Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN AIR & TUMBUHAN

Air merupakan suatu molekul yang mengandung 2 atom


hidrogen dan 1 atom oksigen yang berikatan secara
kovalen. Di dalam organisme, air merupakan komponen
terbesar. Air tidak hanya berperan penting dalam internal
tubuh organisme, tetapi juga mempunyai peran penting
di dalam lingkungan.
Seluruh mahluk hidup sangat membutuhkan air tanpa
terkecuali. Seperti pada tumbuhan, perlu diketahui bahwa
70 persen tubuh tumbuhan tersusun atas molekul air.
Apa yang terjadi jika tumbuhan kekurangan air?
Tentunya tumbuhan tersebut akan menjadi layu, kerdil,
kering, dan lama-kelamaan akan mati.Sudah umum
diketahui bahwa salah satu fungsi air pada tumbuhan
adalah sebagai bahan baku dalam reaksi
fotosintesis .Sehingga apabila tumbuhan kekurangan air
maka laju fotosintesisnya juga akan berkurang bahkan
terhenti, dan pada akhirnya tumbuhan tersebut tidak
dapat tumbuh dan berkembang sebagai mestinya dan
akan mempengaruhi semua organ tumbuhan.
Air Sebagai Penyusun Sel Tumbuhan
Air merupakan bagian yang penting dari sel dan jaringan
tumbuhan. Sebagian besar dari jaringan tumbuhan terdiri
dari air. Secara umum jaringan tumbuhan mengandung
air dengan kisaran 60 hingga 85%. Bahkan jaringan/organ
tertentu dapat mengandung air lebih dari 85%, seperti
buah tomat mengandung hingga 95% air, demikian juga
sayur-sayuran. Jaringan transpor memiliki kisaran kadar
air mulai dari 35-75%. Jaringan pembuluh tanaman herba
tentunya memiliki kandungan air yang tinggi
dibandingkan dengan jaringan pembuluh tanaman
berkayu.
Walaupun demikian ada bagian-bagian tumbuhan yang
hanya mengandung air dalam jumlah yang rendah. Biji
tumbuhan bisa tetap hidup walaupun hanya memiliki
kadar air 5-15%. Bahkan penurunan kadar air merupakan
salah satu karakteristik perkembangan biji, sejalan
dengan pertumbuhan bahan kering/cadangan makanan
biji. Setelah cadangan makanan cukup maka kadar air biji
akan menurun hingga terjadi pematangan biji. Selain itu,
pada biji jenis ortodoks (tahan disimpan pada kadar air
rendah), seperti biji sengon, padi, dan kedelai, kadar air
yang rendah dapat meningkatkan daya simpan biji
sehingga walaupun telah disimpan lama, biji tetap
memiliki viabilitas yang tinggi. Hal ini karena kadar air
biji yang rendah dapat menekan respirasi biji sehingga
biji tidak kehilangan energi dan terkuras cadangan
makanannya.
B. PERAN AIR BAGI TUMBUHAN

Coba Anda bayangkan, kalau Anda mengamati sel,


akan Anda dapati bagian paling luar adalah dinding
sel, kemudian membran plasma. Sebelah dalam dari
membran plasma akan didapati sitoplasma yang berupa
cairan semikental yang di dalamnya terdapat banyak
organel, seperti mitokondria, kloroplas, peroksisom,
mikrotubul, dan sebagainya. Bagian paling tengah
akan Anda jumpai vakuola berupa membran yang
membungkus cairan berisi senyawa terlarut, seperti
cadangan makanan atau zat warna tertentu. Dengan
demikian praktis komponen terbesar dari sel adalah
terdiri dari cairan. Itulah sebabnya maka sebagai
fungsi pertama dari air adalah sebagai senyawa
utama penyusun protoplasma. Protoplasma
merupakan cairan utama penyusun sel, baik yang
terdapat di dalam sitoplasma maupun vakuola sel.
Dalam kultur jaringan juga dikenal istilah kultur
protoplas, yaitu apabila sel yang telah dihilangkan
dinding selnya (tinggal membran plasma dan seluruh
komponen di dalamnya meliputi sitoplasma, inti sel,
dan vakuola) ditumbuhkan di dalam media kultur
jaringan.
Dengan demikian jelaslah betapa penting air bagi
organisme, termasuk tumbuhan. Karena organisme
tersusun oleh sel-sel dan jaringan, sementara
komponen utama dari sel itu sendiri adalah air.
Adapun perbedaan kadar air dari masing-masing
jaringan dan organ tumbuhan, seperti tersebut di
bagian sebelumnya adalah karena perbedaan dari sel-
sel penyusunnya. Sel-sel penyusun buah yang memiliki
vakuola besar yang berisi cadangan makanan akan
banyak mengandung air, sementara sel-sel biji yang
kering memiliki karakteristik yang berbeda, sel-selnya
kecil dan telah mengalami dehidrasi sehingga kadar
airnya rendah.
Selain itu air juga berfungsi sebagai pelarut
hara mineral yang
dibutuhkan bagi tumbuhan. Secara umum hara
mineral merupakan ion
bermuatan positif (seperti K+, Ca++- , NH4+ =)
maupun negatif (NO3 , SO3 ,
HPO4=) yang terlarut di dalam air. Ion-ion tersebut
bisa berasal dari bahan
mineral tanah, dari hasil dekomposisi bahan organik
atau mungkin berasal dari pupuk yang kita berikan.
Air berperan penting dalam melarutkan ion-ion
tersebut dari sumbernya sehingga bisa diserap oleh
tumbuhan dan masuk ke dalam jaringan tumbuhan.
Selain itu air yang cukup juga menjadi sarana yang
baik bagi ion dan pupuk untuk berdifusi atau bergerak
melalui aliran masa sehingga menjadi dekat dan
tersedia bagi tumbuhan. Itulah sebabnya
kekurangan air sering kali juga menyebabkan
kekurangan hara pada tumbuhan karena kelarutan
hara di dalam tanah menjadi sangat rendah.
Dalam proses biokimia tumbuhan, air juga
berfungsi penting sebagai medium reaksi maupun
bahan bagi reaksi-reaksi metabolisme dalam
tumbuhan. Banyak sekali reaksi-reaksi kimia di dalam
sel tumbuhan memerlukan media air. Dengan adanya
kekurangan air menyebabkan terhambatnya banyak
reaksi-reaksi metabolisme sehingga menghambat
pertumbuhan tanaman. Dalam proses hidrolisis pati
misalnya, pemecahan pati menjadi glukosa diperlukan
air. Demikian juga reaksi-reaksi hidrolisis lainnya.
Air juga mempunyai peran penting dalam proses
reaksi terang fotosintesis. Dalam proses tersebut air
merupakan sumber elektron, yaitu ketika molekul
air dipecah untuk menghasilkan O2, H+, dan elektron.
Walaupun proporsi kebutuhan air dalam reaksi sangat
kecil dibandingkan dengan kebutuhan pada reaksi-
reaksi biokimia lainnya.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah fungsi
air dalam mempertahankan turgiditas sel,
pertumbuhan sel dan pergerakan struktur tertentu
dari tumbuhan. Turgiditas sel atau dikenal dengan
istilah sel turgor adalah tekanan sel akibat masuknya
air ke dalam sel. Ketika sel tanaman mengalami
banyak kehilangan air sehingga menjadi layu maka
pada saat tersebut sel mempunyai nilai tekanan turgor
yang sama dengan nol. Ketika air masuk ke dalam sel
maka tekanan turgor akan meningkat (positif) dan sel
akan mengembang sehingga sel mencapai ukuran yang
maksimum. Ketika ini terjadi maka sel tumbuhan
berada dalam keadaan turgor penuh. Pada pagi hari
ketika air tanah atau media tanam cukup, biasanya sel-
sel tumbuhan ada dalam keadaan turgor penuh. Pada
tengah hari, saat matahari terik dan tumbuhan telah
kehilangan banyak air akibat penguapan mungkin
tumbuhan akan mengalami kehilangan tekanan turgor
atau bahkan sampai mencapai nol (layu).
Itulah peran air dalam hubungannya dengan
turgiditas sel-sel tumbuhan. Peran air yang demikian
itu sangat penting karena tekanan turgor biasanya ada
hubungannya dengan tingkat metabolisme tumbuhan.
Ketika tumbuhan memiliki tekanan turgor yang tinggi
(penuh) maka kemampuan metabolismenya juga
tinggi, sebaliknya ketika tumbuhan kehilangan tekanan
turgor (misalnya saat layu) maka kemampuan
metabolismenya seperti fotosintesis dan respirasi juga
rendah. Dengan demikian upaya mempertahankan
turgor merupakan hal yang penting bagi tumbuhan.
Selain tekanan turgor, air juga penting dalam proses
pembesaran dan pemanjangan sel. Coba Anda
perhatikan, apabila tumbuhan kekurangan air maka
tumbuhan biasanya kerdil, daunnya menjadi kecil-kecil
dan jarak antar ruas-ruas batangnya juga menjadi lebih
pendek. Mengapa demikian?
Keadaan itu terkait dengan fungsi air dalam
pembesaran/pemanjangan sel dan jaringan. Kalau kita
bandingankah dua tumbuhan dengan usia yang sama,
namun yang satu mengalami kekurangan air dan yang
lainnya memperoleh cukup air maka secara kuantitatif
jumlah selnya mungkin tidak terlalu berbeda. Namun,
kalau kita perhatikan ukuran selnya akan berbeda
sehingga tumbuhan yang hidup pada keadaan
cukup air akan memiliki ukuran sel yang lebih
besar/panjang dari pada tumbuhan yang kekurangan
air. Proses pemanjangan sel tersebut disebabkan
karena masuknya air ke dalam sel.
Pernahkah Anda mengamati pergerakan tumbuhan?
Pergerakan yang dimaksudkan bukan karena digoyang
oleh angin, tetapi karena organ tumbuhan sendiri yang
bergerak. Pergerakan yang dimaksud adalah seperti
yang terjadi pada daun putri malu yang menutup ketika
disentuh. Penutupan daun ini terjadi karena distribusi
air keluar atau masuk jaringan pulvinus. Skema
Gambar 1.1. berikut menjelaskan bagaimana gerakan
daun itu terjadi. Ada dua kelompok sel yang bisa
menyerap atau memompa air di bagian atas dan bawah
dari pangkal daun. Apabila sel-sel pulvinus bagian atas
mengakumulasi ion K+ dan Cl- dalam jumlah besar
maka air dari sel sekelilingnya akan terserap masuk
ke sel-sel pulvinus tersebut. Akibatnya sel-sel
tersebut akan menggembung yang berakibat pada
pembukaan daun.
Keadaan sebaliknya terjadi apabila air masuk ke
dalam sel-sel pulvinus bawah (Gambar 1.1).

Anda mungkin juga menyukai