Kalau seingat saya sich tanaman tidak butuh glukosa dari tanah..karena mereka bisa membuat
sendiri glukosa melalui proses fotosintesis..Ingat kan? kalau tanaman menyerap air dari tanah
melalui proses osmosis (perpindahan cairan dari larutan berkonsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi).Biasanya kepekatan air tanah lebih rendah dibandingkan dengan kepekatan pada akar
tumbuhan, sehingga osmosis dapat terjadi denagn lancar.Penambahan glukosa justru
membahayakan proses pertumbuhan karena kadar glukosa yang tinggi bisa meningkatkan
tekanan osmotik di cairan tanah.Gradien osmotikpun berkurang dan menyebabkan absorbsi air
ke akar tanaman berkurang.Jika kadar glukosa tanah membuat kepekatan air tanah melebihi
kepekatan di akar tanaman,hal ini akan berakibat air dari akar akan tersedot ke tanah.tanaman
akan kekurangan cairan dan mati.
7 bulan lalu
No 2
Ruang interseluler udara dalam daun mendekati keseimbangan dengan larutan dalam
fibrill sel pada dinding sel. Hal ini berarti sel-sel hampir jenuh dengan uap air, padahal
banyaknya udara di luar daun hampir kering. Difusi dapat terjadi jika ada jalur yang
memungkinkan adanya ketahanan yang rendah. Kebanyakan daun tertutup oleh epidermis
yang berkutikula yang memiliki resistansi (ketahanan) tinggi untuk terjadinya difusi air.
Namun stomata memiliki resistansi rendah ketika membuka dan uap air berdifusi ke luar
melalui stomata.
Jumlah difusi keluarnya uap air dari stomata tergantung pada tingkat kecuraman gradien
konsentrasi uap air. Lapisan pembatas yang tebal memiliki gradien yang lebih rendah,
dan lapisan pembatas yang tipis memiliki gradien yang lebih curam. Oleh karena itu,
transpirasi melalui lapis pembatas yang tebal lebih lambat dari pada yang tipis. Angin
membawa udara dekat ke daun dan membuta pembatas lebih tipis. Hal ini menunjukkan
mengapa laju transpirasi pada tumbuhan lebih tinggi pada udara yang banyak hembusan
angin.
Beberapa penggantian air berasal dari dalam sel daun melalui membran plasma.
Ketika air meninggalkan daun, molekul air menjadi lebih kecil. Hal ini akan mengurangi
tekanan turgor. Jika banyak air yang dipindahkan, tekanan turgor akan menjadi nol. Oleh
karena itu, sel menjadi lunak dan kehilangan kemampuan untuk mendukung daun. Hal ini
dapat terlihat ketika tanaman layu. Untuk mengetahui tingkat efisiensi tumbuhan dalam
memanfaatkan air, sering dilakukan pengukuran terhadap laju transpirasi. Tumbuhan
yang efisien akan menguapakan air dalam jumlah yang lebih sedikit untuk membentuk
struktur tubuhnya (bahan keringnya) dibandingkan dengan tumbuhan yang kurang efisien
dalam memanfaatkan air.
Penyerapan air dari dalam tanah ke bagian atas tumbuhan memiliki arti bahwa tanaman tersebut
harus melawan gaya gravitasi bumi yang selalu mengakibatkan benda jatuh ke bawah. Akan
tetapi, tanaman berhasil melakukan hal itu. Kuncinya ialah tanaman-tanaman ini menggunakan
tekanan akar, tenaga kapilari, dan juga tarikan transpirasi. Namun pada tanaman-tanaman yang
sangat tinggi, yang berperan paling penting adalah tarikan transpirasi. Dalam proses ini, ketika
air menguap dari sel mesofil, maka cairan dalam sel mesofil akan menjadi semakin jenuh. Sel-sel
ini akan menarik air melalu osmosis dari sel-sel yang berada lebih dalam di daun. Sel-sel ini
pada akhirnya akan menarik air yang diperlukan dari jaringan xylem yang merupakan kolom
berkelanjutan dari akar ke daun. Oleh karena itu, air kemudian dapat terus dibawa dari akar ke
daun melawan arah gaya gravitasi, sehingga proses ini terus menerus berlanjut. Proses
penguapan air dari sel mesofil daun biasa kita sebut dengan proses transpirasi. Oleh itu,
pengambilan air dengan cara ini biasa kita sebut dengan proses tarikan transpirasi dan selama
akar terus menerus menyerap air dari dalam tanah dan transpirasi terus terjadi, air akan terus
dapat diangkut ke bagian atas sebuah tanaman
Proses transpirasi ini selain mengakibatkan penarikan air melawan gaya gravitasi bumi, juga
dapat mendinginkan tanaman yang terus menerus berada di bawah sinar matahari. Mereka tidak
akan mudah mati karena terbakar oleh teriknya panas matahari karena melalui proses transpirasi,
terjadi penguapan air dan penguapan akan membantu menurunkan suhu tanaman. Selain itu,
melalui proses transpirasi, tanaman juga akan terus mendapatkan air yang cukup untuk
melakukan fotosintesis agar keberlangsungan hidup tanaman dapat terus terjamin.
Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Gas berdifusi lebih cepat
dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair.
Molekul berukuran besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil.
Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada siang hari terjadi proses
fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga konsentrasi O2 meningkat. Peningkatan konsentrasi O2 ini
akan menyebabkan difusi O2 dari daun ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di
dalam jaringan menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar masuk
melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga merupakan contoh proses difusi. Di
alam, angin, dan aliran air menyebarkan molekul lebih cepat disbanding dengan proses difusi.