DISUSUN OLEH :
Nama : Eido Arguna Nababan
Prodi/Kelas : Ilmu Ekonomi/C
ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
1
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Bisnis Digital
mengenai Critical Book Report.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan
. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, Critical Book Report ini dapat
terselesaikan. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan karya ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu Saya mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun untuk
meningkatkan mutu penulisan selanjutnya.
Akhir kata semoga tugas Critical Book Report ini bermanfaat untuk kalangan
umum maupun pendidikan .
Penulis
DAFTAR ISI
2
Halaman
KATA PENGANTAR......................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 4
BAB IV Penutup.............................................................................................. 18
4.1 Kesimpulan............................................................................. 18
4.2 Saran....................................................................................... 19
BAB I
3
PENDAHULUAN
Review adalah sebuah ringkasan, tinjauan dari beberapa sumber entah dari film,
buku, berita dan lainnya. Critical Review berarti penulisan yang menharuskan untuk
meringkas dan mengevaluasi tulisan. Tugas critical review bisa berupa buku, bab, atau
artikel. Dalam menulis critical book review, diharuskan untuk membaca secara seksama
dan juga membaca tulisan lain yang serupa agar dapat memberikan tinjauan dan evaluasi
Mengkritik buku dilakukan untuk menjelaskan kondisi buku yang dikritik seperti
kelebihan dan kekurangan isi buku sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan atau
ulasan kelebihan maupun kekurangan buku tersebut. Critical book berarti mengkritik isi
buku. Mengkritik disini bukan mengkritik segi negatif dari suatu hal atau menjatuhkan dan
menaikkan nilai suatu buku. Namun dalam hal ini penulis harus paham banyak perspektif
dipertanggungjawabkan.
Critical Book Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas
mata kuliah Ekonomi Industri Magister Ilmu Ekonomi Sumatera Utara untuk membuat
Critical Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau
membandingkan lima buku yang baik dan yang benar dan mengetahui kelemahan dan
4
Manfaat penulisan Critical Book Review ( CBR), yaitu :
sebuah buku atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.
4) Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara
5
1. Buku Utama
3. ISBN :978.623.218.324.7
Dr.Dede Ruslan,M.Si.
2. Buku Pembanding
6
1. Judul Buku : Manajemen Pemasaran – Teori dan Implementasi
3. ISBN : 978.979.29.5829.4
BAB II
RINGKASAN ISI
7
2.1 BUKU UTAMA
termasuk harga yang dipandang penting oleh banyak konsumen. Diferensiasi produk
adalah salah satu bentuk utama dari kompetisi nintarif yang terbuka bagi oligopolies yang
berusaha untuk tidak terlibat dalam persaingan harga yang merusak. Terdapat dua jenis
A. Diferensiasi Horizontal
keseluruhan yang sama atau serupa, tetapi menawarkan kombinasi karakteristik yang
berbeda. Misalnya, Ford Focus, Vauxhall Astra, Honda CRV, Volksswagen Golf dan
Toyota Avanza semuanya adalah merek atau model mobil yang serupa, tetapi masing
masing menawarkan paket atribut yang sedikit berbeda. Sebagian besar pengemudi mobil
dikelas yang relevan akan mengekspresikan preferensi yang mendukung salah satu merek
atau model ini, tetapi [pengemudi yang berbeda mungkin mengekspresikan preferensi
yang berbeda. Sehingga diferensiasi produk horizontal dapat diartikan pada saat
perusahaan menawarkan berbagai produk untuk merespon selera konsumen yang berbeda
beda.
B. Diferensiasi Vertikal
Diferensiasi produk vertical adalah dimana suatu produk atau layanan berbeda
dalam kualitas keseluruhan dari yang lain. Misalnya, satu merek jus buah mungkin
memiliki kandungan buah yang lebih tinggi dan kadar gula yang lebih rendah daripada
merek lain, dan karenanya dapat diakui sebagai merek berkualitas lebih tinggi oleh semua
konsumen. Jika harga merek buah tinggi dan merek gula tinggi sama, sebagian besar atau
8
semua konsumen akan membeli merek buah tinggi. Diferensiasi produk vertical dapat
membayar kualitas barang dengan membayar kualitas beda pada produk yang sama.
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: alami dan strategis. Dengan diferensiasi produk alami,
karakteristik yang berbeda ini muncul dari atribut atau karakteristik alami buakan dari
oleh pemasok: misalnya, melalui keputusan untuk menciptakan merek baru dan
1. Variasi geografis, lokasi penjual secara otomatis membedakan suatu produk atau
suatu produk: misalnya, melalui penambahan fitur internet dan email ke telepon
seluler.
3. Merek dan merek dagang, merek dan merek dagang digunakan secara luas untuk
4. Perbedaan komunitas atau Negara, disini Negara atau komunitas asal adalah
atribut penentu yang membedakan barang dan jasa. Dengan kata lain produk dan
layanan dari bagian dunia tertentu dianggap berbeda dan berkualitas lebih tinggi.
5. Selera dan preferensi konsumen. Konsumen sendiri memiliki atribut, selerea, dan
9
Adapun factor factor diferensiasi produk strategis adalah:
1. Variasi factor input. Input factor seperti tenaga kerja dan modal jarang homogen.
Ini menciptakan peluang untuk hasil akhir yang diproduksi menggunakan factor
factor produksi yang berbeda untuk dipasarkan akan berbeda dari perusahaan lain.
membedakan produk. Bahkan jika produk yang sama tersedia dari dua pemasok,
produk mereka dengan menawarkan kredit yang lebih murah, waktu pengiriman
3. Tingkat perubahan diferensiasi produk. Produk dengan umur alami yang pendek
menyumbang proporsi yang relative kecil dari sebagian besar anggaran konsumen;
perusahaan untuk melebih lebihkan sejauh mana diferensiasi produk dan layanan
meraka.
menciptakan perbedaan, baik secara fisik maupun non fisik, antara produsen tersebut dan
produk subtitusinya sehingga konsumen tidak lagi menganggap kedua jenis produk
10
tersebut identik aatau mendekati sama. Clarkson dan Miller (1982), mengacu pada Bain
(1968), menyatakan bahwa diferensiasi produk cenderung lebih konsektual untuk diamati
produksi).
dan diferensiasi produk vertical. Diferensiasi produk vertical mengacu pada adanya
perbedaan kualitas secara keseluruhan antara suatu produk dengan produk lainnya
(misalnya produk susu dengan kandungan lemak rendah dan pada susu biasa). Sementara
itu, diferensiasi horizontal mengacu pada adanya perbedaan sejumlah karakteristik antara
suatu produk dengan produk lainnya, namun kualitas produk tersebut secara keseluruhan
hamper sama (misalnya mobil Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Daihatsu Terios, Nissan
1. Aspek Geografis. Factor yang menjadi sumber pembeda produk dilihat dari aspek
geografis adalah lokasi penjualan atau produksi. Contohnya adalah lokasi lokasi penjualan
2. Aspek fisik. Yaitu karakteristik (atribut) dan kualitas produk. Contohnya adalah mobil
merk X dijual dengan banyak pilihan warna, dilengkapi dengan mesin yang relative lebih
irit atau interior yang relative lebih luas dari pada mobil sekelas lainnya.
3. Aspek preferensi atau subyektifitas konsumen. Factor yang menjadi sumber pembeda
terkait aspek ini adalah pandangan (loyalitas) konsumen terhadap produk.contoh aktifitas
yang dilakukan untuk mewujudkan diferensiasi dalam aspek preferensi konsumen ini
adalah dengan membangun image suatu produk kepada konsumen melalui proses
11
4. Aspek pelayanan konsumen. Factor yang menjasi sumber pembeda terkait aspek ini
adalah adanya pelayanan yang baik bagi konsumen, seperti staf yang terlatih, antrian yang
pendek, pemrosesan dan prosedur yang sederhana. Contoh, Bank Mandiri yang pertama
kali menerapkan pelayanan yang ramah bagi konsumennya melalui staf yang sopan,
Selain beberapa bentuk upaya diferensiasi produk tersebut, masih terdapat berbagai
macam bentuk upaya diferensiasi produk yang dapat dikembangkan oleh perusahaan.
Berbasis pada Lipczynski, et al (2005), sejumlah upaya tersebut dapat ditempuh dengan
Tingkat diferensiasi produk dapat diindikasikan oleh tingkat elastisitas harga silang
(cross price elasticity of demand) dan tingkat loyalitas konsumen terhadap suatu merek
permintaan produk ketika terjadi perubahan harga produk substitusinya sebesar 1 persen.
Sementara itu, brand loyalty menunjukkan perilaku konsumen ketika dihadapkan pada
kondisi untuk memilih berbagai jenis barang yang ditawarkan oleh sejumlah konsumen.
Dalam konteks bisnis yang semakin kompetitif, produsen, dan pemasok “dipaksa”
mencari cara baru untuk membedakan berbagai penawaran yang mereka ciptakan bagi
pelanggan (Ulaga dan Eggert, 2006; Skarp dan Gadde, 2008). Berbagai strategi pasar
perusahaan menawarkan pedoman yang dapat memperkuat posisi pasar perusahaan dan
meningkatkan diferensiasi yang unggul atau bersaing (Jacob dan Ulaga, 2008).
12
Dari segi internal perusahaan, fungsi pemasaran perlu memberikan dukungan bagi
diferensiasi. Fungsi pemasaran juga perlu melakukan berbagai inovasi pemasaran untuk
Keunggulan bersaing diperoleh dengan menawarkan konsumen nilai yang lebih besar
seperti harga yang murah atau manfaat lebih banyak. Dalam pemasaran, strategi membuat
perbedaan pada produk dan jasa disbanding pesaing disebut diferensiasi (differentiation)
Diferensiasi diperlukan agar pelanggan dan mitra bisnis lebih tertarik dangan produk,
jasa, atau distribusi suatu perusahaan dibandingkan produk perusahaan lain. Namun bukan
berarti diferensiasi hanya sekedar “asal berbeda”, tapi ini harus memiliki karakteristik lebih
unggul dari pesaing dan bisa memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atau mitra
bisnis.
Miller (1988) menjelaskan bahwa keunikan sebagai bagian dari diferensiasi bisa saja
berbasis inovasi atau berbasis citra. Kotler dan Amstrong (2012) menjelaskan beberapa jenis
Diferensiasi produk dilakukan pada aspek wujud fisik produk, seperti fitur, kinerja,
warna kemasan, daya tahan, rasa, corak, dan disain. Kemasan produk bisa dimodifikasi agar
terlihat menarik, segar, dan berbeda dari pesaing. Mobil Toyota dan Mobil Honda sering
dinilai melakukan face lift (perubahan desain) untuk penyegaran agar konsumen tidak
merasa bosan. Perubahan ini hanya dilakukan dari segi tampilan saja, jarang sekali
melakukan perubahan besar sampai ke mesin dan rangka mobil yang memerlukan biaya
besar.
13
Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar menjadi lebih menarik.
Diferensiasi memerlukan penelitian pasar yang cukup serius agar bisa benar - benar
berbeda, juga diperlukan pengetahuan tentang produk pesaing. Diferensiasi produk biasanya
hanya mengubah sedikit karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai
keinginan konsumen potensial yang dituju. Jika pasar melihat produk memiliki perbedaan
dibandin produk pesaing, anda akan lebih mudah mengambangkan bauran pemasaran
(marketing mix)untuk produk tersebut. Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi
yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga ke factor lain, seperti karakteristik
produk, strategi distribusi atau variable variable promotif lainnya. Kelemahan diferensiasi
Product Bundling
dalam satu paket.strategi ini sangat umum digunakan dalam bisnis paket liburan, paket
Lini Produk
Lini produk adalah kelompok produk yang berhubungan erat karena memiliki fungsi
serupa, dijual kepada kelompok pelamggan yang sama, dipasarkan melalui jenis took yang
sama, atau masuk pada kisaran harga yang sudah ada. Misalnya General Motors membuat
lini mobil, Nike membuat beberapa lini sepatu atletik, dan Motorola membuat beberapa lini
14
Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan
barang dengan karakteristik tertentu yang khas yang pada akhirnya mengakibatkan barang
tersebut dianggap unik dan bahkan eksklusif oleh konsumen. Manajemen memiliki banyak
pilihan pendekatan (dan teknik) dalam menerapkan strategi diferensiasi, antara lain melalui:
rasa. Desain, citra prestos, reputasi, teknologi, pelayanan konsumen, jaringan distribusi,
ketersediaan suku cadang, kualitas, dan keragaman jenis barang. Akan tetapi nampaknya
strategi diferensiasi hanya dapat menjadi keunggulan bersaing dalam waktu yang relative
panjang dika didasarkan pada kualitas, teknologi, dan pelayanan konsumen. Pendekatan
persyaratan organisatoris, sumber daya manusia, dan sumber dana yang diperlukan.
yang pada gilirannya mampu menghasilkan (merekayasa) produk baru yang berkualitas dan
dinilai unik oleh konsumen. Perusahaan hendaknya memiliki keunggulan dalam manajemen
pemasaran dan secara khusus dapat membangun kerjasama yang harmonis dengan sluran
lebih besar disbanding rata-rata industry. akan tetapi hendaknya juga diingat bahwa
biasanya diferensiasi juga mengakibatkan peningkatan biaya. Oleh karena itu, manejemen
meningginya biaya yang harus ditanggung. Disamping itu, biasanya perusahaan yang
berhasil menerapkan strategi diferensiasi juga mampu mendapatkan loyalitas merek yang
15
tinggi, karena ketertarikan dan ketrikatan konsumen yang amat tinggi terhadap barang yang
dihasilkan. Apalagi jika pilihan strategi tersebut tak segera diikuti oleh perusahaan lain.
Namun demikian ini tidak berarti penerapan strategi diferensiasi tanpa mengandung
resiko. Peratama, sekiranya pembeli tidak melihat keunikan yang signifikan pada barang
tersebut, strategi diferensiasi amat dengan mudah dapat ditandingi oleh strategi harga
murah. Diferensiasi gagal menimbulkan efek perbaikan kualitatif bagi pembeli barang
tersebut – misalnya pada peningkatan status. Kedua, strategi diferensiasi juga tak hendak
menghasilkan keuntungan yang optimum jika imitasi terhadap barang tersebut dapat dengan
mudah dan cepat dilakukan. Dengan demikian, diferensiasi hamper selalu menuntut
keunikan yang berkelanjutan yang berjangka relative panjang. Terakhir, strategi diferensiasi
juga tak mudah diterapkan jika perbedaan antara harga premium yang ditawarkan dengan
harga barang pesaing yang menggunakan strategi keunggulan biaya terendah terlampau
jauh. Kesalahan ini lebih mudah terjadi karena mudah terjadi karena perusahaan melakukan
BAB III
PEMBAHASAN
16
Buku utama dengan judul “Ekonomi Industri – Teori dan kebijakan´merupakan buku
karangan Dr. Ahmad Albar Tanjung, M.Si dan Dr. Dede Ruslan, M.Si yang terdapat
Dari segi isi, buku ini sangat direkomendasikan karna penyajiannya yang lengkap,
yang dijelaskan dengan sangat rinci. Termasuk didalamnya contoh-contoh yang dapat
membuat pembaca semakin mengerti dengan pembahasan yang disuguhkan. Juga terdapat
persamaan-persamaan, kurva, dan gambar yang membuat buku ini menjadi pedoman
Dari segi penulisan, buku ini menggunakan kata yang sederhana dengan penyusunan
kata yang rapih sehingga pembaca akan cepat memahami isi buku. Dengan penyajian yang
sederhana ini maka akan meningkatkan minat pembaca terhadap buku ini.
tentang diferensiasi produk. Buku ini diterbitkan oleh C.V Andi Offset.
17
Pembahasan tentang diferensiasi pada buku ini sangat sedikit, hanya terdapat
pengertian, dan tujuan. Informasi yang diberikan pada buku ini tentang diferensiasi produk
tidak lengkap. Dari segi penulisan, buku ini menggunakan kata yang sederhana dengan
penyusunan kata yang rapih sehingga pembaca akan cepat memahami isi buku. Dengan
penyajian yang sederhana ini maka akan meningkatkan minat pembaca terhadap buku ini.
Buku ini menyuguhkan diferensiasi produk sebagai salah satu dari strategi pemasaran
keunggulan dari diferensiasi produk. Terdapat gambar dan grafik pada buku ini menjadikan
Dari segi penulisan, buku ini juga menggunakan kata yang sederhana dengan
penyusunan kata yang rapih sehingga pembaca akan cepat memahami isi buku. Dengan
penyajian yang sederhana ini maka akan meningkatkan minat pembaca terhadap buku ini.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
18
Diferensiasi produk dapat diartikan sebagai suatu strategi perusahaan untuk
termasuk harga yang dipandang penting oleh banyak konsumen. Diferensiasi produk dapat
Diferensiasi produk vertical mengacu pada adanya perbedaan kualitas secara keseluruhan
antara suatu produk dengan produk lainnya. Diferensiasi horizontal mengacu pada adanya
perbedaan sejumlah karakteristik antara suatu produk dengan produk lainnya, namun
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai
keinginan konsumen potensial yang dituju. Jika pasar melihat produk memiliki perbedaan
dibandin produk pesaing, anda akan lebih mudah mengambangkan bauran pemasaran
(marketing mix)untuk produk tersebut. Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi
yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga ke factor lain, seperti karakteristik
produk, strategi distribusi atau variable variable promotif lainnya. Kelemahan diferensiasi
4.2 Saran
Sebaiknya buku utama dan buku pembanding bisa saling mengisi kekurangan dari
buku masing-masing. Sehingga buku tersebut dapat meningkatkan semangat dan kreatifitas
pembacanya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, L., Kusuma, S., E. 2014. Ekonomika Industri: Pendekatan Struktur, Perilaku, dan
Muhammad, S. 2017. Manajemen Strategik: Konsep dan Alat Analisis. UPP STIM YKPN,
Yokyakarta.
Sudaryono. 2016. Manajemen Pemasaran: Teori dan Implimentasi. C.V Andi Offset,
Yogyakarta.
Tanjung, A.A., Ruslan, D. 2019. Ekonomi Industri: Teori dan Kebijakan. Prenadamedia
Group, Jakarta.
Wibowo, A., I dkk. 2014. Sari-sari Pemasaran & Aplikasinya di Dunia Bisnis. Prasetiya
20