DISUSUN
OLEH :
Kelompok 3 :
PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelapa sawit adalah tumbuhan industri/ perkebunan yang berguna sebagai penghasil
minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (Lina Arliana Nur Kadim, 2014:
49). Perkebunan kelapa sawit dapat menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak
hutan dan perkebunan lama dikonversikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Penyebaran
kelapa sawit di Indonesia berada pada pulau Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi,
Papua, dan beberapa pulau tertentu di Indonesia. Buah kelapa sawit digunakan sebagai
bahan mentah minyak goreng, margarine, sabun , kosmetika, industri farmasi. Bagian
yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging dari buah
kelapa sawit menghasilkan minyak mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak
goreng. Sisa pengolahannya digunakan sebagai bahan campuran makanan ternak dan
difermentasikan menjadi kompos. Tanaman kelapa sawit adalah tanaman penghasil
minyak nabati yang dapat menjadi andalan dimasa depan karena berbagai kegunaannya
bagi kebutuhan manusia. Kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan nasional
Indonesia. Selain menciptakan kesempatan kerja yang mengarah pada kesejahteraan
masyarakat, juga sebagai sumber devisa negara. Penyebaran perkebunan kelapa sawit di
Indonesia saat ini sudah berkembang di 22 daerah provinsi. Luas perkebunan kelapa
sawit pada tahun 1968 seluas 105.808 ha dengan produksi 167.669 ton, pada tahun 2007
telah meningkat menjadi 6.6 juta ha dengan produksi sekitar 17.3 juta ton CPO
(Sastrosayono 2003). Produktivitas kelapa sawit dipengaruhi oleh teknik budidaya yang
diterapkan.
Pemeliharaan tanaman merupakan salah satu kegiatan budidaya yang sangat penting
dan menentukan masa produktif tanaman. Pengendalian hama dan penyakit yang baik
dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman. Untuk memenuhi kebutuhan
akan kelapa sawit, maka dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan produksi minyak
sawit yaitu dengan meningkatkan pengolahan di pabrik, memperluas areal pertanaman
dan memperbaiki sistem budidaya yang biasa dilakukan. Tanaman kelapa sawit berbuah
sepanjang tahun namun terdapat bulan-bulan dimana terjadi panen puncak dan panen
rendah. Variasi produksi tanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh faktor iklim.
Faktor-faktor lainnya juga turut mempengaruhi seperti tanah, komposisi umur tanaman,
bahan tanaman dan manajemen (Lubis, 1992). Faktor air juga merupakan salah satu
faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
Ketersediaan air sangat dipengaruhi oleh besarnya curah hujan, jumlah air irigasi yang
diberikan, dan kapasitas tanah dalam menahan air. Air yang sedikit maupun berlebihan
dapat berakibat buruk bagi tanaman (Ismantika, 1998). Air merupakan benda yang amat
dibutuhkan mahluk hidup dimuka bumi ini. oleh sebab itu hal-hal yang berkaitan dengan
masalah air patut dicermati lebih lanjut khusus untuk air tanah yang merupakan sumber
air bersih bagi sebagian besar penduduk Indonesia masalah pemanfaatan dan konservasi
air tanah harus mendapat penanganan yang layak dari yang berwenang. Salah satu
parameter penting air tanah dalam pemanfaatan maupun konservasinya adalah kualitas
air tanah.
Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air, untuk bahan baku air
umum diisyaratkan sebanyak 45 unsur atau parameter kimia yang harus diuji. Hal ini
tentu memberatkan bagi para pengguna air tanah, disamping biaya yang cukup mahal
untuk uji laboratorium, anggapan bahwa air tanah selalu mempunyai kualitas baik
merupakan alasan bagi umumnya para pengguna air untuk tidak melakukan uji
laboratorium. Untuk itu dalam tulisan ini akan mengenalkan cara yang cukup murah dan
sederhana untuk mengetahui keadaan kualitas air tanah dengan hanya mengevaluasi
beberapa parameter kimia yang terkandung dalam air tanah, antara lain nilai daya hantar
listrik (DHL), hasil sisa pengeringan atau total zat padat terlarut (TDS), derajat keasaman
(pH), kandungan besi (Fe3*), mangan (Mn2*), nitrogen dalam bentuk nitrat (NO,") dan
sertanitrit (NO2).
TINJAUAN PUSTAKA
Manager (Punantaras
Tarigan
Mandor Mandor
Mantri Pemel ( Panen
Hama Hariadi Kav
(Darsim
Ratna Br Tamsil Kontrol
(Suraiman)
Sembiring ) Bangun Daut
Purba
Krani Cek
Panen
Sawit
(Andriawan (Doni
Syahrahmat Hutasoit)
Berkat
Manalu )
3.2. Pembahasan
Berikut ini adalah uaraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap anggota
organisasi yaitu sebagai berikut :
1.Manager Kebun
Manager Kebun adalah jabatan tertinggi di perkebunan dengan fungsi sebagai pemimpin
dan pengelola perkebunan. Dalam menjalankan tugasnya Manager Kebun bertanggung jawab
kepada para Direksi dan dibantu oleh para Assisten. Uraian tugas Manager Kebun meliputi:
2. Askep/Assisten Kepala
Assisten Kepala adalah unsur staf yang membantu tugas-tugas Manajer Kebun dalam
koordinasi, pembinaan, dan pengawasan pekerjaan di Kebun. Assisten Kepala dalam
tugasnya bertanggung jawab kepada Manager Kebun dan dalam tugasnya Assisten Kepala
mengkoordinir dan membawahi Assisten Afdeling. Uraian tugas Assisten Kepala meliputi:
a. Membantu Manager Kebun dalam penyusunan rencana kerja dan biaya kebun (bidang
tanaman).
b. Menyusun jaringan kerja dari afdeling-afdeling.
c. Mengawasi realisasi rencana kerja dan rencana anggaran/biaya.
d. Mengkoordir pengadaan dan penempatan tenaga kerja di afdeling.
e. Mengatur penyebaran kebutuhan bahan di afdeling.
f. Memeriksa secara administrasi dan fisik terhadap pekerjaan di lapangan.
g. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Assisten di afdeling.
4. Assisten Teknik
a. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam rangka
pengelolaan Bengkel Teknik/Bengkel Reperasi dan kebersihan lingkungan.
b. Mengawasi pelaksanaan tugas pekerjaan Teknik Pabrik.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
d. Memberikan bimbingan, dorongan untuk menciptakan iklim kerja yang harmonis.
e. Mengendalikan tercapainya jasa-jasa kerja karyawan Teknik Pabrik Bengkel seoptimal
mungkin.
5. Perwira Pengamanan (Pa-Pam)
Perwira Pengamanan (Pa Pam) bertugas membantu Manajer Kebun dalam memimpin
bidang keamanan. Uraian tugas Perwira Pengamanan:
6. Assisten Afdeling
7. Mandor Teknik
Mandor adalah orang yang mengatur semua kegiatan yang ada di lapangan. Para mandor
berkewajiban untuk hal-hal berikut ini:
8. Kerani
Berikut ini adalah uaraian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap
anggota organisasi yaitu sebagai berikut :
1. Assisten Afdeling
3. Krani Afdeling
Krani Afdeling memiliki tugas yaitu:
Menjelankan peran dan tugasnya seorang kepala afdeling mempunyai tugas
yang diturunkan dalam tugas harian, tugas mingguan, tugas bulanan dan tugas
tahunan.
4. Mantri Hama
Mantri hama adalah karyawan yang bertugas untuk mengontrol hama dengan
melakukan penyemprotan.
5. Mandor Pemeliharaan
Mandor pemeliharaan disingkat menjadi pemel, mereka adalah karyawan
pemeliharaan yang bertugas untuk :
melakukan perawatan seperti garuk piringan sawit, babat gawangan, spray
(nyemprot), pemupukan, mencari hama, penyisipan, membuat titi panen, sensus
pokok, pemeliharaan TPH dan masih banyak lagi. Mereka bekerja setiap hari
berdasarkan arahan dari mandor pemeliharaan atau asisten afdeling.
6. Mandor Panen
Mandor Penen adalah karyawan yang bertanggung jawab terhadap anggota
pemanennya, biasanya berkaitan dengan ancak panen dan jumlah pemanen yang
di bawahinya, mandor panen akan mendapatkan premi apabila pemanen
dibawahnya mencapai target basis yang telah di tentukan.
7. Kav Kontrol
Kav Kontro adalah karyawan yang bertugas untuk mengontrol apa saja
kegiatan yang ada di afdeling tersebut.
9. Panen
Di perkebunan sawit yang melakukan panen yaitu seorang pemanen, mereka
bekerja setiap harinya sesuai dengan areal yang telah di tentukan oleh asisten yang
dibawahi oleh mandor, pemanen memiliki peran penting karena mereka adalah
pejuang pejuang untuk menghasilkan jumlah produksi panen harian. Pemanen
memiliki target basis borong, dimana setiap pemanen yang melebihi basis borong
yang di tentukan akan mendapatkan premi tambahan yaitu premi lebih basis.
Pemanen biasanya di lakukan oleh seorang laki laki karena tugas pemanen sangat
berat harus bisa menurunkan buah dari ketinggian menggunakan alat egrek
maupun dodos.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Afdeling adalah satuan terkecil dari sebuah organisasi besar perusahaan kelapa sawit.
Afdeling atau divisi atau apa namanya adalah satuan yang menjadi ujung tombak dalam
pengelolaan perusahaan perkebunan. Sehingga peran pimpinan dalam hal ini disebut sebagai
kepala afdeling, asisten afdeling sangat diperlukan.
4.2 Saran
Pada kegiatan kami yang mengunjungi afdeling untuk melihat kegiatan apa saja yang
dilakukan di afdeling, kami melihat bahwa beberapa dari para pekerja yang sedang
melakukan pekerjaan nya tidak memakai alat pelindung dengan lengkap sesuai dengan
anjuran SOP, seperti helm, sarung tangan, sarung egrek/dodos, kacamata. Mereka hanya
menggunakan topi dan sepatu AV saja. Untuk itu untuk setiap pekerja afdeling pada
perkebunan kelapa sawit diharapkan menggunakan alat alat pelindung dengan lengkap
untuk kenyamanan dan perlindungan dari setiap pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Riniarti, Dewi dan Bambang Utoyo. (2012). Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Malang:
Wineka media
https://eprints.uny.ac.id/30170/1/BAB%20I.pdf
https://www.wirneet.com/detail/369/247/11/daftar-istilah-dalam-perkebunan-kelapa-
sawit-di-indonesia
LAMPIRAN