Anda di halaman 1dari 11

Jenis Tugas : Rekayasa Ide

REKAYASA IDE

DISUSUN OLEH :
Artha Melira Purba (7193210030)
Devi Tesya Ria Uli Situmorang (7193510016)
Irma Shintya Sianturi (7193510019)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIMED
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan
karuniaNya, penulisan Rekayasa Ide ini dapat terselesaikan.
Rekayasa Ide ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata kuliah
Kewirausahaan dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap materi
tersebut. Harapan penulis, semoga setelah penyelesaian penulisan Rekayasa Ide ini penulis
semakin memahami tentang bagaimana penulisan Rekayasa Ide yang baik dan benar.
Di lain sisi, penulis mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam
penyusunan penulisan Rekayasa Ide ini. Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian Rekayasa Ide ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Rekayasa Ide ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan
dari para dosen demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya tulis
Rekayasa Ide ini bermanfaat bagi semuanya.

Medan, Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
1.1 Pendahuluan ............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 4
BAB II ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIAL................................................ 5
BAB III PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK INOVASI............................... 7
BAB IV IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIAL ........................................................ 8
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengoperasian, dan pengambilan risiko dari suatu usaha bisnis. Seorang wirausahawan adalh
seseorang yang terlibat dalam kewirausahaan.
Apa yang membedakan seorang wirausahawan dengan yang lain? Yang membedakan
adalah kemampuannya mengambil factor-faktor produksi seperti lahan, tenaga kerja, dan
modal, dan menggunakannya untuk memproduksi barang atau jasa baru. Wirausahawan
menyadari peluang yang tidak dilihat atau tidak dipedulikan oleh eksekutif bisnis lainnya.
Wirausahawan berbeda dengan manajer. Seorang manajer bisa menjalankan usah
milik orang lain dan mengolah sumber daya orang lain. Namun seorang wirausaha
mempertaruhkan sumber dayanya sendiri dan mengambil risiko pribadi demi keberhasilan
atau bahkan kegagalan dari usaha yang dijalaninya. Manajer juga mengurusi koordinasi
proses produksi yang sudah berjalan. Sementar menurut Paul H. wilken, kewirausahaan
adalah “Fenomena yang terputus-putus, muncul untuk mengawali perubahan dalam proses
produksi dan kemudian hilang sampai muncul lagi untuk mengawali perubahan yang lain.
Salah satu perbedaan mencolok antara para wirausahawan dengan para pekerja adalah
wirausahawan selalu berpikir untuk menciptakan bisnis (business cretion) sementara para
pekerja berpikir mencari pekerjaan. Para wirausahawan ini sangat bersemangat bila diajak
berbicara tentang penciptaan bisnis dan gagasan bisnis baru.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang membedakan seorang wirausahawan dengan yang lain?
2. Apa ide baru untuk mewirausaha ?

1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui beda seorang wirausahaan dengan orang orang lain.
2. Memunculkan ide kreatif baru yang dapat diterima secara umum untuk membuat
pendapatan para wirausaha menjadi lebih tinggi.
BAB II
ORIGINALITAS IDE DAN KONTEKS SOSIAL

Entrepreneur,berasal dari bahasa Inggris, artinya usahawan atau pengusaha.


Usahawan atau pengusaha, dalam aktifitas sehari-hari disebut juga dengan pebisnis. Dan
segala aktifitas pada pebisnis atau pengusaha disebut dengan bisnis. Karena aktifitas pebisnis
tidak lain adalah bisnis itu sendiri yang melibatkan waktu dan setiap waktu yang digunakan
dalam berbisnis dihitung dengan nilai usaha, di mana nilai usaha tersebut adalah keuntungan
bisnis. Dalam memperhitungkan waktu untuk berbisnis, para pebisnis menganggap waktu
untuk berbisnis sebagai ongkos bisnis yang harus dibayarkan kepada yang menjalankan
sebuah bisnis. Karena dianggap sebagai ongkos bisnis, maka para pebisnis menganggapnya
hal tersebut sebagai suatu keuntungan bisnis. Entrepreneur dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Kewirausahaan, menurut ejaan bahasa Indonesia, kewirausahaan terdiri dari beberapa
suku kata, yaitu Ke-wirausaha-an, menurut Entrepreneurship, istilah Wirausaha adalah :
seseorang yang mampu melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi
untuk memanfaatkan peluang tersebut untuk memulai suatu bisnis yang baru. Atau
Kemampuan setiap orang untuk menangkap setiap peluang usaha, dan dimanfaatkanya
sebagai lahan usaha, atau bisnis dan seluruh waktunya dicurahkan untuk menemukan
peluang-peluang bisnis.
Wirausaha adalah jalan pekerjaan seseorang yang dijalankan dengan kemungkinan
memperoleh keuntungan dan kemungkinan memperoleh kerugian yang tak terhingga
berdasarkan skala kualitas seseorang tersebut, sehingga untuk melangkah berwirausaha
diperlukan pribadi-pribadi tangguh, pribadi pantang menyerah, percaya diri, kemampuan
mental-emosional dan kemampuan membaca peluang. Kemampuan berwirausaha di dasari
atas sebuah kepentingan membaca peluang untuk pengembangan sebuah usaha, tersedianya
cukup waktu untuk mengimprofisasikan kreatifitas usahanya, dan dorongan yang kuat dalam
menguasai pasar. Sehingga dalam hal ini diperlukan konsep-konsep dasar berwirausaha agar
tidak terjebak dalam kemacetan improfisasi.
Kewirausahaan memiliki arti yang cukup luas, karena menyebutkan seseorang atau
setiap orang, yang mampu menangkap peluang-peluang usaha, kemudian peluang usaha
tersebut dijadikannya sebagai lahan bisnis dengan mencurahkan segenap waktunya untuk
menciptakan peluang bisnis. Setelah tercipta peluang bisnis, seorang wirausaha akan
mempertahankan jalan bisnisnya, mengembangkan jalan bisnisnya dan bahkan memperluas
jaringan bisnisnya sesuai dengan tujuan utama dalam dalam berwirausaha.
Dari sisi kebahasaan istilah bisnis memang artinya sibuk, penuh kegiatan, tak ada
waktu luang, dan yang dikejar selalu keuntungan sesuai dengan tujuan berbisnis itu sendiri.
Jadi orang yang berbisnis adalah orang yang sibuk, orang yang tidak banyak memiliki waktu
luang, penuh dengan kegiatan bisnis karena yang dikejar adalah sebuah keuntungan, dan ia
menerima konsekuensi dari bisnis tersebut yaitu kesibukan yang teramat panjang.
Dalam konteks kemandirian, wirausaha adalah salah satu istilah yang melekat pada
figur wirausahawan yaitu tidak bergantung pada pihak yang tidak sejalan dengan usahanya,
jujur, memiliki kegigihan, pantang menyerah, sikap diri yang terpuji, tanggung jawab tak
terbatas, kesabaran dalam menghadapi tantangan, komitmen pada hasil pemikirannya, dan
totalitas dalam mengurus bisnisnya. Konteks kemandirian berwirausaha, adalah salah satu
dimensi penting bagi setiap orang yang akan terjun berwirausaha, karena dalam wirausaha
sekali melangkah harus menemui titik terang sebagaimana yang diharapkan. Dalam
wirausaha terkandung di dalamnya ‘sosok’ atau ‘figur’ yang berkualitas secara pribadi,
matang dan berdedikasi tinggi, sanggup menghadapi segala bentuk rintangan, serta
mengutamakan Tarmuji (2000), memaparkan bahwa, seorang wirausaha bukan manusia hasil
cetakan melainkan seseorang yang memiliki kualitas pribadi yang menonjol yang nampak
dari sikap, motivasi dan perilaku yang mendasarinya.
Dari beberapa teori tentang kewirausahaan tersebut dapat dilihat ke originalitasnya.
Rekayasa ide ini tidak direkayasa, dari teori – teori para ahli tersebut, keaslian ide dapat
diyakini. Dan konteks dalam sosial juga dapat dilihat dari kehidupan kita sehari – sehari,
seperti di sekolah, di pasar, di trotoar, di lingkungan sekitar dan sebagainya. Seperti saat kita
kebutuhan uang, kita jualan gorengan disekolah sambil sekolah, itu sudah termasuk
wirausaha. Jadi disini sudah terlihat wirausaha ini sangat banyak manfaaatnya, dan dapat
menumbuhkan rasa percaya diri untuk menjadi orang sukses.
BAB III
PERANGKAT YANG DIBUTUHKAN UNTUK INOVASI

Biasanya dalam memotivasi tidak memerlukan suatu perangkat untuk melakukannya,


biasanya wirausaha kebanyakan melakukan usaha dengan menggunakan pikirannya. Jadi
disini wirausaha hanya membutuhkan wawasan yang luas agar dapat merancang suatu ide
untuk membuat wirausaha yang menarik, dan dapat menarik minat pelanggan.
Tetapi disini saya akan meluangkan suatu ide, atau cara baru untuk melakukan usaha,
agar pelanggan meningkat. Disini yang dibutuhkan adalah alat atau bahan jika bisa dibuat
suatu seni, agar lebih cepat enarik perhatian pelanggan.
BAB IV
IDE TURUNAN DAN KONTEKS SOSIAL

Cara yang lain yang saya akan paparkan sebagai berikut dengan permasalahan yang
sama dan hasil yang lebih baik lagi.
Ide Kewirausahaan
Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:
 Mengubah tantangan menjadi peluang
 Menciptakan permintaan melalui penemuan baru (market driven). Menurut Zimmerer,
ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi
kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan
mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
 Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif
 Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin
 Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:
 Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar
 Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya
 Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik
Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:
 Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik
untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan
 Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru
 Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau
dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.
Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu
wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar.
Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
 Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan
 Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa
Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan
wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:
 Analisis demografi pasar
 Analisis serta tingkah laku pesaing
 Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap
dapat menciptakan peluang
Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
 Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru
 Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
 Dukungan keuangan
 Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan
mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):
 Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
 Kerugian teknik harus rendah
 Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
 Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih
 Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
 Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk
barunya
Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah
memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi
oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh
pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam
berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda.
Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
 Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)
 Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)
 Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)
 Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)
 Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya
Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
 Menghasilkan produk atau jasa baru
 Menghasilkan nilai tambah baru
 Merintis usaha baru
 Melakukan proses/teknik baru
 Mengembangkan organisasi baru

o Peluang Keterwujudan
Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk
menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam
penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara Menciptakan produk baru dan
berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam,
menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.
Terwujudnya peluang ide ini bisa dikatakan 90%, karena cara ini berdampak positif
dan dapat meningkatkn pendapatan kewirausahaan. Supaya dapat meningkatkan pelanggan
seorang kewirausahaan. Dan agar pendapatan seorang wirausaha meningkat dan semakin
semangt menjalani hidupnya.
o Nilai – nilai Inovasi
Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan
jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Disini saya memberi ide, atau
cara baru untuk wirausaha, dalam memberikan motivasi, yang menumbuhkan rasa semngat
wirausaha dalam usahanya mendapatkan penghasilan yang banyak. Disini saya memberi
ide, agar setiap orang yang berwirausaha, supayamenerapkan ide teersebut, agar
pendapatannya lebih banyak dari sebelumnya.
o Perkiraan Dampak
Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
 Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing
 Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
 Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko
finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana.
BAB V
PENUTUP

Apabila ide ini diterapkan kemungkinan akan berdampak positif, akan mempermudah
seseorang wirausaha dalam melaksanakan kewirausahaan. Ide ini juga bisa menumbuhkan
rasa semangat yang kuat untuk seseorang wirausaha dalam usahanya, mencari rezeki.
Dan untuk orang wirausaha saya menyarankan, agar menggunakan ide ini, karena ide ini
90% sangat berpengaruh dalam suatu usaha kewirausahaan. Dan ide ini baik diterapkan agar
dapat meningkatkan hasil atau pendapatan seseoarang yang berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai