Mata Kuliah :
Etika Bisnis dan Profesi
DISUSUN OLEH :
ANNASTASIA LIZKAYUNDARI (43214010176)
AKUNTANSI S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA BARAT
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik, dan
hidayahnya penulis dapat menyusun makalah mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi pada program
pendidikan S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, jurusan Akuntansi yang berjudul “ETIKA
BERBISNIS DAN NILAI-NILAI YANG DITERAPKAN PADA PT. TELKOM INDONESIA”
ini. Shalawat serta salam senantiasa selalu tercurahkan kepada junjungan baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita kejalan yang lurus seperti yang kita rasakan sekarang
ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi Tugas Partisipasi Mahasiswa dalam
pra-UTS mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi program pendidikan S1 Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, jurusan Akuntansi, dan dimana diharapkan bisa mengambil pelajaran dan manfaat dari
makalah ini serta dapat mengembangkan kompetisi dalam pengetahuan dan pembelajaran terkait
dengan etika dan nilai-nilai yang diterapkan dalam berbisnis pada perusahaan, khususnya PT.
Telkom Indonesia.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis mengharapkan sumbangsihnya berupa saran dan kritikan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menambah cakrawala berpikir bagi penulis dan khususnya bagi para pembaca.
Jakarta,
06 April 2017
Penulis
[AUTHOR NAME] 1
DAFTAR ISI
BAB I
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….............. 3
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah…………………………………………………………... 3
1.3 Tujuan dan Kontribusi Penulisan………………………………………………………... 4
BAB II
2.1 Teori Etika dan Perkembangan Bisnis…………………………………………………… 5
2.2 Teori Umum………………………………………………………………………………... 6
BAB III
3.1 Profil Perusahaan………………………………………………………………………….. 9
3.2 Visi Misi dan Tujuan Perusahaan………………………………………………………… 9
3.3 Etika dan Nilai-nilai yang Diterapkan PT. Telkom Indonesia………………………….. 9
3.4 Karakteristik Nilai-nilai Etika Atau Budaya Organisasi PT. Telkom Indonesia……... 10
3.5 Sosialisasi dan Upaya Penegakan Etika Bisnis PT. Telkom Indonesia………………... 13
3.6 Evaluasi Implementasi Budaya Perusahaan…………………………………………….. 13
BAB IV
KESIMPULAN………………………………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….. 15
[AUTHOR NAME] 2
BAB I
PENDAHULUAN
2. Batasan Masalah
Penulis membatasi masalah pada makalah ini yakni hanya mencakup mengenai
nilai nilai etika dan budaya yang terdapat pada PT. Telkom Indonesia.
2. Kontribusi Penulisan
a. Memberikan informasi dan pengetahuan serta pemahaman bagi para pembaca serta
penulis mengenai etika berbisnis dan nilai-nilai budaya yang diterapkan pada PT.
Telkom Indonesia.
b. Diharapkan para pembaca dan penulis mampu memahami serta mempelajari
implementasi etika berbisnis dan nilai-nilai budaya yang diterapkan pada PT.
Telkom Indonesia.
c. Hasil penulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi evaluasi dan bahan
kajian penelitian selanjutnya terkait dengan judul di atas.
[AUTHOR NAME] 4
BAB II
LANDASAN TEORI
b. Teori Utilitarians
[AUTHOR NAME] 5
Prinsip utama dari teori utilitariansm yang dinyatakan oleh John Stuart Mill
yaitu suatu tindakan dianggap benar jika memberikan manfaat terbesar bagi
semua orang. Pilihan tindakan yang paling baik adalah yang menghasilkan
kebahagiaan melebihi ketidakbahagiaan yang diukur dari jumlah orang yang
terlibat didalamnya dan kebahagiaan yang berlangsung lebih lama daripada
ketidakbahagiaan (maksimalisasi akibat yang baik).
Utilitariansm secara signifikan sangat berbeda dengan egoism karena
dampak atau konskewensi yang dipertimbangkan untuk suatu kegiatan bukan
hanya terhadap diri sendiri melainkan kepada setiap orang yang dipegaruhi
oleh kegiatan tersebut termasuk diri sendiri.
c. Teori Deontologis
Menurut etika deontologi suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan
dibenarkan berdasarkan akibat atau tujuan baik pada dirinya sendiri, misalnya,
suatu tindakan bisnis akan dinilai baik oleh etika deontologi bukan karena
tindakan itu mendatangkan akibat baik bagi pelakunya, melainkan karena
tindakan itu sejalan dengan kewajiban si pelaku untuk misalnya memberikan
pelayanan yang baik kepada semua konsumen, untuk mengembalikan utangnya
sesuai dengan kesepakatan, untuk menawarkan barang dan jasa dengan mutu
yang sebanding dengan harganya dan sebagainya.
[AUTHOR NAME] 6
• Menurut Steade et al, etika bisnis adalah standar etika yang berhubungan
dengan tujuan dan cara dalam membuat keputusan bisnis.
• Mengutip dari Wikipedia, etika bisnis yaitu, Etika bisnis merupakan cara untuk
melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan
dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta
pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan
pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
[AUTHOR NAME] 7
perasaan dan kerangka psikologis yang terinternalisasi sangat mendalam dan
dimiliki bersama oleh anggota organisasi”.
[AUTHOR NAME] 8
BAB III
PEMBAHASAN
[AUTHOR NAME] 9
perilaku karyawannya dalam berhubungan dengan pelanggan, pemasok, kontraktor,
sesama karyawan dan pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan perusahaan.
Budaya Perusahaan The Telkom Way memiliki lima nilai-nilai perusahaan yaitu:
Commitment to long term, Customer first, Caring-meritocracy, Co-creation of win-win
partnership, dan Collaborative innovation yang selanjutnya Kami sebut dengan istilah
5C.
3.4. Karakteristik Nilai-nilai Etika Atau Budaya Organisasi PT. Telkom Indonesia
Sesuai arah pengembangan dan penerapan GCG yang melingkupi Group Usaha,
maka dalam pedoman GCG Telkom Group (No.PD.602.00/r.00/HK000/COP-
D0030000/2011) ditetapkan kode etik Telkom Group sebagai penguatan budaya
Perusahaan meliputi:
1. Perusahaan yang tergabung dalam Telkom Group berusaha untuk menjadi perusahaan
yang jujur dan menjadi panutan dengan cara menjalankan bisnis yang sehat, kuat dan
adil yang digerakkan oleh tata nilai yang terpuji serta taat kepada hukum dan
menghormati semua pemangku kepentingan.
2. Perusahaan yang tergabung dalam Telkom Group wajib menjalankan atau mengelola
bisnis perusahaan dengan memperhatikan prinsip etika bisnis dan Perundang-undangan
yang berlaku.
3. Perusahaan yang tergabung dalam Telkom Group melaksanakan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik dan peduli kepada masyarakat, budaya dan lingkungan
hidup.
4. Tindakan melawan hukum dan melanggar etika adalah tindakan yang dilarang,
meskipun untuk alasan bisnis atau karena tekanan dari pihak manapun.
[AUTHOR NAME] 10
5. Perusahaan melindungi setiap pelapor yang memberikan informasi terkait dengan
pelanggaran legal, kejadian tidak etis atau tindakan lain yang melanggar prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik.
Kode etik karyawan Telkom Group menyatakan bahwa setiap karyawan senantiasa:
1. Menjunjung tinggi kejujuran dan kewajaran dalam bertindak dan menjalankan tugas.
2. Mengutamakan kepentingan Perusahaan di atas kepentingan pribadi, kelompok atau
golongan.
3. Menghormati hak individual dan keragaman sebagai sumber kekuatan Telkom Group.
4. Menjunjung tinggi budaya Perusahaan.
5. Menjaga keamanan aset dan melindungi kerahasiaan informasi Perusahaan.
6. Memberikan kualitas produk dan layanan terbaik kepada pelanggan.
7. Senantiasa mengejar laba dan pertumbuhan usaha dengan tetap mematuhi ketentuan
hukum dan etika bisnis.
8. Bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang dijalankan.
9. Menjaga dan meningkatkan reputasi Telkom Group.
10. Peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup.
Sistem dan budaya terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan perubahan
bisnis untuk mewujudkan cita-cita agar kami terus maju, dicintai pelanggannya, kompetitif
di industrinya dan dapat menjadi role model Perusahaan. Sejak tahun 2009 dilakukan
transformasi budaya baru Perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”.
Pengembangan budaya selanjutnya, dilakukan pada tahun 2013 dengan ditetapkannya
Arsitektur Kepemimpinan Dan Budaya Perusahaan (AKBP) Telkom Group.
Philosophy to be the Best: Integrity, Enthusiasm, Totality Always the Best menuntut
setiap insan Telkom memiliki integritas (Integrity), antusiasme (Enthusiasm), dan totalitas
(Totality).
Principles to be the Star: Solid, Speed, Smart Principles to be the Star dari The
Telkom Way adalah 3S yakni Solid, Speed, Smart yang sekaligus menjadi Core Values atau
Great Spirit. Penjelasan dari Solid, Speed Smart dapat digambarkan sebagai berikut:
[AUTHOR NAME] 11
Solid Speed Smart
Hati Awal Intuisi Rasa
Pikiran Arah Inovasi Rasio
Tindakan Aksi Impresif Raga
Always The
Best
Imagine
Focus Action
Sosialisasi merupakan tahapan penting dalam penerapan etika bisnis, oleh sebab itu
etika bisnis Telkom diterapkan mengacu pada kebijakan Perusahaan KD.05/2005 dan
KD.43/2006. Dalam sosialisasi dan penerapannya, Telkom selalu mengingatkan karyawan
Kami mengenai tata nilai dan etika bisnis melalui survei kepada seluruh karyawan yang
didalamnya memuat kuesioner dan studi kasus terkait pemahaman: GCG, etika bisnis,
pakta integritas, fraud, manajemen risiko, pengendalian internal (SOA), whistleblowing,
pelarangan gratifikasi, tata kelola TI, menjaga keamanan informasi dan hal-hal lainnya
yang berkaitan dengan praktek tata kelola Perusahaan. Survei Telkom lakukan secara
online melalui media portal/intranet perusahaan dan diakhiri dengan peryataan kesediaan
karyawan menjalankan etika bisnis perusahaan.
Sesuai ketentuan Sarbanes Oxley Act (SOA) 2002 section 406, Telkom
menjalankan kode etik yang berlaku bagi Komisaris, Direktur Utama, Direktur Keuangan
(posisi yang setara dengan Chief Executive Officer dan Chief Financial Officer), Direktur
dan pejabat kunci lainnya serta seluruh karyawan yang dapat dilihat pada website Telkom
http://www.telkom.co.id/about-telkom/business-ethics dan setiap perubahan terhadap
kode etik Kami informasikan melalui website tersebut.
Pemahaman dan penerapan etika bisnis berikut hasil survey yang dilakukan telah
diaudit secara internal maupun eksternal melalui proses audit SOA 404 terkait dengan
penerapan control environment sesuai kerangka kerja pengendalian internal kontrol COSO
pada audit tingkat entitas.
Setiap tahun PT. Telkom Indonesia melakukan survei internal untuk mengetahui
efektivitas penerapan budaya Perusahaan dan etika bisnis, PT. Telkom Indonesia
menyebutnya dengan istilah Etika Bisnis Family survey. Beberapa pertanyaan survei PT.
Telkom Indonesia tanyakan kepada karyawan secara online agar dapat menjangkau semua
karyawan secara cepat, antara lain meliputi: GCG, etika bisnis, tata nilai The Telkom Way,
anti kecurangan, pengendalian internal, pakta integritas, whistleblowing system, dan lain-
lain. Hasil survei tiga tahun terakhir adalah sebesar tahun 2009, 78,13 poin; tahun 2010,
73,62 poin dan tahun 2011, 79,07 poin dari skala 100 poin.
[AUTHOR NAME] 13
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. KESIMPULAN
Pembelajaran organisasi merupakan kegiatan organisasi ketika pemimpin
dan karyawan secara terus menerus meningkatkan kapasitas mereka untuk mencapai
tujuan, saat pola pikir baru dipelihara, aspirasi kolektif bebas, diutamakan dalam rangka
perbaikan dan orang-orangnya memiliki keinginan untuk belajar. Perubahan budaya
organisasi selalu dibutuhkan oleh PT TELKOM untuk menciptakan tata kelola organisasi
dan bisnis yang lebih efektif, produktif, efisian, kreatif, dan mempunyai kinerja. Melalui
perubahan yang jelas dan terbuka, PT TELKOM berpotensi untuk memperkuat dirinya
melalui kinerja dan komunikasi serta integrasi dalam kolaborasi yang menyatukan semua
fakta keunggulan The Telkom way 135 secara professional.
PT TELKOM mulai menerapkan budaya kerja yang disebut The Telkom Way
135 Untuk mengantisipasi tantangan pada lingkungan bisnis dan menjaga keunggulan
kompetitif dari dalam maupun luar perusahaan. Memang tidak mudah menerapkan budaya
kerja baru kapada karyawan PT TELKOM. Maka dari itu PT TELKOM memulainya
dengan beberapa pendekatan yaitu dari awearness sampai understanding. Pendekatan
dilakukan agar karyawan-karyawan PT TELKOM merespon baik dengan adanya
perubahan budaya kerja ini. Selain dengan pendekatan PT
TELKOM memberikan reward kepada divisi yang sudah mendemonstrasikan The Telkom
Way 135 dengan tepat dan cepat, meskipun kita tahu bahwa penciptaan iklim kompetitif
di dalam internal perusahaan merupakan bentuk efektif dalam mewujudkan budaya
organisasi yang diinginkan perusahaan. Karena ketika kompetisi dimulai maka masing-
masing divisi pasti akan memiliki semangat untuk menunjukan bahwa divisinya yang
paling baik, ditambah lagi dengan diberikannya reward atas hasil kerja keras mereka.
4.2. SARAN
Untuk mengatasi kegagalan dalam proses komunikasi organisasi maka masing-
masing anggota organisasi harus saling memahami bahwa perbedaan yanga ada. Untuk itu
intensitas dalam melakukan komunikasi organisasi diharapkan dapat mampu
meminimalisir perbedaan yang ada. Budaya perusahaan haruslah dijunjung dan
dibanggakan oleh setiap insan anggota organisasi. Karena dengan memegang nilai-nilai
yang ada di budaya perusahaan maka minimalisir konflik antar anggota organisasi dapat
terwujud.
[AUTHOR NAME] 14
DAFTAR PUSTAKA
Triguno. Prasetya, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta,2001, Hal.13
Taliziduhu Ndraha, Teori Budaya Organisasi, Cetakan Kedua, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2003,
Hal. 80
Osborn dan Plastrik, Manajemen Sumber Daya Mausia, BPFE.Yogyakarta, 2002, Hal.252
http://www.telkom.co.id/UHI/UHI2011/ID/0302_riwayat.html
http://www.telkom.co.id/UHI/UHI2011/ID/0303_visi.html
http://www.telkom.co.id/UHI/CDInteraktif2013/ID/0086_etika.html
http://www.telkom.co.id/UHI/UHI2011/ID/0913_etika.html
[AUTHOR NAME] 15