Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

FISIOLOGI TUMBUHAN
“ Peranan Air Bagi Tumbuhan ”

OLEH

ESRA THEGAR LANUS

2004060093

JURUSAN ARGOTEKNOLOGI

UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Air merupakan bagian yang penting dari sel dan jaringan tumbuhan. Air
sangat dibutuhkan oleh tanaman karena merupakan komponen utama dalam sel-
sel untuk menyusun jaringan tanaman (70% - 90%), pelarut dan medium reaksi
biokimia, medium transpor senyawa, memberikan turgor bagi sel, bahan baku
pembentuk klorofil dan menjaga suhu tanaman supaya konstan (Islami dan
Utomo, 1995).
Peran air sebagai pelarut unsur hara di dalam tanah menyebabkan tanaman
dapat dengan mudah mengambil hara tersebut sebagai bahan makanan melalui
akar dan sekaligus mengangkut hara tersebut ke bagian-bagian tanaman yang
memerlukan melalui pembuluh xilem. Air dalam tanah akan diserap oleh akar
kemudian masuk ke dalam tanaman, selanjutnya air akan menuju ke daun untuk
menjalankan fotosintesis. Air akan melarutkan glukosa sebagai hasil fotosintesis
dan mengangkutnya ke seluruh tubuh tumbuhan melalui pembuluh floem. Hasil
fotosintesis ini akan digunakan tumbuhan untuk proses pertumbuhannya (Najiyati
dan Danarti, 1998).
Kebanyakan tanaman mempunyai pertumbuhan yang bagus pada kondisi
kapasitas lapang. Kapasitas lapang adalah keadaan dimana air hanya berada dalam
pori-pori mikro tanah dan disebut sebagai air tersedia, sedang pori-pori makro
tanah ditempati oleh udara (Islami dan Utomo, 1995). Jumlah air yang terlalu
banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi dan jika
jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan. Pada
tanaman polong-polongan, genangan air dapat menghambat perkembangan dan
fungsi bintil akar. Fungsi bintil akar terganggu karena terhambatnya aktifitas
enzim nitrogenase dan pigmen leghemoglobin, kemampuan fiksasi N2 akan
menurun. Enzim nitrogenase berperan dalam fiksasi N2 sedangkan leghemoglobin
berfungsi sebagai pembawa elektron khusus dalam fiksasi nitrogen, dan pembawa
dari oksigen (Rao, 1994).
Menurut Haryati (2003) kekurangan air pada tanaman terjadi karena
ketersediaan air dalam media tanam kurang sehingga kecepatan absorbsi tidak
dapat mengimbangi kehilangan air melalui proses transpirasi sehingga
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman. Menurut Goldsworthy dan
Fisher (1992) cekaman air yang berat menunda aktivitas reproduktif tanaman.
Walaupun demikian ada bagian-bagian tumbuhan yang hanya mengandung air
dalam jumlah yang rendah. Biji tumbuhan bisa tetap hidup walaupun hanya
memiliki kadar air 5-15%. Bahkan penurunan kadar air merupakan salah satu
karakteristik perkembangan biji, sejalan dengan pertumbuhan bahan
kering/cadangan makanan biji. Setelah cadangan makanan cukup maka kadar air
biji akan menurun hingga terjadi pematangan biji. Selain itu, pada biji jenis
ortodoks (tahan disimpan pada kadar air rendah), seperti biji sengon, padi, dan
kedelai, kadar air yang rendah dapat meningkatkan daya simpan biji sehingga
walaupun telah disimpan lama, biji tetap memiliki viabilitas yang tinggi. Hal ini
karena kadar air biji yang rendah dapat menekan respirasi biji sehingga biji tidak
kehilangan energi dan terkuras cadangan makanannya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa peranan Air bagi Tumbuhan ?
2. Apa dampak kekurangan dan kelebihan air bagi tanaman ?

1.3. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah untuk mengetahui peranan air bagi setiap
tumbuhan dan mengetahui kadar air yang tepat bagi tumbuhan.

1.4. Manfaat
Manfaat makalah ini sebagai media pembelajaran untuk setiap mahasiswa
yang mempelajari tentang peranan air bagi tumbuhan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Air
Air adalah basis dari kehidupan kemungkinan besar kehidupan pertama kali
berevolusi di dalam air Itulah sebabnya keberadaan Air dianggap sebagai
kemungkinan adanya kehidupan di tempat lain. air meliputi sekitar 75% dari
permukaan bumi ini.Di alam, air terdapat dalam tiga bentuk:padat, cairdan gas. Sel
hidup, 70% lebih terdiri dari air,termasuk badan manusia. Kekurangan air beberapa
persen saja sudah cukup membuat badan ini lemah, dan kekurangan beberapa
puluh persen dapat menyebabkan kematian.
Kehidupan sangat bergantung dari sifat-sifat dari air yang unik dibanding
liquid yang lain. sifat-sifat ini berasal dari struktur dan interaksi molekul air .Air
memiliki apa yang dinamakan ikatan hidrogen yang anehnya cukup kuat. Ikatan ini
memberikan air lebih struktur daripada liquid yang lain, dan memberikan kohesi
yang tinggi yang membantu transport dalam tumbuhan. Ikatan ini juga memberikan
tegangan permukaan air yang cukup kuat, dan memberikan bentuk butir-butir air.
Demikian pula air mempunyai tingkat adhesi yang tinggi dengan kebanyakan
material. Imbibisi (proses merasuknya air ke dalam struktur berpori-pori)
membantu penyerapan air ke dalam biji dan memecahkan kulit biji sehingga biji
tersebut dapat tumbuh. Ikatan hidrogen juga menyebabkan air mempunyai
kapasitas panas yang tinggi sehingga dapat berfungsi sebagai tempat penampung
panas yang efektif. Pada waktu musim panas air menampung panas dan pada
waktu musim dingin mengeluarkannya perlahan, sehingga menjaga level
temperatur yang stabil yang penting bagi iklim dan kehidupan. air juga
memerlukan energi yang banyak untuk menguap sehingga memoderasi panas dari
matahari, menjaga temperatur ekosistem air, dan menjaga temperatur organisma
dari ekses panas.
Air juga mempunyai sifat anomali, yaitu mengembang ketika didinginkan
kurang dari 4 derajat. Hal ini terjadi karena perubahan struktur air menjadi
tetrahedral. Hal ini menjaga air di kedalaman menjadi beku. Karena berat jenis es
lebih ringan, es terbentuk dipermukaan dulu. Ketika air membeku, panas
dibebaskan ke lapisan di bawahnya dan mengisolasinya. Hal ini juga membuat
transisi antara musim tidak terjadi dengan tiba-tiba. Air bersifat polar sehingga
melarutkan kebanyakan molekul ionik seperti mineral.Air digunakan untuk mandi,
mencuci, dan oleh tanaman digunakan sebagai alat transport mineral. Seperti juga
air sistem biologi kebanyakan berada dalam pH netral, dan sebagai buffer air
menjaga keseimbangan pH tersebut, yang sangat penting bagi proses-proses dalam
sel.

2.2. Peranan Air Bagi Tumbuhan


Setelah mempelajari struktur sel tanaman terdapat bagian paling luar adalah
dinding sel, kemudian membran plasma. Sebelah dalam dari membran plasma akan
didapati sitoplasma yang berupa cairan semikental yang di dalamnya terdapat
banyak organel, seperti mitokondria, kloroplas, peroksisom, mikrotubul, dan
sebagainya. Bagian paling tengah vakuola berupa membran yang membungkus
cairan berisisenyawa terlarut, seperti cadangan makanan atau zat warna tertentu.
Dengan demikian praktis komponen terbesar dari sel adalah terdiri dari cairan.
Itulah sebabnya maka sebagai fungsi pertama dari air adalah sebagai senyawa
utama penyusun protoplasma.
Protoplasma merupakan cairan utama penyusun sel, baik yang terdapat di
dalam sitoplasma maupun vakuola sel. Dalam kultur jaringan juga dikenal istilah
kultur protoplas, yaitu apabila sel yang telah dihilangkan dinding selnya (tinggal
membran plasma dan seluruh komponen di dalamnya meliputi sitoplasma, inti sel,
dan vakuola) ditumbuhkan di dalam media kultur jaringan.
Dengan demikian jelaslah betapa penting air bagi organisme, termasuk
tumbuhan. Karena organisme tersusun oleh sel-sel dan jaringan, sementara
komponen utama dari sel itu sendiri adalah air. Adapun perbedaan kadar air dari
masing-masing jaringan dan organ tumbuhan, seperti tersebut di bagian
sebelumnya adalah karena perbedaan dari sel-sel penyusunnya. Sel-sel penyusun
buah yang memiliki vakuola besar yang berisi cadangan makanan akan banyak
mengandung air, sementara sel-sel biji yang kering memiliki karakteristik yang
berbeda, sel-selnya kecil dan telah mengalami dehidrasi sehingga kadar airnya
rendah.
Selain itu air juga berfungsi sebagai pelarut hara mineral yang dibutuhkan bagi
tumbuhan. Secara umum hara mineral merupakan ion bermuatan positif ( seperti
K++++, Ca, NH4) maupun negatif (NO3-=, SO3, =HPO4) yang terlarut di dalam
air. Ion-ion tersebut bisa berasal dari bahan mineral tanah, dari hasil dekomposisi
bahan organik atau mungkin berasal dari pupuk yang kita berikan. Air berperan
penting dalam melarutkan ion-ion tersebut dari sumbernya sehingga bisa diserap
oleh tumbuhan dan masuk ke dalam jaringan tumbuhan. Selain itu air yang cukup
juga menjadi sarana yang baik bagi ion dan pupuk untuk berdifusi atau bergerak
melalui aliran masa sehingga menjadi dekat dan tersedia bagi tumbuhan.

Dalam fisiologi tumbuhan air merupakan hal yang sangat penting, Jackson
(1977) berpendapat, peranan air dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
yaitu :
1. Air merupakan bahan penyusun utama dari pada protoplasma. Kandungan
air yang tinggi aktivitas fisiologis tinggi sedang kandungan air rendah
aktivitas fisiologisnya endah (Kramer dan Kozlowsksi, 1960).
2. Air merupakan reagen dalam tubuh tanaman, yaitu pada proses
fotosintesis.
3. Air merupakan pelarut substansi (bahan-bahan) pada berbagai hal
dalam reaksi-reaksi kimia (Kramer dan Kozlowski, 1960).
4. Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor.
5. Sebagai pendorong pross respirasi, sehingga penyediaan tenaga
meningkat dan tenaga ini digunakan untuk pertumbuhan.
6. Secara tidak langsung dapat memelihara suhu tanaman.

2.3. Pengaruh Cekaman Air Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman


Pertumbuhan tanaman didefinisikan sebagai bertambah besarnya
tanaman yang diikuti oleh peningkatan berat kering. Proses pertumbuhan
tanaman terdiri dari pembelahan sel, perbesaran sel dan diferensiasi sel
Kekurangan air pada tanaman terjadi karena ketersediaan air dalam media
tidak cukup dan transpirasi yang berlebihan atau kombinasi kedua faktor
tersebut. Di lapangan walaupun di dalam tanah air cukup tersedia, tanaman
dapat mengalami cekaman (kekurangan air). Hal ini terjadi jika kecepatan
absorpsi tidak dapat mengimbangi kehilangan air melalui proses transpirasi .
Kehilangan air dari tanaman oleh transpirasi merupakan suatu akibat
yang mtidak dapat dielakkan dari keperluan membuka dan menutupnya
stomata untuk masuknya CO2 dan kehilangan air melalui transpirasi lebih
besar melalui stomata daripada melalui kutikula. Indeks luas daun yang
merupakan ukuran perkembangan tajuk, sangat peka terhadap cekaman air,
yang mengakibatkan penurunan dalam pembentukan dan perluasan daun,
peningkatan penuaan dan perontokan daun, atau keduanya. Perluasan daun
lebih peka terhadap cekaman air daripada penutupan stomata. Selanjutnya
dikatakan bahwa peningkatan penuaan daun akibat cekaman air cenderung
terjadi pada daun-daun yang lebih bawah, yang paling kurang aktif dalam
fotosintesa dan dalam penyediaan asimilat, sehingga kecil pengaruhnya
terhadap hasil.
Martin, Tenorio dan Ayerbe (1994) menjelaskan bahwa cekaman air
yang terjadi pada paruh kedua dari siklus hidup tanaman ercis mengakibatkan
penurunan nilai LAI (leaf area index) setelah pembungaan. Hal ini
menyebabkan rendahnya hasil biji ercis bila dibandingkan dengan hasil pada
musim tanam sebelumnya, dimana curah hujan selama paruh pertama siklus
hidupnya lebih besar. Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesa,
karena turgiditas sel penjaga stomata akan menurun. Hal ini menyebabkan
stomata menutup.
Penutupan stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air
pada daun akan mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan
pada akhirnya akan mengurangi laju fotosintesa .Disamping itu penutupan
stomata merupakan faktor yang sangat penting dalam perlindungan mesophyta
terhadap cekaman air yang berat. Waktu antara penyebaran benih dan
pemasakan dapat diperpendek atau diperpenjang tergantung pada intensitas
dan waktu terjadinya cekaman air. Hasil penelitian Turk dan Hal pada tahun
1980 dan Lawn tahun 1982 menunjukkan bahwa kacang tunggak berbunga
dan masak lebih awal dibawah tingkat cekaman air sedang, tetapi cekaman air
yang berat menunda aktivitas reproduktif
Kedalaman perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang
diserap. Pada umumnya tanaman dengan pengairan yang baik mempunyai
sistem perakaran yang lebih panjang daripada tanaman yang tumbuh pada
tempat yang kering. Rendahnya kadar air tanah akan menurunkan
perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter akar .Peningkatan
pertumbuhan akar di bawah kondisi cekaman air ringan sampai sedang
mungkin sangat penting dalam menyadap persediaan air baru bagi suatu
tanaman.
Hasil penelitian Nour dan Weibel tahun 1978 menunjukkan bahwa
kultivarkultivar sorghum yang lebih tahan terhadap kekeringan, mempunyai
perkaran yang lebih banyak, volume akar lebih besar dan nisbah akar tajuk
lebih tinggi daripada lini-lini yang rentan kekeringan.
Hasil penelitian Martin, Tenorio dan Ayerbe (1994) menunjukkan
bahwa perakaran tanaman ercis yang mengalami cekaman air pada paruh
kedua dari siklus hidupnya tidak dapat menjelajahi keseluruhan lapisan tanah
pada kedalaman 45 – 75 cm. Dengan kata lain tanaman ercis tidak dapat
mengekstrak air di bawah kedalaman 70 cm. akibat lebih lanjut cekaman air
akan menurunkan hasil tanaman, dan bahkan tanaman gagal membentuk hasil.
Jika cekaman air terjadi pada intensitas yang tinggi dan dalam waktu yang
lama akan mengakibatkan tanaman.
Tanggap pertumbuhan dan hasil tanaman terhadap cekaman air
tergantung fase pertumbuhan saat cekaman air tersebut terjadi. Jika cekaman
air terjadi pada fese pertumbuhan vegetatif yang cepat, pengaruhnya akan
lebih merugikan dibandingkan dengan jika cekaman air terjadi pada fese
pertumbuhan lainnya. Proses-proses fisiologi yng mengakibatkan perubahan
hasil karena cekaman air, digambarkan oleh Hsio dkk. tahun 1976 seperti pada
gambar berikut.
Untuk mengetahui apakah tanaman cukup air atau tidak, dapat melihat
gejala-gejala yang ditampakkan oleh tanaman. Diantaranya adalah:

a. Pengecekan media tanam:


 Jika media terasa remah lepas, berarti media sedikit mengandung air.
 Periksa dengan membuat lubang sebesar ibu jari dengan kedalaman
1,5-3cm. Jika kering maka kelembaban tanaman rendah dan tanaman
perlu disiram.
b. Gejala fisiologis tanaman:
 Tanaman layu dan daun tua coklat dan mengering, dicurigai tanaman
kekurangan air. Periksa media dan gejala lain apakah disebabkan oleh
hama dan penyakit tanaman lainnya.
 Pinggiran daun berwarna coklat dan kering untuk tanaman
kekurangan air
 Jika berbunga dan kurang air, maka bunga akan gugur dengan cepat.
 Jika daun ujungnya coklat, kemungkinan besar kelebihan air.
 Dalam media yang terlalu lembab, akar akan membu

c. Saat Penyiraman
Untuk mengetahui kapan tanaman cukup air, saat menyiram,
periksalah apakah air telah keluar dari lubang dasar pot. Jangan
memberikannya berlebihan karena akan menutup pori – pori makro
media dan mengganggu pernafasan akar tanaman. Penting saat
penyiraman:
 Gunakan air tanah atau air tadah hujan. Suhu air juga tidak terlalu
panas dan tidak terlalu dingin. Juga tidak disarankan menyiram
dengan air yang telah diberi pewangi atau zat kimia (selain
pupuk/hormon tanaman) lainnya.
 Hindari menyiram tanaman melalui puncak tanaman karena akan
merubah kelembaban tanaman secara cepat dan dapat
menyebabkan busuk pucuk tanaman.
 Hindari membasahi tanaman pada daun yang sensitif seperti
tanaman african violet atau umumnya daun yang berbulu.
 Jika menyiram dari atas permukaan media tanam, pastikan air
mengalir keluar dari lubang pot ke piring dasar pot. Biarkan 30
menit lalu buang air hingga piring pot kosong.
 Jika menyiram dari dasar pot, perhatikan lamanya perendaman pot
pada piring yang berisi air. Periksa media apakah sudah cukup
basah atau belum.
 Lebih aman untuk menyiram langsung pada media tanam, jika
ingin membasahi daun, gunakan spray halus dan semprotkan pada
permukaan bawah tanaman

2.4. Dampak Kelebihan Air pada Tanaman

Kelebihan air pada tanaman biasanya terlihat /terjadi ketika awal


musim hujan (akhir musim kemarau) dan padsa saat pertengfahan musim
hujan. Yang sangat berdampak bagi pertumbuhan tanaman dapat di lihat
sebagai berikut :
 Awal musim hujan (akhir musim kemarau)
Ciri, sinar matahari cukup banyak, suhu udara panas,
kelembaban udara absolute (Ah) tinggi, kelembaban udara relatip (Rh)
tinggi, hujan masih jarang terjadi, dan sumber air tanah maupun air
permukaan sedikit. Dampak bagi tanaman yaitu proses transpirasi
(proses pendinginan) terganggu karena tingginya nilai Rh. Keadaan ini
diperparah dengan sulitnya proses pendinginan secara konduksi lewat
daun, karena bahang panas pada fase musim ini juga tinggi. Akibatnya
tanaman akan kepanasan, daun dan batang tanaman nampak layu
meski masih nampak hijau. Kalau kondisi parah ranting dan daun akan
menguning dan rontok.

Kesalahan yang sering dilakukan pada fase ini, melihat


tanaman nampak layu timbul anggapan tanaman kurang air. Padahal
kelayuan muncul bukan karena kekurangan air (seperti pada musim
panas), namun akibat terganggunya proses penyerapan air karena
transpirasi terhambat. Dampak selanjutnya gampang diduga, zona akar
akan kelebihan air dan mengundang penyakit.

 Pertengahan musim hujan


Ciri, sinar matahari terhalangi mendung, suhu udara turun,
kelembaban udara absolute (Ah) turun / rendah, kelembaban udara
relatip (Rh) tinggi, frekwensi hujan tinggi, dan sumber air tanah
maupun air permukaan melimpah.

Dampak bagi tanaman antara lain Kelembaban (Rh) tinggi pada


suhu yang rendah merupakan kondisi ideal pertumbuhan spora jamur.
Tanaman yang tidak sehat atau bagian tanaman yang tua menjadi
rentan serangan jamur. Genangan-genangan air pada bagian batang,
bonggol, dan daun (bagian-bagian yang kaya karbohidrat) cepat atau
lambat akan diserbu jamur.

2.5. Dampak Kekurangan Air pada tanaman

Martin, Tenorio dan Ayerbe (1994) menjelaskan bahwa cekaman air


yang terjadi pada paruh kedua dari siklus hidup tanaman ercis mengakibatkan
penurunan nilai LAI (leaf area index) setelah pembungaan. Hal ini
menyebabkan rendahnya hasil biji ercis bila dibandingkan dengan hasil pada
musim tanam sebelumnya, dimana curah hujan selama paruh pertama siklus
hidupnya lebih besar. Kekurangan air dapat menghambat laju fotosintesa,
karena turgiditas sel penjaga stomata akan menurun. Hal ini menyebabkan
stomata menutup.
Penutupan stomata pada kebanyakan spesies akibat kekurangan air
pada daun akan mengurangi laju penyerapan CO2 pada waktu yang sama dan
pada akhirnya akan mengurangi laju fotosintesa. Disamping itu penutupan
stomata merupakan faktor yang sangat penting dalam perlindungan mesophyta
terhadap cekaman air yang berat. Waktu antara penyebaran benih dan
pemasakan dapat diperpendek atau diperpenjang tergantung pada intensitas
dan waktu terjadinya cekaman air. Hasil penelitian Turk dan Hal pada tahun
1980 dan Lawn tahun 1982 menunjukkan bahwa kacang tunggak berbunga
dan masak lebih awal dibawah tingkat cekaman air sedang, tetapi cekaman air
yang berat menunda aktivitas reproduktif.

Kedalaman perakaran sangat berpengaruh terhadap jumlah air yang


diserap. Pada umumnya tanaman dengan pengairan yang baik mempunyai
sistem perakaran yang lebih panjang daripada tanaman yang tumbuh pad
tempat yang kering. Rendahnya kadar air tanah akan menurunkan
perpanjangan akar, kedalaman penetrasi dan diameter akar. Peningkatan
pertumbuhan akar di bawah kondisi cekaman air ringan sampai sedang
mungkin sangat penting dalam menyadap persediaan air baru bagi suatu
tanaman. Hasil penelitian Nour dan Weibel tahun 1978 menunjukkan bahwa
kultivar-kultivar sorghum yang lebih tahan terhadap kekeringan, mempunyai
perkaran yang lebih banyak, volume akar lebih besar dan nisbah akar tajuk
lebih tinggi daripada lini-lini yang rentan kekeringan
KESIMPULAN

Ketersediaan air pada tumbuhan berpengaruh terhadap proses fisiologis dan


metabolisme dalam tanaman. Respon pertama tanaman dalam menanggapi kondisi defisit air
atau cekaman air yang parah ialah dengan cara menutup stomata. Penutupan dan/atau
penyempitan stomata menghambat akan proses fotosintesis. Respon yang kedua yaitu
penurunan konsentrasi klorofil daun serta kekurangan air akan mempengaruhi kandungan dan
organisasi klorofil dalam kloroplas pada jaringan. Pengaruh cekaman air pada pertumbuhan
tanaman dicerminkan oleh daun-daun yang lebih kecil.

Anda mungkin juga menyukai