Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 2 MANAJEMEN FUNGSIONAL

IBU DOSEN PROF DR. LIA AMALIA SE,MM.

ANALIS PERUSAHAAN MULTINASIONAL DENGAN SUDUT PANDANGAN


ETNOSENTRIS, POLISENTRIS DAN GEOSENTRIS

DISUSUN OLEH

Muhammad Aminuddin Ghalib S


20220103307

MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
2023
TUGAS PERTEMUAN-6

- Bandingkan struktur organisasi 2 perusahaan multinasional, perhatikan dan uraikan


bagaimana mereka menempatkan personil dalam perusahan mereka, apakah termasuk
Etnosentris, polisentris atau Geosentris.
- Menurut Anda pribadi, dari hal positif dan negatif dari Etnosentris,Polisentris atau
Geosentris, mana yang lebih baik diterapkan pada perusahaan multinasional yang
bergerak di bidang (pilih salah satu) :
o teknologi
o manufaktur
o transportasi
Jelaskan jawaban Anda dalam uraian singkat minimal 200 KATA
Pembahasan
- Pada pembahasan soal pertama, penulis akan menjabarkan mengenai struktur
organisasi pada dua perusahaan multinasional yakni PT Nestle Indonesia dengan
PT Procter & Gamble Co dikenal dengan P&G.

o PT Nestle Indonesia.

PT Nestle Indonesia diawali dari berdirinya PT Nestle yang berdiri di Negara Swiss.
Sejarah perusahaan kami dimulai pada 1866, dengan didirikannya Anglo-Swiss Condensed
Milk Company. Henri Nestlé kemudian menciptakan sebuah produk makanan terobosan untuk
bayi pada 1867, dan pada 1905 perusahaan yang didirikannya bergabung dengan Anglo-Swiss,
untuk membentuk yang sekarang ini dikenal sebagai Grup Nestlé. Selama periode ini, berbagai
daerah berkembang dan jalur kereta api serta penggunaan kapal uap membantu mengurangi
harga komoditas, memacu perdagangan barang konsumen secara internasional. Hingga
perkembangan saat ini PT Nestle Indonesia tercatat sudah melebarkan sayap hingga
memproduksi 20 merk dagang, dengan didukung oleh 3700 karyawan, 6 pusat distribusi di
lima provinsi, dan 12 kantor penjualan serta 3 pabrik di Indonesia.

Sebagai perusahaan produksi makanan terbesar di dunia, Nestle memusatkan perhatian


untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health) dan keafiatan (wellness) dari
konsumen kami. Karyawan Nestle telah berdedikasi dan termotivasi untuk memproduksi
produk berkualitas dan membangun merek-merek yang memenuhi kebutuhan konsumen.
Sebagai bagian dari sebuah perusahaan global, Nestlé terus-menerus melakukan penelitian dan
pengembangan untuk terus melakukan penyempurnaan berbagai produk yang dihasilkan. Hal
ini dilakukan sejalan dengan berkembangnya konsep dan dimensi makanan, yang kini tidak
lagi sekedar untuk memperoleh kenikmatan (enjoyment), namun telah berkembang menuju
keafiatan (wellness) dan bermuara pada kehidupan yang sejahtera dan berkualitas (wellbeing).

Hal ini sejalan dengan Misi Nestlé Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat
Indonesia yang lebih sehat melalui produk-produknya yang berkualitas, bergizi dan lezat
rasanya. Selain itu kami juga memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan
pendidikan bagi para konsumen, antara lain seperti tercantum dalam kemasan setiap produk
kami. Dalam menjalankan bisnisnya, Nestlé berusaha untuk selalu menjalankan tanggung
jawab kepada masyarakat dan menciptakan manfaat.
Adapun struktur Nestle Pusat Vevey, Swiss dipimpin oleh seorang CEO Bernama Ulf Mark
Schneider, berusia 57 Tahun dengan warga kebangsaan Jerman dan alumni Harvard University.
Ulf Mark memimpin sejak tahun 2017 hingga sekarang.

Untuk PT Nestle Indonesia yang notabene merupakan anak perusahaan dari PT Nestle Swiss
berpusat di Jakarta Selatan dengan dibawah pimpinan direktur Utama bernama Ganesha
Ampalavar, Pria kelahiran 1965 di Kualalumpur Malaysia. Beliau memimpin sejak 2020
hingga saat ini.
- Untuk posisi VP Head Coorporate Affair di pimpin oleh Gabrielle Angriani wanita
kelahiran Jakarta dan Menjadi Alumni Universitas Indonesia.
- Untuk posisi VP Beverage Buisiness Unit Head Nestle Indonesia, dipimpin oleh
Prawitya Soemadijo
- Untuk posisi Head Of Human resource dipimpin oleh Heru Tjahjono, yang merupakan
putra asli Indonesia dan alumni dari Sekolah bisnis IPMI.
- Untuk posisi Creating Shared Value Manager dipimpin oleh Faiza Anindita wanita
kelahiran Jakarta tahun 1983 dan menjadi Alumni Universitas Indonesia jurusan Sosial
Politik.
- Pada posisi Buisiniess Unit Control di Pimpin oleh Taufan Gunarso, Pria kelahiran
Makassar Indonesia pada tahun 1980.
- Pada Posisi Coorpoate Affair Executive dipimpin oleh Adelina Tjahnadi, wanita
kelahiran Tangerang 1992, dan menjadi alumni STIKOM The London School Of Public
Relation Jakarta pada 2014.

Nestle merupakan perusahaan multinasional yang bergerak pada bidang produsen


makanan dan minuman di Indonesia. PT Nestle merupakan anak perusahaan dari Nestle S.A
yang berpusat di Veyey Swiss. Perusahaan ini hadir di Indonesia pada tahun 1971. Pada
pengelolaanya Perusahaan Nestle menerapkan pendekatan geosentrik dalam pengelolaanya.
Pendekatan geosentrik dalam perusahaan dapat kita katakan sebagai perusahaan
mempertimbangkan faktor-faktor lokal, seperti budaya, kebiasaaan, kebutuhan konsumen,
peraturan legal dan regulasi setempat, dalam pengambilan keputusan strategi bisnis.

Pendekatan geosentrik dapat kita asumsikan sebagai pendekatan yang dimana


perusahaan menganggap bahwa tiap negara atau wilayah cakupan bisnis memiliki keunikan
dalam bisnis yang berbeda. Dengan kita menggangap nestle sebagai perusahaan multinasional
geosentris, maka pengelolaan bisnisnya memperhatikan karakteristik dan kebutuhan pasar
lokal.

Dalam pengelolaan operasi manajemen, PT Nestle Indonesia memberikan otonomi atau


kekebasan kepada manajer lokal di setiap negara untuk mengelola secara independent,
termasuk pengambilan keputusan strategis, pemasaran, dan inovasi produk. Hal ini
memungkinkan Nestlé untuk beradaptasi dengan budaya, regulasi, dan preferensi konsumen
setiap negara secara efektif. Selain itu, Nestlé juga melakukan penelitian dan pengembangan
produk secara lokal untuk memahami preferensi konsumen di berbagai pasar. Mereka berupaya
menghadirkan produk yang sesuai dengan selera lokal dan menciptakan variasi produk untuk
memenuhi kebutuhan yang berbeda di tiap negara.

Nestle menyediakan berbagai produk makanan dan minuman yang disesuaikan dengan
cita rasa, kebiasaan makan, dan nilai-nilai lokal. Misalnya, Nestle Indonesia meluncurkan
produk susu kental manis dengan varian rasa lokal seperti cokelat, kopi, teh, dan rasa
tradisional Indonesia. Hal ini bertujuan untuk memenuhi preferensi konsumen Indonesia yang
lebih menggemari rasa-rasa lokal tersebut.
Pendekatan geosentrik Nestle Indonesia juga tercermin dalam kebijakan sumber daya
manusia mereka. Perusahaan memberikan kesempatan karier dan pengembangan kepada
karyawan lokal, termasuk pelatihan dan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar
Indonesia. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemahaman dan keterampilan karyawan
dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ada di pasar Indonesia. Dengan menerapkan
pendekatan geosentrik, Nestle Indonesia berusaha untuk tetap relevan dan responsif terhadap
kebutuhan konsumen Indonesia. Mereka menggabungkan nilai-nilai global perusahaan dengan
adaptasi lokal untuk menciptakan produk-produk yang disukai dan dipercaya oleh konsumen
Indonesia

Kelebihan pengelolaan Geosentris


- Peningkatan efisiensi global : Pendekatan geosentris memungkinkan perusahaan untuk
mengoptimalkan sumber daya dan proses operasional di seluruh dunia.
- Responsif terhadap pasar lokal : Dalam pendekatan geosentris, perusahaan memberikan
kebebasan dan otonomi kepada unit bisnis lokal untuk mengambil keputusan strategis
yang sesuai dengan kondisi pasar lokal
- Pengembangan karyawan Global : Pendekatan geosentris memberikan peluang
pengembangan karir yang luas bagi karyawan. Mereka dapat mengakumulasi
pengalaman internasional, bekerja dalam tim multikultural, dan memperluas wawasan
mereka tentang bisnis global
Kekurangan Pengelolaan geosentris
- Biaya operasional tinggi : Mengoperasikan bisnis secara global dalam pendekatan
geosentris dapat melibatkan biaya operasional yang signifikan.
- Kompleksitas Manajemen : Pendekatan geosentris mengharuskan perusahaan untuk
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan operasi di berbagai negara dengan budaya,
hukum, dan regulasi yang berbeda.
- Potensi konflik kepentingan: Dalam pendekatan geosentris, perusahaan harus
mempertimbangkan kepentingan dan tujuan dari berbagai negara dan pasar yang
berbeda.
o Perusahaan PT Procter & Gamble ( PT P&G )

Procter & Gamble (P&G) adalah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang
produk konsumen dan perawatan pribadi. P&G didirikan pada tahun 1837 oleh William
Procter, seorang pembuat lilin, dan James Gamble, seorang pembuat sabun, di Cincinnati,
Ohio, Amerika Serikat. Keduanya bergabung dalam kemitraan untuk menggabungkan keahlian
mereka dalam pembuatan produk rumah tangga. Pada pertengahan abad ke-20, P&G menjadi
perusahaan multinasional dengan memperluas operasinya ke luar Amerika Serikat. Mereka
mendirikan pabrik-pabrik dan memasarkan produk-produk mereka di berbagai negara di
seluruh dunia. Selama beberapa dekade terakhir, P&G terus berkembang dan memperluas
portofolio produknya. Mereka memiliki sejumlah merek yang terkenal di berbagai kategori,
termasuk merek-merek seperti Pampers, Gillette, Tide, Pantene, Olay, dan banyak lagi.
Pada pekembanganya di Indonesia perusahaan P&G sudah menjalani berbagai macam inovasi
dan pengembangan. Antara lain :
- Produk : ekspansi produk P&G yang begitu luas. Perusahaan ini menawarkan berbagai
produk perawatan pribadi dan rumah tangga, termasuk merek-merek terkenal seperti
Pantene, Head & Shoulders, Olay, Gillette, Pampers, Tide, Downy dll.
- Investasi dalam wujud Pabrik : Perusahaan P&G sudah membangun berbagai macam
investasi dalam hal pembangunan pabrik di Indonesia guna mensuplay permintaan
produk di Luar negeri.
- Penelitian dan Pengembangan: P&G memiliki pusat penelitian dan pengembangan di
beberapa negara, termasuk di Asia Tenggara. Melalui pusat penelitian ini, P&G
berupaya untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen Indonesia serta
mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan pasar lokal
- Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial: P&G aktif dalam berbagai program
keberlanjutan dan tanggung jawab sosial di Indonesia. Mereka berkomitmen untuk
mengurangi dampak lingkungan produk-produknya, mempromosikan praktik bisnis
yang bertanggung jawab, serta berkontribusi pada masyarakat dan komunitas lokal.
P&G juga terlibat dalam berbagai inisiatif sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan
akses air bersih.
- Pemasaran dan Distribusi: P&G mengadopsi strategi pemasaran dan distribusi yang
kuat di Indonesia.
Berikut merupakan daftar pimpinan direktor pada PT P&G
- Marc Allen : Direktur sejak tahun 2021. Usia 49 tahun. Anggota Komite Audit dan
Inovasi & Teknologi.
- Angela F Braly : Umur 61. Ketua Komite Tata Kelola & Tanggung Jawab Publik dan
anggota dari Komite Audit.
- Amy L Chang : Direktur sejak tahun 2017. Juga Direktur The Walt Disney Company
dan Marqeta. Usia 45 tahun. Anggota Komite Tata Kelola & Tanggung Jawab Publik
dan Inovasi & Teknologi.
- Joseph Jimenez : Usia 62 tahun. Direktur Utama, Anggota Komite Pengembangan
Kompensasi & Kepemimpinan dan Inovasi & Teknologi.
- Christopher Kempczinski: Direktur sejak tahun 2021. Juga Direktur McDonald’s. Usia
53 tahun. Anggota Komite Audit dan Pengembangan Kompensasi & Kepemimpinan.
- Jon R. Moeller : Ketua Dewan, President dan Chief Executive Officer Perusahaan.
Direktur sejak tahun 2021. Usia 58 tahun.
- Patricia A woertz : Umur 69. Ketua Komite Audit dan anggota dari Komite Tata Kelola
& Tanggung Jawab Publik.

Board Representation :
- Multicultular 45 %
o African 18 %
o Asian 18 %
o Hispanix / Latinx 9 %
o White 55 %
- Women 45 %

PT P&G Indonesia adalah anak perusahaan dari Procter & Gamble (P&G), perusahaan
multinasional yang berfokus pada produk konsumen. P&G Indonesia telah hadir di Indonesia
sejak tahun 1973 dan menjadi salah satu pemain utama dalam industri produk rumah tangga di
negara ini.

P&G Indonesia menerapkan pendekatan polisentrik dalam pengelolaannya. Pendekatan


polisentrik dalam konteks perusahaan berarti bahwa perusahaan memberikan otonomi yang
signifikan kepada unit-unit operasional lokal untuk mengambil keputusan strategis yang sesuai
dengan kondisi pasar dan kebutuhan konsumen setempat.

Perusahaan ini mengakui perbedaan budaya, kebiasaan, dan preferensi konsumen di


Indonesia. Dalam menghadapi pasar yang beragam, P&G Indonesia merancang strategi
pemasaran dan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap segmen pasar. Mereka
meluncurkan produk-produk dengan variasi dan formula yang diadaptasi untuk mencakup
kebutuhan khusus konsumen Indonesia, baik dalam hal kualitas, harga, maupun kemasan.
Selain adaptasi lokal, P&G Indonesia juga memanfaatkan keunggulan global perusahaan dalam
hal riset dan pengembangan serta inovasi produk. Mereka menggabungkan pengetahuan dan
pengalaman global dengan wawasan lokal untuk menciptakan produk-produk yang relevan dan
berkualitas tinggi.

Dalam hal sumber daya manusia, P&G Indonesia memberikan perhatian yang serius
terhadap pengembangan karyawan lokal. Perusahaan ini memberikan pelatihan dan pendidikan
yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan dalam
menghadapi tantangan dan perubahan pasar. Dengan menerapkan pendekatan polisentrik, PT
P&G Indonesia berusaha untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar Indonesia yang beragam.
Mereka menggabungkan keunggulan global dengan adaptasi lokal untuk memenuhi kebutuhan
konsumen Indonesia dan terus berinovasi agar tetap menjadi pemain terdepan dalam industri
produk konsumen.

Kelebihan dan kekurangan polisentris


Kelebihan
- Kebijakan dan keputusan yang lebih sesuai dengan budaya lokal
- Pemahaman mendalam mengenai pasar lokal
- Pengurangan biaya : Dapat menggunakan tenaga kerja lokal dapat mengurangi biaya
perusahaan.
Kekurangan
- Tantangan dalam koordinasi operasional perusahaan
- Kurangnya transfer ilmu dan pengetahuan keahlian antar negara
- Potensi konflik dan ketidakseimbangan kekuasaan.
- Menurut Anda pribadi, dari hal positif dan negatif dari Etnosentris,Polisentris
atau Geosentris, mana yang lebih baik diterapkan pada perusahaan
multinasional yang bergerak di bidang (pilih salah satu) :
o teknologi
o manufaktur
o transportasi
Jelaskan jawaban Anda dalam uraian singkat minimal 200 KATA

Teknologi

Di era perkembangan zaman dan teknologi yang sangat massive ini, perusahaan
teknologi sangatlah dituntut dalam hal perkembangan inovasi dan produk berkelanjutan
sehingga perusahaan Teknologi dapat memenuhi kebutuhan akan demand pasar.
Perusahaan teknologi tentu mengedepankan pada kualitas produk, dan inovasi
terhadap standartnya masing-masing. Pada pilihan untuk kemajuan industri teknologi
yang paling tepat adalah pendekatan Etnosentris.
Pada pendekatan etnosentris, leader perusahaan berkeyakinan bahwa kemajuan
perusahaan akan dimiliki oleh negara asal atau homebase. Sehingga dengan kita
berasumsi demikian, maka orang-orang dinegara lain tidak memiliki kemampuan dan
keahlian dan pengetahuan untuk memberikan kontribusi terbaik pada kemajuan binis
perusahaan. Dengan kita memahami bahwa perusahaan teknologi menggunakan sudut
pandangan etnosentrik maka perusahaan ini akan tetap memperkerjakan orang yang
berasal dari negara yang sama dengan CO Founder meski mendirikan perusahaan
dibelahan dunia manapun. Dengan bahasa lain bahwa orang yang paling baik adalah
berasal dari negaranya.
Adapun contoh perusahaan yang menggunakan pandangan pendekatan
etnosentrik adalah Apple.Inc. Hal ini tentu didasari oleh tujuan dari founder Apple
yakni Steve Job itu sendiri yakni ingin menjaga daya saing dengan melakukan
standarisasi struktural dan upaya berkemajuan dalam hal operasional agar kualitas
produk dan kinerja tetap terjaga.
Dengan menjaga pendekatan etnosentris maka perusahaan teknologi dapat
berkembang sesuai kemajuan riset dan teknologi pada negara asal. Jika kita kaitkan
dengan keberadaan Apple.Inc yang berasal dari Amerika, dan tentu amerika sendiri
merupakan negar adidaya dengan kemajuan teknologi tinggi. Maka sudah menjadi
kelebihan dan keunggulan Apple apabila menerapkan pendekatan etnosentris, dengan
maksud untuk menjaga keutuhan dan stabilitas resource yang sudah ada.
Pendapat lain bahwa dengan kita menerapkan pendekatan etnosentris pada
bidang perusahan teknologi, hal tersebut tentu akan sangat tepat apabila dalam konteks
kita ingin memajukan dan mengharumkan nama Negara dan Bangsa. Sekaligus
menjaga kapabilitas resource baik dari segi Manusia maupun Sumber daya yang lain.
Sebagai contoh teknologi kendaraan mobil listrik dalam hal ini yang menjadi unggulan
adalah negara China ataupun Jepang. Contoh lain adalah kemajuan dalam hal
Komunikasi atau Smartphone maka Negara Korea unggul dengan Samsung dan
Amerika unggul dengan Apple.Inc
Daftar Pustaka

https://www.swisscham.or.id/membership-directory/corporate/216048
https://www.nestle.co.id/tentangnestle/
https://us.pg.com/diversity/#board
https://id.pg.com/struktur-dan-tata-kelola-perusahaan/dewan-direksi/

Anda mungkin juga menyukai