DISUSUN OLEH :
1. Ario Asasaga
2. Della Yola Lestari
3. Fia Nopa Dona
4. Lestari
5. Riska Permata Nggas
6. Winda Dwi Chantika
Tingkat 2 B
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah baik
sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati dan juga memiliki
keunggulan geografis yaitu berada di kawasan khatulistiwa sehingga Indonesia memiliki
iklim tropis yang memungkinkan untuk melakukan kegiatan pertanian sepanjang tahun.
Dengan potensi alam yang mendukung ini membuat Indonesia dikenal sebagai negara
agraris yang sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya bergerak di bidang
pertanian. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan
perekonomian nasional karena kontribusinya terhadap peningkatan Produk Domestik
Bruto (PDB), menyediakan lapangan pekerjaan, sumber devisa negara dan juga sebagai
motor penggerak dalam pertumbuhan output dan diversifikasi produksi di sektor ekonomi
lain atau dengan kata lain menjadi bahan baku untuk kegiatan industri. Sektor pertanian
terdiri dari beberapa subsektor yaitu subsektor tanaman pangan, subsektor perkebunan,
subsektor peternakan, subsektor kehutanan dan subsektor perikanan. Menurut data Sensus
Pertanian Nasional, dari sekitar 220 komoditas pertanian yang diekspor Indonesia dalam
periode 2005-2011, terdapat sekitar 50 komoditas yang memiliki keunggulan komparatif
(RCA). Dan sektor pertanian di Indonesia yang memiliki keunggulan komparatif berasal
kelompok industri primer yang didominasi oleh komoditas perkebunan, seperti kelapa
sawit, karet, kopi, kakao, lada, dan teh. Subsektor ini tercatat memberikan kontribusi
yang berarti bagi perekonomian Indonesia, yakni sebesar 13 persen dari PDB pertanian.
Meskipun masih dibawah 20 persen, namun angka ekspornya terus alami peningkatan
dari tahun ke tahun. Dari data sensus di atas salah satu kontribusi dari sektor perkebunan
adalah kelapa sawit. Karena permintaan dan pengeksporan kelapa sawit semakin banyak
maka tidak dapat di pungkiri bahwa semakin banyak produksi yang dilakukan maka akan
banyak pula menimbulkan limbah dari sisa industri pengolahannya.
Maka dari itu di perlukan sebuah penangan terhadap limbah yang dihassilkan oleh
industri tersebut. Limbah yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit diantaranya adalah
tandan kosong dari kelapa sawit tersebut, cangkang, limbah serabut atau fiber kelapa
sawit, limbah sisa pembakaran api boiler dan limbah air sisa pengolahan kelapa sawit
tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas diketahui bahwa limbah dari proses pegolahan kelapa
sawit sangatlah beragam. Limbah tersebut dapat menimbulkan masalah jika tidak di olah
dan dimanfaatkan dengan baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis – Jenis Kelapa Sawit dan Varietesnya Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman
yang sangat ekomis di indonesia. Tanaman ini memiliki varietes yang sangat beragam
dan juga bervariasi hal ini dapat di bedakan dengan morfologinya. Namun, banyaknya
varietes tersebut ada beberapa varietes yang sangat berkualitas atau unggul di bandingkan
dengan varietes lainnya, berupa tahan, da kuat terhadap hama dan penyakit, produksi
selalu meningkat, dan kandungan minyak yang sangat tinggi.
Berikut ini ada bebera jenis varietes yang banyak di gunkan oleh para petani dan
perkebunan kelapa sawit di indonesia.
a. Varietes berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah
Perbedaan ini sangatlah di perlukan untuk membedakan benih atau bibit yang
berkualitas serta menghasilkan banyak minyak. Perbedaan ini dapat di lakukan
dengan cara mengetahui varietes lainnya yaitu sebagai berikut.
1. Varietes dura
Ciri – ciri : Memiliki tempurung dengan ketebalan 2-3 mm. Daging buah
relatif tipis 35 – 50 % terhada buah. Biji besar dengan kandungan minyak rendah.
Dalam persilangan di gunakan untuk indukan betina.
2. Varietes Psifera
Ciri – ciri : Ketebalan tempurung sakit relatif tipis. Daging buah tebl, lebuh
tebal dari buah dura. Daging biji sangat tipis. Minyak sawit yang di hasilkan
rendah. Tidak dapat di perbanyak tanpa di silangkan dengan jenis sawit lainnya.
2. Varietes tenera
Ciri – ciri : Hasil persilangan dari kedua diata. Memiliki tempurung tipis 0-5
mm. Terdapat serabut lingkaran di keliling tempurung. Saging buah sangat
tebl. Tandan buah sangat banyak , tetapi memiliki ukuran kecil. Berat tandan
mencapai 22-24 %.
2.4 Kerangka
Pemikiran
Kelapa sawit adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak,
minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya menghasilkan
keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama
dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil
minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di daerah
Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Maka dari itu
semakin banyaknya pembukaan lahan untuk perkeebunan maka akan semakin
banyak pula kelapa sawit yang di hasilkan dan akan banyak pula limbah yang
dihasilkan oleh pabrik pengolahan kelapa sawit.
BAB III
METODE PENELITIAN
No Waktu Persiapan
b. metode pelaksanaan
No Waktu Kegiatan
3.6 Rincian
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
NO NAMA BARANG VOLUME HARGA JUMLAH
SATUAN
1 mik(toa) 1 Unit - 100.000
2 snak petugas 35 7.0000 245.000
3 pena 1 (kotak) 35.000 35.000
4 buku 2 unit 10.000 20.000
JUMLAH 390.000
DAFTAR PUSTAKA