SKRIPSI
Oleh :
M. Samsul Arif
0712010076 / FE / EM
FAKULTAS EKONOMI
JAWA TIMUR
2011
Disusun Oleh :
M. SAMSUL ARIF
0712010076 / FE / EM
Sekretaris
Anggota
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur
Yang diajukan
M. SAMSUL ARIF
0712010076 / FE / EM
Pembimbing Utama
Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Puji syukur diucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunianya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja Dan
Satu (S1) Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Surabaya.
Skripsi ini telah melalui beberapa diskusi dan mendapatkan masukan serta koreksi dari
para dosen maupun pelaku yang terlibat dalam pekerjaan dengan harapan skripsi ini dapat
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terimah kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional
4. Sumarto, SE, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah memberi saran, nasihat serta
5. Dra Ec. Nuruni Ika Kusuma Wardhani, MM selaku Dosen Wali yang telah memberi
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Kedua Orangtuaku serta Saudara-Saudaraku yang telah banyak memberikan dorongan,
doa, dan kesabaran yang tidak terkira sihingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan yang telah membagikan ilmunya dan membantu
8. Seluruh Sahabat, Teman, Kawan dan Rekan yang telah memberikan dukungan dan
Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini memberikan manfaat dan dapat
menambah wawasan bagi kami dan pembaca umumnya. Semoga ALLAH SWT
senantiasa membimbing kita menuju jalannya dan melimpahkan rahmat serta hidayahnya
bagi semua pihak yang telah banyak membantu kami dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.3. Unsur-Unsur Kinerja Karyawan …………………..... 16
iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.1.1. Definisi Operasional ……………………..……………………… 35
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan ……...………………………………. 50
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4. Pembahasan …………………………………………………………….. 70
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR GAMBAR
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.9 Pengujian Reliabilitas …………………………………………….. 60
ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK DI SURABAYA
Oleh :
M. Samsul Arif
ABSTRAKSI
Dalam era teknologi dan informasi yang berkembang pesat, bangsa Indonesia lebih
menekankan pada masalah sumber daya manusia dalam masa pembagunannya, atau lebih
khususnya pada peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai titik sentral bagi
pembangunan nasional. Dalam suatu organisasi, sumber daya manusia merupakan salah satu
factor yang penting dari beberapa factor lain. Manusia saling berhubungan diantara satu dengan
lainnya, sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebeluimnya. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan pengaruh positif
antara hubungan kepuasan kerja, disiplin kerja dan kinerja pada karyawan PT. Surabaya Perdana
Rotopack. Dari beberapa teori diatas, maka penelitian ini mengambil objek pada PT. Surabaya
Perdana Rotopack yang ada pada saat ini tengah menghadapi masalah pada jumlah karyawan
yang absen. PT. Surabaya Perdana Rotopack adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa
percetakan.
Variabel penelitian adalah kepuasan kerja (X1) yang terdiri dari tingkat pekerjaan
menyenangkan dan sesuai dengan keinginan (X1.1), kondisi tempat kerja sangat baik (X1.2),
saling membantu dan mendukung dalam bekerja (X1.3), budaya kerja pegawai (X1.4),
menghargai waktu dan pedoman kerja (X1.5), dan pegawai berprestasi (X1.6). Disiplin Kerja
(X2) yang terdiri dari ketaatan (X2.1), kepatuhan (X2.2), kesadaran (X2.3), dan pengendalian
diri (X2.4). Sedangkan pada kinerja karyawan (Y) terdiri dari kualitas pekerjaan (Y1), kuantitas
pekerjaan (Y2), supervise yang diperlukan (Y3) dan ketepatan waktu (Y4). Teknik pengambilan
samplenya menggunakan simple random sampling / yaitu dimana semua anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama besar untuk dijadikan sample penelitian. Teknik analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM (Structural Equation Modeling).
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diketahui hasil dari penelitian ini bahwa :
a) Faktor kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan tidak dapat
diterima.
b) Faktor disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dapat diterima.
BAB I
PENDAHULUAN
kinerja yang tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan
suatu perusahaan yang berbentuk apapun baik dalam skala besar maupun kecil
kinerja karyawan yang tinggi untuk mencapai target yang telah ditetapkan
perusahaan sebelumnya.
kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan per satuan
kinerja yang tinggi, jika beban kerja yang ditetapkan tercapai dan jika realisasi
hasil kerja lebih tinggi dari pada yang ditetapkan perusahaan. Tuntutan-
tuntutan yang tidak mampu dikendalikan oleh setiap karyawan ini akan
menimbulkan ketegangan dalam diri karyawan dan jika tidak dapat diatasi
disiplin kerja. Untuk mencapai kinerja yang tinggi pimpinan perusahaan harus
sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti peraturan yang
maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara
Indonesia (Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat). PT. Surabaya Perdana
ini dituntut agar memiliki kualitas cetak yang bagus, serta sempurna dalam
tugas masing-masing. Selain itu PT. Surabaya Perdana Rotopack juga harus
Akan tetapi pada 4 tahun terakhir ini PT. Surabaya Perdana Rotopack
mengalami kendala di sumber daya manusia, hal ini dapat dilihat dari tabel
Rotopack sebanyak 144 orang. Berdasarkan data diatas dapat dilihat pada
tahun 2007 terdapat 394 orang karyawan yang tidak hadir pada jam kerja. Dan
pada tahun 2008 terdapat 511 orang karyawan yang tidak hadir pada jam
kerja. Sedangkan pada tahun 2009 terdapat 578 orang karyawan yang tidak
hadir pada jam kerja. Dan pada tahun 2010 terdapat 663 orang karyawan yang
tidak hadir pada jam kerja. Dari table tersebut terlihat bahwa terjadi
peningkatan jumlah pegawai yang bolos kerja atau mangkir tiap tahunnya.
Hal ini mengindikasikan adanya tingkat kepuasan kerja yang rendah pada PT.
atau tidak suka terhadap kepuasan bayaran. Dengan demikian kepuasan kerja
tersebut dapat diketahui bahwa pegawai akan merasa puas dalam bekerja
tidak puas.
Keterlambatan
Tahun
(Orang)
2007 224
2008 237
2009 144
2010 204
Sumber : PT. Surabaya Perdana Rotopack
yang telah ditetapkan oleh perusahaan, karena jam masuk kerja adalah jam
08:00 wib. Tetapi banyak karyawan yang hadir di atas jam 08:00 wib, hal ini
tercermin dari data keterlambatan tersebut diatas. Pada tahun 2007 terdapat
224 orang karyawan yang terlambat hadir pada jam kerja. Dan pada tahun
2008 terdapat 237 orang karyawan yang hadir pada jam kerja. Sedangkan
pada tahun 2009 terdapat 144 orang karyawan yang terlambat hadir pada jam
kerja. Dan pada tahun 2010 terdapat 204 orang karyawan yang terlambat hadir
pada jam kerja. Disiplin kerja yang berarti kesedianan untuk mematuhi
disiplin kerja adalah setiap perseorangan dan juga kelompok yang menjamin
dan perilaku pegawai sehingga ada kemauan pada diri pegawai untuk menuju
pada kerja sama dan prestasi yang lebih baik. Dengan demikian disiplin kerja
Target Realisasi
Bulan
(Ton) (Ton)
Januari 350 306
Februari 350 260
Maret 350 301
April 350 252
Mei 350 229
Juni 350 295
Juli 350 270
Agustus 350 265
September 350 191
Oktober 350 293
November 350 353
Desember 350 220
perusahaan ini masih belum tercapai. Dari 12 bulan di tahun 2010 hanya
terdapat 1 bulan yang tercapai diatas target, yaitu bulan November dengan
kinerja.
juga digunakan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan tingkat output
1. Ability
dalam pemanfaatan sumber daya dan teknologi secara efektif dan efisien
2. Opportunity
tertentu.
3. Motivation
pekerjaan dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang
maksimal.
1. Valence
ia butuhkan.
2. Expectancy
3. Instrumentality
target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
(Laurensius, 2006).
Sumatera Utara. Hal ini berarti bahwa kinerja seseorang akan meningkat
ketika kepuasan kerja dari individu berada pada posisi yang tinggi.
ROTOPACK DI SURABAYA”
bagi peneliti lain sebagai bahan referensi dan bahan masukan bagi pihak-
karyawan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat
dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait dengan
kerja. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien jalur yang bertanda positif
2,026).
standart target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
dengan suatu unjuk kerja. Dengan demikian dari konsep yang ditawarkan
tersebut dapat dipahami bahwa kinerja adalah konsep utama organisasi yang
yang dapat dicapai seseoran atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,
dan sesuai dengan moral maupun etika. Yang paling penting dari pengertian
itu adalah prestasi yang dicapai oleh individu ataupun kelompok kerja sesuai
1) Faktor Kemampuan
dalam hal kepintaran dan juga kemampuan dalam hal keahlian. Artinya
2) Faktor Motivasi
1. Kesetiaan
2. Prestasi Kerja
3. Kedisplinan
ukur kinerja.
4. Kreativitas
5. Kerja sama
sama dengan karyawan lain sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik.
6. Kecakapan
7. Tanggung Jawab
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas yang
diberikan kepadanya.
a. Kualitas Pekerjaan
b. Kuantitas Pekerjaan
banyak output juga ditentukan oleh harga bahan pokok, biaya produksi,
d. Ketepatan Waktu
atasan.
berbagai aspek dalam pekerjaan dan jabatannya (Kuswadi, 2004). Hal yang
suatu perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dari pegawai yang
dengan dirinya sendiri antara lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan
menyokong maka pegawai akan merasa tidak puas. Kepuasan kerja kombinasi
luar dan dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap
luar dan dalam akan merasa puas jika hasil kerja dan balas jasanya adil dan
layak.
memiliki makna dan tujuan yang sama, maka beberapa definisi tersebut dapat
popular di kalangan para ahli psikologi industri dan manajemen. Hal ini
terbukti dari banyaknya penelitian yang dilakukan pada para pekerja yang
1. Bagi individu.
individu.
2. Bagi industri/organisasi
3. Bagi masyarakat
a. Kedudukan (posisi)
pekerjaan yang lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada karyawan yang
menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu benar, tetapi justru perubahan
b. Pangkat (golongan)
c. Umur
e. Mutu pengawasan
ditingkatkan melalui perhatian dan hubungan yang baik dari pimpinan kepada
Karena dengan adanya keadaan seperti itu, karyawan tidak perlu untuk repot-
Budaya kerja yang ada di organisasi telah disepakati berama baik oleh
f. Pegawai berprestasi.
Kedisiplinan adalah suatu sikap tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan
peraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis. Menurut pendapat
disiplin kerja adalah suatu usaha dari manajemen organisasi perusahaan untuk
antara lain:
a. Ancaman
b. Kesejahteraan
saja, tetapi perlu kesejahteraan yang cukup yaitu besarnya upah yang mereka
c. Ketegasan
d. Partisipasi
bersama.
f. Keteladanan Pimpinan
Salah satu tugas yang paling sulit bagi seorang atasan adalah
aturan tata tertib, seperti terlalu sering terlambat atau membolos kerja,
berkelahi, tidak jujur atau bertingkah laku lain yang dapat merusak kelancaran
kerja suatu bagian, atasan harus turun tangan. Kesalahan semacam itu harus
dihukum dan atasan harus mengusahakan agar tingkah laku seperti itu tidak
perusahaan:
efektif.
benar benar tahu secara pasti tindakan-tindakan mana yang dibenarkan dan
mungkin karena alasan masa kerja telah lama, punya keterampilan yang tinggi
perasaan marah atau emosi. Jika ada perasaan semacam ini ada baiknya atasan
menunggu beberapa menit agar rasa marah dan emosinya reda sebelum
Hukuman itu setimpal artinya bahwa hukuman itu layak dan sesuai
dengan tindak pelanggaran yang dilakukan. Tidak terlalu ringan dan juga
tidak terlalu berat. Jika hukuman terlalu ringan, hukuman itu akan dianggap
sepele oleh pelaku pelanggaran dan jika terlalu berat mungkin akan
perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik tertulis maupun
tidak tertulis. Indikator disiplin kerja menurut Armandi (2008) adalah sebagai
berikut :
1. Ketaatan
2. Kepatuhan
3. Kesadaran
4. Pengendalian diri
dan khusus, yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja.
Kepuasan kerja itu sendiri dapat diartikan sebagai “hasil kesimpulan yang
didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang secara nyata diterima oleh
diinginkan dan dipikirkan sebagai hal yang pantas atau berhak baginya.”
(Gomes, 2003).
akan diperoleh kepuasan kerja. Kepuasan kerja yang terdapat dalam pekerjaan
prestasi kerja yang baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
karyawan yang tinggi dapat dicapai jika didukung oleh para karyawan yang
giat sehingga dengan demikian pekerjaan diharapkan akan lebih baik dan
telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien (Nitisemito,
2002).
kerja dan disiplin kerja serta kesungguhan dalam bekerja, maka diharapkan
dapat meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
Kepuasan
Kerja (X1)
Kinerja
Karyawan(Y)
Disiplin
Kerja (X2)
2.4 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan dua variabel bebas (X) yaitu kepuasan
kerja (X1) dan disiplin kerja (X2). Dan satu variabel terikat (Y) yaitu kinerja
karyawan (Y).
1. Kepuasan Kerja(X1)
sebagai berikut :
menyenangkan.
pekerjaan sehari-hari.
kinerja.
sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis.
a. Ketaatan (X2.1)
b. Kepatuhan (X2.2)
c. Kesadaran (X2.3)
organisasi.
kondusif.
ditetapkan.
Timbal balik pemberian saran dan arahan sudah sesuai dengan output
yang dihasilkan.
merupakan nilai sangat tidak setuju, nilai 2 merupakan tidak setuju sekali,
merupakan nilai agak setuju, nilai 6 merupakan nilai setuju dan nilai 7
1 7
3.2.1. Populasi
peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik serupa yang menjadi
penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian produksi pada PT. Surabaya
3.2.2. Sampel
N
n =
N.e2+1
Keterangan :
N = Jumlah populasi
n = Jumlah sampel
yang digunakan adalah sebesar 5%, maka dengan menggunakan rumus diatas
144
n = = 105,88
(144x0,052)+1
Jadi dalam penelitian ini sampel diambil dari karyawan bagian produksi PT.
sebagai berikut :
laten. Jumlah sampel adalah jumlah indikator dikali 5-10. Bila terdapat 20
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data premier
Perdana Rotopack.
Rotopack.
satu atau lebih variabel independent dengan satu atau lebih variabel dependent
Pekerjaan
Menyenangkan
(X1.1)
Kondisi Kerja
(X1.2)
Saling
Membantu
Kepuasan
(X1.3)
Kerja Kualitas
(X1) Pekerjaan
Budaya Kerja
(X1.4) (Y1.1)
Menghargai
Waktu Kuantitas
(X1.5) Pekerjaan
(Y1.2)
Pegawai Kinerja
berprestasi Karyawan
(X1.6) (Y)
Supervisi Yang
Diperlukan
(Y1.3)
Ketepatan
Ketaatan Waktu
(X2.1) (Y1.4)
Kepatuhan
(X2.2) Disiplin
Kerja
(X2)
Kesadaran
(X2.3)
Pengendalian
Diri
(X2.4)
a. Uji Realibilitas
Uji ini ditafsir dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Jika nilai
b. Uji Validitas
pada sejauh mana uji dapat mengukur apa yang sebenarnya kita ukur.
karakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari
cara mengkonversi nilai data penelitian kedalam standart score atau biasa
yang disebut z-score yang mempunyai rata-rata nol dengan standart deviasi
sebesar satu. Bila nilai-nilai itu dinyatakan dalam format yang standart, maka
batas dari z-score itu berada pada rentang 3 sampai dengan 4 (Ferdinand,
2002). Oleh karena itu apabila ada observasi yang memiliki z-score >/3,0
data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outlier pada tingkat univariate,
tetapi observasi itu dapat menjadi outlier bila sudah saling dikombinasikan.
tersebut berdistribusi normal atau tidak adalah menggunakan uji critical ratio
a. Jika nilai critical yang diperoleh melebihi rentang ± 2,58, maka distribusi
b. Jika nilai critical yang diperoleh berada pada ± 2,58, maka distribusi
adalah normal.
paket program Amos 4,0 dan SPSS versi 13.0. SEM adalah teknik multivariat
2006).
dengan pengujian fit antara model teoritis dan data empiris. Jika model teoritis
menggambarkan “good fit” dengan data maka model dianggap sebagai yang
diperkuat. Sebaliknya suatu model teoritis tidak diperkuat jika teori tersebut
mempunyai suatu “poor fit” dengan data. Amos dapat menguji apakah model
“good fit” atau “poor fit”, jadi “good fit” model yang diuji sangat penting
CMIND/DF, TLI, CFI. Apabila model awal tidak good fit dengan data, maka
Goodness Of Fit
Keterangan Cut-Off Value
Index
Diharapkan
Menguji apakah
kecil, 1 sampai
covariance populasi yang
X2-Chi-Square dengan 5 atau
destimasi sama dengan
paling baik
covariance sample
diantara 1 dan 2
Uji signifikan terhadap
perbedaan matrics Minimum 0,1
Probability covariance data dan atau 0,2 atau >-
matrics covariance yang 0,05
destimasi
Mengkompensasi
RMSEA kelemahan chi-square <-0,08
pada sampel besar
Menghitung proporsi
tertimbang varians dalam
matrics sample yang
GFI >-0,90
dijelaskan oleh
matrics covariance
populasi yang diestimasi
GFI yang disesuaikan
AGFI >-0,90
terhadap DF
Kesesuaian antara data
CMIND/DF <-2,00
dan model
Perbandingan antara
TLI model yang diuji terhadap >-0,95
baseline model
Uji kelayakan model yang
tidak sensitive terhadap
CFI >-0,94
besarnya sampel dan
kerumitan model
Sumber : Hair et al (2006)
BAB IV
PT. Surabaya Perdana Rotopack (SPR) telah didirikan di awal 1986, bisnis inti
perusahaan ini adalah mengkonversi & kemasan fleksibel, dengan rotogravure printing
dan laminasi proses. Perusahaan ini melayani pasar domestik dan internasional, termasuk
Dari waktu ke waktu, kami PT. Surabaya Perdana Rotopack mencoba untuk
meningkatkan kapasitas cetaknya. Pada awal tahun 2000, kapasitas cetak mencapai lebih
dari 624.000.000 per tahun m2, yang juga didukung oleh kapasitas yang sama untuk
Perusahaan ini juga memiliki laboratorium untuk Penelitian dan Pengembangan, yang
membuktikan bahwa kita memiliki komitmen yang kuat untuk secara konsisten
meningkatkan kualitas produk kami. Saat ini, kami memproduksi berbagai macam
kemasan untuk hampir semua jenis produk (daging dan keju, makanan beku, kopi,
makanan ringan dan kembang gula, kacang kering, deterjen, kertas rokok, dll).
pelanggan dan PT. Surabaya Perdana Rotopack. Itu adalah visi perusahaan kami. Untuk
melaksanakan gagasan itu, SPR sekarang dikelola oleh manajer mahir dan profesional,
yang memberi kita kemajuan yang sangat signifikan. Saat ini, kami memproduksi
berbagai macam kemasan untuk hampir semua jenis produk (daging dan keju, makanan
beku, kopi, makanan ringan dan kembang gula, kacang kering, deterjen, kertas rokok,
dll).
Lokasi PT. Surabaya Perdana Rotopack. berada di berlokasi di Jl. Tambak Sawah No
19. Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Pemilihan lokasi ini telah direncanakan secara matang
2. Terletak di kawasan industri yang berada di tengah kota dan memilik akses jalan yang
3. Jauh dari tempat pemukiman warga, sehingga tidak ada warga yang berdemo akibat
Direktur
Utama
Direktur
Manajer
Umum
Manajer
Mutu
Kepala
Regu
Buruh
Berikut ini adalah karakteristik responden yang ada di PT. Surabaya Perdana
Rotopack
Dalam tabel ini dapat diketahui bahwa usia minimal responden adalah 20 tahun
Dalam tabel ini dapat diketahui bahwa proporsi responden laki-laki berjumlah 79
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa lama bekerja responden paling rendah adalah
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa jenjang pendidikan responden yang terendah
Tabulasi frekuensi dari hasil jawaban responden tentang kompensasi dapat dilihat
Skor
Pernyataan Total
1 2 3 4 5 6 7
Beban kerja saat
0 3 6 5 41 30 20 105
ini sesuai dengan
keinginan dan sangat
0.00% 2.90% 5.70% 4.80% 39.00% 28.60% 19.00% 100%
menyenangkan
Sarana dan prasarana
0 5 4 6 36 40 14 105
sudah memadai untuk
menjalankan
pekerjaan 0.00% 4.80% 3.80% 5.70% 34.30% 38.10% 13.30% 100%
sehari-hari
Rekan kerja
membantu 0 3 6 5 32 40 19 105
dan mendukung
dalam menjalankan
0.00% 2.90% 5.70% 4.80% 30.50% 38.10% 18.10% 100%
pekerjaan sehari-hari
Telah menyepakati
0 5 4 5 33 44 14 105
budaya kerja
pegawai yang
0.00% 3.80% 4.80% 4.80% 29.50% 39.00% 18.10% 100%
ada di organisasi
Sangat menghargai
0 4 5 5 31 41 19 105
waktu dan pedoman
kerja yang ada
0.00% 3.80% 4.80% 4.80% 29.50% 39.00% 18.10% 100%
di organisasi
Prestasi kerja yang
dihasilkan sudah 0 2 7 17 38 32 9 105
sesuai
dengan standart
0.00% 1.90% 6.70% 16.20% 36.20% 30.50% 8.60% 100%
penilaian kinerja
Sumber : Data Diolah
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa jawaban tertinggi atas pernyataan “Beban
kerja saat ini sesuai dengan keinginan dan sangat menyenangkan.” sebanyak 41.
Selanjutnya pada pernyataan “Sarana dan Prasarana yang ada di organisasi sudah
budaya kerja pegawai yang ada di organisasi” sebanyak 44. Selanjutnya pada pernyataan
“Sangat menghargai waktu dan pedoman kerja yang ada di organisasi” sebanyak 41. Dan
pada pernyataan “Prestasi kerja yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar penilaian
Tabulasi frekuensi dari hasil jawaban responden tentang disiplin kerja dapat
Skor
Pernyataan Total
1 2 3 4 5 6 7
Saya telah menaati
0 5 3 14 44 29 9 105
semua aturan dan
norma-norma yang
0.00% 4.80% 3.80% 13.30% 41.90% 27.60% 8.60% 100%
ada di organisasi
0 3 6 19 40 27 10 105
Saya telah mematuhi
instruksi atasan
0.00% 2.90% 5.70% 18.10% 38.10% 25.70% 9.50% 100%
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa jawaban tertinggi atas pernyataan “Saya
telah menaati semua aturan dan noirma-norma yang ada di organisasi ini” sebanyak 44.
sebanyak 40. selanjutnya pada pernyataan “Saya telah menyadari semua resiko atas
beban kerja yang diberikan oileh organisasi” sebanyak 37. Dan pada pernyataan “Saya
mampu untuk mengendalikan diri terhadap situasi kerja yang kondusif” sebanyak 39.
Tabulasi frekuensi dari hasil jawaban responden tentang kinerja karyawan dapat
Skor
Pernyataan Total
1 2 3 4 5 6 7
Kualitas output yang
0 5 4 15 38 33 10 105
dihasilkan telah sesuai
dengan standart mutu
0.00% 4.80% 3.80% 13.30% 41.90% 31.40% 9.50% 100%
yang telah ditetapkan
Output yang
dihasilkan 0 4 5 18 34 35 9 105
telah sesuai dengan
yang telah ditetapkan
0.00% 3.80% 4.80% 17.10% 32.40% 33.30% 8.60% 100%
Timbal balik
pemberian
0 4 5 18 40 30 8 105
saran dan arahan
sudah
sesuai dengan output
0.00% 3.80% 4.80% 17.10% 38.10% 28.60% 7.60% 100%
yang dihasilkan
Penyelesaian output
0 4 5 19 42 29 6 105
sudah sesuai
dengan waktu
0.00% 3.80% 4.80% 18.10% 40.00% 27.60% 5.70% 100%
yang dijadwalkan
Sumber : Data Diolah
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa jawaban tertinggi atas pernyataan “Kualitas
output yang dihasilkan telah sesuai dengan standart mutu yang telah ditetapkan”
sebanyak 38. Selanjutnya pada pernyataan “Output yang dihasilkan telah sesuai dengan
target yang telah ditetapkan” sebanyak 35 Sedangkan pada pernyataan “Timbal balik
pemberian saran dan arahan sudah sesuai dengan output yang dihasilkan” sebanyak 40.
Dan pada pernyataan “Penyelesaian output sudah sesuai dengan waktu yang
Validitas yang digunakan disini adalah validitas konsturk yang merujuk pada
sejauh mana uji dapat mengukur apa yang sebenarnya kita ukur. Pengujian content
validity terhadap dua konstruk utama penelitian yang meliputi kualitas layanan dan
instrumen penelitian yang sama meskipun setting yang diteliti ada yang berbeda.
Tabel 4.8 Standart Factor Loading Dan Constuct Dengan Confirmatory Factor Analysis
Faktor Loading
Konstrak Indikator
1 2 3
X1.1 0.924
X1.2 0.730
Kepuasan X1.3 0.961
Kerja X1.4 0.828
X1.5 0.969
X1.6 0.384
X2.1 0.316
Disiplin X2.2 0.604
Kerja X2.3 0.909
X2.4 0.889
Y1 0.878
Kinerja Y2 0.945
Karyawan Y3 0.534
Y4 0.548
Sumber : Data Diolah
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa factor loading terbesar untuk tiap variabel
berada di : Kepuasan kerja pada X15 sebesar 0,969 sedangkan Disiplin kerja pada X23
masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct belum seluruhnya ≥ 0,5,
baik.
Uji ini ditafsir dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Jika nilai alpha
cukup tinggi (berkisar 0,50-0,60) dapat ditafsir suatu hasil pengukuran relatif konsisten
apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih, dengan kata lain instrumen tersebut
dapat diandalkan.
Item To Koefisie
Konstrak Indikator Total Cronbach's
Correlation Alpha
X1.1 0.933
X1.2 0. 897
Kepuasan X1.3 0.925
0.936
Kerja X1.4 0.890
X1.5 0.929
X1.6 0.630
X2.1 0.875
Disiplin X2.2 0.847
0.878
Kerja X2.3 0.866
X2.4 0.833
Y1 0.845
Kinerja Y2 0.840
0.864
Karyawan Y3 0.842
Y4 0.845
Sumber : Data Diolah
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa tidak terjadi eliminasi karena nilai item to
internal setiap construct diatas menunjukan baik, dimana koefisien Cronbach’s Alpha
yang diperoleh seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7.
dilakukan construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih
termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan penelitian kepercayaan diri yang
lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama.
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa hasil pengujian reliabilitas instrument dengan
ditunjukan dengan nilai construct reliability seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka
tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat
exploratory, maka nilai dibawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan-
alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan
yang biasanya disajikan dalam statistic deskriptif. Nilai statistik untuk menguji
normalitas itu disebut Z-Value. Dan nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat
Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak adalah
menggunakan uji critical ratio dari Swekness dan Kurtosis dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Jika nilai critical yang diperoleh melebihi rentang +- 2,58, maka distribusi adalah titik
normal.
b. Jika nilai critical yang diperoleh berada pada +- 2,58, maka distribusi adalah normal.
Tabel 4.11 Assement Of Normality
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa hasil uji menunjukan bahwa nilai c.r.
multivariate berada diluar ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas tidak terpenuhi.
asumsi terpenuhi.
ambang batas yang akan dikategorikan sebagai outlier dengan cara mengkonversi nilai
data penelitian kedalam standart score atau biasa yang disebut z-score yang mempunyai
rata-rata nol dengan standart deviasi sebesar satu. Bila nilai-nilai itu dinyatakan dalam
format yang standart, maka perbandingan antar besaran nilai dengan mudah dapat
dilakukan. Untuk sampel besar (diatas 80 observasi) pedoman evaluasi adalah nilai
ambang batas dari z-score itu berada pada rentang 3 sampai dengan 4 (Ferdinand,
2002:98). Oleh karena itu apabila ada observasi yang memiliki z-score >/3,0 maka akan
Std.
Minimum Maximum Mean N
Deviation
Predicted Value 21.666 77.205 53.5 12.653 106
Std. Predicted Value -2.516 1.873 0 1 106
Std. Error Of
6.203 22.038 11.113 2.178 106
Predicted Value
Adjusted Predicted Value 0.368 79.995 53.049 14.469 106
Residual -55.74 65.468 0 28.019 106
Std. Residual -1.852 2.175 0 0.931 106
Stud. Residual -2 2.39 0.006 1.017 106
Deleted Residual -64.995 105.632 0.451 33.825 106
Stud. Deleted Residual -2.034 2.455 0.007 1.026 106
Mahalanobis Distance
3.469 55.305 13.868 6.544 106
(MD)
Cook's Distance 0 0.44 0.044 0.044 106
Centered Leverage Value 0.033 0.527 0.132 0.062 106
Sumber : Data Diolah
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa terdapat outlier multivariate antar variabel,
karena Mahalanobis Distance Maksimum 30,899 ≥ 26.124. No Case 106 : 55.832 1 case
outlier ini harus dieliminasi sehingga N pada analisis selanjutnya tinggal 105.
parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam
memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi
antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama
(One Step Approach To SEM). Ini digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi
teori yang kuat serta validitas & realibilitas data sangat baik.
Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan
program AMOS 40.1 terlihat pada tabel Goodness of Fit dibawah ini.
Gambar 4.2 Model Pengukuran & Structural Job Satisfaction, Job Disipline & Job
Performance. Model Specification : One Step – Base Model
Nilai
Kriteria Hasil Evaluasi Model
Kritis
Cmin/DF 7.046 <2,00 Kurang Baik
Probability 0.000 >0,05 Kurang Baik
RMSEA 0.241 <0,08 Kurang Baik
GFI 0.658 >0,90 Kurang Baik
AGFI 0.515 >0,90 Kurang Baik
TLI 0.670 >0.95 Kurang Baik
CFI 0.731 >0,94 Kurang Baik
Sumber : Data Diolah
Dari hasil evaluative terhadap model one step base model ternyata dari semua
kriteria goodness of fit yang digunakan belum seluruhnya menunjukan hasil evaluasi
model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya model konseptual
yang dikembangkan dan dilandasi dengan teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta.
Dengan demikian model ini masih perlu dimodifikasi sebagai sebagaimana terdapat
dibawah ini.
Gambar 4.3 Model Pengukuran & Structural Job Satisfaction, Job Disipline & Job
Performance. Model Specification : One Step – Modification Model
MODEL PENGUKURAN & STRUKTURAL
Job Satisfaction, Job Disipline, & Job Performance
Model Specification : One Step Approach - Modification Model
1
er_1 X11
1
er_2 X12 1
1
er_3 X13 Job
1 Satisfaction
er_4 X14 1
1 1 Y1 er_11
er_5 X15 1
Y2 er_12
1 Job
er_6 X16 Performance 1
Y3 er_13
1
er_7 X21 1 1
10,005 Y4 er_14
1
er_8 X22 d_jp
Job
1 Disipline
er_9 X23
1
er_10 X24
Nilai
Kriteria Hasil Evaluasi Model
Kritis
Cmin/DF 1.074 <2,00 Baik
Probability 0.321 >0,05 Baik
RMSEA 0.027 <0,08 Baik
GFI 0.918 >0,90 Baik
AGFI 0,900 >0,90 Baik
TLI 0.996 >0.95 Baik
CFI 0.997 >0,94 Baik
Sumber : Data Diolah
Dari hasil evaluasi terhadap model one step modification ternyata dari semua
criteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukan hasil evaluasi model
yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya model konseptual yang
dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan
demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar
Ustd. Std.
Regression Weights Estimate Estimate Prob
Kinerja Karyawan Disiplin Kerja 1.043 0.998 0
Kinerja Karyawan Kepuasan Kerja -0.013 -0,013 0.820
Batas Signifikasnsi ≤ 0,10
Sumber : Data Diolah
Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, maka hipotesis yang
menyatakan bahwa :
a. Factor Job Disipline berpengaruh positif terhadap Factor Job Performance, dapat
b. Factor Job Satisfaction berpengaruh positif terhadap Factor Job Performance, tidak
dapat diterima. Probabilitas Kausal 0.820 > 0,10 [Tidak Signifikan [Negatif].
4.4. Pembahasan
Dari hasil uji validitas diatas dapat dilihat bahwa angka factor loading kepuasan
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa nilai factor loading terbesar terdapat di X1.5
dengan nilai factor loading sebesar 0,969 dan frekuensi sebesar 41.
Hal ini menunjukan bahwa dalam perusahaan harus memperhatikan waktu dan
pedoman kerja apakah sudah sesuai atau belum agar karyawan dapat bekerja dengan baik
Hal ini disebabkan karena apabila karyawan sangat memanfaatkan waktu dan
pedoman kerja untuk menyelesaikan tugasnya, maka karyawan tersebut tidak akan
menghiraukan kepuasan kerja yang berupa waktu luang. Sehingga dalam hal ini
Dari hasil uji validitas diatas dapat dilihat bahwa angka factor loading disiplin
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa nilai factor loading terbesar terdapat di X2.3
dengan nilai factor loading sebesar 0.909 dan frekuensi sebesar 37.
yang dimiliki karyawan apakah sudah sesuai atau belum agar karyawan dapat bekerja
dengan baik dan senang supaya dapat tercapai apa yang diinginkan perusahaan. Keadaan
Dari hasil uji validitas diatas dapat dilihat bahwa angka factor loading kinerja
Dari tabel ini dapat diketahui bahwa nilai factor loading terbesar terdapat di Y2
dengan nilai factor loading sebesar 0.945 dan frekuensi sebesar 35.
pekerjaan yang dihasilkan apakah sudah sesuai atau belum agar karyawan dapat bekerja
dengan baik dan senang supaya dapat tercapai apa yang diinginkan perusahaan.
42. Hal ini disebabkan karena karyawan akan bekerja secara sungguh-sungguh demi
Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, maka diperoleh hasil
penelitian bahwa faktor Job Satisfaction tidak berpengaruh (negatif) terhadap faktor Job
Performance. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu
Dari hasil uji anaisis data yang dilakukan maka factor kepuasan kerja tidak dapat
besaran kepuasan kerja tidak dapat dijadikan tolak ukur atau acuan pertimbangan untuk
Maka dalam penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
(Winardi 2001) yang motivasi, produktifitas dan kinerja karyawan akan meningkat jika
tingfkat kepuasan kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan tinggi. Dan tidak sesuai
pula dengan Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulianti (2009) menunjukkan bahwa
positif.
Jadi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, kepuasan kerja yang diberikan
sehingga tidak memberikan pengaruh terhadap kinerja karea dinilai tidak optimal dan
tidak mampu mengerakkan hasrat karyawan. Karena apabila kepuasan kerja meninngkat
maka kinerja karyawan menurun, hal ini didasari karena adanya sistem kerja yang
berdasarkan target produksi dan ketepatan waktu produksi. Jadi apabila perusahaan tidak
mempunyai order yang melimpah, maka karyawan akan mendapatkan kepuasan kerja
yang berupa adanya waktu luang. Sehingga dalam penyelesaian tugasnya mereka tidak
ulang sistem waktu dan pedoman kerja apakah sudah sesuai atau belum dalam
pelaksanaannya agar karyawan dapat bekerja dengan baik dan senang, supaya dapat
Dilihat dari tingkat probabilitas arah hubungan kausal, maka diperoleh hasil
penelitian bahwa faktor Job Disipline berpengaruh positif terhadap faktor Job
Performance. Hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai probabilitas kausal yaitu
Dari hasil uji anaisis data yang dilakukan maka factor disiplin kerja dapat
besaran disiplin kerja dapat dijadikan tolak ukur atau acuan pertimbangan untuk
mengukur kinerja.
Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Nitisemito (2002)
kedisiplinan tidak dilaksanakan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Jadi sarana kerja yang kurang memadai dapat
menurunkan hasil kerja, yang selanjutnya dapat menurunkan disiplin kerja. Pada
akhirnya, disiplin kerja yang menurun juga dapat menurunkan kinerja karyawan.
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Narmodo (2007)
dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel disipiln kerja memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap variabel kinerja karyawan , yang berarti apabila displin
kerja yang dihasilkan karyawan semakin tinggi, maka akan semakin tinggi pula kinerja
karyawan. Hal ini disebabkan karena faktor-faktor yang terdapat dalam variabel tersebut
Jadi dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, disiplin kerja yang diukur
BAB V
5.1 Kesimpulan
berikut :
5.2 Saran
digunakan di perusahaan.
output lagi.
Anderson, J.C. and D.W. Gerbing, 1988. Structural Equation Modeling in Practice
:A Review and Recommended Two-Step Approach, Psycological Bulletin.
Armandi, John. 2008. Kontribusi Motivasi Berprestasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Pelatih. Jurnal Iptek Olahraga,
Bentler, P.M. and C.P. Chou, 1987. Practical Issue in Structural Modeling,
Sociological Methods and Research.
Dessler, Gary, 1993, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Bahasa Indonesia.
Penerbit PT. Prenhalindo, Jakarta.
Hair, J.F. et. Al., 2006. Multivariate Data Analysis, Fifth Edition. Prentice Hall
International, Inc., New Jersey.
Hasibuan, Malayu SP. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara,
Jakarta.
Herzberg, Frederick. 2001. Work And The Nature Of Man. The World Publishing
Company, New York.
Prabu, Anwar, 2005. Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan
Koordinasi Keluarga Berrencana Nasional Kabupaten Muara Enim. Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya.
Tabachnick B.G. and Fidel, L.S., 1996, Using Multivariate Statistics, Third
Edition, Harper Collins College Publisher, New York.