Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR AGRONOMI

Budidaya Tanaman buncis tegak dan kacang kedelai

Oleh
NAMA : Aulia Septia

NIM : 2210252031

Kelas : Dasar Dasar Agronomi Proteksi C

Dosen Penjab Kuliah :

Dosen Penjab Praktikum :

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga penulisan “Laporan Praktikum Dasar Dasar Agronomi ” ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu. Laporan ini saya buat dengan semaksimal mungkin
berdasarkan hasil dan data saat praktikum.

Praktikum mata kuliah dasar dasar agronomi merupakan praktikum yang


membantu mahasiswa dalam memperoleh ilmu Teknik membudidaya tanaman.
Penulisam laporan ini bertujuan untuk menambah ilmu tentang budidaya tanaman
buncis tegak dan kacang kedelai, dan dosis yang diperlukan baik dalam penggunaan
pupuk dan pestisida dalam budidaya tanaman ini.

Terimakasih saya ucapkan kepada dosen dan asisten dosen yang telah
membantu dalam memperoleh hasil dan data praktikum serta bimbingan yang
diberikan selama praktikum. Dan saya juga berterimakasih kepada rekan rekan
kelompok saya yang telah membantu dan menjalin kerja sama dalam pratikum.

Saya sebagai penulis menyadari masih adanya kekeliruan dan kesalahan


dalam penulisam kata. Untuk itu, saya sebagai penulis mohon maaf dan
mengharapkan kritikan serta saran untuk perbaikan dalam laporan ini.

Padanng, 7 Desember 2022

Aulia septia
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada mulanya tindakan agronomi manusia berawal dari berburu dan
mengumpulkan hasil hutan dimakan. Mereka berpindah pindah tempat, hanya
mengandalkan naluri yang purbais. Gerak pindah mencari pemenuhan hasrat makan
demikian sudah merupakan kegiatan rutin. Dari zaman ke zaman, teknologi purba
yang demikian terus mengalami perkembangan hingga menjelma menjadi suatu ilmu
yang lazim disebut agronomi.

Ilmu agronomi merupakan ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman


pertanian dan lingkungannya untuk memperoleh produksi maksimum. Agronomi
berasal dari kata agros dan nomos. Agros berarti lapangan produksi (field) dan nomos
yaitu pengelolaan. Dengan demikian agronomi di artikan suatu ilmu yang
mempelajari cara pengolahan tanman pertanin dan lingkungan guna memperoleh
produksi yang maksimal.

Buncis merupakan salah satu sayuran yang jamak diolah menjadi salah satu
masakan rumah tangga masyarakat Indonesia. Bahkan Indonesia termasuk sebagai
Negara yang memproduksi buncis terbesar di dunia bersama Argentina, China,
Perancis, Italia, Belanda, Spanyol, dan Amerika Serikat. Tetapi buncis bukanlah
tanaman asli Indonsia. Buncis diperkirakan berasal dari Peru. Buncis dapat menyebar
ke seluruh dunia karena peran dari penjajah Spanyol yang memperkenalkan sayuran
buncis ke seluruh Eropa 2 dan akhirnya berkembang ke seluruh dunia.

Tanaman buncis dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe merambat
(bersifat indeterminate) dan tipe tegak (bentuk semak dan bersifat determinate).
Kultipar merambat memiliki percabangan yang lebih banyak dan jumlah buku bunga
yang lebih banyak sehingga mempunyai potensi hasil yang lebih besar. Tipe buncis
rambat panjangnya dapat mencapai 3 meter dan mudah rebah sehingga memerlukan
lanjaran/turus agar dapat tumbuh dengan baik, tipe tegak umumnya pendek dengan
tinggi tidak lebih dari 60 cm.
Kacang kedelai merupakan bahan pangan penting sumber protein nabati yang
dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat dunia, sehingga kebutuhan kedelai dari tahun
ke tahun selalu meningkat. Kedelai, selain bahan makanan, juga digunakan untuk
bahan baku industry dan pakan ternak. Dengan demikian, komoditas ini selalu
dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh masyarakat (Cahyono,2007).

Kedelai merupakan komoditas penting pertanian Indonesia. Kebutuhan


kedelai sebagai sumber protein setiap tahun semakin meningkat seiring dengan
pertumbuhan penduduk. Untuk memenuhi kebutuhan nasional dipenuhi dari impor
yang dapat mengakibatkan rentannya ketahanan pangan nasional. Olehnya itu
pemerintah melalui Kementerian Pertanian mencanangkan kedelai sebagai salah satu
dari tujuh komoditas strategis yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan
produksinya untuk mencapai swasembada pangan secara nasional.

Peningkatan produktivitas kedelai melalui perbaikan dan penerapan teknologi


masih sangat diperlukan .Mengingat produktivitas pertanaman kedelai ditingkat
petani masih rendah atau sekitar 13 ton/ha dengan kisaran 0,6-2,0 ton/ha padahal
teknologi produksi yang tersedia mampu menghasilkan 17-3,2 ton/ha.

1.2 TUJUAN

 Mengetahui dan memahani cara membudidayakn tanaman terutama pada


tanaman buncis tegak dan kacang kedelai.
 Mengetahui perkembangan dan pertumbuhan dari tanaman buncis tegak dan
kacang kedelai.

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah kita dapat mengetahui perkembangan
tanaman pangan dan cara merawat hingga pasca panen agar bisa mendapatkan hasil
yang lebih optimal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Buncis


Tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan salah satu sayuran
sebagai sumber protein nabati yang termasuk famili leguminosae yang berbentuk
perdu atau tegak, banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia serta diminati oleh
masyarakat negeri matahari terbit (Jepang). Tanaman bucis berasal dari benua
Amerika, tepatnya Amerika Utara dan Amerika Selatan (Adiyoga, et al. 2004).
Berdasarkan sistematika tumbuhan tanaman buncis dapat disklasifikasikan sebagai
berikur :

- Kingdom : Plantae (tumbuhan)

- Subkingdom : Tracheobionta (berpembuluh)

- Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)

- Divisio : Magnoliophyta (berbunga)

- Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

- Sub-kelas : Rosidae

- Ordo : Fabales

- Familia : Fabaceae (suku polong-polongan)

- Genus : Phaseolus

- Spesies : Phaseolus radiatus L.

Buncis (Phaseolus vulgaris L.) merupakan sayuran yang termasuk famili


leguminose. Tanaman buncis cocok dibudidayakan pada dataran medium maupun
dataran tinggi. Tanaman buncis dapat dibedakan menjadi dua tipe yaitu merambat
dan tipe tegak/perdu, dan buncis blue lake tergolong dalam tipe tegak. Tipe tegak
umumnya pendek, berkisar antara (30-50) cm (Waluyo dan Djuariah, 2013).
Akar yang tumbuh mendatar dari pangkal batang, sebagian akar-akarnya
membentuk nodula yang merupakan sumber unsur nitrogen. Tanaman buncis berakar
tunggang hingga kedalaman sekitar (11-15) cm, dan akar serabut tumbuh menyebar
dan tidak dalam. Akar merupakan bagian tanaman yangberfungsi untuk menyerap
unsur hara dan untuk berdirinya tanaman. Perakaran tanaman buncis tidak tahan
terhadap genangan air, namun dapat tumbuh subur pada tanah yang gembur, sehingga
mudah menyerap air (Cahyono, 2003).

Batang tanaman buncis umumnya berbuku-buku/beruas-ruas, berbulu, lunak


tetapi kuat. Batang berukuran kecil yang sekaligus merupakan tempat untuk
melekatkan tangkai. Warna batang bermacam-macam, hijau dan ungu, tergantung
varietas yang digunakan (Cahyono, 2003).

Bentuk daun bulat lonjong, ujung daun runcing, tepi daun rata, berbulu, dan
memiliki tulang daun yang menyirip. Setiap cabang terdapat tiga daun yang
kedudukannya berhadapan. Daun ukuran kecil memiliki panjang (7,5-9) cm dan lebar
(6-7,5) cm, sedangkan daun besar memiliki panjang (11-13) cm dan lebar (10-11) cm
(Cahyono, 2003).

Bunga buncis tersusun dalam karangan yang berbentuk tandan. Kuntum


bunga berwarna putih atau putih kekuning-kuningan serta ada juga yang
berwarnaviolet atau merah. Pada buncis merambat karangan bunga tidak keluar
secara serempak, sedangkan pada tipe tegak pertumbuhan karangan bunga hampir
pada waktu yang bersamaan.

Biji buncis berbentuk bulat agak panjang atau pipih berwarna putih,
hitam,ungu, coklat atau merah berbintik-bintik putih. Biji dapat digunakan sebagai
benih dalam perbanyakan secara generatif. Biji berukuran agak besar, dengan bentuk
bulat lonjong, agak melengkung dengan berat biji berkisar antara 16- 40,6 g (berat
100 biji), tergantung dengan varietasnya (Cahyono, 2003).

Syarat tumbuh bunci (Phaseolus Vulgaris L.) antara lain yang pertama tanah.
Tanaman buncis dapat tumbuh dengan baik bila ditanam di dataran tinggi, yaitu
sekitar 1.000 – 1.500 meter diatas permukaan laut. Jenis tanah yang cocok adalah
andosol dan regosol kerena mempunyai drainase yang baik. Tanah andosol hanya
terdapat didaerah pengunungan yang mempunyai iklim sedang dengan curah hujan
diatas 1.500-2.500 mm/tahun. Yang kedua, curah hujan. Tanaman buncis dapat
tumbuh dengan baik pada daerah dengan curah hujan 1,500-2,500 mm/tahun.
Tanaman ini pada akhir musim kemarau atau akhir musim hujan.
Pada saat peralihan, air hujan tidak begitu banyak sehingga sangat cocok
untuk fase pertumbuhan awal tanaman buncis, fase pengisian, dan pemasakan polong.
Pada fase tersebut dikhawatirkan terjadi serangan penyakit bercak bila curah hujan
terlalu tinggi Yang ketiga Suhu Suhu lara yang paling baik untuk pertumbuhan buncis
adalah 20-25°C. Pada suhu kurang dari 20 C tanaman tidak dapat melakukan proses
fotosintesis dengan baik, akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan
jumlah polong yang dihasilkan akan sedikit. Sebaliknya, pada suhu udara yang lebih
tinggi dari 25 derajat hanyak polong yang hampa. Hal ini terjadi karena proses
pernapasan (respirasi) lebih besar dari pada proses fotosintesis pada suhu tinggi.
Yang keempat Cahava Cahaya matahari diperlukan oleh tanaman untuk proses
fotosintests Umumnya tanaman buncis membutuhkan cahaya matahari yang besar
atau sekatir 400-800. footcandles (Macsan 1992)

2.2 Tanaman Kacang Kedelai


Tanaman kedelai (Glycine max (L) merrill ) merupakan salah satu tanaman
yang tergolong dalam famili leguminosa. (kacang – kacangan). Tanaman kedelai
berbentuk semak pendek setinggi 30 – 100 cm. Tanaman kedelai memiliki buah
berbentuk polong dan bijinya berbentuk lonjong (Suprapti, 2003). Tanaman kedelai
adalah tanaman semusim yang penanamannya biasa pada musim kemarau karena
tidak memerlukan banyak air. Sistematika tanaman kedelai menurut Acquaah (2008)
adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliphyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Glycine

Spesies : Glycine max (L) Merrill


1. Morfologi Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max L. )

 Akar,

Salah satu kekhasan dari sistem perakaran tanaman kedelai adalah adanya
interaksi simbiosis antara bakteri nodul akar (Rhizobium japanicum)dengan akar
tanaman kedelai yang menyebabkan terbentuknya bintil akar. Bintil akar sangat
berperan dalam proses fiksasi Nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman kedelai
untuk kelanjutan pertumbuhannya (Sarwanto, 2008).

 Batang,

Batang tanaman kedelai tidak berkayu, berbatang jenis perdu (semak), berambut
atau berbulu dengan struktur bulu yang beragam, berbentuk bulat, bewarna hijau, dan
panjangnya bervariasi antara 30-100 cm. Batang tanaman kedelai dapat membentuk
cabang 3-6 cabang. Percabangan mulai terbentuk atau tumbuh ketika tinggi tanaman
sudah mencapai 20 cm. Banyaknya jumlah cabang setiap tanaman bergantung pada
varietas dan kepadatan populasi tanaman. Jika kepadatan tanaman rapat, maka cabang
yang tumbuh berkurang atau bahkan tidak tumbuh cabang sama sekali (Cahyono,
2007).

 Daun,

Jarak daun kedelai selang-seling, memiliki 3 buah daun (triofoliate), jarang


memiliki 5 lembar daun, petiola berbentuk panjang menyempit dan slinder stipulanya
terbentuk panjang menyempit dan slinder, stipulanya terbentuk lanseotlat kecil, dan
stipel kecil lembaran daun berbentuk oval menyirip, biasanya palea bewarna hijau
dan pangkal berbentuk bulat. Ujung daun biasanya tajam atau tumpul, lembaran daun
samping sering agak miring, dan sebagian besar kultivar menjatuhkan daunnya ketika
buah polong mulai matang (Septiatin,2008).

 Bunga,

Bunga kedelai disebut bunga kupu-kupu dan merupakan bunga sempurna. Bunga
kedelai memiliki 5 helai daun mahkota, 1 helai bendera, 2 helai sayap, dan 2 helai
tunas. Benang sarinya ada 10 buah, 9 buah diantaranya bersatu pada bagian pangkal
membentuk seludang yang mengelilingi putik. Benang sari kesepuluh terpisah pada
bagian pangkalnya, seolah-olah penutup seludang. Bunga tumbuh diketiak daun
membentuk rangkaian bunga terdiri atas 3 sampai 15 buah bunga pada tiap
tangkainya (Suhaeni, 2008).
 Buah,

Buah kedelai disebut buah polong seperti buah kacang-kacangan lainnya. Setelah
tua, warna polong ada yang cokelat, cokelat tua, cokelat muda, kuning jerami, cokelat
kekuning-kuningan, cokelat keputihan-putihan, dan putih kehitam-hitaman. Jumlah
biji setiap polong antara 1 sampai 5 buah. Permukaan ada yang berbulu rapat, ada
yang berbulu agak jarang. Setelah polong masak, sifatnya ada yang mudah pecah, ada
yang tidak mudah pecah,tergantung varietasnya (Darman, 2008).

 Biji,

Biji kedelai memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang beragam, bergantung
pada varietasnya. Bentuknya ada yang bulat lonjong, bulat, dan bulat agak pipih.
Warnanya ada yang putih, krem, kuning, hijau, cokelat, hitam, dan sebagainya.
Warna-warna tersebut adalah warna dari kulit bijinya. Ukuran biji ada yang
berukuran kecil, sedang, dan besar. Namun, di luar negeri, misalnya di Amerika dan
Jepang biji yang memiliki bobot 25 g/100 biji dikategorikan berukuran besar
(Prabowo,2013).

2. Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Kedelai

 Iklim,

Kedelai sebagian besar tumbuh didaerah yang beriklim tropis dan subtropis.
Kedelai dapat tumbuh baik ditempat yang berhawa panas, ditempat– tempat yang
terbuka dan bercurah hujan 100 – 400 mm per bulan. Sedangkan untuk mendapatkan
hasil yang optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200
mm/bulan (Septiatin. 2008).

 Ketinggian Tempat,

Kedelai cocok ditanam didaerah dengan ketinggian 100 – 500 meter di atas
permukaan laut. Lazimnya, kedelai ditanam pada musim kemarau, yakni setelah
panen padi pada musim hujan. Pada saat itu, kelembapan tanah masih bisa
dipertahankan. Kedelai memerlukan pengairan yang cukup, tetapi volume air yang
terlalu banyak tidak menguntungkan bagi kedelai, karena akarnya bisa membusuk.

Tanaman kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian 0,5-300 m dpl.
Sedangkan varietas kedelai berbiji besar cocok ditanam dilahan dengan ketinggian
300-500 m dpl (Suhaeni. 2007). Kacang kedelai dengan ukuran kecil sangat baik
ditanam dilahan pada ketinggian 0,5 sampai 300 meter diatas permukaan laut.
Sementara itu, kacang kedelai dengan ukuran biji lebih besar jauh lebih baik ditanam
diketinggian mulai dari 300 sampai 500 meter diatas permukaan laut (Prabowo.
2011).

 Curah Hujan,

Selama pertumbuhan tanaman, kebutuhan air untuk tanaman kedelai sekitar 350 –
550 mm. Kekurangan atau kelebihan air akan berpengaruh terhadap produksi kedelai.
Untuk mengurangi pengaruh terhadap produksi kedelai. Oleh karena itu, untuk
mengurangi pengaruh negatif dari kelebihan air, dianjurkan untuk membuat saluran
drainase sehingga jumlah air lebih dapat diatur dan dapat terbagi secara merata.
Ketersediaan air tersebut bisa berasal dari saluran irigasi atau dari curah hujan yang
turun. Tumbuhan kedelai yang memerlukan curahan air yang banyak atau
kelembapan tanah yang cukup tinggi (Sarwanto, A. 2008)

 Temperatur,

Temperatur yang dibutuhkan tanaman kedelai sangat sesuai untuk pertumbuhan


tanaman kedelai berkisar antara 25°C - 28°C. Akan tetapi, tanaman kedelai masih
bisa tumbuh baik dan produksinya masih tinggi pada suhu udara diatas, dan tanaman
masih toleran pada suhu 35°C hingga 38°C (Cahyono, 2007).

 Intensitas Matahari,

kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan


cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana
batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran
kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Gejala etiolasi tersebut disebabkan oleh
kurangnya cahaya atau tanaman berada di tempat yang gelap (Tini, 2012).

Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tanaman untuk


proses fotosintesis. Fotosintesis tanaman dapat berjalan dengan baik apa bila tanaman
mendapat kan penyinaran cahaya matahari yang cukup. Bibit kedelai dapat tumbuh
dengan baik, cepat dan sehat, pada cuaca yang hangat dimana cahaya matahari terang
dan penuh (Tini, 2012).

 Tanah,

Tanaman kedelai sebenar nya dapat tumbuh di semua jenis tanah. Namun
demikian, untuk mencapai tingkat pertumbuhan dan produktivitas yang optimal
kedelai harus di tanam pada jenis tanah yang bersetruktur lempung berpasir atau liat
berpasir Hal ini tidak hanya terkait dengan ketersediaan air untuk mendukung
pertumbuhan, tetapi juga terkait dengan faktor lingkungan tumbuh yang lain
(Septiatin, 2008).
BAB III METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum mata kuliah Dasar Dasar Agronomi ini dilaksanakan di lahan atas
Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Waktu praktikum di laksanakan dari tanggal
10 september sampai 3 Desember 2022.

3.2 Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah benih kacang
kedelai,benih buncis, pupuk kendang, kapur dolomit, NPK, faradan, dan air.
Sedangkan alat yang yang digunakan pada praktikum ini adalah cangkul,
meteran/penggaris, ember, timbangan alat tulis, pancang 1,5 meter, sedotan, palu.

3.3 Pelaksanaan
1. Pengolahan lahan

Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa tanaman sebelumnya, kemudian


dicangkul dan tanahnya digemburkan. Masing masing kelompok luas lahan 2 x 1
meter, tinggi lahan 30 cm dan kedalaman bedengan 20 cm. Lahan tersebut dibatasi
dengan tali rafia dan pancang.

2. Pemberian pupuk kandang atau pupuk dasar

Pupuk kandang yang sudah matang diberikan pada setiap bedengan setelah
dilakukan pengolahan tanah. Masing-masing bedengan diberikan 4kg pupuk kandang
yang dicampurkan dengan pupuk dolomit sebanyak 0,6kg per bedengan

3. Penanaman

Pada praktikum ini, perlakuan jarak tanam pada buncis adalah 70cm x 40 cm.
Sedangkan tanaman kacang kedelai jarak tanamnya cm x cm. Penanaman
dilakukan dengan cara tunggal dengan kedalam 2-3cm dengan jumlah 2 benih
perlubang.

Anda mungkin juga menyukai