JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada keadaan seimbang, tekanan turgor menjadi atau mempunyai nilai maksimum dan disini
air tidak cenderung mengalir dari apoplast ke vakuola (Fitter dan Hay, 1981). Dwijoseputro (1994),
menjelaskan bahwa pemasukan air dari dalam tanah ke dalam jaringan tanaman melalui sel-sel akar secara
difusi dan osmosis. Dengan masuknya aie melalui sel akan tentulah akan terbawa ion-ion yang terdapat
di dalam tanah karena larutan tanah mengandung ion. Bila persedian air dalam tanah sedikit
maka tumbuhan akan menyerap air sedikit pula, sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhannya. Jika
persediaan air tanah makin kurang maka tumbuhan tersebut akan mengalami kelayuan. Air merupakan
factor utama pertahanan tumbuhan (Bidwell, 1979).
Dalam proses biokimia tumbuhan, air juga berfungsi penting sebagai
medium reaksi maupun bahan bagi reaksi-reaksi metabolisme dalam
tumbuhan. Banyak sekali reaksi-reaksi kimia di dalam sel tumbuhan
memerlukan media air. Dengan adanya kekurangan air menyebabkan
terhambatnya banyak reaksi-reaksi metabolisme sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman. Dalam proses hidrolisis pati misalnya, pemecahan
pati menjadi glukosa diperlukan air. Demikian juga reaksi-reaksi hidrolisis
lainnya.
Air juga mempunyai peran penting dalam proses reaksi
terang fotosintesis. Dalam proses tersebut air
merupakan sumber elektron, yaitu ketika molekul air
dipecah untuk menghasilkan O2, H+, dan elektron.
Walaupun proporsi kebutuhan air dalam reaksi sangat
kecil dibandingkan dengan kebutuhan pada reaksi-
reaksi biokimia lainnya. Hal lain yang tidak kalah
pentingnya adalah fungsi air dalam
mempertahankan turgiditas sel, pertumbuhan sel dan
pergerakan struktur tertentu dari tumbuhan. Turgiditas
sel atau dikenal dengan istilah
sel turgor adalah tekanan sel akibat masuknya air ke dalam sel. Ketika sel
tanaman mengalami banyak kehilangan air sehingga menjadi layu maka pada
saat tersebut sel mempunyai nilai tekanan turgor yang sama dengan nol.
Ketika air masuk ke dalam sel maka tekanan turgor akan meningkat (positif)
dan sel akan mengembang sehingga sel mencapai ukuran yang maksimum.
Adapun jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel rambut akar yang
bertanggung jawab atas masuknya air dan garam mineral ke dalam tubuh tanaman,
pembuluh xylem bertugas membawa air dan mineral ke bagian atas tumbuhan,
pembuluh floem bertugas membawa gula dan makanan lain ke kedua arah atas dan
bawah tumbuhan.
Transportasi Intravaskuler
Istilah intravaskuler berasal dari kata intra yaitu “dalam” dan vaskuler
yaitu “pembuluh, maka dapat didefinisikan bahwa transportasi
intravaskuler merupakan pengangkutan air dan zat hara melalui
pembuluh angkut yaitu xylem dan floem. Proses pengangkutan dalam
pemuluh ini terjadi secara vertical yang berarti pengangkutan air ke
daun melalui pembuluh xylem, sedangkan pengangkutan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dilakukan oleh
pembuluh floem.
Transportasi Ekstravaskuler
Transportasi ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu simplas dan apoplas.
• Simplas, yaitu system pengangkutan zat dan air pada sel atau jaringan hidup melalui
sitosol yang saling bersambungan dan dihubungkan oleh plasmodesmata.
• Apoplas, yaitu system pengangkutan zat dan air pada sel atau jaringan mati melalui
dinding sel dan ruang antar sel. Namun, tidak terjadi jika melalui endodermis karena
adanya pita kaspari.
• Fungsi air bagi tumbuhan antara lain sebagai Penyusun utama protoplasma, Menjadi pelarut
bagi zat hara yang diperlukan tumbuhan, Menjadi alat transpor untuk memindahkan zat
hara, Menjadi medium berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, Menjadi bahan dasar untuk
reaksi-reaksi biokimia, Sebagai sistem hidrolik Air, Stabilisasi dan pemindahan panas dan
Sebagai alat gerak.
• Pada tumbuhan herba yang hidup di air sekitar 85 – 95 % berat tumbuhan tersusun atas
air. Dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk
mengangkutnya, selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai
reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis.
• Transpor air pada tumbuhan ada dua cara yaitu pengangkutan ekstravaskuler dan
pengangkutan intravaskuler P e n g a n g k u t a n e k s t r a v a s k u l e r t e r j a d i m e l a l u i
r u a n g a n t a r s e l s e d a n g k a n pengangkutan vaskuler melalui pembuluh angkut
https://www.nafiun.com/2012/11/pengangkutan-ekstravaskuler-dan-intravaskuler.html
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/29588/2/BAB%20I.pdf
http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0708806_chapter1x.pdf
https://www.academia.edu/38530363/HUBUNGAN_TUMBUHAN_DENGAN_AIR
http://repository.ut.ac.id/4312/2/PEBI4313-M1.pdf
http://luqmanmaniabgt.blogspot.com/2012/07/hubungan-tumbuhan-dan-air.html
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/transpor-pada-tumbuhan-intravaskuler-vs-ekstravaskuler-
5099/