Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

DOSEN PENGAMPU : NURUL WARDHANI LUBIS,S.E., M.Si

MATA KULIAH : BISNIS INTERNASIONAL

OLEH

Kelompok 1

Dini Arfah Laily S 7193510060

Esther Simanjuntak 7192510004

Febrina Adriana 7193210013

Iqlima Zahara 7193510015

Irma Shintya Sianturi 7193510019

Muhammad Zidane 7191210004

Putri Epnur Sihotang 7192510008

Ricky Johanes Sembiring 7193510001

Siti Nurhalizah 7193510014

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI- UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penyusunan Makalah critical jurnal review pada Mata Kuliah Bisnis

Internasional ini dapat kami selesaikan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam proses pembuatan critical jurnal review ini. Kami menyadari bahwa dalam

penyusunan Makalah critical jurnal review ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para

pembaca.

Harapan kami dari penyusunan Makalah critical jurnal review ini ialah semoga

Makalah critical jurnal review yang saya susun ini dapat memberikan manfaat untuk

kita semua. Dan kami mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam

pembuatan Makalah critical jurnal review Bisnis Internasional iini.

Medan , Maret 2021

KELOMPOK 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii
BAB I.............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
A. Rasionalisasi Pentingnya Cjr .................................................................................. 3
B. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 3
C. Manfaat ................................................................................................................... 4
D. Identitas Jurnal yang Direview ............................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................................................ 6
RINGKASAN ISI JURNAL .................................................................................................... 6
A. Deskripsi Isi Jurnal 1 ..................................................................................................... 6
B. Deskripsi Isi Jurnal 2 ................................................................................................... 10
BAB III ......................................................................................................................................... 12
PEMBAHASAN JURNAL .................................................................................................... 12
A. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal 1 ..................................................................... 12
B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal 2 ..................................................................... 13
BAB IV ......................................................................................................................................... 14
PENUTUP .............................................................................................................................. 14
A. Kesimpulan........................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR

Seringkali kita bingung memilih jurnal refrensi untuk kita baca dan

pahami. Terkadang kita memilih satu jurnal tetapi belum memuaskan hati kita.

Critical jurnal review yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan

dari jurnal tersebut. Penulis juga menyertakan ringkasan dari jurnal tersebut.

Dalam mengkritik jurnal tersebut, maka penulis dapat mengetahui

kelebihan dan kekurangan dari setiap jurnal. Pembuatan critical jurnal review

ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok KKNI. Oleh karena itu, penulis

membuat critical jurnal review ini untuk mempermudah pembaca dan memilih

jurnal refrensi, terkhusus pada pokok pembahasan fungsi motivasi dalam

manajemen perusahaan. Semoga CJR ini dapat bermanfaat bagi pembaca

umumnya dan bagi penyusun khususnya.

B. TUJUAN PENULISAN CJR

Adapun tujuaan dari penulisan critical jurnal ini adalah untuk;

• Mengetahui serta dapat meningkatkan pengetahuan mengenai analisis


isi jurnal

• Menambah wawasan dan kita dapat berpikir kritis dalam


mengemukakan pendapat mengenai jrunal tersebut dan dapat
mengambil manfaat dari jurnal tersebut.

3
C. MANFAAT CJR

Dengan dibuatnya critical jurnal review ini, manfaat yang penulis

rasakan penulis jadi memiliki tambahan wawasan mengenai topic yang

dibahas, penulis memiliki referensi jurnal yang patut dibaca oleh para pembaca

melalui paparan kelemahan dan kelebihan jurnal ini, dan penulis mampu

menilai seberapa pentng jurnal yang penulis miliki untuk dipelajari dan

diterapkan.

D. IDENTITAS JURNAL YANG DIREVIEW

• JURNAL 1

1. Judul Jurnal : STRATEGI PEMERINTAH INDONESIA DALAM

MENINGKATKAN EKSPOR KOPI KE AMERIKA

2. Edisi Terbit : Okotober 2017

3. Pengarang Jurnal : H.Hervinaldi

4. Penerbit : JOM FISIP Vol.4 No.2

5. Kota Terbit : Pekan Baru

6. Nomor ISSN : 2355-6919

7. Alamat Situs :

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/15986

4
Jurnal 2

1. Judul Jurnal : UPAYA INDONESIA DALAM MENINGKATKAN

EKSPOR KOPI KE PASAR ITALIA

2. Edisi Terbit 2019

3. Pengarang Jurnal : Anggy Nastiti Kusumaningtyas Putri

4. Penerbit : e-Journal Ilmu Hubungan Internasional Vol.7 No.3

5. Kota Terbit : Samarinda

6. Nomor ISSN : 2477-2623(Online)/2477-2615(Print)

7. Alamat Situs : https://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-

content/uploads/2019/10/bismillah%20jurnal%20beneran%20OK%20(10-

30-19-09-12-17).pdf

5
BAB II

RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. DESKRIPSI ISI JURNAL 1


Metodologi Penelitian

Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu menggambarkan dan


menjelaskan objek penelitian melalui semua sumber data yang diperoleh dari literature
yang digunakan dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
data sekunder dan Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah telaah pustaka (Library research). Teknik analisis data yang digunakan oleh
penulis adalah teknik analisis data kualitatif dimana permasalahan digambarkan
berdasarkan fakta-fakta yang ada kemudian mengkorelasikannya satu sama lain untuk
kemudian ditarik sebuah kesimpulan kemudian dengan menggunakan teori konsep yang
digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena atau kejadian yang sedang di teliti oleh
penulis.

Hasil Penelitian

Amerika merupakan salah satu negara yang turut mempengaruhi ekspor kopi Indonesia
karena secara rata-rata ekspor Indonesia ke negara ini memiliki volume dan nilai ekspor
terbesar dibandingkan dengan negara tujuan ekspor kopi Indonesia. Selama periode
2000-2015 volume ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat tiap tahun rata-rata
sebesar 61,1 ribu ton dan nilai ekspor tiap tahun rata-rata sebesar USD 164,9 juta.
Volume ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat mencapai puncak pada tahun 2006
sebesar 85,5 ribu ton dan nilai ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2012 sebesar USD
330,8 juta. Sementara volume ekspor kopi Indonesia ke Amerika Serikat terendah
terjadi pada tahun 2000 sebesar 33,2 ribu ton dan nilai ekspor terendah terjadi pada
tahun 2001 sebesar USD 42,2 juta.

Sebagai negara produsen, ekspor kopi merupakan sasaran utama dalam memasarkan
produk-produk kopi yang dihasilkan Indonesia. Volume ekspor kopi Indonesia rata-rata
berkisar 350 ribu ton per tahun meliputi kopi robusta (85%) dan arabika (15%).5
Adapun yang menjadi negara tujuan utama ekspor biji kopi Indonesia tahun 2014
adalah USA, Jerman, Jepang, Italia. Sedangkan negara tujuan utama ekspor kopi instan

6
dan kopi sangrai adalah Philipina, Malaysia, Singapura. Pelabuhan Panjang (Lampung)
merupakan pintu gerbang ekspor kopi robusta Indonesia, pelabuhan Belawan (Sumatera
Utara) merupakan pintu gerbang kopi arabika Sumatera, sedangkan pelabuhan Tanjung
Perak (Jawa Timur) merupakan pintu gerbang kopi arabika dan robusta yang dihasilkan
dari Jawa Timur dan wilayah Indonesia bagian timur.

Pemerintah Negara Republik Indonesia memberlakukan aturan dalam ekspor kopi


Indonesia. Ketentuan tentang ekpor kopi diatur beberapa kali dengan Peraturan Menteri
Perdagangan Republik Indonesia, yaitu peraturan Nomor 26/MDAG/PER/12/2005,
diganti dengan Nomor 27/M-DAG/PER/7/2008 dan terakhir Nomor 41/M-
DAG/PER/9/2009 Tentang Ketentuan Ekspor Kopi yang terakhir kali mengalami
perubahan dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 10/MDAG/PER/5/2011.

SYARAT EKSPOR KOPI:

1. Ekspor kopi hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah diakui sebagai
Eksportir Terdaftar Kopi (ETK) dan Eksportir Kopi Sementara (EKS) oleh Direktur
Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementrian Perdagangan.

2. Dalam setiap ekspor kopi juga harus dilengkapi dengan Surat Persetujuan Ekspor
Kopi (SPEK). SPEK adalah surat persetujuan pelaksanaan ekspor kopi ke seluruh
negara tujuan yang dikeluarkan oleh Dinas yang bertanggungjawab di bidang
perdagangan di Propinsi/Kabupaten/Kota. SPEK juga dapat digunakan untuk
pengapalan dari pelabuhan ekspor di seluruh Indonesia.

3. Disamping itu, kopi yang diekspor wajib sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan
Menteri Perdagangan dan harus disertai dengan Surat Keterangan Asal (certificate of
origin) SKA Form ICO, yaitu surat keterangan yang digunakan sebagai dokumen
penyerta barang (kopi) yang diekspor dari seluruh Indonesia, yang membuktikan bahwa
barang (kopi) tersebut berasal, dihasilkan dan/atau diolah di Indonesia.

Indonesia adalah negara yang kaya akan potensi alamnya , termasuk juga kopi. Tetapi,
Indonesia tidak pandai dalam mengolah hasil alamnya. Hal ini dikarenakan keterbatasan
sumber daya manusianya. Pemuda-pemuda Indonesia sedikit sekali yang mempunyai
etos kerja yang bagus. Sehingga, banyak hasil-hasil alam Indonesia yang harusnya

7
menjadi aset bangsa Indonesia lari ke pengusahapengusaha luar negeri. Disini
dimaksudkan mereka menanam saham yang besar pada lahan-lahan kopi tersebut.
Selain itu hukum di Indonesia tidak berjalan disiplin. Banyak pengusaha-pengusaha
ilegal yang bebas keluar masuk Indonesia hanya dengan memberi sejumlah uang pada
pihak yang berkaitan. Hal ini sangat merugikan Indonesia. Karena uang tersebut berada
di tangan orang yang tidak bertanggungjawab dan mementingkan dirinya sendiri.

Pemerintah telah membuat beberapa kebijakan-kebijakan sebagai upaya meningkatkan


kesejahteraan petani kopi di Indonesia. Diantaranya adalah memberikan penyuluhan
pada petani-petani kopi dan mendisiplinkan proses ekspor kopi ke luar negeri.
Penyuluhan-penyuluhan ini dengan tujuan agar petani kopi lebih memahami tentang
pertanian kopi dan pengolahannya. Selain itu pemerintah juga memberi peringatan agar
para petani kopi tidak dengan mudah menjual lahannya. Karena lahan itu akan menjadi
aset anak cucu bangsa di masa yang akan datang. Sedangkan sebagai contoh dari
perubahan di bidang hukum, telah diberlakukan hukum yang akan mengenakan denda
terhadap tindakan ekspor yang dilakukan secara ilegal. Sehingga, dari peningkatan
kesejahteraan petani kopi diharapkan akan meningkatkan ekonomi rakyat di Indonesia.

Untuk mengatasi hambatan-hambatan ekpor kopi Indonesia yang datang dari dalam dan
luar negeri, termasuk hambatan ekspor dari Amerika Serikat yaitu berupa kebijakan
regulasi impor dan standarisasi mutu terhadap produk impor kopinya, pemerintah
menerapkan kebijakan ekspor berupa ISCOffee dan kebijakan mengenai teknologi pasca
panen yang tertulis dalam Peraturan Menteri Pertanian RI nomor
52/Permentan/OT.140/9/2012 mengenai teknologi pasca panen, berikut kebijakan dan
strategi ekspor kopi yang diterapkan pemerintah Indonesia:

1. Pemerintah menerapkan Kebijakan teknologi pasca panen yang berbasis pada


teknologi padat karya untuk menyerap sumber daya manusia (SDM) yang lebih
besar dalam industri pengolahan kopi. Dalam menjalankan kebijakan ini
pemerintah berusaha untuk memberikan penyuluhan kepada petani kopi lokal
mengenai industri pengolahan kopi. Dengan memberikan pengetahuan mengenai
industri pengolahan kopi secara otomatis akan meningkatkan kemampuan petani
kopi dalam hal pengolahan kopi sehingga mampu menghasilkan produk yang
berkualitas baik.

8
2. Dengan penggunaan teknologi padat karya, pengembangan industrialisasi kopi
di Indonesia diharapkan dapat membuka kerja sama antara petani kecil dan
industri kopi besar sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang berasal dari
para petani kopi kecil. Untuk mendukung kebijakan ekspor ini telah dilakukan
pelatihan dan pendampingan bagi petani agar petani dapat memanfaatkan
peluang bisnis dan mengembangkan kemitraan usaha. Pemerintah juga telah
mendirikan beberapa lembaga atau organisasi khusus yang menangani jalannya
ekspor kopi di Indonesia yang menjadi tempat berkumpulnya para eksportir kopi
dalam negeri.
3. IoE (Internet of Everything ) berorientasi pada perdagangan bebas, sehingga
selalu mengikuti standar dan peraturan yang berlaku di pasar dunia. Adanya
kebijakan mengenai regulasi impor yang diterapkan oleh AS bagi ekspor kopi
yang masuk ke negaranya berusaha diatasi pemerintah Indonesia dengan
menerapkan ISCOffee (Indonesian Sustainable Coffee). ISCOffee adalah
tindakan untuk melakukan sertifikasi terhadap produk-produk ekspor kopi
Indonesia agar mampu memenuhi standar yang diterapkan dalam aturan
perdagangan Internasional, sehingga mampu menangani masalah kebijakan
regulasi standar ekspor kopi yang diterapkan Amerika Serikat.

Dengan adanya syarat atau ketentuan ekspor kopi di Indonesia melalui berbagai
peraturan yang diatur oleh pemerintah Indonesia dalam ekspor kopi. Terjadinya ekspor
kopi dari Indonesia ke Amerika Serikat merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan
devisa dan pendapatan negara melalui ekspor.

Pada acara kopi tahunan di Amerika Serikat atau lebih dikenal dengan The Specialty
Coffee Association of America (SCAA) yang pada tahun 2016 lalu diselenggarakan di
Atlanta, Georgia, Amerika serikat. Acara The Speciality Coffe Association Of America
(SCAA) tersebut berlangsung selama 4 hari dari tanggal 14 hungga 17 April 2016 dan
pada hari kedua acara tersebut Indonesia dan Amerika Serikat menandatangani Nota
Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU). Nota Kesepahaman (MoU)
pembelian kopi senilai USD 18 juta dengan jumlah 200 kontainer antara anggota
Asosiasi Kopi Spesialti Indonesia (AKSI) dengan Royal Coffee Inc. California dan New
York. Penandatanganan MoU disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal

9
Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak.
Dalam ajang tersebut, Paviliun Indonesia mengusung tema "Remarkable Indonesian
Coffee: Home of the Worlds Finest Coffee", Di sana, kurang lebih sebanyak 17 jenis
specialty coffee Indonesia dipamerkan. Pada 2015, nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia
tercatat US$ 1,19 miliar atau meningkat 15,21% jika dibanding periode yang sama pada
2014. Dari nilai tersebut, Amerika masih tetap menduduki peringkat pertama negara
tujuan ekspor kopi Indonesia dengan nilai US$ 281,15 juta dengan pangsa pasar
mencapai 23,47%.

B. DESKRIPSI ISI JURNAL 2


Metodologi Penelitian

Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu menggambarkan dan


menjelaskan objek penelitian melalui semua sumber data yang diperoleh dari literatur
yang digunakan dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
data sekunder dan Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah telaah pustaka (Library research). Teknik analisis data yang digunakan oleh
penulis adalah teknik analisis data kualitatif dimana permasalahan digambarkan
berdasarkan fakta-fakta yang ada kemudian mengkorelasikannya satu sama lain untuk
kemudian ditarik sebuah kesimpulan kemudian dengan menggunakan teori konsep yang
digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena atau kejadian yang sedang di teliti oleh
penulis.

Hasil Penelitian
Produksi dan Potensi Kopi Indonesia
Indonesia memiliki perkebunan kopi seluas 1.230.495 hektar dimana perkebunan seluas
1.183.664 hektar merupakan Perkebunan Rakyat (PR), 22.369 hektar merupakan
Perkebunan Besar Negara (PBN), sisanya 24.462 hektar merupakan Perkebunan Besar
Swasta (PBS) dan memproduksi kopi rata-rata 643.857 ton/tahun.
Pasar Kopi Indonesia di Italia
Pada umumnya, Italia sangat memperhatikan kopi organik dan bersertifikasi fair trade.
Kopi organik adalah kopi yang tidak dimodifikasi genetiknya dan tidak menggunakan

10
pupuk kimia atau pestisida, sistem pertanian kopi harus menjaga keseimbangan alam
dan keanekaragaman produk pertanian, serta menjamin kesehatan produk.
Dalam perdagangannya, Indonesia mengekspor kopi dalam bentuk biji kopi (green
coffee) dan biji kopi yang telah diolah seperti rosted coffee( Kementerian
Pertanian:2016).

Upaya Indonesia Dalam Memenuhi Standar Kopi Italia


Dengan adanya regulasi yang diterapkapan Italia, kopi Indonesia hanya sebagian yang
berhasil masuk ke Italia. Hal tersebut dikarenakan hambatan-hambatan yang terjadi di
Indonesia, selain itu Indonesia juga harus memenuhi standar sustainability yang
merupakan standar internasional untuk produk pangan (ITPC:2016). Sebagian besar
para petani kopi di Indonesia memiliki pemahaman yang rendah mengenai konsep dari
keberlanjutan (sustainability) dan hanya mengikuti peraturan Sustainability Standards
Dampak dari adanya regulasi tersebut terhadap ekspor kopi Indonesia adalah
menurunnya volume ekspor kopi Indonesia. Pada tahun 2013 ekspor kopi Indonesia
mencapai 534.023 ton dengan nilai 1.174.029 US$ dan mengalami penurunan hingga
mencapai 384.816 ton dengan nilai 1.039.341 US$ pada tahun 2014 (Direktorat
JenderalPerkebunan:2015).
Hal tersebut membuat Indonesia untuk melakukan sebuah upaya dalam meningkatkan
ekspor kopi. Dalam hal ini, Indonesia melakukan perbaikan mutu serta memenuhi
permintaan persyaratan produk kopi yang dapat diterima oleh Italia melalui program
Pengembangan Tanaman Kopi Berkelanjutan, serta Kebijakan Indonesia Standart
Coffee (ISCoffee) dan Teknologi Pasca Panen. Selain itu, Indonesia juga mengikuti
event internasional dan melakukan pengiklanan dimana hal tersebut dilakukan agar
masyarakat Italia bahkan negara lain mengenal kopi Indonesia dan tertarik terhadap
produk Kopi Indonesia

11
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

JURNAL 1

Kelebihan Jurnal Utama :

1. Judul penelitian sesuai dan jelas dengan pembahasan penelitian.


2. Jurnal ini disertai dengan tabel penjelasan sehingga mempermudah pembaca
untuk memahaminya.
3. Data dijurnal ini akurat dan juga lengkap, Data-data dari jurnal ini sangat
terpercaya.
4. Refrensi pada jurnal ini sangat banyak sehingga membuat mampu memperkuat
jurnal ini.

Kekurangan Jurnal Utama :

1. Tidak dijelaskan langkah-langkah penelitian dan sistematika penelitian pada


jurnal ini.
2. Peneliti menulis artikel dengan tidak sistematis dan tidak logis, sehingga alur
jalannya penelitian ini sulit untuk dimengerti oleh pembaca.
3. Didalam jurnal ini terdapat banyak kata-kata yang sulit dimengerti dan tidak
disertai dengan penjelasan.

12
B. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
JURNAL 2

Kelebihan Jurnal Kedua :

1. Materi yang cukup lengkap terlihat pada sub-sub judul dalam jurna ltersebut
yang lengkap dan mendetail.
2. Isi abstrak pada jurnal ini sangat jelas sehingga pembaca dapat menelaah
rumusan isi dari jurnal tersebut.
3. Pada hasil penelitiannya disini dijabarkan beberapa point sehingga pembaca
mudah memahami hasil pada permasalahan jurnal tersebut.
4. Refrensi pada jurnal ini sangat banyak sehingga membuat mampu memperkuat
jurnal ini.

Kekurangan Jurnal Kedua :

1. Didalam jurnal ini terdapat banyak kata-kata yang sulit dimengerti dan tidak
disertai dengan penjelasan.
2. Tidak dijelaskan sistematika penelitian pada jurnal ini.

13
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pemerintah telah membuat beberapa kebijakan-kebijakan sebagai upaya meningkatkan
kesejahteraan petani kopi di Indonesia. Diantaranya adalah memberikan penyuluhan
pada petani-petani kopi dan mendisiplinkan proses ekspor kopi ke luar negeri.
Penyuluhan-penyuluhan ini dengan tujuan agar petani kopi lebih memahami tentang
pertanian kopi dan pengolahannya. Selain itu pemerintah juga memberi peringatan agar
para petani kopi tidak dengan mudah menjual lahannya. Karena lahan itu akan menjadi
aset anak cucu bangsa di masa yang akan datang. Sedangkan sebagai contoh dari
perubahan di bidang hukum, telah diberlakukan hukum yang akan mengenakan denda
terhadap tindakan ekspor yang dilakukan secara ilegal. Sehingga, dari peningkatan
kesejahteraan petani kopi diharapkan akan meningkatkan ekonomi rakyat di Indonesia.

Untuk mengatasi hambatan-hambatan ekpor kopi Indonesia yang datang dari dalam dan
luar negeri, termasuk hambatan ekspor yaitu berupa kebijakan regulasi impor dan
standarisasi mutu terhadap produk impor kopinya, pemerintah menerapkan kebijakan
ekspor dan kebijakan mengenai teknologi pasca panen yang tertulis dalam Peraturan
Menteri Pertanian RI nomor 52/Permentan/OT.140/9/2012 mengenai teknologi pasca
panen, berikut kebijakan dan strategi ekspor kopi yang diterapkan pemerintah
Indonesia:

1. Pemerintah menerapkan Kebijakan teknologi pasca panen yang berbasis pada


teknologi padat karya untuk menyerap sumber daya manusia (SDM) yang lebih
besar dalam industri pengolahan kopi. Dalam menjalankan kebijakan ini
pemerintah berusaha untuk memberikan penyuluhan kepada petani kopi lokal
mengenai industri pengolahan kopi. Dengan memberikan pengetahuan mengenai
industri pengolahan kopi secara otomatis akan meningkatkan kemampuan petani
kopi dalam hal pengolahan kopi sehingga mampu menghasilkan produk yang
berkualitas baik.

14
2. Dengan penggunaan teknologi padat karya, pengembangan industrialisasi kopi
di Indonesia diharapkan dapat membuka kerja sama antara petani kecil dan
industri kopi besar sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang berasal dari
para petani kopi kecil. Untuk mendukung kebijakan ekspor ini telah dilakukan
pelatihan dan pendampingan bagi petani agar petani dapat memanfaatkan
peluang bisnis dan mengembangkan kemitraan usaha. Pemerintah juga telah
mendirikan beberapa lembaga atau organisasi khusus yang menangani jalannya
ekspor kopi di Indonesia yang menjadi tempat berkumpulnya para eksportir kopi
dalam negeri.
3. IoE (Internet of Everything ) berorientasi pada perdagangan bebas, sehingga
selalu mengikuti standar dan peraturan yang berlaku di pasar dunia.

B. SARAN

Adapun saran dari kami mengenai jurnal ini adalah tetap melakukan peningkatan mutu
kualitas yang baik terhadap produksi kopi-kopi diindonesia dan dapat melakukan
ekspor/impor sesuai dengan kebijakan dan strategi ekspor kopi yang diterapkan oleh
pemerintah Indonesia dan tidak melakukan ekspor/impor yang illegal.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/15986

https://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-

content/uploads/2019/10/bismillah%20jurnal%20beneran%20OK%20(10-30-19-

09-12-17).pdf

16

Anda mungkin juga menyukai