0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan9 halaman
Air merupakan komponen terbesar dalam organisme tumbuhan. Tanpa air, tumbuhan akan menjadi layu, kerdil, dan mati karena air berperan penting dalam proses fotosintesis, pertumbuhan sel, dan pemeliharaan turgor sel.
Air merupakan komponen terbesar dalam organisme tumbuhan. Tanpa air, tumbuhan akan menjadi layu, kerdil, dan mati karena air berperan penting dalam proses fotosintesis, pertumbuhan sel, dan pemeliharaan turgor sel.
Air merupakan komponen terbesar dalam organisme tumbuhan. Tanpa air, tumbuhan akan menjadi layu, kerdil, dan mati karena air berperan penting dalam proses fotosintesis, pertumbuhan sel, dan pemeliharaan turgor sel.
Air merupakan suatu molekul yang mengandung 2 atom
hidrogen dan 1 atom oksigen yang berikatan secara kovalen. Di dalam organisme, air merupakan komponen terbesar. Air tidak hanya berperan penting dalam internal tubuh organisme, tetapi juga mempunyai peran penting di dalam lingkungan. Seluruh mahluk hidup sangat membutuhkan air tanpa terkecuali. Seperti pada tumbuhan, perlu diketahui bahwa 70 persen tubuh tumbuhan tersusun atas molekul air. Apa yang terjadi jika tumbuhan kekurangan air? Tentunya tumbuhan tersebut akan menjadi layu, kerdil, kering, dan lama-kelamaan akan mati.Sudah umum diketahui bahwa salah satu fungsi air pada tumbuhan adalah sebagai bahan baku dalam reaksi fotosintesis .Sehingga apabila tumbuhan kekurangan air maka laju fotosintesisnya juga akan berkurang bahkan terhenti, dan pada akhirnya tumbuhan tersebut tidak dapat tumbuh dan berkembang sebagai mestinya dan akan mempengaruhi semua organ tumbuhan. Air Sebagai Penyusun Sel Tumbuhan Air merupakan bagian yang penting dari sel dan jaringan tumbuhan. Sebagian besar dari jaringan tumbuhan terdiri dari air. Secara umum jaringan tumbuhan mengandung air dengan kisaran 60 hingga 85%. Bahkan jaringan/organ tertentu dapat mengandung air lebih dari 85%, seperti buah tomat mengandung hingga 95% air, demikian juga sayur-sayuran. Jaringan transpor memiliki kisaran kadar air mulai dari 35-75%. Jaringan pembuluh tanaman herba tentunya memiliki kandungan air yang tinggi dibandingkan dengan jaringan pembuluh tanaman berkayu. Walaupun demikian ada bagian-bagian tumbuhan yang hanya mengandung air dalam jumlah yang rendah. Biji tumbuhan bisa tetap hidup walaupun hanya memiliki kadar air 5-15%. Bahkan penurunan kadar air merupakan salah satu karakteristik perkembangan biji, sejalan dengan pertumbuhan bahan kering/cadangan makanan biji. Setelah cadangan makanan cukup maka kadar air biji akan menurun hingga terjadi pematangan biji. Selain itu, pada biji jenis ortodoks (tahan disimpan pada kadar air rendah), seperti biji sengon, padi, dan kedelai, kadar air yang rendah dapat meningkatkan daya simpan biji sehingga walaupun telah disimpan lama, biji tetap memiliki viabilitas yang tinggi. Hal ini karena kadar air biji yang rendah dapat menekan respirasi biji sehingga biji tidak kehilangan energi dan terkuras cadangan makanannya. B. PERAN AIR BAGI TUMBUHAN
Coba Anda bayangkan, kalau Anda mengamati sel,
akan Anda dapati bagian paling luar adalah dinding sel, kemudian membran plasma. Sebelah dalam dari membran plasma akan didapati sitoplasma yang berupa cairan semikental yang di dalamnya terdapat banyak organel, seperti mitokondria, kloroplas, peroksisom, mikrotubul, dan sebagainya. Bagian paling tengah akan Anda jumpai vakuola berupa membran yang membungkus cairan berisi senyawa terlarut, seperti cadangan makanan atau zat warna tertentu. Dengan demikian praktis komponen terbesar dari sel adalah terdiri dari cairan. Itulah sebabnya maka sebagai fungsi pertama dari air adalah sebagai senyawa utama penyusun protoplasma. Protoplasma merupakan cairan utama penyusun sel, baik yang terdapat di dalam sitoplasma maupun vakuola sel. Dalam kultur jaringan juga dikenal istilah kultur protoplas, yaitu apabila sel yang telah dihilangkan dinding selnya (tinggal membran plasma dan seluruh komponen di dalamnya meliputi sitoplasma, inti sel, dan vakuola) ditumbuhkan di dalam media kultur jaringan. Dengan demikian jelaslah betapa penting air bagi organisme, termasuk tumbuhan. Karena organisme tersusun oleh sel-sel dan jaringan, sementara komponen utama dari sel itu sendiri adalah air. Adapun perbedaan kadar air dari masing-masing jaringan dan organ tumbuhan, seperti tersebut di bagian sebelumnya adalah karena perbedaan dari sel- sel penyusunnya. Sel-sel penyusun buah yang memiliki vakuola besar yang berisi cadangan makanan akan banyak mengandung air, sementara sel-sel biji yang kering memiliki karakteristik yang berbeda, sel-selnya kecil dan telah mengalami dehidrasi sehingga kadar airnya rendah. Selain itu air juga berfungsi sebagai pelarut hara mineral yang dibutuhkan bagi tumbuhan. Secara umum hara mineral merupakan ion bermuatan positif (seperti K+, Ca++- , NH4+ =) maupun negatif (NO3 , SO3 , HPO4=) yang terlarut di dalam air. Ion-ion tersebut bisa berasal dari bahan mineral tanah, dari hasil dekomposisi bahan organik atau mungkin berasal dari pupuk yang kita berikan. Air berperan penting dalam melarutkan ion-ion tersebut dari sumbernya sehingga bisa diserap oleh tumbuhan dan masuk ke dalam jaringan tumbuhan. Selain itu air yang cukup juga menjadi sarana yang baik bagi ion dan pupuk untuk berdifusi atau bergerak melalui aliran masa sehingga menjadi dekat dan tersedia bagi tumbuhan. Itulah sebabnya kekurangan air sering kali juga menyebabkan kekurangan hara pada tumbuhan karena kelarutan hara di dalam tanah menjadi sangat rendah. Dalam proses biokimia tumbuhan, air juga berfungsi penting sebagai medium reaksi maupun bahan bagi reaksi-reaksi metabolisme dalam tumbuhan. Banyak sekali reaksi-reaksi kimia di dalam sel tumbuhan memerlukan media air. Dengan adanya kekurangan air menyebabkan terhambatnya banyak reaksi-reaksi metabolisme sehingga menghambat pertumbuhan tanaman. Dalam proses hidrolisis pati misalnya, pemecahan pati menjadi glukosa diperlukan air. Demikian juga reaksi-reaksi hidrolisis lainnya. Air juga mempunyai peran penting dalam proses reaksi terang fotosintesis. Dalam proses tersebut air merupakan sumber elektron, yaitu ketika molekul air dipecah untuk menghasilkan O2, H+, dan elektron. Walaupun proporsi kebutuhan air dalam reaksi sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan pada reaksi- reaksi biokimia lainnya. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah fungsi air dalam mempertahankan turgiditas sel, pertumbuhan sel dan pergerakan struktur tertentu dari tumbuhan. Turgiditas sel atau dikenal dengan istilah sel turgor adalah tekanan sel akibat masuknya air ke dalam sel. Ketika sel tanaman mengalami banyak kehilangan air sehingga menjadi layu maka pada saat tersebut sel mempunyai nilai tekanan turgor yang sama dengan nol. Ketika air masuk ke dalam sel maka tekanan turgor akan meningkat (positif) dan sel akan mengembang sehingga sel mencapai ukuran yang maksimum. Ketika ini terjadi maka sel tumbuhan berada dalam keadaan turgor penuh. Pada pagi hari ketika air tanah atau media tanam cukup, biasanya sel- sel tumbuhan ada dalam keadaan turgor penuh. Pada tengah hari, saat matahari terik dan tumbuhan telah kehilangan banyak air akibat penguapan mungkin tumbuhan akan mengalami kehilangan tekanan turgor atau bahkan sampai mencapai nol (layu). Itulah peran air dalam hubungannya dengan turgiditas sel-sel tumbuhan. Peran air yang demikian itu sangat penting karena tekanan turgor biasanya ada hubungannya dengan tingkat metabolisme tumbuhan. Ketika tumbuhan memiliki tekanan turgor yang tinggi (penuh) maka kemampuan metabolismenya juga tinggi, sebaliknya ketika tumbuhan kehilangan tekanan turgor (misalnya saat layu) maka kemampuan metabolismenya seperti fotosintesis dan respirasi juga rendah. Dengan demikian upaya mempertahankan turgor merupakan hal yang penting bagi tumbuhan. Selain tekanan turgor, air juga penting dalam proses pembesaran dan pemanjangan sel. Coba Anda perhatikan, apabila tumbuhan kekurangan air maka tumbuhan biasanya kerdil, daunnya menjadi kecil-kecil dan jarak antar ruas-ruas batangnya juga menjadi lebih pendek. Mengapa demikian? Keadaan itu terkait dengan fungsi air dalam pembesaran/pemanjangan sel dan jaringan. Kalau kita bandingankah dua tumbuhan dengan usia yang sama, namun yang satu mengalami kekurangan air dan yang lainnya memperoleh cukup air maka secara kuantitatif jumlah selnya mungkin tidak terlalu berbeda. Namun, kalau kita perhatikan ukuran selnya akan berbeda sehingga tumbuhan yang hidup pada keadaan cukup air akan memiliki ukuran sel yang lebih besar/panjang dari pada tumbuhan yang kekurangan air. Proses pemanjangan sel tersebut disebabkan karena masuknya air ke dalam sel. Pernahkah Anda mengamati pergerakan tumbuhan? Pergerakan yang dimaksudkan bukan karena digoyang oleh angin, tetapi karena organ tumbuhan sendiri yang bergerak. Pergerakan yang dimaksud adalah seperti yang terjadi pada daun putri malu yang menutup ketika disentuh. Penutupan daun ini terjadi karena distribusi air keluar atau masuk jaringan pulvinus. Skema Gambar 1.1. berikut menjelaskan bagaimana gerakan daun itu terjadi. Ada dua kelompok sel yang bisa menyerap atau memompa air di bagian atas dan bawah dari pangkal daun. Apabila sel-sel pulvinus bagian atas mengakumulasi ion K+ dan Cl- dalam jumlah besar maka air dari sel sekelilingnya akan terserap masuk ke sel-sel pulvinus tersebut. Akibatnya sel-sel tersebut akan menggembung yang berakibat pada pembukaan daun. Keadaan sebaliknya terjadi apabila air masuk ke dalam sel-sel pulvinus bawah (Gambar 1.1).