2020
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini
yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “liberalisasi investasi dan masuknya
tenaga kerja asing di indonesia”
Kami menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak.Untuk itu dalam kesempatan ini kami mengucapkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan
baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan, saran, dan usul guna menyempurnakan laporan hasil makalah ini.
Semoga hasil makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
1.4 Manfaat........................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................10
LANDASAN TEORI...............................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................13
PEMBAHASAN......................................................................................................................13
3.2 Analisis kasus dan implementasi masuknya Tenaga Keja Asing (TKA)..................21
BAB IV....................................................................................................................................26
iii
4.1 Kesimpulan................................................................................................................26
4.2 Saran..........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
hal tersebut membutuhkan skill dari pekerjanya. Skill tersebut belum tentu dimiliki orang
Indonesia.Kalla juga menyinggung tenaga kerja asing di Thailand yang jumlahnya 10 kali
lipat dari Indonesia.Namun kondisi tersebut tidak mempengaruhi negara tersebut. "Berapa
juta orang Indonesia di Malaysia, 2 juta kan…tidak menimbulkan masalah di negara tersebut.
Mengapa kita hanya berapa ribu orang asing, terus tenaga kerja Indonesia sepertinya bahaya
(terancam).Justru investasi asing itu membuka lapangan kerja baru, jadi jangan tenaga kerja
asing itu kayak musuh begitu. Justru mereka dibutuhkan untuk transfer teknologi.”
Komposisi Investasi Asia ke Indonesia Menurut data BKPM, total ada 129 negara investor
yang menanamkan modalnya di Indonesia. Namun, dari sekian investor asing, yang paling
banyak menanamkan modalnya ke Indonesia adalah dari negara-negara di Asia, yakni
Singapura, Jepang, Tiongkok, Hong Kong, dan Malaysia. Singapura merupakan investor
terbesar dengan investasi senilai US$9,2 miliar (31,4 persen), disusul Jepang dengan nilai
US$4,9 miliar (16,7 persen). Adapun Tiongkok yang paling sering disebut-sebut, menduduki
peringkat ketiga dengan nilai US$2,4 miliar (8,2 persen). Selanjutnya, Hong Kong dengan
kucuran investasi sebesar US$2 miliar (6,8 persen), dan Malaysia sebanyak US$ 1,8 miliar
(6,2 persen). Sisanya, senilai US$9 miliar (30 persen) berasal dari 124 negara lain. Data
realisasi sepanjang Januari-Desember 2018 dapat dilihat sebagai berikut: Sumber: Badan
Koordinasi Penanaman Modal Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal Karakteristik
Investor Singapura, Jepang, dan China Saat ini, tiga besar investor asing yang tercatat di
Indonesia adalah dari Singapura, Jepang, dan China. Namun, karakteristik investor dari
ketiga negara itu berbeda-beda.
2
menerapkan kebijakan Law of the Control of the Exit and Entry Citizen sejak 1986.
Kebijakan ini mendorong tenaga kerja ke luar negeri, seiring dengan mengalirnya investasi
dari negara itu.Kondisi sebaliknya terjadi untuk Singapura dan Jepang yang justru
kekurangan tenaga kerja.Alih-alih mengirim tenaga kerjanya ke luar negeri, mereka justru
mengundang TKA untuk masuk dan bekerja di industri dalam negerinya. Baru saja Jepang
juga mereformasi kebijakan TKA-nya, membuka pintu lebar-lebar buat TKA agar semakin
banyak yang bekerja di sana. Pelajar magang dari luar negeri pun kini tak perlu lagi
mengurus visa kerja agar dapat bekerja dan menetap di Jepang, melainkan langsung
menggunakan visa pelajar magangnya.
Komposisi Tujuan Investasi China Berdasarkan data CSIS China Power 2018,
investasi China memang menggurita hampir ke seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia.Pada
tahun-tahun awal 2000-an, investasi China di seluruh dunia masih terbatas di sektor energi,
logam, dan teknologi.Namun mulai tahun 2010-an, sektor-sektor yang dijangkau oleh
investasi China ini semakin beragam.Mulai mulai merambah industri pertanian, transportasi,
properti, dan logistik, meski sektor energi juga masih dominan. Seperti terlihat dari data di
bawah ini: Tak hanya ditujukan di kawasan Asia dan Oseania, investasi China juga
merambah kawasan Amerika Latin, Karibia, Eropa, Afrika, bahkan sampai ke Timur
Tengah. Untuk kawasan Amerika Latin dan Karibian, investasi China yang terbesar diberikan
kepada Brazil dengan nilai US$54,56 juta. Adapun lima besar negara di kawasan Amerika
Latin dan Karibia yang menerima investasi China adalah Brazil, Peru, Argentina, Ekuador,
dan Venezuala. Untuk kawasan Amerika dan Eropa, lima besar negara tujuan investasi China
adalah Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Swiss, dan Rusia. Sementara di kawasan Afrika
dan Timur Tengah, negara tujuan utama investasi China adalah Afrika Selatan, Nigeria, dan
Mesir. Khusus di kawasan Asia dan Oseania, negara tujuan utama investasi China terbesar
berturut-turut adalah Australia, Singapura, Kazakhtan, Malaysia, dan Indonesia. Investasi
China di Indonesia masih di bawah Singapura dan Malaysia.Artinya, tidak hanya Indonesia
saja yang menjadi tujuan dari investasi China ini.Sebab, faktanya hampir seluruh negara di
berbagai belahan dunia menjadi negara tujuan investasi China, tak terkecuali negara makmur
seperti Amerika Serikat dan Inggris. Dengan demikian, sebenarnya tidak perlu ada
kekhawatiran akan investasi China yang diikuti dengan teknologi dan tenaga kerja ini.
3
1.2 Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana pengaruh liberalisasi investasi dan masuknya tenaga kerja asingdi
Indonesia?
2. Apakah ada kendala dalam pelaksanaan liberalisasi investasi dan masuknya tenaga
kerja asingdi Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh liberalisasi investasi dan masuknya tenaga kerja asing di
Indonesia
2. Untuk mengetahui kendala dalam pelaksanaan liberalisasi investasi dan masuknya
tenaga kerja asing di Indonesia
1.4 Manfaat
a. Manfaat liberalisasi investasi
1. Investasi asing untuk membiayai pembangunan nasional
Meskipun terdengar klise, tetapi investasi asing sangat diperlukan untuk pembiayaan
program percepatan pembangunan nasional.Aliran modal asing yang masuk dapat
menggerakkan roda perekonomian dan meningkatkan pendapatan negara.Sebagai gambaran,
kita mengetahui bahwa pembangunan infrastruktur merupakan prioritas utama pemerintahan
Jokowi untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bersaing dalam pasar
global.Karena dengan infrastruktur yang baik, kegiatan produksi dapat semakin efisien
sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing dalam pasar global.
4
dipandang cukup berhasil menarik minat banyak investor asing.Semoga tren positif ini dapat
terus berlanjut dan didukung masyarakat.
Kita mengetahui bahwa saat ini nilai ekspor Indonesia terus mengalami penurunan
hingga memperbesar defisit neraca perdagangan kita.Indonesia juga termasuk negara yang
tingkat diversifikasi produk ekspornya rendah, sangat bergantung pada ekspor komoditas
yang harganya cenderung tidak stabil.Dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand yang
sudah mampu mengekspor produk industri manufaktur, kontribusi industri manufaktur
Indonesia terhadap ekspor malah justru menunjukkan tren penurunan dari tahun ke
tahun.Untuk itu, Indonesia membutuhkan investasi asing yang berorientasi ekspor yang
dikenal sebagai efficiency-seeking investment.
Sudah bukan rahasia lagi apabila permasalahan praktik pemburu rente (rent-seekers)
telah menjadi duri yang mendarah daging dalam pola relasi bisnis dan politik di
Indonesia.Dugaan praktik rent-seeking dalam kasus mafia impor pangan, ketidakpastian
dalam urusan perizinan pertambangan, munculnya makelar sampai praktik KKN telah
membuat distorsi pasar menjadi tidak kompetitif serta sistem perekonomian Indonesia yang
tidak efisien.Padahal syarat utama memenangkan kompetisi global adalah adanya pasar yang
kompetitif dan ekonomi yang efisien.Untuk itu, kehadiran investasi asing diperlukan supaya
mengurangi praktik rent-seeking melalui beberapa hal. Pertama, untuk dapat menarik
5
investasi asing yang berorientasi ekspor, pemerintah akan berupaya keras untuk membuat
iklim investasi Indonesia menjadi lebih kondusif dengan aturan perizinan yang lebih
sederhana dan transparan sehingga dapat mengurangi praktik rent-seeking.
Dengan adanya klausul penyelesaian sengketa ini, negara diharapkan dapat lebih disiplin
dalam menjaga iklim investasi dari praktik rent-seeking yang membuat ongkos ekonomi
menjadi mahal dan tidak efisien.Pada akhirnya, kehadiran investasi asing dapat membantu
upaya penerapan good governance di Indonesia.
Secara teori, investasi asing yang masuk ke Indonesia tentu akan berkontribusi
terhadap penciptaan lapangan pekerjaan. Namun tingkat keberhasilan investasi asing dalam
menyerap tenaga kerja belum tentu sama, bergantung pada banyak hal salah satunya jenis
investasi asing.
Tren serapan lapangan kerja dari investasi asing belakangan terlihat menurun
meskipun secara statistik terdapat peningkatan arus investasi asing.Hal tersebut dikarenakan
jenis investasi yang masuk kebanyakan lebih mengutamakan padat modal ketimbang padat
karya. Peran pemerintah juga sangat penting untuk memfasilitasi masuknya greenfield
investment di sektor-sektor baru yang padat karya.
Selama ini, kita terlalu fokus pada kebijakan investment attraction dan melupakan
investment retention. Padahal, ketika suatu perusahaan telah berdiri di suatu negara dan
6
mendapatkan keuntungan, perusahaan tersebut memiliki 2 opsi untuk merepatriasi
keuntungan kembali ke negara asalnya atau menanamkan kembali keuntungannya untuk
ekspansi perusahaan dengan membangun pabrik baru dan menciptakan lapangan pekerjaan
baru. Namun, perusahaan sulit untuk melaksanakan opsi kedua karena umumnya terkendala
oleh ketidaksiapan kemampuan industri lokal dalam merespon ekspansi perusahaan mau pun
kurangnya kebijakan pemerintah yang dapat mendukung upaya ekspansi tersebut.
Investasi asing juga memiliki manfaat lain baik secara langsung maupun tidak
langsung. Investasi asing yang berorientasi ekspor umumnya memiliki comparative
advantage di bidang teknologi yang membuat produk barang dan jasa yang dihasilkan
menjadi kompetitif dalam pasar global.
Tenaga kerja asing yang datang ke Indonesia membawa berbagai dampak, ada
dampak positif ada dampak negatif. Beberapa dampak positif yang timbul karena adanya
tenaga kerja asing di Indonesia antara lain sebagai berikut:
Dengan adanya tenaga kerja asing, maka kita akan mendapatkan ilmu baru di sebuah
bidang pekerjaan. Ilmu baru ini bisa kita dapatkan dari tenaga kerja asing yang mungkin
biasa dilakukan di negara asalnya.Dengan adanya ilmu baru ini maka menambah inovasi di
Indonesia.Tidak hanya ilmu baru saja, namun juga teknologi baru.Tenaga kerja asing
membawa teknologi yang digunakan dari negara asalnya untuk diterapkan di Indonesia. Hal
ini akan sangat menguntungkan apabila tenaga kerja asing berasal dari negara maju di
bidangnya.
7
Pengembangan suatu bidang pekerjaan sangat didukung oleh sumber daya manusia
yang berkualitas dan ahli. Penggunaan tenaga kerja asing yang sudah berpengalaman di suatu
bidang akan dapat menjadi sarana pengembangan yang baik di suatu bidang pekerjaan. Dan
pengalaman yang baik ini bisa ditularkan untuk orang- orang lokal Indonesia.
Adopsi teknologi akan mudah dilakukan apabila ada tenaga yang ahli di bidangnya.
Teknologi dari negara maju akan mudah dilakukan apabila didukung oleh seseorang yang
berpengalaman, apalagi dari negara asal teknologi tersebutTerjadinya peningkatan investasi
di Indonesia
Dengan adanya tenaga kerja asing yang datang di Indonesia maka diperkirakan akan
adanya peningkatan investasi di Indonesia. Hal ini juga didapatkan dari hasil perekrutan
tenaga kerja asing tersebut.
Persaingan tenaga kerja asing dan lokal pastinya akan memicu semangat tenaga kerja lokal
untuk terus memacu dirinya agar dapat tetap bertahan dalam persaingan.
2. Dampak Negatif
Dampak negatif masuknya tenaga kerja asing yang paling terasa adalah terasa
menyempitnya lapangan pekerjaan di dalam negeri. Hal ini karena jumlah tenaga kerja
8
akanbertambah banyak. Jika tidak diimbangi dengan peningkatan usaha di dalam negeri maka
lapangan pekerjaan akan terasa semakin sempit.
2. Menjadi ancaman bagi tenaga kerja lokal yang tidak memiliki keterampilan
lebih
Kedatangan tenaga kerja asing ke Indonesia menjadi ancaman tersendiri bagi tenaga
kerja lokal, terlebih yang tidak mempunyai keterampilan sama sekali. Jika tidak diasah, maka
tenaga kerja lokal tidak akan bisa bersaing dengan tenaga kerja asing.
Hadirnya tenaga kerja asing apabila tidak diimbangi dengan penambahan lapangan
pekerjaan maka hanya akan menimbulkan banyak pengangguran. Seagai satu solusi maka
penambahan lapangan pekerjaan harus pula dilakukan.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4) Menurut Samuelson (2004: 198),
investasi meliputi penambahan stok modal atau barang disuatu negara, seperti bangunan
peralatan produksi, dan barang-barang inventaris dalam waktu satu tahun. Investasi
merupakan langkah mengorbankan konsumsi di waktu mendatang. Investasi merupakan
salah satu komponen yang penting dalam GNP.Investasi memiliki peran penting dalam
permintaan agregat. Pertama bahwa pengeluaran
investasi lebih tidak stabil apabila dibandingkan dengan pengeluaran konsumsi
sehingga fluktuasi investasi dapat menyebabkan resesi. Kedua, bahwa investasi sangat
penting bagi pertumbuhan ekonomi serta perbaikan dalam produktivitas tenaga kerja.
Pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada tenaga kerja dan jumlah stok kapital (Eni
Setyowati dan Siti Fatimah N: 2007). Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwasanya investasi atau penanaman modal merupakan pengeluaran atau
pembelanjaan yang dapat berupa jenis barang modal, bangunan, peralatan modal, dan barang-
barang inventaris yang digunakan untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan
jasa atau untuk meningkatkan produktiktivitas kerja sehingga terjadi peningkatan output yang
dihasilkan dan tersedia untuk masyarakat.
2.1.1. Teori Investasi
Dalam jangka panjang pertumbuhan investasi berpengaruh pada bertambahnya stok
capital dan selanjutnya menaikan produktivitas.Di negara yang tingkat penganggurannya
tinggi, seperti Indonesia sekarang, angkatan kerja yang menganggur dapat dimanfaatkan
sebagai sumber pembentukan modal.
10
Investasi dipandang sebagai salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan.Makin cepat perkembangan investasi ketimbang laju pertumbuhan penduduk,
makin cepat perkembangan volume stok kapital rata-rata per tenaga kerja.Makin tinggi rasio
kapital per tenaga kerja cendrung makin tinggi kapasitas produksi per tenaga kerja. Tokoh
Neo Klasisk, Sollow dan Swan memusatkan perhatiannya pada bagaimana pertumbuhan
penduduk,akumulasi capital, kemajuan teknologi dan output saling berinteraksidalam proses
pertumbuhan ekonomi (Arsyad, 2010: 88-89).
11
1. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil dan profesional pada bidang-bidang
tertentu yang belum dapat diisi oleh TKI.
2. Mempercepat proses pembangunan nasional dengan jalan mempercepat proses alih
teknologi atau alih ilmu pengetahuan, terutama di bidang industri.
3. Memberikan perluasan kesempatan kerja bagi TKI.
4. Meningkatkan investasi asing sebagai penunjang modal pembangunan di Indonesia.
12
BAB III
PEMBAHASAN
Untuk Indonesia, Undang-undang No.1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing
yang kemudian diperbaharui dengan Undang-undang No 25 tahun 2007 tentang Penanaman
Modal dapat dikatakan tonggak sejarah pengintegrasian ekonomi Indonesia ke dalam
perekonomian dunia. Tonggak sejarah ini diperkuat dengan diterbitkannya Undang-Undang
No 7 tahun 1994 yang meratifikasi Perjanjian Pendirian WTO pada November 1994. Ketiga
undang-undang tersebut secara bertahap meliberalkan ekonomi Indonesia.Liberalisasi
merupakan kata yang banyak disanjung sekaligus dihujat oleh berbagai kelompok
masyarakat. Disanjung karena liberalisasi dipercaya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan dihujat sebab liberalisasi juga yang meminggirkan sebagian anggota
masyarakat khususnya masyarakat ekonomi lemah. Di Indonesia, investasi asing meski
sudah ada sejak beberapa dekade tetap merupakan salah satu yang kontroversial. Jarang ada
kritik tentang pembangunan yang tidak dikaitkan dengan investasi asing. Ada tuduhan yang
mengatakan bahwa investasi asing telah menciptakan “koloni Jepang” dan memperparah
status ketergantungan Indonesia terhadap asing. Investasi asing telah menekan pengusaha
pribumi, tidak menempatkan tenaga kerja pada tempatnya dan hanya sedikit memberikan
kontribusi dalam teknologi baru dan modal.
13
Pertanyaan yang perlu dikemukakan dalam konteks ini apakah arus liberalisasi dan
globalisasi harus dibendung?.Bila dibendung, bagaimana jadinya beberapa sektor tertentu
seandainya tidak ada investasi asing.Seberapa besarkah peranan yang dimainkan oleh
penanaman modal asing pada sektor tertentu.Apakah dampak dari suasana kebijakan umum
terhadap biaya dan manfaat dari investasi asing.Banyak kritik yang diarahkan pada
penanaman modal asing di Indonesia semestinya diarahkan pada iklim kebijakan. Faktor
terpenting yang menentukan asing. Ada banyak jalan menuju industrilalisasi yang cepat
sebagaimana pengalaman yang ditunjukkan oleh perekonomian Asia Timur dan Asia
Tenggara. Ciri umum negara industri baru bukanlah kebijakan mereka terhadap investasi
asing melainkan terutama, rejim perdagangan dan sistem pengaturan yang mungkin dapat
diistilahkan dengan peningkatan efisiensi. Dalam pengembangan sektor yang efisien yang
terpenting adalah menciptakan iklim usaha yang bersaing, suatu pemerintahan yang kuat dan
memberikan dorongan serta mempunyai akses terhadap keterampilan, teknologi dan pasar
asing.
14
dinikmati. Bentuk-bentuk kebebasan yang dinikmati tersebut adalah kesempatan sosial dan
pengaturan pasar serta pembangunan kapasitas individual sekaligus peningkatan fasilitas
sosial.
Kemudahan memulai dan melakukan kegiatan usaha berarti memberi peluang bagi
masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan.Untuk itu beberapa faktor di
bawah perlu dijadikan bahan pemikiran.
Sistem hukum yang efektif akan memperluas kesempatan berusaha dan mampu
mengundang investasi asing. Sebaliknya pengalaman menunjukkan tidak efektifnya hukum
telah menyebabkan kehancuran ekonomi Asia yang pada awalnya disebut sebagai
"keajaiban,” Para ahli berkesimpulan bahwa sistem hukum dari negara-negara yang terkena
krisis tersebut merupakan salah satu faktor yang memberikan kontribusi. Terpuruknya
industri perbankan misalnya, selain menyangkut masalah pemilik, pengelola dan pengawas
bank, juga menyangkut kelembagaan penegakan hukum dan seluruh perangkat
kelembagaannya, dari ketentuan perundangan sampai ke lembaga penegakan hukum.
Selama aparat penyidikan, aparat penuntutan, aparat pengadilan dan sanksi hukum
belum menunjukan profesionalisme dan integritas yang memadai, sulit mengharapkan
penyelesaian sengketa dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah karena penyelesaiannya
tergantung pada penegakan hukum. Penegakan hukum hanya dapat dilakukan melalui sistem
peradilan yang efisien dan efektif.Upaya-upaya peningkatan efisiensi lembaga peradilan di
negara maju dan negara berkembang sangat bervariasi. Namun demikian, terdapat tiga
elemen sebagai kunci keberhasilan upaya peningkatan efisiensi lembaga peradilan, yaitu:
Pertama, peningkatan akuntabilitas hakim. Kedua, penyederhanaan prosedur
peradilan.Ketiga, peningkatan anggaran.
Akuntabilitas hakim akan menciptakan peradilan yang lebih efisien sebab mampu
menyelesaikan perkara dengan cepat dan adil. Faktor utama yang dapat meningkatkan
akuntabilitas hakim adalah keterbukaan informasi tentang kinerja badan peradilan sehingga
masyarakat dapat memonitor kinerja hakim.Monitoring masyarakat memainkan peranan
penting dalam meningkatkan akuntabilitas hakim. Peningkatan efisiensi dapat dilakukan
dengan penyederhanaan atau reformasi struktural yaitu pendirian pengadilan khusus,
15
mekanisme alternative dispute resolution (ADR) dan penyederhanaan prosedur hukum.
Keberadaan pengadilan khusus telah terbukti efektif dalam mempercepat proses peradilan di
banyak negara. Mekanisme ADR dapat dijadikan sebagai substitusi prosedur hukum formal
yang tidak efektif.Sistem ini dapat dijalankan oleh swasts atau oleh negara. Kehadiran ADR
dapat mengurangi kesempatan melakukan korupsi di banyak negara berkembang, Salah satu
faktor yang menyebabkan timbulnya inefisiensi di negara berkembang adalah dominannya
penggunaan prosedur tertulis yang harus dilakukan dalam proses persidangan.
Iklim investasi yang baik memberikan kesempatan dan insentif kepada dunia usaha
untuk melakukan investasi yang produktif, menciptakan lapangan kerja dan memperluas
kegiatan usaha.Investasi memainkan peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan mengurangi kemiskinan.Memperbaiki iklim investasi adalah masalah kritikal
yang dihadapi pemerintah di negara berkembang.Menyediakan lapangan kerja penting untuk
menciptakan keseimbangan dan kedamaian.
16
dapat bertahan hidup (survival of the fittest). Kondisi ini pada gilirannya akan
menguntungkan konsumen.
Masalah dasar yang dihadapi industri perbankan dan infrastruktur berawal dari
kegagalan pasar. Di industri perbankan masalahnya terletak pada ketidaksimetrisan
informasi. Sedangkan persoalan infrastruktur terletak pada kekuatan pasar yang terkait
dengan skala ekonomi. Intervensi yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kegagalan
pasar pada industri perbankan justru mengakibatkan kondisi menjadi lebih buruk. Kebijakan
tentang bank milik pemerintah, monopoli, kredit bersubsidi atau kredit komando dan
kebijakan lain yang dimaksudkan untuk kepentingan jangka pendek para politisi dan
kelompok kepentingan tertentu menyebabkan industri perbankan tertekan dan terdistorsi.
Kondisi ini umumnya menghantam pengusaha kecil lebih keras.
Masalah besar yang dihadapi pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang
baik adalah kemungkinan terjadinya benturan antara kepentingan dunia usaha dan
17
kepentingan masyarakat. Dunia usaha adalah pencipta utama kemakmuran, oleh sebab itu
iklim investasi harus diciptakan sesuai dengan kepentingan mereka. Di sisi lain iklim
investasi yang baik seharusnya ditujukan untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan
bukan hanya kepentingan dunia usaha. Kepentingan dunia usaha dan kepentingan masyarakat
ini sering kali berbeda.Sering juga yang terjadi adalah perbedaan preferensi dan prioritas
antara dunia usaha dan masyarakat dan antar sesama dunia usaha. Pemerintah diharapkan
dapat mengatasi benturan kepentingan tersebut. Bagaimana pemerintah mengatasi tantangan
tersebut akan berpengaruh terhadap iklim investasi yang pada gilirannya berpengaruh pula
terhadap pertumbuhan dan pengurangan kemiskinan. Untuk itu pemerintah perlu membatasi
pemburu rente (rent-seeking). Kebijakan tentang iklim investasi adalan sasaran menarik bagi
para pemburu rente baik yang berasal dari kalangan dunia usaha, pejabat pemerintah maupun
kelompok kepentingan. Korupsi meningkatkan biaya untuk melakukan kegiatan usaha.
Korupsi yang dilakukan oleh pejabat tinggi pemerintah menciptakan distorsi pada kebijakan
pemerintah.Kolusi dan nepotisme juga menciptakan distorsi. Menguntungkan bagi
sekelompok masyarakat dengan cara merugikan kelompok masyarakat lainnya.
18
Untuk mengatasi kegagalan pasar pemerintah melakukan intervensi pada industri
keuangan dalam bentuk kredit komando kepada kelompok tertentu, memberikan jaminan
terhadap kredit swasta dan menyediakan sumber pembiayaan melalui bank dan perusahaan
pembiayaan milik pemerintah. Untuk melindungi industri perbankan domestik pemerintah
membatasi persaingan dengan bank asing dan lembaga keuangan lainnya.Dengan alasan
untuk menyediakan pembiayaan bagi usaha kecil, pemerintah mendirikan bank. Bank milik
pemerintah umumnya memiliki mandat yang luas atau memiliki tugas khusus yaitu
mengembangkan industri, sektor atau daerah tertentu dan juga sering menyalurkan kredit
bersubsidi.
19
3.1.3 Memanfaatkan Liberalisasi
Langkah penting yang perlu dilakukan adalah memilih sektor yang akan diliberalkan.
Dalam pemilihan sektor tersebut penting diperhatikan keterkaitan sektor yang akan
diliberalkan dengan sektor lainnya. Disamping itu perlu pula mempertimbangkan kondisi
sektor.Pendangan umum tentang pembukaan sektor bagi pihak asing adalah apabila sektor
tersebut telah cukup kuat untuk bersaing.Pandangan ini menurut hemat penulis kurang
tepat.Sektor yang lemah seharusnya yang ditawarkan kepada pihak asing.Alasannya adalah
agar sektor tersebut dapat tumbuh sehingga dapat menopang sektor lainnya.Lemahnya suatu
sektor tentunya disebabkan kurangnya investor yang bermainat di sektor tersebut. Kurangnya
peminta dapat disebabkan jumlah dana yang dibutuhkan sangat besar dan atau teknologi yang
diperlukan adalah teknologi tinggi. Kehadiran investor asing diharapkan dapat mengatasi
masalah tersebut. Kehadiran investor asing tentunya juga membawa dana, teknologi, dan
juga tenaga ahli. Membuka akses kepada tenaga ahli asing dapat dijadikan bahan kajian
dalam memilih sektor atau sub sektor yang ingin diliberalkan.
Kebutuhan akan tenaga kerja asing khususnya tenaga kerja yang memiliki keahlian
(high-skilled worker) seiring dengan kemajuan ekonomi di suatu negara. AS sebagai negara
maju saja mengalami masalah karena kurangnya tenaga ahli terutama pasca serangan 11
September 2001. Setelah serangan itu AS memperketat masuknya orang asing. Alan
Greenspan mengkhawatirkan kondisi tersebut karena akan menurunkan daya saing ekonomi
AS dan memperlebar perbedaan penghasilan antara high-skilled dan lesser-skilled worker.
Greenspan menghimbau agar pemerintah mempermudah masuknya tenaga ahli asing bila
ingin mempertahankan daya saing perekonomian Amerika Serikat. Kebutuhan akan tenaga
ahli tersebut tidak dapat menunggu dilakukannya terlebih dahulu reformasi sistem
pendidikan agar menghasilkan tenaga ahli yang dibutuhkan AS, Greenspan mengatakan ”the
world is moving too fast for political and bureaucratic dawdling”.
Negara-negera maju lainnya juga menerapkan kebijakan pintu terbuka bagi tenaga
ahli asing sebagai upaya meningkatkan kualitas perekonomian mereka.Dalam kaitannya
dengan tenaga kerja asing, Australia dikenal sebagai negara yang banyak menerima tenaga
kerja asing.Sepersepuluh tenaga kerja di Australia diisi oleh tenaga ahli asing.Di Kanada
jumlahnya 7% sedangkan di Amerika Serikat sekitar 3%.Uni Eropa hanya mempekerjakan
1.7%. Rendahnya tenaga ahli asing ini menimbulkan masalah bagi Uni Eropa karena
kebutuhan akan tenaga ahli tersebut tidak dapat dipenuhi dari tenaga kerja domestik.
20
Disamping jumlahnya yang terbatas dan banyak tenaga ahli yang berasal dari Uni Eropa
mencari pekerjaan ke negara lain. Untuk mengatasi kekuarangan tenaga ahli tersebut Uni
Eropa berencana untuk mempermudah masuknya tenaga ahli asing ke Uni Eropa dengan
mengenalkan sistem blue card. Berdasarkan sistem ini tenaga ahli asing yang mendapat
tawaran kerja dapat lebih cepat masuk Uni Eropa bersama keluarganya. Setelah berada di
wilayah Uni Eropa tenaga ahli tersebut dapat pindah kerja, keluar masuk Uni Eropa dan
setelah jangka waktu tertentu dapat bebas berpindah diantara negara-negara Uni
Eropa.Sistem ini diharapkan dapat menciptakan Uni Eropa lebih kompetitif bagi tenaga ahli
asing.
3.2 Analisis kasus dan implementasi masuknya Tenaga Keja Asing (TKA)
Faktor lainnya, hubungan kerjasama investasi Indonesia dengan China semakin erat
dengan adanya kerjasama Joint Statement on Strenghtening Comprehensive Strategic
Partnership di 2015.Implementasi kerjasama itu terlihat dari kemitraan pembangunan
infrastruktur di Indonesia.
Devi menambahkan, menurut data Kemnaker sampai dengan Juni 2017 ditemukan
TKA sebanyak 1.383 orang. Sebanyak 60% diantaranya bekerja tanpa izin dan sisanya
21
penyalahgunaan jabatan."TKA ilegal kebanyakan berasal dari China, data pelanggaran
keimigrasian pada 2016 paling banyak dari China sebanyak 24% dari 7.787 orang," tuturnya.
Selain itu ada pula Permenaker 35 tahun 2015 tentang penggunaan TKA yang menghapus
syarat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia serta penghapusan rasio 10:1 jumlah TKA
dengan TK lokal. Ditambah lagi pengawasan TKA di Indonesia juga belum optimal lantaran
minim nya ketersediaan tenaga pengawas.Jumlah pengawas TKA saat ini 2.294 orang
sementara jumlah perusahaan yang diawasi sebanyak 216.547."Padahal idealnya 1 pengawas
mengawasi 5 perusahaan," kata Devi.Belum lagi masih ada 150 kabupaten dan kota yang
belum memiliki tenaga pengawas TKA dari 514 kabupaten dan kota yang ada.
Sejak amandemen UUD 1945, asas otonomi daerah mendapatkan posisinya dalam
Pasal 18 tentang pemerintah daerah dan dikembangkannya sistem pemerintahan yang
desentralistis melalui Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Lima hal pokok yang menjadi kewenangan Pusat Menyusul diberlakukannya otonomi daerah
ini adalah luar negeri, pertahanan dan keamanan, moneter, kehakiman, dan fiskal.Masalah
ketenagakerjaan pun menjadi lingkup kewenangan pemerintah daerah, dengan
menempatkannya dalam struktur organisasi dan tata kerja dalam struktur “dinas”.
22
bidang ketenagakerjaan untuk dapat meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan
khususnya pemberian izin mempekerjakan tenaga kerja asing[8].
23
Namun demikian menurut Pemda Bekasi keberadaan tenaga kerja asing di Bekasi
belum memberikan keuntungan bagi pembangunan di wilayahnya, Salah satu alasannya
pemasukan pajak tenaga kerja asing sebesar Rp 23 milyar wajib disetor ke Pemerintah Pusat,
karena berdasarkan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Tahun 2005 dana tersebut
merupakan pendapatan non pajak dan hak pemerintah pusat. BPK mengatakan dana tersebut
bersumber dari dana pengembangan ketrampilan kerja (DPKK), padahal dana tersebut
merupakan uang hasil pungutan dari seluruh tenaga kerja asing yang bekerja di wilayah
Bekasi. Perda Nomor 19 Tahun 2001 mempertimbangkan Undang-undang Nomor 22 Tahun
1999, Dalam undang-undang tersebut disebutkan daerah memiliki kewenangan mengatur
keberadaan tenaga kerja asing demi pembangunan daerah, hal ini berarti pungutan yang
berasal dari tenaga kerja asing seharusnya juga menjadi sumber pendapatan asli daerah.
Sedangkan pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan menyatakan pungutan terhadap
tenaga kerja asing sebagai pendapatan non pajak Kementerian Keuangan menyatakan
pungutan tersebut harus di setor kepada Pemerintah Pusat.
Dengan demikian terjadi perbedaan pemahaman antara Pusat dan Daerah soal tenaga
kerja asing yang dapat menimbulkan permasalahan dan ketidakpastian hukum.Hal tersebut
tidak perlu terjadi karena dengan tuntutan instansi/lembaga pemerintah di daerah untuk
menjalankan otonomi di daerahnya, dalam rangka ketenagakerjaan telah dikeluarkan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130-67 Tahun 2002 tentang Pengakuan
Kewenangan Kabupaten dan Kota. Pada Lampairan Keputusan Mendagri, khususnya Pada
Bidang Ketenagakerjaan angka romawi I huruf A: Penempatan dan pendayagunaan, angka 7 :
Perizinan dan Pengawasan, perpanjangan izin penggunaan tenaga Kerja asing, disebutkan
bahwa kewenangan yang dilimpahkan kepada Kabupaten/Kota adalah :
Terkait permohonan IKTA dalam rangka penenaman modal asing, didasarkan pada
Keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi Nomor KEP-105/MEN/1977
24
tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Izin Kerja Bagi tenaga Kerja Asing yang akan
bekerja dalam rangka Koordinasi penanaman modal, diatur bahwa IKTA dikeluarkan oleh
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Namun berdasarkan Kepmenaker
Nomor KEP-03/MEN/1990 bahwa permohonan IKTA yang diajukan oleh pemohon yang
merupakan perusahaan dalam rangka PMA dan PMDN, disampaikan kepada Ketua BKPM
(Pasal 9 ayat 2). Kemudian Ketua BKPM atas nama Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan
IKTA dengan tembusan disampaikan kepada instansi teknis (Pasal 10 ayat 2 dan 3).
25
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Kehadiran investasi asing sebagai konsekwensi liberalisasi pada dasarnya adalah pisau
bermata dua.Mereka dapat menjadi pendorong tumbuhnya sektor-sektor ekonomi tertentu
tetapi sekaligus dapat meminggirkan pengusaha lokal.Pengalaman banyak negara
menunjukan, terpinggirnya pengusaha lokal bukan disebabkan kehadiran investor
asing.Kebijakan pemerintah yang serikali kali menghambat atau paling tidak mempersempit
peluang wirausaha lokal untuk mendapatkan akses ke pasar.Akibatnya kecurigaan terhadap
investor asing menjadi meningkat.Investor asing dengan kekuatan modal dan keahliannya
dapat lebih mudah mengatasi distorsi yang diciptakan pemerintah sehingga terlihat sebagai
monster yang memangsa pengusaha lokal.Apabila pemerintah dapat mempermudah akses ke
dunia usaha maka diharapkan kehadiran asing dapat dimaksimalkan manfaatnya.
4.2 Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
https://katadata.co.id/berita/2019/04/08/investasi-dan-tenaga-kerja
https://kumparan.com/guru-bangsa/5-alasan-kenapa-indonesia-butuh-investasi-asing-
1552180369093698323
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/dampak-tenaga-kerja-asing-di-indonesia
http://responsitory.radenintan.ac.id/2262/3/BAB_II_DAN_III.pdf
http://digilib.unila.ac.id/4528/15/BAB%20II.pdf
http://jdih.balikpapan.go.id/index.php/berita-nasional/101-investsi-asing-di-indonesia-memetik-
manfaat-liberalisasi
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-bisnis/1427-tenaga-kerja-asing-di-indonesia-kebijakan-
dan-implementasi.html
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4010940/ini-analisis-penyebab-serbuan-tka-
china-versi-lipi
27