Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN UTAMA

MANAJEMEN PANEN KELAPA

OLEH :
KELOMPOK 2
1. AMBROXIUS XISTU ALU (420210102004)
2. KHOLIZAH RAHMA DIAN (420210102016)
3. MARIA BEATRICE DELVANA M. (420210102017)
4. MUHAMMAD REZA PAHLEVI (420210102018)
5. PUTRYANI Y. M. SABUNA (420210102022)

PRODI BUDI DAYA TANAMAN PERKEBUNAN


FAKULTAS LOGISTIK MILITER
POLTEK UNHAN RI
BELU 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buah kelapa (Cocos nucifera) merupakan salah satu tanaman
tropis yang unik, disamping komponen daging buahnya dapat
langsung dikonsumsi, juga komponen air buahnya dapat langsung
diminum tanpa melalui pengolahan. Buah kelapa selain bernilai
ekonomi tinggi, daging buahnya memiliki komposisi gizi yang cukup
baik, antara lain mengandung asam lemak dan asam amino esensial
yang sangat dibutuhkan tubuh. Penanganan buah kelapa setelah
panen tidak berbeda dengan buah-buahan tanaman hortikultura.
Untuk mempertahankan mutunya dibutuhkan manajemen panen.
Beberapa hasil penelitian untuk mempertahankan mutu buah kelapa
dalam bentuk buah utuh atau sebagian sabutnya telah dikupas,
pengolahan daging dan air buah kelapa menjadi berbagai produk,
telah dilaporkan.
Disamping mempertahankan mutu, diharapkan dengan diolah
menjadi produk baru, dapat diperoleh nilai tambah untuk
menunjang peningkatan pendapatan petani. Hasil-hasil penelitian
yang sudah diperoleh diharapkan mudah diaplikasikan kepada petani
ataupun industri rumah tangga yang memanfaatkan bahan baku
kelapa. Peluang dalam pengembangannya, tentu saja dipengaruhi
oleh ketersediaan sumber bahan baku yang bermutu, modal,
pemasaran dan SDM. Faktor-faktor tersebut sangat menentukan
dalam upaya mencapai dampak yang diharapkan seperti terciptanya
lapangan kerja, peningkatan pendapatan petani, peningkatan gizi
dan kesehatan masyarakat.

1.2 Tujuan Praktikum


 Agar penulis mengetahui kriteria kelapa (Cocos nucifera L.)
layak panen.
 Aagar penulis mengetahui teknik pemanenan kelapa (Cocos
nucifera L.).
 Agar penulis tahu bagaimana manajemen panen kelapa (Cocos
nucifera L.) yang benar.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Panen merupakan kegiatan yang penting dalam budidaya tanaman
kelapa, karena berhubungan langsung dengan hasil yang umumnya
merupakan tahap akhir dari siklus pembudidayaan suatu tanaman. Panen
yang tepat, dalam arti yang sesuai dengan tujuan untuk apa panen
tersebut dilaksanakan dapat mendatangkan keuntungan yang lebih
banyak.
Dalam pelaksanaan panen kelapa ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Umur tanaman.
2. Saat panen.
3. Interval panen.
4. Cara panen.
5. Banyaknya hasil.

1. Umur Tanaman
Dalam kondisi pertumbuhan yang optimal, tanaman kelapa
telah dapat dipungut hasilnya :
 Varietas genjah setelah berumur 3-4 tahun.
 Varietas dalam setelah berumur 6-7 tahun.
 Hibrida setelah berumur ± 3 tahun.
Produksi buah akan terus meningkat sampai tanaman
mencapai umur 60- 65 tahun, bahkan lebih bila kondisi
pertumbuhan tanaman tetap baik. Setelah mencapai puncak
produksi kemudian produksi berangsur-angsur akan menurun,
sampai akhirnya mencapai keadaan “senil”, dengan produksi
sangat rendah sampai tidak berproduksi sama sekali.
Lamanya masa produktif dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu:
 Sifat genetik dari varietas yang ditanam .
 Keadaan iklim dan tanah.
 Sistem budidaya, seperti : kontinuitas pemupukan, irigasi,
pengolahan tanah, pemberantasan hama dan penyakit, dan
sebagainya.

2. Saat Panen
Saat panen buah kelapa tergantung pada kegunaan hasil
panen tersebut dan hal ini biasanya berkaitan erat dengan umur
buah kelapa. Bila keperluan untuk kelapa sayur (kelapa segar),
kopra dan untuk benih, maka buah kelapa yang akan dipanen
harus memenuhi syarat :
 Umur buah berkisar 11-13 bulan, dimana ⅔ bagian kulit
buah telah kering.
 Kulit buah telah berwarna kecoklatan.
 Bila buah digoncang mengeluarkan bunyi.
Pada tahap kemasakan demikian, buah memiliki kadar kopra
dan minyak yang masinal. Kualitas kopra yang dihasilkan dari buah
tersebut adalah yang terbaik pula.
Sedangkan panen buah kelapa dengan tujuan untuk
mendapatkan buah kelapa muda (jawa = degan), maka buah harus
memenuhi syarat :
 Umur buah berkisar 7 – 9 bulan.
 Umumnya buah terdapat pada tandan buah dengan spiral 9
– 10.
 Kulit buah halus, licin dan mengkilap.

3. Interval Panen
Interval panen (giliran petikan) dapat diartikan sebagai kurun
waktu yang diperlukan dari pelaksanaan panen pertama ke panen
berikutnya. Interval panen berhubungan dengan jumlah tenaga
kerja yang tersedia dan luas kebun dan biaya yang ada.
Di daerah tertentu dimana tenaga kerja tersedia cukup
banyak, panen dapat dilakukan setiap bulan atau bahkan lebih
cepat tetapi di daerah lain dengan jumlah tenaga kerja terbatas dan
pertanaman kelapa sangat luas biasanya panen dilaksanakan dua
bulan sekali dengan memetik dua tandan buah yang tertua.
Contoh perhitungan interval panen buah kelapa pada areal
pertanaman kelapa yang mempunyai 22.500 pohon produktif dan
direncanakan dapat dipanen setiap bulan. Jika hari efektif dalam
sebulan ada 25 hari serta tenaga kerja tersedia 15 orang, maka :
 Pohon yang harus dipetik/hari kerja = 22.500/25 = 900
pohon.
 Pohon yang dipetik/HK/pekerja = 900/15 = 60 pohon.
 Jika tiap pohon dapat dipetik 5 buah, maka tiap pekerja per
hari kerja harus memetik buah = 60 x 5 = 300 buah kelapa.
Dengan perhitungan di atas, maka dengan menggunakan 15
tenaga kerja seluruh pohon produktif dapat dipanen setiap bulan.
Di pulau Jawa, panen kelapa dilaksanakan sebulan sekali.
Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pencurian buah.
Perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa di luar Jawa
melakukan panen dengan interval dua bulan sekali. Interval panen
ini bersamaan waktunya dengan giliran pangkas pada tanaman
pupuk hijau perdu yang penting untuk mulching. Sedangkan di
Sulawesi biasanya dilakukan interval panen tiga bulan sekali.

4. Cara Panen
Ada beberapa cara memetik buah yang dikenal. Pemetikan
buah yang umum dilakukan adalah :
 Pohon dipanjat oleh pekerja yang terlatih. Untuk
memudahkan memanjat, pada batang biasa diadakan
kowakan-kowakan (tataran) pada jarak tiap ½ meter. Pada
142 pohon yang masih muda, seringkali luka-luka kowakan
ini menjadi tempat sarang hama kumbang kelapa.
 Dengan menggunakan galah dimana terikat pisau/arit yang
tajam pada ujungnya. Cara ini biasa dilakukan kalau pohon
masih rendah. Pada pohon yang sudah tinggi, diperlukan
galah yang lebih panjang.
 Di beberapa daerah di Sumatera dan Kalimantan (juga di
Malaysia dan Thailand) digunakan kera (Macacus
nemestrimus) yang terlatih untuk memetik buah. Dimana
sangat kurang tenaga pemetik yang terlatih, biasanya buah
dibiarkan jatuh sendiri (misalnya di kepulauan Samoa dan
British Guinea)

5. Banyaknya Hasil
Tinggi rendahnya hasil dipengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain :
 varietas kelapa, yang masing-masing memiliki sifat genotipis
sendiri-sendiri
 keadaan tanah dan iklim
 keadaan air tanah
 serangan hama dan penyakit, dan pemeliharaan tanaman
dan keadaan sekitarnya.
Pada keadaan kebun normal, tiap-tiap pohon dapat
memberikan hasil rata-rata 1,5-2,0 ton kopra per hektarnya
BAB III
KESIMPULAN

Panen buah kelapa dilakukan menurut kebutuhannya, jika kelapa


yang diinginkan dalam keadaan kelapa masih muda kira-kira umur 7-8
bulan dari bunganya. Jika ingin mengambil buah tua untuk santan atau
kopra dipanen di saat umur sudah sampai 12-14 bulan dari berbunga atau
jika sudah tidak lagi terdengar suara air didalam buahnya. Selain bernilai
ekonomi tinggi,buah kelapa juga bernilai gizi tinggi karena daging kelapa
mengandung asam lemak essensial dan asam amino essensial yang
dibutuhkan tubuh. Pengolahan buah kelapa , disamping mempertahankan
mutu,diharapkan juga dengan diolah menjadi produk baru dapat diperoleh
nilai tambah untuk menunjang peningkatan pendapatan petani. Untuk itu
diperlukan penelitian lanjutan sehingga diharpakan memperoleh produk
yang lebih berdaya simpan lama. Peluang dalam pengembangan
budidaya kelapa tenti saja dipengaruho oleh ketersediaan sumber bahan
baku yang bermutu,modal,pemasaran, dan SDM. Fatktor-faktor tersebut
sangat menentukan dalam upaya mencapai dampak yang diharapkan
seperti terciptanya lapangan kerja,peningkatan pendapatan
petani,peningjatan gizi,dan Kesehatan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA

Mardiatmoko,Gun , M.Ariyanti , 2018 , PRODUKSI TANAMAN KELAPA (Cocos


nucifera L.) , Badan Penerbit Fakultas Pertanian Universitas Pattimiura.
Ambon.

Anda mungkin juga menyukai