Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

MANAJEMEN KUALITAS
Tugas Manajemen Operasi

Disusun Oleh :

Erriska Rahma Putri

Hanna Christina

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI

MEGISTER MANAJEMEN

JAKARTA

2015
ABSTRAK

Makalah ini membahas tentang manajemen kualitas dan


penerapannya di PT. SOSRO. Penulisan makalah ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan desain studi deskriptif. Data diperoleh dari
berbagai sumber baik dari buku manajemen Operasi hingga media
elektronik yang mencakup berita seputar pengolahan manajemen kualitas
Sosro.Penelitian menunjukkan bahwa PT. Sinar Sosro selalu menjaga
kualitas yaitu dengan selalu berpegang teguh dengan filosofi awalnya.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan makalah dengan judul MANAJEMEN KUALITAS tepat
pada waktunya. Pada makalah ini penulis ingin memaparkan tentang
manajemen kualitas di PT. SOSRO. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Manajemen Operasi.

Penulis menyadari bahwa tak ada gading yang tak retak, begitu
pula dengan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 04 Oktober 2015

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
B.Perumusan Masalah

BAB IILANDASAN TEORI


A. Pengertian Manajemen
B. Pengertian Manajemen kualitas

BAB III PEMBAHASAN


A. Sejarah Sosro
B. Visi, Misi, dan Filosofi SOSRO
C. Produk Sosro
D. Proses Produksi
E. Manajemen Kualitas Sosro

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN


A.Kesimpulan
B.Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan dan perkembangan
perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini menyebabkan
kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang
merupakan orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam
memenangkan persaingan ini. Apalagi konsumen pun semakin kritis
dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak dibeli.
Produk-produk baru tersebut mendorong timbulnya usaha baru
diberbagai bidang untuk memasarkan produk yang tepat. Tetapi dalam
kenyataannya tidaklah mudah untuk memasarkan suatu produk, selain
faktor persaingan yang semakin meningkat, perkembangan yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat dewasa ini cenderung membawa perilaku
konsumen. Seperti yang diketahui, bahwa dalam suatu sistem
perekonomian terdapat banyak suatu industri. Dengan semakin
banyaknya perusahaan atau produsen yang ikut berperan dalam siklus
bisnis ini, tentu akan memancing tingkat persaingan kearah yang lebih
tinggi dan ketat untuk memenangkan konsumen dan memuaskan selera
mereka.
Untuk mengimbangi perekonomian global yang cepat berubah ini
setiap pelaku bisnis dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing dengan
para pesaing-pesaingnya, baik itu pelaku bisnis yang menawarkan
produk, jasa atau campuran antara produk dan jasa. Dewasa ini salah
satu jenis industri yang mengalami perkembangan industry yaitu yang
menawarkan produk makanan dan minuman. Hal ini dapat dilihat dari
semakin beragamnya jenis minuman ringan, seperti jenis minuman
dengan rasa teh, buah-buahan, dan jenis minuman bersoda, juga banyak
merek-merek minuman ringan yang dijual dipasaran seperti Fresh Tea,
Lipton Ice Tea, Tekita, Teh Tjong Dji, Green Tea, Teh Kotak, Sprite, Fanta,
dan Coca cola. Demi memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam.
Salah satu produk minuman dengan rasa teh yang telah lama dikenal di
Indonesia adalah Teh Botol Sosroyang di produksi oleh PT. Sinar Sosro.
Bukanlah hal yang mudah untuk merebut pangsa pasar Teh Botol Sosro,
hal ini dikarenakan jaminan kualitas yang selalu berpegang teguh dengan
filosofi dari PT. Sinar Sosro. Oleh karena itu, pada makalah ini penulis
akan memaparkan kiat PT. Sinar Sosro untuk dapat menjaga kualitas
produk dan pelayanan yang diberikan, sehingga berhasil mendominasi
pasar.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perumusan masalah
pada makalah ini adalah :
a) Apa yang dimaksud dengan manajemen kualitas?
b) Bagaimana Sosro dapat mempertahankan kualitas produk dan
pelayanan?
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen
Setiap perusahaan dalam usaha mencapai tujuan pasti dihadapkan
pada kendala-kendala yang ada, oleh karena itu setiap perusahaan atau
organisasi dalam menciptakan suatu kerjasama yang baik guna mencapai
tujuannya membutuhkan suatu sistem yang disebut manajemen.

Hasibuan, (2004 : 2) mengemukakan bahwa :

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan


sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Terry yang dikutip Hasibuan (2004 : 2) :

Management is a distinct process peconsisting of planning,


organizing, actuating, and controlling performed to determine and
accomplish stated objectives by the use of human being and other
resource.
Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan, yakni manajemen
merupakan tindakan-tindakan atau aktivitas yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk mencapai tujuan
tertentu dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektifdan efisien.

B. Manajemen Kualitas
Setiap pelaku bisnis dalam dunia industri akan memberikan
perhatian penuh kepada kualitas.Hal ini akan berdampak positif kepada
bisnis melalui dua cara, yaitu:

1 Dampak terhadap biaya produksi

2 Dampak terhadap pendapatan


Dari hasil studi ini maka lahirlah apa yang disebut sebagai:
Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Mangement)

1 PENGERTIAN DASAR DARI KUALITAS

Definisi kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda dan bervariasi

a. Definisi konvensional, biasanya menggambarkan karakteristik


langsung dari suatu produk.

b. Definisi strategik, menyatakan bahwa kualitas adalah segala sesuatu


yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan.
Keunggulan produk dapat diukur melalui tingkat kepuasan pelanggan.
Dalam ISO 8402 (Quality Vocabulary), kualitas didefinisikan
sebagai: Totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang diterapkan. Kualitas
seringkali diartikan sebagai: Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
atau konformansi terhadap kebutuhan atau persyaratan (conformance to
the requirement).

Terdapat tiga kategori produk yang dapat di identifikasikan:

1 Barang (goods)

2 Perangkat lunak (software)

3 Jasa (services)
Adapun langkah-langkah yang perlu diambil dalam perencanaan
penentuan standar kualitas perlu mempertimbangkan 5 hal berikut,
diantaranya :

1 Persaingan dan kualitas produk pesaing,

2 Kegunaan terakhir produk,

3 Kualitas harus sesuai dengan harga jual,

4 Perlu tim yang berkecimpung dalam bidang-bidang:

a) penjualan yang mewakili konsumen

b) teknik yang mengatur desain dan kualitas

c) pembelian yang menentukan kualitas bahan, dan

d) produk yang menentukan biaya produksi berbagai kualitas


alternatif.

5 Setelah ditentukan dan disesuaikan keinginan konsumen dengan


kendala teknologi, maka bahan baku produksinya harus tersedia
dan terpelihara kualitasnya. Hal ini dilaksanakan oleh staf
pengamat produksi. Pemeriksaan hanya mengecek keefektifan
pekerja bagian produksi dalam menghasilkan barang sesuai
dengan standar kualitas.

2 DEFINISI MANAJEMEN KUALITAS


Manajemen kualitas (Quality Management) atau Manajemen
Kualitas Terpadu (Total Quality Management) didefinisikan sebagai : Suatu
cara meningkatkan performansi secara terus menerus pada setiap level
operasi atau proses, dalam setiap era fungsional dari suatu organisasi,
dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang
tersedia.

Faktor pendukung kepuasan pelanggan

1 Dimensi produk,

2 Dimensi harga,

3 Dimensi kualitas (mutu) layanan ( service quality )

4 Dimensi emosional

5 Dimensi kemudahan

Dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Dimensi Mutu Produk

1 Performance

2 Reliability

3 Feature

4 Durability

5 Consistency

6 Design

b) Dimensi Mutu

1 Reliability

2 Responsiveness
3 Assurance

4 Emphaty

c) Dimensi Emosional

1 Estetika

2 Self Expressive Value

3 Personality

Terdapat beberapa Jenis pelanggan yaitu:

1 Pelanggan Internal ( Internal Customers)

2 Pelanggan antara ( Intermediate custumer )

3 Pelanggan eksternal ( external customer )


Faktor faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi
pelanggan dapat dilihat dari:

1 Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal hal yang


dirasakan pelanggan.

2 Pengalaman masa lalu ( terdahulu ) ketika mengkonsumsi produk


dari perusahaan maupun pesaingnya.

3 Pengalaman dari teman teman, di mana mereka akan


menceriterakan mutu produk yang akan dibeli oleh pelanggan itu.

4 Komunikasi melalui iklan dan pemasaran

Proses Mengetahui Ekspektasi Pelanggan

1 Karakteristik Produk yang diinginkan pelanggan


2 Performansi yang dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi
pelanggan

3 Kepentingan relatif ( urutan prioritas ) dari setiap karakteristik

4 Kepuasan pelanggan berdasarkan performansi sekarang.


Dibawah disajikan 12 pertimbangan penting jika perusahaan
berencana mengadopsi TQM:

Apakah Anda mempunyai komitmen terhadap kualitas?

Apakah Anda merencanakan kualitas?

Apakah perusahaan Anda berorientasi pada nasabah?

Apakah perusahaan Anda mengelola kualitas pemasok?

Apakah orang-orang Anda terlibat di dalam urusan kualitas?

Apakah Anda melatih karyawan tentang kualitas?

Apakah tempat kerja Anda teratur dan rapi"

Apakah kualitas merupakan bagian yang integral dari rancangan


produk Anda?

Apakah kualitas merupakan bagian yang integral dalam proses


produksi Anda?

Apakah perusahaan Anda mengukur dan memantau kualitas?

Apakah perusahaan Anda menjadikan perusahaan yang terbaik


sebagai tolok ukur?
Apakah perusahaan Anda menopang segala upaya pemeliharaan
kualitas/produktivitas?

Ada beberapa alat untuk mengukur total quality manajemen

1. Benchmark

2. Balanced Scorecard

3. Six Sigma

4. ISO
Salah satu alatnya adalah total quality manajemen adalah ISO.ISO
Adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil
dari badan standardisasi nasional setiap negara. Didirikan pada 23
Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial
dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba internasional, pada awalnya
dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional
untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis
film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan
kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka
mengundang wakil anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam
Komite Teknis (TC), Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).

Penerapan ISO di suatu perusahaan berguna untuk:

Meningkatkan citra perusahaan

Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan

Meningkatkan efisiensi kegiatan


Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan
perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan
(plan, do, check, act)

Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-


undangan dalam hal pengelolaan lingkungan

Mengurangi risiko usaha

Meningkatkan daya saing

Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan


berbagai pihak yang berkepentingan

Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal.

Standar kualitas internasional

Tujuan penetapan standar adalah menetapkan prosedur manajemen


kualitas melalui kepemimpinan, dokumentasi terinci, perintah kerja, dan
penyimpanan catatan. Kepuasan pelanggan memainkan peranan yang
lebih penting disbanding prosedur terdokumentasi pada ISO 9001:2000.

ISO 14000

Merupakan standar manajemen lingkungan yang berisi 5 elemen pokok:

1. Manajemen lingkungan

2. Pengauditan

3. Evaluasi kerja

4. Pelabelan
5. Penilaian siklus hidup
BAB III

PEMBAHASAN

A.Sejarah Sosro

Merek SOSRO yang sudah dikenal di masyarakat, sebenarnya


merupakansingkatan dari nama keluarga yaitu Sosrodjojo yang mulai
merintis usaha Teh WangiMelati pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di
Jawa Tengah bernama Slawi. Teh WangiMelati yang diperkenalkan
pertama kali itu bermerek Cap Botol.

Teh Wangi Melati Cap Botol

Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga
Generasi SOSRODJOJO yakni :

Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro) :

Bapak Sosrodjojo (Alm.)

Generasi Kedua

1. Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.)

2. Bapak Soegiharto Sosrodjojo

3. Bapak Soetjipto Sosrodjojo

4. Bapak Surjanto Sosrodjojo


Sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu
Bapak Sosrodjojo atau dapat juga disebut dengan Generasi Ketiga.
Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya
dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh
Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.Pada tahun
1965, Teh Wangi Melati merek Cap Botol yang sudah terkenaldidaerah
Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta. Pada waktu itu, teknik
mempromosikanTeh Wangi Melati merek Cap Botol di Jakarta dinamakan
strategi Promosi Cicip Rasadimana secara rutin beberapa staf yang
dikoordinir oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojomendatangi tempat-tempat
keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alatpropaganda seperti
memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkanpenonton.
Setelah berhasil mengumpulkan penonton cukup banyak, penonton yang
adatersebut dibagikan secara cuma-cuma contoh Teh Wangi Melati merek
Cap Botol (Sekarang disebut teknik Sampling).

Promosi Teh wangi dengan Sistem Cicip Rasa


Setelah itu, staf yang ada juga mendemokan cara menyeduh Teh
Wangi Melatimerek Cap Botol untuk kemudian dibagikan agar dapat
dicicipi langsung oleh penontonsehingga mereka yakin bahwa ramuan Teh
Wangi Melati merek Cap Botol adalah Teh yang memiliki mutu dan
kualitas yang baik.Teknik merebus Teh langsung di tempat keramaian itu
ternyata membutuhkanwaktu yang cukup lama, sehingga menimbulkan
kendala. Penonton yang sudahberkumpul menjadi tidak sabar dan banyak
yang meninggalkan arena demo sebelumsempat mencicipi seduhan teh
tersebut.
Untuk menanggulangi kendala tersebut maka sebelum dibawa ke
tempatkeramaian Teh Wangi Melati merek Cap Botol diseduh terlebih
dahulu di kantor dandimasukkan ke dalam panci untuk kemudian dibawa
dengan kendaraan menuju tempat-tempatkeramaian untuk dipromosikan.
Namun ternyata teknik yang kedua ini juga masih mengalami kendala,
yaitu air teh yang dibawa dalam panci banyak yang tertumpah sewaktu
dalam perjalanan karena kondisi kendaraan dan jalan-jalan di Jakarta
pada saat itu belum sebaik sekarang.

Promosi kedua Teh yang sudah dimasak dimasukan kedalam panic

Akhirnya ditempuh cara lain, yaitu air teh yang telah diseduh dikantor
kemudian ditaruhdidalam botol-botol bekas limun/kecap yang telah
dibersihkan terlebih dahulu untukselanjutnya dibawa ketempat tempat
kegiatan promosi Cicip Rasa berlangsung. Ternyatacara yang ketiga ini
berjalan baik dan terus di pakai selama bertahun tahun.

Promosi ketiga Teh dimasukan kedalam botol bekas

Setelah bertahun-tahun dilakukan teknik promosi Cicip Rasa, akhirnya


pada tahun1969 muncul gagasan menjual air teh siap minum dalam
kemasan botol dengan merekTeh Botol Sosro. Merek tersebut dipakai
untuk mendompleng merek Teh seduh CapBotol yang sudah lebih dulu
populer dan mengambil bagian dari nama belakang keluargaSosrodjojo.

Desain Botol dari tahun ke tahun


Untuk kemunculan desain botol pertama, adalah pada tahun 1970
dan desain botol tidakberubah, lebih dari 2 tahun. Untuk desain botol
kedua yaitu pada tahun 1972 jugabertahan sampai dengan 2 tahun. Pada
tahun 1974, dengan didirikan PT. Sinar Sosro di kawasan Ujung
Menteng(waktu itu masuk wilayah Bekasi, tetapi sekarang masuk wilayah
Jakarta), maka desainbotol Teh Botol Sosro berubah dan bertahan sampai
sekarang. Pabrik tersebut,merupakan pabrik teh siap minum dalam
kemasan botol pertama di Indonesia danpertama di Dunia.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum
(ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan
PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam
kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.Dimana
dalampengolahan teh, menggunakan mesin paling modern dari
Jermanyang dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik dengan standar
kualitas terjaga.
Seiring dengan perkembangan zaman model botol untuk kemasan
The Botol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :
1. Botol Versi I
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT
DRINK SOSRODJOJO
2. Botol Versi II
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan
penulisan CAP lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH
BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH
BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan
produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi
SOSRO dalam logo bulat merah.
3. Botol Versi III
Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design
botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru
dan perubahan pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada
kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan
didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah
Cakung, Jakarta.
Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua
perusahaanPT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap
Minum Dalam Kemasan. Dimana produk-produknya adalah The Botol
Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air
Minum Prim-A.
PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering
Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh
Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko.PT. GUNUNG
SLAMAT mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008
untuk kategori Teh Celup.
Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak
Tanggal 27 November 2004, PT. SINAR SOSRO dan PT. GUNUNG
SLAMAT bernaung dibawah perusahaan induk (holding company) yakni
PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA (Grup Rekso) yang berkantor
Pusat di:
Gedung Graha Rekso Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1, Sentra Bisnis
Artha Gading Kelapa Gading Jakarta Utara, 14240.
Secara singkat Berikut perjalanan PT Sinar Sosro hingga sekarang :
1940 : Sosrodjojo mulai merintis the wangi cap botol
1953 : PT. Gunung Slamat didirikan
1965 : Promosi cicip rasa
1969 : muncul gagasan menjual the dalam kemasan botol
1974 : mendirikan PT. Sinar Sosro
2000 : Pabrik ke 7 di Bali mulai beroperasi
2004 : Mendirikan PT. Puri Tirta Kencana
2011 : Sosro mulai melebarkan sayap ke bidang makanan

B. Visi, Misi, dan Filosofi SOSRO

Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi yang menjadi pedoman
dalam pencapaian tujuan perusahaan. Adapun visi dan misi SOSRO ialah
sebagai berikut :

Visi :Mengutamakan agar produk-produknya dapat sampai pada


konsumen dimanapun mereka berada

MISI :Meningkatkan jaringan distribusi (baik Nasional atau Internasional)


dengan memasarkan produk baru dibidang minuman.
Sejak Generasi pertama, Keluarga SOSRO memiliki satu filosofi yang
mulia dan selaluditerapkan pada setiap aktivitas bisnisnya. Filosofi
tersebut adalah " NIAT BAIK".NIAT BAIK ini dijabarkan kepada produk-
produk yang dihasilkan ( yang pada saat ituTeh Botol Sosro ), yaitu bahwa
produk-produk SOSRO tidak membahayakan kesehatan.Tidak
membahayakan kesehatan dapat dijabarkan kembali bahwa produk
SOSROtidak menggunakan bahan pengawet, tidak menggunakan
pemanis buatan dan tidakmenggunakan zat pewarna.
NIAT BAIK ini juga diterapkan pada proses produksi SOSRO
sehingga prosesproduksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan
demikian setiap produk SOSROdapat dikonsumsi segala usia sepanjang
hari.
Filosofi SOSRO

Secara singkat Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro merupakan


penjabaran 3K dan RL yakni :

Peduli terhadap KUALITAS


Peduli terhadap KEAMANAN
Peduli terhadap KESEHATAN
Serta RAMAH LINGKUNGAN

C. Produk Sosro

1. TEH BOTOL SOSRO

Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Tehbotol


Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass
Bottle). Tehbotol Sosro kemasan botol beling merupakan produk teh siap
minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan
sejak Tahun 1974.
Untuk memenuhi kebutuhan pencintanya dimanapun berada,Tehbotol
Sosro dengan inovasinya sampai dengan saat ini telah memiliki banyak
pilihan kemasan produk yaitu :
Kemasan botol beling ( Returnable Glass Bottle ) dengan volume
220ml
Kemasan kotak (Tetra Pak ) dengan volume 1 Liter,250 ml,200ml.
Kemasan pouch dengan volume 150ml
Kemasan PET dengan volume 500ml
Inovasi terbaru dari produk Tehbotol Sosro adalah Teh Botol Sosro
Less Sugar yang telah diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008.Produk
ini tersedia dalam kemasan PET volume 500ml dan kemasan kotak (Tetra
Pak) volume 250ml. Dan untuk Tehbotol Sosro regular kini hadir dalam
kemasan baru yaitu kemasan PET 500ml.
2. FRUIT TEA SOSRO

Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT. SINAR


SOSRO pada Tahun 1997 mengeluarkan produk minuman teh berbasis
buah-buahan yaitu Fruit Tea Sosro dengan target segmen
REMAJA.Produk ini cukup sukses dipasar sehingga pada tahun 2004
memperoleh Indonesia Best Brand Award sebagai Most Potential Brand In
Non-Carbonated Drink Category.

3. SOSRO JOY GREEN TEA


Sosro Joy Green Tea adalah produk terbaru dari PT. SINAR
SOSRO yang diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2007. Salah satu
bahan dasar produk ini adalah Teh Hijau atau Green Tea, dimana Teh
Hijau juga mengandung Antioksidan yang berguna untuk kesehatan. Saat
ini Sosro Joy Green Tea hadir dalam kemasan yaitu :
Joy Green Tea kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle)
dengan volume 234ml.
Joy Green Tea kemasan PET 300 ml rasa Jasmine dan jasmine
less sugar.
Joy Green Tea kemasan PET 500 ml Rasa Jasmine, Honey Lemon
dan Jasmine less sugar.

4. TEH CELUP SOSRO


Teh Celup Sosro merupakan produk teh siap saji yang dihasilkan
oleh PT. GUNUNG SLAMAT (sister company dari PT. Sinar Sosro) dengan
varian produknya antara lain adalah:
Teh Celup Sosro isi 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 sachet
Teh Celup Sosro kemasan Batik isi 25 sachet dengan pilihan Teh
Hitam (Black Tea), Teh Hijau (Green Tea), dan Teh Melati (Jasmine
Tea)
5. HAPPY JUS
Untuk kategori minuman Jus, PT. SINAR SOSRO menghadirkan
produk HAPPY JUS yang launching pada awal tahun 2005. Produk ini
lebih banyak diminati oleh anak-anak.Saat ini Happy Jus hadir dalam
kemasan yaitu :
Happy Jus dalam kemasan genggam ( Tetra Pack ) volume 200ml
dengan varian rasa: Apel, Cherry-B, Apel berry, Jeruk dan Anggur.
Happy Jus kemasan PET 300 ml dengan varian rasa Apel berry
dan Anggur.

6. COUNTRY CHOICE

PT.SINAR SOSRO juga menghadirkan produk COUNTRY CHOICE


dalam kategori jus pada akhir tahun 2008.COUNTRY CHOICE merupakan
real juice kaya manfaat untuk kecukupan gizi dan nutrisi setiap hari
dengan cara praktis dan hemat.Dengan varian Rasa :
Favorit Flavor
Guava : High Antioksidan, Orange : High vit C & Calcium, Apple :
High Fiber, Apple pulp: High folat, Mango : High Vit A,C, dan E
Gold Fruit
Goji berry : Rich Antioxidant (Jus Goji pertama di Indonesia ).

7. TEBS
TEBS Adalah kategori Minuman Teh berkarbonasi yang Launching
pada bulan November tahun 2004 dengan kemasan botol beling
(Returnable Glass Bottle) dalam volume 230 ml yang kemudian disusul
dengan kemasan kaleng (Can) dengan volume 318 ml. PT. SINAR
SOSRO telah mendapatkan penghargaan The Best Client dari JC&K
Advertising sebagai hasil kerjasamanya yang telah terjalin dengan baik
dengan pihak agency.

8. STEE

Pada tahun 90-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap


produk teh dengan harga lebih terjangkau dan volume yang lebih banyak,
maka PT. SINAR SOSRO meluncurkan produk teh dalam kemasan botol
beling (Returnable Glass Bottle) dengan merk S-TEE bervolume 318 ml.

9. Air Minum PRIM-A

Pada tahun 90-an, PT. SINAR SOSRO juga memproduksi air


minum dalam kemasan. Merknya pada saat pertama kali dikeluarkan
adalah Air SOSRO. Pada Tahun 1999, Air SOSRO berganti nama dengan
Prim-A. Air minum Prim-A hadir dalam kemasan cup 240ml, botol plastik
330ml, 600ml dan 1.5 liter, dan dalam kemasan galon.

Hingga sekarang sejak tahun 2011 PT Sinar Sosro tidak hanya


menghasilkan produk minuman kemasan saja, namunmelebarkan sayap
ke bidang produksi makanan.

D. Proses Produksi

1. Proses Produksi Teh Botol


Produk Teh Botol Sosro, terbuat dari seduhan Teh Wangi Melati,
difilter dan dicampur dengan sirup gula cair yang diperoleh dengan
melarutkan gula pasir putih. Adapun bahan baku produk Teh Botol
SOSRO hanya terdiri dari :

- Teh Wangi Melati ( Jasmine Tea )

- Gula Pasir

- Air

Untuk menjamin kualitas produk yang akan dipasarkan adapun


proses pembuatan dari Teh Botol Sosro, sangat diperhatikan, dimana
proses tersebut terdiri dari 5 tahapan, yaitu :
1. Tahap Penyeduhan Teh

Teh Wangi Melati, diseduh di dalam tangki ekstraksi dengan air


mendidih yang sudah melalui proses filtrasi dan pemanasan. Setelah
proses penyeduhan teh selesai, maka Teh Cair Pahit ( TCP ) hasil
seduhan tersebut dilewatkan ke filter cosmos dan ditampung di tangki
pencampuran ( Mixing Tank ).

2. Tahap Pelarutan Gula

Gula pasir putih, dilarutkan dengan air panas di tangki pelarutan


gula sampai menjadi sirup gula. Sirup Gula ini kemudian difilter dan
dipompa kedalam tangki penampungan.

3. Tahap Pencampuran

Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki


pencampuran hingga kadar gula untuk Teh Cair Manis ( TCM )
mencapai standar yang telah ditentukan.

4. Tahap Pemanasan Teh Cair Manis

Teh Cair Manis (TCM) adalah hasil pencampuran Teh Cair Pahit
(TCP) dengan sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi
(Proses Pemanasan). Pada proses ini TCM dipanaskan dengan Heat
Exchanger (Pemanas Tidak Langsung) hingga mencapai temperatur
diatas 90 C.

5. Tahap Pengisian Dalam Botol

Dari unit pasteurisasi ini TCM dipompa ke mesin pengisi botol. Di


stasiun ini, TCM dengan temperatur diatas 90 C diisi kedalam botol
panas yang sudah dicuci dan steril, sehingga bebas dari kuman.
Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup, diangkut dan dibiarkan
dingin dengan sendirinya. Oleh karena itu, TBS (Teh Botol Sosro) tetap
segar dan tahan lama walaupun tanpa penambahan bahan pengawet
selama kerapatan botol terjamin.

2. Proses Produksi Kemasan Tetra

Produk Teh Botol Sosro Kemasan Tetra, terbuat dari seduhan Teh
Wangi Melati,difilter dan dicampur dengan sirup gula cair yang diperoleh
dengan melarutkan gula pasir putih. Bahan baku yang digunakan dalam
pembuatan teh botol SOSRO kemasan botol dengan tetra tidak ada
perbedaan.
Proses Pembuatan Teh Botol Sosro Kemasan Kotak, pada
prinsipnya samadengan proses pembuatan Teh Botol Sosro Kemasan
Botol. Perbedaannya ada padaproses sterilisasi suhu tinggi untuk Teh
yang siap dikemas (dari BufferatauMixing Tank)dan sterilisasi kertas
pengemasnya. Untuk menjamin kualitas Teh Botol Sosro Kemasan Kotak
sama dengan kualitas Teh Botol Kemasan Botol maka diperlukan
perlakuan khusus untuk kemasan kotak,perlakuan tersebut ialah sebagai
berikut :

1. Sterilisasi Suhu Tinggi

Ultra High Temperature(UHT) untuk Teh yang siap dikemas. Dalam


proses ini,suhu Teh tersebut dipanaskan sampai dengan 141 C
hanya untuk 3 detik,kemudian didinginkan sampai 35 C sebelum
diisi (jadi suhu sebelum diisi adalah 35 C).

2. Sterilisasi Kertas Pengemas

Kertas tersebut disterilisasi dalam Filling Machine (sekaligus


mencetak atau mengepak menjadi kemasan kotak dan genggam).

3. Proses Produksi Fruit Tea Botol


Fruit Tea merupakan produk minuman teh yang diberi konsentrat
buah, dan untukbahan baku tehnya dari jenis teh hitam yang ditambahkan
dengan gula pasir, konsentrat buah,perasa, dan air. Produk hasil inovasi
Sosro ini pada awalnya hanya terdiri dari 3 rasa, yaitu Teh Rasa Apel,
Aneka Buah, dan Rasa Lemon. Seiring berjalannya waktu Sosro terus
menambahkan varian rasanya, mengikuti selera konsumen.

Untuk menjamin kualitas produk yang akan dipasarkan adapun


proses pembuatan dari Fruit Tea, sangat diperhatikan, dimana proses
tersebut terdiri dari 5 tahapan, yaitu :

1. Penyeduhan Teh

Teh Hitam diseduh dengan air mendidih di dalam tangki Ekstraksi,


selanjutnyadilakukan proses Filtrasi sebelum dicampur dengan
Syrup gula.
2. Pelarutan Gula

Gula pasir putih dilarutkan dengan air panas melalui filtrasi &
pemanasan sampaimencapai kadar kemanisan yang diinginkan.
Gula pasir yang sudah dilarutkan tersebut (dinamakan sirup gula)
lalu dilewatkan ke filter Cosmos dan kemudian dipompa kedalam
tangki penampungan sirup gula.

3. Pencampuran

Adapun proses pencampuran ini, teh hasil seduhan yang telah


memenuhi standar (The Cair Pahit / TCP ) dicampur dengan Sirup
Gula, Konsentrat buah dan Flavour untukmendapatkan rasa dan
aroma yang diinginkan.

4. Sterilisasi Fruit Tea Manis

Diunit iniFruit Tea Manis yang telah memenuhi standar selanjutnya


disterilkan dengan menggunakan PHE (Plate Heat Exchanger)
sampai suhu mencapai 95 C, baru kemudian dialirkan menuju
mesin pengisian.

5. Pengisian Ke Dalam Kemasan Botol

Fruit Tea Manis yang telah melalui proses sterilisasi kemudian


dialirkan ke MesinFiller (Pengisisan) untuk dimasukkan ke dalam
Botol Steril.

4. Proses Produksi Fruit Tea Kemasan Kaleng

Secara keseluruhan bahan baku dan proses produksi Fruit Tea


Kaleng sama dengan proses produksi Fruit Tea Botol. Perbedaan
mendasar hanya pada proses pengemasannya. Dimana Produk yang
sudah disterilisasikan kemudian dipompa ke mesin pengisi dengantetap
dijaga kesterilisasiannya.

5. Proses Produksi Kemasan Teh Celup Non Enveleope

Secara prinsip proses produksi teh celup sama dengan proses


produksi teh lainnya, sesuai dengan jenis teh yang diperlukan.
Perbedaannya hanya terletak padabentuk atau ukuran teh yang
digunakan. Dalam proses produksi teh celup, teh yang digunakanadalah
teh yang telah dipotong-potong dengan ukuran kecil atau ukuran halus.
Khususuntuk teh wangi melati, Teh hijau yang sudah dipotong-potong
terlebih dahulu sebelumdicampurkan dengan bunga Melati. Yang perlu
diingat adalah teh yang dipotong-potongmenjadi ukuran kecil/halus
berbeda dengan apa yang disebut "Tea Dust".

"Tea Dust" adalah teh yang berkualitas rendah karena merupakan


sisa-sisa dari teh (remukan). Sedangkan untuk teh celup, teh yang
digunakan secara sengaja dipotong-potonghingga halus
ukurannya.Dengan demikian, untuk teh wangi melati celup dan teh hitam
celup prosesnyasama, dengan tahap akhir dimasukkan ke dalam
pengemasan teh celup.

E. Manajemen Kualitas Sosro

PT. Sinar Sosro pada awalnya memperkenalkan minuman siap saji


dalam kemasan botol. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan
target orang yang sedang melakukan perjalanan. Sosro memandang
bahwa ketika orang sedang melakukan perjalanan dan ia kehausan pasti
membutuhkan minuman penghilang dahaga yang praktis dan mudah di
dapat, berangkat dari pengalaman ketika melakukan promo, tempat yang
praktis dan aman untuk digunakan sebagai wadah teh adalah botol.
Sosro juga memiliki keunggulan dan keunikan dalam pemasaran.
sebelum sosro hadir, ada sebuah perusahaan asing yang ingin
mengeluarkan produk teh dalam botol seperti yang dilakukan sosro saat
ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran
untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia.
Setelah meneliti dan mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang
biro pun menyimpulkan bahwa produk ini tidak memiliki prospek bagus
untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya minum
teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir
dan disajikan hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru
akan dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya.
Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place
test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol. Pada
demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada
calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan
waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat.
Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian
dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapi
cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena
saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba
untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan botol limun agar mudah
dibawa. Berangkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan
botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan
kenikmatan teh lansung ke konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering
melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki. Sosro menyadari
bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang
dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas
selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan
menghadirkan minuman teh dalam kemasan botol yang praktis dan
tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan teh
botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada titik-titik
penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
Sosro selalu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga
ketersediaan produknya dipasaran. Bahan bakunya pun dari teh yang
berkualitas pilihan, karena sosro memiliki perkebunan teh sendiri.Untuk
mendapatkan bahan baku terbaik dengan kualitas unggul, maka
SOSROmemiliki perkebunan Teh affiliasi yang tersebar dibeberapa
wilayah di Jawa Barat, yaitu di Garut dengan luas 455 hektar dengan
ketinggian 1.000s/d 1.250 meter diataspermukaan laut.
Di Tasikmalaya dengan luas 732 hektar dengan ketinggian 800 s/d
950 meter diataspermukaan laut.
Di Cianjur dengan luas 400 hektar dengan ketinggian 1.000 s/d
1.250 meter diatas permukaan laut.

Peta Wilayah Perkebunan Sosro


Sosro juga memiliki beberapa pabrik yang tersebar dipulau Jawa dan
Sumatera, yaitu :
- Pabrik Produk Teh Botol Sosro, berada di Jakarta (Cakung),
Pandeglang JawaBarat, Ungaran - Jawa Tengah, Surabaya - Jawa
Timur dan Medan SumateraUtara.
- Pabrik Peracikan Teh Wangi Melati, berada di Slawi - Jawa Tengah.
- Pabrik Kemasan Tetra, Kaleng dan Air Mineral berada di Tambun -
Bekasi.Sedangkan pabrik yang masih dalam tahap perencanaan dan
pembangunan berada diCibitung - Jawa Barat dan Gianyar - Bali.
Menghadapi era globalisasi, Sosro sudah berekspansi ke
pasarinternasional karena produk produknya memenuhi kualitas
internasional dan denganmempersiapkan jaringan Internasional seperti
negara-negara ASEAN, Australia dan wilayah Timur Tengah sebagai
tujuan ekspor produk SOSRO.
Lalu untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar mendapatkan
produk terbaik denganmutu tetap terjaga, maka SOSRO melakukan
langkah sertifikasi produk. Saat ini, setiapproduk SOSRO dijamin HALAL
oleh Departemen AGAMA RI dan dengan standarhigienis yang dijamin
oleh Departemen Kesehatan. Adapun kualitas pengolahan danproduknya
terjaga melalui sertifikasi ISO 9002. SOSRO juga menyadari
bahwakualitas setiap produknya bisa terjaga apabila dihasilkan dari
lingkungan yang baik.Tanggung jawab SOSRO terhadap lingkungan,
dilakukan dengan melalui AnalisisMengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) yang selalu dilakukan pada saat membangunpabrik baru atau
menambah kapasitas yang ada. Sistem "Waste Water Treatment" yang
canggih juga dibangun, sehingga air yang dibuang aman untuk
lingkungan.

Sertifikasi Produk Sosro


Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik
rasa, kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan
sama sekali. Bahkan ketika perusahaan multinasional Pepsi dan Coca
cola masuk melalui produk teh Tekita dan Frestea, Sosro tetap tak
bergeming. Alih-alih merubah produknya, dengan cerdas Sosro justru
melakukan counter branding dengan mengeluarkan produk S-tee dengan
volume yang lebih besar. Strategi ini ternyata lebih tepat, kedua
perusahaan multinasional itu pun tak berhasil berbuat banyak untuk
merebut hati konsumen Indonesia.Segala upaya dan strategi yang telah
dilakukan oleh Sosro ini tak lepas dari filosofi awal Sosro untuk tetap
menjaga kualitas produknya, tetap peduli terhadap keamanan,kesehatan,
serta tetap ramah pada lingkungan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan masalah yang telah dikaji maka didapatkan


kesimpulan, yaitu untuk mempertahankan Kualitas layanan teh botol sosro
mempertahankan ketersediaan produk untuk selalu dapat memenuhi
kebutuhan pelanggannya. Quality Management mengacu pada
penekanan kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari
produksi, pemasok hingga pelanggan. Kualitas produk dari Teh Botol
Sosro sangat baik dan keputusan konsumen untuk pembelian produk-
produk Teh Botol Sosro tidak perlu diragukan lagi.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa masih banyak yang harus dilengkapi


dalam makalah ini. Oleh karenanya penulis menyarankan untuk
pengembangan topik yang ada dengan metodologi penulisan yang lebih
akurat. Pengembangan untuk perusahaan sendiri yang disarankan adalah
sebaiknya perusahaan memberi atensi lebih pada variabel kualitas produk
terutama kemasan yang digunakan dengan jalan merubah desain yang
ada. Sedangkan untuk variabel promosi, perusahaan perlu melakukan
promosi yang menarik dan beragam dengan frekuensi yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Malayu S.P. Hasibuan. 2004. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Malayu S.P. Hasibuan. 2007. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta :
PT. Bumi Aksara.
Suryana, Taryana. 2007. Perusahaan Global di Indonesia Studi Kasus PT.
Sosro. Bandung : STMIK LIKMI Bandung

Anda mungkin juga menyukai