempengatuhi biaya operasi,
harga produk, dan kemampuan perusahaan untuk bersaing. Kesalahan dalam langkah
ini akan mengakibatkan biaya yang mahal.
2. Cara kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kuantitatif dikuntifikasikan dengan cara
memberikan scope (nilai) pada masing-masing kriteria.
30
Letak pasar yang dituju
Tenaga listrik dan air
Ketersediaan tenaga kerja
Fasilitas transportasi
2. Variabel yang bukan utama meliputi :
Hukum dan peraturan yang berlaku
Iklim dan keadaan tanah
Sikap masyarakat setempat
F. Faktor-Faktor Produksi dan Peranan Pengusaha
Faktor-faktor produksi
Dalam perekonomian faktor-faktor produksi dapat dibedakan menjadi 4 jenis
yaitu :
1) Tanah dan kekayaan alam
2) Tenaga kerja
3) Modal
4) Kewirausahaan
Peranan Pengusaha
Saat ini dalam perekonomian yang selalu disebut sebagai perekonomian global
yaitu perekonomian dunia dimana kehidupan ekonomi setiap Negara mempunyai
kaitan yang erat dengan kegiatan ekonomi di Negara lain. Salah satu penyebab penting
dari perkembangan ekonomi global tersebut adalah perkembangan perusahaan
multinasional yaitu perusahaan yang operasinya dilakukan diberbagai negara.
Perusahaan-perusahaan seperti ini memperkerjakan beribu-tibu pekerja
diberbagai Negara di dunia. Modal operasinya sangat besar dan beberapa perusahaan
raksasa ini nilai hasil penjualannya ada yang melibihi pendapat nasional kebanyakan
Negara berkembang.
G. Lingkungan Bisnis
Kegiatan bisnis merupakan suatu sistemyang sangat terkait dengan lingkungan
sekitarnya. Dalam konsep ini bisnis sebagai suatu sistem organisasi yang menjadi suatu
kesatuan dengan sistem yang lain yaitu lingkungan yang melingkupinya. Organisasi
dalam sebuah lingkungan, lingkungan dapat menjadi faktor pendukung maupun
penghambat organisasi, kegiatan organisasi akan merubah lingkungan dan juga
sebaliknya, lingkungan akan mendorong perubahan pada organisasi.
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal adalah semua kejadian luar perusahaan yang memiliki
potensi untuk mempengaruhi kegiatan perusahaan. Lingkungan eksternal meliputi
variabel-variabel diluar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren didalam
lingkungan sosial ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi dalam lingkungan
kerja organisasi.
Lingkungan eksternal makro adalah eksternal yang berpengaruh tidak langsung
terhadap kegiatan usaha. Yang termasuk lingkungan eksternal makro adalah :
31
Keadaan alam
Politik dan Hankam
Hukum
Perekonomian
Sosial dan Budaya
Kependudukan
Hubungan Internasional
Sedangkan eksternal mikro adalah lingkungan yang berpengaruh langsung
terhadap kegiatan usaha. Yang termasuk dalam lingkungan eksternal mikro adalah :
Pemasok
Perantara
Teknologi
Pasar
2. Lingkungan Internal
Yang dimaksud lingkungan eksternal adalah faktor-faktor yang berada dalam
kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Yang termasuk
lingkungan eksternal adalah :
Tenaga kerja
Peralatan dan mesin-mesin
Permodalan
Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan, mobilitas fisik, dan
sebagainya.
Sistem informasi dan administrasi
32
BAB II
BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN
A. Pemilihan Bentuk Perusahaan
Pada saat pendirian perusahaan pengusaha perlu memiliki bentuk perusahaan
yang sesuai dengan kondisi permodalan dan kemampuan pengelolaannya. Berikut ini
beberapa pertimbangan dalam memilih bentuk perusahaan :
1. Jenis usaha jasa, industri, perdagangan
2. Jumlah modal usaha dan kemungkinan untuk menambahnya
3. Rencana pembagian usaha
4. Penentuan tanggung jawab
5. Penanggung resiko yang akan dihadapi
6. Prinsip pengawasan yang akan digunakan
7. Jangka waktu berdirinya perusahaan
B. Bentuk-Bentuk Perusahaan
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh satu orang yang
bertanggung jawab atas semua resiko dan aktivitas perusahaan. Pada umumnya
perusahaan perseorangan berskala kecil yang berbisnis di segala bidang banyak
dijumpai di Indonesia, bahkan juga di dunia.
2. Perusahaan yang berbadan usaha
a. Perusahaan firma (Fa)
Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk
menjalankan bisnis, dengan tanggung jawab masing-masing anggota tidak terbatas,
dan rugi atau laba ditanggung atau dibagi bersama.
b. Perusahaan Perseroan Komanditer (CV)
CV adalah persekutuan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang yang
menyetorkan modalnya dengan tangung jawab terbatas sebesar modal yang
disetorkan itu dan tidak bersedia memimpin, dengan satu atau beberapa orang yang
bertindak sebagai pemimpin perusahaan yang bertanggung jawab tidak terbatas atas
kekayaan pribadinya.
c. Perusahaan Perseroan Terbatas (PT)
PT adalah persekutuan untuk menjalankan bisnis dengan modal terbagi atas saham-
saham, dan tiap sekutu atau persero ikut mengambil bagian satu atau lebih saham.
d. Perusahaan Negara (PN) atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
PN adalah bentuk-bentuk perusahaan Negara dengan tujuan dan peran masing-
masing.
e. Perusahaan Daerah (PD)
f. Koperasi
33
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial beranggotakan
orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai
usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.
C. Pendirian Badan Usaha
Orang mendirikan badan usaha berdasarkan alasan yang berbeda-beda, tetapi
alasan utamanya adalah untuk endapatkan laba. Sedangkan alasan lain umum lainnya
meliputi :
Kelangsungan hidup
Berkembang atau bertumbuh
Bebas tidak terikat
Dorongan sosial
Mendapat kekuasaan
Menciptakan lapangan kerja
Dan lain-lain
Ada beberapa masalah yang harus dihadapi ketika mendirikan suatu badan
usaha, sekalipun mendirikan badan usaha yang paling sederhana, diantaranya :
1. Pemasaran barang dan jasa
2. Penentuan harga barang dan jasa
3. Penentuan kebutuhan sumber daya manusia
4. Organisasi intern
5. Keuangan perusahaan
6. Jenis pemilikan badan usaha
34
BAB III
MANAJEMEN PERUSAHAAN
A. Pengertian Manajemen Perusahaan
Ilmu pengetahuan manajemen dapat diterapkan dalam semua organisasi
masnusia seperti perusahaan, pendidikan, sosial, keagaaman, dan sebagainya. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa apabila seorang manajer mempunyai pengetahuan dasar
manajemen dapat mengetahui cara menerapkan kepada situasi yang ada.
Secara klasik manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana
menggunakan sumber daya secara efesien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Tujuan Perusahaan
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua
usaha akan sia-sia, dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada 3 alasan utama yang
disampaikan oleh George G Terry, mengenai mengapa manajemen dibutuhkan :
1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi dan tujuan pribadi
2. Untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan,
manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan,
sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-
pihak berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan karyawan, kreditur,
konsumen, pemasok, serikat pekerja, masyarakat, dan pemerintah
3. Untuk mencapai efesiensi dan efektifitas. Suatu pekerjaan sebuah organisasi
dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum
adalah dengan mengukur efesiensi dan efektifitas.
35
BAB IV
ASPEK PEMASARAN DALAM BISNIS
A. Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu
dalam menciptakan sebuah nilai ekonomi. Pemasaran menjadi penghubung antara
produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dengan konsumen yang menggunakan
produk atau jasa.
Saat ini kegiatan pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam
dunia bisnis, istilah pemasaran sering diartikan sebagai penjualan, perdagangan, atau
distribusi. Pemasaran merupakan sebuah konsep yang menyeluruh dari kegiatan
penjualan, perdagangan, dan ditribusi.
Konsep Produksi
Konsep produksi bermuara pada pemikiran ekonomi klasik Jean Baptist Say,
yang menyatakan bahwa supply creates it’s own demand (penawaran akan menciptakan
permintaannya sendiri), selama produk yang ditawarkan memiliki harga yang murah.
Oleh sebab itu perusahaan yang mengadopsi konsep produksi akan berkonsentrasi pada
36
pencapaian efesiensi produk, menekan biaya agar tetap rendah melakukan distribusi
massal.
Konsep Produk
Perusahaan yang menganut konsep produk berasumsi bahwa konsumen akan
tertarik untuk membeli produk perusahaan bilamana produk tersebut memiliki kualitas
yang lebih bagus dibandingkan produk pesaing, memiliki fitur yang lebih menarik
dibanding pesaing atau memiliki kinerja yang lebih baik dibanding dengan pesaing.
Konsep Penjualan
Perusahaan yang mengadopsi konsep penjualan memiliki pandangan bahwa
konsumen perorangan maupun konsumen bisnis tidak akan melakukan pembelian
produk perusahaan hingga perusahaan melakukan aktivitas penjualan dan promosi yang
agresif.
Konsep Pemasaran
Perusahaan yang mengadopsi konsep pemasaran berpendapat bahwa agar produk
dapat diterima oleh konsumen, maka perusahaan pertama-tama harus mengidentifikasi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Selanjutnya perusahaan membuat produk sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
D. Kegiatan Pemasaran
Proses pemasaran dimulai dari menemutukan apa yang diinginkan oleh
konsumen. Setelah mengetahui apa yang diinginkan konsumen yang berkenaan dengan
produk, kinerja, serta kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan
pemasaran. Setelah itu segera memasuki pertempuran pemasaran yang sesungguhnya
bila mengetahui apa yang akan di produksi, dan berusaha melakukan tindakan-tindakan
untuk memnuhi selera konsumen tersebut agar mereka melakukan tindakan pembelian.
Semua ini tidak terlepas dari konsep pemasaran yang paling mendasar yaitu
berusaha memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi selera konsumen, baik yang
bersifat tangiable maupun intangiable.
E. Tujuan Kegiatan Pemasaran
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang akan dihasilkan, dan
perusahaan dapat menyediakan semua permintaan merekaa atas produk yang
dihasilkan
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan
dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk,
komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan
konsumen secara cepat.
37
BAB V
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DALAM BISNIS
A. Pengertian SDM Dalam Bisnis
Sumber daya manusia merupakan faktor yang tidak bisa dipisahkan dalam
kegiatan bisnis, sumber daya manusia atau tenaga kerja yang tepat dalam posisinya dan
pada waktu yang tepat akan menghasilkan produktivitas yang optimal dalam kegiatan
bisnis. Proses penyusunan sumber daya manusia dalam kegiatan bisnis.
Sumber daya manusia adalah individu-individu dalam organisasi yang
memberikan sumbangan berharga pada pencapaian tujuan organisasi. Individu-individu
ini akan menentukan proses tumbuh dan berkembangnya suatu bisnis, bahkan dapat
juga menjadi penyebab bangkrutnya suatu perusahaan. Karenanya, proses manajemen
sumber daya manusia sangat penting dipahami oleh setiap businessman untuk
menjamin keberlangsungan usahanya pada kemudian hari.
Dalam kegiatan bisnis, terdapat dau macam sumber daya manusia yang ada
dalam perusahaan, yaitu :
1. Tenaga eksekutif
2. Tenaga operasional
B. Perencanaan SDM
Perencanaan sumber daya manusia adalah kegiatan yang secara sistemtis
memprediksi jumlah dan kualitas pekerja yang dibutuhkan oleh suatu organisasi.
Prediksi sumber daya manusia yang dibutuhkan dapat dilakukan melalui
analisis pekerjaan yang meliputi :
C. Rekruitmen Pegawai
Rekruitmen atau penarikan tenaga kerja adalah proses menarik orang-orang
yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan lamaran atas pekerjaan yang belum
terisi. Tujuannya dalah untuk memperoleh tenaga kerja yang sesuai dengan harapan
perusahaan.
Yang harus dipertimbangkan dalam rekruitmen karyawan baru, yaitu :
1. Kapabilitas
2. Kapasitas
3. Karakter
4. Kredibilitas
38
5. Kreatif
6. Kompetibel
7. Komitmen
D. Proses Rekruitmen
Proses rekruitmen terdari dua cara, yaitu :
Walk-in
Previous applicant
Trade and professional association
Former employees
Employees databases
Internet
Media iklan
Lembaga pendidikan
39
E. Proses Seleksi
Seleksi adalah proses pemilihan individu untuk menduduki suatu jabatan dari
semua individu-individu yang telah direkrut. Dengan demikian, seleksi bergantung
pada proses penarikan tenaga kerja yang dilakukan. Proses seleksi tergantung pada tiga
masukan penting, yaitu :
1) Informasi analisis jabatan
2) Rencana-rencana sumber daya manusia
3) Penarikan
Pola seleksi :
Testing
Wawancara
Penempatan
Pusat-pusat penilaian
Pola Pelatihan
G. Evaluasi Kinerja
Evaluasi kinerja adalah evaluasi atas prestasi kerja karyawan dengan
membandingkan antara hasil nyata dengan keluaran yang diharapkan.
Manfaat evaluasi kinerja :
40
Perbaikan kinerja
Penyesuaian kompetensi
Keputusan penempatan
Pelatihan dan pengembangan
Perancanaan dan pengembangan karier
Evaluasi proses straffing
Posisi tawar
Defisiensi proses penempatan karyawan
Ketidak akuratan informasi
Kesalahan dalam merancang pekerjaan
Kesempatan kerja yang adil
Mengatasi tantangan-tantangan eksternal
Elemen-elemen pokok sistem penilaian kinerja
Umpan balik ke SDM
Tunjangan
Tunjangan adalah bentuk penghargaan yang di kompensasikan berupa dana
pension, asuransi kesehatan, liburan, izin sakit, tempat penitipan anak, atau biaya studi
lanjut.
I. Pengembangan Karier
Setelah melewati proses pelatihan dan evaluasi kinerja, individu-individu yang
terpilih akan dipromosikan untuk menduduki posisi-posisi strategis di perusahaan
sasuai jenjang, kompetensi, kapabilitas dan prestasi yang telah ditunjukkannya.
Pengembangan karier merupakan tanggung jawab HRD dalam menyiapkan,
mengimplementasikan, dan memonitor career paths para karyawan. Inilah yang
disebut career management.
41
J. Keselamatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terkait dengan lingkungan tempat para
karyawan bekerja, meliputi kenyamanan ruang kerja, kebersihan, kerapihan, sanitasi
yang lancar, kebersihan udara, ada tidaknya bahan kimia yang berbahaya disekitar
lokasi kerja, atau tata letak ruang kerja. Hal-hal tersebut akan berpengaruh pada kualitas
dan produktivitas pekerja dalam menyelesaikan tugas. Semakin baik penanganan K3
tersebut maka akan semakin kecil terjadinya kecelakaan kerja, karyawan yang cedera
atau sakit.
K. Pemutusan Tenaga Kerja
Baik pengusaha maupun tenaga kerja dapat memutuskan untuk mengakhiri
ikatan kerja melalui berbagai pertimbangan. Tenaga kerja memutuskan meninggalkan
perusahaan dapat disebabka oleh keinginan membuka usaha sendiri, pindah ke
perusahaan lain yang menawarkan gaji lebih baik, faktor keluarga, faktor tempat tinggal
yang jauh dari lokasi kerja, faktor kesehatan, studi lanjut, atau ingin mengembangkan
usaha keluarga.
Pengusaha memutuskan untuk memberhentikan pekerja dapat disebabkan oleh
kinerja yang buruk, penyimpangan dalam masalah keuangan, melakukan tindakan
kriminal, terlibat narkoba, pencurian, membocorkan rahasia perusahaan atau berbagai
pelanggaran lainnya. Memberhentkan karyawan yang bermasalah adalah perlu untuk
menjaga agar situasi perusahaan tetap kondusif, produktivitas dan moral karyawan lain
tetap terjaga.
42
BAB VI
ASPEK PRODUKSI DALAM BISNIS
A. Pengertian Produksi
Produksi merupakan konsep yang lebih luas dari pada pengolahan, karena
pengolahan hanya sebagai bentuk khusus dari produksi. Dalam produksi berkaitan
dengan pedagang atau penyedia bahan mentah, pengecer, dan lembaga-lembaga lain
yang ikut secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan produksi sebuah
perusahaan, atau dapat dikatakan bahwa produksi adalah semua kegiatan dengan
menggunakan cara atau metode atau teknik tertentu untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa, dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang
tersedia.
B. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi merupakan salah satu fungsi manajemen dari bagian
produksi. Fungsi produksi adalah menciptakan barang atau jasa sesuai dengan
kebutuhan masyarakat sesuai dengan waktu, harga dan jumlah yang tepat. Sehingga
fungsi perencanaan produksi adalah berperan dengan baik dalam merencanakan
produksi, meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan
masalah-masalah pokok, yaitu :
43
E. Perencanaan Tata Letak Fasilitas Produksi
Penentuan tata letak fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-
alat, tenaga kerja, dan kegiatan-kegiatan didalam kegiatan produksi.
Tujuan dilakukan penataan fasilitas produksi, adalah :
1. Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan
2. Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan
3. Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efesien baik untuk karyawan maupun
penyimpanan
4. Untuk melakukan pekerjaan yang efesien
5. Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor
F. Pengendalian Produksi
Setelah proses produksi berjalan dapat terjadi penyimpangan atau kurang sesuai
maksud perencanaan produksi. Diatas dengan pengendalian atau pengawasan produksi
dengan tahap-tahap :
1. Planning
2. Routing
3. Schedulling
4. Dispatching
5. Follow-up
44
Pemeliharaan peralatan produksi yang bersifat jangka panjang, dapat
memberikan pengaruh terhadap kelangsungan bisnis, yaitu :
45
BAB VII
ASPEK KEUANGAN DAN PERBANKAN DALAM BISNIS
A. Memahami Modal Usaha
Untuk dapat menjalankan usaha dibutuhkan modal awal yang nilainya
bervariasi tergantung jenis usaha yang akan dijalankan, serta besar kecilnya usaha
tersebut saat akan dimulai.
Modal yang dibutuhkan dalam memulai suatu usaha yang, yaitu :
1. Modal tetap
2. Modal kerja
3. Modal operasional
Tabungan pribadi
Teman dan anggota keluarga
Pegadaian
Investor Swasta
Mitra
C. Pinjaman Bank
Sumber modal usaha lainnya yaitu melalui pinjaman atau kredit dari Bank. Jenis
kredit yang dapat diperoleh dari bank adalah :
1. Kredit Usaha
2. Kredit Konsumsi
3. Kredirt Serba Guna
46
5. Membayar rekening tagihan selambat mungkin
6. Mengumpulkan uang seawal dan secepat mungkin
Likuiditas
Solvabilitas
Rentabilitas
G. Jenis-Jenis Bank
Menurut UU No.14 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, jenis-jenis
bank dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :
Bank Sentral
Bank Umum
Bank Tabungan
Bank Pembangunan
47
KELEBIHAN BUKU
KELEMAHAN BUKU
48
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bisnis sangat diperlukan oleh setiap orang yg ada didunia karena dengan bisnis
seseorang bisa menjalankan kehidupannya dan melangsungkan kehidupannya. Dengan
mencari keuntungan dari kegiatan bisnis setiap manusia bisa tetap menajalankan
hidupnya sehari-hari
Jadi, bisnis tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena bisnis sangat
dibutuhkan oleh manusia untuk melanjutkan hidupnya.
49