Anda di halaman 1dari 12

MATERIAL BALANCE

PERCOBAAN 2
(Praktikum Teknologi Pengolahan Sawit)

Kelompok 3 C
Della Ratna Dewi Mega Andini B1316102
Muhammad Norypai B1316047
Nurhayati Agustinna B1316071
Rizal Suryani B1316083

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini komoditi kelapa sawit banyak diminati petani Indonesia. Bahkan
sekarang produksi kelapa sawit merupakan salah satu investasi terbesar di
Indonesia. Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil
minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).
Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan
perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia
adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia
penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan
Sulawesi.
Dengan nilai ekonomis dan lahan yang memadai di Kalimantan selatan
terdapat 9 kabupaten dengan penghasilan kelapa sawit terbanyak yaitu, kotabaru,
tanah bumbu, tanah laut, hulu sungai selatan (HSS), Tabalaong, Balangan,
Barito Kuala telah dikembang perkebunan tumbuhan yang berasal dari benua
afrika tersebut. Diatas lahan seluas 400.000 hektare yang terdapat di 9
kabupaten di Kalimantan Selatan telah terhampar perkebunan kelapa sawit. Hal
itu dapat menjadi sarana penyerap tenaga kerja dan penunjang ekonomi di
wilayah Kalimantan Selatan. Untuk hasil yang maksimal dalam proses produksi
dibutuhkan tenaga ahli yang kompeten dibidangnya, tenaga ahli dapat di peroleh
dari pelajar, mahasiswa maupun warga yang sudah memiliki keterampilan
ataupun telah menjalani pelatihan dibidangnya.
Untuk itu dilakukan Praktikum Material Balance oleh Mahasiswa Teknologi
Industri Pertanian Politeknik Negeri Tanah Laut agar dapat mengetahui banyak
bagian buah dan manfaat dari kelapa sawit serta mengetahui reedmen minyak
yang dihasilkan dari salah satu kebun kelapa sawit.

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui rendemen minyak yang
dihasilkan dari kebun kelapa sawit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kelapa Sawit


Kelapa sawit (Elaeis Guineensis) merupakan tanaman penghasil
utama minyak nabati yang berasal dari Afrika Barat. tanaman ini pertama
kali diperkenalkan di indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda tahun
1848. Saat itu ada empat batang bibit kelapa sawit yang ditanam di Kebun
Raya Bogor (Botanical garden), dua berasal dari Bourbon (Mauritius) dan
dua lainnya dari Hortus Botanicus, Amsterdam (Belanda). Beberapa pohon
kelapa sawit yang ditanam di Kebun Raya Bogor hingga sekarang masih
hidup dengan ketinggian sekitar 12 m. tanaman tersebut merupakan kelapa
sawit tertua di asia tenggara yang berasal dari Afrika. Awalnya, tanaman
kelapa sawit dibudidayakan sebagai tanaman hias. adapun pembudidayaan
tanaman untuk tujuan komersial baru dimulai tahun 1911. Perintis usaha
perkebunan kelapa sawit di indonesia, yaitu Adrien Hallet, seorang Belgia.
Budi daya yang dilakukan Adrien Hallet diikuti oleh K. Schadt yang
menandai lahirnya perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia. Lokasi
perkebunan kelapa sawit pertama di Pantai Timur Sumatera (Deli) dan
Naddengan luas areal mencapai 5.123 ha (Marthin, 2014)

2.2. Morfologi Tanaman Kelapa Sawit


2.2.1. Akar (radix)
Sebagai tanaman jenis palma, kelapa sawit tidak memiliki akar
tunggang dan akar cabang. Akar yang keluar dari pangkal batang
sangat besar jumlahnya dan terus bertambah banyak dengan
bertambahnya umur tanaman
2.2.2. Daun (Folium)
Daun pertama yang keluar pada stadium bibit berbentuk lance-late,
kemudian muncul bifurcate dan akhirnya pinnate. Pangkal pelepah
daun atau petiole adalah bagian daun yang mendukung atau tempat
duduknya helaian daun dan terdiri atas rachis (basis tangkai daun
(petiolus), duri-duri (spine), helai anak daun (lamina), ujung daun
(apex folii), lidi (nervatio), tepi daun (margo folii), dan daging daun
(intervenium).
Daun kelapa sawit bersirip genap dan bertulang sejajar. Pada pangkal
pelepah daun terdapat duri-duri atau bulu-bulu halus sampai kasar.
Panjang pelepah daun dapat mencapai 9 m, tergantung pada umur
tanaman. Helai anak daun yang terletak di tengah pelepah daun adalah
yang terpanjang dan panjangnya dapat mencapai 1,20 m. Jumlah anal;
daun dalam satu pelepah berkisar antara 120 160 pasang.
2.2.3. Batang (caulis)
Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus ke atas. Batang berbentuk
silindris dan berdiameter 40 60 cm, tetapi pada pangkalnya
membesar. Pada ujung batang terdapat titik turn- buh yang membentuk
daun-daun dan memanjangkan batang. Selama empat tahun pertama,
titik tumbuh membentuk daun- daun yang pelepahnya membungkus
batang sehingga batang tidak terlihat. Pangkal batang umumnya
membesar memben- tuk bonggol batang (bowl). Kecepatan tumbuh
meninggi tanaman kelapa sawit berbeda-beda tergantung pada tipe
atau varitasnya, tetapi secara umum kecepatan pertumbuhan (per-
tambahan tinggi) sekitar 25 40 cm per tahun. Faktor lain yang
mempengaruhi pertumbuhan batang kelapa sawit adalah kon-disi di
sekitar tanaman seperti keadaan iklim, pemeliharaan (terutama
pemupukan), kerapatan tanaman, umur, dan sebagainya.
2.2.4. Buah
Buah terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan
licin.
Mesoskarp, terdiri dari serabut dan daging buah. Serabut
terdiri dari tenunantenunan serat yang keras dan sels-
selnya terdapat tenunan sel yang lunak
Endoskarp, cangkang pelindung inti (Saputra, 2013)
2.3. Manfaat
Berikut manfaat dari kelapa sawit bagi industri :
Sebagai bahan baku industri minyak goreng.
Sebagai bahan baku industri margarin.
Sebagai bahan baku industri alkohol.
Sebagai bahan baku industri kosmetika.
Sebagai nutrisi pakanan ternak (cangkang hasil pengolahan).
Sebagai bahan dasar industri lainnya industri sabun.
Sebagai obat karena kandungan minyak nabati berprospek tinggi.
Sebagai bahan pembuat particle board (batang dang pelepah).
Sebagai bahan pupuk kompos (cangkang hasil pengolahan).
Semua bagian pada tanaman kelapa sawit bisa di olah menjadi bahan
baku seperti yang di sebutkan di atas. Bagian yang paling utama untuk
diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Bagian daging buah
menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan
baku minyak goreng. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga
yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi.
Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin. Minyak inti
menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Buah diproses
dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90C.
Daging yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan
cangkang dengan pressing pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan
cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan teknik pressing. Setelah itu
dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke bagian
bawah lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan
campuran makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.
Di samping semua manfaat itu, tanaman kelapa sawit juga bisa di
gunakan sebagai bahan baku utama bahan bakar alternatif yang di sebut
biofuel atau lebih di kenal Crude Palm Oil (CPO). Sejumlah penelitian
yang dilakukan sudah berhasil membuktikan energi yang dihasilkan oleh
teknologi ini lebih efesien dari minyak bumi dan relatif lebih ramah
lingkungan. Biofuel ini dinilai sangat efesien karena menggunakan bahan-
bahan yang melimpah di Indonesia dan dapat diperbaruai. Ketersediaan
cadangan bahan bakar ini bisa diatur sesuai dengan kebutuhan sehingga
menjamin kestabilan neraca minyak dan energi nasional. Dua jenis biofuel
yang dikembangkan di Indonesia adalah penggunaan bioethanol dengan
produknya gasohol E-10, dan biodiesel dengan produknya B-10. Sebagai
bahan bakar cair, biodiesel ini sangat mudah digunakan dan dapat langsung
dimasukkan ke dalam mesin diesel tanpa harus memodifikasi mesin. Selain
itu, dapat dicampur dengan solar untuk menghasilkan campuran biodiesel
yang ber-cetane lebih tinggi. Menggunakan biodiesel dapat menjadi solusi
bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar
solar.Biodiesel pun sudah terbukti ramah lingkungan karena tidak
mengandung sulfur (Hermawan, 2013)

2.4. Rendemen
Penghitungan rendemen bertujuan untuk mengetahui tingkat
produktifitas suatu pabrik kelapa sawit. Sehingga kualitas pabrik tersebut
bisa dikontrol dengan baik. Adapun rumus dasar untuk menghitung
rendemen sawit adalah sebagai berikut:
RKS = (CPO/TBS) x 100%
Keterangan :
RKS = Prosentase rendemen kelapa sawit (%)
CPO = Jumlah Crude Palm Oil yang dihasilkan (kg)
TBS = Jumlah Tandan Buah Segar yang diolah (kg) (Abidin, 2016)
Jika pabrik kelapa sawit A mengolah TBS dengan jumlah 250.000 kg per
harinya. Sedangkan jumlah minyak sawit yang dihasilkan oleh pabrik
tersebut mencapai hitungan 60.500 kg per harinya, maka jumlah rendemen
kelapa sawit tersebut adalah :
RKS = (CPO/TBS) X 100%
= (60.500/ 250.000) X 100%
= 24,2%
Demikianlah salah satu jenis perhitungan yang terdapat dalam jurnal
kelapa sawit.
BAB III
METODE

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa, 29 Agustus 2017 pukul 13:00
WITA di laboratorium bioproses dan bioenergi Teknologi Industri Pertanian
Politeknik Negeri Tanah Laut.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat.
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah cutter, gelas beker, neraca
analitik, oven, desikator dan sokhelet.
3.2.2 Bahan.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah masing-masing
berondolan (buah atas, buah tengah, buah bawah) es batu, hexan, dan air.

3.3 Prosedur
1. Diambil buah di kebun (TBS), kemudian ditimbang
2. Dicacah TBS, dipisahkan antara jenjang kosong, berondolan (atas, bawah,
tengah), kelopak, buah gagal ditimbang masing-masing sampel dan hitung
setiap berondolan serta buah gagal.
3. Masing masing berondolan (atas, bawah, tengah) 250 gram dan dihitung
jumlah berondolan dan dipisahkan antara daging buah dan nut lalu
ditimbang.
4. Diambil sampel daging buah 20-25 gram oven selama 4 jam 105C
5. Diambil sampel nut dan dioven selama 4 jam 105C
6. Sampel daging buah diekstraksi kemudian nut dipecahkan untuk
memisahkan antara kernel dan cangkang. Dihitung jumlah kernel yang di
dapat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Dari praktikum yang dilaksanakan pada 29 Agustus 2017 didapatkan data sebagai
berikut :
Diketahui :
TBS = 5 kg = 5000 gram
Jenjang kosong = 1500 gram
Berat berondolan luar = 1850 gram
Berat berondolan tengah = 650 gram
Berat berondolan dalam = 250 gram
Berat berondolan gagal = 125 gram
Jumlah berondolan luar = 106 biji
Jumlah berondolan tengah = 58 biji
Jumlah berondolan bawah = 54 biji
Jumlah berondolan gagal = 85 biji
Berat kelopak = 75 gram
Berat kotoran = 175 gram
Dari praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan hasil perhitungan pada
kelapa sawit adalah sebagai berikut :
berondolan berondolan berondolan
deskripsi luar tengah dalam
1. tandan buah segar

a. berat tbs gr 5000


b. jenjang kosong gr 1500
c. berat berondolan gr 2750 1850 650 250
d. jumlah berondolan biji 218 106 58 54
e. kelopak buah gr 75
f. buah gagal gr 125
g. jumlah buah gagal biji 85
h. dirt gr 550
i. jumlah total berondolan biji 303

j. jenjang kosong % 30
k. berat berondolan % 55
l. kelopak buah % 1.5
m. buah gagal % 2.5
n. dirt % 11

2. berondolan

berat tbs 5000 5000 5000


berat berondolan 2750 1850 650 250
berat sample 250 250 250
berat daging buah dalam
sample 218.69 219.59 219.34
berat biji dalam sample 31.31 30.41 30.66

1. kandungan daging buah

Daging buah thd sample % 87.476 87.836 87.736


Berat dagimg buah thd
berondolan gr 1618.306 570.934 219.34
daging buah thd TBS % 48.1716 32.36612 11.41868 4.3868

2. kandungan biji
biji thd sampel % 12.524 12.164 12.264
berat biji thd berondolan gr 231.694 79.066 30.66
biji thd tbs % 4.63388 1.58132 0.6132

3. daging buah

berat tbs gr 5000 5000 5000


Berat daging buah gr 1618.306 570.934 219.34
Berat sampel Basah gr 25.0000 25.0000 25.0000
Berat sampel kering gr 187200 185600 187700
Berat kandungan minyak
hasil gr

1. kandungan air dalam


daging buah

kandungan air thd sampel % -748700 -742300 -750700


kandungan air thd daging - - -
buah gr 1.21163E+11 42380430820 16465853800
- -
kandungan air thd TBS % 2423251404 847608616.4 -329317076

2. kandungan minyak dalam daging


buah
kadar minyak terhadap
sampel %
kadar minyak terhadap
daging buah gr
kadar mnyak terhadap TBS %

berondolan berondolan berondolan


Rendemen luar tengah dalam
berat kosong gr 61.64 62.22 61.43
berat akhir gr 71.42 70.63 63.45

4.2. Pembahasan
Kelapa sawit (Elaeis Guineensis) merupakan tanaman penghasil utama minyak
nabati yang berasal dari Afrika Barat. tanaman ini pertama kali diperkenalkan di
indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda tahun 1848. Saat itu ada empat batang
bibit kelapa sawit yang ditanam di Kebun Raya Bogor (Botanical garden), dua
berasal dari Bourbon (Mauritius) dan dua lainnya dari Hortus Botanicus,
Amsterdam (Belanda). Beberapa pohon kelapa sawit yang ditanam di Kebun Raya
Bogor hingga sekarang masih hidup dengan ketinggian sekitar 12 m. tanaman
tersebut merupakan kelapa sawit tertua di asia tenggara yang berasal dari Afrika.
Awalnya, tanaman kelapa sawit dibudidayakan sebagai tanaman hias. adapun
pembudidayaan tanaman untuk tujuan komersial baru dimulai tahun 1911.
. Pada tandan buah kelapa sawit sebesar 5000 gram, menghasilkan rendemen
minyak kelapa sawit sebesar 63,45 gram untuk buah dalam, buah luar sebesar 71,42,
dan untuk buah tengah sebesar 70,63 gram. Di samping semua manfaat itu, tanaman
kelapa sawit juga bisa di gunakan sebagai bahan baku utama bahan bakar alternatif
yang di sebut biofuel atau lebih di kenal Crude Palm Oil (CPO).
Sejumlah penelitian yang dilakukan sudah berhasil membuktikan energi yang
dihasilkan oleh teknologi ini lebih efesien dari minyak bumi dan relatif lebih ramah
lingkungan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari data hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada praktikum ini
Penghitungan rendemen bertujuan untuk mengetahui tingkat produktifitas suatu
pabrik kelapa sawit, untuk itu kita dapat mengetahui hasil tersebut melalui
perhitungan menggunkan Microsoft Excel. Pada tandan buah kelapa sawit sebesar
5000 gram, menghasilkan rendemen minyak kelapa sawit sebesar 63,45 gram untuk
buah dalam, buah luar sebesar 71,42, dan untuk buah tengah sebesar 70,63 gram.

5.2. Saran
Untuk bisa menghasilkan hasil yang maksimal maka perlu adanya kerja sama
dalam kelompok yang baik pada saat praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2016. Cara Menghitung Rendemen Kelapa Sawit Yang Benar.


http://klpswt.blogspot.co.id/2016/02/cara-menghitung-rendemen-kelapa-
sawit.html.
Hermawan, D. 2013. Manfaat Kelapa Sawit Dalam Dunia Industri.
http://danyhrm23015.blogspot.co.id/2013/10/manfaat-kelapa-sawit-dalam-
dunia.html
Marthin. 2014. Perkembangan Tanaman Kelapa Sawit di Indonesia. http://penebar-
swadaya.net/blog/perkembangan-tanaman-kelapa-sawit-di-indonesia/.
Saputra, W.E. 2013. Bagian bagian Dari Kelapa Sawit.
http://willsenekasaputra.blogspot.co.id/2013/02/bagian-bagian-dari-kelapa-
sawit.html.

Anda mungkin juga menyukai