Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM PEMBIBITAN TANAMAN KELAPA

Disusun Oleh :
ZAINI : A32202566 / GOLONGAN B

DOSEN PENGAMPU :

DYAH NUNING ERAWATI, S.P., M.P

Ir. USKEN FISDIANA, M.ST

TEKNISI :

IMAM BAYHAKI, A.Md 

M CHAIS HABIBULLOH, A.Md

PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman kelapa merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai


ekonomis yang tinggi apabila dikelola dengan baik.Indonesia sendiri merupakan
negara penghasil kelapa, karena sebagai tanaman serbaguna yang telah
memberikan kehidupan kepada petani di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan
tingkat penguasaan tanaman kelapa di Indonesia, yaitu 98% merupakan
perkebunan rakyat (Thantiyo, 2010:1). Buah dari tanaman kelapa memiliki
sumber protein nabati yang bagus dan dapat diolah menjadi aneka produk yang
bermanfaat bagi manusia dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak
goreng. Demi menggiatkan kegiatan usahatani tanaman kelapa ini harus dibuat
pangsa pasar dan kepastian harga yang jelas agar petani kelapa mau
membudidayakan tanaman kelapa. Salah satu cara untuk menjaga dan melindungi
harga dari kelapa yaitu dengan cara membuat kontrak atau perjanjian antara petani
kelapa dengan perusahaan dibidang agroindustri yang mengolah produk turunan
dari kelapa (Amin, 2000:7). Daya saing produk kelapa pada saat ini terletak pada
industri hilirnya, tidak lagi pada produk primer, dimana nilai tambah dalam negeri
yang dapat tercipta pada produk hilir dapat berlipat ganda daripada produk
primernya. Usaha produk hilir saat ini terus berkembang dan memiliki kelayakan
yang tinggi baik untuk usaha kecil, menengah maupun besar. Pada gilirannya
industri hillir menjadi lokomotif industri hulu (Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, (2009:35).

Buah kelapa merupakan bahan baku yang dapat diolah menjadi aneka
produk yang bermanfaat bagi manusia seperti minyak kelapa, minyak goreng,
kopra, santan, santan pasta, nata de coco, kecap, serabut, arang tempurung, briket
arang, karbon, dan lain-lain. Ada dua macam bisnis produk buah kelapa, yakni
usaha kecil atau rumah tangga dan usaha menengah atau bisnis terpadu. Yang
dimaksud usaha kecil adalah kegiatan bisnis yang bergerak hanya dalam satu atau
dua jenis komoditas saja. Contohnya bisnis tempurung, briket arang, dan karbon
aktif. Yang dimaksud bisnis kelapa terpadu yaitu bisnis yang menggabungkan
beberapa kegiatan usaha produksi dari buah kelapa, misalnya pengolahan kelapa
menjadi kopra, kopra menjadi minyak kelapa dan minyak goreng, memproses air
kelapa menjadi nata de coco, dan lain-lain. Bisnis kelapa terpadu hanya dapat
dilakukan oleh usaha menengah ke atas karena membututhkan investasi yang
besar, sementara bisnis kelapa yang berdiri sendiri dapat dilakukan oleh usaha
kecil atau skala rumah tangga ( Amin, 2000:7).

1.2 Tujuan

1. Memilih benih kelapa yang memenuhi syarat untuk


disemaikan.
2. Membuat tempat penyemaian kelapa dengan baik.
3. Melakukan pembibitan kelapa dengan baik.
4. Mengidentifikasi faktor keberhasilan dan kegagalan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Kelapa

Kelapa (Cocos mucifera L.) adalah komoditas strategis yang memiliki


peran sosial, budaya, dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Tumbuhan ini di manfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga di
anggap sebagai tumbuhan serta guna, khususnya bagi masyarakat pesisir. Hasil
kelapa yang di perdagangkan sejak zaman dahulu yaitu minyak kelapa, yang sejak
abad ke 17 telah di masukkan ke Eropa dari Asia (Setyamidjaja, 2008).

2.2 Klasifikasi Tanaman Kelapa

Dalam tata nama tumbuhan (taksonomi), tumbuhan kelapa diberi nama


Cocos nucifera yang secara lengkap pengklasifikasiannya mulai dari tingkat
sampai dengan spesies sebagai berikut:

Kingdom Plantae

Divisi Spermatophyta

Sub Divisi Angiospermae

Kelas Monocotyledonae

Ordo Palmales

Famili Palmae

Genus Cocos

Spesies Cocos Nucifera, Linneaeus

2.3 Morfologi Tanaman Kelapa

Bagian-bagian dari pohon kelapa yaitu akar, batang, daun, bunga dan
buah. Adapun rincian-rincian morfologi dari tanaman pohon kelapa yaitu sebagai
berikut:
1. Akar, Akar kelapa merupakan akar serabut yang berjumlah sekitar 2000-
4000 helai tergantung pada kesuburan tanah, iklim dan kesehatan tanaman.
Bagian dasar dari batang kelapa bentuknya membesar, kemudian dibagian
dalam tanah menciut lagi sehingga merupakan kerucut terbalik. Bagian ini
di sebut “bole” atau “root bulb”.
2. Batang, Pada umumnya batang pohon kelapa tumbuh lurus ke atas, kecuali
pada pohon kelapa yang tumbuh di tempat-tempat tertentu seperti di
pinggir sungai, tebing dan lain-lainnya batang akan tumbuh melengkung
ke arah matahari. Batang kelapa berwarna kelabu, licin dan tinggi batang
kelapa dapat mencapai 20 meter hingga dengan garis tengah 20 cm hingga
30 cm, tergantung varietas, iklim, tanah, dan jarak tanam. Bagian batang
yang sebenarnya dari pohon yang masih muda baru kelihatan jelas jika
pohon telah berumur 3-4 tahun, bila mana daun-daun terbawah telah
gugur.
3. Daun, Daun kelapa terdiri atas tangkai (petiole) dan pelepah daun (rachis).
Pada pelepah terdapat helai daun atau leoflets yang di tengahnya berlidi
(midrib). Panjang helai daun berbeda-beda, tergantung pada posisinya.
Helai daun yang terdapat di tengah sumbu daun berukuran lebih panjang
di banding yang tumbuh di pangkal atau ujung sumbu daun. Pada biji yang
baru mula-mula berbentuk 4-6 helai daun tersusun satu membalut yang
lain sehingga merupakan selubung dan runcing sebelah ujungnya. Susunan
demikian perlu untuk memudahkan menembus lapisan sabut di sebelah
pangkal buah. Setelah itu menyusul secara berturut-turut 4-6 helai daunnya
belum menyirip. Kemudaian daun-daun lainnya menyusul terbentuk
berturut-turut, ukurannya bertambah besar.
4. Bunga, Tanaman kelapa mulai berbunga berbeda-beda tergantung
jenisnya. Pada kelapa Genjah kira-kira 3-4 tahun, kelapa dalam 4-8 tahun
dan kelapa Hibrida berkisar 4 tahun. Dari ketiak daun tumbuh manggar
(mayang) yang masih tertutup seludang (spadix). Mayang adalah tangkai
bunga yang bercabang-cabang. Di mana tumbuh banyak bunga yang
berwarnaputih kekuningan. Kelapa adalah tanaman berumah satu. Pada
pangkal cabang tumbuh bunga betina, kemudian menyusul bunga jantan
pada bagian atasnya.
5. Buah, Tiga sampai empat minggu setelah seludang mambuka, bunga
betina yang sudah di buahi tumbuh menjadi bakal buah. Tetapi tidak
semua bakal buah tersebut dapat tumbuh membesar, karena setengah
hingga tiga per empat dari jumlah buah akan gugur yang di sebabkan oleh
serangan hama dan penyakit,kekurangan unsur hara, kekringan, atau
karena tidak sempurnanya proses penyerbukan. Sesudah dua bulan, buah
yang rontok mulai berkurang dari buah selanjutnya mengalmi
perkembangan yang dapat di bagi menjadi tiga tahap yaitu:
 Tahap I : pertumbuhan lebih mengarah kepada pemanjangan buah,
pertambahan luas sabut dan tempurung. Tahap ini berlangsung
empat sampai lima bulan.
 Tahap II : pertumbuhan lebih mengarah pada pelebaran buah, sabut
dan tempurung. Enam sampai delapan bulan buah mulai berbentuk.
 Tahap III : pertumbuhan memanjang sampai buah menjadi masak,
penebalan daging buah dan sabut berubah warna menjadi
kecoklatan. Buah mencapai ukuran maksimal sesudah berumur 9-
10 bulan dengan berat 3-4 kg berisi cairan 0,3-0,4 liter. Pada umjur
12-14 bulan buah telah cukup masak, tetapi beratnya turun menjadi
1,5-2,5 kg dan pada umur ini buah siap untuk di panen atau gugur
bila di biarkan (Gun Mardiatmoko 2018).
BAB 3. METEDOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Pratikum dilaksanakan tanggal 17 mei 2022 di saung Politeknik Negeri


Jember.

3.2 alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan adalah parang, gergaji, cangkul, ember
plastik, takaran air, gembor, kelapa dalam, kelapa genjah, fungisida,
insektisida, furadan, bambu, pasir, polibag, segitiga, dan label.

3.3 Prosedur Kerja

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Gelindinglah kelapa dan sayat bagian yang atas lebih kurang 7,5 cm.
3. Rendam dengan larutan fungisida dan insektisida selama 5 menit.
4. Tanamlah dibedengan yang telah dibuat yang dicampuri furadan.
5. Lalu disemaikan dan siram.
6. Siram setiap hari untuk kelembaban hingga keluar tunas.
7. Setelah keluar tunas cukup umur lalu ditransplanting ke polibag
dengan jarak letak menggunakan segitiga.
BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Penyemaian Kelapa

Cara menanam pohon kelapa yang pertama adalah memilih benih dari
tanaman pohon induk berumur sekitar 20-40 tahun. Setelah memilih, benih
tersebut sebaiknya diistirahatkan kurang lebih sekitar 1 bulan pada tempat yang
udaranya segar, tidak bocor, kering, serta tidak terkena sinar matahari langsung.
Tak lupa, suhu yang tepat untuk penempatan benih adalah sekitar 25-27 derajat
Celsius. Untuk melakukan teknik penyemaian menggunakan bedengan kamu
harus mengikuti petunjuk sayatlah biji kelapa sekitar 5 cm menggunakan pisau.
Tanam bijinya dengan kedalaman sekitar 2/3 dari kelapa yang tersayat sambil
dihadapkan ke atas langit dengan posisi penanaman segitiga melintang. Isilah
bedengan dengan 21 benih.

a) Kelapa genjah
Untuk kelapa genjah sudah muncul tunas dan akarnya, faktor yang
mempengaruhi ini:
 Kelembaban hal ini karena faktor penyiraman.
 Kedalaman sayatan.
 Serta suhu atau sinar matahari langsung.
 Varietas yang digunakan.
 Umur tanaman induk dan umur kelapa
b) Kelapa dalam
Untuk kelapa dalam belum muncul tunas dan akar, faktor yang
mempengaruhinya adalah :
 Kelembaban hal ini karena faktor penyiraman sehingga kelapa
dalam kekeringan
 Kedalaman sayatan, pada kelapa dalam sayatan kurang kedalam
sehingga penunasannya agak sedikit terlambat
 Serta suhu atau sinar matahari langsung, hal ini berpengaruh
karena transpirasi akibat kekeringan.
 Varietas yang digunakan. Secara tidak langsung varietas juga
mennetukan keberhasilan semakin unggul varietas maka semakin
cepat pula tumbuh.
 Umur kelapa dan umur induk kelapa

4.2 Transplanting Kelapa

Pindah tanam (transplanting) adalah proses memindahkan bibit tanaman ke


wadah atau lahan tanam. Awal musim hujan adalah waktu yang tepat
untuk pindah tanam, terutama pemindahan tanaman ke lahan. Tanam
pindah (transplanting) dari pembibitan pendahuluan ke pembibitan utama dengan cara
cabutan dapat dilakukan sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas. Tanam
pindah dengan bibit cabutan mengakibatkan tanarnan mengalami kerusakan akar atau
pindah tanam tertunda yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhenti untuk
sementara pertumbuhan akan kembali normal ketika cekaman (stress) hilang. Kerusakan
akar mengakibatkan luas permukaan serap akar berkurang dan akhirnya mengakibatkan
fungsi akar terganggu. Luas sistem perakaran berpengaruh kepada ketahanan tanarnan
terhadap kekeringan. Bibit kelapa yang siap di transplanting adalah syarat bibit yang
baik untuk siap dipindahkan adalah sebagai berikut

 Bibit berasal dari tanaman yang tumbuh subur, segar, sehat, berdaun


banyak dan hijau, kokoh. Sedangkan untuk kelapa genjah masih keluar
tunas dan muncul akar sedangkan untuk kelapa lainnya belum muncul
tunas dan akar
 Terhindar dari serangan penyakit. Awal penyemaian sudah direndam
dalam larutan fungi agar terhindar dari jamur.
 Memiliki bentuk, ukuran, dan warna seragam. Benih kelapa yang dipindah
transplanting belum seragam
 Benih telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Cara menanam pohon kelapa yang pertama adalah memilih benih dari
tanaman pohon induk berumur sekitar 20-40 tahun. Tak lupa, suhu yang tepat
untuk penempatan benih adalah sekitar 25-27 derajat Celsius. Varietas yang
digunakan. Awal musim hujan adalah waktu yang tepat untuk pindah tanam,
terutama pemindahan tanaman ke lahan. Bibit kelapa yang siap di transplanting
adalah syarat bibit yang baik untuk siap dipindahkan adalah sebagai berikut .
Awal penyemaian sudah direndam dalam larutan fungi agar terhindar dari jamur.
Benih kelapa yang dipindah transplanting belum seragam.
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Sarmidi. 2009. COCOPRENEURSHIP: Aneka Peluang Bisnis dari


Kelapa.Yogyakarta. Penerbit Lily Publisher. 166 hal.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2009.Subsistem Agribisnis Hilir


Pada Tanaman Kelapa. 74 hal.

Thantiyo, Farray. 2010. Analisa Kontribusi Nilai Tambah Industri VCO(Virgin


Coconut Oil) Pada PT. BUMI SARIMAS Indonesia di Sumatera Barat
[Skripsi]. Padang. Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

Belkaoui, Ahmed. 2006. Teori Akuntansi. Buku satu. Edisi kelima. Jakarta :
Salemba Empat. 377 hal.

Bolung et al. 2012. Kajian Mutu Fisik Dan Kimia Virgin Coconut Cooking Oil
(Vcco) Dari Beberapa Varietas Kelapa (Cocos Nucifera L.) [Jurnal].
Sulawesi Utara. Fakultas Pertanian UNSRAT. 9 hal.

Dewan Kelapa Indonesia. 2006. Laporan Dewan Kelapa Indonesia, Olahan


Produk Kelapa menjadi Minyak Kelapa.85 hal.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Pertambangan dan Energi Provinsi


Sumatera Barat. 2015. Laporan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Pertambangan serta Energi. Industri Kecil Menengah. Kota Padang.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Barat. 2007.


Laporan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera
Barat. Kota Padang.

Anda mungkin juga menyukai