TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Page
6
Singkong dapat dipelihara dengan mudah, produktif dan tumbuh subur
dengan ketinggian 1-4 meter di daerah yang berketinggian 1.200 meter di
atas permukaan air laut. Senyawa glikosida sianogenik pada umbi singkong
mengalami proses oksidasi oleh enzim linamarase maka akan dihasilkan
glukosa dan asam sianida (HCN) yang ditandai dengan bercak warna biru,
akan menjadi toxin (racun) bila dikonsumsi pada kadar HCN lebih dari 50 ppm
(Barrett dan Damardjati, 2015). Singkong mengandung komposisi kimia yang
terdiri dari kadar air 60%, pati 35%, serat kasar 2,5%, kadar lemak 0,5% dan kadar
abu 1% (Barrett dan Damardjati, 2015).
N1 Mekarmanik
Adira 1
Malang 1
Malang 2
Darul Hidayah
N1 Mekarmanik
Adira 2
Adira 4
Malang 4
Malang 6
UJ 5
UJ 3
Page
7
2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Singkong
Singkong (manihot utillisima) merupakan sebuah perdu (tumbuhan kayu
bercabang) tahunan dari tropika, dan ia juga merupakan subtropika dari
suku Euphorbiaceae. Tanaman singkong bisa tumbuh sepanjang 7 meter , dan
cabangnya juga agak jarang. Ukuran umbi singkong, biasanya memiliki garis
tengah 2 – 3 cm serta panjang 50-80 cm , namun ukuran tersebut bisa berubah
tergantung dari klon (hasil kloningan). Selain itu, warna dari bagian dalam umbi
singkong adalah putih atau kekuning kuningan. Ada beberapa syarat yang harus
anda perhatikan saat menanam umbi singkong agar umbi singkong bisa tumbuh
dengan sempurna sehingga hasilnya bisa diolah.
1. Iklim
2. Suhu
Suhu udara yang dibutuhkan untuk tanaman umbi singkong adalah sekitar
10 derajat celcius. Jika suhunya di bawah 10 derajat celcius maka tanaman
singkong tidak akan tumbuh dengan sempurna .
Tanaman umbi singkong hanya bisa di daerah dataran tinggi, karena suhu
disana cukup tinggi sehingga membuat tanaman umbi singkong menjadi tumbuh
atau jika anda ingin menanam singkong di dataran rendah, anda bisa menanamnya
di indoor dengan menggunakan pendingin ruangan.
Page
8
3. Kelembapan
4. Media tanam
4. Ketinggian tempat
Ketinggian tempat juga merupakan salah satu hal yang membuat tanaman
umbi singkong menjadi tumbuh. Untuk ketinggian yang cocok bagi tanaman umbi
singkong adalah antara 10-700 mdpl dengan toleransi antara 10-1.500 mdpl,
sehingga tanaman umbi singkong tumbuh dengan baik.
Page
9
Undang-Undang No.20 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah maka pengertian UMKM adalah sebagai berikut:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah
atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil
atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang ini.
4. Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan
usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih
besar dari Usaha Menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau
swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi
di Indonesia.
5. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan
Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan
berdomisili di Indonesia.
2.4 Manajemen
Page
10
Proses tersebut mencakup teknik-teknik yang digunakan oleh para manajer
untuk mengkoordinasikan kegiatan atau aktifitas orang lain menuju tercapainya
tujuan bersama”. Sedangkan menurut G.R. Terry (2010) menjelaskan bahwa
“Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian untuk menentukan
serta mencapai tujuan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya”. Secara umum, manajemen adalah suatu prises diamana sesorang dapat
mengatur segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen
perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok
tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia. Dari
pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan dalam
mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal
ini sudah sering terjadi di kehidupan nyata. Setiap orang juga pasti pernah
mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak langsung setiap harinya. Selain itu,
manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya. Manajemen berarti sebagai
seni mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis kuno. Manajemen
juga dapat diartikan sebagai usaha perencannan, serta pengaturan sumber daya yang
ada demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dengan menerapkan ilmu
manajemen, diharapkan sesuatu yang sedang dikerjakan dapat selesai tepat waktu
dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia. Tujuan tercapai karena terorganisir secara
baik.
Page
11
Dalam melaksanakan perencanaan ada kegiatan yang harus dilakukan, yaitu
melakukan prakiraan (rencana) kegiatan organisasi dan penganggaran (budgeting).
Prakiraan berfungsi untuk menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
kedepan oleh organisasi sebagai upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam
melakukan prakiraan, haruslah selalu memperhatikan tujuan organisasi, sumber
daya organisasi dan juga melakukan suatu analisis organisasi (bisa menggunakan
SWOT) untuk mengetahui potensi internal dan eksternal.
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Actuating (Penggerakan)
Page
12
Kepemimpinan yakni gaya memimpin dari sang pemimpin dalam
mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya organisasi agar mengarah pada
pencapaian tujuan program dan organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang
baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan pelaksanaan kerja organisasi yang
bertanggung jawab. Untuk itu maka semua Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada
harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi.
Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan rencana kerja yang telah disusun. Setiap
pelaku organisasi harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan
kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja
organisasi yang telah ditetapkan. Inti dari Actuating adalah menggerakkan semua
anggota kelompok untuk bekerja agar mencapai tujuan organisasi.
4. Controling (Pengendalian)
Page
13
2.6 Bahan Baku
Bahan baku merupakan faktor penting yang ikut menentukan tingkat harga
pokok dan kelancaran proses produksi usaha. Pengertian bahan baku adalah,
barang-barang yang akan menjadi bagian dari produk jadi yang dengan mudah
dapat diikuti biayanya. Berdasarkan pengertian secara umum, perbedaan arti kata
antara bahan baku dan mentah dapat diartikan sebagai berikut. Pengertian secara
umum dari istilah bahan mentah dapat mempunyai arti sebagai sebuah bahan dasar
yang bisa berasal dari berbagai tempat, yang mana bahan tersebut dapat digunakan
untuk diolah dengan suatu proses tertentu (Eric Damanik, 2016). Baku meliputi
semua bahan yang dipergunakan dalam perusahaan pabrik, kecuali terhadap bahan-
bahan yang secara fisik akan digabungkan dengan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan pabrik tersebut. Bahan baku merupakan suatu bahan yang dapat
dipakai kedalam pembuatan suatu produk, bahan baku yang sudah termasuk
secara menyeluruh akan menunjukkan sebuah produk jadinya bahkan yang disebut
suatu bentuk barang jadi ke dalam bentuk lain yang berbeda wujud dari bentuk
aslinya.
Page
14
Jenis bahan baku dibedakan menjadi bahan langsung dan bahan baku tidak
langsung. Bahan baku langsung (Direct Material) yaitu bahan pokok utama ini
dapat dikatakan direct material atau bahan baku langsung. Bahkan, pengertian
lainnya merupakan suatu bahan pokok utama yang merupakan bagian terpenting
dari suatu produk barang jadi yang dihasilkan perusahaan. Walaupun, biaya yang
sudah di keluarkan dalam hal membeli bahan pokok langsung akan sangat
berkaitan erat dengan barang produksi yang dihasilkan. Bahan baku tidak langsung
(Indirect Material) yaitu ialah suatu nama lain dari bahan pokok pendamping pada
jenis bahan baku ini. Namun, pengertian lainnya yang dapat diketahui merupakan
suatu bahan yang ikut berperan kedalam bahan utama pada saat kegiatan proses
produksi tetapi bahan ini tidak secara langsung terlihat pada suatu barang jadi yang
sudah dihasilkan oleh perusahaan.
Page
15
Tujuan pengendalian persediaan antara lain, menjaga agar barang dagangan
jangan sampai kekurangan, menjaga agar perusahaan jangan sampai menghentikan
kegiatan usahanya, menjaga agar perusahaan jangan sampai mengecewakan
langganannya, dan mengatur jangan sampai jumlah pengadaan barang dagangan
kekurangan atau kelebihan.
1. Raw Material
2. Work in process
3. Finished Good
Finished Good yaitu persediaan barang yang telah selesai diproses oleh
perusahaan, tetapi belum terjual.
3. Lot Size Inventory Mendapatkan manfaat dari economic of scale dalam proses
pembelian.
4. Pipe Line Inventory Jarak dan waktu yang diperlukan untuk pengadaan barang
sehubungan dengan proses transit dalam sistem logistik untuk jumlah besar
persediaan.
Page
16
5. Keterlambatan kedatangan bahan baku yang dipesan dapat mengakibatkan
berhentinya pelaksanaan proses produksi.
Page
17
BAB III
METODE PELAKSANAAN PKL
Page
18
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Data dikumpulkan
sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian
dilakukan. Data berupa hasil dari wawancara, atau yang berasal dari hasil
pengisian kuesioner yang dilakukan oleh peneliti. Data primer merupakan data
yang langsung diberikan oleh sumber data kepada pengumpul data.
3.2.1 Pengamatan
Pengumpulan data ini dilakukan dengan pengamatan langsung hal-
hal yang berhubungan dengan PKL. Pengamatan dilakukan bersama
dengan berlangsungnya kegiatan PKL.
3.1.1 Wawancara
Untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai manajemen
persediaan bahan baku maka dilakukan dengan melakukan wawancara
kepada badan usaha terkait selama kegiatan PKL berlangsung.
3.2.2 Pencatatan (recording)
Proses pengumpulan data dengan mencatat segala sesuatu yang
disampaikan, didapat dan dilakukan dalam setiap hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan PKL di UMKM Kripik DF Desa Ndarungan
Kecamatan Selorejo.
3.2.3 Dokumentasi
Pengumpulan data dengan cara mendokumentasikan /
mengabadikan dengan foto berbagai kegiatan yang dilakukan pada saat
PKL.
B. Data Sekunder
Husein Umar (2013), data sekunder adalah sebagai data primer yang sudah
diolah lebih lanjut dan disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-
diagram, baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Data ini
dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data
sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan
dengan penelitian yang dilakukan. Data sekunder merupakan data yang tidak
langsung diberikan oleh sumber data kepada pengumpul data, misalnya lewat
orang lain atau dokumen.
Page
19
Adapun cara yang dilakukan adalah sebagai berikut:
3.2.4 Studi pustaka
Pengumpulan data dengan pemanfaatan data yang berasal dari
internet atau sumber-sumber literatur yang lain, yang berkaitan dengan
kegiatan PKL terutama yang berkaitan dengan manajemen persediaan bahan
baku. Data yang dimaksud dapat berupa buku, jurnal dan lain sebagainya
yang relevan dan informat. Studi Kepustakaan yaitu cara mengumpulkan
data dengan mempelajari dan membaca literature-literatur yang ada
hubungannya dengan topic penelitian misalnya buku, laporan-laporan dan
catatan lainnya. Jurnal penelitian adalah penelitian terhadap hasil penelitian
yang telah dilakukan secara ilmiah. Internet yaitu cara mengumpulkan data
dengan mencari informasi informasi yang berhubungan dengan topik
penelitian yang dipublikasikan di internet, baik yang berbentuk jurnal,
makalah ataupun karya tulis.
Page
20
Saya juga ingin mengetahui apa manfaat dalam pengelolaan manajemen bahan
baku produksi untuk keberlangsungan produksi keripik singkong di UMKM
Kripik DF Desa Ndarungan Kecamatan Selorejo dengan demikian saya juga
dapat mengetahui hambatan-hambatan managemen persediaan apa saja yang
terjadi dalam produksi keripik singkong di UMKM Kripik DF Desa Ndarungan
Kecamatan Selorejo..
Page
21
Disamping melakukan kegiatan produksi saya juga melakukan
wawancara kepada pemilik usaha selama jam kerja. Wawancara dilakukan
dengan santai guna menyesuaikan dengan suasana kerja. Selain wawancara saya
juga melakukan dokumentasi untuk dapat menunjang laporan PKL. Kegiatan
wawancara tidak dilakukan secara rutin akan tetapi dilakukan sesuai dengan
pengamatan apa yang saya sedang amati. Narasumber wawancara saya adalah
pemilik usaha dan istri pemilik yang melakukan kegiatan produksi bersama saat
kegiatan PKL. Kegiatan PKL saya dilakukan saat dilakukan proses produksi,
dalam seminggu biasanya 4-5 hari kerja dengan jam kerja menyesuaikan
kegiatan apa yang akan dilakukan. Dalam kegiatan produksi pengupasan bahan
sampai melakukan penggorengan akan dilakukan di pagi hari pukul delapan
hingga pukul satu siang, sedangkan dalam melakukan kegiatan pengemasan
akan dilakukan di siang hari pukul dua hingga pukul empat atau lima sore.
Page
22
BAB IV
Page
23
UMKM Keripik DF merupakan usaha dibidang makanan ringan atau
camilan. Usaha ini bertempat di desa Ndarungan, Kecamatan Selorejo,
Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Nama dari UMKM DF diambil dari nama
anak pemilik usaha, yaitu Derry dan Fitri sehingga disingkat menjadi DF.
Jenis usaha ini adalah UMKM skala rumahan, karena produksi dilakukan
oleh anggota keluarga dan dipasarkan sebagian besar di daerah tempa
tinggal pemilik usaha. Pembuatan keripik atau produksi dilakukan hampir
setiap hari, tergantung kebutuhan pesanan. UMKM ini memproduksi dua
jenis keripik, yang pertama adalah keripik singkong dan yang kedua
keripik pisang. Produksi kedua keripik tidak dilakukan bersamaan.
Produksi setiap keripik dilakukan bergantian, jika hari ini melakukan
produksi keripik singkong maka besok dilakukan pembuatan keripik
pisang. Pembuatan keripik masing-masing jenis juga didasarkan pada
kebutuhan pesanan, jika pesanan keripik singkong lebih banyak maka
produksi keripik akan difokuskan pada pembuatan keripik singkong,
begitu juga sebaliknya.
4.1.2 Kondisi Geografis
(Haris, 2012) menjelaskan tentang pengertian geografi. Menurut
Haris, geografi adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji segala aspek-
aspek yang ada di permukaan bumi dengan konsep spasial untuk
pemanfaatan pembangunan yang ada di permukaan bumi. Desa Ndarungan
terletak di daerah yang memiliki kenampakan dataran yang sedikit
membukit, desa ini memang terletak di daerah yang sedikit berbukit. Desa
Ndarungan adalah desa yang berada di kecamatan Selorejo, yaitu
kecamatan yang berbatasan langsung dengan kabupaten Malang. Untuk
menjangkau desa ini dibutuhkan waktu kurang lebih 30menit dari rumah
saya. Desa ini dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor, mobil,
maupun kendaraan besar seperti truk. Akses masuk desa juga sangat
mudah ditemukan, yaitu dekat dengan salah satu jalan raya yang
menghubungkan Blitar dan Malang.
Page
24
Desa Selorejo berupa dataran tinggi dengan ketinggian yaitu sekitar 265m
di atas permukaan air laut. Letak Desa Selorejo berada dalam wilayah
pusat Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar. Batas Wilayah Desa :
1. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Banjarsari Kecamatan
Selorejo.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Olak Alen Kecamatan
Selorejo dan Kec. Sumberpucung Kab. Malang.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan: Desa Pohgajih Kecamatan
Selorejo.
4. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Sumberagung Kecamatan
Selorejo.
Page
25
Pada 2 tahun lalu bapak Ajid mendaftarkan produknya sehingga
mendapat sertifikasi P-IRT sehingga dapat dipasarkan keluar kota. Usaha
bapak Ajid sudah sering mendapat pesanan dari luar kota, seperti Malang
bahkan pernah sampai dipesan sampai NTB.
Page
26
4.1.5 Struktur Organisasi
PEMILIK
(Pak Ajid)
KARYAWAN
(Derry Rindra)
Page
27
4.2 Pembahasan Praktek Kerja Lapang (PKL)
Hasil yang kami dapatkan dari Praktek Kerja Lapang selama berada di
UMKM Kripik DF Desa Ndarungan Kecamatan Selorejo yaitu persediaan bahan
baku sangat mempengaruhi keberlangsungan proses produksi keripik singkong.
Ketersediaan bahan baku sangat diperhatikan, setiap hari akan dilakukan
pembelian maupun pemanenan umbi singkong untuk kemudian dilakukan proses
lebih lanjut dalam proses pembuatan keripik singkong DF. Kegiatan yang kami
lakukan berupa praktek kerja dan juga wawancara langsung kepada pihak
UMKM Keripik DF. Adapun rincian dari hasil kami adalah sebagai berikut:
Page
28
Bahan baku yang belum terpakai lalu disimpan dalam suhu ruang, pada
pengamatan tempat penyimpanan bahan baku berupa umbi singkong
merupakan teras belakang yang berlantaikan tanah dan ditutupi dengan
karun. Penyimpanan bahan baku paling lama dilakukan selama 24 jam.
Lamanya waktu penyimpanan dipengaruhi dengan kebutuhan setiap
produksinya. Jika jumlah permitaan sama dengan bahan baku tidak
diakukan kediatan penyimpanan bahan baku, namun jika bahan baku lebih
banyak daripada permintaan maka akan dilakukan proses penyimpanan
bahan baku. Pengolahan keripik singkong setiap harinya membutuhkan
kurang lebih 5 kuwintal dalam sekali produksi. Bahan baku didapat dari
membeli dari petani singkong dan singkong hasil panen kebun sendiri.
Page
29
Seiring berjalannya waktu usaha semakin berkembang dan
kebutuhan semakin meningkat, sehingga hasil kebun sendiri tidak
dapat memenuhi kebutuhan yang ingin dicapai. Keuntungan dari
penanaman singkong di lahan sendiri adalah selain dapat memnuhi
kebutuhan produksi, dapat menghemat biaya produksi, kualitas yang
terjamin dikarenakan langsung dibudidayakan oleh pemilik, dan lebih
menghemat waktu produksi sebab tidak memerlukan waktu untuk
melakukan transaksi dalam mengadakan bahan baku.
Diolah Disimpan
Page
30
Singkong yang berumur 6 bulan setelah tanam dipanen dari kebun
dalam keadaan segar oleh pak Ajid. Pemanenan singkong dilakukan
dengan mencabut tanaman singkong guna mendapatkan umbi
singkong yang merupakan sumber bahan baku yang aka digunakan
sebagai keripik singkong. umbi singkong akan dipisahkan terlebih
dahulu dengan batang tanaman singkong dengan dipotong
menggunakan parang atau pisau dengan ukuran besar. Setelah
dipisahkan umbi singkong akan dirapikan denganmemotong ujung-
ujung dari umbi guna didapatkan bentuk yang diinginkan.
Pemotongan ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses
pemasahan dan juga guna mendapatkan hasil pasahan yang sesuai
yang diinginkan. Singkong yang didapat dari hasil kebun akan
langsung disimpan atau akan langsung diolah menjadi keripik
singkong. Penyimpanan umbi singkong dilakukan apabila bahan baku
yang didapat lebih banyak dari kebutuhan pesanan maka dilakukan
penyimpanan. Hasil kebun biasanya akan langsung diolah.
Page
31
Bahan baku yang berasal dari hasil jual beli didapatkan dari
petani singkong yang tinggal di sekitar rumah. Awal mula petani
menjual kepada Pak Ajid adalah karena harga jual umbi singkong
mentah sangat murah yaitu sekitar Rp 500,-/kg namun jika dijual
untuk bahan baku pembuatan keripik singkong Pak Ajid membelinya
seharga Rp 1000,-/ kg. Bahan baku yang dibeli dari para petani
singkong rata-rata sebanyak 2-5 kuwintal, dengan interval pembelian
1-2 hari sekali. Selain membeli dari petani Pak Ajid juga membeli
singkong di pasar Kesamben.
Diolah Disimpan
Page
32
c. Bahan baku yang dibeli di pasar
Disimpan
Diangkut
Diolah
Gambar8.Alur Mekanisme Bahan Baku dari Pasar
Page
33
Menurut Handoko (2011) persediaan adalah sesuatu yang menunjukkan
segala sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam
antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan.
Dalam mengadakan persediaan ada beberapa factor yang
mempengaruhinya, berikut faktor yang yang didapatkan dari hasil
pengamatan selama PKL :
1. Trend (musim)
Trend (musim) adalah segala sesuatu yang sedang dibicarakan,
disukai atau bahkan digunakan oleh sebagian besar masyarakat pada
saat tertentu. trend adalah segala sesuatu, dalam hal ini trend tidak
hanya terbatas pada objek atau benda tertentu. Di era baru ini banyak
konsumen telah dimanjakan oleh prilaku baru dalam proses bisnis
yang sudah tidak terbelenggu dengan conventional marketing concep
(4P), melainkan dengan business model yakni digital market places
sehingga perilaku dari para konsumen yang dinamis juga akan
mengalami proses disruption oleh para pemasar, Kasali, (2018).
Konsumen merupakan tujuan utama dari setiap kegiatan usaha. Setiap
produsen harus dapat memenuhi permintaan dari para konsumen guna
mendapatkan keuntungan. Salah satu factor utama dalam pengadaan
bahan baku adalah trend atau musim. Musim sangat mempengaruhi
tingkat konsumsi para konsumen. Daya konsumsi berdampak pada
jumlah kuantitas pembelian produk yang diproduksi suatu usaha. Di
UMKM Keripik DF permintaan setiap harinya sangat beragam.
Permintaan ini dipengaruhi oleh daya beli para konsumen. Konsumen
cenderung membeli sesuai dengan persaan dan mood mereka. Dalam
proses produksi guna dapat menghasilkan keuntungan maka
dibutuhkan perhitungan dalam mengadakan bahan baku. Persediaan
bahan baku lebih apabila jumlah permintaan meningkat, namun jika
permintaan menurun maka pengadaan persediaan bahan baku
dilakukan dalam jumlah yang lebih sedikit.
Page
34
2. Hasil Kebun
Budidaya merupakan kegiatan memanfaatkan sumber daya
tumbuhan guna mendapat keuntungan. Budidaya ini dilakukan para
petani dengan menanam tanaman budidaya kemudian hasilnya dijual
secara langsung. Hasil dari budidaya atau hasil kebun ini yang
kemudian akan memberikan keuntungan dari kegiatan budidaya
tanaman tersebut. Kegiatan produksi keripik di UMKM Keripik DF
dimuali dengan pengadaan bahan baku, yang dibagi menjadi dua
macam salah satunya bahan baku yang dibudidayakan sendiri oleh
pemilik usaha. Budidaya tanaman singkong dilakukan di halaman
belakang rumah yang mempercepat pemindahan ke tempat
pengolahannya. Tanaman singkong dapat dipanen dalam kurun waktu
6 bulan setelah tanam. Hasil kebun yang hanya didapat sebulan sekali
membuat kegiatan persediaan bahan baku tidak dapat dilakukan.
Dengan kuantitas yang sedikit dan interval waktu panen yang lama
tidak memungkinkan hasil kebun menjadi sumber utama bahan baku
dalam produksi, sehingga persediaan didapatkan dari hasil jual beli
dengan petani singkong disekitar daerah UMKM.
3. Harga Pasar Bahan Baku
Bahan baku merupakan dasar dari proses kegiatan produksi.
Pengadaan bahan baku adalah salah satu kegiatan utama dari kegiatan
usaha. Di UMKM Keripik DF mekanisme pengadaan bahan baku
salah satunya dilakukan dengan cara membeli singkong sebagai bahan
baku pembuatan keripik dari petani singkong dan penjual singkong di
pasar Kesamben. Salah satu factor yang mempengaruhi pengadaan
bahan baku keripik singkong adalah harga jual bahan baku di pasaran.
Pak Ajid lebih memilih membeli singkong dari petani sekitar rumah
dibandingkan dengan singkong yang dibeli dari pasar. Bahan baku
yang dibeli di pasar cenderung lebuh mahal dibandingkan dengan
petani singkong. Pembelian bahan baku dari pasar membuat biaya
pengadaan bahan baku meningkat.
Page
35
Permintaan yang tinggi tidak dapat dipenuhi apabila harga bahan baku
mahal karena anggaran biaya yang tidak mencukupi sehingga
persediaan bahan baku juga menjadi lebih sedikit.
4. Tempat Penyimpanan Bahan Baku
Page
36
Pak Ajid menyiasatinya dengan menitipkan sebagian bahan baku
dirumah anaknya yang berada dekat dengan rumah. Selain
menyimpan sebagian bahan baku ditempat lain Pak Ajid juga
menambah SDM untuk mempercepat proses produksi dengan
mempertimbangkan bahan baku yang mudah busuk.
Page
37
5. Mengurangi resiko terjadinya keterlambatan kedatangan bahan baku
yang dipesan, yang dapat mengakibatkan berhentinya pelaksanaan
proses produksi.
Page
38
Umbi singkong yang didapatkan saat musim penghujan cenderung
lebih sedikit dibandingkan saat musim kemarau. Namun perbedaan
kuantitas bahan baku tidak terlalu signifikan mempengaruhi
pemenuhan permintaan konsumen.
Page
39
3. Jumlah Pesanan
4. Petani Singkong
Page
40
bahan baku sebab petani singkong yang akan datang menjual hasil
panennya. Sebagai sumber utama persediaan bahan baku dalam
kegiatan usaha petani singkong diharapkan mampu menghasilkan umi
singkong setiap harinya, namun tanaman singkong yang bersifat
musiman membuat bahan baku yang didapat tidak selalu mencukupi.
Pada saat banyak petani singkong yang belum panen mengakibatkan
menurunnya jumlah persediaan. Dampak lain dari terjadinya petani
singkong yang belum panen adalah terjadinya peningkatan
pengeluaran biaya untuk bahan baku karena bahan baku dibeli dari
pasar yang memiliki harga lebih mahal dari petani singkong.
Page
41