Anda di halaman 1dari 68

AIR SEBAGAI PENYUSUN

TANAMAN
PERTEMUAN KETIGA SEMESTER GENAP 2020/2021
Air merupakan esensi dalam
kelangsungan hidup tumbuhan.
Setiap hari, sebatang tumbuhan dapat
m en ye r a p b ergal o n - gal on ai r.
Tumbuhan menyerap air melalui akar,
mendistribusikannya melalui
Air pembuluh, dan menguapkannya
melalui daun. Namun, penelitian
fisiologis tumbuhan belakangan ini
menyatakan bahwa hanya 5 % dari
air yang diserap digunakan untuk
proses metabolism. Pertanyaan yang
muncul ialah mengapa tumbuhan
menyerap begitu banyak air untuk
melangsungkan proses kehidupannya.
OUT LINE PERTEMUAN 3

A. Fungsi Air bagi tanaman


B. Ciri fisik dan kimia air
C. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman
D. Pergerakan air dari luar dan di dalam tanaman
A. FUNGSI AIR BAGI TANAMAN
01 Penyusun utama protoplasma
Molekul – molekul makro
03 Menjadi alat transpor untuk
memindahkan zat hara.
dalam protoplasma seperti protein, Bahan yang diangkut dapat
karbohidrat, pektin dan lain-lain berupa bahan mineral dari dalam
me mb e n t u k s t r u k t u r ya n g u n i k tanah, bahan – bahan organik hasil
berasosiasi dengan molekul air dalam fotosintesa, dan olahan sel lainya.
bentuk koloid.

02 Menjadi pelarut bagi zat hara


yang diperlukan tumbuhan. 04 Menjadi medium berlangsungnya
reaksi-reaksi biokimia.
Kita tahu terkadang proses
reaksi terjadi dalam bentuk larutan
dan air adalah pelarut yang sangat
baik.
Menjadi bahan dasar untuk reaksi – reaksi
04 biokimia.
Seperti pada fotosintesis, tanpa adanya air
yang berperan sebagai donor elektron. Fotosintesis
tidak dapat berlangsung.

Sebagai sistem hidrolik.


05 Air dapat memberikan tekanan hidrolik
pada sel seliingga menimbulkan turgor pada
dinding sel tumbuhan. Memberikan kekuatan
mekanik pada jaringan – jaringan yang tidak
memiliki sokongan struktur (zat kayu) pada
dinding selnya, misalnya pada parenkim. Sistem
hidrolik juga dapat di jumpai pada membuka dan
menutupnya stomata.
06 Stabilisasi dan pemindahan panas.
Tingginya panas jenis yang dimiliki air, telah
memungkinkan air berperan sebagai penyangga (buffer)
dalam pengaturan panas tubuh tumbuhan. Penyerapan
sejumlah besar panas (radiasi) oleh tumbuhan, hanya akan
mengubah suhu tubuh sedikit saja. Sebab sebagian besar
panas (radiasi) tersebut dikembalikan lagi ke
lingkungannya dengan cara penguapan air dari permukaan
tubuhnya.
Sebagai alat gerak misalnya pada pulvinus tangkai daun pada gerak nasti.
07 Air di dalam sel berada dalam bentuk bebas dan terikat. Keterikatan
air itu dapat dengan ion atau molekul polar, terkait dengan ikatan H pada
molekul lain, terikat pada koloid atau terikat secara kapiler. Air bebas terdapat
pada vacuola sebagai cairan encer. Apabila tumbuhan kekurangan air, air
bebaslah yang hilang lebih dulu. Sebagai larutan air dalam sel mempunyai
potensial air lebih kecil dari nol. Besamya potensial air larutan cairan sel
dipengaruhi oleh temperatur, adanya bahan pelarut lain, adanya imbibiban
yaitu zat yang mampu mengadakan imbibisi. Dan adanya tekanan atau
tegangan (tekanan hidrostatik).
Selain berperan dalam reaksi biokimia, air memiliki fungsi-fungsi lainya, seperti dalam:
a. Protoplasma
Pada protoplasma terdapat molekul-
molekul makro, meliputi protein-enzim, asam
nukleat, dll, membentuk berasosiasi dengan air
membentuk suatu struktur yang unik yang
dikenal dengan koloida.

b. Sistem hidrolik
Air dapat memberikan tekanan hidrolik
pada sel sehingga menimbulkan turgor pada sel-
sel tumbuhan, memberikan sokongan kekuatan
pada jaringan-jaringan tumbuhan yang tidak
memiliki sokongan struktur pada dinding selnya.
Selain itu tekanan hidrolik juga berperan dalam
proses membuka menutupnya stomata.
c. Sistem angkutan
Air berperan dalam mengangkut bahan-
bahan dari satu sel ke sel lainnya, dimana
bahan yang diangkut dapat berupa garam-
garam mineral atau bahan-bahan organic hasil
fotosintesis dan olahan sel lainnya.

d. Stabilitas dan pemindahan


Panas air berperan dalam pengaturan
suhu tubuh tumbuhan, sehingga tumbuhan
tidak mengalami kepanasan. Hal ini
disebabkan karena tingginya panas jenis yang
dimiliki air, memungkinkan air sebagai dapar
( buffer ) dalam pengaturan suhu tubuh
tumbuhan.
B. CIRI FISIK DAN KIMIA AIR
A. Ciri Fisik Air
 Titik didih air jauh lebih tinggi dibanding jenis cairan yang lain
dan merupakan cairan yang paling umum. Sehingga air dapat
menyerap sejumlah besar energi tanpa banyak menaikkan suhu,
sehingga tubuh organisme menjadi lebih stabil dan
metabolismenya akan stabil pula.
 Air mempunyai titik densitas maksimum pada 4oC. Hal ini yang
menyebabkan kenapa air jarang membeku di dalam lautan atau
danau . Sehingga, organisme dapat hidup di dalamnya.
 Molekul air mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan
molekul lain ( adhesi, sedangkan kemampuan molekul tersebut
untuk saling berikatan, disebut kohesi. Hal ini sangat membantu
dalam proses pengangkutan air di dalam tubuh tumbuhan.
 Air memiliki panas penguapan ( heats of vaporization ). Cukup
tinggi, sekitar 540 cal gm-1. Angka tersebut sangat membantu
dalam pemeliharaan temperature organisme.
 Air tegangan muka sangat tinggi. Sehingga air ini boleh
naik didalam suatu kapiler sampai ketinggian sekitar
120cm, dan sangat bermanfaat bagi tumbuhan, dimana
memungkinkan air untuk pindah atau bergerak secara
ekstensif antar ruang partikel dan dalam dinding sel
tumbuhan.
 Air mempunyai kemampuan yang tinggi untuk
mentransmisikan cahaya, sehingga membantu tumbuhan
di dalam fotosintesis terutama pada tumbuhan yang
berada di dalam air. Selain itu dapat memampukan
cahaya untuk menembus dan menjangkau jaringan daun-
daun yang lebih dalam.
 Air berbentuk cair dalam suhu kamar, sehingga
kehadiran air yang cair pada suhu kamar dan tidak
bersifat toksik merupakan sifat air yang penting bagi
kehidupan, selain itu air tidak dapat dimampatkan.
 Air memiliki viskositas yang rendah, sehingga dapat
dengan mudah mengalir. Hal ini sangat penting bagi
kehidupan, karena dengan demikian air dengan mudah
berpindah di dalam tubuh.
B. Ciri Kimia Air
 Air adalah zat kimia yang istimewa, terdiri dari dua atom
hidrogen dan satu atom oksigen. Panjang ikatan O--H =
95.7 picometers Sudut H--O---H=104.5° Energi ikatan O-
H = 450kJ/mol Momen di pol=1.83 debyes

 Atom -atom hidrogen tertarik pada satu sisi atom oksigen,


menghasilkan molekul air yang mempunyai muatan positif
pada atom hidrogen dan muatan negatif pada atom oksigen.
Karena muatan yang berlawanan tersebut didalam molekul
air saling tarik menarik dan membuatnya menjadi lengket.
Sisi positif dari suatu molekul air tertarik pada sisi negatif
dari molekul yang lain.
Molekul air berbentuk seperti huruf V disebabkan
karena:
1. Struktur geometrinya yang tetrahedral (109,50)
2. Keberadaan pasangan elektron bebas pada atom
oksigen.
Bersifat polar karena adanya perbedaan muatan.
Sebagai pelarut yang baik karena kepolarannya.
Bersifat netral (pH=7) dalam keadaan murni
C. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman
Komponen Tanah

 Tanah itu sebenarnya terdiri dari partikel-


partikel yang halus yang asal mulanya
gumpalan-gumpalan batu.
 Hujan, angin, sinar matahari, kegiatan
mikroorganisme menyebabkan desintegrasi
gumpalan tersebut sehingga terjadi partikel
batu yang halus.
Soil particles are
classified by size; from
largest to smallest they
are called sand, silt, and
clay A horizon

Soil is stratified into


layers called soil
horizons
B horizon

Topsoil consists of
mineral particles, living
organisms, and humus, C horizon
the decaying organic
material
 Bahan organik maupun anorganik
yang telah mengalami perubahan
karena pengaruh udara terdapat di
lapisan tanah bagian atas yang
tebalnya kira-kira 25 cm.
Komposisi Utama Tanah

 Padat
 Bahan Mineral (± 45%)
 Bahan Organik (± 5%)

 Cair (± 25%)
 Gas (± 25%)

...termasuk juga organisme di dalam tanah


Bagian Mineral

Bagian pasir berdasarkan ukuran :


1. Pasir kasar 0.2 mm
2. Pasir halus 0.2 mm
3. Lumpur 0.02 mm
4. Tanah liat 0.002 mm
Bagian-bagian zat organik

 Zat-zat organik di dalam tanah itu berasal


dari penguraian sisa-sisa tanaman dan
hewan.
 Tanah yang berupa pasir sedikit sekali
bahan organiknya.
 Tanah pertanian mengandung ± 25 %
bahan organik.
Air dan Larutan Tanah

 Air dalam tanah mengandung segala


bahan yang ada dalam tanah sehingga air
itu bukan air murni tetapi larutan tanah.
Air yang tidak bebas
 Air kimia : air yang terikat secara kimia pada suatu
partikel
 Air higroskopis : air yang mengelilingi suatu partikel
 Air kapiler : air yang mengisi kapiler
 Air gravitasi : air yang tidak tertahan dalam rongga
kapiler
Bagian udara yang ada di dalam tanah

 Udara mengisi rongga-rongga yang ada di sela-sela partikel.


Makin besar partikel-partikelnya, makin banyak udara disela-
selanya.
 Rongga antar partikel tanah ada yang besar-besar dan ada pula
yang kecil-kecil.
 Rongga yang besar memberikan ventilasi yang cukup, sedangkan
rangga-rongga yang kecil dapat menahan air cukup banyak.
Organisme yang ada di dalam tanah

 Tanah mempunyai mikroorganisme bakteri, alga bersel-


satu, alga bersel-banyak dan jamur yang merupakan flora
yang terdapat di atas dan di dalam lapisan tanah bagian
atas.
 Sebagai faunanya, kita dapati protozoa, nematoda,
serangga beserta larva-larvanya.
Kebutuhan Air

 Kebutuhan air pada tanaman dapat dipenuhi melalui


tanah dengan jalan penyerapan oleh akar.
 Besarnya air yang diserap oleh akar tanaman sangat
tergantung pada kadar air tanah dan kondisi lingkungan
di atas tanah.
 Kisaran air tanah yang tersedia
secara optimum berada antara
kapasitas lapang (field capasity)
dan titik layu permanen. Kondisi
berada antara 50 – 70 % air
tersedia.
 Ketersediaan air dalam tanah
ditentukan oleh pF (kemampuan
partikel tanah memegang air), dan
kemampuan akar untuk
menyerapnya.
 Besarnya kemampuan partikel tanah
memegang air ditentukan oleh jumlah
air dalam tanah.
AIR MEMBATASI PERTUMBUHAN

• JUMLAHNYA TERLALU BANYAK (MENIMBULKAN GENANGAN) SERING


MENIMBULKAN CEKAMAN AERASI
• JUMLAHNYA TERLALU SEDIKIT, SERING MENIMBULKAN CEKAMAN KEKERINGAN
• DIPERLUKAN UPAYA PENGATURAN LENGAS TANAH SUPAYA OPTIMUM, MELALUI
PEMBUATAN SALURAN DRAINASE (MENCEGAH TERJADINYA GENANGAN)
MAUPUN SALURAN IRIGASI (MENCEGAH CEKAMAN KEKERINGAN)
• AIR HUJAN DAN IRIGASI MASUK KE TANAH LEWAT INFILTRASI, MENGISI
PORI MIKRO TANAH, TERTAHAN SEBAGAI LENGAS
• AIR TANAH MEMILIKI ENERGI KINETIK DAN POTENSIAL
• ENERGI KINETIK SANGAT RENDAH, BERGERAK SANGAT LAMBAT
• ENERGI POTENSIAL TINGGI, PENJUMLAHAN DARI POTENSIAL GRAVITASI,
POTENSIAL MATRIK, POTENSIAL TEKANAN, DAN POTENSIAL SOLUT
KAPASITAS LAPANG

• SELURUH PORI MIKRO TERISI AIR


• BATAS ATAS AIR TERSEDIA BAGI TANAMAN
• DIUKUR BERDASARKAN KANDUNGAN LENGAS SETELAH TANAH JENUH DIBIARKAN BEBAS
TERDRAINASI SELAMA 2 – 3 HARI
• CARA LAIN: DITENTUKAN PADA TANAH JENUH YANG MENGALAMI TEKANAN PADA 0.01 MPA
(PASIRAN) – 0.033 MPA (LEMPUNGAN)
TITIK LAYU TETAP/PERMANEN

• AIR YANG ADA BERUPA AIR HIGROSKOPIS


• BATAS BAWAH AIR TERSEDIA
• DITENTUKAN DENGAN MENGUKUR KANDUNGAN
LENGAS PADA SAAT TANAMAN INDIKATOR LAYU, DAN
TIDAK DAPAT SEGAR KEMBALI SETELAH DIBIARKAN
SEMALAM DI UDARA BASAH
• CARA LAIN: DENGAN MENGUKUR KANDUNGAN
LENGAS DARI TANAH JENUH SETELAH DIBERI
TEKANAN 1.5 MPA DI ALAT PIRING TEKAN
• TITIK LAYU TETAP BUKAN MERUPAKAN TETAPAN
TANAH, LEBIH MERUPAKAN TETAPAN TANAMAN
• TITIK LAYU TETAP LEBIH TERGANTUNG PADA
TEKANAN TURGOR SEL-SEL TANAMAN. TEKANAN
TURGOR DIPENGARUHI OLEH KOMPONEN
OSMOTIK DAUN, CUACA YANG MEMPENGARUHI
TRANSPIRASI DAN KOMPONEN YANG
MEMPENGARUHI KETERSEDIAAN AIR TANAH
• TIDAK ADA BATAS BAWAH KETERSEDIAAN AIR
YANG TEGAS UNTUK BERBAGAI TANAMAN
GENANGAN
• KANDUNGAN LENGAS TANAH DI ATAS KAPASITAS LAPANG
• MENIMBULKAN DAMPAK YANG BURUK TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
• DAMPAK GENANGAN: MENURUNKAN PERTUKARAN GAS
ANTARA TANAH DAN UDARA YANG MENGAKIBATKAN
MENURUNNYA KETERSEDIAAN O2 BAGI AKAR,
MENGHAMBAT PASOKAN O2 BAGI AKAR DAN
MIKROORGANISME (MENDORONG UDARA KELUAR DARI
PORI TANAH MAUPUN MENGHAMBAT LAJU DIFUSI)
• PADA KONDISI GENANGAN, < 10% VOLUME
PORI YANG BERISI UDARA
• SEBAGIAN BESAR TANAMAN PERTUMBUHAN
AKARNYA TERHAMBAT BILA < 10% VOLUME
PORI YANG BERISI UDARA DAN LAJU DIFUSI O2
KURANG DARI 0.2 UG/CM2/MENIT
• KEADAAN LINGKUNGAN KEKURANGAN O2
DISEBUT HIPOKSIA, DAN KEADAAN
LINGKUNGAN TANPA O2 DISEBUT ANOKSIA
(MENGALAMI CEKAMAN AERASI)
• KONDISI ANOKSIA TERCAPAI PADA JANGKA WAKTU
6 – 8 JAM SETELAH GENANGAN, KARENA O2
TERDESAK OLEH AIR DAN SISA O2 DIMANFAATKAN
OLEH MIKROORGANISME
• PADA KONDISI TERGENANG, KANDUNGAN O2 YANG
TERSISA DI TANAH LEBIH CEPAT HABIS BILA ADA
TANAMAN
• LAJU DIFUSI O2 DI TANAH BASAH 20000 KALI LEBIH
LAMBAT DIBANDINGKAN DI UDARA
• LAJU PENURUNAN O2 DIPENGARUHI OLEH TEKSTUR
TANAH
• PADA TANAH PASIRAN, KEHABISAN O2 TERJADI
PADA 3 HARI SETELAH TERGENANG SEDANGKAN
PADA TANAH LEMPUNGAN TERJADI < 1 HARI,
POROSITAS LEMPUNGAN LEBIH RENDAH
DARIPADA PASIRAN
• PENURUNAN O2 DIPERCEPAT OLEH
KEBERADAAN TANAMAN DI LAHAN, AKAR
TANAMAN MENYERAP UNTUK RESPIRASI
• AKAR TANAMAN LEGUM BERBINTIL
MEMERLUKAN O2 ENAM KALI LEBIH BANYAK
DIBANDINGKAN YANG DIBUANG BINTILNYA (30 :
4.3 UL O2/G/MENIT)
• GENANGAN SELAIN MENIMBULKAN PENURUNAN
DIFUSI O2 MASUK KE PORI JUGA AKAN
MENGHAMBAT DIFUSI GAS LAINNYA, MISAL
KELUARNYA CO2 DARI PORI TANAH. CO2
TERAKUMULASI DI PORI, PADA TANAH YANG
BARU SAJA TERGENANG 50% GAS TERLARUT
ADALAH CO2, SEBAGIAN TANAMAN TIDAK MAMPU
MENAHAN KEADAAN TERSEBUT
• DAMPAK KELEBIHAN KONSENTRASI CO2
MEMPUNYAI PENGARUH LEBIH KECIL
DIBANDINGKAN DEFISIENSI O2
• GENANGAN MEMPENGARUHI SIFAT FISIK,
KIMIA, DAN BIOLOGI TANAH
• STRUKTUR TANAH RUSAK, DAYA REKAT
AGREGAT LEMAH, PENURUNAN POTENSIAL
REDOKS, PENINGKATAN PH TANAH MASAM,
PENURUNAN PH TANAH BASA, PERUBAHAN
DAYA HANTAR DAN KEKUATAN ION,
PERUBAHAN KESEIMBANGAN HARA
• TANAMAN YANG TERGENANG MENUNJUKKAN
GEJALA KLOROSIS KHAS KAHAT N
• KEKAHATAN N TERJADI KARENA PENURUNAN
KETERSEDIAAN N MAUPUN PENURUNAN
PENYERAPANNYA
• PADA KONDISI TERGENANG KETERSEDIAAN N
DALAM BENTUK NITRAT SANGAT RENDAH KARENA
PROSES DENITRIFIKASI, NITRAT DIUBAH MENJADI
N2, NO, N2O, ATAU NO2 YANG MENGUAP KE UDARA
• PADA PROSES DENITRIFIKASI, NITRAT
DIGUNAKAN OLEH BAKTERI AEROB SEBAGAI
PENERIMA ELEKTRON DALAM PROSES RESPIRASI
• GENANGAN BERDAMPAK NEGATIF TERHADAP
KETERSEDIAAN N, TETAPI ADA PULA
KEUNTUNGAN DARI TIMBULNYA GENANGAN YAITU
PENINGKATAN KETERSEDIAAN P, K, CA, SI, FE, S,
MO, NI, ZN, PB, CO
• GENANGAN BERPENGARUH TERHADAP
PROSES FISIOLOGIS DAN BIOKIMIAWI
ANTARA LAIN RESPIRASI, PERMEABILITAS
AKAR, PENYERAPAN AIR DAN HARA,
PENYEMATAN N
• GENANGAN MENYEBABKAN KEMATIAN
AKAR DI KEDALAMAN TERTENTU DAN HAL
INI AKAN MEMACU PEMBENTUKAN AKAR
ADVENTIF PADA BAGIAN DI DEKAT
PERMUKAAN TANAH PADA TANAMAN YANG
TAHAN GENANGAN
• KEMATIAN AKAR MENJADI PENYEBAB
KEKAHATAN N DAN CEKAMAN
KEKERINGAN FISIOLOGIS
• PADA TANAMAN LEGUM, GENANGAN TIDAK
HANYA MENGHAMBAT PERTUMBUHAN AKAR
MAUPUN TAJUK JUGA MENGHAMBAT
PERKEMBANGAN DAN FUNGSI BINTIL AKAR
• FUNGSI BINTIL AKAR TERGANGGU KARENA
TERHAMBATNYA AKTIFITAS ENZIM NITROGENASE
DAN PIGMEN LEGHAEMOGLOBIN, KEMAMPUAN
FIKSASI N2 AKAN MENURUN
• TANAMAN KEDELAI TERMASUK TANAMAN YANG
TAHAN GENANGAN, MAMPU MEMBENTUK AKAR
ADVENTIF DAN BINTIL AKAR PADA AKAR
TERSEBUT, EFEK GENANGAN AKAN HILANG
BEGITU AKAR ADVENTIF TERBENTUK
• PENGARUH GENANGAN PADA TAJUK TANAMAN:
PENURUNAN PERTUMBUHAN, KLOROSIS,
PEMACUAN PENUAAN, EPINASTI, PENGGUGURAN
DAUN, PEMBENTUKAN LENTISEL, PENURUNAN
AKUMULASI BAHAN KERING, PEMBENTUKAN
AERENKIM DI BATANG.
• BESARNYA KERUSAKAN TANAMAN SEBAGAI
DAMPAK GENANGAN TERGANTUNG PADA FASE
PERTUMBUHAN TANAMAN. FASE YANG PEKA
GENANGAN: FASE PERKECAMBAHAN, FASE
PEMBUNGAAN, DAN PENGISIAN
• GENANGAN PADA FASE PERKECAMBAHAN
MENURUNKAN JUMLAH BIJI YANG BERKECAMBAH
(PERKECAMBAHAN SANGAT MEMERLUKAN O2)
• GENANGAN YANG TERJADI PADA FASE
PEMBUNGAAN DAN PENGISIAN MENYEBABKAN
BANYAK BUNGA DAN BUAH MUDA GUGUR
KEKERINGAN
• KEKERINGAN MENIMBULKAN CEKAMAN BAGI TANAMAN
YANG TIDAK TAHAN KERING
• KEKERINGAN TERJADI JIKA LENGAS TANAH LEBIH
RENDAH DARI TITIK LAYU TETAP
• KONDISI DI ATAS TIMBUL KARENA TIDAK ADANYA
TAMBAHAN LENGAS BAIK DARI AIR HUJAN MAUPUN
IRIGASI SEMENTARA EVAPOTRANSPIRASI TETAP
BERLANGSUNG
• CEKAMAN KEKERINGAN DAPAT DIBAGI KE DALAM
TIGA KELOMPOK YAITU:
a. CEKAMAN RINGAN :JIKA POTENSIAL AIR DAUN
MENURUN 0.1 MPA ATAU KANDUNGAN AIR NISBI
MENURUN 8 – 10 %
b. CEKAMAN SEDANG: JIKA POTENSIAL AIR DAUN
MENURUN 1.2 S/D 1.5 MPA ATAU KANDUNGAN
AIR NISBI MENURUN 10 – 20 %
c. CEKAMAN BERAT: JIKA POTENSIAL AIR DAUN
MENURUN >1.5 MPA ATAU KANDUNGAN AIR
NISBI MENURUN > 20%
APABILA TANAMAN KEHILANGAN LEBIH DARI
SEPAROH AIR JARINGANNYA DAPAT DIKATAKAN
BAHWA TANAMAN MENGALAMI KEKERINGAN
• PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TIDAK
HANYA DIPENGARUHI OLEH CEKAMAN
KEKERINGAN, MERUPAKAN HASIL INTEGRASI DARI
SEMUA PENGARUH CEKAMAN PADA PROSES
FOTOSINTESIS, RESPIRASI, METABOLISME
PERTUMBUHAN, DAN REPRODUKSI
• PROSES FISIOLOGIS UNTUK MENGETAHUI DAMPAK
KEKERINGAN YANG DAPAT DIUKUR: TEKANAN
TURGOR, BUKAAN STOMATA, LAJU METABOLISME,
KERUSAKAN ENZIM, DAN KERAPATAN AKAR
• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENURUNAN PERTUMBUHAN SECARA
LANGSUNG BUKAN POTENSIAL AIR, TETAPI
POTENSIAL OSMOTIK ATAU TEKANAN
TURGOR.
• TEKANAN TURGOR SEL TANAMAN AKAN
MEMPENGARUHI AKTIVITAS FISIOLOGIS
ANTARA LAIN PENGEMBANGAN DAUN,
BUKAAN STOMATA, FOTOSINTESIS, DAN
PERTUMBUHAN AKAR
• PADA TANAMAN YANG TAHAN CEKAMAN
KEKERINGAN, TEKANAN TURGOR DAUN TETAP
DIPERTAHANKAN MESKIPUN KANDUNGAN
LENGAS TANAH MAUPUN AIR JARINGAN
MENURUN. HAL INI TERJADI MELALUI PENURUNAN
POTENSIAL OSMOTIK DAUN YANG DISEBUT
PENYESUAIAN OSMOTIK
• PENYESUAIAN OSMOTIK DAPAT DILAKUKAN
MELALUI AKUMULASI ATAU SINTESIS ZAT
TERLARUT YANG MENURUNKAN POTENSIAL
SOLUT DAN MEMPERTAHANKAN TURGOR SEL
• ZAT YANG SERING DIHASILKAN TANAMAN UNTUK
PENYESUAIAN OSMOTIK PADA TANAMAN YANG TAHAN
CEKAMAN KEKERINGAN ADALAH SENYAWA PROLIN
YANG TERAKUMULASI DI JARINGAN DAUN
• KANDUNGAN PROLIN PADA DAUN YANG MENGALAMI
CEKAMAN KEKERINGAN 10 – 100 KALI LIPAT
DIBANDINGKAN TANAMAN YANG KECUKUPAN AIR
• PADA TANAMAN YANG MENGALAMI CEKAMAN, PROLIN
MERUPAKAN KOMPONEN ASAM AMINO TERBESAR
DALAM JARINGAN (30% DARI TOTAL NITROGEN
TERLARUT)
• PERANAN PROLIN: SEBAGAI PENAMPUNG
NITROGEN DARI BERBAGAI SENYAWA
NITROGEN YANG BERASAL DARI
KERUSAKAN PROTEIN, SEBAGAI SENYAWA
PELINDUNG UNTUK MENGURANGI
PENGARUH KERUSAKAN CEKAMAN AIR DI
SEL. BEGITU TANAMAN TERLEPAS DARI
CEKAMAN AIR, SENYAWA PROLIN AKAN
SEGERA TERDEGRADASI MENJADI
GLUTAMAT
• CEKAMAN AIR MAMPU MENURUNKAN LAJU
ASIMILASI BERSIH (LAB) SAMPAI 50%,
TERUTAMA TERJADI KARENA PENURUNAN
LAJU FOTOSINTESIS
D. Pergerakan air dari luar dan di
dalam tanaman
Soil particle
– –
K+ K+
– – – – –
– –
Ca2+
Ca2+ K+ Mg2+

H+
H2O + CO2 H2CO3 HCO3– + H+

Root hair

Cell wall
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyerapan air oleh akar

1. Ketersediaan air tanah


2. Suhu tanah
3. Sirkulasi udara tanah
4. Konsentrasi larutan dalam tanah
5. Sistem perakaran
Ketersediaan air tanah

 Air tanah dapat dihisap oleh akar tanaman


berada di antara keadaan air kapasitas
lapang (field capacity) dan titik layu
permanen (permanent wilting point).
 Tersedianya air bagi tanaman ditentukan
oleh jenis tanaman, kegiatan metabolisme
dalam jaringan tanaman yang sedang aktif
dan respon tanaman
Suhu tanah

 Penyerapan air oleh akar tanaman akan


meningkat dengan meningkatnya suhu
tanah.
 Tanaman yang hidup di daerah sedang
absorpsi air dapat berlangsung antara
suhu 0° - 70° C, di daerah tropis 5 - 70° C.
Sirkulasi udara tanah
 Tanah merupakan bahan yang sangat
kompleks, terdiri dari mineral, bahan
organik, organisme, udara dan air.
 Volume udara tanah bervariasi sangat
luas.
 Jumlah rongga tanah berpori-pori dalam
tanah berkisar 25 – 50 %.
 Rongga berpori-pori ini ditempati oleh
udara dan air secara bersama-sama.
Konsentrasi larutan dalam tanah

 Penyerapan air oleh akar tanaman sangat dipengaruhi


oleh konsentrasi larutan tanah.
 Perbedaan konsentrasi air akan menimbulkan tekanan
difusi antara larutan tanah dengan larutan dalam jaringan
akar tanaman.
 Pemberian pupuk yang terlalu dekat
dengan akar tanaman atau dosis terlalu
tinggi akan menyebabkan konsentrasi air
dalam tanah menurun sampai di bawah
konsentrasi air dalam jaringan tanaman.
 Akibatnya aliran air berbalik dari dalam
akar ke dalam tanah.
 Kejadian ini disebut dengan dehidrasi.
Sistem Perakaran

 Bentuk dan kedalaman serta penyebaran


akar akan mempengaruhi jumlah air yang
diserap oleh akar tanaman.
 Akar yang kurus dan panjang mempunyai
luas permukaan yang lebih besar bila
dibandingkan dengan akar yang tebal dan
pendek.
Potensial Air
 Sistem yang menggambarkan tingkah laku air dan
pergerakan air dalam tanah dan tubuh tumbuhan atas
suatu hubungan energi potensial.
 Air mempunyai kapasitas untuk melakukan kerja, yaitu
akan bergerak dari daerah dengan energi potensial tinggi
ke daerah energi potensial rendah.
 Energi potensial dalam sistem cairan dinyatakan dengan
cara membandingkan dengan energi potensial air murni.
 Potensial air murni = 0 bar
 Satuan potensial air : bar atau pascal (Pa) : 1 bar =
100.000 Pa = 1.000.000 dyne.cm2
 Potensial air tumbuhan;
 Ψw = Ψm + Ψs + Ψp + Ψz
 Ψm = potensial matriks, gaya yang
menahan air di dalam unsur pokok
tumbuhan dan tanah karena gaya
adsorpsi dan kapilaritas. Gaya ini dapat
dihilangkan dengan penambahan gaya
yang karenanya bernilai negatif.
 Ψs = potensial zat terlarut (potensial osmosis), energi
potensial air yang dipengaruhi oleh konsentrasi bahan
terlarut. Adanya bahan terlarut merendahkan energi
potensial air dan menghasilkan larutan dengan Ψw
negatif.
 Ψp = potensial tekanan (tekanan turgor), gaya yang
disebabkan oleh tekan hidrostatis. Karena merupak suatu
gaya, biasanya mempunyai nilai positif. Di dalam tanah
gaya ini tidak terlalu penting tapi dalam sel tumbuhan
gaya ini sangat penting.
 Ψz = potensial gravitasi ,gaya selalu ada tetapi biasanya
tidak berarti pada tanaman yang pendek, dibandingkan
dengan ketiga potensial lainnya. Potensial ini mungkin
berarti bagi pohon yang tinggi.
TUGAS 2:
Ceritakanlah apa yang
dapat anda “jabarkan” dari
gambar di sebelah ini
sesuai pokok bahasan kita
hari ini.
Buat dengan font Times
New Roman font 12 dg
margin 4:3:3:3 cm pada
kertas A4. Kirimkan seperti
tugas 1, max 1 minggu
setelah ini.
Terima kasih bagi yg sdh
mengumpulkan tugas
sebelumnya.
TETAP JAGA KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai