Ajinomoto
Indonesia
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 :
Nama anggota :
1. Ardit Figotama
2. Amalia Rizky
3. Ellin Edwinata
4. Fadilla Mayza Harimah
5. Khalifah Tulhayati
6. Nadia Putri
7. Ozi Junisen Aprizal
8. Syara Fitrindah
9. Winda Dwi Chantika
Tingkat 2B
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyusun makalah ini. Penulis menyusun laporan ini untuk memenuhi
tugas dari Bunda Wisuda Andeka, SST. M.Kes.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada, Bunda Wisuda Andeka selaku dosen mata kuliah
PEMASARAN SOSIAL dan juga kepada teman-teman sekelas yang sudah memberi dukungan
dalam proses pembuatan makalah ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih
sederhana dan hasilnya jauh dari sempurna.
Demikianlah kata pengantar dari penulis, semoga makalah ini mendapatkan hasil yang
memuaskan dan berguna bagi para pembaca.
KATA PENGANTAR...........................................................................……………..…2
DAFTAR ISI..........................................................................................…………….….3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 SIMPULAN……………………………………………………………………..................14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...............15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Implementasi bertujuan agar strategi yang telah dibuat tidak hanya dirumuskan dan tertulis
saja tetapi ada kerja nyata sebagai bentuk dari pengimplementasiannya. baik dalam perencanaan
strategis, agar benar-benar dapat mencapai arah yang telah ditentukan, serta orang-orang yang
terlibat akan mampu bekerja dengan sukses.
Kali ini pembahasan implemntasi meliputi bagaimana perusahaan mengelola programnya
serta bagaimana menyusun anggaran, serta menciptakan berbagai prosedur dan aturan untuk
memastikan proses penerapan berjalan dengan sukses.
Untuk menentukan apakah implementasi strategi dapat terlaksana sebagaimana mestinya
atau tidak, manajemen mutlak melakukan tiga jenis tindakan, yaitu dengan melakukan
pengawasan, membuat penilain dan menciptakan suau sistem umpan yang sifatnya strategi pula.
Dalam berbagai bahan pustaka tentang teori manajeman, khususnya tentang fungsi – fungsi
managerial, terlihat bahwa fungsi – fungsi tersebut pada dasarnya berintikan pandangan
pentingnya perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana implementasi dan penguasaan strategi PT. Ajinomoto di pasar Indonesia?
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Pengertian yang cukup luas manajemen strategi menunjukkan bahwa manajemen merupakan
suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan
dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak kearah yang sama pula. Komponen
pertama adalah Perencanaan Strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan
strategi organisasi. Sedang komponen kedua adalah Pelaksanaan Operasional dengan unsur-
unsurnya adalah sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa
fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan
situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Model proses manajemen strategi :
1. Tahap formulasi strategi, yaitu pembuatan pernyataan visi, misi, dan tujuan,
2. Tahap implementasi strategi, yaitu proses penterjemahan strategi ke dalam tindakan-
tindakan.
3. Tahap evaluasi strategi , yaitu proses evaluasi apakah implementasi strategi dapat mencapai
tujuan.
Implementasi strategi adalah rangkaian aktivitas dan pekerjaan yang dibutuhkan untuk
mengeksekusi perencanaan strategi. artinya apa yang kita rumuskan pada strategi dan kebijakan
kita terapkan dalam berbegai program kerja, anggaran, dan prosedur-prosedur. Rumusan strategi
yang baik, tidak ada artinya bila tidak diterapkan dalam implementasi. Begitu pula implementasi
tidak akan berkontribusi baik pada perusahaan ,jika rumusan strateginya tidak baik.
Keberadaan manajemen strategi tidak untuk mendikte tujuan, sebaliknya tujuan dan sasaran
harus dipengaruhi oleh peluang yang tersedia.
ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam usaha pencapaian tujuan dalam manajemen strategi:
1. Efektif dan efesiensi Manajemen strategi disebut efektif jika hasil yang dicapai seperti yang
di inginkan. Karena kebanyakan situasi yang memerlukan analisa strategi tidak statis melainkan
interaktif dan dinamis, maka hubungan antara penyebab dan hasilnya tidak tetap atau pasti.
Sebaliknya taktik adalah tindakan nyata yang diambil oleh pelaku dan sepenuhnya berada dalam
pengawasannya.
2. Keputusan manajemen strategi tidak berarti apa-apa tanpa implementasi. Strategi tergantung
pada kemungkinan dan taktik yang potensial. Keputusan strategi harus dapat mencapai
tujuannya.
·2.2 Implementasi strategi berkaitan dengan apa siapa, dan bagaimana mengeksekusi
strategi ?
A. Program
Pertama program harus terkait dengan rumusan strategi yang sudah dibuat. Kemudian
sedapat mungkin bersifat action-oriented. Karena itu, didalam dokumen program kerja
dianjurkan menuliskan item programnya dengan kata kerja. Rumusan strategi
pengimplementasiannya dengan “mengunjungi”. Karena “mengunjungi” merupakan rencan
tindak (action-plan) bagi si manajer.
B. Penganggaran
Anggaran adalah sebuah program dalam bentuk uang dan sering kali disebut juga sebagai
darahnya program. Strategi tidak berjalan dengan baik karena anggaran yang ditetapakn tidak
dapat direalisasikan. Biasanya terjadi karena : pertama, dalam menyusun program, manajer tidak
realistis dengan situasi perusahaannya. Kedua, karena perencanaan arus kas perusahaan meleset
dari dugaan sebelumnya sehingga program kerja tertentu yang memerlukan pendanaan juga
harus digeser pelaksanaannya.
Untuk membuat srategi bisnis efektif, maka ia hatrus ditopng oleh penganggaran yang baik
pula. Karena, strategi adalah keputusan strategic perusahaan tentang bagaimana cara kita
mencapai apa yang menjadi sasaran. Dari sisi pengaanggaran, bagaimana keakuratan serta
kecepatan memprediksi menjadi penting dlam hal ini. Manfaat dari pengintegrasian antara lain:
1. Dengan pengintegrasian, visi, target, serta pengeksekusian strategi terjadi secara
menyeluruh, tidak terpisah-pisah
2. Respon yang lebih cepat terhadap situsi pasar dan bisnis, dan lebih akurat dalam membuat
perkiraan, termasuk proyeksi pemasukan.
3. Sasaran ukuran atas kinerja menjadi lebih jelas.
4. Dalam melakukan analisis, karena didukung oleh data yang falid dan akurat, analisisnya juga
menjadi lebih akurat.
5. Memberikan wawasan bagi setiap level dan bagian yang melaksanakan implementasi
strategic, terutama untuk hal-hal yang terkait dengan faktor-faktor yang berkontribusi atas biaya
dan pendapatyan.
6. Tingkat sukses yang tinggi dalam pemenuhan sasaran strategi karana secara tepat waktu
memonitor kinerja, mengambil tindakan, dan mempersiapkan masa depan.
C. Prosedur
Dalam banyak kasus, pembuatan prosedur ini tidaklah selalu dibuat setelah progam kerja dan
anggaran diselesaikan, karena prosedur sebelumnya bisa saja sudah ada. Prosedur ini adalah
urutan-urutan aktifitas yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan sebuah bagian pekerjaan
dalam program. Dengan adanya prosedur, maka kita dapat menjamin sebuah pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik, dan hasilnya sesuai dengan harapan.
Pembuatan prosedur ini membutuhkan pemahaman yang baik atas proses kerja atau bisnis
satu aktifitas atau kelompok aktivitas. Dengan inilah organisasi lebih menyukai mereka yang
berpengalaman dalam satu bidang karena umumnya lebih bisa menggambarkan dengan baik
bagaimana urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukan
2.5 Mengimplentasikan Strategi
Manajemen juga perlu menganalisis strategi saat mengimplementasikan strategi adapun jenis-
jenis strategi untuk mencapai kesuksesan dalam pasar yaitu sebagai berikut :
2.5.1. Lima kekuatan kompetitif (five competitive forces)
Adapun lima kekuatan kompetitif tersebut adalah sebagai berikut:
STUDI KASUS
3.1.3. Filosofi Perusahaan
Filosofi Perusahaan
Filosofi perusahaan adalah menciptakan kehidupan yang lebih baik secara global dengan
memberikan kontribusi bagi kemajuan yang berarti dalam bidang makanan dan kesehatan serta
berkarya bagi kehidupan. Sedangkan visi dan misi perusahaan adalah ingin menjadi basis
kekuatan Grup Ajinomoto untuk memanfaatkan kesempatan bisnis di pasar Islam dengan
menciptakan produk-produk/bisnis yang unik dalam bidang makanan (utamanya difokuskan
pada segmen bumbu masak) yang dapat merealisasikan filosofi “Eat Well Live Well ”, sehingga
bisnis perusahaan akan membuat lingkungan di bumi lebih terpelihara.
4.1. Kesimpulan
PT Ajinomoto Indonesia telah melakukan strategi yang cukup bagus, baik dalam usahanya
melakukan penetrasi pasar di Indonesia yaitu dengan menetapkan harga yang murah dan
diferensiasi produk, maupun usahanya untuk terus mewujudkan usaha yang berkelanjutan, yaitu
dengan melakukan kinerja yang sesuai dengan nilai-nilai keetisan dan melakukan kegiatan CSR
dalam semua aspek. Meskipun sempat tersandung kerikil dalam usaha tersebut, tetapi PT
Ajinomoto Indonesia mampu bangkit dan berusaha kembali untuk memenuhi kebutuhan pasar
industri bumbu masak di Indonesia.
4.2. Saran
PT Ajinomoto Indonesia sebaiknya tetap harus mengingat bahwa usaha yang tidak etis tidak
hanya berakibat pada masalah moral perusahaan, tetapi dapat mengakibatkan rusaknya reputasi
perusahaan di mata konsumen. Untuk itu, sebaiknya sertifikasi halal tidak hanya dijadikan
sebagai sarana untuk menarik simpati masyarakat, tetapi juga merupakan kewajiban perusahaan
yang melakukan usahanya di masyarakat yang sebagian besar beragama Islam. Ke depan,
sebaiknya PT Ajinomoto Indonesia tetap terus menjalankan usahanya secara etis.
DAFTAR PUSTAKA