Disusun Oleh :
T.A 2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang kewirausahaan.
Kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen yang telah membantu memberikan
Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat terbatas, baik
dari segi metodelogi penulisanm isi dan referensi penulisan makalah ini. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
pembacanya, kami mohon maaf apabila ada kesalahan, atas saran yang diberikan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang................................................................................................ 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 2
c. Manfaat Berwirausaha................................................................................ 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari tahun ke
tahun ini, daya saing semakin tinggi. Hal ini dipicu oleh semakin
bertambah.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran dan rasa percaya diri
1
Oleh karena itu, kita dituntut untuk mengenali bagaimana itu dunia
usaha, hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan sebelum memulai usaha.
Seorang pengusaha harus mampu melihat dan memanfaatkan peluang-
peluang yang ada, serta harus berpikir kreatif agar usaha yang dirintisnya
dapat bersaing pada pasar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu Entrepreneurial Mindset ?
2. Bagaimana cara mengembangkan Mindset Positif Wirausaha ?
3. Bagaimana karakter dan Ciri Wirausaha?
4. Bagaimana sikap Entrepreneur ?
5. Apa pengertian peluang usaha ?
6. Apa saja sumber – sumber Peluang Usaha ?
7. Apa saja pemanfaatan Peluang Usaha ?
8. Apa saja manfaat berwirausaha ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu Entrepreneurial Mindset ?
2. Untuk mengetahui bagaimana cara mengembangkan Mindset Positif
Wirausaha ?
3. Untuk mengetahui bagaimana karakter dan Ciri Wirausaha?
4. Untuk mengetahui bagaimana sikap Entrepreneur ?
5. Untuk mengetahui apa pengertian peluang usaha ?
6. Untuk mengetahui apa saja sumber – sumber Peluang Usaha ?
7. Untuk mengetahui apa saja pemanfaatan Peluang Usaha ?
8. Untuk mengetahui apa saja manfaat berwirausaha ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Entrepreneurial Mindset
3
cocok menggunakan mindset seperti apa. Karena inti dari segala mindset
seorang pengusaha berakar dari kegigihan, ketekunan, dan pantang
menyerah. Menurut McGraith & Mac Millan , ada 7 (tujuh) mindset
wirausaha yaitu :
1. Action Oriented
Wirausaha bukanlah seorang yang hanya bergelut dengan
pikiran, merenung atau menguji hipotesis, suka menunda-nunda,
wait and see, atau membiarkan sesuatu (kesempatan) berlalu begitu
saja. Prinsip yang mereka anut adalah see and do. Bagi mereka,
risiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk dihadapi dan
ditaklukkan.
2. Fokus pada eksekusi
Melakukan tindakan dan merealisasikan apa yang
dipikirkan daripada menganalisis ide- ide baru. “Manusia dengan
entrepreneurial mindset mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan
dan merealisasikan apa yang dipikirkan daripada menganalisis ide-
ide baru sampai mati”.
3. Berpikir simpel
Melihat persoalan dengan jernih dan menyelesaikan
masalah satu demi satu secara bertahap.
4. Senantiasa berkreasi, mencari alternatif dan peluang baru
Bagi mereka meraih keuntungan dengan menjaring pembeli
tidak hanya dapat dilakukan dengan menjalani bisnis baru atau
menjual produk berbeda, melainkan juga dapat dilakukan dengan
mengembangkan cara-cara penjualan yang inovatif. Mereka selalu
mau belajar hal baru, open-minded dan terbuka terhadap cara-cara
baru.
5. Memiliki integritas dalam mengejar peluang bisnis
Wirausahaan memerlukan pola pikir dimana peluang bukan
hanya dicari, melainkan diciptakan dan dibuka. Karena wirausaha
merupakan tempat investasi dan penuh resiko, maka seorang
wirausaha harus memiliki integritas dan disiplin yang tinggi
4
terhadap apa yang sedang ia kerjakan. Wirausahawan yang sukses
bukanlah pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka ingin
pekerjaannya lekas beres dan apa yang dipikirkan dapat dijalankan
segera. Waktu amatlah berharga bagi mereka karena apa yang
menjadi peluang pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi
peluang di lain waktu. Sekali kesempatan itu hilang, belum tentu
akan kembali lagi.
6. Mengambil peluang yang terbaik, paling potensial dan menjajikan.
Mereka sangat adaptatif sehingga mampu melakukan
perubahan arah mengikuti peluang yang paling potensial dan terus
mencari cara terbaik untuk mewujudkannya.
7. Pandai bersosialisasi dan membangun jaringan.
Cenderung melibatkan orang lain dalam mewujudkan
peluang, baik dari dalam maupun dari luar organisasi. Mereka
menjaga dan menciptakan relasi hubungan dengan partner daripada
bekerja sendirian.1
1
M. iqbal dawami. Saatnya menjadi pengusaha. (Jakarta: Elex media komputindo. 2014). Hlm: 3
5
1. Mindset postif merupakan bentuk percaya diri pada kualitas diri yang
dimiliki. Yakin dengan potensi yang dimiliki merupakan modal awal
untuk membangun motivasi dalam hidup.
2. Mindset positif akan membuat orang menjadi lebih focus dalam
mencapai tujuan. Hiraukan omongan-omongan negatif orang lain
karena dengan mendengarkan omongan negatif dapat melemahkan
semangat kita untuk sukses.
3. Mindset positif adalah kunci sukses yang akan mendorong dirii
melakukan usaha yang lebih maksimal untuk meraih sukses.
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam
mengembangkan mindset postif dalam diri, yaitu :
2
Ibid, Hlm: 22
6
yang tidak jujur dan merugikan pihak lain. tetapi hal ini tidak menjadikan
bahwa semua keuntungan dan kekayaan adalah sesuatu yang buruk.
Kedua, hindarkan anggapan bahwa mengambil, mencuri, korupsi
dan merampok dari orang kaya adalah wajar. Mindset seperti ini tidak
akan membawa kesejahteraan bagi komunitas dan negara , malah akan
menciptakan kekacauan sosial.
Ketiga, jangan menuntut pembayaran sebelum memberi pelayanan
atau dari pelayanan yang buruk. Mindset seperti ini tidak akan
menciptakan pelanggan yang setia. Kita harus mampu membangun
pemikiran positif, sehingga energi yang kita miliki dapat digunakan
seutuhnya untuk meraih kesuksesan.
7
puncak kepemimpinan dan pengambil keputusan. Kemandirian ini
mutlak dimiliki seorang wirausaha, terlebih yang merintis usahanya dari
bawah. Mereka yang merintis usaha dalam keadaan mapan dan nyaman
pun, cepat lambat harus mempelajari sikap ini agar mampu
menjalankan usaha secara independen.
4. Berani Menghadapi Risiko dan Bertanggung Jawab
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan
salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau
mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Dunia usaha itu
sendiri penuh dengan resiko sejalan dengan peluang yang disuguhkan.
Berbeda dengan mereka yang enggan mengambil resiko dan keluar dari
zona nyamannya, wirausahawan justru harus memiliki keberanian
untuk mencoba sesuatu yang baru, membuka peluang, dan mengambil
resiko dalam setiap kegiatan usahanya. Namun pengambilan resiko
yang dilakukan wirausaha juga disertai tanggung jawab, dimana ia
sudah mempertimbangkan baik-buruk dan untung-rugi serta alternatif
dari setiap keputusan, ia juga telah siap menganggung akibat dari
keputusannya
5. Motif Berprestasi Tinggi
Menurut Gede Anggan Suhanda (dalam Suryana, 2003: 32) Motif
berprestasi ialah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk
melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan
sebelumnya, atau untuk terus berinovasi untuk menghasilkan produk
yang terbaik.
6. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Seorang wirausaha selalu memiliki sifat kepemimpinan,
kepeloporan dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda, Dengan
menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasi, ia selalu
menampilkan barang dan jasa-jasa yang dihasilkanya lebih cepat, lebih
dahulu dan segera berada dipasar.
8
7. Memiliki Kemampuan Manajerial
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang
wirausaha adalah kemampuan untuk memanagerial usaha yang sedang
digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan
perencanaan usaha, mengorganisasikan usaha, visualisasikan usaha,
mengelola usaha dan sumber daya manusia, mengontrol usaha, maupun
kemampuan mengintergrasikan operasi perusahaanya.
Dream
Seorang wirausaha mempunyai visi bagaimana keinginannya
terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya dan yang paling penting
adalah dia mempunyai kemampuan untuk mewujudkan impiannya
tersebut.
Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang yang tidak bekerja lambat.
Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh
perhitungan. Kecepatan dan ketepatan dia mengambil keputusan
adalah merupakan faktor kunci (key factor) dalan kesuksesan
bisnisnya.
Doers
Begitu seorang wirausaha membuat keputusan maka dia langsung
menindak lanjutinya. Mereka melak-sanakan kegiatannya secepat
mungkin yang dia sanggup artinya seorang wirausaha tidak mau
menunda-nunda kesempatan yang dapat di-manfaatkan.
Determination
Seorang wirausaha melaksanakan kegiatannya dengan penuh
perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau
menyerah, walaupun dia dihadapkan pada halangan atau rintangan
yang tidak mungkin diatasi.
9
Dedication
Dedikasi seorang wirausaha terhadap bisnisnya sangat tinggi,
kadang-kadang dia mengorbankan hubungan kekeluargaan,
melupakan hubungan dengan keluarganya untuk sementara.
Mereka bekerja tidak mengenal lelah, 12 jam sehari atau 7 had
dalam seminggu. Semua perhatian dan kegiatannya dipusatkan
semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
Devotion
Devotion berarti kegemaran atau kegila-gilaan. Demikian seorang
wirausaha mencintai pekerjaan bisnisnya dia mencintai pekerjaan
dan produk yang dihasilkannya. Hal inilah yang mendorong dia
mencapai keberhasilan yang sangat efektif untuk menjual produk
yang ditawarkannya.
Details
Seorang wirausaha sangat memperhatikan faktor-faktor kritis
secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan faktor-faktor kecil
tertentu yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
Destiny
Seorang wirausaha bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan
yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan
tidak mau tergantung kepada orang lain.
Dollars
Wirausahaan tidak sangat mengutamakan mencapai kekayaan.
Motivasinya bukan memperoleh uang. Akan tetapi uang dianggap
sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Mereka berasumsi jika
mereka sukses berbisnis maka mereka pantas mendapat laba/bonus/
hadiah.
Distribute
Seorang wirausaha bersedia mendistribusikan kepemilikan
bisnisnya terhadap orang-orang kepercayaannya. Orang-orang
10
kepercayaan ini adalah orang-orang yang kritis dan mau diajak
untuk mencapai sukses dalam bidang bisnis.3
d. Sikap Entrepreneur
Menurut menurut McGrath & MacMillan, dalam mengelola
entrepreneurial mindset dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar
lagi, wirausahawan sebaiknya juga mengembangkan sikap sebagai berikut:
1. Develop insight into the customers behavioral context.
Pemikiran revolusioner ke dalam suatu konteks kehidupan
pelanggan, menciptakan ide yang mampu menjadi jawaban bagi
masalah utama bagi pelanggan dalam konteks tersebut.
2. In an entrepreneurial mindset, everybody plays.
Ide beberapa orang yang dilebur menjadi satu akan membeikan
hasil yang lebih baik daripada pemikiran satu orang saja.
3. Doing experiment intelligently.
Eksperimen merupakan tindakan nyata untuk memilih dan
memulai proyek ide secara nyata namun dalam skala yang masih kecil,
berbeda dengan analisis dan forecasting yang hanya merupakan
perencanaan.
4. Spend imagination instead of money.
Upaya yang perlu dilakukan seseorang untuk terus
mengembangkan entrepreneurial mindset-nya adalah secara rutin
menggunakan waktu-waktu terntentu untuk berimajinasi dan berkreasi
supaya ide-ide baru muncul.
5. Framing is crucial to the entrepreneurial leader
Seorang yang memiliki entrepreneurial mindset mampu
menyediakan kerangka system pekerjaan yang jelas bagi semua orang
yang bekerja bersamanya.
6. Be ruthless with respect to priorities
Seorang entrepreneur harus mampu memilah tugas, mana yang
perlu atau tidak untuk dilakukan, mana yang sifatnya segera atau dapat
ditunda.
3
Cons.Freddy pieloor. The millionaire mindset. (Jakarta; elex media computindo. 2013). Hlm :207
11
7. Using measures early on is better than using precise ones too late.
Entrepreneurial mindset dapat terus dikembangkan dengan cara
menggunakan ukuran atau batasan untuk setiap persoalan.
8. Pay attention to the cost of failure.
Biaya akan kegagalan (cost of failure) tersebut yang masih
dikontrol, seorang entrepreneur harus memiliki calculated risk taking
mindset. Meminimalisasi biaya kegagalan, bukan meminimalisasi
jumlah kegagalan.4
4
Dr. Sarfilianti Anggiani. Kewirausahaan, pola pikir, pengetahuan dan keterampilan. (Jakarta:
Prenadamedia Group. 2018). Hlm: 22
12
1) Peluang itu orisinil dan tidak meniru.
2) Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan
kebutuhan pasar dimasa yang akan datang.
3) Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan
lama.
4) Tingkat visibilitas (kelayakkan usaha) benar-benar teruji untuk
dilakukan riset dan trial.
5) Bersifat ide kreatif dan inovatif bukan tiruan dari orang lain.
6) Ada keyakinan untuk mewujudkannya.
7) Ada rasa senang dalam menjalankannya.
1. Cita-cita
Peluang bisa muncul dari cita-cita Anda sendiri. Bila keinginan
Anda untuk menjadi seorang pengusaha sangat kuat, maka Anda akan
melihat peluang-peluang di hampir semua bidang. Hampir setiap apa
yang dilihat adalah peluang usaha. Atau setidaknya, Anda secara
naluri akan berupaya mencari peluang di suatu jenis usaha. Hal ini
tidak akan terjadi pada orang yang tidak memiliki cita-cita menjadi
seorang pengusaha.
2. Tekanan
Bila seseorang menghadapi tekanan maka banyak gagasan yang
mucul. Tekanan bisa datang dari luar, bisa pula diciptakan oleh diri
sendiri. Ketika seseorang mendapatkan tekanan untuk bisa hidup dan
menghidupi keluarganya, biasanya dia akan banyak berpikir untuk
mendapatkan solusinya.
13
3. Kecenderungan pasar
Mengamati kebutuhan konsumen di pasar dapat menimbulkan
peluang usaha. Contoh, kecenderungan sebagian orang akan belanja
langsung ke pabrik dengan harga murah. Maka muncullah factory
outlet di mana-mana. Dengan berbagai promosi maka FO
menawarkan barang dengan harga murah dengan kualitas barang yang
dapat dijamin.
4. Inovasi baru
Gagasan untuk menciptakan produk baru timbul karena adanya
kebutuhan, sementara produk itu belum ada di pasaran. Apabila kita
berhasil menciptakan produk tersebut dan dibutuhkan konsumen maka
kita dapat menjadi yang pertama dan menguasai usaha tersebut
(leader).
5. Komplemen dari produk yang ada
Sebuah produk dapat memberikan peluang usaha dengan membuat
produk-produk yang melengkapinya, biasanya berupa aksesori.
Produk otomotif seperti mobil biasanya disertai dengan produk
aksesori yang menyertainya. Seperti diketahui, aksesori semacam ini
bisa menjadi peluang bagi si pembuat produk maupun perusahaan.
6. Peristiwa yang digemari atau munculnya tokoh
Suatu peristiwa bisa menimbulkan peluang baru. Contoh, adanya
musim kompetisi sepak bola, muncul produk-produk seperti t-shirt
yang bergambar piala, pemain sepak bola favorit, dan lain-lain.
7. Wawasan
Orang yang wawasannya luas, pergaulannya luas dan dia mau
berpikir, maka akan menemukan peluang usaha. Misalnya seseorang
yang sering melihat usaha yang dilakukan di luar negeri (bisa
didapatkan dari media massa atau berkunjung) dan usaha tersebut
belum ada di negaranya, ini merupakan cara untuk mendapatkan
peluang usaha.
8. Bahan bacaan
14
Membaca, selain menambah wawasan dan pengetahuan, juga bisa
menimbulkan gagasan yang mengandung peluang usaha. Bahan
bacaan bisa dari berbagai media. Bila Anda memang sedang berpikir
keras mencari peluang, ketika Anda membaca iklan produk barang
atau jasa, ada kemungkinan Anda mendapatkan peluang usaha.
9. Ide yang muncul tiba-tiba
Kadang kala gagasan bisa muncul tiba-tiba, di mana saja dan kapan
saja. Hampir setiap orang mengalaminya. Tetapi tidak banyak orang
yang bisa mewujudkan gagasan menjadi usaha nyata yang membawa
keuntungan. Kebanyakan orang melupakan ide-ide yang tiba-tiba
muncul, dia tidak bisa melihat bahwa idenya bisa menjadi suatu
peluang usaha.5
16
Berikut tips cara memanfaatkan peluang usaha :
1) melakukan riset pasar
2) Mempersiapkan dan menyusun rencana
3) Patuh terhadap aturan
4) Strategi Pemasaran yang tepat sasaran
Jika ke empat poin dasar diatas sudah kita lakukan, maka hal yang
paling penting adalah mempraktekannya. Anda harus berani memulai
wirausaha atas ide-ide anda sehingga anda akan tahu peluang usaha yang
sedang dijalankan adalah peluang usaha yang benar-benar bagus. , kita
harus yakin menentukan jenis usaha yang akan kita tekuni. Jika kita
merasa tidak yakin dengan jenis usaha yang kita dapatkan, cobalah
temukan jenis usaha yang lain. Lebih baik Anda membuat jurnal atau
sekedar membuat coret-coretan untuk membandingkan jenis-jenis usaha.
Dan juga kita harus melihat peluang pasar dalam pemanfaatan peluang
usaha.6
Peluang pasar adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana
perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Potensi pasar adalah
batas yang didekati oleh permintaan ketika pengeluaran pemasaran
industri mendekati tak terhingga untuk lingkungan yang telah ditentukan.
Membaca Peluang pasar merupakan hal yang esensial yang wajib
hukumnya bagi seorang entrepreneur. Membaca peluang pasar tidak hanya
dilakukan untuk bagi seorang entrepreneur yang ingin memulai usahanya,
namun sebagai pondasi saat kita bergelut di dunia bisnis. Karena kelihaian
kita dalam membaca peluang pasar tidak hanya dilakukan untuk memulai
suatu usaha, namun keahlian dalam membaca peluang usaha ini juga harus
dimiliki kita kita ingin mengembangkan usaha kita, melakukan segmentasi
pasar, maupun pada saat melakukan perluasan usaha. Namun seringkali,
kemampuan membaca peluang pasar ini tidak pas sasaran, sehingga apa
yang telah menjadi ekspektasi pada saat kita memulai usaha seringkali
tidak tercapai. Pertama-tama kita harus teliti dahulu konsep dari melihat
peluang usaha. Apa yang kita inginkan dari melihat peluang usaha atau
6
Agung Widyatmoko. Peluang usaha. (Jakarta: mediakita. 2006). Hlm: 48
17
peluang bisnis? Jenis bisnis atau usaha untuk kita tekuni, benar. Apa yang
kita cari dari usaha atau bisnis yang kita tekuni?
1. Melihat
Membaca peluang pasar diibaratkan seperti seorang anak
yang ingin membaca, namun sebelum ia bisa membaca ia harus
bisa melihat hal apa saja yang harus ia baca. Dalam konteks
membaca peluang pasar, maksud dari melihat disini adalah kita
melihat apa yang menjadi masalah dari fenomena-fenomena yang
ada di sekitar kita dan siapa yang mengalami masalah tersebut,
yang kemudian kita cari celah agar kita dapat menembus peluang
di dalam celah-celah kecil tersebut.
2. Mendengar
Mendengar dalam hal ini maksudnya adalah bagaimana kita
mengetahui secara langsung tentang kebenaran masalah yang
terjadi di pasar. Mendengar disini juga memiliki tujuan agar kita
mengenal lebih dekat dengan konsumen, sehingga masalah yang
didapatkan lebih tepat sasaran.
3. Membaca
Setelah kita melihat dan mendengar mengenai masalah yang
terjadi, kemudian semuanya kita baca perlahan tentang apa yang
telah kita lihat dan dengar. Penting untuk diingat, kita membaca
bukan untuk menghafal, tetapi untuk memahami. Demikian juga
yang terjadi pada tahap membaca berikut ini, usaha kita tidak akan
pernah sukses apabila kita terpatok pada teori. Sebaliknya apabila
kita memahami apa yang telah kita lihat dan dengar, hasilnya akan
lebih baik daripada kita menghafal.
Selain itu juga dalam tahap membaca ini, perlu diingat
bahwa jangan ada satupun poin yang terlewatkan untuk dibaca,
dipahami, dan dianalisis. Karena seberapa kecilpun poin yang telah
dihasilkan, akan memiliki peranan yang cukup dapat
diperhitungkan dalam kesimpulan akhir yang dibuat.
4. Menulis
18
Menulis adalah tahap terakhir dari keempat hal yang
dilakukan oleh seorang anak kecil kita ia akan mempelajari hal
baru. Setelah kita melihat, mendengar, dan membaca , kita perlu
untuk menuangkan semua analisis yang telah diambil dalam tahap
membaca. Semua poin harus tertuang baik-baik di dalam sebuah
tulisan yang kemudian akan menjadi tolak-ukur atau pegangan
yang akan menuntun kita saat kita benar-benar terjun dalam
mengaplikasikan semua itu.
Sebelum anda memulai usaha, anda juga harus mempertimbangkan hal
penting dalam memulai usaha. Seperti :
1) Jenis usaha
2) Jenis produk
3) Target konsumen
4) Lingkungan
5) Legalitas
6) Beresiko kecil
7) Modal
Dan tidak hanya hal tersebut saja tetapi kita harus melihat beberapa
aspek berikut ini:
19
3) Target Pasar. Produk bisa terjual jika terdapat pasar yang mana produk
tersebut akan terjual di dalamnya. Tentukan pasar, atau tempat entah itu
kota lain, pulau lain, bahkan ekspor ke negara lain jika perlu agar
produk tersebut terjual.
4) Usaha Di Sekitar kita. Jika kita sudah menemukan jenis usaha, kita
harus melihat satu aspek lagi, yaitu melihat usaha di sekitar. Banyaknya
pesaing mengakibatkan produk kurang terjual, bahkan yang mengerikan
adalah tidak terjualnya produk kita. Kita harus melihat para pesaing dan
kita harus yakin kita akan berhasil, terlebih kita harus mencobanya!
Jangan takut mencoba, karena kita tahu bahwa langkah yang jauh
dimulai dari langkah pertama.
c. Manfaat Berwirausaha
Sebelum mendirikan bisnis, setiap calon wirausahawan harus
mempertimbangkan manfaat mejadi pemilik bisnis, yaitu:
1. Peluang untuk mengendalikan nasib sendiri. Mendirikan sesuatu
bisnis memberikan kebebasan dan peluang pada wirausahawan untuk
mencapai sasaran yang penting baginya.
2. Kesempatan melakukan perubahan. Semakin banyak wirausahawan
yang memulai bisnis karena melihat kesempatan untuk membuat
perubahan.
3. Peluang untuk menggunakan potensi sepenuhnya. Bisnis yang dimiliki
wirausahawan merupakan alat untuk pernyataan dan aktualisasi diri.
4. Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas. Meskipun uang bakan
daya dorong utama bagi wirausahawan, keuntungan dari bisnis
mereka penting sebagai faktor motivasi.
20
5. Peluang melakukan sesuatu yang anda sukai. Kebanyakan
wirausahawan yang telah berhasil dalam bisnis tertentu karena mereka
tertarik dan menyakai pekerjaan tersebut.7
7
Ibid. Hlm: 52
21
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mindset Enterpreneur adalah kerangka berpikir seseorang yang
beorientasikan entrepreneurial, lebih memilih untuk menjalani
ketidakpastian daripada menghindarinya, melihat segala sesuatu lebih
sederhana daripada orang lain, dan mau belajar yang berresiko.
2. Seorang individu dengan mindset poitif akan lebih mampu
mengembangkan kemampuan di dalam dirinya, dapat berpikir secara
luas dan dalam, serta lebih fokus dalam melakukan segala kegiatan.
Cara berfikir dan sikap seperti ini sangat kondusif bagi datangnya
kreativitas, inovasi, dan lebih mudah membangun semangat serta
kegigihan dalam menjalani usaha.
3. Karakter dan Ciri Wirausaha: Kreatifitas Tinggi, Selalu Komitmen
dalam Pekerjaan, Mandiri atau Tidak Ketergantungan, Berani
Menghadapi Risiko dan Bertanggung Jawab, Motif Berprestasi Tinggi,
Memiliki Jiwa Kepemimpinan, Memiliki Kemampuan Manajerial.
4. Peluang usaha adalah sebuah kesempatan untuk kita dalam
mengembangkan usaha dengan melihat hal-hal positif yang ada untuk
dapat dimanfaatkan dalam pengembangan usaha yang dimiliki.
5. Cara memanfaatkan peluang usaha: melakukan riset pasar,
Mempersiapkan dan menyusun rencana, Patuh terhadap aturan,
Strategi Pemasaran yang tepat sasaran
6. Manfaat Berwirausaham: Peluang untuk mengendalikan nasib sendiri,
Kesempatan melakukan perubahan, Peluang untuk menggunakan
potensi sepenuhnya, Peluang untuk meraih keuntungan tanpa batas,
Peluang melakukan sesuatu yang anda sukai.
A. Saran
Dengan diselesakan nya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga
mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan
makalah ini.
22
DAFTAR PUSTAKA