b. Metode Delbeque
Metoda Delbeque adalah metoda kualitatif dimana prioritas masalah penyakit ditentukan
secara kualitatif oleh panel expert. Caranya sekelompok pakar diberi informasi tentang
masalah penyakit yang perlu ditetapkan prioritasnya termasuk data kuantitatif yang ada
untuk masing-masing penyakit tersebut. Dalam penentuan prioritas masalah kesehatan
disuatu wilayah pada dasarnya kelompok pakar melalui langka-langkah (1) Penetapan
kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar (2) memberikan bobot masalah(3)
menentukan skoring setiap masalah. Dengan demikian dapat ditentukan masalah mana yang
menduduki peringkat prioritas tertinggi. Penetapan kriteria berdasarkan seriusnya
permasalahan menurut pendapat parapakar dengan contoh kriteria persoalan masalah
kesehatan berupa (1) Kemampuan menyebar/menular yang tinggi (2) mengenai daerah yang
luas (3) mengakibatkan penderitaan yang lama (4) mengurangi penghasilan penduduk (5)
mempunyai kecendrungan menyebar meningkat dan lain sebagainya sesuai kesepakatan
parapakar.
d. Metode Delphi
Metoda lain yang mirip dengan Delbeque adalah metoda Delphi. Dalam metoda Delphi
sejumlah pakar (panel expert) melakukan diskusi terbuka dan mendalam tentang masalah
yang dihadapi dan masing-masing mengajukan pendapatnya tentang masalah yang perlu
diberikan prioritas. Diskusi berlanjut sampai akhirnya dicapai suatu kesepakatan (konsensus)
tentang masalah kesehatan yang menjadi prioritas. Kelemahan cara ini adalah waktunya yang
relative lebih lama dibandingkan dengan metoda Delbeque serta kemungkinan pakar yang
dominan mempengaruhi pakar yang tidak dominan. Kelebihannya metoda ini
memungkinkan telahaan yang mendalam oleh masing-masing pakar yang terlibat.
h. Metode Hanlon
Penggunaan metoda Hanlon dalam penetapan altematif prioritas jenis intervensi yang akan
diiakukan menggunakan 4 kriteria masing-masing: (1) Kelompok kriteria 1 yaitu besarnya
masalah (magnitude) (2) Kelompok kriteria 2 yaitu Tingkat kegawatan masalah
(emergency/seriousness (3) Kelompok kriteria 3 yaitu kemudahan penanggulangan masalah
(causability) (4) Kelompok kriteria 4 yaitu dapat atau tidaknya program dilaksanakan
menggunakan istilah PEARL faktor. Seperti halnya metoda yang lain, metoda Hanlon dalam
proses awainya menggunakan pendapat anggota secara curah pendapat (brain storming)
untuk menentukan nilai dan bobot. Dari masing-masing kelompok kriteria diperoleh nilai
dengan jalan melakukan scoring dengan skala tertentu, Kemudian kelompok kriteria tersebut
dimasukkan ke dalam formula dan hasil yang didapat makin tinggi nilainya maka itulah
prioritas jenis program yang didahulukan (menjadi prioritas intervensi).
i. Metode Semikuantif
Teknik ini digunakan dengan menggunakan nilai risiko digambarkan dalam angka numerik.
Namun nilai ini tidak bernilai absolut. Misalnya risiko A bernilai 2 dan risiko B bernilai 4.
Dalam hal ini, bukan berarti risiko B secara absolut dua kali lipat dari risiko A
Dikatakan Diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena memang berbentuk mirip dengan tulang
ikan yang moncong kepalanya menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah
dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau
akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab
sesuai dengan pendekatan permasalahannya. Dikatakan diagram Cause and Effect (Sebab dan
Akibat) karena diagram tersebut menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan
dengan pengendalian proses statistikal, diagram sebab-akibat dipergunakan untuk untuk
menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang
disebabkan oleh faktor-faktor penyebab itu.
Diagram Fishbone telah menciptakan ide cemerlang yang dapat membantu dan memampukan
setiap orang atau organisasi/perusahaan dalam menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai
ke akarnya. Kebiasaan untuk mengumpulkan beberapa orang yang mempunyai pengalaman
dan keahlian memadai menyangkut problem yang dihadapi oleh perusahaan Semua anggota
tim memberikan pandangan dan pendapat dalam mengidentifikasi semua pertimbangan
mengapa masalah tersebut terjadi. Kebersamaan sangat diperlukan di sini, juga kebebasan
memberikan pendapat dan pandangan setiap individu. Jadi sebenarnya dengan adanya
diagram ini sangatlah bermanfaat bagi perusahaan, tidak hanya dapat menyelesaikan masalah
sampai akarnya namun bisa mengasah kemampuan berpendapat bagi orang – orang yang
masuk dalam tim identifikasi masalah perusahaan yang dalam mencari sebab masalah
menggunakan diagram tulang ikan.
3. Kasus :
Kelurahan Teluk Sepang merupakan kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Padang
Serai. Penduduk Kelurahan Teluk Sepang sebanyak 9.595 jiwa dengan kepadatan penduduk
sebesar 1.569/km2. Jenjang pendidikan terbanyak adalah SD/MI.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat di Kelurahan Teluk Sepang ini masih
rendah terutama olahraga (10,09%), penggunaan jamban sehat (15,74%), mengkonsumsi
makanan seimbang (23,5%), ASI eksklusif (35%), dan Merokok di dalam rumah (78,5%%).
Masyarakat di Kelurahan Teluk Sepang sebagian besar memiliki mata pencaharian
sebagai petani dan nelayan. Berdasarkan hasil observasi lapangan terhadap indikator keadaan
lingkungan, masih ditemukan masyarakat yang memiliki kebiasaan membuang sampah ke sungai,
kebun, dan membakarnya, serta kebiasaan masyarakat disini sering ditemukan minum-minuman
beralkohol.
Dari kasus di atas, silakan membuat Perencanaan Promosi Kesehatan sesuai dengan Daur
Perencanaan!
1. Analisa situasi
4. Penyusunan rencana
1. Komunikasi rencana
Tim promosi kesehatan berkomunikasi kepada lurah, Ketua RT,RW dan seluruh
masyarakat setempat.