Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PANEN DAN PASCA PANEN HORTIKULTURA SEMUSIM DAN TAHUNAN

TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA

OLEH : KELOMPOK 5
Nurul Etika Pratiwi(184110236)
Dhika Rusaka (184110239)
Wahyudin Erda Pratama (204110085)
Steven Gunanta (204110269)
Rinaldo (204110113)
Naufal (204110086)
Muchtar Hakim (204110069)
Cahyo Banendro (204110089)
Darman Pandiangan (2041102690)
Fadly Nazri Siregar (204110086)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan karuia-Nya, sehingga makalah TPTH
dengan judul “PANEN DAN PASCA PANEN HORTIKULTURA SEMUSIM DAN TAHUNAN”, dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua tentang hewan vertebrata.
Dalam penulisan ini, penulis berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu saya,
yaitu: Ibu Selvia Sutriana SP, MP. selaku dosen pengampuh mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman
Hortikultura serta teman-teman kelas B Agroteknologi yang berperan dalam memberi masukan dan
pendapatnya mengenai makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Makalah ini masih sekedar
penulisan karya ilmiah biasa yang umumnya banyak dilakukan dan perlu adanya pengembangan dari
materi yang penulis jabarkan.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang membutuhkan
masukan dan mencari referensi lain mengenai materi yang kami kembangkan. Akhir kata, semoga
makalah ini menjadi sumber pembelajaran dan motivasi diri bagi kita semua.

Pekanbaru, 10 Juni 2022


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura/colere
(budidaya), dan dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Hortikultura merupakan salah satu
sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang dibudidayakan dalam
hortikultura meliputi buah-buahan, sayur-sayuran, bunga dan tanaman hias. Pada penelitian ini dibatasi
tanaman hortikultura pada jenis sayuran saja. Tanaman hortikultura memiliki prospek pengembangan
yang baik karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan potensi pasar yang terbuka lebar,baik didalam
negri maupun di luar negri. Fungsi sayuran sebagai penyedia vitamin, mineral ,serat dan senyawa lain
untuk pemenuhan gizi.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan panen ?
2. Apa yang dimaksud dengan pasca panen?
3. Apa yang dimaksud tanaman semusim dan tahunan?
4. Sebutkan contoh tanaman semusim dan tahunan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian panen
2. Mengetahui pengertian pasca panen
3. Mengetahui pengertian tanaman semusim dan tahunan
4. Mengetahui apa aja contoh dari tanaman semusim dan tahunan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Panen
Panen merupakan suatu kegiatan pemungutan hasil pertanian yang telah cukup umur dan
sudah saatnya untuk dipetik hasilnya. Produk hortikultura setelah panen tidak bisa dinaikan,
hanya bisa dipertahankan. Pada saat panen kuwalitas harus maksimal, dengan penanganan yang
baik dapat dipertahankan untuk waktu yang lama.
Untuk menentukan waktu panen yang tepat dapat dilakukan dengan cara melihat warna
kulit, bentuk, ukuran, dan perubahan buah serta bagian tanaman lainnya. Kemudian, bisa dilihat
dengan menghitung umur tanaman sejak tanam pertama. Selain itu, menentukan waktu panen
dapat dilakukan dengan mengukur kandungan zat atau senyawa yang ada di dalam komoditas
tanaman. Misalnya, kadar gula, tepung, asam, dan aromanya. Sementara itu, salah satu cara
menangani panen dengan baik, yakni memperhitungkan waktu dan biaya yang dibutuhkan pada
setiap panen. Hal tersebut berguna untuk menjaga kualitas dan memudahkan penjualan di pasar.
2.2 Pengertian Pasca Panen
Pasca panen adalah sebuah tindakan yang dimulai dengan pemungutan hasil bumi lalu
kemudian diolah dengan cara tertentu hingga sampai tahap siap dipasarkan.
Tindakan pasca panen bisa dimaknai dengan memproses hasil panen mulai dari proses
perontokan, pengeringan, penyimpanan hingga pemasaran.
Dalam pasca panen juga harus ada tindakan-tindakan yang diperlukan yaitu penanganan
pasca panen. Penanganan pasca panen merupakan sebuah tindakan lanjutan dari pasca panen.
Penanganan pasca panen adalah tindakan pengolahan hasil panen dengan tujuan akhir untuk
dipasarkan kepada konsumen.
Penanganan pasca panen bertujuan untuk menghasilkan produk yang aman dan siap
dikonsumsi. Pengolahan produk bisa dilakukan oleh industri maupun perorangan yang tetap
mengedepankan keamanan produk.
Tahapan Penanganan Pasca Panen :
1) Pemanenan yaitu pemungutan hasil pertanian yang teah cukup umur
2) Pengumpulan yaitu mengumpulkan hasil panen untuk mempermudah penyortiran.
3) Sortasi yaitu pemisahan hasil panen yang baik dan jelek.
4) Pencucian yaitu mmencuci produk hasil sortasi dari kotoran
5) Grading digunakan untuk mendapatan sayuran yang baik dan seragam dalam suatu kelas
yang sama sesuai dengan standar yang telah ditetapkan atau sesuai dengan permintaan
konsumen.
6) Pengemasan berfungsi untuk mengurangi terjadinya kerusakan karena benturan sesama
produk selama penyinanan.
7) Penyimpanan dan pendinginan berupa menekan enzim respirasi agar aktivitasnya
serendah mungkin sehingga laju respirasinya kecil dan produk terjaga kesegaranya.
8) Transportasi berupa mendistribusikan hasil pertanian yang telah melewati tahap-tahap
pascapanen.
2.3 Pengertian tanaman semusim dan tahunan
Tanaman semusim adalah istilah agrobotani untuk tumbuhan yang hasil panennya hanya
satu musim tanam. Bagi pertanian yang berada di daerah beriklim sedang biasanya banyak
mengalami tanaman semusim. Menurut Sampaguita Syafrezani, tanaman semusim adalah
tanaman dengan ciri-ciri berkecambah, berbunga, tumbuh, menghasilkan biji, dan mati hanya
dalma setahun atau kurang sedikit dari setahun.
Jenis tanaman ini biasanya berkecambah selama 8-10 minggu dan ditanam menggunakan biji.
Sejumlah tumbuhan dari daerah beriklim sedang atau gurun biasanya mempunyai perilaku
musiman yang sangat esktrem. Hal ini karena mereka dapat menyelesaikan seluruh siklus
hidupnya dalam waktu singkat, sekitar 4-8 minggu saja.
Tanaman tahunan adalah tanaman yang hidup sepanjang tahun Karena hidup sepanjang
tahun, maka tanaman tahunan tidak bisa berkembangbiak lagi di dalam waktu dekat, sehingga
kamu harus menunggu beberapa tahun dari waktu penanaman sampai tanaman berkembang biak
dan bisa dipanen. Pada umumnya, jenis tanaman tahunan ini adalah jenis tanaman perkebunan
yang memiliki ciri kayu keras dan hanya dapat di panen sepanjang tahun tergantung dengan
musim buah tanaman tersebut. Macam tanaman tahunan adalah buah – buahan, rempah – rempah
dan tanaman industri.
2.4 Contoh tanaman semusim
Contoh tanaman semusim adalah sebagai berikut:
Tanaman buah yang bersifat musiman misalnya mangga, durian, rambutan, semangka,
melon,mangga, jeruk dan sebagainya. Sedangkan tanaman buah yang dapat menghasilkan
hasil panen setiap waktu dan tidak mengenal musim antara lain
1. Rambutan 
Tanaman tropis  yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal
dari daerah kepulauan di Asia Tenggara . Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya
yang mempunyai kulit menyerupai rambut. Tumbuhan ini menghasilkan bunga  setelah
tujuh tahun jika ditanam dari biji, tetapi pada usia 2 tahun sudah dapat berbunga jika
diperbanyak secara vegetatif. Rambutan berumah dua, tetapi bersifat androdioecious, ada
tumbuhan penghasil bunga jantan saja dan tumbuhan penghasil bunga banci. Tumbuhan
jantan tidak pernah menghasilkan buah.
2. Semangka
Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan
larik-larik hijau tua. Berair berwarna merah atau kuning, serta semangka dengan biji dan
semangka non biji. Bentuk biji pipih memanjang berwarna hitam, putih, kuning atau
cokelat kemerahan, bahkan ada semangka tanpa biji (seedless). Semangka memiliki
bentuk yang beragam dengan panjang 20-40 cm, diameter 15-20 cm, dengan berat mulai
dari 4 kg sampai 20 kg. Bentuknya buahnya dibedakan menjadi tiga yaitu bulat, oval dan
lonjong bahkan sekarang ada yang berbentuk kotak.
3. Melon
Melon termasuk tanaman semusim atau setahun (annual) yang bersifat menjalar atau
merambat dengan perantaraan alat pemegang berbentuk pilin. Tentang sistem
perakarannya, tanaman melon memiliki akar tunggang dan akar cabang yang menyebar
pada kedalaman lapisan tanah antara 30—50 cm. Tanaman melon dapat berkembang baik
dengan keadaan lingkungan bersuhu Warna kulit buah antara putih susu, putih-krem.
2.5 Contoh Kriteria Umur Panen Pada Buah Mangga
Umur Petik dan Karakteristik Fisiologi Buah Umur petik optimal beberapa varietas
mangga (IP2TP Ujung Pandang, 1977) disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Umur Petik Optimal
Beberapa Varietas Mangga No. Varietas Umur Petik (Hari) dari Bunga Mekar 1 Arumanis 80-90
2 Gedong 80-85 3 Golek 92 4 Manalagi 80-85 Kusumo dan Purnomo (1989) memberikan
rekomendasi yang berbeda dalam hal umur buah mangga, yaitu untuk mangga golek lebih baik
dipungut ketika umur buah tersebut 78 – 85 hari, sedangkan jenis arumanis atau gadung ketika
umurnya 93 – 107 hari. Umur buah ini didasarkan pada perhitungan waktu yang dimulai dari saat
pohon mulai berbunga sampai buah tersebut cukup umur untuk dipungut. Pemanenan buah
mangga menurut IP2TP Yogyakarta (1998) adalah sebagai berikut : (a) mangga golek lebih baik
dipanen ketika umur buah 78 – 85 hari, sedangkan jenis mangga arumanis / gadung lebih baik
dipanen pada umur 93 – 107 hari, (b) mengutip pernyataan Kusumo dan Purnomo (1989),
parameter untuk memanen buah mangga adalah : (i) bentuk buah yang padat berisi terutama pada
bagian dekat ujungnya, (ii) bekas tangkai buah yang tidak jadi, bila bekas tangkai tersebut sudah
kelihatan mengering seluruhnya, maka buah mangga sudah cukup tua untuk dipanen, (iii) kulit 4
buah mangga yang sudah tua biasanya ditutupi lapisan lilin yang berwarna keputihputihan, dan
(iv) lentisel pada kulit buah yang sudah tua biasanya kelihatan lebih besar dan lebih nyata.
Sabari (1989) mengungkapkan tentang karakterisik fisiologi buah mangga sebagai
berikut : (a). Buah mangga termasuk kelompok buah klimakterik, yang ditandai dengan adanya
peningkatan jumlah CO2 yang mendadak, yang dihasilkan sebelum terjadi pematangan buah.
Hal ini terjadi pada mangga yang masih di pohon atau yang telah dipanen. Buah mangga yang
telah dipelajari laju respirasinya adalah buah mangga gedong (Sabari dan Rini, 1988) dan
mangga cengkir (Pratikno, 1988), yang laju respirasinya semakin meningkat hingga mencapai
puncak klimakterik dan segera menurun setelah mencapai puncak klimakterik. (b). Buah mangga
cengkir dan gedong mencapai puncak respirasi pada hari keempat, dan terjadi aktivitas fisiologis
yang paling tinggi.
Pada saat tersebut diperlukan sumber energi yang banyak untuk mendukung aktivitas sel
yang meningkat. Hidrolisis pati sudah mulai aktif, namun belum selesai sampai buah tersebut
mencapai puncak klimakterik dan aktivitasnya masih berlanjut. Kematangan buah yang siap
dikonsumsi dalam keadaan segar, baru akan terjadi beberapa hari setelah buah mencapai puncak
aktivitas biologisnya. Menurunnya laju respirasi menunjukkan mulai terjadinya peristiwa Selain
laju respirasi, parameter yang digunakan untuk mengamati perubahan fisiologis adalah produksi
gas etilen. Etilen adalah senyawa kimia yang secara 5 alami diproduksi oleh buah dan
merupakan hormon yang mempercepat kebenyaian produk. Biasanya buah-buahan memiliki pola
produksi gas etilen yang sejalan dengan laju respirasinya.
Menurut Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan (1994), musim panen mangga
di Indonesia berlangsung dari bulan Juli sampai dengan November. Umur panen buah mangga
dipengaruhi oleh iklim dan varietas. Di Indonesia, umur panen tercapai antara 75 – 107 hari
setelah muncul bunga. Pada mangga golek, umur panen adalah 75 – 85 hari, pada jenis arumanis
dan gedong, umur panen adalah 93 – 107 hari setelah muncul bunga.
Selanjutnya, dijelaskan ciri-ciri buah mangga layak petik : (a) adanya lapisan lilin pada
kulit buah, (b) terdapat bintik-bintik coklat (lentisel pecah) pada dua-per-tiga atau lebih dari
panjang buah, (c) bentuk buah sudah padat penuh terutama bagian ujung, (d) bila buah diketuk
memberi nada tinggi, (e) bila buah dimasukkan air, buah tenggelam, (f) warna buah pada jenis
manalagi dan arumanis hijau kelam, hijau tua, atau hijau kebirubiruan, serta pada jenis gedong
kekuning-kuningan, dan (g) kulit buah tertutup lapisan lilin dan tangkai buah berwarna kuning.
Lebih jauh dijelaskan bahwa untuk pemasaran di pasar lokal, buah dipetik dalam keadaan lebih
masak daripada untuk ekspor. Apabila transportasi memerlukan waktu tiga hari, maka
pemanenan dapat dilakukan dalam keadaan matang penuh, sedangkan apabila dipanen dalam
keadaan hijau dan keras tetapi sudah mencapai matang fisiologis, maka buah akan matang dalam
8 – 10 hari.
2.6 Contoh tanaman tahunan adalah sebagai berikut:
Contoh Tanaman Tahunan
Tanaman perkebunan tahunan adalah tanaman yang pada umumnya berumur lebih dari
satu tahun dan pemungutan hasilnya dilakukan lebih dari satu kali dan tidak dibongkar sekali
panen. Contoh : cengkeh, Kakao, Karet, Kopi, Kelapa, Kelapa Sawit, Teh, Jambu Mete, Kemiri,
Kapok, Kayu Manis, Kina, Lada, Pala 
1. Karet
Indonesia ternyata merupakan negara penghasil komoditas perkebunan getah lateks alias
karet terbesar ke-2 di dunia, lho. Hasil olahan karet digunakan para para pelaku industri
kesehatan untuk menciptakan berbagai alat kesehatan dan pelaku industri otomotif sebagai bahan
dasar ban. Tanaman karet bisa dipanen setelah mencapai umur 5-7 tahun dengan menyadap dan
mengambil getah lateksnya.
2. Kelapa sawit
Tanaman perkebunan penghasil minyak nabati terbesar ke-2 di dunia ini dapat diolah
sehingga menghasilkan minyak industri, minyak makanan, dan bahan bakar alias biodesel.
4. Kopi
Tanaman tahunan yang berasal dari Afrika ini masuk ke Indonesia pada masa penjajahan
Belanda. Beberapa tanaman kopi yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah kopi
arabika, kopi robusta, dan kopi liberika. Selain sebagai minuman, kopi juga digunakan oleh
pelaku industri farmasi dan kosmetik.

2.7 Contoh kriteria panen tanaman kopi


1. Warna hijau dan hijau kekuningan. Warna ini menandakan kondisi buah kopi masih
muda
2 Warna kuning kemerahan, menunjukkan sudah mulai matang. Aroma dan posturnya
mulai terasa mantap
3 Warna merah penuh, menunjukkan buah telah matang sempurna
4 Warna merah tua, menandakan buah sudah kelewat matang
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Jadi kesimpulannya panen adalah suatu kegiatan pemungutan hasil pertanian yang telah
cukup umur atau siap untuk dikonsumsi kepada konsumen, tetapi untuk mendapatkan hasil
panen yang baik kita harus dapat menentukan warna kulit, bentuk, ukuran, dan perubahan buah
serta bagian tanaman lainnya. Kemudian, bisa dilihat dengan menghitung umur tanaman sejak
tanam pertama. Dan pasca panen merupakan kegiatan pensortiran hasil panen yang terbaik agar
aman untuk dikonsumsi dan dipasarkan kepada konsumen. Lalu pengertian dari tanaman
semusim adalah tanaman yang pemanenanya memiliki jangka waktu biasanya 1 tahun 2 kali
pemanenan sedangkan tahunan adalah tanaman yang pemanenanya bisa dilakukan setelah
tanaman itu melakukan siklus hidupnya biasanya 2-5 tahun namun tergantung jenis tanamannya.
3.2 Daftar Pustaka
Utama, I Made Supartha. 2020. Prinsip Dasar Penangan Pasca Panen. Universitas Udayana. Bali.
3-1 hal
Mulyawati, Ira, Siti M. Widayanti, Maulida Hayuningtyas, Christina Winarti. 2020. Penanganan
Pascapanen Komoditas Hortikultura Untuk Mengatasi Dampak Pandemi Covid-19. Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 12(1), 257-276
Molenaar, Robert. 2020. Panen Dan Pascapanen Padi, Jadung Dan Kedelai. Eugonia, 26 (1), 17-
28

Anda mungkin juga menyukai