Anda di halaman 1dari 61

PENGARUH RISK TOLERANCE DAN SELF EFFICACY TERHADAP

MINAT ENTREPRENEURSHIP

(Studi Kasus pada Mahasiswa Progam Studi Institut Teknologi dan Bisnis
Widya Gama Lumajang)

PROPOSAL

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Oleh :

Gilang Rhamadan

NIM 218123419

PROGAM STUDI MANAJEMEN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

WIDYA GAMA LUMAJANG

2022
PENGARUH RISK TOLERANCE DAN SELF EFFICACY TERHADAP
MINAT ENTREPRENEURSHIP

(Studi Kasus pada Mahasiswa Progam Studi Institut Teknologi dan Bisnis
Widya Gama Lumajang)

PROPOSAL

Oleh :

Gilang Rhamadan

NIM 218123419

PROGAM STUDI MANAJEMEN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

WIDYA GAMA LUMAJANG

2022
v

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang yang berjudul

“Pengaruh Risk Tolerance dan Self Efficacy Terhadap Minat Entrepreneurship

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Progam Studi Institut Teknologi dan Bisnis Widya

Gama Lumajang)”. Proposal skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Manajemen (S.M.) pada Institut Teknologi dan Bisnis

Widya Gama Lumajang.

Penyusun proposal skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama Lumajang Ibu Dr. Ratna

Wijayanti Daniar P, S.E., M.M

2. Ketua Progam Studi Manajemen Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama

Lumajang Bapak Ikhwanul Hakim, S.E., M.M

3. Ibu Ainun Jariah, S.E., M.M. dan Bapak Noviansyah Rizal, S.E., M.M., Ak.,

CA., CFrA. selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktu untuk

memberikan bimbingan, arahan, nasehat, dan dukungan, sehingga penulis

mampu menyelesaikan proposal skripsi dengan baik

4. Kedua orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan doa, semangat, dan

mengizinkan saya untuk melanjutkan studi di kampus Institut Teknologi dan

Bisnis Widya Gama Lumajang hingga sampai saat ini

v
vi

5. Teman-teman Progam Studi Manajemen yang telah membantu memberikan

informasi kritikan dan saran yang bermanfaat bagi penulis

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak

terdapat kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf

atas ketidaksempurnaan ini dan penulis juga menerima segala kritik dan saran dari

semua pihak demi kesempurnaan proposal skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap

semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat.

Penulis

vi
vii

DAFTAR ISI

SAMPUL.......................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI..................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN PROPOSAL SKRIPSI........................ iii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL............................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ x

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah.......................................................... 1

1.2.Batasan Masalah...................................................................... 4

1.3.Rumusan Masalah................................................................... 5

1.4.Tujuan Penelitian..................................................................... 5

1.5.Manfaat Penelitian................................................................... 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1.Grand Theory...................................................................... 7

2.1.2. Risk Tolerance (Toleransi Resiko).................................... 8

2.1.3. Self Efficacy (Efesiensi Diri)............................................. 10

2.1.4. Minat Entrepreneurship (Kewirausahaan)........................ 12

2.2.Penelitian Terdahulu..................................................................... 15

vii
viii

2.3.Kerangka Penelitian

2.3.1.Kerangka Pemikiran........................................................... 18

2.3.2.Kerangka Konseptual.......................................................... 20

2.4.Hipotesis....................................................................................... 20

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1.Jenis Penelitian............................................................................. 23

3.2.Objek Penelitian........................................................................... 23

3.3.Jenis dan Sumber Data

3.1.1.Jenis Data............................................................................ 24

3.1.2.Sumber Data....................................................................... 24

3.4.Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.4.1.Populasi .............................................................................. 25

3.4.2.Sampel dan Teknik Sampling............................................. 25

3.4.3. Teknik Sampling................................................................ 25

3.5.Variabel Penelitian dan Definisi Konseptual dan Operasional

3.5.1.Variabel Penelitian.............................................................. 27

3.5.2.Definisi Konseptual............................................................ 28

3.5.3.Definisi Operasioanl........................................................... 30

3.6.Instrumen Penelitian..................................................................... 31

3.7.Metode Pengumpulan Data

3.7.1.Kuesioner............................................................................ 34

3.7.2.Studi Pustaka...................................................................... 35

viii
ix

3.8.Teknik Analisis Data

3.8.1.Uji Instrumen...................................................................... 36

3.8.2.Uji Asumsi Klasik............................................................... 37

3.8.3.Analisis Regresi Linier Berganda....................................... 38

3.8.4.Uji Hipotesis....................................................................... 39

3.8.5.Koefisien Diterminasi (R2)................................................. 41

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 42

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu........................................................................ 16

Tabel 3.1. Instrumen Penelitian........................................................................ 32

Tabel 3.2. Indeks Kriteria Reabilitas................................................................ 37

10
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran.................................................................... 19

Gambar 2.2. Kerangka Konseptual................................................................... 20

11
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.................................................................... 43

12
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Fenomena yang terjadi saat ini kesempatan bekerja menjadi semakin sempit,

sementara masyarakat yang membutuhkan pekerjaan terus meningkat. Para

pengangguran bukanlah hasil sebuah pilihan untuk tidak bekerja, tetapi semakin

sulitnya mendapatkan sebuah pekerjaan, terutama di kota-kota besar (Karimah,

2016). Oleh karena itu dibutuhksn solusi terbaik untuk mengatasi permasalahn

tersebut.

Kewirausahaan saat ini menjadi topik hangat, dan banyak dibahas pada

beberapa penelitian yang mengungkap faktor-faktor untuk memotivasi Minat

Berwirausaha . Bukan hanya di Indonesia bahkan seluruh dunia membahas

mengenai kewirausahaan ini. Bila sebuah negara memiliki penduduk dengan jiwa

kewirausahaan yang tinggi itu merupakan suatu hal yang baik, karena dapat

mendorong perekonomian negara tersebut. Jiwa kewirausahaan merupakan jiwa

kemandirian sesseorang untuk mendapatkan penghasilan melalui cara membuka

usahaa berdasarkan kreativitas, inovasi dan laim lain sehingga menumbuhkan

sikap optimis yang tinggi untuk melakukan segala sesuatua (Fajrilah, 2020).

Artimya dibutuhkan seorang dengan jiwa yang produktif, mampu melihat peluang

lalu mengkonversikan menjadi sebuah keuntungan bisnis dan meningkatkan

kesejahteraan serta mengurangi tingkat pengangguran, sehingga entrepreneur

dapat membantu negara menyediakan lapangan kerja. Namun tidak sedikit

kalangan lulusan perguruan tinggi memiliki kecenderungan untuk tidak memilih

1
2

menjadi wirausaha dan berorientasi pada pencari kerja. Walaupun mereka

menyadari adanya keuntungan potensial dari berwirausaha (Abdurrozzaq

Hasibuan, 2021:25)

Entrepreneur adalah pelaku bisnis yang menerima gabungan antara resiko

dan peluang yang menyangkut dalam menciptakan dan mengoperasikan peluang

usaha baru. Entrepreneurship atau juga kewirausahaan adalah salah satu bagian

tulang punggung perekonomian disetiap negara. Seorang entrepreneur salah satu

faktor terpenting dalam perekonomian suatu negara, dimana suatu negara

dikondisi yang lemah atau belum bisa menyediakan lapangan kerja kepada

masyarakat, maka entrepreneur dapat menyediakan sumber pendapatan dan

menjadi alternatif untuk mendapatkan penghasilan, dalam artian bahwa

pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh para entrepreneur yang

dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas

(Rahmah, 2017). Hal ini menunjukkan semakin pentingnya dunia entrepreneur di

dalam perekonomian suatu negara.

Jiwa entrepreneur dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor eksternal seperti

lingkungan keluarga, pendidikan kewirausahaan, ekspektasi pendapatan, dan

persepsi tentang kebabasan dalam bekerja apabila menjadi berwirausaha dan

faktor internal seperti motivasi untuk menjadi seorang wirausaha (Santosa, 2016).

Menurut Nurkhin, (2016) Dua (2) variabel yang mempengaruhi Minat

Berwirausaha yaitu Risk tolerance dan self-efficacy, peneliti bermaksud mengkaji

ulang ulang penelitian tentang Minat Berwirausaha dengan variabel pendidikan

kewirausahaa, lingkungan keluarga dan self efficacy.


3

Variabel yang diusulkan dalam penelitian ini sebagai prediksi jiwa

kewirausahaan adalah risk tolerance dan self-efficacy. Risk tolerance atau

toleransi risiko adalah tingkat kemampuan yang dapat diterima oleh seseorang

dalam mengambil risiko, entrepreneur handal perlu memiliki toleransi resiko

yang baik. Pada kenyataannya, mahasiswa sebagai orang terpelajar tidak berani

mengambil resiko untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja (Adriyani,

2019: 14). Efikasi diri (self-efficacy) adalah keyakinan seseorang sehingga dapat

menguasai suatu situasi dan menghasilkan berbagai hasil yang bernilai positif dan

bermanfaat. Self-efficacy dapat menjadi penentu keberhasilan performansi dan

pelaksanaan pekerjaan. Self-efficacy juga sangat mempengaruhi pola pikir, reaksi

emosional dalam membuat keputusan.

Menurut Rusdiana, (2018) pendidikan berwawasan kewirausahaan adalah

pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodelogi kearah pembentukan

kecakapan hidup (life skill) pada peserta didiknya melalui kurikulum yang

terintegrasi yang dikembangkan diperguruan tinggi. Pendidikan kewirausahaan

seharusnya tidak hanya diberikan secara teori atau formal di sekolah, akan tetapi

juga secara informal dan nonformal. Mahasiswa membutuhkan bekal untuk

berwirausaha tidak cukup dengan sebatas pendidikan formal berupa pengetahuan

yang diberikarn oleh tenaga pengajar pada saat pelajaran produk kreatif dan

kewirausahaan akan tetapi juga pendidikan informal berupa pendidikan

kewirausahaan dari keluarga serta pendidikan nonformal berupa seminar maupun

pelatihan kewirausahaan yang diadakan di luar kampus maupun lingkungan

keluarga. Pendidikan kewirausahaan tidak hanya didapat dari mata kuliah


4

kewirausahaan saja, melainkan pengetahuan dari lingkungan keluarga maupun

dari pelatihan-pelatihan kewirausahaan (Margunani, 2016).

Mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang menarik untuk diteliti dalam

penelitian ini, karena menurut pengamatan penulis, sebagian dari mahasiswa ITB

ini berprofesi menjadi entrepreneurship, makanan dan minuman, pakaian pria

wanita, bahkan produk kecantikan. Oleh karenanya penelitian ini dilakukan di

Kampus ITB Widya Gama Lumajang. Berdasarkan apa yang telah disampaikan

diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Risk

Toleramce dan Self Efficacy, Terhadap Minat Entrepeneurship (Studi pada

Mahasiswa Progam Studi Manajemen Institut Teknologi dan Bisnis Widya

Gama Lumajang)”.

1.2 Batasan Masalah

Dapat disimpulkan dari identifikasi masalah diatas, batasan masalah

khususnya Minat Berwirausaha pada mahasiswa ITB Widyagama Lumajang.

Maka ada beberapa hal yang perlu diteliti sehubungan dengan Minat

Berwirausaha yaitu :

a. Seberapa jauh minat mahasiswa untuk berwirausaha, dan seberapa besar

pengaruh dari variabel - variabel yang telah disebutkan dalam uraian diatas,

b. Penelitian ini hanya akan diungkap dua faktor yang diduga mempunyai

kontribusi besar terhadap terhadap minat entrepreneurship terhadap

mahasiswa, yaitu Risk tolerance, dan self efficacy.

1.3 Rumusan Masalah


5

Saat ini entrepreneurship digaung-gaungkan sebagai hal yang wajib dijadikan

sebagai visi perguruan tinggi termasuk ITB Widya Gama Lumajang. Hampir

sebagian besar mahasiswa kampus ini memiliki profesi sebagai entrepreneurship,

karena pekerjaan ini tidak sulit dan mudah asalkan Risk tolerance, dan self

efficacy harus kuat. Berdasarkan uraian di atas dapat diusulkan perumusan

masalah dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:

a. Apakah terdapat pengaruh risk tolerance terhadap minat entrepreneurship

mahasiswa di ITB Widyagama Lumajang?

b. Apakah terdapat pengaruh self efficacy terhadap minat entrepreneurship

mahasiswa di ITB Widyagama Lumajang?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh Risk tolerance terhadap minat

entrepreneurship pada mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang.

b. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh self efficacy terhadap minat

entrepreneurship pada mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan peneliti dari penelitian ini adalah:

a. Teoritis

1) Dapat dijadikan bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan juga

penelitian berdasarkan teori-teori kewirausahaan yang relevan

sehubungan dengan masalah yang teliti.


6

2) Menambah bahan referensi dan sebagai bahan masukan bagi penelitian

berikutnya.

b. Manfaat Praktis

1) Bagi peneliti, Penelitian ini diharapkan akan memberikan pembelajaran

terbaru bagi penulis, khususnya terkait dengan bagaimana menerapkan

ilmu atau teori yang telah didapat selama mengikuti perkuliahan.

2) Bagi lembaga, pendidikan kejuruan penelitian ini diharapkan memberi

informasi yang bermanfaat untuk mengambil kebijakan dalam

peningkatan Minat Berwirausaha siswa setelah lulus sekolah.

3) Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai motivasi dan sebagai bahan

pertimbangan serta menambah pemahaman akan pentingnya aspek-

aspek wirausaha sebagai arah masa depan.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Theory of Planned Behavior

Ajzen, (1991) Theory of Planned Behavior mendefinisikan intensi merupakan

sebuah motivasi diri seseorang kemauan untuk mengarahakan usaha, dan

kemauan untuk berusaha keras yang akan tercermin dari perilaku.

Teori ini juga menjelaskan bahwa perilaku tidak selalu dilakukan secara

individu,seperti perilaku yang berkaitan dengan pancapaian tujuan, misalnya

entrepreneurship atau motivasi berwirausaha dapat diartikan sebagai langkah

awal dari suatu proses pendirian sebuah usaha yang umumnya bersifat jangka

panjang. Motivasi Minat Berwirausaha adalah daya penggerak dalam diri

seseorang untuk melakukan aktivitas berwirausaha demi mencapai tujuan

wirausaha (Koranti, 2013).

2.1.2 Risk tolerance (Toleransi Resiko)

a. Pengertian Risk tolerance (Toleransi Resiko)

Risiko (risk) adalah sesuatu yang mengarah pada ketidakpastian atas

terjadinya suatu peristiwa selama selang waktu tertentu yang mana peristiwa

tersebut menyebabkan suatu kerugian baik itu kerugian kecil maupun kerugian

besar yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari suatu perusahaan

(Lokobal, 2014). Menurut Fahmi, (2016), risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk

keadaan ketidak pastian tetang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future)

dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.

27
28

Kebanyakan individu mempunyai kebiasaan konservatif, cenderung tidak mau

mengambil risiko tambahan yang tidak terlalu dianggap perlu. Dalam hal ini

tingkat risiko yang berani diambil akan sangat berpengaruh dengan keuntungan

potensial yang diinginkan (Kusumaastuti, 2012)

Green dalam Lestari & Sisilia (2016) menjelaskan risk tolerance sebagai

sejumlah dampak negatif yang berani diambil seseorang dalam rangka mencapai

tujuan mereka dimana sikap tersebut antara lain kolektif, bertanggung jawab,

tidak takut akan tantangan, sabar, penguasaan diri, berani akan resiko, dan cerdas

dalam menangkap peluang. Hal ini juga didukung oleh Douglas & Shepherd

dalam Achmad et al (2017) yang menyatakan risk tolerance memiliki pengaruh

signifikan terhadap terbentuknya mental kewirausahaan mahasiswa). Primandaru

& Andriyani, (2019) menyatakan bahwa kecenderungan risk tolerance merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari wirausaha.

b. Faktor Risk tolerance (Toleransi Resiko)

Selain menetapkan jangka waktu dalam mencapai tujuan keuangan, dalam

berinvestasi juga harus tahu akan toleransi sebuah risiko investasi. Hal ini

merupakan syarat utama dalam menentukan jenis investasi yang menguntungkan

dan sesuai dengan yang diinginkan (Abdul Halim, 2021). Toleransi risiko sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

1) Usia

2) Karir

3) Keuangan keluarga

4) Besarnya jumlah investasi dan toleransi terhadap risiko.


29

c. Indikator Risk tolerance (Toleransi Resiko)

Menurut Lestari dan Sisilia (2016), risk tolerance ialah sejumlah dampak

negatif yang berani diambil seseorang agar dapat mencapai tujuan yang ingin

dicapai. Seseorang dapat dikatakan risk averse (menghindari resiko) apabila hanya

ingin mengambil peluang tanpa adanya resiko, sedangkan seseorang dikatakan

risk lover (menyukai resiko) apabila dalam mengambil peluang juga diimbangi

dengan tingkat resiko yang tinggi (Achmad dan Putra, 2017). Wijaya dalam

Primandaru dan Andriyani (2019) menyatakan bahwa kecenderungan risk

tolerance merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari wirausaha. Menurut

Lestari dan Sisilia (2016), terdapat beberapa indikator yang menjelaskan sikap

risk tolerance, yaitu:

1) Tanggung jawab,

2) Menyukai tantangan,

3) Sabar

4) Kontrol diri,Mengambil resiko,

5) Menyukai peluang.

2.1.3 Self Efficacy (Efesiensi Diri)

a. Pengertian Self Efficacy (Efesiensi Diri)

Self Efficacy merupakan salah satu faktor internal yang menjadi penghubung

atau mediator dalam interaksi antara faktor perilakuu dan faktor lingkungan.

(Noormalita & Bianka, 2019). Dalam teori kognitif sosial, faktor internal atau

personal merupakan salah satu yang terpenting dalam keyakinan diri atau self

efficacy yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi.


30

Self efficacy memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap Minat

Berwirausaha , persepsi dan tindakan sesorang dalam berbagai macam cara. (Agus

Kurniawan et al., 2016). Self efficacy mencerminkan pemahaman individu akan

kemampuannya berdasarkan pengalaman masa lampau dan atribusi terhdapp

kinerja dan perhatiannya dalam berusaha. Jadi, self efficacy merupakan

kepercayaaan orang akan kemampuannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

(Muhammad Khafid dkk, 2016).

Efikasi diri dapat mendorong kinerja seseorang dalam berbagai bidang

termasuk Minat Berwirausaha (Luthans, 2014). Oleh karena itu, dalam membuka

suatu usaha diperlukan keyakinan diri (self efficacy) terhadap kemampuannya agar

usaha yang dijalankan dapat berhasil. Hal yang sama juga diungkapkan oleh

Robbins & Judge, (2013), efikasi diri juga dikenal dengan teori kognitif sosial

atau penalaran sosial yang merujuk pada keyakinan individu bahwa dirinya

mampu melaksanakan suatu tugas.

Dalam teori kognitif sosial, faktor-faktor internal atau personal salah satu

yang terpenting adalah keyakinan diri atau self efficacy yang saling

mempengaruhi dan dipengaruhi hingga peserta didik melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang selanjutnya sesuai dengan pilihan yang diinginkan dan sesuai

harapan sukses dalam memperoleh pekerjaan setelah lulus. Seseorang yang

memilih sebagai wirausaha sebagai pilihan mereka, mempunyai sebuah

pandangan tertentu mengenai tingkat kemenarikan karir berwirausaha (career

attractiveness), tingkat kelayakan berwirausaha (feasibility) dan keyakinan atas

self efficacy untuk memulai usaha (Darpujianto, 2015).


31

b. Faktor Self Efficacy (Efesiensi Diri)

Konsep efikasi diri (self efficacy) sebenarnya adalah inti dari teori social

cognitive yang dikemukakan oleh Albert Bandura yang menekankan peran belajar

observasional, pengalaman sosial, dan determinisme timbal balik dalam

pengembangan kepribadian. Menurut Efikasi diri yaitu tingkat yakinnya

seseorang terkait besaran kemampuan yang dimilikinya dalam mengerjakan suatu

kegiatan/tugas tertentu untuk mencapai tujuan (Marini & Hamidah, 2014:197).

Menurut (Bandura, 2012) self-efficacy dapat ditumbuhkan dan dipelajari

melalui empat hal, yaitu:

1) Pengalaman menguasai sesuatu (mastery experience)

2) Modeling social

3) Persuasi social

4) Kondisi fisik dan emosional

c. Indikator Self Efficacy (Efesiensi Diri)

Dalam penelitian yang dilakukan Nurcaya (2016) menyatakan indikator

variabel self efficacy antara lain :

1) Keyakinan kuat dalam memulai usaha

2) Keyakinan dapat mengelolah usaha

3) Keyakinan sukses berwirausaha

4) Keyakinan dapat bertahan dalam menjalankan usaha

5) Keyakinan mempunyai ide kreatif dalam berwirausaha


32

2.1.4 Minat Berwirausaha

a. Pengertian Minat

Minat diartikan sesuatu yang dapat merangsang perhatian pada kondisi

tertentu. Minat menunjukkan suatu hal yang diinginkan seseorang atau sesuatu

yang disukai. Minat terhadap sesuatu artinya akan membuat suatu keputusan

perilaku yang dilakukan mengarah kepada minat itu sendiri.

Menurut Khairani (2014: 136) minat adalah kesadaran seseorang terhadap

suatu objek, orang, masalah atau situasi yang mempunyai kaitan dengan dirinya.

Minat merupakan aspek psikologis seseorang untuk menaruh perhatian yang

tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan untuk

melaksanakan kegiatan tersebut.

Dari pemaparan di atas dapat menjelaskan bahwa sebuah minat menjadi

sangat penting untuk diketahui mengingat minat dapat menjadi indikasi perilaku

seseorang, yang berawal dari ketertarikan akan menimbulkan sebuah perhatian

yang lebih dan memunculkan hasrat terhadap sesuatu untuk melakukanya secara

tulus.

b. Pengertian Wirausaha

Seorang wirausaha adalah seseorang yang dapat menciptakan sesuatu hal dan

mengolah bahan baku baru. Sejalan dengan pendapat Alma (2013:24) yang

mengatakan wirausaha adalah individu yang tidak pernah puas dengan sistem

ekonomi yang ada, dengan mendobrak hal tersebut melalui produk yang mereka

ciptakan baik secara individu maupun kelompok. Menurut Suryana (2014:13)

seorang wirausahawan merupakan individu yang memiliki kemampuan dalam


33

mengelola sumber daya, baik dalam penggunaanya serta mengkombinasikan

dengan aspek lain seperti, bahan baku, pekerja, modal, keahlian, dan informasi.

Wirausahawan akan memanfaatkan peluang yang ada dengan berani mengambil

sebuah keputusan yang bahkan hal itu mungkin sangat berisiko.

Berbeda dengan Suryana dan Bayu (2013: 25) mereka beranggapan

entrepreneur adalah orang yang punya rasa tanggung jawab untuk menata serta

mengelolanya, menganalisis dan membandingkan risiko yang akan dihadapinya.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa wirausaha merupakan

seseorang yang dapat melihat serta menangkap peluang yang diikuti oleh action

untuk memulai usaha dan disertai keberanian dalam mengambil dan menghadapi

risiko serta mampu menginovasi sesuatu melalui ide dan sumber daya yang

dimilikinya.

c. Tujuan dan Manfaat Berwirausaha

Menurut Basrowri (2014) tujuan dan manfaat berwirausaha ada 7 antara lain:

1) Berusaha memberikan kepada orang lain dan bantuan sosial sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki

2) Memperbanyak daya tampung tenaga kerja sehingga bisa mengurangi

pengangguran

3) Memberikan tauladan bagaimana harus bekerja keras, tekun namun

tidak melupakan perintah agama

4) Menjadi tauladan kepada anggota masyarakat sebagai pribadi unggul

yang patut ditauladani

5) Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi,


34

perawatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat

6) Berusaha mendidik masyarakat supaya bisa hidup lebih efisien, tidak

berfoya-foya dan tidak boros

d. Pengertian Minat Berwirausaha (Entrepreneurship Interest)

Minat Berwirausaha dalam beberapa penelitian dikenal dengan beberapa

istilah yaitu niat berwirausaha dan intensi berwirausaha (Zulianto, Santoso, &

Sawiji, 2014). Menurut Anggraeni dan Harnanik (2015) Minat Berwirausaha

adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau

berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta memiliki

kemauan keras untuk belajar dari kegagalan.

Selanjutnya menurut Wijaya, Nurhadi, & Kuncoro (2015) Minat

Berwirausaha merupakan sebuah kecenderungan atau keinginan individu dalam

melakukan tindakan wirausaha dengan menciptakan produk baru melalui peluang

bisnis dan pengambilan risiko. Menurut Rahmadi & Heryanto (2016:156) minat

wirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk tertarik

menciptakan suatu usaha yang kemudian memgorganisir, mengatur, menanggung

risiko dan mengembangkan usaha yang diciptakannya tersebut.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Minat Berwirausaha

adalah kecenderungan, keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja

keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan risiko

yang akan terjadi, serta senantiasa belajar dari kegagalan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada.


35

e. Faktor Minat Berwirausaha (Entrepreneurship Interest)

Menurut Ratna Mandasari (2021) faktor-faktor Minat Berwirausaha dibagi

menjadi 5 antara lain :

1) Faktor lingkungan

2) Faktor sosiologis

3) Faktor ketersediaan sumber daya

4) Faktor personal

5) Kecerdasan menghadapi kesulitan (Adeversity quotient)

f. Indikator Minat Berwirausaha (Entrepreneurship Interest)

Adapun penelitian oleh Andini dan Engriani (2019) menjelaskan ada

indikator minat entrepreneurship, antara lain:

1) Perasaan Senang

2) Ketertarikan

3) Perhatian

4) Keterlibatan.

2.1.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

dan memiliki keterkaitan dengan penelitian yang saat ini sedang dilakukan. Hasil

penelitian yang berkaitan dengan strategi pemasaran suatu produk adalah sebagai

berikut:

(Andini & Engriani, 2019) dengan judul “Pengaruh Self-Efficacy, Tolerance

Risk, dan Kebebasan dalam Bekerja terhadap Minat Entrepreneurship Mahasiswa

Universitas Negeri Padang”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Self-


36

Efficacy berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Minat

Entrepreneurship Mahasiswa. Dan tolerance for Risk berpengaruh secara positif

dan signifikan terhadap Minat Entrepreneurship Universitas Negeri Padang.

(Nugroho & Sulistyowati, 2020) dengan judul “Pengaruh Self Efficacy

Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Stkip Pgri Jombang”. Hasil penelitian

menunjukkan Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada pengaruh Self Efficacy

terhadap Minat Berwirausaha pada mahasiswa angkatan 2016 STKIP PGRI

Jombang.

(Niken, Siti Aisyah, 2022) Pengaruh Self Efficacy, Tolerance For Risk, Dan

Kebebasan Dalam Bekerja Terhadap Minat Entrepreneurship (Studi Kasus Pada

Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang)

Berdasarkan hasil penelitian bahwa ada pengaruh sginifikan Self Efficacy,

Tolerance For Risk, Dan Kebebasan Dalam Bekerja Terhadap Minat

Entrepreneurship pada mahasiswa.

(Jariyah et al., 2021) dengan judul “Pengaruh Self Efficacy Peserta Didik

Terhadap Minat Berwirausaha Di Kelas Xii Smk Nurul Huda Sukaraja”. Hasil

penelitian menunjukkan Self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Minat Berwirausaha di kelas XII SMK Nurul Huda Sukaraja.

(Widarma et al., 2022) dengan judul penelitaian “ Pengaruh Motivasi

Berprestasi, Pengetahuan Kewirausahaan, Toleransi akan Risiko terhadap Minat

Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa Progam Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Yogyakarta)”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa toleransi akan Risiko berpengaruh positif terhadap Minat Berwirausaha


37

(Ratna Mandasari, 2021) “Pengaruh Entrepreneurship Motivation, Self

Efficacy Dan Risk Tolerance Terhadap Intensi Mahasiswa Menjadi Entrepreneur”

(Studi Kasus Mahasiswa Manajemen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Hasil

penelitian menunjukkan bahwa toleransi akan Risiko berpengaruh positif terhadap

Minat Berwirausaha

(Primandaru, 2019) dengan judul penelitian “Pengaruh Entrepreneurial

Education, Risk tolerance Dan Self Efficacy Terhadap Entrepreneurial Intention

Pada Mahasiswa”. Hasil penelitian menunjukkan variabel risk tolerance

berpengaruh terhadap entrepreneurial intention mahasiswa dan variabel self

efficacy berpengaruh terhadap entrepreneurial intention.

(Suci Lestari, 2016) “Pengaruh Keberanian Dalam Mengambil Risiko Dan

Kreativitas Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara” Hasil penelitian menyatakan bahwa Keberanian


Mengambil Resiko dan Kreativitas berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa.

Tebel 2.1 Penelitian Terdahulu


No Nama Judul Penelitian Variabel Alat Hasil Penelitian
Penulis Analisis
1. (Andini & Pengaruh Self- X1= Self- Analisis Hasil penelitian
Engriani, Efficacy, Tolerance Efficacy Regresi bahwa Self-Efficacy
2019) for Risk, dan X2= Linier berpengaruh secara
Kebebasan dalam Tolerance Berganda positif dan signifikan
Bekerja terhadap for Risk terhadap Minat
Minat X3= Entrepreneurship
Entrepreneurship Kebebasan Mahasiswa. Dan
Mahasiswa dalam tolerance for Risk
Universitas Negeri Bekerja berpengaruh secara
Padang positif dan signifikan
Y= Minat terhadap Minat
Entrepreneu Entrepreneurship
rship Universitas Negeri
Padang
.
No Nama Judul Penelitian Variabel Alat Hasil Penelitian
38

Penulis Analisis
2. (Niken Pengaruh Self X1= Self- Analisis Hasil penelitian
Resanti et Efficacy, Efficacy Regresi bahwa Self-Efficacy
al, 2022) X2= Linier berpengaruh secara
Tolerance For Tolerance Berganda positif dan signifikan
Risk, Dan for Risk terhadap Minat
Kebebasan X3= Entrepreneurship
Dalam Bekerja Kebebasan Mahasiswa. Dan
Terhadap Minat dalam tolerance for Risk
Bekerja berpengaruh secara
Entrepreneurship positif dan signifikan
(Studi Kasus Y= Minat terhadap Minat
Pada Mahasiswa Entrepreneu Entrepreneurship
Manajemen rship Universitas Negeri
Fakultas Malang.
Ekonomi Dan
Bisnis
Universitas
Islam Malang)
3. (Nugroho Pengaruh Self X1=Self Analisis Hasil penelitian
& Efficacy Terhadap Efficacy Regresi bahwa ada pengaruh
Sulistyow Minat Berwirausaha Y= Minat Linier Self Efficacy terhadap
ati, 2020) Mahasiswa Stkip Berwirausah Berganda Minat Berwirausaha
Pgri Jombang”. a pada mahasiswa
angkatan 2016 STKIP
PGRI Jombang.
4. (Jariyah et Pengaruh Self X1=Self Analisis Hasil penelitian
al., 2021) Efficacy Peserta Efficacy Regresi menunjukkan Self
Didik Terhadap Y= Minat Linier efficacy berpengaruh
Minat Berwirausaha Berwirausah Berganda positif dan signifikan
Di Kelas Xii Smk a terhadap Minat
Nurul Huda Berwirausaha di kelas
Sukaraja XII SMK Nurul Huda
Sukaraja.
5. (Widarma Pengaruh Motivasi X1 = Analisis Hasil penelitian
et al., Berprestasi, Motivasi Regresi menunjukkan bahwa
2022) Pengetahuan Berprestasi Linier toleransi akan Risiko
Kewirausahaan, X2= Berganda berpengaruh positif
Toleransi akan Pengetahuan terhadap Minat
Risiko terhadap Kewirausah Berwirausaha .
Minat Berwirausaha aan
(Studi pada X3 =
Mahasiswa Progam Toleransi
Studi Manajemen akan Risiko
Fakultas Ekonomi Y = Minat
Universitas Berwirausah
Sarjanawiyata a
Yogyakarta)
39

No Nama Judul Penelitian Variabel Alat Hasil Penelitian


Penulis Analisis

6. (Primanda Pengaruh X1=Entrepr Analisis variabel risk tolerance


ru, 2019) Entrepreneurial eneurial Partial berpengaruh terhadap
Education, Risk Education Least entrepreneurial
tolerance dan Self X2=Risk Square intention mahasiswa
Efficacy Terhadap tolerance (PLS) dan variabel self
Entrepreneurial X3=Self efficacy berpengaruh
Intention Pada Efficacy terhadap
Mahasiswa Y= entrepreneurial
Entrepreneu intention.
rial
Intention
7. (Ratna PENGARUH X1=Entrepr Analisis Hasil penelitian
Mandasri, ENTREPRENEUR eneurship Regresi menyatakan bahwa
2021) SHIP Motivation Linier variabel
MOTIVATION, X2=Risk Berganda Entrepreneurship
SELF EFFICACY tolerance Motivation, variabel
DAN RISK X3=Self risk tolerance
TOLERANCE Efficacy berpengaruh terhadap
TERHADAP Y= entrepreneurial
INTENSI Entrepreneu intention mahasiswa
MAHASISWA rial dan variabel self
MENJADI Intention efficacy berpengaruh
ENTREPRENEUR terhadap
(Studi Kasus entrepreneurial
Mahasiswa intention.
Manajemen FEB
UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta)
8. (Suci Puji PENGARUH X1=Keberan Analisis Hasil penelitian
Lestari, KEBERANIAN ian Regresi menyatakan bahwa
2016) DALAM Mengambil Linier Keberanian
MENGAMBIL Resiko Berganda Mengambil Resiko
RISIKO X2=Kreativi dan Kreativitas
DANKREATIVITA tas berpengaruh terhadap
S TERHADAP Y= minat berwirausaha
MINAT Entrepreneu mahasiswa.
BERWIRAUSAHA rial
MAHASISWA Intention
FAKULTAS
EKONOMI DAN
BISNIS
UNIVERSITAS
SUMATERA
UTARA
Sumber: Penelitian Terdahulu
40

2.1.6 Kerangka Penelitian

Penelitian oleh Uma Sekaran dalam Radjab (2017:53) mengemukakan

kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang teori berhubungan dengan

berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka

pemikiran merupakan asumsi dasar yang disusun oleh peneliti berdasarkan

kerangka teori dalam kajian pustaka dan penelitian terdahulu (Firdaus,& Zamzam,

F., 2018:75).

Maka dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan secara teoritis bahwa

perlunya penjelasan hubungan antar variable dependen dan variabel independen.

Dan apabila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka hal

itu tentunya juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam

penelitian. Pertautan antar variabel selanjutnya dirumuskan dalam bentuk

paradigma penelitian. Oleh karenanya pada penyusunan paradigma penelitian

haruslah berdasarkan pada kerangka berfikir. Maka sebagai landasan untuk

merumuskan hipotesis, berikut disajikan kerangka pemikiran oleh peneliti :

2.1.7 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah suatu model atau gambar dalam bentuk konsep

yang menjelaskan hubungan antara suatu variabel dan variabel lainnya. Kerangka

pemikiran merupakan konsep jalannya pikiran peneliti dalam melakukan

penelitian yang direncanakannya yang bertujuan untuk sebagaimana pemahaman

bagi peneliti tentang terhunung atau tidaknya suatu variabel tertentu yang terdapat

dalam studi kasusnya (Abdullah, 2015).


41

Grand Theory Penelitian Terdahulu

- Theory of Planned 1. Pengaruh Self-Efficacy, Tolerance for Risk, dan


Behavior Kebebasan dalam Bekerja terhadap Minat
Entrepreneurship Mahasiswa Universitas Negeri
(Azjen, 1991) dalam Padang”. (Andini & Engriani, 2019)
2. Pengaruh Self Efficacy Terhadap Minat
(0rimandaru, 2019) Berwirausaha Mahasiswa Stkip Pgri Jombang”.
(Nugroho & Sulistyowati, 2020)
3. Pengaruh Self Efficacy Peserta Didik Terhadap
Minat Berwirausaha Di Kelas Xii Smk Nurul Huda
Sukaraja”. (Jariyah et al., 2021)
4. Pengaruh Motivasi Berprestasi, Pengetahuan
Kewirausahaan, Toleransi akan Risiko terhadap
Minat Berwirausaha (Studi pada Mahasiswa
Progam Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sarjanawiyata Yogyakarta)”. (Widarma
et al., 2022)
5. Pengaruh Entrepreneurial Education, Risk
Tolerance Dan Self Efficacy Terhadap
Entrepreneurial Intention Pada Mahasiswa”.
(Primandaru, 2019).
6. Dst.

Risk Tolerance
Minat
Entrepreneurship
Self Efficacy

Uji Hipotesis

Hasil Penelitian

Kesimpulan dan Saran

Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran


Sumber: Grand Theory dan Penelitian Terdahlu
42

2.1.8 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual dari penelitan ini adalah melihat adanya pengaruh

media sosial dan citra merek terhadap minat beli produk Wardah. Dalam

penelitian ini akan dipaparkan tentang adanya keterkaitan antara media sosial

dengan minat beli dan citra merek terhadap minat beli. Berdasarkan pada analisis

di atas, maka kerangka konseptual penelitian ini ditunjukan pada gambar 2.2,

yaitu :

Risk Tolerance
(X1)
Motivasi Jiwa
Entrepreneurship
(Y)

Self Efficacy
(X2)

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Risk tolerance

(X1), dan Self Efficacy (X2), Terhadap Minat Entrepreneurship (Y) mahasiswa

ITB Widya Gama Lumajang. Oleh karena itu, dari kerangka pemikiran dan

kerangka konseptual diatas, maka dapat ditentukan hipotesis dalam penelitian.

2.1.9 Hipotesis
43

Hipotesis adalah pernyataan yang belum memiliki data dan belum diuji

kebenarannya sehingga menjadi pernyataan yang lemah (Sarmanu, 2017:40).

Hipotesis penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah karena hipotesis

merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah. Hipotesis penelitian berisi

variabel tentang pengaruh, hubungan atau perbedaan. Hipotesis harus memiliki

makna yang padat dan dapat diuji kebenarannya melalui uji statistika. Sehingga

hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Pengaruh Risk tolerance terhadap minat entrepreneurship pada

mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang.

Menurut Fahmi, (2016), risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan

ketidak pastian tetang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan

keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.

Kebanyakan individu mempunyai kebiasaan konservatif, cenderung tidak mau

mengambil risiko tambahan yang tidak terlalu dianggap perlu.

b. Pengaruh self efficacy terhadap minat entrepreneurship pada mahasiswa

ITB Widya Gama Lumajang.

Self Efficacy merupakan salah satu faktor internal yang menjadi penghubung

atau mediator dalam interaksi antara faktor perilakuu dan faktor lingkungan.

(Noormalita & Bianka, 2019). Dalam teori kognitif sosial, faktor internal atau

personal merupakan salah satu yang terpenting dalam keyakinan diri atau self

efficacy yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian

kuantatif bertujuan untuk mengetahui deskripsi dari hubungan sebab akibat yang

dideskripsikan antara variabel sesuai dengan kondisi yang terjadi. Dalam

penelitian kuantitatif mencari hubungan kausal yang merupakan sebab akibat, dari

variabel independen (X) yang mempengaruhi variabel dependen (Y) (Sugiyono,

2020).

3.2 Objek Penelitian

Objek yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel

independen dan satu variabel dependen. variabel independen terdiri dari risk

tolerance (X1) dan self efficacy (X2) dan variabel dependen yaitu motivasi jiwa

entrepreneurship (Y). Sampel dan lokasi yang diambil pada penelitian ini adalah

pada mahasiswa Progam studi manajemen ITB Widya Gama Lumajang dan

berhubungan dengan kewirausahaan yaitu:

a. Peneliti sudah memahami terkait kondisi dari ITB Widya Gama Lumajang

b. Keberadaan tempat tinggal peneliti yang sangat mendukung dalam

pendekatan dan penyebaran kuesioner pada mahasiswa Widya Gama

Lumajang Angkatan 2018

c. Obyek penelitian ini bertempat di Kampus ITB Widya Gama Lumajang.

44
45

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut

Supriyanto & Maharani (2013:9) data primer merupakan suatu data yang

diperoleh secara langsung dari sumbernya. Data ini biasanya diperoleh melalui

sebuah wawancara juga pengisian kuesioner. Menurut Sodik (2015:28) data

primer merupakan suatu data yang berbentuk verbal yang diungkapkan melalui

lisan yang dilakukan oleh subjek yang bisa dipercaya yang berkaitan dengan

variabel yang diteliti. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

hasil pengisian kuesioner oleh responden yaitu mahasiswa Progam studi

manajemen ITB Widya Gama Lumajang Angkatan 2018.

3.3.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian berupa data internal. Data

internal ialah data yang diperoleh dari dalam badan/organisasi yang

menggambarkan keadaan di tempat tersebut. Biasanya data internal dilakukan

untuk bahan pembanding yang diperoleh oleh pihak lain. Data internal yang

digunakan dalam penelitian ini berupa hasil pengumpulan data yang diperoleh

dari mahasiswa Progam studi manajemen ITB Widya Gama Lumajang Angkatan

2018 dengan penyebaran kuisioner dimana responden mengisi kuisioner pada

tempat yang disediakan (Sugiyono, 2020).


46

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2020).

Populasi yang peneliti dapatkan berjumlah tak terhingga, sehingga perlu

dilakukan penghitungan jumlah sampel yang tepat untuk kelompok tertentu

(Bungin, 2014: 115). Populasi yang digunakan merupakan populasi dari

mahasiswa angkatan 2018 progam studi manajemen ITB Widya Gama Lumajang

yang berjumlah 482 mahasiswa pada tahun angkatan 2018. Rumus perhitungan

besaran sampel sebagai berikut:

N
n=
1+ N (e) 2

Keterangan:

N= Ukuran sampel

N= Ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang dapat ditolerir.

Dari keterangan di atas, maka didapat perhitungan sebagai berikut:

482
n=
1+ 482 ( 0,1 ) 2
= 88,6

Berdasarkan hitungan di atas dapat dibulatkan hasilnya menjadi 89. Maka

sampel yang dapat diambil pada penelitian ini sebanyak 89 sampel dengan tingkat

toleransi margin of error berjumlah 10%. .


47

3.4.2 Sampel

Menurut Supriyanto dan Maharani, (2013) menyatakan bahwa sampel adalah

bagian dari jumlah juga karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Menurut (Sugiyono, 2020) sampel merupakan sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pada mahasiswa Progam studi manajemen ITB Widya Gama

Lumajang. Secara umum teknik sampling terdiri dua teknik yaitu Probability

Sampling dan Non-Probability Sampling.

3.4.3 Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil

secara non probability sampling dan teknik yang dipilih, yaitu purposive

sampling.

Teknik pengambilan sampling purposive adalah teknik penentuan sampel

dengan suatu pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015: 124).

Pengambilan sampel menggunakan kriteria pertimbangan sebagai berikut:

a. Responden terdaftar sebagai mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang

Progam Studi Manajemen.

b. Mahasiswa memiliki usaha yang masih aktif.

c. Berjenis kelamin perempuan

Proses pengambilan sampel diambil melalui pelaksanaan survei awal dan

penyebaran kuesioner pada mahasiswa Progam Studi Manajemen ITB Widya

Gama Lumajang angakatan 2018.


48

3.5 Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

Subjek, objek, organisasi merupakan sifat dari variabel penelitian yang

dimana setelahnya diteliti untuk dipelajari guna mendapatkan sebuah kesimpulan

(Sugiyono, 2015). Penelitian ini memakai variabel independen (X) dan variabel

dependen (Y) yang dijabarkan pengertiannya sebagai berikut:

a. Variabel Independen

Variabel independen merupakan sebuah variabel yang mempengaruhi atau

sebab perubahan dari variabel terikat (dependen) (Riyanto, S., & Hatmawan, A.

A., 2020:22). Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Risk tolerance (X1)

2) Self Efficacy (X2)

b. Variabel Dependen

Variabel terikat (dependen) merupakan sebuah variabel yang dipengaruhi

atau sebab dari variabel bebas (independen) (Riyanto, S., & Hatmawan, A. A.,

2020:22). Variabel dependen penelitian ini adalah Minat Entrepreunership (Y).

3.5.2 Definisi Konseptual

Definisi konseptual merupakan sebuah konsep yang diartikan dengan konsep

lain guna menciptakan logika dalam proses pembuatan hipotesis (Sholihah, Q.,

2020:91). Definisi konseptual dari masing-masing variabel dalam penelitian ini

sebagai berikut:
49

a. Risk tolerance (Toleransi Resiko)

Faktor-faktor internal yang bisa memberi dorongan entrepreneurial intention

seseorang antara lain adalah risk tolerance, keberhasilan diri, kebebasan dalam

bekerja, dan lingkungan keluarga (Oktarilis, 2012). Sejalan yang dikatakan oleh

Kasmir (2012:16), wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa

berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.

Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai

usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.

Beberapa ahli menggolongkan kecenderungan risk tolerance sebagai bagian yang

tidak dapat terpisahkan dari wirausaha (Wijaya, et al., 2013).

b. Self Efficacy (Efikasi Diri)

Dalam teori kognitif sosial, faktor-faktor internal atau personal salah satu

yang terpenting adalah keyakinan diri atau self efficacy yang saling

mempengaruhi dan dipengaruhi hingga peserta didik melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang selanjutnya sesuai dengan pilihannya dan harapannya sukses

dalam memperoleh pekerjaan setelah lulus. Seseorang yang memilih sebagai

wirausaha sebagai pilihan mereka, mempunyai persepsi tertentu mengenai tingkat

kemenarikan karir berwirausaha (career attractiveness), tingkat kelayakan

berwirausaha (feasibility) dan keyakinan atas keyakinan diri (self efficacy) untuk

mengawali usaha (Darpujianto, 2015). Sedangkan menurut Noormalita P. &

Bianka A., (2019:89) self efficacy merupakan salah satu faktor internal yang
50

menjadi penghubung atau mediator dalam interaksi antara faktor perilakuu dan

faktor lingkungan.

c. Minat Entrepreunership

Minat Berwirausaha mahasiswa bisa dipengaruhi oleh suatu dorongan yaitu

adanya rasa percaya diri, muncul sifat kreatif dan inovatif, mempunyai jiwa

entrepreneur, serta bisa mengontrol suatu hal dengan efektif dan efisien serta

berorientasi pada masa depan (Tuskeroh, 2013). Kutipan dari Luthan (2016:64)

mengartikan motivasi sebagai proses awal defisiensi fisiologis dan psikologis

yang menyebabkan gerakan perilaku atau dorongan dan bertujuan untuk

memenuhi suatu capaian atau insentif tertentu. Artinya, hubungan antara dorongan

dan insentif menjadi salah satu kata kunci untuk memahami sebuah proses

motivasi. Menurut Hanifa S. Nida & Hanung E. Atmaja (2021:77) motivasi

merupakan minat personal dari diri seseorang yang ditunjukkan oleh faktor

psikologis terhadap aktivitas, rasa puas dan dapat bertanggungjawab atas aktivitas

atau pekerjaan yang akan dilakukan.

3.5.3 Definisi Operasional

Berdasarkan beberapa definisi konseptual yang dijelaskan diatas, maka

diuraikan definisi operasional variabel yang menjelaskan indikator dalam

penelitan ini antara lain :

a. Risk tolerancei (Toleransi Resiko)


51

Menurut (Wirasasmita, 2003: 87) wirausahawan yang berani mengambil

risiko adalah orang yang selalu ingin menjadi pemenang dan menang dengan cara

yang baik. Risk tolerance memiliki lima indikator utama:

1) Tanggung jawab

2) Menyukai tantangan

3) Sabar

4) Kontrol diri

b. Self Efficay (Efesiansi Diri)

Dalam penelitian yang dilakukan Nurcaya (2016) menyatakan indikator

variabel self efficacy antara lain :

1) Keyakinan kuat dalam memulai usaha

2) Keyakinan dapat mengelolah usaha

3) Keyakinan sukses berwirausaha

4) Keyakinan dapat bertahan dalam menjalankan usaha

5) Keyakinan mempunyai ide kreatif dalam berwirausaha.

c. Minat Entrepreunership

Dalam penelitian yang dilakukan M.A Mustafa (2014) menyatakan indikator

variabel Minat Entrepreunership antara lain:

1) Perasaan tertarik

2) Perasaan senang

3) Motivasi

4) Keinginan atau harapan


52

3.6 Instrumen Penelitian

Sumanto. (2020:107) menerangkan jika instrumen penelitian merupakan

sebagai alat yang dipakai untuk mengumpulkan data penelitian dan akan

dilampirkan atau digunakan untuk menguji hipotesis yang akan diajukan dalam

penelitian. Terdapat 3 instrumen yang digunakan dalam penelitian ini,

diantaranya:

a. Instrumen untuk mengukur risk tolerance

b. Instrumen untuk mengukur self efficacy

c. Instrumen untuk mengukur minat enterpreunership

Pengukuran data atau konkritnya jenis pertanyaan seperti apa yang digunakan

untuk menghasilkan data disebut dengan skala. Skala merupakan kesepakatan

yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval

yang ada dalam alat ukur, sehingga dapat menghasilkan data kuantitatif (Ratna

Wijayanti et al 2021). Jenis skala pengukuran ada empat yaitu skala nominal,

skala ordinal, skala interval dan skala ratio. Penelitian ini menggunakan skala

interval.Skala interval ialah alat pengukuran data dilakukan dengan pengukuran

jarak dua titik pada skala yang telah diketahui (Abdullah, 2015). Dari variabel-

variabel tersebut dalam suatu penelitian diberikan definisi operasionalnya yang

kemudian ditentukan indikator yang akan diukur dan selanjutnya intrumen

penelitian dan skala pengukuran dapat digambarkan berdasarkan tabel 3.1 sebagai

berikut:

Tabel 3.1 Instrumen Penelitian


No. Variabel Indikator Instrumen Skala Sumber
1 Risk tolerance 1) Kolektif 1) Mahasiswa ITB Interval Ratna
2) Tanggung Widya Gama Mandasari
53

No. Variabel Indikator Instrumen Skala Sumber


jawab Lumajang sangat (2019)
3) Menyukai kolektif dalam
tantangan berwirausaha
4) Sabar 2) Mahasiswa ITB
5) Kontrol diri Widya Gama
Lumajang
bertanggungjawab
atas kegiatan yang
dilakukan
3) Mahasiswa ITB
Widya Gama
Lumajang sangat
menyukai sebuah
tantangan dalam
berwirausaha
4) Mahasiswa ITB
Widya Gama
Lumajang selalu
bersabar dalam
menghadapi
masalah yang terjadi
5) Mahasiswa ITB
Widya Gama
Lumajang mampu
menahan diri dalam
berwirausaha
2 Self Efficacy 1) Keyakinan 1) Mahasiswa ITB Interval Noormalita
kuat dalam Widya Gama P. &
memulai Lumajang memiliki Bianka A.
usaha keyakinan yang kuat (2019)
2) Keyakinan saat akan merintis
dapat usahanya
mengelolah 2) Mahasiswa ITB
usaha Widya Gama
3) Keyakinan Lumajang memiliki
sukses keyakinan dapat
berwirausaha mengelolah usahanya
4) Keyakinan sendiri tanpa harus
dapat terlalubergantung
bertahan pada orang lain
dalam 3) Mahasiswa ITB
menjalankan Widya Gama
usaha Lumajang
5) Keyakinan mempunyai
mempunyai keyakinan jika
ide kreatif usahanya akan
dalam berjalan dengan baik
berwirausaha 4) Mahasiswa ITB
Widya Gama
Lumajang
mempunyai
keyakinan jika
usahanya akan bisa
bertahan (survive)
54

No. Variabel Indikator Instrumen Skala Sumber


ditengah persaingan
yang ketat
5) Mahasiswa ITB
Widya Gama
Lumajang selalu
mempunyai
pemikiran yang
kreatif dan inovatif
dalam berwirausaha
3 Motivasi Jiwa 1) Perasaan 1) Mahasiswa ITB Interval Aprilda
Entrepreunership tertarik Widya Gama Yanti
2) Perasaan Lumajang memiliki (2019)
senang rasa tertarik atau
3) Motivasi dorongan untuk
4) Keinginan melakukan kegiatan
atau harapan dibidang
kewirausahaan
2) Mahasiswa ITB
Widya Gama
Lumajang memiliki
perasaan senang atau
suka terhadap bidang
kewirausahaan
3) Mahasiswa ITB
Widya Gama
Lumajang memiliki
tekad yang kuat
untuk membuka
sebuah usaha sendiri
4) Mahasiswa ITB
Widya Gama
Lumajang memiliki
keinginan atau
harapan yang ingin
digapai melalui
kewirausahaan
Sumber: Hasil Olah Data 2022
55

3.7 Metode Pengumpulan Data

3.7.1 Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan beberapa pertanyaan atau pernyataan dalam bentuk konvensional

(cetak) atau kepada responden untuk dijawab (Riyanto, S., & Hatmawan, A. A.,

2020:28). Kuesioner disebarkan kepada responden mahasiswa Progam studi

manajemen 2018 ITB Widya Gama Lumajang dengan tujuan melalui penyebaran

kuesioner tersebut bisa diperoleh bahan atau data yang nantinya dipakai dalam

penelitian. Hasil data tersebut membuat peneliti mengetahui pengaruh risk

tolerance, self efficacy terhadap motivasi jiwa enterpreunership mahasiswa ITB

Widya Gama Lumajang. Hasil kuesioner akan diberi skor pada tiap-tiap jawaban

dari tiap butir pernyataan atau pertanyaan. Pemberian skor dalam penelitian ini

berdasarkan skala likert.

Riyanto, S., & Hatmawan, A. A.(2020:24) menyatakan bahwa bentuk-bentuk

skor berdasarkan skala likert antara lain:

1) Sangat setuju atau sangat positif (SS/SP) dengan skor 5

2) Setuju atau positif (ST/PS) dengan skor 4

3) Ragu-ragu atau netral (RG/NT) dengan skor 3

4) Tidak setuju atau negatif (TS/NG) dengan skor 2

5) Sangat tidak setuju atau sangat negatif (STS/SN) dengan skor 1

3.7.2. Studi Pustaka

Studi pustaka bertujuan untuk memperolah informasi-informasi yang sesuai

dan akurat yang sesuai dengan fenomena dan identifikasi masalah yang akan
56

diteliti. Pustaka dapat bersumber dari liteatur-liteatur yang diterbitkan maupun

liteatur-liteatur yang tidak diterbitkan yang memuat informasi yang berkaitan

dengan topik penelitian (Sugiarto, 2017).

Menurut Djiiwandono (2015) mengungkapkan bahwa studi Pustaka adalah

pencarian sumber sumber atau oponi pakar tentang suatu hal yang berkaitan

dengan tujuan penelitian. Teori-teori yang mendukung penelitian ini diperoleh

dari kegiatan studi pustaka. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tentang teori pengaruh risk tolerance dan self efficieny terhadap minat

berwirausaha (entrepreneurship interest).

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan merangkum data secara

sistematis yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan dan bahan lainnya

sehingga dapat dengan mudah dipahami dan diinformasikan kepada orang lain

(Sugiyono., 2013:88). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi linier berganda. Riyanto, S., & Hatmawan, A. A.(2020:137)

menyebutkan jika uji regresi linier berganda dapat digunakan apabila jumlah

variabel bebas yang digunakan lebih dari satu dengan satu variabel terikat. Selain

itu, uji regresi linier berganda tidak berdiri sendiri, melainkan diikuti dengan uji

lainnya yang saling mendukung dan berhubungan. Sebelum melakukan uji regresi

linier berganda, maka peneliti harus melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu

dalam mengolah data penelitian. Penelitian ini melakukan analisis data dengan

dibantu program SPSS. Metode data yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dijelaskan sebagai berikut:


57

3.8.1 Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data sesungguhnya pada objek

penelitian dengan data yang dilakukan peneliti yang artinya data valid adalah data

yang sama antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang terjadi

sesungguhnya pada objek penelitian (Sugiyono., 2015:430). Bila korelasi setiap

faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan

construct yang kuat (Sugiyono., 2012:178). Dalam penelitian ini jika korelasi

antara skor butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir-butir dalam

instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Purnomo, A. K., 2019:70).

Metode yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah metode Cronbach Alpha (α).

Menurut Nugroho, Y. A. (2011:33) uji reliabilitas dapat dilakukan dengan melihat

koefisien Cronbach Alpha (α) apabila nilai reabilitas > 0,6 dapat dikatakan bahwa

instrumen yang digunakan sudah realiabel dengan indeks kriteria dibedakan dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2 Indeks Kriteria Reliabilitas


No. Interval Cronbach Alpha (α) Tingkat Reliabilitas

1. 0,000 – 0,20 Kurang Reliabel


2. 0,201 – 0,40 Agak Reliabel
3. 0,401 – 0,60 Cukup Reliabel
4. 0,601 – 0,80 Reliabel
Sumber : Nugroho, Y. A. (2011:33)
58

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Riyanto, S., & Hatmawan, A. A. (2020:81) menerangkan bahwa uji

normalitas data merupakan uji yang mengukur apakah data yang didapatkan

memiliki distribusi normal atau tidak normal, sehingga pemilihan statistik dapat

dilakukan dengan tepat. Pengujian normalitas dapat dikatakan mudah dalam uji

asumsi klasik karena, data yang lebih dari 30 angka maka dapat dianggap

berdistribusi normal dan dapat dinyatakan sebagai sampel dengan jumlah besar.

Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode grafik normal P-

P Plot of Regression Standardized Residual. Apabila titik-titik yang tersebar pada

garis dan mengikuti garis diagonal maka, nilai residual dapat dikatakan normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan pengujian yang mempunyai tujuan untuk

mengamati apakah ada atau tidak korelasi tinggi diantara variabel-variabel bebas

dalam model regresi linier berganda (Purnomo, A. K., 2019:56). Pengujian ini

juga bermanfaat untuk menghindari kebiasaan dalam mengambil kesimpulan

mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen. Beberapa kriteria untuk mendeteksi uji multikolinearitas pada

penelitian menurut Purnomo, A. K.(2019:57) sebagai berikut: 1) Jika nilai

Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak

kurang dari 0,1 maka, model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.

Semakin tinggi nilai VIF, maka semakin rendah nilai Tolerance. 2) Jika nilai

koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70,


59

maka model bisa dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Jika lebih dari 0,70,

maka diasumsikan terjadi korelasi (interaksi hubungan) yang sangat kuat antar

variabel independen sehingga terjadi multikolinearitas. 3) Jika nilai koefisien

determinasi baik nilai R2 maupun Adjusted R 2 diatas 0,60 namun tidak ada

variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen, maka

diasumsikan model terkena multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Purnomo, A. K. (2019:59) menjelaskan uji heteroskedastisitas merupakan

pengujian yang dipakai guna melihat apakah terdapat ketidaksamaan varian dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Mendeteksi

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan

memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residual).

Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan grafik scatter

plot. Model dikatakan baik jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik seperti

berkumpul ditengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya.

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi merupakan teknik untuk membangun persamaan dan

menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction)

(Purnomo, A. K., 2019:29). Sifat hubungan antar variabel dalam persamaan

regresi merupakan hubungan sebab akibat. Sebelum menggunakan persamaan

regresi dalam menjelaskan hubungan antar dua variabel atau lebih, terlebih dahulu

perlu diyakini bahwa secara teoritis atau penelitian sebelumnya dua variabel atau

lebih tersebut memiliki hubungan sebab akibat. Persamaan analisis regresi linier
60

berganda merupakan model persamaan regresi linier dengan variabel bebas lebih

dari satu. Bentuk umum persamaan analisis regresi linier berganda menurut

Purnomo, A. K. (2019:30) dapat dijabarkan sebagai berikut:

Y = a + ß1X1 + ß2X2 +e

Keterangan :

Y = Minat Enterpreunership

a = Koefisien Konstanta X1 = Risk tolerance

b1 = Koefisien Regresi Risk tolerance X2 = Self Efiicacy

b2 = Koefisien regresi Self Efiicacy e = Error

3.8.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dipakai untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dengan

variabel terikat. Oleh karena itu, peneliti harus memilih dan menentukan sampel,

menilai instrumen, desain serta mengikuti langkah-langkah yang mengarahkan

pada penelusuran data yang diperlukan. Ada dua kemungkinan dalam hasil uji

hipotesis yaitu, diterima atau ditolak. Jenis pengujian hipotesis yang dipakai

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Uji t (uji parsial)

Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh

masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri (X1) dan (X2) terhadap

variabel terkait (Y) (Anwar:2013) ). Uji t ini digunakan untuk mengetahui apakah

secara masing-masing terdapat pengaruh yang sighnifikan. Uji t ini digunakan

untuk mengetahui apakah secara masing-masing terdapat pengaruh yang


61

signifikan antara variabel indpenden (adversity quotient dan self efficacy)

terhadap variabel dependen (minat berwirausaha).

Ada beberapa tahap dalam melakukan uji t diantaranya sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesis 0 dan hipotesis alternatif

H0 1 : b1 = 0

artinya risk tolerance tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

Ha1:b1 # 0

artinya risk tolerance berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

H0 2 :b2 = 0

Artinya self efficacy tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

Ha 2:b2 # 0

artinya self efficacy berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

2) Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi mengunakan 0,05

3) Menentukan rumus t

Adapun rumusnya sebagai berikut :

r √(n−k −2)
t hitung=
√1−r 2
Ket :

r = Koefisien korelasi parsial

n = jumlah sampel

k = jumlah varibabel independent

t hit = nilai koefisien korelasi dengan derajat bebas (dk) = n-2


62

Kriteria dalam uji parsial (uji t), dapat dilihat sebagai berikut: Uji

hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel

1) Apabila thitung < ttabel dan probabilitas (nilai signifikan) >0,05 maka H0

diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak ada pengaruh positif dan

signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen.

2) Apabila thitung> tabel dan probabilitas (nilai signifikan) <0,05 maka Ha

ditolak dan H0 diterima yang artinya ada pengaruh positif dan signifikan

dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

3.8.5 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Riyanto, S., & Hatmawan,

A. A., 2020:141). Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0-1. Nilai kecil

dalam koefisien determinasi menunjukkan bahwa kemampuan variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Semakin

mendekatnya nilai determinasi terhadap nilai 1 maka variabel independen

memberikan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memperkirakan

atau meramalkan variabel dependen dan model dikatakan semakin tepat.

Koefisien determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

risk tolerance dan self efficacy terhadap minat enterpreuneship pada mahasiswa

Progam studi manajemen ITB Widya Gama Lumajang.


63

DAFTAR PUSTAKA

Aprilian Mustofa, A. L., & Ekawati, N. (2017). Keberanian Mengambil Risiko


Memediasi Pengaruh Efikasi Diri Dan Kebutuhan Akan Prestasi Terhadap
Niat Berwirausaha. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 6(10),
253900.

Aryadhe, T., Suryani, A., & Sudiksa, I. B. (2018). Pengaruh Sikap Dan Norma
Subjektif Terhadap Niat Beli Dan Keputusan Pembelian. E-Jurnal
Manajemen Unud, 7(3), 1452–1480.

Education, P. E., Tolerance, R., Self, D. A. N., Ykpn, S., & Adriyani, B. (2019).
Pengaruh Entrepreneurial Education, Risk Tolerance Dan Self Efficacy
Terhadap Entrepreneurial Intention Pada Mahasiswa. Jurnal Manajemen,
9(2), 11–24. https://doi.org/10.26460/jm.v9i2.707

Juliana, E. (2017). Pengaruh Kecerdasan Visual Spasial Terhadap Prestasi Belajar


Matematika Materi Pokok Dimensi Tiga Siswa Kelas IX MTS Aswaja
Tunggangri Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

Kasmaini, k. (2020). Faktor-Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi Minat


Berwirausaha Pada Mahasiswa (Studi Pada Mahasiswa Angkatan 2015
Fakultas Ekonomi Dan …. http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/3309/

L V. Yuhendri. (2015). Perbedaan minat berwirausaha mahasiswa ditinjau dari


jenis kelamin dan pekerjaan orang tua. Book of Proceedings, c, 244–249.

Lestari, S. (2016). Pengaruh Keberanian dalam Mengambil Risiko dan


Kreativitas terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utama.

Muharam, F. (2019). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Lingkungan


Keluarga terhadap Sikap Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Negeri 2
Kota Tasikmalaya (Survey pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Kota
Tasikmalaya Tahun Ajaran 2018/2019). 18–21.

Ngundiati, N., & Fitrayati, D. (2020). Minat Berwirausaha ditinjau dari Pengaruh
Pendidikan Kewirausahaan dan Motivasi Berwirausaha. Jurnal Pendidikan
Ekonomi Undiksha, 12(2), 185–191.

Nida, H. S. (2021). Analisis Pengaruh Keberhasilan Diri, Toleransi Akan Risiko,


Dan Kebebasan Dalam Bekerja Terhadap Motivasi Berwirausaha (Studi
Kasus Pada Mahasiswa Progam studi Manajemen Universitas Tidar).
64

Business Management Analysis Journal (BMAJ), 4(2), 67–79.


https://doi.org/10.24176/bmaj.v4i2.6784

PRADIKASARI, E., & ISBANAH, Y. (2018). Pengaruh Financial Literacy,


Illusion of Control, Overconfidence, Risk Tolerance, dan Risk Perception
Terhadap Keputusan Investasi Pada Mahasiswa di Kota Surabaya. Jurnal
Ilmu Manajemen (JIM), 6(4), 424–434.

Pramesti, M. W. (2017). Motivasi : Pengertian, Proses dan Arti Penting dalam


Organisasi. Jurnal Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial Universitas Sultan
Fatah Demak, 19–38.

Putra, I. K. S. W., Setiawan, P. Y., & Respati, N. N. R. (2018). Pengaruh Persepsi


Negara Asal Terhadap Niat Beli Ulang Dimediasi Oleh Ekuitas Merek. E-
Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(7), 4002.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2018.v07.i07.p19

Resanti, N., Asiyah, S., & Khalikussabir. (2016). Pengaruh Self Efficacy,
Tolerance For Risk, Dan Kebebasan Dalam Bekerja Terhadap Minat
Entrepreneurship (Studi Kasus Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang). E – Jurnal Riset
Manajemen, 82–94.

Reynold Wongso, Cliff Kohardinata, dan W. D. R. (2020). Motivasi


Berwirausaha Terhadap Mental Kewirausahaan Mahasiswa. 5(1).

Syafak, S. A. (2017). Perbedaan Karakteristik Wirausaha Etnis Cina dengan


Wirausaha Pribumi Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi di Pasar
Kecamatan Sumber Rejo Kabupaten Tanggamus). 13–60.

Urbanus, N., & Febianti. (2017). Analisis dampak perkembangan pariwisata


terhadap perilaku konsumtif masyarakat wilayah bali selatan. Jurnal
Kepariwisataan Dan Hospitalitas, 1(No.2), 118–133.

Ningsih, R. (2017). PERANAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM


MENINGKATKAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA

Nixon Kamukama. Augustine Ahiauzu, d. J. (2011). Competitive Advantage:


Mediator of Intellectual Capital and Performance. Emerald Insight, 152- 164.

Nurcaya, D. A. (2016). PERAN EFIKASI DIRI DALAM MEMEDIASI


PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP NIAT
BERWIRAUSAHA. E-Jurnal Management, 2424-2453.
65

Nurul Huda, N. R. (2012). The Analysis Of Attitudes, Subjective Norms, and


Behavioral Control on Muzakki's Intention To Pay Zakkah. International
Journal of Business and Social Science, Vol. 3, No. 22.

Okem Boy Omardi, A. T. (2020). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan ,


Lingkungan Keluarga Dan Efikasi Diri Terhadap Intensi Berwirausaha
Mahasiswa Di STKIP PGRI Tulungagung. Otonomi, Vol. 20, No.1.

Papadimitriou, C. T. (2015). The Role of Theory of Planned Behavior on


Entrepreneurial Intention of Greek Business Students. Internation Journal Of
Synergy and Research , 23-37.

Rahardja, A. D. (2012). Analisis Faktor-Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi


Minat Berwirausaha. 130-137.

Rahmah, Y. F. (2017). ENTREPRENEURIAL EDUCATION DAN. JISPOL, 74-


82.

Ratna Ekawati, L. K. (2017). Meningkatkan Kemampuan Inovasi Organisasi


Melalui Human Capital . Jurnal INTEKNA, 79-147.

Rita Remeikiene, G. S. (2013). EXPLAINING ENTREPRENEURIAL


INTENTION OF UNIVERSITY STUDENTS: THE ROLE OF

S Anugrahini Irnawati, B. S. (2020). Faktor Yang Memotivasi Perempuan Dalam


Berwirausaha Pada UMKM Kerupuk Sangngar Di Kecsmtsn Kwanyar
Kabupaten Bangkalan. Jurnal Distribusi, 163-172.

Saragih, R. (2017). Membangun Usaha Kreatif, Inovatif, Dan Bermanfaat Melalui


Penerapan Kewirausahaan Sosial. Jurnal Kewirausahaan , 26-34.

Saraswati, I. R. (2019). Hubungan Antara Entrepreneurial Self efficacy dan


Entrepreneurial Intention Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Padjadjaran. Jurnal Manajemen, 165-178.

Sirine, L. S. (2011). Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat


Kewirausahaan. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 124-134.

Sudiksa, I. K. (2016). PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN,


PARENTAL, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP NIAT

BERWIRAUSAHA MAHASISWA . E-Jurnal Manajemen Unud,, 5184- 5214.

Sudirman, E. (2020). Strategi Usaha Kecil dan Menengah Mengadapi Digitalisasi


Pemasaran. Jurnal Ilmu Manajemen, 142-151.
66

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alphabeta.

Sukarno, S. W. (2019). Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Melalui Penjualan


Berbasis E-Commerce pada UMKM Kota Tangerang Selatan . Jurnal Mitra
Manajemen, 903-917.

Sulistyawati, A. R. (2017). PENGARUH SIKAP, MOTIVASI, DAN


LINGKUNGAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA. E-Jurnal

Suryana. (2013). Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.
67

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Responden yang terhormat,

Perkenalkan saya mahasiswa STIE Widya Gama Lumajang, Program Studi


Manajemen yang sedang mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Risk
Tolerance dan Self Efficacy Terhadap Minat Entrepreneurship (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Progam studi Manajemen Institut Teknologi Dan Bisnis Widya Gama
Lumajang)” Kali ini, saya selaku peneliti meminta kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i
untuk membantu penelitian ini dengan mengisi kuisioner. Berikut kuisioner yang
saya ajukan, mohon kepada Bapak/Ibu/Saudara/i untuk memberikan jawaban yang
sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Adapun jawaban
yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan tidak akan berpengaruh pada diri
Bapak/Ibu/Saudara/i karena penelitian ini dilakukan semata-mata untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Atas kesediaannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Gilang Rhamadan

NIM. 218123419
68

Daftar Pertanyaan (Kuesioner)


Pengaruh Risk Tolerance dan Self Efficacy Terhadap Minat
Entrepreneurship (Studi Kasus Pada Mahasiswa Progam studi Manajemen
Institut Teknologi Dan Bisnis Widya Gama Lumajang)
Petunjuk Pengisian :
1. Isilah data diri anda sesuai dengan keadaan yang sebenarnya pada urutan 1
tentang identitas responden.
2. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia
sesuai dengan pendapat anda alami sebagai karyawan/karyawati pada
komponen-komponen variable. Masing-masing pilihan jawaban memiliki
makna sebagai berikut :
SS = Apabila jawaban tersebut menurut anda sangat setuju
S = Apabila jawaban tersebut menurut anda setuju
R = Apabila jawaban tersebut menurut anda ragu-ragu
TS = Apabila jawaban tersebut menurut anda tidak setuju
STS = Apabila jawaban tersebut menurut anda sangat tidak setuju
3. Diharapkan untuk tidak menjawab lebih dari satu pilihan jawaban.
IDENTITAS RESPONDEN
1) NAMA = ___________________________
2) UMUR* =
a. < 17 ( ) b. 18-20 ( ) c. 21-30 ( )
d. 31-40 ( )
3) JENIS KELAMIN* =
a. LAKI-LAKI ( ) b. PEREMPUAN ( )
4) PEKERJAAN = a. Pegawai Swasta
b. PNS
c. Polisi/TNI
d. Wiraswasta
e. Lainnya
5) PENGHASILAN = a. < 1.000.000
b. 1.000.000 – 2.000.000
c. 2.000.000 – 3.000.000
d. 3.000.000 – 4.000.000
e. > 4.000.000

Keterangan = * Coret yang tidak perlu.


69

Risk Tolerance (X1)

Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS S RR TS STS
1. Saya memiliki rasa tanggung jawab
2 dalam usaha yang saya tekuni
2. Saya menyukai sebuah tantangan dan
3 hal hal baru terkait dengan usaha yang
saya miliki
3. Saya selalu bersabar dalam usaha yang
4 saya tekuni
4. Saya selalu dapat mengontrol diri saat
5 menghadapi resiko terkait usaha yang
saya miliki
5. Saya selalu menyukai peluang saat
menjalankan usaha.
70

Self Efficacy (X2)

Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS S RR TS STS
1 Saya memiliki keyakinan kuat dalam
memulai usaha
2 Saya memiliki keyakinan dapat
mengelolah usaha
3 Saya memiliki keyakinan sukses
dalam menjalan sebuah usaha
4 Saya memiliki keyakinan dapat
bertahan dalam menjalankan sebuah
usaha
5 Saya memiliki keyakinan mempunyai
ide kreatif dalam berwirausaha
71

Minat Entrepreunership (Y)

Pilihan Jawaban
No. Pernyataan
SS S RR TS STS
1 Mahasiswa ITB Widya Gama
Lumajang memiliki rasa tertarik atau
dorongan untuk melakukan kegiatan
dibidang wirausaha
2 Mahasiswa ITB Widya Gama
Lumajang memiliki perasaan senang
atau suka terhadap bidang wirausaha
3 Mahasiswa ITB Widya Gama
Lumajang memiliki perhatian untuk
membuka sebuah usaha dan lapangan
pekerjaan
4 Mahasiswa ITB Widya Gama
Lumajang memiliki keterlibatan
berwirausaha sebelumnya

1) Kesiapan dalam melakukan apa saja untuk menjadi pengusaha.

2) Tujuan hidup secara profesional adalah menjadi seorang pengusaha.

3) Berniat melakukan usaha untuk memulai dan menjalankan perusahaan

sendiri.

4) Bertekad untuk membuat usaha bisnis di masa depan.

5) Telah berpikir dengan sangat serius untuk memulai sebuah perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai