Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH JUMLAH TENAGA KERJA DAN MODAL TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA KECIL MENENGAH

Disusun untuk memenuhi tugas Bangunan Teori dan Metodologi Penelitian (WE 320 A)

Oleh : Andes Riano Anggita Filadelfia ErvaAdar Pradita Isser Albertho P. Amalia Hidayati 232011240 232011243 232011250 232011251 232011291

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS SALATIGA 2013

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka pelaksanaan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia, maka diharapkan semua sektor ekonomi dapat berkontribusi di dalamnya. Pembangunan ekonomi paling tidak harus memiliki tiga tujuan inti, yaitu peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup yang pokok, peningkatan standar hidup, dan perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial (Todaro dan Smith 2006:28). Salah satu sektor ekonomi yang berkontribusi dalam proses pembangunan ekonomi adalah sektor industri kecil atau Usaha Kecil Menengah. Keberadaan industri kecil mempunyai andil yang besar dalam memperkokoh struktur industri di Indonesia terutama berperan dalam penyerapan tenaga kerja dan mengurangi kemiskinan. (Sulistiyana, 2010:2) Dari tahun 1997-2006, jumlah perusahaan berskala UKM mencapai 99% dari keseluruhan unit usaha di Indonesia. Kontribusi yang diberikan oleh UKM terhadap produk domestik bruto mencapai 54%-57% dan terhadap penyerapan tenaga kerja sekitar 96%. Kontribusi UKM yang dapat menyerap tenaga kerja tersebut perlu diperhatikan dan dibina menjadi industri yang efesien dan mampu berkembang mandiri sehingga pertumbuhannya semakin meningkat. (Sulistiyana, 2010:2) Kriteria usaha yang termasuk dalam kategori UKM antara lain: (1) memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha (2) memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (3) milik Warga Negara Indonesia (4) berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar (5) berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi(Sulistiyana, 2010:2)

Di kota Salatiga sendiri memiliki UKM yang cukup besar.Usaha Kecil Menengah merupakan salah satu tempat mata pencaharian bagi sebagian banyak masyarakat di kota ini, dan besarnya pendapatan baik para pengusaha industri dan masyarakat pun tergantung oleh jumlah produksi yang di hasilkan. Maka dari itu peneliti mengutamakan hasil produksi untuk diteliti. Hampir semua usaha kecil tersebut masih menggunakan mesin manual dalam proses produksi. Jadi peran tenaga kerja sangat dibutuhkan untuk mengolah bahan baku. Tetapi dalam industri kecil tersebut, tidak hanya faktor produksi tenaga kerja yang dijadikan prioritas utama. (Sulistiyana, 2010:2) Namun faktor produksi lain yang jumlahnya dianggap berbeda adalah modal. Dalam penggunaan modal yang berbeda oleh para pengusaha maka akan berdampak terhadap jumlah produksi yang berbeda pula. Dengan adanya perbedaan modal tersebut, maka peneliti juga ingin meneliti faktor produksi modal sebagai variabel bebas. Penggunaan modal dalam proses produksi harus disesuaikan dengan tingkat kebutuhan industri kecil. Pembelian bahan baku dan mesin untuk proses produksi akan mempengaruhi besar kecilnya modal yang digunakan. (Sulistiyana, 2010:2) . Berdasarkan fenomena diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Modal Terhadap Nilai Produksi Usaha Kecil Menengah

1.2 Masalah dan Persoalan Penelitian


1.2.1 Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang dapat diambil adalah analisis pengaruh jumlah tenaga kerja dan modal terhadap nilai produksi Usaha Kecil Menengah.

1.2.2 Persoalan Penelitian


1. Apakah ada pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap nilai produksi? 2. Apakah ada pengaruh modal terhadap nilai produksi?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1.3.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap nilai produksi. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh modal terhadap nilai produksi. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Bagi Usaha Kecil Menengah Diharapkan akan memberikan masukan yang dapat dipertimbangkan dan sebagai bahan referensi tambahan bagi Usaha Kecil Menengah agar dapat meningkatkan nilai produksi. 2. Bagi Mahasiswa Diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh jumlah tenaga kerja dan modal terhadap nilai produksi. .

BAB II KERANGKA TEORITIS

2.1 Konsep dan Definisi Konsep


Pada bab ini akan diuraikan tentang konsep yang digunakan dan definisinya. Konsep adalah simbol yang digunakan untuk memaknai fenomenon tertentu (Ihalauw, 2004). Sehubungan dengan persoalan penelitian yang telah dirumuskan dalam penulisan penelitian ini, konsep dan definisi konsep yang dipilih adalah jumlah tenaga kerja, modal dan nilai produksi. Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel bebas adalah jumlah tenaga kerja dan modal.Sedangkan variabel gayutnya yaitu nilai produksi.

2.1.1 Nilai produksi


Menurut Sri Adiningsih, 1999 mengatakan bahwa produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sehingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output berupa barang dan jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi. Menurut Sudarsono dan subekti, 2007, nilai produksi adalah tingkatproduksi atau keseluruhan jumlah barang yang merupakan hasil akhir proses produksipada suatu unit usaha yang selanjutnya akan dijual atau sampai ketangan konsumen.Naik turunnya permintaan pasar akan hasil produksi perusahaan atau industri meningkat, produsen cenderung untuk menambah kapasitas produksinya Menurut Widowati, 2004 nilai barang yang dihasilkan oleh suatu industri baik produksi utama maupun ikutan, termasuk didalamnya adalah barang yang telah siap dipasarkan dan barang yang masih dalam proses (barang setengah jadi). Semua barang 4

hasil produksi harus dinilai walaupun belum terjual, terjual (baik tunai maupun kredit), dikonsumsi sendiri, dihadiahkan dan sebagainya Model ini pertama kali diperkenalkan oleh Charles W. Cobb dan Paul H. Douglas pada tahun 1928. Fungsi produksi Cobb-Douglas dalam bentuk estimasi empiris dengan persamaan (Sunaryo, 2001:71): Q= KL Dimana: Q = Output K = Input modal L = Input tenaga kerja = Elastisitas input modal = Elastisitas input tenaga kerja

Menurut Sunaryo (2001:72) mengemukakan sifat-sifat fungsi produksi CobbDouglas sebagai berikut : a. Constant return to scale, jika (+) =1. b. Increasing return to scale, jika (+) > 1 c. Decreasing return to scale, jika (+) < 1

2.1.2 Tenaga Kerja


Mulyadi (2003:59) mengemukakan bahwa tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Sedangkan pendapat Rosyidi (2004:57) bahwa tenaga kerja merujuk pada kemampuan manusiawi yang dapat disumbangkan untuk memungkinkan dilakukannya produksi. Sehingga dapat di simpulkan bahwa tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Arfida (2003:205) permintaan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi tertentu. Menurut Afrida, (2003:44) mengidentifikasikan bahwa permintaan determinasi permintaan tenaga kerja, yaitu sebagai berikut: a. Tingkat upah b. Teknologi 5

c. Produktivitas d. Kualitas tenaga kerja e. Fasilitas modal Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting untuk diperhatikan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup, bukan saja dilihat dari tersedianya lapangan kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja (Machfudz, 2007:97). Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan tenaga karja adalah: a. Ketersediaan tenaga kerja b. Kualitas tenaga kerja c. Jenis kelamin akan menentukan jenis pekerjaan d. Tenaga kerja yang bersifat temporer atau musiman dalam sektor pertanian e. Upah tenaga kerja perempuan dan lakilaki tentu berbeda

2.1.3 Modal
Menurut Rosyidi (2004:56), modal mencakup uang yang tersedia di dalam perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor produksi lainnya.
Sedangkan Mankiw (2003:42) mendefinisikan modal sebagai seperangkat sarana yang dipergunakan oleh para pekerja. Schwiedlend dalam Riyanto(2001:18), modal meliputi baik modal dalam bentuk uang maupun dalam bentuk barang.

2.2 Dalil dan Model Penalarannya


Struktur dalil dibagi menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel gayut. Karakteristik dari variabel bebas yaitu konsep yang ditempatkan mendahului konsep yang lain dan konsep tersebut menimbulkan akibat terhadap konsep lain, sedangkan karakteristik variabel gayut yaitu konsep yang ditempatkan sesudah variabel bebas dan konsep yang terkena akibat dari variabel bebas (Ihalauw, 2004). Adapun dalil atas penelitian ini :

Dari penelitian terdahulu, hasil uji statistik membuktikan bahwa jumlah tenaga kerja berpengaruh positif terhadap hasil produksi (Sulistiana, 2006). Dalil 1 :jumlah tenaga kerja berpengaruh positif terhadap hasil produksi.

Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa modal berpengaruh positif terhadap hasl produksi (Dewi, 2006). Dalil 2 : Modal berpengaruh positif terhadap hasil produksi.

Model awal : Jumlah Tenaga Kerja


Nilai Produksi

Modal

2.3 Pengukuran Konsep Dan Penyusunan Hipotesis Empiris


2.3.1 Pengukuran konsep
Pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini adalahFungsi produksi CobbDouglas, dengan aras ukur rasio.Q = f(K,L) dengan K adalah modal dan L adalah tenaga kerja.Fungsi produksi Cobb-Douglas dalam bentuk estimasi empiris dengan persamaan (Sunaryo, 2001:71): Q= KL Dimana: Q = Output K = Input modal L = Input tenaga kerja = Elastisitas input modal = Elastisitas input tenaga kerja.

2.3.2 Penyusunan Hipotesis Empiris


Dalam penelitian ini penulis mengambil judul Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Modal Terhadap Hasil Produksi. Terdapat 3 konsep dari judul tersebut, yaitu Jumlah Tenaga Kerja, Modal dan Hasil Produksi. Indikator empiris dari jumlah tenaga kerja adalah input yang digunakan dalam proses produksi. Sebagai pengolah bahan baku hingga menjadi produk. Semakin tinggi jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam produksi maka semakin tinggi hasil produksi.(Suhenda, 2001). Indikator empiris dari modal adalahuang yang tersedia di dalam perusahaan untuk membeli mesin-mesin serta faktor produksi lainnya.Semakin tinggi modal yang digunakan dalam proses produksi maka semakin tinggi hasil produksi (Bertina, 2006). 1. 2. Pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap nilai produksi. Pengaruh modal terhadap nilai produksi.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian, Satuan Analisis dan Satuan Pengamatan


Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur tingkat kecil menengah (UKM) yang berada di sekitar kota Salatiga. Data diperoleh melalui pengisisan kuesioneroleh pemilik perusahaan manufaktur tingkat kecil menengah, sehingga data ini disebut dengan data primer.Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari lingkungan kejadian atau peristiwa nyata (Sekaran, 2010). Satuan analisis adalah suatu keberadaan atau populasi yang tentangnya dibuat kesimpulan atau kerampatan empirik (Ihalauw 2000: 140).Satuan pengamatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihalauw 2003: 178). Satuan analisis penelitin ini adalah kelompok UKM di lingkungan sekitar kota Salatiga. Satuan pengamatannya adalah organisasi dari UKM.

3.2. Pendekatan Penelitian, Populasi dan Sampel


Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadiankejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Jenis pendekatan yang digunakan adalah semi kuantitatif. Pendekatan semi kuantitatif menggambarkan secara sistematik, faktual dan aktual mengenai hubungan antar variabel variabel yang diselidiki, menguji hipotesis, membuat prediksi dan makna dengan membuat implikasi terhadap pemecahan masalah. Penelitian ini ingin mengetahui besarnya nilai nilai variabel yang digunakan atau berapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Leunupun 2003: 139).

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono 2004: 118).Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh Usaha Kecil Menengah di lingkungan sekitar Salatiga.Sampel dalam penelitian ini adalah 10 UKMdi daerah sekitar Salatiga.Dalam pengambilan sampel digunakan tehnik Snow Ball Sampling, yaitu sampel yang didapatkan melalui referensi dari narasumber perusahaan sebelumnya. 3.3

Perumusan Hipotesis Statistik dan Teknik Uji Hipotesis Statistik


3.3.1 Model Penelitian Penelitian dianalisis menggunakan regresi linear berganda.Variabel bebas yang digunakan adalah jumlah tenaga kerja (X1) dan modal (X2).Variabel terikat (Y) adalah hasil produksi. Persamaan: Y = a + b1X1 + b2X2, koefisen regregresi diuji secara parsial. Keterangan : Y X1 X2 a b1 b2 = Nilai Produksi = Jumlah Tenaga Kerja = Modal = konstanta = koefisien regresi Jumlah Tenaga Kerja = koefisien regresi Modal

3.3.2 Uji Hipotesis


Hipotesis diuji dengan signifikansi 5% Ho : b1, b2 = 0

10

Ha

: b1, b2 0

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah : Ho : Jumlah Tenaga Kerja dan Modal secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi. Ha : Jumlah Tenaga Kerja dan Modal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai produksi. Uji t digunakan untuk menguji hipotesis.Kriteria Ho diterima atau ditolak berdasarkan p-value. Ho ditolak jika p-value kurang dari 5% dan Ho diterima jika p value lebih dari 5%.

3.4 Instrumen Penelitian


Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam mengumpulkan data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006 : 160). Insrumen penelitian dalam penelitiaan ini adalah kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan. Penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana perusahaan manufaktur menjalankan bisnisnya dengan memperhatikan penggunaan jumlah tenaga kerja dan modal sehingga mendapatkan nilai produksi yang optimal. Bentuk Instrumen Penelitian: Identitas Responden Nama Usaha: Alamat: Desa:

11

Kecamatan: Kota; Nama Pemilik; Jenis Kelamin; Usia; Jumlah Modal Jumlah Tenaga Kerja 1. Upah 2. Non Upah Nilai Produksi ................Orang ................Orang ................/Bulan Rp.........../Bulan

12

BAB IV PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Umum Obyek Penelitian. Jumlah sampel yang digunakan adalah 35 UKM di sekitar Salatiga. Gambaran umum dari penelitian ini dikelompokan berdasarkan umur usaha, jenis kelamin. Tabel Jenis Kelamin, Umur, Jumlah Tenaga Kerja, Modal, dan Nilai Produksi
No Nama Umur Jenis Kelamin P P L L P P P P P P P P L P P P L P P P P P P Jumlah Tenaga Kerja 1 4 3 3 4 6 2 2 3 1 3 4 2 3 2 1 3 2 1 4 2 7 4 Modal Nilai Produksi 1800000 4800000 9450000 15000000 2200000 27000000 3000000 2000000 1800000 1500000 6000000 14000000 9000000 15000000 4500000 2500000 3500000 2500000 3000000 10000000 9000000 35000000 7500000

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Sukristiyowati Selvi Diki Haryono Zakiyah Yuli Sri Lestari Supardi Suryaningsih Ety Suryati Titik Feri Supardi Indri Kris Joyo Patmi Anis Usma Maya Paryati Mei

39 29 45 44 40 35 38 42 47 39 45 38 29 33 44 41 40 35 24 40 45 39 37

500000 3000000 6000000 10000000 1500000 15000000 2000000 1250000 1200000 900000 4500000 9000000 7500000 9000000 2000000 1500000 2000000 1500000 1800000 6000000 5000000 30000000 5000000

13

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

Sugiyono Winata Badriyah Siti Ndut Mardi Suwardi Anton Endah Yuli No Yati

50 48 40 38 45 44 40 28 28 41 44 44

L L P P L L L L P P L P

10 9 2 1 4 1 3 3 2 2 2 2

30000000 50000000 3000000 1500000 10000000 2000000 5000000 8000000 3300000 500000 900000 1800000

60000000 90000000 5000000 2500000 16000000 3000000 9000000 13000000 5500000 1400000 1575000 2800000

4.2

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics Valid N JUMLAHTK N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 35 1 10 3.09 2.106 MODAL 35 500000 50000000 6918571.43 10239284.828 NILAIPRODUKSI 35 1400000 90000000 11063571.43 17952397.578 (listwise) 35

Jumlah Tenaga Kerja, jumlah sampel yang digunakan 35. Nilai maksimum 10 sedangkan nilai minimumnya 1 dan memiliki rata-rata 3,09. Memiliki standar deviasi 2.106.

Modal, jumlah sampel yang digunakan 35. Nilai maksimum 50,000,000 sedangkan nilai minimum 500,000 dan memilki nilai rata-rata 6,918,571.43. Standar deviasi 10,239,284.828.

Nilai produksi memiliki jumlah data 35, Nilai maksimum 90,000,000 dan nilai minimum 1,400,000. Rata-rata adalah 11,063,571.43, Standar deviasi

17,952,397.578.

14

4.3

Hasil Uji Normalitas Normalitas diuji dengan menggunakan alat uji Kolmogorov-Smirnov (Liliefors).Uji normalitas dilakukan dengan tujuan mengetahui distribusi dari suatu data tersebut normal atau tidak normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test JUMLAHTK N Normal Parameters


a

MODAL 35 6918571.43 10239284.828 .267 .267 -.265 1.582 .013

NILAIPRODUKSI 35 11063571.43 17952397.578 .295 .295 -.295 1.746 .004

35 Mean Std. Deviation 3.09 2.106 .231 .231 -.161 1.364 .048

Most Extreme Differences

Absolute Positive Negative

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.

Pengujian normalitas tersebut menjelaskan bahwa nilai asympotic significant lebih besar dari nilai (0,05), dengan demikian dapat disimpulkan data tersebut berditribusi normal. 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
a

Coefficients

Collinearity Statistics Model 1 (Constant) JUMLAHTK MODAL .229 .229 4.364 4.364 Tolerance VIF

a. Dependent Variable: NILAIPRODUKSI

15

Dari hasil di atas dapat diketahui nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel yaitu PER dan ROI adalah 4.364 lebih kecil dari 5, sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. 4.5 Uji Auto Korelasi
b

Model Summary

Adjusted R Model 1 R .974


a

Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.656

R Square .949

Square .946

4184182.807

a. Predictors: (Constant), MODAL, JUMLAHTK b. Dependent Variable: NILAIPRODUKSI

Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,656. 4.6 Analisis Determinasi (R2)
b

Model Summary

Adjusted R Model 1 R .974


a

Std. Error of the Estimate

R Square .949

Square .946

4184182.807

a. Predictors: (Constant), MODAL, JUMLAHTK b. Dependent Variable: NILAIPRODUKSI

Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka Adjusted R Square sebesar 0,946 atau (94,6%). Hal ini menunjukkan bahwa prosentase pengaruh variabel independen (Modal dan Jumlah Tenaga Kerja) terhadap variabel dependen (Nilai Produksi) sebesar 94,6%. Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (Modal dan Jumlah Tenaga Kerja) mampu menjelaskan sebesar 94,6% dari variabel dependen (Nilai Produksi). Sedangkan sisanya sebesar 5,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

16

4.7

Uji T
a

Coefficients

Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) JUMLAHTK MODAL a. Dependent Variable: NILAIPRODUKSI B -1601491.671 464571.563 1.623 Std. Error 1563601.466 711920.720 .146 .054 .926 Coefficients Beta t -1.024 .653 11.089 Sig. .313 .519 .000

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: Pengujian koefisien regresi variabel Jumlah Tenaga Kerja 1. Menentukan Hipotesis Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Jumlah Tenaga Kerja dengan Nilai Produksi : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Jumlah Tenaga Kerja dengan Nilai Produksi

Ha

2. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% 3. Menentukan t hitung Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 0.653 4. Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 35-2-1 = 32 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,037)

17

5. Kriteria Pengujian Ho diterima jika t hitung < t tabel Ho ditolak jika t hitung > t tabel 6. Membandingkan thitung dengan t tabel Nilai t hitung <t tabel (0.653< 2.037) maka Ho diterima 7. Kesimpulan Oleh karena nilai t hitung < t tabel (0.653< 2.037), maka Ho diterima, artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Jumlah Tenaga Kerja dengan Nilai Produksi. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial Jumlah Tenaga Kerja tidak berpengaruh terhadap Nilai Produksi pada UKM di kota Salatiga.

Pengujian koefisien regresi variabel Modal 1. Menentukan Hipotesis Ho : Secara parsial tidak ada pengaruh signifikan antara Modal dengan Nilai Produksi. : Secara parsial ada pengaruh signifikan antara Modal dengan Nilai Produksi.

Ha

2. Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% 3. Menentukan t hitung Berdasarkan tabel diperoleh t hitung sebesar 11.089 4. Menentukan t tabel Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 35-2-1 = 32 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen). Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,037) 5. Kriteria Pengujian Ho diterima jika t hitung < t tabel Ho ditolak jika t hitung > t tabel 18

6. Membandingkan thitung dengan t tabel Nilai t hitung >t tabel (11.089 > 2.037) maka Ho ditolak 7. Kesimpulan Oleh karena nilai t hitung >t tabel (11.089 > 2.037), maka Ho ditolak, artinya secara parsial tidak pengaruh signifikan antara Modal dengan Nilai Produksi. Jadi dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa secara parsial Modal berpengaruh terhadap Nilai Produksi pada UKM di kota Salatiga.

19

BAB V KESIMPULAN

5.1

Kesimpulan Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap Nilai Produksi UKM di Salatiga. Sedangkan modal berpengaruh positif terhadap Nilai Produksi UKM di Salatiga.

5.2

Keterbatasan penelitian Data yang didapatkan kurang akurat dikarenakan kebanyakan UKM tidak memiliki pencatatan dan pembukuan yang baik. Data yang didapat hanya berdasarkan estimasi dan perkiraan dari produksi sebelumnya.

5.3

Saran Penelitian selanjutnya disarankan untuk di lakukan pada UKM yang memiliki pencatatan walaupun pencatatan sederhana sehingga data yang diperoleh akurat. Saran kedua adalah dengan menggunakan variabel-variabel yang terkait erat dengan nilai produksi.

20

DAFTAR PUSTAKA
Ihalauw, J.O.I. 2004.Bangunan Teori. Salatiga: Satya Wacana University Press Sulistiana, D. (2001): Universitas Negeri Surabaya,Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Modal Terhadap Hasil Produksi Industri Kecil Sepatu dan Sandal/ Sudarsono dan Subekti , D. (2010): Universitas Negeri Surabaya,Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Modal Terhadap Hasil Produksis Sri Adiningsih , D. (1999): Universitas Negeri Surabaya,Pengaruh Jumlah Tenaga Kerja dan Modal Terhadap Hasil Produksis Bertina, N. (2006): Universitas Sumatera Utara, Analisis Pengaruh Biaya Produksi dan Harga CPO & KPsO Terhadap Laba pada PTPN II (Persero) Tanjung Morawa, http://repository.usu.ac.id/ Sepri, B. (2012): Universitas Pendidikan Indonesia, Pengaruh jumlah tenaga Terhadap Saham Pada PT. Tambang Batubara Bukit Asam, TBK. Di Bursa Efek Indonesia, repository.upi.edu Handayani, P. (2007): Universitas Sumatera Utara, Hubungan Likuiditas Terhadap Produktivitas pada PT. Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I Medan, http://repository.usu.ac.id/ Hilmi, M. (2010): Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Analisis Penggunaan Hutang Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Telekomunikasi yang Go Public di BEI Periode 2004-2009, http://lib.uin-malang.ac.id/ Shidiq, N. (2012): Universitas Diponegoro, Pengaruh EVA, Rasio Profitabilitas dan EPS Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Asuransi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010, http://eprints.undip.ac.id/

21

Anda mungkin juga menyukai