Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH AKHIR PENGANTAR BISNIS

LAPORAN HASIL OBSERVASI UKM


ROTI PISANG BAKAR GHIFARI

Disusun Oleh :
Chiara Azura Hanifah 1906295725
Fahira Bening Alifa 1906286033
Muhammad Alif Fathin 1906359584
Rifa Eka Rozani 1906360762
Vita Adela Aviantie 1906296135

Dosen Pengajar :
Arga Hananto, S.E., M.Bus.
Avanti Fontana, Ph.D.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS INDONESIA
2019
Statement of Authorship

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan
menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan/atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

Chiara Azura Hanifah Fahira Bening Alifa Muhammad Alif Fathin


1906295725 1906286033 1906359584

Rifa Eka Rozani Vita Adela Aviantie


1906360762 1906296135

Mata ajaran : Pengantar Bisnis


Judul makalah : Laporan Hasil Observasi UKM Roti Pisang Bakar Ghifari
Tanggal : 12 Desember 2019
Dosen pengajar : Arga Hananto, S.E., M.Bus. / Avanti Fontana, Ph.D.
Daftar Isi
Statement of Authorship 2

Daftar Isi 3

Profil Penyusun 4

BAB I 5
PENDAHULUAN 5
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Profil Usaha 6
1.3 Bentuk Hukum 6
1.4 Struktur Organisasi 6

BAB II 8
FUNGSI BISNIS PERUSAHAAN 8
2.1 Aspek Sumber Daya Manusia 9
2.2 Aspek Pemasaran 9
2.3 Aspek Operasional 10
2.4 Aspek Keuangan 12

BAB III 14
MODEL BISNIS 14
3.1 Segmen Pelanggan (Customer Segment) 14
3.2 Hubungan Konsumen (Customer Relationship) 14
3.3 Channels 15
3.4 Proposisi Nilai (Value Propositions) 15
3.5 Aktivitas Kunci/Aktivitas Penting (Key Activities) 16
3.6 Sumber Daya Kunci/Sumber Daya Penting (Key Resources) 16
3.7 Partner Kunci/ Partner Penting (Key Partners) 16
3.8 Struktur Pendapatan (Revenue Structure) 16
3.9 Struktur Biaya (Cost Structure) 17

BAB IV 18
KESIMPULAN 18
SARAN 18

DAFTAR PUSTAKA 19

LAMPIRAN 20
Profil Penyusun

Chiara Azura Hanifah Fahira Bening Alifa Muhammad Alif Fathin


1906295725 1906286033 1906359584

Rifa Eka Rozani Vita Adela Aviantie


1906360762 1906296135
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan
maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sesuai dengan yang tertera dalam Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. UMKM
mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia seiring perkembangan zaman. Para pelaku
UMKM bergerak di berbagai bidang usaha, yang menyentuh kepentingan masyarakat.

Kehadiran UMKM dianggap sebagai salah satu cara yang efektif sebagai sarana unutk
menekan tingkat kemiskinan di Indonesia. UMKM juga diharapkan mampu memperbaiki
perekonomian khususnya bagi rakyat kecil. Kehadiran UMKM hingga ke pelosok Indonesia
diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat menekan tingkat
pengangguran dan meminimalisir tingkat ketimpangan pendapatan. Pelaku bisnis UMKM
diharapkan mampu menjadi terobosan untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia.

Dalam praktiknya, UMKM membutuhkan perencanaan dan pengelolaan manajemen yang


baik dalam mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba. Oleh karena itu, kami melakukan
observasi mengenai aspek-aspek dalam manajemen dan model bisnis pada salah satu UMKM
yang berada di Kota Depok, yaitu “Roti Pisang Bakar Ghifari”.

1.2 Profil Usaha

Roti Pisang Bakar Ghifari adalah sebuah restoran yang berlokasi di Jalan Margonda Raya no
447, Beji, Depok. Restoran ini adalah sebuah badan hukum yang dibawahi oleh PT Citra
Selera Nusantara (CSN). Awalnya, Roti Pisang Bakar Ghifari didirikan di Jalan Pemuda no.
16 Rawamangun, Jakarta Timur pada tahun 2015 silam. Roti Pisang Bakar Ghifari Depok
adalah bentuk usaha waralaba dari Roti Pisang Bakar Ghifari Rawamangun yang merupakan
restoran pusat.
Roti Pisang Bakar Ghifari Depok didirikan pada tahun 2015. Usaha ini berfokus pada menu
roti bakar dan pisang bakar, sesuai dengan nama restorannya. Namun mereka tidak hanya
menyediakan roti dan pisang bakar, ada pula makanan lainnya seperti ayam geprek, lele
goreng, bakso, coto, mie goreng, telur omelette, burger, bahkan pempek. Bila berfokus pada
menu roti dan pisang bakar saja, mereka memiliki banyak sekali variasi rasa, hingga 35 menu.
Rasa roti dan pisang bakar yang disajikan tidaklah monoton, mereka menyediakan rasa yang
sesuai dengan selera anak muda jaman sekarang, seperti Toblerone, Nutella, Caramel,
Chocomaltine, dan lain sebagainya.

Pada gedung Roti Pisang Bakar Ghifari, bagian lantai satu dan lantai dua dipergunakan untuk
usaha. Lantai satu biasanya digunakan untuk pelanggan yang jumlahnya sedikit, seperti
mahasiswa yang belajar bersama atau sekadar bercengkrama. Sedangkan lantai dua digunakan
untuk acara besar. Misalnya family gathering, atau gathering fakultas salah satu universitas.
Untuk menyewa lantai dua, Roti Pisang Bakar Ghifari tidak membebankan biaya apapun
kepada pelanggan. Cukup membeli paket makanan, pelanggan dapat menikmati fasilitas
berupa sound system dan microphone serta bebas dalam waktu pemakaiannya selama tidak
bertabrakan dengan jadwal pelanggan lainnya.

1.3 Bentuk Hukum

Menurut Pak Wandi, bentuk perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas karena dibawahi oleh
PT Citra Selera Nusantara. Roti Pisang Bakar Ghifari pertama kali didirikan di Jalan Pemuda,
Jakarta Timur, kemudian terdapat beberapa franchise (waralaba), salah satu nya Roti Pisang
Bakar Ghifari Depok. Pihak pusat masih mengontrol pasokan bahan baku mulai dari susu,
coklat butir, es krim, yogurt dan lain sebagainya. Sedangkan bahan baku yang sifatnya harian
seperti buah-buahan, pihak Roti Pisang Bakar Ghifari melakukan pembelian sendiri di Pasar
Kemiri Depok.

1.4 Struktur Organisasi

Pada organisasi ini, setelah dibawahi oleh manajer pusat dan manajer area, terdapat dua leader
yang bertugas mengontrol kegiatan pada waktu shiftnya. Oleh karena itu, leader dibagi
menjadi leader shift pagi dan leader shift sore. Kemudian dibawah leader shift, ada leader
masing-masing divisi, meliputi leader minuman, leader pastry, leader dapur, dan lainnya. Dan
dibawah leader divisi, adalah crew atau karyawan.
BAB II
FUNGSI BISNIS PERUSAHAAN

2.1 Aspek Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting dalam menjalani suatu bisnis.
Pekerja yang berkualitas akan menaikkan pula kualitas bisnis. Sebaik apapun kualitas produk
Roti Pisang Bakar Ghifari, bila pelayanannya tidak ramah, maka pelanggan pun tidak akan
merasa nyaman. Itulah sebabnya Roti Pisang bakar Ghifari selalu mengadakan briefing pagi
secara rutin untuk memastikan karyawan bekerja dengan baik dan sesuai dengan tujuan bisnis
tersebut. Untuk meningkatkan performa karyawan, pimpinan Roti Pisang Bakar Ghifari harus
terlebih dahulu menetapkan standar-standar performa, yang dilanjutkan dengan
pengkomunikasian standar tersebut pada para karyawan. Setelah itu, Pak Wandi sebagai leader
akan mengevaluasi apakah karyawan bekerja sesuai dengan arahan atau tidak. Apabila ada
karyawan yang melakukan kesalahan, maka mereka akan ditegur atau bertanggung jawab.
Misalnya, saat juru masak mendapatkan komplain dari pelanggan karena masakannya terlalu
asin, maka mereka harus bertanggung jawab dengan cara memasak kembali makanan tersebut
secara gratis untuk pelanggan. Namun konsekuensinya, biaya satu piring makanan gratis
tersebut memotong gaji juru masak yang melakukan kesalahan. Sebaliknya, saat karyawan
menunjukkan performa yang baik, mereka akan sangat diapresiasi.

Roti Pisang Bakar Ghifari memiliki karyawan sejumlah 16 orang, dan dua manajer. Pak Wandi
adalah leader shift sore, dan ada pula leader shift pagi, selain itu ada manajer area yang
melakukan kunjungan ke lokasi setiap satu pekan sekali. Karyawan di restoran ini memiliki
sistem gaji bulanan, setiap satu bulan. Karyawan dibagi-bagi ke dalam berbagai divisi, dan
setiap divisi diketuai oleh seorang leader. Misalnya di dapur, ada satu juru masak yang menjadi
leader, Ia mengontrol seluruh proses memasak dan melatih karyawan-karyawan di bawahnya.

Menurut informasi dari Pak Wandi, saat perekrutan karyawan, Roti Pisang Bakar Ghifari tidak
menentukan standar atau kualifikasi yang tinggi pada calon karyawannya. Restoran ini justru
mencari lulusan SMA atau anak muda yang sedang butuh pekerjaan, sehingga proses tawar
menawar gaji akan lebih mudah. Tenaga kerja yang tidak terampil dan tidak terdidik akan
cenderung lebih fleksibel dalam negosiasi gaji. Setelah merekrut karyawan, mereka akan
langsung dipekerjakan. Awalnya mereka membantu dan memperhatikan pekerjaan leadernya,
yang kemudian lama kelamaan mampu mencontohnya, hal ini termasuk ke dalam on the job
training di mana seorang karyawan dilatih dengan memperhatikan pekerjaan karyawan lain.

Divisi di restoran Roti Pisang Bakar Ghifari cukup beragam. Ada tim karyawan yang salah
satu tugasnya adalah membeli bahan baku. Mereka berangkat pukul 05.00 pagi ke Pasar Kemiri
Depok untuk membeli pisang dan bahan lainnya. Namun saat restoran sedang ramai
pengunjung, bahan baku bisa habis di tengah jam operasional, sehingga perlu diadakan
pembelian kedua. Untuk itu, mereka dibekalkan motor oleh Roti Pisang Bakar Ghifari untuk
memudahkan dan mempercepat proses pembelian bahan baku.

Menurut Pak Wandi, komunikasi antar karyawan sangat penting. Para karyawan di Roti Pisang
Bakar Ghifari berusaha untuk menjaga hubungan baik, agar mereka merasa menjadi bagian
dari lingkungan tersebut, dan akhirnya bekerja dengan baik. Selain itu, fasilitas karyawan juga
penting untuk memenuhi hak mereka. Salah satu fasilitas yang ada di Roti Pisang Bakar Ghifari
adalah mess yang terletak di lantai 3 gedung restoran. Mess tersebut dapat digunakan karyawan
untuk beristirahat, seperti pada saat pergantian shift.

2.2 Aspek Pemasaran

Dalam aspek pemasaran, terdapat istilah bauran pemasaran yang terdiri atas produk, harga,
lokasi, dan promosi. Yang pertama adalah produk, khususnya roti dan pisang bakar.
Perusahaan memutuskan untuk memproduksi roti dan pisang bakar karena target pasarnya
yang merupakan mahasiswa dan anak muda. Mahasiswa dan anak muda suka mengonsumsi
makanan ringan saat sedang kongko atau belajar bersama. Roti Pisang Bakar Ghifari
menyediakan 35 varian roti dan pisang bakar, yang terbagi ke dalam 8 roti panggang manis, 6
roti panggang asin, 5 roti bakar variasi, 6 roti kekinian, 6 roti pisang, dan 4 pisang panggang
manis. Roti Pisang Bakar Ghifari menyediakan rasa dan topping yang beragam dan modern
atau sesuai dengan tren. Roti yang digunakan dalam pembuatan produk tersebut merupakan
roti khusus, bukan yang dibeli di swalayan. Roti Pisang Bakar Ghifari bekerja sama dengan
supplier roti dengan kualitas yang berbeda dari restoran lain.

Bauran pemasaran yang kedua adalah harga. Sesuai dengan target pasarnya yaitu mahasiswa
dan remaja, Roti Pisang Bakar Ghifari menetapkan harga yang terjangkau bagi pelanggannya..
Harga produk kisaran Rp9.000,- hingga Rp25.000,- yang ditetapkan sesuai dengan toppingnya.
Roti bakar yang memiliki harga terendah adalah roti kornet, dengan harga Rp9.000,-
sedangkan yang tertinggi adalah roti pisang Toblerone dan roti Toblerone keju dengan harga
Rp25.000,-

Bauran pemasaran ketiga adalah lokasi. Roti Pisang Bakar Ghifari memilih lokasi di Jl.
Margonda Raya No. 447, Beji, Depok. Lokasi tersebut memiliki akses yang mudah bagi para
pelanggan, karena terletak di jalan besar. Ditambah lagi lokasinya yang strategis karena dekat
dengan Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, dan beberapa apartemen. Selain itu,
lahan parkiran pun luas, sehingga mampu menampung banyak mobil dan motor. Untuk sistem
pendistribusian kepada pelanggan, Roti Pisang Bakar Ghifari membuka akses bagi go-food
dan grab-food untuk mengantar pesanan pelanggan.

Bauran pemasaran terakhir adalah promosi. Roti Pisang Bakar Ghifari menggunakan media
pemasaran utama yang sangat sederhana yaitu dari mulut ke mulut. Sebab metode itu dianggap
paling efektif. Selain itu, mereka juga menyebarkan brosur. Namun metode tersebut masih
terbilang jarang dilakukan dan belum dikelola dengan maksimal. Roti Pisang Bakar Ghifari
Depok pun tidak memiliki akun instagram aktif seperti Roti Pisang Bakar Ghifari
Rawamangun. Mereka juga belum mengembangkan website pribadi mereka. Untuk
memperluas paparan nama dan produknya, Roti Pisang Bakar Ghifari terkadang mengajukan
proposal pada perusahaan-perusahaan besar untuk bekerja sama, misalnya sebagai penyedia
hidangan makan dalam acara ataupun meeting.

2.3 Aspek Operasional

Pak Wandi, sebagai leader shift sore di Roti Pisang Bakar Ghifari bertugas mengontrol seluruh
operasional restoran pada shift sore. Restoran ini beroperasi dari hari Senin sampai hari
Minggu, dari pukul 08.00 sampai 23.30. Dalam satu hari dibagi menjadi dua shift, yaitu shift
pagi dari pukul 08.00 sampai 16.00, serta shift sore dari pukul 16.00 sampai 23.30. Kegiatan
setiap harinya dimulai dengan pembelian bahan baku. Setiap pagi, sekitar pukul 05.00,
terdapat tim yang bertugas membeli bahan baku untuk produksi roti, pisang bakar, dan menu
lainnya. Salah satu bahan baku yang harus dibeli harian adalah roti dan pisang, sehingga
kesegarannya tetap terjaga. Pisang biasa dibeli di Pasar Kemiri Depok, sedangkan untuk roti,
mereka langsung memesan ke supplier. Jumlah roti yang dipesanpun tidak selalu sama setiap
harinya. Pak Wandi memastikan agar roti dibeli secukupnya, tidak berlebih dan tidak
kekurangan. Saat jumlah pembeli sedang meningkat, Pak Wandi akan menghubungi supplier
untuk menambah jumlah roti untuk kemudian dikirim ke restoran. Sebaliknya saat penjualan
menurun, roti yang dipesan dari supplier pun akan semakin sedikit, untuk menghindari adanya
kelebihan roti yang kemudian terbuang. Roti Pisang Bakar Ghifari tidak terikat pada satu
supplier saja, mereka akan terus membeli bahan dari supplier yang paling murah. Walaupun
hubungan antar restoran dan supplier menjadi tidak kuat, namun perbedaan sepeser harga pun
akan berdampak signifikan.

Setelah bahan baku lengkap dan restoran siap dibuka, seluruh karyawan akan mengadakan
briefing dan doa bersama untuk tetap menjaga semangat karyawan. Kemudian, karyawan
akan bekerja sesuai tim dan tugasnya masing-masing. Yang pertama dilakukan adalah
mempersiapkan kursi dan meja, serta membersihkan area restoran. Roti Pisang Bakar Ghifari
tidak merekrut petugas kebersihan sebagai karyawannya. Sehingga, para karyawan harus
memiliki inisiatif untuk menjaga kebersihan restoran, seperti membersihkan meja makan
setelah pelanggan selesai mengonsumsi produk mereka, hingga kebersihan toilet.

Proses produksi di Roti Pisang Bakar Ghifari membutuhkan beberapa faktor/ input, yang
pertama land, yaitu faktor produksi berupa sumber daya alam. Sumber daya alam yang
dibutuhkan antara lain tanah sebagai tempat dibangunnya restoran, air untuk memasak, serta
buah-buahan dan sayuran. Selanjutnya labor, yaitu tenaga kerja yang melakukan kegiatan
produksi. Roti Pisang Bakar Ghifari merekrut tenaga kerja terdidik untuk dijadikan manajer,
serta tenaga kerja terampil untuk juru masaknya, namun mereka juga merekrut karyawan yang
tidak terampil memasak, selama mereka memiliki komitmen yang tinggi, mereka akan mudah
dilatih. Faktor selanjutnya adalah capital berupa bangunan, mesin (oven dan kompor), dan
peralatan masak. Modal lainnya adalah bahan baku produksi, berupa roti, pisang, selai, dan
lain sebagainya. Faktor keempat adalah entrepreneurship atau kewirausahaan, terdapat satu
tim yang tugasnya menyediakan menu baru untuk restoran. Tim tersebut memperhatikan
perubahan tren dan selera pasar, untuk kemudian diterapkan di Roti Pisang Bakar Ghifari.
Setelah seluruh faktor tersebut diolah, maka outputnya berupa produk roti bakar dan pisang
bakar.

Salah satu hal terpenting dalam operasi bisnis adalah kontrol kualitas. Sebab perusahaan dapat
terus mengembangkan kualitas produknya dari waktu ke waktu. Roti Pisang Bakar Ghifari
memiliki satu tim khusus dari pusat yang mengontrol kualitas produk dan layanan restoran
ini. Tim ini memperhatikan segala hal, mulai dari ketepatan waktu produksi roti dan pisang
bakar, hingga kualitas rasa. Apabila pilihan makanan di menu mulai tidak diminati pelanggan,
tim ini akan memberikan menu baru yang sesuai dengan tren. Pimpinan pusat juga terkadang
melakukan kontrol kualitas dengan mengirim rekannya untuk makan di restoran ini.
Kehadirannya tidak diketahui oleh para karyawan sebagai orang yang sedang menilai produk
dan layanannya. Dengan demikian, penilaian kualitas tersebut akan diberikan kepada
pimpinan, dan kemudian akan dilakukan evaluasi.

2.4 Aspek Keuangan

Seluruh kegiatan bisnis membutuhkan dana, khususnya kegiatan operasional bisnis. Oleh
karena itu, perusahaan harus mengelola dan melakukan pencatatan sistematis terhadap uang
yang masuk dan keluar perusahaan. Roti Pisang Bakar Ghifari melakukan pembelian bahan
baku secara harian, maka dari itu, manajer harus memastikan ada dana yang tersedia untuk
melakukan pembeliaan tersebut. Pengeluaran Roti Pisang Bakar Ghifari untuk membeli bahan
baku tidak sama setiap harinya, sebab permintaan roti dan pisang bakar pun tidak sama setiap
harinya. Setiap saat ada pengeluaran, jumlah tersebut segera dicatat. Setiap pagi sebelum jam
operasional restoran, laporan pemasukan dan pengeluaran restoran pada hari sebelumnya akan
dikirim ke pusat, melalui email. Dengan demikian, terdapat data terperinci yang menunjukkan
keuangan bisnis tersebut setiap harinya. Data tersebut setelah diolah oleh pusat, akan menjadi
bahan kontrol keuangan, di mana perusahaan membandingkan pemasukannya,
pengeluarannya, dengan anggarannya.

Sebagai perusahaan yang mempekerjakan 16 karyawan dan 2 manajer, maka cost/biaya


terbesar yang dikeluarkan Roti Pisang Bakar Ghifari setiap bulannya adalah biaya gaji
karyawan. Menurut Pak Wandi, alokasi dana untuk biaya gaji, listrik, sewa tempat, dan juga
pajak mencapai sekitar 60% dari omset perbulan. Sedangkan sisa nya, sekitar 42% sampai
43% disisihkan untuk pembelanjaan bahan baku bulan berikutnya. Bahkan, Pak Wandi
menjelaskan terkadang perusahaan menghadapi kerugian, sebab pendapatannya yang lebih
kecil daripada biaya-biaya yang harus dibayarkannya
BAB III
MODEL BISNIS

3.1 Segmen Pelanggan (Customer Segment)

Pada bagian ini berisi mengenai siapa target konsumen atau untuk siapa sebuah produk akan
dijual dan dipromosikan oleh sebuah perusahaan. Setiap perusahaan memiliki segmen
pelanggan yang berbeda-beda. Pada UMKM Roti Pisang Bakar Ghifari ini memiliki segmen
pelanggan yaitu mahasiswa atau anak muda. Hal ini didukung dengan lokasi restoran tersebut
yang didirikan dekat dengan beberapa kampus, seperti Universitas Indonesia, dan Universitas
Gunadarma. Selain kampus, banyak juga apartemen di sekitar Roti Pisang Bakar Ghifari. Oleh
karena itu, tempat didesain senyaman mungkin untuk mahasiswa berkumpul, dan harga
ditetapkan serendah mungkin untuk menyesuaikan anggaran mahasiswa atau anak muda.

3.2 Hubungan Konsumen (Customer Relationship)

Bagian hubungan konsumen berkaitan dengan bagaimana sebuah perusahaan menjalin


hubungan yang baik dengan konsumennya. Menurut Pak Wandi, cara terbaik agar pelanggan
puas dan ingin kembali ke Roti Pisang Bakar Ghifari, adalah dengan terus meningkatkan
kualitas produk dan pelayanan. Produk yang dijual di restoran ini pun terus berkembang
mengikuti selera konsumen sekarang. Restoran ini selalu mengupayakan agar makanan tiba
di meja pelanggan dengan cepat. Selain itu, kebersihan tempat juga dijaga. Dari segi
pelayanan, Pak Wandi selalu menekankan ramah tamah pelayannya. Apabila ada komplain
atau masukan dari pelanggan mengenai masakan, pelanggan akan diberi bonus berupa
makanan gratis, sehingga mereka tetap puas akan pelayanan restoran ini.

3.3 Channels

Channels merupakan alat pemasaran yang digunakan dalam menjual produk agar proposisi
nilai dari produk tersebut tersampaikan ke konsumen. Roti Pisang Bakar Ghifari ini
merupakan restoran yang berdiri secara offline. Salamh satu cara yang dilakukan Roti Pisang
Bakar Ghifari untuk menyampaikan nilai produk ke konsumen adalah melalui mulut ke mulut.
Cara ini adalah cara yang paling umum dan paling mudah dilakukan. Biasanya para pelanggan
yang sudah pernah datang ke restoran ini akan merekomendasikannya ke kerabat pelanggan
tersebut. Selain itu, digunakan pula brosur yang disebarkan kepada konsumen agar
mengetahui adanya Roti Pisang Bakar Ghifari ini. Cara lain yang dilakukan demi
menyampaikan nilai produk adalah dengan mengirimkan proposal kepada perusahaan-
perusahaan untuk menjalin kerjasama seperti penyediaan konsumsi berupa paket-paket
makanan.

3.4 Proposisi Nilai (Value Propositions)

Bagian ini menjelaskan tentang nilai tambah suatu produk yang membedakan produk tersebut
dengan produk lainnya. Nilai tambah yang dimaksud biasanya berupa inovasi yang
ditawarkan dan menjadi keunggulan utama suatu perusahaan. UMKM Roti Pisang Bakar
Ghifari memiliki nilai tambah yaitu menawarkan roti dan pisang bakar dengan berbagai
macam rasa seperti keju, coklat, telur, dan varian rasa lainnya. Yang membedakan produk
dari Roti Pisang Bakar Ghifari dengan produk dari restoran lain adalah roti yang dibeli dari
produksi khusus, tidak seperti restoran lain yang biasanya membeli di toko biasa. Selain itu,
penetapan harga yang rendah dan lokasi strategis juga menjadi nilai tambah dari Roti Pisang
Bakar Ghifari ini. Dengan adanya produk yang dijual oleh Roti Pisang Bakar Ghifari ini
diharapkan kebutuhan konsumen akan terpenuhi.

3.5 Aktivitas Kunci/Aktivitas Penting (Key Activities)

Aktivitas penting dalam sebuah bisnis merupakan aktivitas yang menunjang keberhasilan
dalam mewujudkan proposisi nilai yang bisnis tersebut tawarkan. UMKM Roti Pisang Bakar
Ghifari ini memiliki aktivitas kunci atau penting yaitu menyediakan bahan dan memproduksi
roti dan pisang bakar itu sendiri. Setelah memproduksi produk utama tersebut, tentunya
UMKM ini melakukan pemasaran agar produk yang ditawarkan dapat dikenal oleh berbagai
konsumen. Roti Pisang Bakar Ghifari juga memantau hasil pekerjaan para karyawan demi
menjaga kenyamanan para pelanggan. Setelah itu Roti Pisang Bakar Ghifari juga melakukan
pencatatan keuangan.
3.6 Sumber Daya Kunci/Sumber Daya Penting (Key Resources)

Sumber daya penting dalam sebuah bisnis adalah sumber daya yang digunakan dalam proses
produksi yang akan menciptakan nilai tambah. Sumber daya yang dibutuhkan oleh Roti Pisang
Bakar Ghifari ini tentu saja bahan baku dalam proses pembuatan roti dan pisang bakar itu
sendiri, seperti roti, pisang, keju, dan lain-lainnya. Selain bahan baku, dalam proses produksi
tentu membutuhkan tenaga kerja manusia untuk memperlancar tujuan dari usaha tersebut yaitu
menyalurkan value proposition untuk pelanggan. Tidak hanya dalam proses produksi, dalam
pelayanan, pencatatan keuangan, pemasaran tentu membutuhkan tenaga kerja yang terampil
juga. Lalu, dibutuhkan teknologi dalam proses produksi maupun operasional. Misalnya pada
kasir sudah digunakan EDC (Electronic Data Capture) sehingga konsumen dapat membayar
dengan kartu debit atau kredit. Terdapat juga komputer yang digunakan untuk mengirimkan
e-mail berupa laporan harian kepada kantor pusat. Dan yang tidak kalah penting adalah aset
tetap seperti tanah dan gedung yang mendukung produksi serta penjualan produk tersebut.

3.7 Partner Kunci/ Partner Penting (Key Partners)

Dalam mendirikan sebuah bisnis, dibutuhkan partner penting yang bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam memproduksi dan menciptakan nilai tambah
produk. Roti Pisang Bakar Ghifari bekerjasama dengan salah satu usaha kecil yang berupa
usaha rumahan dalam produksi rotinya. Usaha kecil tersebut secara khusus memproduksi roti
untuk Roti Pisang Bakar Ghifari ini sesuai dengan jumlah pesanan yang diminta. Hal ini yang
membuat Roti Pisang Bakar Ghifari memiliki nilai tambah yang lebih dibanding pesaingnya.
Selain itu, Roti Pisang Bakar Ghifari juga menjalin kerjasama juga dengan Grab serta Gojek
dalam fitur Grabfood maupun Gofood. Dengan adanya kerjasama ini juga meningkatkan
penjualan dan tersampainya proposisi nilai karena dapat menjangkau konsumen yang tidak
berada di lokasi restoran tersebut.

3.8 Struktur Pendapatan (Revenue Structure)

Struktur pendapatan berisi tentang sumber pendapatan yang diterima oleh sebuah bisnis.
Pendapatan Roti Pisang Bakar Ghifari diterima semata-mata dari penjualan produk makanan
itu sendiri. Produk yang paling laris di kalangan anak muda adalah roti bakar, pisang bakar,
dan juga mie instan. Sedangkan untuk penyewaan tempat untuk acara tidak dipungut biaya
sehingga penyewaan tempat untuk acara tidak menambahkan pendapatan Roti Pisang Bakar
Ghifari.

3.9 Struktur Biaya (Cost Structure)

Struktur biaya menjelaskan tentang rincian biaya yang keluar dalam menjalankan sebuah
bisnis. Pak Wandi menjelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh Roti Pisang Bakar Ghifari
sekitar 42-43% (dari omset) untuk pembelanjaan bahan baku. Pembelanjaan bahan baku ini
dilakukan dalam harian. Sedangkan sekitar 60% (dari omset) dialokasikan untuk pembayaran
gaji karyawan, listrik, telepon, pajak, dan juga sewa. Pembayaran gaji karyawan dilakukan
dalam bulanan seperti pembayaran listrik, telepon, gaji, dan sewa.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan badan usaha yang telah memenuhi
kriteria sebagai usaha mikro. UMKM di Indonesia cukup banyak dan menjadi salah satu faktor
meningkatnya pertumbuhan ekonomi. UMKM yang kami analisis adalah Roti Pisang Bakar
Ghifari yang terletak di Jalan Margonda, Depok. Tidak hanya untuk memperoleh laba bagi usaha
itu sendiri, Roti Pisang Bakar Ghifari tentunya memberikan dampak positif bagi karyawan karena
UMKM tersebut telah membuka lapangan pekerjaan.

Tidak semua bisnis dapat berjalan dengan lancar dan terus memperoleh laba, berdasarkan
informasi dari Pak Wandi, Roti Pisang Bakar Ghifari ini terkadang tidak menghasilkan laba karena
biaya yang harus dikeluarkan lebih besar dari pendapatan. Namun, tentunya Roti Pisang Bakar
Ghifari ini memiliki strategi untuk dapat mengatasi hal tersebut, misalnya dengan
mengembangkan menu makanan dan minuman yang disesuaikan dengan selera masyarakat zaman
sekarang. Roti Pisang Bakar Ghifari juga terus mengembangkan dan mempertahankan kinerja para
karyawannya untuk menjaga kualitas UMKM tersebut.

SARAN
Menurut kami, Roti Pisang Bakar Ghifari sudah cukup baik dalam menjalankan usahanya. Saran
yang kami berikan adalah Roti Pisang Bakar Ghifari dapat melakukan kerjasama dengan
perusahaan FinTech dalam proses pembayaran. Hal ini dikarenakan sudah berkembangnya
teknologi yang mempermudah seseorang dalam proses transaksi jual-beli tanpa mengeluarkan
uang kertas. FinTech yang dimaksud adalah seperti Go-Pay, OVO, Dana, dan lain-lain. Selain itu,
dengan pembuatan media sosial berupa Instagram juga dapat membantu promosi. Roti Pisang
Bakar Ghifari sudah memiliki media sosial berupa Instagram, namun untuk cabang yang kami
analisis, yaitu di Depok, belum memiliki Instagram. Selebihnya, hal yang sudah dilakukan dengan
baik oleh Roti Pisang Bakar Ghifari harus tetap dipertahankan.
DAFTAR PUSTAKA

Nickels, W. G., McHugh James M., dan McHugh Susan M. 2019. Understanding Business.
12th Edition. USA: McGraw Hill Comp. Inc.

Ibeng, Parta. 2019. UMKM : Pengertian, Ciri, Kriteria, Jenis, Contoh Lengkap.
https://pendidikan.co.id/pengertian-umkm/. Diakses pada 15 Desember 2019. (20.21)
LAMPIRAN
Dokumentasi Foto

Gambar 1.1 Suasana Dalam Roti Pisang Bakar Ghifari


Gambar 1.2 Tampak Luar Roti Pisang Bakar Ghifari
Gambar 1.3 Salah Satu Menu di Roti Pisang Bakar Ghifari
Gambar 1.4 Beberapa Menu di Roti Pisang Bakar Ghifari
Gambar. 1.5 Foto Bersama Narasumber

Anda mungkin juga menyukai